KOPWIL 6 TEORI BELAJAR & MOTIVASI PEKERTI DOSEN UNIMUS SEMARANG, 30 JAN 2017
CAPAIAN PEMBELAJARAN 1. PESERTA PELATIHAN AKAN DAPAT MENJELASKAN PERBEDAAN DAN PERSAMAAN TEORI-TEORI BELAJAR TINGKAH LAKU, KOGNITIF, HUMANISTIK DAN SIBERNESTIK. 2. PESERTA PELATIHAN AKAN DAPAT MEMBERIKAN CONTOH KONGKRIT PENERAPAN DARI SETIAP TEORI BELAJAR DI KELAS
BELAJAR ADALAH: Perubahan tingkah laku sebagai akibat dari interaksi antara stimulus dan respon Perubahan perilaku seseorang yang dapat diamati, diukur, dan dapat dinilai secara konkret 4
CIRI-CIRI BELAJAR ADA PERUBAHAN PROSES TIDAK TAHU MENJADI TAHU TIDAK BISA MENJADI BISA MELAKUKAN SESUATU
CIRI-CIRI BELAJAR 1. Aktifitas yang dapat menghasilkan perubahan dalam diri seseorang baik secara actual dan potensial 2. Perubahan yang didapat sesungguhnya adalah kemampuan yang baru dan ditempuh dalam jangka waktu yang lama 3. Perubahan terjadi karena ada usaha dari dalam diri setiap individu
HAKIKAT BELAJAR Gagne (1977) BELAJAR ADALAH PROSES PERUBAHAN TINGKAH LAKU (SIKAP, MINAT) DAN KEMAMPUAN (KINERJA) SUNARYO (1989) BELAJAR ADALAH PROSES PERUBAHAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN KETRAMPILAN
CIRI-CIRI PERUBAHAN PERILAKU (SURYA, 2004) 1. PERUBAHAN YANG DISADARI & DISENGAJA (INTENSIONAL) 2. PERUBAHAN YANG BERKESINAMBUNGA (KONTINYU) 3. PERUBAHAN FUNGSIONAL 4. PERUBAAHAN YANG BERSIFAT POSITIF 5. PERUBAHAN YANG BERSIFAT AKTIF 6. PERUBAHAN YANG BERSIFAT PERMANEN 7. PERUBAHAN YANG BERTUJUAN DAN TERARAH 8. PERUBAHAN PERILAKU SECARA KESELURUHAN
PEMBELAJARAN RPS CKPP BAHAN AJAR MEDIA KP DLL PROSES PEMBELAJARAN PERENCAN AAN PELAKSANA AN BUAT STANDAR PEMBELAJARAN PENGEND ALIAN & PENINGKA TAN EVALUASI EVALUASI METODE EVALUASI BAHAN AJAR
MEMBACA MENDENGAR MENGAMATI MENIRU ATM AMATI TIRU MODIFIKASI KEGIATAN BELAJAR
KEMAMPUAN HARUS DIMILIKI DOSEN DALAM PEMBELAJARAN 1. menumbuhkan keaktifan dalam belajar, 2. menarik minat dan perhatian siswa, 3. membangkitkan motivasi siswa, 4. terampil dalam menggunakan media pembelajaran, 5. memanfaatkan sumber-sumber belajar secara maksimal dan 6. melakukan penilaian yang sesungguhnya (authentic assesment).
TEORI ALIRAN BELAJAR WATSON CLARK HULL EDWIN GUTHRIE THORNDIKE 1. Ahli-ahli Behavioristik SKINNER
THORNDIKE Stimulus apa saja yang dapat merangsang proses belajar seperti pikiran, perasaan atau hal lain yang dapat ditangkap oleh alat indra Respon reaksi yang dimunculkan peserta didik saat belajar yang dapat berupa pikiran, perasaan, atau gerakan KONGKRIT Belajar (Perubahan tingkah laku) NON KONGKRIT Thorndike menggambarkan proses belajar sebagai proses pemecahan masalah Eksperimen yang dilakukan adalah dengan kucing yang dimasukkan pada sangkar tertutup yang apabila pintunya dapat dibuka secara otomatis bila knop di dalam sangkar disentuh. 13
WATSON Belajar sebagai proses interaksi antara stimulus dan respon stimulus dan respon yang dimaksud harus dapat diamati (observable) dan dapat diukur (measurable) perubahan mental dalam diri seseorang selama proses belajar tidak diperhitungkan, karena tidak dapat diamati 14
Clark Hull Kebutuhan biologis dan pemuasan kebutuhan biologis adalah penting dan menempati posisi central dalam seluruh kegiatan manusia teori-teori demikian tidak banyak digunakan terutama setelah Skinner memperkenalkan teorinya 15
Edwin Guthrie Guthrie percaya bahwa hukuman (punishment) memegang peranan penting dalam proses belajar. Hukuman yang diberikan pada saat yang tepat akan mampu mengubah tingkah laku seseorang. Individu yang sedang belajar harus dibimbing melakukan apa yang harus dipelajari 16
stimulus dan respon Berinteraksi dengan lingkungannya Perubahan tingkah laku Skinner menganggap reward dan reinforcement merupakan faktor penting dalam belajar Pada teori ini dosen memberi penghargaan hadiah atau nilai tinggi sehingga anak akan lebih rajin 17
WATSON CLARK HULL EDWIN GUTHRIE THORNDIKE Ahli-ahli Behavioristik SKINNER 18
Individu dapat dikendalikan melalui cara mengganti stimulus yang tepat untuk mendapatkan pengulangan respon yang diinginkan, sementara individu tidak menyadari bahwa ia dikendalikan oleh stimulus yang berasal dari luar dirinya Ivan Pavlov Percobaan: Anjing, yang air liurnya akan keluar apabila diberikan stimulus yang sesuai ( tulang ) 19
Pentingnya proses mengamati dan meniru perilaku, sikap, dan reaksi emosi orang lain Albert Bandura 20
Aplikasi Teori Behavioristik Terhadap Pembelajaran 1. Dosen menyusun bahan pembelajaran dalam bentuk yang sudah siap, materi disampaikan secara utuh oleh Dosen 2. Dosen tidak banyak memberikan ceramah, tetapi instruksi singkat yang diikuti contoh-contoh 3. Bahan pelajaran disusun dari yang sederhana sampai pada yang kompleks 4. Pembelajaran berorientasi pada hasil yang dapat diukur dan diamati 5. Kesalahan harus segera diperbaiki 6. Pengulangan dan latihan digunakan supaya perilaku yang diinginkan dapat menjadi kebiasaan 7. Evaulasi atau penilaian didasari atas perilaku yang tampak 21
APLIKASI BEHAVIORISME DALAM PROSES BM MELIPUTI LANGKAH-LANGKAH : Menentukan tujuan instruksional/standar kompetensi dn kompetensi dasar Menganalisis lingkungan kelas, termasuk entry behavior mahasiswa Menentukan materi pelajaran Memecah materi pelajaran menjadi bagian-bagian kecil Menyajikan materi pelajaran Memberikan stimulus berupa : pertanyaan, tes, latihan, tugas-tugas Mengamati dan mengkaji respons yang diberikan Memberikan penguatan (positif maupun negatif) Memberikan stimulus baru Mengevaluasi hasil belajar Memberikan penguatan, dan seterusnya 22
KESIMPULAN TEORI BEHAVIORISTIK Teori behavioristik cenderung mengarahkan peserta didik untuk berfikir linier, konvergen, tidak kreatif dan tidak produktif. Pandangan teori ini bahwa belajar merupakan proses pembentukan atau shaping, yaitu membawa peserta didik menuju atau mencapai target tertentu, sehingga menjadikan peserta didik tidak bebas berkreasi dan berimajinasi. Padahal banyak faktor yang memengaruhi proses belajar 23
TEORI BELAJAR BEHAVIORISME (TINGKAH LAKU) Belajar adalah perubahan tingkah laku Proses belajar mengajar : Penguatan (+) Stimulus Proses Respons Penguatan (-) Faktor lain ialah penguatan (reinforcement) yang dapat memperkuat timbulnya respons. Reinforcement bisa positive bisa negative Yang terpenting adalah masukan berupa stimulus dan keluaran berupa respons (karena dapat diamati) Kritik : 1. tidak mampu menjelaskan proses belajar yang kompleks 2. tidak semua hasil belajar dapat diamati dan diukur 24
Teori Pembelajaran Kognitif 25
Pengertian Teori Belajar Kognitif Pembelajaran yang lebih menekankan pada pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki peserta didik. 26
Teori Pembelajaran kognitif Piaget Menurut Piaget individu berkembang menuju kedewasaan maka ia akan mengalami adaptasi dengan lingkungannya yang akan menyebabkan adanya perubahan kualitatif dalam struktur kognitifnya. Proses belajar berlangsung dalam tiga tahapan yaitu: 1. Asimilasi 2. Akomodasi 3. Equilibrasi 27
APLIKASI TEORI PERKEMBANGAN PIAGET 1) Menentukan tujuan instruksional 2) Memilih materi pelajaran 3) Menentukan topik yang dapat dipelajari secara aktif oleh mahasiswa (bimbingan minimum oleh dosen) 4) Merancang kegiatan belajar yang cocok untuk topik yang akan dipelajari mahasiswa 5) Mempersiapkan berbagai pertanyaan yang memacu krativitas mahasiswa untuk berdiskusi atau bertanya 6) Mengevaluasi proses dan hasil belajar 28
Tahapan tahapan perkembangan kognitif menurut Piaget : 1. Tahapan Sensori Motor (0-2th) 2. Tahapan Pra Operasional (2-7th) 3. Tahapan Operasi Konkrit (7-11th) 4. Tahapan Operasi Formal (11-15th) 29
1. Tahapan Sensori Motor (0-2th) Usia 2th pertama anak dapat sedikit memahami lingkungannya dengan cara melihat, meraba atau memegang, mengecap, mencium dan menggerakan. Anak tersebut mengetahui bahwa perilaku yang tertentu menimbulkan akibat tertentu pula bagi dirinya. 30
2. Tahapan Pra operasinal (2-7th) Pada tahap ini telah mampu menggunakan bahasa dalam mengembangkan konsepnya, walaupn masih sangat sederhana. 31
3. Tahapan Operasi Konkrit (7-11th) Dalam tahap ini anak sudah mengembangkan pikiran logis. Dalam upaya memahami lingkungan sekitarnya anak tidak terlalu menggantungkan diri pada informasi yang datangnya dari pancaindra. 32
4. Tahapan Operasional Formal (11-15th) Pada tahap ini anak sudah mampu berpikir abstrak yaitu berpikir mengenai gagasan. Anak dengan operasi formal ini sudah dapat memikirkan beberapa alternatif pemecahan suatu masalah. 33
Bruner Teori Belajar Kognitif Teori Bruner di kenal free discovery learning, yang menyatakan bahwa proses belajar akan berjalan dengan baik jika pendidik memberikan kesempatan kepada peserta didiknya, untuk menemukan suatu konsep, teori, aturan atau penambahan melalui contoh contoh yang ia jumpai dalam kehidupannya. Terjadinya proses belajar lebih ditentukan oleh cara Dosen mengatur materi pelajaran 34
3 tahapan cara melihat lingkungan Tahapan Enaktif :aktivitas mahasiwa untuk memahami lingkungan melalui observasi langsung realitas Tahapan Ikonik: mahasiswa mengobservasi realitas tidak secara langsung, tetapi melalui sumber sekunder, misalnya melalui gambar-gambar atau tulisan Tahapan Simbolik: mahasiswa membuat abstraksi berupa teori, penafsiran, analisis terhadap realitas yang telah diamati dan alami 35
APLIKASI TEORI KOGNITIF BRUNER Menentukan tujuan-tujuan instruksional Memilih materi pelajaran Menentukan topik yang bisa dipelajari secara induktif oleh mahasiswa Mencari contoh, tugas, ilustrasi, dsb.nya Mengatur topik-topik mulai dari yang paling konkret ke abstrak, dari yang sederhana ke kompleks, dari tahap enaktif, ikonik ke simbolik, dsb.nya Mengevaluasi proses dan hasil belajar 36
Ausubel Teori Belajar Kognitif Dalam teori ini, teori belajar dimaknai sebagai belajar bermakna. Pembelajaran bermakna yaitu suatu proses mengkaitkan informasi baru pada konsep konsep relevan yang terdapat dalam struktur kognitif seseorang 37
TEORI BERMAKNA AUSUBEL Proses Belajar terjadi bila mahasiswa mampu mengasimilasikan pengetahuan yang dimiliki dengan pengetahuan baru Proses Belajar terjadi melalui tahap-tahap: memperhatikan stimulus yang diberikan memahami makna stimulus menyimpan dan menggunakan informasi yang sudah dipahami Konsep penting : Advance Organizer, yang merupakan gambaran singkat isi pelajaran baru, yang berfungsi sebagai (1) kerangka konseptual sebagai titik tolak proses belajar, (2) penghubung antara ilmu yang baru dengan apa yang sudah dimiliki mahasiswa, (3) fasilitator yang mempermudah mahasiswa belajar PENI-TIM PEKERTI 38KOPWIL VI JATENG
Implementasi dalam dunia Pendidikan Implementasi terhadap pendidikan yaitu bahwa keaktifan dalam belajar itu sangat penting. Peserta didik yang belajar secara aktif dan bisa optimal proses asimilasi dan akomodasi antara pengetahuan dan pengalaman akan terjadi dengan baik 39
APLIKASI TEORI BERMAKNA AUSUBEL Menentukan tujuan instruksional Mengukur kesiapan mahasiswa Memilih materi pelajaran Mengidentifikasi prinsip - prinsip yang harus dikuasai mahasiswa Menyajikan pandangan menyeluruh tentang apa yang harus dipelajari Menggunakan advance organizer dengan cara membuat rangkuman Mengajar mahasiswa memahami konsep dan prinsip dengan fokus pada hubungan antara konsep yang ada Mengevaluasi proses dan hasil belajar PENI-TIM PEKERTI 40KOPWIL VI JATENG
Kelebihan dan Kekurangan Teori Pembelajaran Kognitif KELEBIHAN 1. Dapat meningkatkan kemampuan peserta didik untuk memecahkan suatu masalah. 2. Dapat meningkatkan motivasi. 3. Membantu peserta didik untuk memahami bahan belajar dengan lebih mudah KELEMAHAN 1. Keberhasilan pembelajaran didasarkan pada kemampuan peserta didik. 2. Pendidik dituntut mengikuti keaktifan peserta didiknya. 3. Fasilitas harus mendukung. 41
TEORI BELAJAR HUMANISTIK 42
TEORI BELAJAR HUMANISTIK Belajar adalah untuk memanusiakan manusia Cenderung bersifat eklektik, dalam arti memanfaatkan teknik belajar apapun asal tujuan belajar tercapai Contoh: Ausubel (meaningful learning), lihat juga kognitivisme Krathwohl & Bloom, ada 3 kawasan tujuan belajar : Kognitif, Afektif dan Psikomotor Kolb, ada 4 tahap dalam proses belajar, yaitu : pengalaman konkrit, pengalaman aktif dan reflektif, konseptualisasi, dan eksperimentasi aktif Honey & Mumford, berdasarkan teori Kolb membagi mahasiswa menjadi 4 macam: Aktifis, Reflektor, Teoris, dan Pragmatis Habermas, ada 3 tipe belajar : belajar teknis, belajar praktis dan belajar emansipatoris Kritik : sukar digunakan dalam konteks yang lebih praktis,dan lebih dekat dengan dunia filsafat daripada dunia pendidikan 43
APLIKASI TEORI BELAJAR HUMANISTIK DALAM PROSES BM Dalam prakteknya cenderung mendorong mahasiswa untuk berpikir induktif (dari contoh ke konsep, dari konkrit ke abstrak, dari khusus ke umum, dsb.nya ) Teori ini mementingkan faktor pengalaman (keterlibatan aktif mahasiswa di dalam proses BM) Aplikasinya melalui tahap-tahap : 1. menentukan tujuan instruksional 2. menentukan materi pelajaran 3. mengidentifikasi entry behavior mahasiswa 4. mengidentifikasi topik-topik yang memungkinkan mahasiswa mempelajarinya secara aktif dan seterusnya. 44
TEORI BELAJAR SIBERNETIK 45
TEORI BELAJAR SIBERNETIK Belajar adalah pengolahan informasi Yang terpenting adalah sistem informasi, yang akan menentukan terjadinya proses belajar. Jadi tidak ada satu pun jenis cara belajar yang ideal untuk segala situasi Contoh : Landa (pendekatan algoritmik dan heuristik), Pask & Scott (tipe mahasiswa wholist dan serialist ) Pendekatan belajar algoritmik menuntut mahasiswa berpikir sistematis, tahap demi tahap, linier menuju ke suatu target tertentu (memahami rumus matematika) Pendekatan heuristik menuntut mah. berpikir divergen, menyebar ke beberapa target sekaligus. Memahami suatu konsep yang penuh arti ganda dan penafsiran, biasanya menuntut cara berpikir demikian Mah.tipe wholist cenderung mempelajari sesuatu dari tahap yang paling umum ke tahap yang lebih khusus Mah.tipe serialist; cenderung berpikir secara algoritmik Kritik : Lebih menekankan pada sistem informasi, kurang memperhatikan bagaimana proses belajar berlangsung (Sulit dipraktekkan) 46
APLIKASI TEORI BELAJAR SIBERNETIK DALAM PROSES BM Menentukan tujuan instruksional Menentukan materi pelajaran Mengkaji sistem informasi yang terkandung dalam materi tersebut Menentukan pendekatan belajar yang sesuai dengan sistem informasi itu (apakah algoritmik atau heuristik) Menyusun materi dalam urutan yang sesuai dengan sistem informasinya Menyajikan materi dan membimbing mahasiswa belajar dengan pola yang sesuai dengan urutan pelajaran 47
APLIKASI TEORI BELAJAR SIBERNETIK DALAM PROSES BM Menentukan tujuan instruksional Menentukan materi pelajaran Mengkaji sistem informasi yang terkandung dalam materi tersebut Menentukan pendekatan belajar yang sesuai dengan sistem informasi itu (apakah algoritmik atau heuristik) Menyusun materi dalam urutan yang sesuai dengan sistem informasinya Menyajikan materi dan membimbing mahasiswa belajar dengan pola yang sesuai dengan urutan pelajaran 48
2. TEORI MOTIVASI
TEORI MOTIVASI DAN PENERAPANNYA DALAM PEMBELAJARAN ARCS MODEL 50
51 17
Twitter mahasiswa yang sedang mengikuti ceramah dosen 52
ANALISIS HASIL KERJA YANG RENDAH 4 1 Jarang berlatih menggunakan ketrampilan Belum menguasai pengetahuan/ ketrampilan Prestasi belajar 3 rendah 2 Konsekuensi Sifat atau negatif struktur tugas pelaksanaan yang sulit atau tugas tidak menyenangka n 53
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PROSES BELAJAR MENGAJAR INTERNAL : Kemampuan Motivasi Perhatian Ingatan Lupa Retensi Transfer EKSTERNAL Kondisi Belajar Tujuan Belajar Pemberian Umpan Balik PENI-TIM PEKERTI 54KOPWIL VI JATENG
MOTIVASI Pengertian : Movere = menggerakkan Kondisi yang : - menimbulkan perilaku - mengarahkan perilaku - mempertahankan intensitas perilaku 55
TEORI MOTIVASI Proses MOTIVASI diarahkan untuk mencapai TUJUAN TUJUAN yang ingin direalisasikan dipandang sebagai POWER yang menarik individu. Terdapat beberapa TEORI MOTIVASI dan hasil penelitian yang berusaha mendeskripsikan hubungan antara PRILAKU dan HASILNYA. 56
KATEGORI TEORI CAKUPAN TEORI. INTI TEORI YANG MENGEM- BANGKAN TEORI TEORI KEPUA SAN TEORI HIERARKI KEBUTU HAN Kebutuhan manusia dibagi dalam hierarki : Fisiologi Abraham H Maslow Keselamatan Sosialisasi Penghargaan Aktualisasi 57
KATEGORI TEORI CAKUPAN TEORI. INTI TEORI YANG MENGEM- BANGKAN TEORI TEORI DUA FAKTOR DUA faktor motivasi yaitu : TIDAK PUAS PUAS Frederick Herzberg 58
KATEGORI TEORI CAKUPAN TEORI. INTI TEORI YANG MENGEM- BANGKAN TEORI TEORI KEBUTU HAN Berhubungan dengan konsep belajar. 3 kebutuhan diperoleh dari Kebudayaan : PRESTASI AFILIASI POWER David C Mc Clelland 59
KATEGORI TEORI CAKUPAN TEORI. INTI TEORI YANG MENGEM- BANGKAN TEORI TEORI PROSES TEORI HARAPAN Setiap individu mempunyai harapan Victor H. Vroom 60
KATEGORI TEORI CAKUPAN TEORI. INTI TEORI YANG MENGEM- BANGKAN TEORI TEORI KEADILAN Bawahan selalu membandingkan antara usaha dan imbalan yang mereka terima dengan usaha serta imbalan yang diterima orang lain Victor H. Vroom 61
KATEGORI TEORI CAKUPAN TEORI. INTI TEORI YANG MENGEM- BANGKAN TEORI TEORI PENGUAT- AN Penguatan merupakan prinsip belajar yang sangat penting dan memotivasi individu Victor H. Vroom 62
MOTIVASI BELAJAR A. Fungsi Motivasi Dalam Belajar 1. Motivasi adalah sesuatu yang paling mendasar yang harus ada dalam proses belajar karena hasil belajar akan optimal bila ada motivasi. 2. Motivasi selalu bertalian dengan suatu tujuan. Fungsi Motivasi 1. Sbg. Pendorong untuk berbuat sesuatu dr. setiap aktifitas yang dilakukan 2. Penentu arah perbuatan yakni kearah tujuan yang ingin dicapai. 3. Menyeleksi perbuatan 4. Pendorong usaha untuk mencapai prestasi B. Bentuk Motivasi Di Kampus Motivasi mhs berbeda2, motivasi tidak timbul tiba2, tapi motivasi harus ditumbuhkan oleh dosen. 63
CARA MENUMBUHKAN MOTIVASI MAHASISWA ANGKA PUJIAN HADIAH DOSEN MEMBERI: MENUMBUHKAN KESADARAN KOMPETISI 64
STRATEGI UNTUK MERANGSANG MINAT DAN PERHATIAN MAHASISWA Gunakan metode instruksional yang bervariasi Gunakan variasi media (transparansi, videotape, dsb.nya) untuk melengkapi perkuliahan Bila tepat, gunakan humor dalam presentasi Gunakan peristiwa nyata sebagai contoh untuk memperjelas konsep Gunakan teknik bertanya untuk melibatkan mahasiswa PENI-TIM PEKERTI 65KOPWIL VI JATENG
ARCS MODEL Attention SATISFACTION ARCS RELEVANCE CONFIDENCE ARCS MODEL DAPAT DIGUNAKAN DOSEN UNTUK MERANCANG PEMBELAJARAN YANG MENARIK, BERMAKNA, PENUH TANTANGAN, SEHINGGA MAMPU MEMOTIVASI MAHASISWA UNTUK MEMCAPAI TUJUAN PEMBELAJARAN / CP 66
attention PERHATIAN PERHATIAN DITIMBULKAN OLEH SESUATU YANG: BARU ANEH KONTRA DIKTIF KOMP LEK 67
STRATEGI MERANGSANG MINAT & PERHATIAN MAHASISWA SCL DG METODE VARIATIF MEDIA MENARIK HUMOR CONTOH NYATA TEKNIK BERTANYA 68
(RELEVANSI) Hubungan antara materi kuliah dengan kebutuhan dan kondisi mahasiswa Motif pribadi (McClelland) Kebutuhan untuk berprestasi (needs for achievement) Kebutuhan untuk memiliki kuasa (needs for power) Kebutuhan untuk berafiliasi (needs for affiliation) Motif instrumental, bahwa keberhasilan dalam suatu tugas adalah langkah untuk mencapai keberhasilan lebih lanjut Nilai kultural, apabila tujuan yang ingin dicapai sesuai dengan nilai yang dianut oleh mahasiswa dan kelompok 69
STRATEGI UNTUK MENUNJUKKAN RELEVANSI PERKULIAHAN Sampaikan apa kemampuan mahasiswa setelah mempelajari kuliah tersebut, berarti perlu menjelaskan capaian pembelajaran Menjelaskan manfaat pengetahuan/ keterampilan yang akan dipelajari yang bekaitan dengan pekerjaan lulusan nanti Berikan contoh, latihan atau tes yang langsung berhubungan dengan profesi tertentu 70
KEPERCAYAAN DIRI 71
STRATEGI UNTUK MENINGKATKAN KEPERCAYAAN DIRI (CONFIDENCE) Memperbanyak pengalaman belajarmahasiswa (urutan materi dari mudah ke sukar) Perkuliahan disusun dalam bagian yang lebih kecil Meningkatkan harapan untuk berhasil dengan menyatakan persyaratannya ( CP dan kriteria tes pada awal kuliah) Memungkinkan kontrol keberhasilan di tangan mahasiswa (adanya Kontrak Perkuliahan) Tumbuh kembangkan kepercayaan diri mahasiswa Berikan umpan balik yang konstruktif 72
73
STRATEGI UNTUK MENINGKATKAN KEPUASAN Gunakan pujian secara verbal dan umpan balik yang informatif, bukan ancaman atau sejenisnya Berikan kesempatan mahasiswa segera mempraktekkan pengetahuan yang dipelajarinya Minta mahasiswa membantu teman yang belum berhasil menguasai suatu keterampilan atau pengetahuan Bandingkan prestasi mahasiswa dengan prestasinya sendiri di masa lalu atau standar lain, bukan dengan mahasiswa lain PENI-TIM PEKERTI 74KOPWIL VI JATENG
INIKAH SUASANA KELAS DOSEN PROFESIONAL??? 75
APAKAH DAYA SAING LULUSAN KITA ADA KAITANNYA DENGAN MOTIVASI BELAJAR? 76
Sejauh mana kita sebagai dosen telah memotivasi mahasiswa? SILAKAN MENGISI KUESIONER PADA HALAMAN TERAKHIR BUKU 1.03 77