PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN PENDIDIKAN MIPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MATARAM

dokumen-dokumen yang mirip
JURNAL SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika. Oleh SRIANANINGSIH NIM.

ARTIKEL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VII-C SMP NEGERI 3 LINGSAR PADA MATERI SEGIEMPAT MELALUI MODEL DISCOVERY LEARNING

UMU SALAMAH NIM. E1R012050

JURNAL SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika di FKIP Universitas Mataram.

DILLA AFRIANSYAH NIM. E1R

ARTIKEL SKRIPSI OLEH NAHWAN SHOLIHAN ZIKKRI E1R PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN PENDIDIKAN MIPA

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika. Oleh

ARTIKEL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika

ARTIKEL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika. Oleh:

ARTIKEL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika. Oleh:

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION

ARTIKEL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika. Oleh: SASMITASARI E1R

MIRA BERLIANA NIM E1R

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika Oleh MARYATI E1R112041

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika. Oleh:

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN PENDEKATAN BRAIN BASED LEARNING DI SDN 20 KURAO PAGANG

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan untuk memenuhi persyaratan dalam menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika. Oleh:

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E

ARTIKEL SKRIPSI. Oleh

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

JURNAL SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Fatma Kumala 1, Sehatta Saragih 2, Nahor Murani Hutapea 3 No. Hp.

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika OLEH MILA KAMALASARI E1R

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI UPW SMK NEGERI 1 JEMBER MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta Irmasuryani Abstract

JURNAL SKRIPSI. Diajukan untuk memenuhi persyaratan dalam menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika. Oleh:

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan. Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika. Oleh

Oleh. I Putu Budhi Sentosa, NIM

ARTIKEL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika

Jurnal Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sidoarjo Vol. 1, No. 2, September 2013 ISSN:

J. Pijar MIPA, Vol. XI No.2, September 2016: ISSN (Cetak) ISSN (Online)

ARTIKEL SKRIPSI. Oleh ROSITA OKTAVIA NIM. E1R

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

Deztyra Nur Imamah 25, Hobri 26 dan Arika Indah K 27

Key Words: Student Teams Achievement Division, mind mapping, students test result, students activities.

PENGGUNAAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM MENINGKATKAN AKTIFITAS BELAJAR DAN HASIL BELAJAR FISIKA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII B SMPS CENDANA PEKANBARU

PENERAPAN MODEL TEAMS GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA DI SMP

Jurnal Pendidikan Fisika dan Teknologi (ISSN ) Volume 1 No 4, Oktober 2015

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika OLEH

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN MODEL INKUIRI DI SMP

JURNAL SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan ProgramSarjana (S1) Pendidikan Matematika di FKIP Universitas Mataram.

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan sebagai Salah Satu Persyaratan untuk Meraih Gelar Sarjana (S1) Pendidikan Matematika. Oleh : SITI HAJAR NIM E1R012049

PENINGKATAN KARAKTER DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA SMP MELALUI MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE DIPADU TALKING STICK

IMPLEMENTASI PENDEKATAN PROBLEM POSING DALAM MEWUJUDKAN ACTIVE JOYFULL EFFECTIVE LEARNING DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA

J. Pijar MIPA, Vol. X No.1, Maret 2015: ISSN (Cetak) ISSN (Online)

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN KEMAMPUAN MENALAR DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI MODEL PICTURE AND PICTURE

Pendahuluan. Handayani et al., Penerapan fase-fase Pembelajaran Geometri... 1

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI PADA SISWA KELAS IV SDN 27 SAGO PESISIR SELATAN

Kata Kunci: aktivitas belajar siswa, hasil belajar siswa, pendidikan matematika, teori Bruner dalam metode diskusi kelompok.

PENINGKATAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN BRAIN BASED LEARNING DI KELAS V SDN 08 ULAK KARANG SELATAN

Hannaning dkk : Penerapan pembelajaran Berbasis Inkuiri untuk Meningkatkan Kemampuan

Devi Yuniar 16, Hobri 17, Titik Sugiarti 18

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika OLEH

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEAD TOGETHER)

Pendahuluan. Novia Tri Yuniawati et al., Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Examples...

ARTIKEL. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika. Oleh

MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP N 4 WONOSARI MELALUI STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISONS

Dina Safitri, Masjudin, Eliska Juliangkary Pendidikan Matematika, FPMIPA IKIP Mataram

Departement of Mathematic Education Mathematic and Sains Education Major Faculty of Teacher Training and Education Riau University

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE ROTATING TRIO EXCHANGE (RTE) DALAM UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYATAKAN LAMBANG BILANGAN ROMAWI

Department of Chemistry Education Faculty of Teacher and Education University of Riau

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA

Anna Hartati MTs Negeri Barabai Abstract

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SEARCH SOLVE CREATE SHARE (SSCS) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII-2 SMP NEGERI 13 PEKANBARU

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING

PENERAPAN PENDEKATAN PROBLEM POSING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA KULIAH DASAR-DASAR AKUNTANSI II PADA POKOK BAHASAN ASET TETAP

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PELAJARAN IPA DENGAN METODE DEMONSTRASI BERBANTU MEDIA GAMBAR PADA KELAS IV SDN LOMPIO. Oleh.

Kata kunci: Penerapan Teori Belajar Gagne Berbasis Inquiring Minds What To Know, Aktivitas dan Hasil Belajar.

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE (TTW) SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

PENERAPAN ACTIVE LEARNING DENGAN STRATEGI PETA PIKIRAN UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMP NEGERI 12 JEMBER

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI ORGANISASI KEHIDUPAN DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK, TALK, WRITE

Pendahuluan. Yunita et al., Penerapan Metode Resitasi untuk Meningkatkan Aktivitas...

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PERBANDINGAN DAN SKALA MELALUI PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK. Sri Suwarni

Idawati Mahanurani 1, Toto Bara Setiawan 2, Ervin Oktavianingtyas 3

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN DOUBLE LOOP PROBLEM SOLVING

Widanti et al., Penerapan Teknik Mind Mapping...

INTEGRASI GALERI BELAJAR DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Mail Handling dengan Penerapan Model Pembelajaran Time Token Arends

PENERAPAN PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E (LC 5E) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X 1 SMA NEGERI 2 KUANTAN HILIR

PENERAPAN METODE QUANTUM LEARNING

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI PESAWAT SEDERHANA DI SMP

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika OLEH AGUSSANTA HIDAYAT E1R112002

PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS XI MIA 1 SMA NEGERI 8 PEKANBARU

Oleh. Ni Wayan Purni Lestari,

Riwa Giyantra *) Armis, Putri Yuanita **) Kampus UR Jl. Bina Widya Km. 12,5 Simpang Baru, Pekanbaru

Tatik Lestari, Syofni, Kartini No Hp :

THE APPLICATION OF ACTIVE LEARNING STRATEGY INSTANT ASSESSMENT

Seprotanto Simbolon 1, Sakur 2, Syofni 3 Contact :

Chemical Education Study Program Teachers Training and Education Faculty University of Riau

Rahma Nur Azizah 7, Pujiastuti 8, Slamet Hariyadi 9

ARTIKEL IMPLEMENTASI MODEL KOOPERATIF NHT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SERVICE BULUTANGKIS

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA PEMBELAJARAN IPA DI SD

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN STRATEGI ROTATING TRIO EXCHANGE

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DRILL

Transkripsi:

i PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VII-2 SMP NEGERI 1 LINGSAR TAHUN 2015/2016 PADA PEMBELAJARAN SEGIEMPAT DENGAN MENERAPKAN PENDEKATAN BRAIN BASED LEARNING ARTIKEL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika OLEH : IVIT SULASTRI E1R 112 027 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN PENDIDIKAN MIPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MATARAM 2016

ii

iii DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ARTIKEL SKRIPSI... ii DAFTAR ISI... iii ABSTRAK... iv ABSTRACT... v PENDAHULUAN... 1 METODE PENELITIAN...... 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 6 KESIMPULAN... 15 DAFTAR PUSTAKA... 16

iv PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VII-2 SMP NEGERI 1 LINGSAR TAHUN 2015/2016 PADA PEMBELAJARAN SEGIEMPAT DENGAN MENERAPKAN PENDEKATAN BRAIN BASED LEARNING Oleh Ivit Sulastri, Nyoman Sridana, Hapipi Program Studi Pendidikan Matematika Jurusan Pendidikan Matematika dan IPA, FKIP Universitas Mataram Email: ivitsulastry@gmail.com ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar siswa kelas VII-2 SMP Negeri 1 Lingsar tahun 2015/2016 pada pembelajaran segiempat dengan menerapkan pendekatan Brain Based Learning. Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam dua siklus. Pada masingmasing siklus terdapat lima tahap yaitu perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi, evaluasi, dan refleksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa skor aktivitas siswa pada siklus I pertemuan I adalah 33 dengan kategori cukup aktif dan pertemuan 2 adalah 28 dengan kategori cukup aktif. Sedangkan pada siklus II, skor aktivitas siswa pada pertemuan 1 adalah 37 dengan kategori aktif dan pertemuan 2 adalah 40 dengan kategori aktif. Dengan demikian terdapat peningkatan aktivitas siswa. Ketuntasan klasikal siswa merupakan prestasi pada penelitian ini. Adapun ketuntasan klasikal siswa pada siklus I dan siklus II berturut-turut adalah 66,67% dan 90,48%. Dengan melihat prestasi belajar siswa dari siklus I dan siklus II, terjadi peningkatan prestasi belajar siswa. Jadi, dapat disimpulkan bahwa peningkatan aktivitas dan prestasi belajar siswa kelas VII-2 SMP Negeri 1 Lingsar tahun 2015/2016 sangat signifikan setelah diterapkannya pendekatan Brain Based Learning secara optimal pada materi segiempat. Kata kunci : aktivitas belajar siswa, prestasi belajar siswa, Brain Based Learning

v THE IMPROVEMENT OF STUDENT S ACTIVITY AND LEARNING ACHIEVMENT CLASS VII-2 SMP NEGERI 1 LINGSAR ACADEMIC YEAR 2015/2016 ON QUADRITILATERAL LEARNING BY APPLYING BRAIN BASED LEARNING By Ivit Sulastri, Nyoman Sridana, Hapipi Program Studi Pendidikan Matematika Jurusan Pendidikan Matematika dan IPA, FKIP Universitas Mataram Email: ivitsulastry@gmail.com ABSTRACT The purpose of this research is to improve student s activity and learning achievement class VII-2 SMP Negeri 1 Lingsar academic year 2015/2016 on quadritilateral learning by applying brain based learning. The type of this research is Classroom Action Research (CAR) that be held in two cycles. At each cycle, there are five stages: action planning, action, observation, evaluation and reflection. Result of the research show that student s activity score on cycles I first meeting is 33 with category quite active and on second meeting is 28 with category quite active. On cycles II student s activity score on first meeting is 37 with category active and on second meeting is 40 with category active. Therefore, there is improvement in student s activity. Student s classical completeness is the learning achievement in this research. The classical completeness on cycles I and cycles II in a row is 66,67% and 90,48%. Seen from the result of student s learning achievement from cycles I and cycles II. There is an improvement in student s learning achievement. So can be conclude that improvement of student s activity and learning achievement class VII-2 SMP Negeri 1 Lingsar academic year 2015/2016 on quadritilateral learning by applying brain based learning. Keywords : student activity, student achievement, Brain Based Learning

1 A. PENDAHULUAN Matematika merupakan salah satu disiplin ilmu yang memegang peranan penting dalam kehidupan. Pentingnya ilmu matematika dalam kehidupan menjadikan matematika sebagai salah satu mata pelajaran wajib pada setiap jenjang pendidikan, mulai dari pendidikan dasar hingga perguruan tinggi. Namun, dalam dunia pendidikan Indonesia, pelajaran matematika hingga saat ini masih dianggap menjadi mata pelajaran yang menakutkan, membosankan, penuh dengan angka-angka dan rumus yang harus dihafalkan [1]. Hal ini tentunya akan berdampak pada prestasi belajar siswa yang kurang memuaskan. Kondisi seperti ini dialami oleh siswa di SMPN 1 Lingsar. Berdasarkan data awal yang diperoleh melalui nilai rata-rata ulangan tengah semester I pelajaran matematika siswa kelas VII SMPN 1 Lingsar tahun pelajaran 2015/2016, diketahui bahwa semua kelas yang berjumlah 5 kelas tidak menunjukkan ketuntasan yang ingin dicapai oleh sekolah. Nilai rata-rata yang dicapai oleh siswa pada mata pelajaran matematika belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan sekolah yaitu 75. Bahkan diketahui pula terdapat kelas yang memiliki rata-rata nilai paling rendah, kelas VII-2 yang siswanya berjumlah 23 orang, yaitu 68,13 dengan ketuntasan klasikal sebesar 34,78%. Demikian juga pada tahun-tahun sebelumnya, materi-materi yang terdapat pada semester II terlihat masih sangat rumit bagi siswa. Hal ini didasarkan pada data awal berupa nilai rata-rata ulangan harian matematika kelas VII SMPN 1 Lingsar selama dua tahun terakhir. Rendahnya prestasi belajar matematika siswa selama dua tahun terakhir yang dimaksud yaitu Tahun Pelajaran 2013/2014 dan Tahun Pelajaran 2014/2015 ditandai dengan ketuntasan klasikal yang hanya berkisar antara 31,81 % sampai 54,54 % dari

2 empat materi yang ada di semester genap yaitu Himpunan, Garis dan Sudut, Segitiga dan Segiempat. Tabel 1.1 : Data Nilai Rata-rata Ulangan Harian Matematika Semester II Kelas VII- 2 SMP Negeri 1 Lingsar Tahun Pelajaran 2013/2014 dan Tahun Pelajaran 2014/2015 Materi Nilai Rata- Rata Tahun 2013/2014 Tahun 2014/2015 Ketuntasan Klasikal Nilai Rata- Rata Ketuntasan Klasikal Himpunan 71,33 37,50 % 73,86 45,45 % Garis dan Sudut 74,45 50,00 % 75,50 54,54 % Segitiga 69,20 41,66 % 71,81 40,90 % Segiempat 62,08 33,33 % 69,00 31,81 % (Sumber: daftar nilai guru matematika SMPN 1 Lingsar) Berdasarkan hasil wawancara dengan guru mata pelajaran matematika kelas VII SMPN 1 Lingsar diperoleh informasi bahwa rendahnya prestasi belajar matematika siswa di sekolah tersebut disebabkan oleh aktivitas belajar siswa yang masih kurang aktif. Aktivitas belajar siswa yang kurang aktif tersebut terlihat dari hal-hal berikut, yaitu : (1) Siswa tidak fokus dalam menerima pelajaran di kelas, (2) Kurangnya keinginan siswa untuk belajar dan tidak adanya motivasi dalam diri siswa untuk belajar, (3) Siswa masih merasa malu dan takut untuk bertanya apabila ada materi pelajaran yang belum dipahami, (4) Daya tangkap siswa dalam memahami materi yang dijelaskan guru sangat rendah, (5) Ketidakmengertian siswa dalam menyelesaikan soal-soal berbentuk cerita yang merupakan penerapan matematika dalam kehidupan sehari-hari, dan (6) Kemampuan siswa dalam menyelesaikan masalah matematika khususnya pada materi segiempat masih sebatas kemampuan menyelesaikan soal persis seperti contoh soal yang diberikan oleh guru. Permasalahan-permasalahan tersebut disebabkan kurang efektifnya pembelajaran di dalam kelas. Pembelajaran yang efektif adalah pembelajaran yang mampu menyeimbangkan seluruh potensi otak kanan dan otak kiri siswa. Jika pembelajaran dalam

3 kelas tidak melibatkan kedua fungsi otak itu, maka akan terjadi ketidakseimbangan kognitif pada diri siswa, yaitu potensi salah satu bagian otak akan melemah dikarenakan tidak digunakannya fungsi bagian otak tersebut [2]. Brain Based Learning (BBL) ialah sebuah konsep untuk menciptakan pembelajaran dengan berorientasi pada upaya pemberdayaan potensi otak siswa. Pembelajaran berbasis otak meliputi 3 hal yakni engagement (keterlibatan aktif), strategies (strategi-strategi bertujuan), dan didasarkan pada principles (prinsip-prinsip) yang berasal dari ilmu saraf [3]. Brain Based Learning menawarkan pembelajaran yang berorientasi pada upaya pemberdayaan otak siswa yang dilakukan melalui tiga strategi berikut : (1) menciptakan lingkungan belajar yang menantang kemampuan berpikir siswa; (2) menciptakan lingkungan pembelajaran yang menyenangkan; (3) menciptakan situasi pembelajaran yang aktif dan bermakna bagi siswa. [4] Berdasarkan uraian di atas, maka penelitian dengan judul Peningkatan Aktivitas dan Prestasi Belajar Siswa Kelas VII-2 SMP Negeri 1 Lingsar Tahun 2015/2016 pada Pembelajaran Segiempat dengan Menerapkan Pendekatan Brain Based Learning perlu dilakukan. B. METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan di SMP Negeri 1 Lingsar dan subjek penelitian ini adalah siswa kelas VII-2 semester II tahun pelajaran 2015/2016 yang berjumlah 21 orang. Penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) yaitu penelitian yang dilakukan oleh guru di kelas atau di sekolah tempat ia mengajar dengan penekanan pada penyempurnaan atau peningkatan proses dan

4 praksis [5]. Pada penelitian tindakan kelas ini, segiempat sebagai materi pembelajaran, dilaksanakan dalam 2 siklus dengan alokasi waktu dalam belajar yaitu 12 x 40 menit. Setiap siklus dilaksanakan sesuai dengan rencana pembelajaran yang telah dibuat dan memuat 5 tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, evaluasi, dan refleksi. Aktivitas belajar siswa dan guru diukur dari lembar observasi, sedangkan prestasi siswa diukur dari tes berbentuk uraian (essay). Data aktivitas belajar siswa dan guru dianalisis dengan rumus yang dikemukakan oleh Nurkancana [6]. Kemudian data prestasi belajar siswa dapat dianalisis dengan rumus yang dikemukakan oleh Sudjana [7]. Penelitian ini dikatakan berhasil apabila aktivitas belajar siswa minimal berkategori aktif dan presentasi belajar siswa secara klasikal (KB) 85%. C. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. HASIL PENELITIAN Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Lingsar. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII-2 semester II tahun pelajaran 2015/2016 yang berjumlah 21 orang. Penelitian tindakan kelas ini dibagi menjadi lima tahapan kegiatan yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, evaluasi, dan refleksi. a. Perencanaan Pada tahap perencanaan ini telah disiapkan perangkat-perangkat pembelajaran untuk mendukung proses pembelajaran, yaitu silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang berorientasi pada Pendekatan Brain Based Learning, peta konsep (mind map), Lembar Kerja Siswa (LKS), soal latihan individu dan kunci jawaban, lembar observasi pelaksanaan pembelajaran, soal-soal

5 evaluasi untuk mengetahui prestasi belajar siswa, dan pedoman penskoran soal evaluasi. b. Pelaksanaan Tindakan Kegiatan yang dilaksanakan pada tahap pelaksanaan tindakan ini adalah melaksanakan rencana pembelajaran yang sudah dibuat. Pelaksanaan pembelajaran diawali dengan mengecek kesiapan siswa untuk mengikuti proses pembelajaran, menyampaikan tujuan pembelajaran dan motivasi menggunakan video relevan terkait materi yang akan dipelajari. Selanjutnya, guru mengorganisir siswa menjadi beberapa kelompok, membagikan setiap kelompok LKS yang berisikan permasalahan untuk menemukan konsep, meminta beberapa kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusinya, kemudian kelompok lain menanggapi. Setelah itu, guru memberikan soal latihan individu untuk mengetahui sejauh mana tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang sudah dipelajari. Pada tahap terakhir, guru melakukan refleksi mengenai pencapaian proses pembelajaran, yaitu dengan cara guru bertanya kepada siswa kesulitan dan kemudahan yang dialami pada saat mengerjakan LKS. c. Observasi Observasi dilakukan pada saat pelaksanaan pembelajaran di kelas berlangsung untuk mengetahui apakah proses pembelajaran sudah berjalan sesuai dengan rencana pembelajaran yang sudah dibuat. Peneliti sebagai guru dan siswa juga diobservasi oleh observer selama proses pembelajaran berlangsung. Berikut hasil observasi aktivitas guru:

6 Tabel 2 Ringkasan Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I dan Siklus II Skor Indikator No Indikator Pert. 1/I Pert. 2/I Pert. 1/II Pert. 2/II 1 Melaksanakan tahap pra-paparan 11 10 10 10 2 Melaksanakan tahap persiapan 4 4 4 5 3 Melaksanakan tahap inisiasi dan akuisisi 6 6 6 6 4 Melaksanakan tahap elaborasi 11 11 12 12 5 Melaksanakan tahap inkubasi dan pengkodean memori 9 9 9 9 6 Melaksanakan tahap verifikasi dan pengecekan kepercayaan 5 0 6 6 7 Melaksanakan tahap selebrasi dan integrasi 6 7 8 8 Total Skor 52 47 55 56 Sangat Sangat Sangat Kategori Baik Baik Baik Sangat Baik Selain hasil observasi aktivitas guru, berikut hasil observasi aktivitas siswa yang disajikan pada Tabel 3 di bawah ini: Tabel 3 Ringkasan Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus I dan Siklus II Skor Indikator No Indikator Pert. 1/I Pert. 2/I Pert. 1/II Pert. 2/II 1 Aktivitas siswa dalam tahap pra-paparan 7 6 8 8 2 Aktivitas siswa dalam tahap persiapan 3 3 5 5 3 Aktivitas siswa dalam tahap inisiasi dan akuisisi 5 5 5 5 4 Aktivitas siswa dalam tahap elaborasi 5 6 7 7 5 Aktivitas siswa dalam tahap inkubasi dan pengkodean memori 5 4 4 5 6 Aktivitas siswa dalam tahap verifikasi dan pengecekan kepercayaan 4 0 4 5 7 Aktivitas siswa dalam tahap selebrasi dan integrasi 4 4 4 5 Total Skor 33 28 37 40 Kategori Cukup Cukup Aktif Aktif Aktif Aktif d. Evaluasi Pada setiap akhir siklus I dan siklus II dilakukan evaluasi untuk memperoleh data prestasi belajar siswa dengan memberikan tes tertulis yang terdiri dari 4 soal essay pada masing-masing siklus. Adapun rincian hasil evaluasi siklus I dan siklus II dapat dilihat pada tabel berikut:

7 Tabel 4 Hasil Evaluasi Siklus I dan Siklus II Aspek yang Diukur Siklus I Hasil Siklus II Jumlah siswa yang mengikuti tes 21 21 Banyak siswa yang tuntas 14 19 Banyak siswa yang tidak tuntas 7 2 Presentase Ketuntasan Klasikal 66,67 % 90,48 % Pada tabel 4 terlihat bahwa presentase ketuntasan belajar siswa secara klasikal pada siklus I adalah 66,67%. Pada siklus I presentase ketuntasan belajar siswa masih dibawah 80% maka penelitian belum berhasil. Setelah melakukan perbaikan pada siklus II terjadi peningkatan presentase ketuntasan belajar klasikal menjadi 90,48%. Ini menunjukkan bahwa penelitian dikatakan berhasil. e. Refleksi Berdasarkan hasil observasi aktivitas guru dan siswa serta hasil evaluasi belajar siswa pada siklus I, terdapat kekurangan-kekurangan yang harus dilakukan tindakan perbaikan pada siklus II. Adapun kekurangan-kekurangan pada siklus I adalah alokasi waktu yang kurang baik karena terlalu fokus pada saat pengerjaan LKS, kurangnya antusias dan motivasi siswa dalam menyampaikan ide atau pendapat, diskusi kelompok belum berjalan dengan baik dan sering terjadi keributan, LKS sulit dipahami siswa, dan sebagian siswa masih sulit mengerjakan soal evaluasi nomor 2 karena guru tidak memberikan klarifikasi atau penguatan secara maksimal. Sedangkan tindakan-tindakan perbaikan yang harus dilakukan pada siklus II adalah mengontrol dan mengefisinsikan waktu, serta memodifikasi LKS, menunjuk siswa berdasarkan kemampuannya untuk menjawab pertanyaan dan memberikan tanggapan, membagikan LKS sesuai dengan banyaknya anggota kelompok serta

8 memodifikasi kelompok diskusi dan mengatur posisi duduk siswa sesuai dengan kemampuannya, memberikan penjelasan sebelum siswa mengerjakan LKS, serta guru memberikan klarifikasi dan penguatan terkait konsep-konsep penting yang harus dikuasai secara maksimal. 2. PEMBAHASAN Penelitian tindakan kelas ini dilakukan untuk meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar siswa kelas VII-2 SMP Negeri 1 Lingsar tahun pelajaran 2015/2016 pada pembelajaran segiempat dengan menerapkan Pendekatan Brain Based Learning. Adapun ringkasan hasil penelitian dapat dilihat pada tabel berikut : Siklus I II Tabel 5 Ringkasan Hasil Penelitian Siklus I dan Siklus II Aktivitas Belajar Siswa Prestasi Belajar Siswa Pertemuan Skor Kategori Ketuntasan Klasikal 1 33 Cukup Aktif 66,67 % 2 28 Cukup Aktif 1 37 Aktif 90,48 % 2 40 Aktif Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa jumlah skor aktivitas belajar siswa pada pertemuan 1 dan 2 di siklus I masih berkategori cukup aktif. Sedangkan pada siklus berikutnya jumlah skor aktivitas belajar siswa mengalami peningkatan dari setiap pertemuan. Hal ini terlihat dari skor aktivitas belajar siswa pada tiap siklusnya yaitu pada siklus I jumlah skor aktivitas belajar siswa 33 pada pertemuan 1 dengan kategori cukup aktif, turun menjadi 28 pada pertemuan 2 dengan kategori cukup aktif pula. Kemudian pada siklus selanjutnya yaitu siklus II, jumlah skor aktivitas belajar siswa mengalami peningkatan dari sebelumnya yaitu 37 pada pertemuan 1 dengan kategori aktif, menjadi 40 pada pertemuan 2 dengan kategori aktif. Data di atas menunjukkan bahwa penerapan BBL dapat meningkatan aktivitas belajar siswa. Dengan demikian, salah satu dari tiga strategi utama dalam implementasi

9 BBL yang dikemukakan Syafaat dalam Syarwan yakni menciptakan situasi pembelajaran yang aktif dan bermakna bagi siswa telah berhasil diterapkan dan memberikan hasil yang positif, terlihat dari meningkatnya skor aktivitas belajar siswa dari kategori cukup aktif menjadi kategori aktif [1]. Ketika pembelajaran akan dimulai, siswa masih kesulitan dalam menyesuaikan diri dengan tahapan-tahapan dalam proses pembelajaran yang baru. Aktivitas siswa yang rendah terlihat saat guru meminta siswa untuk menyelesaikan soal-soal dalam LKS. Kerja sama siswa dalam menyelesaikan soal LKS sangat rendah. Banyak anggota kelompok yang tidak ikut terlibat aktif dalam menyelesaikan LKS yang diberikan. Keseluruhan proses pembelajaran masih didominasi oleh guru dan siswa yang kemampuannya lebih dari siswa lainnya di dalam kelas. Selain itu, tidak sedikit juga siswa yang merasa bingung dan tidak paham apa yang harus dikerjakan karena masih malu dan enggan untuk bertanya kepada guru. Kurang optimalnya proses pembelajaran yang berlangsung pada siklus I bukan hanya disebabkan oleh faktor siswa saja, namun faktor guru juga menyebabkan proses pembelajaran dengan menerapkan Brain Based Learning belum sepenuhnya berjalan dengan optimal. Namun, kekurangan-kekurangan pada siklus I kemudian diperbaiki agar pada siklus II dapat mengalami peningkatan aktivitas belajar siswa. Selain aktivitas belajar siswa yang meningkat, prestasi belajar siswa juga mengalami peningkatan setelah menerapkan Pendekatan BBL. Hal tersebut sesuai dengan apa yang dikemukan oleh Sudjana yang mengungkapkan ciri pengajaran yang berhasil salah satu diantaranya dilihat dari kadar aktivitas siswa belajar. Makin tinggi aktivitas belajar siswa maka semakin tinggi peluang berhasilnya pengajaran [8].

10 Berdasarkan tabel di atas terlihat juga bahwa prestasi belajar siswa mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II. Prestasi belajar siswa berdasarkan pada hasil ketuntasan belajar siswa secara klasikal pada evaluasi yang dilakukan tiap siklus. Pada siklus I ketuntasan belajar secara klasikal 66,67%. Kemudian pada siklus II ketuntasan belajar siswa secara klasikal meningkat menjadi 90,48%. Sehingga dari data tersebut, prestasi belajar matematika siswa menunjukkan bahwa ketuntasan belajar siswa secara klasikal mengalami peningkatan pada tiap siklus dan pada siklus II indikator kerja telah tercapai. Ketuntasan belajar siswa secara klasikal pada siklus I yang didapatkan melalui evaluasi masih belum mencapai indikator kerja yaitu ketuntasan klasikalnya baru mencapai 66,67%, sedangkan ketuntasan klasikal siswa yang diinginkan minimal 85%. Ini disebabkan proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru maupun siswa belum berjalan dengan optimal pada siklus I. Oleh karena itu pada siklus II guru melakukan berbagai upaya atau perbaikan untuk memperbaiki beberapa kekurangan pada siklus I, sehingga ketuntasan belajar siswa secara klasikal mengalami peningkatan sebesar 90,48%. Meningkatnya aktivitas dan prestasi belajar siswa dari siklus I ke siklus II tentunya tidak terlepas dari pengaruh penerapan BBL dalam proses pembelajaran yang mengarahkan siswa untuk belajar sesuai dengan cara kerja otak dan berdasarkan pengalaman yang sudah dialami sebelumnya. Hal ini sejalan dengan pendapat Mufidah bahwa Brain Based Leaning adalah sebuah konsep pembelajaran yang berorientasi pada upaya pemberdayaan otak siswa dan proses pembelajaran dibuat sesuai dengan cara otak berfungsi. Otak merupakan organ utama dalam belajar dan

11 menyimpan semua pengalaman pembelajaran yang terjadi dalam diri setiap individu [9]. Pembelajaran dengan menggunakan Pendekatan BBL dalam pembelajaran matematika memberikan kesempatan pada siswa untuk mengasah kemampuan berpikir, khususnya kemampuan berpikir matematis, termasuk kemampuan berpikir matematis tingkat tinggi [10]. Dalam BBL, guru hanya perlu menyediakan lingkungan belajar yang sesuai untuk mendorong proses pembelajaran agar berjalan maksimal dan berkesan sesuai dengan cara otak belajar. Karenanya, guru dituntut untuk sekreatif mungkin dalam mendesain langkah-langkah pembelajaran agar siswa tidak merasa tertakan dan otak siswa dapat terus memproses informasi yang ada. Mufidah juga menambahkan bahwa otak bisa memproses pengetahuan dengan berbagai cara, misalnya menganalisis, membandingkan, membedakan, mengaitkan, mensintesis, menilai, menghakimi, membuat keputusan dan sebagainya [9]. Pembelajaran berbasis otak dengan lingkungan pembelajaran yang menantang dan menyenangkan dapat memotivasi siswa untuk aktif berpartisipasi dan beraktivitas secara optimal dalam pembelajaran. Dengan demikian, berdasarkan pembahasan maka penerapan Pendekatan Brain Based Learning dapat meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar siswa pada kelas VII-2 SMP Negeri 1 Lingsar tahun pelajaran 2015/2016 pada materi segiempat. D. KESIMPULAN Kesimpulan yang dapat diperoleh dalam penelitian ini adalah peningkatan aktivitas belajar siswa kelas VII-2 SMP Negeri 1 Lingsar tahun pelajaran 2015/2016 setelah diterapkannya Pendekatan Brain Based Learning secara optimal pada materi segiempat

12 adalah siklus I pertemuan 1 yaitu 33 dengan kategori cukup aktif dan pada pertemuan 2 yaitu 28 dengan kategori cukup aktif. Kemudian pada siklus II pertemuan 1 yaitu 37 dengan kategori aktif dan pada pertemuan 2 yaitu 40 dengan kategori aktif. Sedangkan peningkatan prestasi belajar siswa kelas VII-2 SMP Negeri 1 Lingsar tahun pelajaran 2015/2016 setelah diterapkannya Pendekatan Brain Based Learning secara optimal pada materi segiempat dilihat dari ketuntasan belajar siswa secara klasikal 66,67% pada siklus I dan 90,48% pada siklus II. DAFTAR PUSTAKA [1] Syarwan, R, Mukhni, dan Dewi M. 2014. Pengaruh Pendekatan Brain Based Learning (BBL) terhadap Kemampuan Penalaran Matematis Siswa Kelas VII SMP Islam Raudathul Jannah Payakumbuh. Jurnal Pendidikan Matematika Volume 3 Nomor 1 Part 2 : 29-34. [2] Lestari, KE. 2014. Implementasi Brain-Based Learning Untuk Meningkatkan Kemampuan Koneksi dan Kemampuan Berpikir Kritis Serta Motivasi Belajar Siswa SMP. Jurnal Pendidikan Unsika Volume 2 Nomor 1 : 36-46. [3] Jensen, E. 2011. Pembelajaran Berbasis-Otak : Paradigma Pengajaran Baru Edisi Kedua. Jakarta : PT Indeks. [4] Syafaat, A. 2009. Brain Based Learning. (Online) http://matematika.upi.edu/index.php/brain-based-learning/. diakses tanggal 27 Desember 2015 pukul 19.00. [5] Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta. [6] Nurkancana, W. Dan PPN. Sunarta. 1990. Evaluasi Hasil Belajar. Surabaya: Usaha Nasional. [7] Sudjana, N. 2005. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : Sinar Baru Algesindo. [8] Sudjana, N. 2011. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo. [9] Mufidah, LL. 2014. Brain Based Taeching and Learning Pembelajaran Berbasis Otak. Yogyakarta: Teras. [10] Dini. 2011. Penerapan Barin Based Learning dalam Pembelajaran Matematika untuk Meningkatkan Motivasi Belajar dan Kemampuan Koneksi Matematis Siswa. (Online) http:// dinidinidini_wordpress_com, diakses pada tanggal 10 Juni 2016 pukul 22.22 WITA.