PERKEMBANGAN KEADAAN TEGAKAN TINGGAL DAN RIAI' DIAMETER POHON SETELAH PEMANENAN KAYU DENGAl\' SISTEM TPTI DI AREAL HPH PT. KlANI LESTARI KALIMANTAN TIMUR Oleh : ROUP PUROBli\1 E 27.0932.IURUSAN TEKNOLOGI BASIL HUTAN E C\KULTAS KEHUTANAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 1995
ROUP PUROHIM. E. 27 0932. perkembangan Keadaan Tegakan Tinggal dan Riap Diameter Pohon Setelah Pemanenan Kayu dengan Sistem silvikultur TPTI di Areal HPH PT. Kiani Lestari, Kalimantan Timur. Di bawah bimbingan Dr. Ir. Elias dan Ir. Andry Indrawan, MS. RINGKASAN Sistem silvikultur Tebang Pilih Tanam Indonesia (TPTI), merupakan sistem silvikultur yang hingga sekarang masih digunakan dalam pengelolaan dan pengusahaan hutan di Indonesia, khususnya di luar Jawa. Walaupun pemanenan kayu dapat mengakibatkan kerusakan tegakan tinggal, pemanenan kayu dengan sistem silvikultur TPTI kelestarian hutan. diharapkan dapat menjamin Elias (1993), menyebutkan bahwa kerusakan akibat pemanenan kayu dengan sistem silvikultur TPTI adalah kerusakan yang terjadi pada bagian tegakan yang sebenarnya tidak termasuk dalam rencana untuk dipanen hasilnya pada waktu pemanenan tersebut. Kerusakan dapat berupa pohon roboh, at au pohon masih berdiri tetapi bagian batang, banir at au tajuk rusak dan diperkirakan tidak dapat tumbuh normal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perkembangan struktur dan komposisi jenis tegakan tinggal serta riap diameter tegakan akibat pemenenan kayu dengan sistem ".,,-.-- '" silvikultur TPTI. Penelitian ini dilaksanakan di areal HPH PT. Kiani Lestari, Kalimantan Timur, mulai bulan September sampai November 1994. Pengamatan dilakukan pada 8 (delapan) plot 1
eontoh permanen yang dibuat pada tahun 1993, yang terdiri dari : 3 plot eontoh (Et+l) dengan kelerengan sedang, euram dan datar (plot la, IB, IC), 1 plot eontoh Et+6 (plot II), 1 plot eontoh Et+ll (plot III), 1 plot eontoh Et+14 (plot IV) dan 1 plot eontoh Et+18 (plot V) serta 1 plot eontoh hutan pr imer (plot VI) yang digunakan sebagai pembanding. Luas masing-masing plot I hektar (100 m x 100 m). Data yang dikumpulkan terdiri : potensi tegakan, natalitas dan mortalitas semai serta mortalitas pohon, riap diameter tahun berjalan, anal isis vegetasi serta perkembangan keterbukaan areal satu tahun setelah pemanenan kayu. Hasil p9ngamatan pad a masing-masing plot eontoh penelitian terhadap jumlah spesies yang ditemukan berturut-turut pada plot eontoh la, IB, IC, I I, I I I, IV dan V adalah 73, 67, 74, 82, 81, 78 dan 74 spesies sedangkan pada plot eontoh VI diketemukan 78 spesies. Seeara umum potensi tegakan meningkat dengan bert ambahnya umur tegakan tinggal dan selama satu tahun pengukuran. Riap volume rata-rata tegakan yang berdiameter 10 em ke atas untuk semua plot eontoh sebesar 8,877 m 3. Ketersediaan pohon inti at au penggantinya yaitu permudaan tingkat semai, paneang dan tiang dari masing-masing plot eontoh dinilai memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam pedoman TPTI. Riap diameter tahun berjalan rata-rata dari tegakan tinggal dan hutan primer berkisar antara 0.40 em - 0.82 em. 2
Tingkat natalitas semai pada plot contoh la, IB dan Ie lebih besar dari plot contoh lainnya. Natalitas semai yang tinggi terjadi karena semai jenis pionir banyak tumbuh di areal terbuka bekas pemanenan kayu tahun sebelumnya. Hasil anal isis vegetasi menunjukkan bahwa terjadinya pergantian jenis yang dominan pada semua tingkat pertumbuhan dan terjadi perubahan komposisi spesies selama perkembangan tegakan tinggal. Hasil perhitungan indeks keanekaragaman (H) menujukkan bahwa secara keseluruhan tidak terjadi perubahan keanekaragaman jenis akibat kegiatan pemanenan kayu dan terjadi kecenderungan meningkatnya nilai H sesuai dengan pertambahan umur tegakan tinggal. Bentuk pemusatan jenis pada tingkat tiang, untuk semua plot conto:1, lebih terpusat pada beberapa spesies saja, yaitu pada spesies yang dominan terutama pada plot contoh la, IB, IV dan VI. Spesies tersebut berturut-turut untuk plot contoh la, IB, IV dan VI adalah Hevea sp. (INP = 91.69%), Markeladi (INP = 17.68%), Marjelawat (INP = 42.11%), Mersuit (INP = 59.90%) dan Shorea leavifolia (INP 61. 65%). Perbandingan kesamaan komunitas antara tegakan tinggal dengan hutan primer, pada plot contoh III relatif mendekati kesamaan dengan komunitas hutan primer. Sedangkan perbandingan plot contoh yang lain pada umumnya masih menunjukkan kondisi straktur dan komposisi jenis masih berbeda (IS 1ebih 3
kecil 50%). Secara keseluruhan nilai IS meningkat dengan meningkatnya umur tegakan tinggal. Struktur tegakan terdiri dari tiga strata untuk semua plot contoh, yaitu strata A, B dan C, kecuali untuk plot contoh IV (Et+14) tidak dijumpai strata B. Strata A diisi oleh spesie~ dari famili Dipterocarpaeeae, Lauraeeae dan Myrtaceae. Tabel 1. Komposisi Penutupan Tajuk (%). Strata Plot eontoh IA IB Ie II III IV V VI A B e 3.70 7.41 88.86 3.45 13.79 82.76 3.33 20.00 76.66 15.00 22.50 62.50 5.77 21.15 73.08 2.38 97.62 9.68 24.19 66.13 13.33 22.22 64.44 Tabel 1. menunjukkan bahwa strata C menguasai sebagian besar jalur stratifikasi. Nilai penutupan strata C eenderung menurun iengan bertambahnya umur tegakan tinggal, tetapi sebaliknya untuk strata A. Dengan demikian dapat diartikan bahwa penambahan umur tegakan tinggal terjadi perbaikan struktur tegakan. Pada plot contoh satu tahun setelah pemanenan kayu terjadi perubahan luas keterbukaan areal. Penutupan areal oleh vegetasi pionir terjadi pada tempat-tempat yang terbukat sebagian besar terjadi pada areal bekas 4
PERKEMBANGAN KEADAAN TEGAKAN TINGGAL DAN RiAI' DIAMETER POBON SETELAB PEMANENAN KAYU DENG \N SISTEM TPTI DI AREAL HPH PT. KIANI LESTARI KALIMANTAN TIMUR Oleh: ROUP PUROHIM E. 27 0932 S K RIP S I Sebagai Salah satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Kehutanan Pada FaKultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor JURUSAN TEKNOLOGI HASIL BUTAN FAKULTAS KEHUTANAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 1995
Judul Skripsi PERKEMBANGAN KEADAAN TEGAKAN TINGGAL DAN RIAP DIAMETER POHON SETELAH PEMANE NAN KAYU DENGAN SISTEM SILVIKULTUR TPTI DI AREAL HPH PT. KIANI LESTARI KALIMANTAN TIMUR Nama Mahasiswa Nomor Pokok ROUP PUROHIM E 27.0932 Disetujui oleh : Ketua Komisi Pembimbing Tanggal : Anggota Komisi pembimbing Tanggal :
DAFTAR lsi Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR, lsi... iii DAFTAR TABEL... v DAFTAR GAMBAR... vii i DAFTAR LAMP I RAN... x I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang... 1 B. Tujuan... 3 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Karateristik Hutan Hujan Tropika Basah... 4 B. Tebang Pilih Indonesia dan Tebang pilih Tanam Indonesia... 6 C. Kerusakan Tegakan Tinggal Akibat Pemanenan Kayu... 9 1. Tipe Kerusakan... 10 2. Tingkat Kerusakan... 10 3. Keterbukaan Tanah akibat Penebangan dan Penyaradan... 11 4. Penurunan Keragaman Jenis... 13 D. Struktur dan Komposisi Hutan Tropika Basah... 14 E. Riap Hutan Tropika Basah... 16 III. KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Letak dan Luas Areal... 19 B. Konfigurasi Lapangan Tanah dan Iklim... 20 1. Topografi... 20 2. Geolog i dan Tanah... 21 3. Iklim... 21 C. KEADAAN HUTAN... 23 D. SEJARAH PENGUSAHAAN HUTAN... 25 E. SISTIM PEMANENAN KAYU... 27 1. Penebangan........................... 27 2. Pembagian batang... 28 3. Penyaradan........................ 28 4. Pemuatan di TPn...'.......... 28 5. Pengangkutan......................... 29 6. Pembongkaran di Log Yard... 29 7. Pengupasan di Log Yard... 29 IV. METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian... 31 B. Obyek dan Alat Penelitian... 31 iii
c. Metode Pengumpulan Data... 32 1. Data Sekunder...... 32 2. Data Primer... 32 2.1. Pengukuran Diameter... 33 2.2. Data Pohon-pohon Mati... 34 2.3. Keterbukaan Areal/Tanah... 34 2.4. Analisis Vegetasi... 36 2.5. Stratifikasi Tajuk... 37 D. ANALISIS DATA... 38 1. Potensi Tegakan... 38 2. Riap Diameter Tahunan Berjalan... 38 3. Riap Diameter Tahunan Rata-rata... 39 4. Keterbukaan Areal/Tanah... 40 5. Analisis Vegetasi... 40 6. Stratifikasi Tajuk... 43 7. Penutupan Tajuk Atas Lantai Hutan... 44 8. 'Natalitas dan Mortalitas... 44 V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Pot ens i Tegakan... 45 B. Riap Diameter... 51 C. Natalitas dan Mortalitas Semai serta Mortalitas Pohon... 54 D. Komposisi dan Struktur... 59 1. Komposisi......................... 59 2. Frekuensi (F)... 69 3. Dominansi.......................... 79 4. Indeks Kesamaan Komunitas (IS)... 94 5. Diversitas (Keragaman)... 97 E. 6. Stratifikasi... 100 Keterbukaan Tanah 124 VI. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan... 127 B. Saran... 129 DAFTAR PUSTAKA... 13 a LAMPIRAN... 133 iv
DAFTAR TABEL Nomor Halaman 1. Jumlah Pohon Inti yang Harus Ditinggalkan dan Batas Diameter Boleh Tebang Sesuai Ketentuan TPI 1972... 7 2. Syarat-syarat Pelaksanaan TPTI... 8 3. Perbandingan dari Tegakan Tinggal Setelah Tebang Pilih dengan Menggunakan Traktor dan Kabel... 9 4. Tipe-tipe Kerusakan Pohon Akibat Pemanenan Kayu... 11 5. Keterbukaan Areal/Tanah Akibat Penebangan dan Penyaradan... 12 6. Perubahan Struktur dan Komposisi Hutan karena Pemanenan Kayu di Lempake... 14 7. Riap Diameter Pohon di Hutan Hutan Produksi dan Hutan Bekas Tebangan di Kalimantan Timur 17 8. Rata-rata Pertambahan Diameter Pohon di Hutan Alam dan Hutan Bekas Tebangan di Kalimantan Timur... 18 9. Respon Perlakuan 'rsi dan Tidak Dilakukan TSI pada Plot Bekas Tebangan di Areal HPH Picop, Mindanao, piliphina... 18 10. Komposisi Kelas Lereng HPH PT. Kiani Lestari 20 11. Curah Hujan Tahunan di Daerah Kelompok Hutan Jele - Beliwit... 22 12. Jumlah Hari Hujan Tahunan di Daerah Kelompok Hutan Jele - Beliwit... 22 13. Keadaan Hutan di Areal HPH PT. Kiani Lestari Setelah Tahap Jangka Waktu Pengusahaan Hutan I (1970/1971-1990/1991)... 23 14. Kerapatan dan Volume Pohon Perhektar Berdasarkan Kelas Diameter di Areal HPH PT. Kiani Lestari... 24 v
15. Jenis-Jenis Dominan yang Dijumpai di Areal HPH PT. Kiani Lestari... 24 16. Reneana dan Realisasi Luas dan Produksi Tebangan HPH PT. Kiani Lestari... 26 17. Potensi Tegakan Masing-masing Plot Contoh yang Berdiameter 10 em ke atas.... 18. Potensi Masing-masing Plot Contoh yang Berdiameter 20 em ke atas.... 19. Jumlah Tingkat Semai, Paneang dan Tiang pada Plot Contoh Penelitian.... 20. Riap Diameter Berdasarkan Kelas Diameter.... 21. Natalitas dan Mortalitas semai.... 22. Mortalitas Pohon dan Tiang.... 23. Jumlah spesi~s.yang Ditemukan pada Plot Contoh Penelltlan.... 24. Jumlah Individu Pohon dan Tiang yang Diketemukan pada Plot Contoh.... 25. Beberapa Spesies yang Memiliki Nilai Frekuensi Tinggi.... 26. Beberapa Spesies yang Memiliki INP Tinggi pada Plot Permanen IA (Et+l, RKT 1993/1994) 27. Beberapa Spesies yang Memiliki INP Tinggi pada Plot Permanen IB (Et+l, RKT 1993/1994) 28. Beberapa Spesies yang Memiliki INP Tinggi pada Plot Permanen Ie (Et+l, RKT 1993/1994) 29. Beberapa Spesies yang Memiliki INP Tinggi pada Plot Permanen II (Et+6, RKT 1988/1989) 30. Beberapa spesies yang Memiliki INP Tinggi pada Plot Permanen III (Et+ll, RKT 1983/1984) 31. Beberapa Spesies yang Memiliki INP Tinggi pada Plot Permanen IV (Et+14, RKT 1980/1981) 45 49 50 52 55 57 59 60 70 80 81 82 83 84 85 32. Beberapa Spesies yang Memiliki INP Tinggi pada Plot Permanen V (Et+18, RKT 1976/1977) "",,,86 \,> vi
33. Beberapa pada Plot Spesies yang Memiliki INP Tinggi Permanen VI (Hutan primer).... 87 34. Indeks Kesamaan Komunitas (IS) Antara Dua Tegakan yang Dibandingkan (%)... 95 35. Indeks Keanekaragaman... 97 36. Indeks Dominansi (C)... 99 37. Komposisi Penutupan Tajuk dari Plot Contoh... 105 38. Luas Penutupan Tajuk (m 2 ) 106 39. Persen Luas Areal yang Masih Terbuka pada Plot Contoh la, IB dan IC... 124 40. Persen Luas Keterbukaan Tanah pada Plot Contoh II, III, IV dan V... 126 vii
DAFTAR GAMBAR Nomor Halaman 1. Desain Plot Permanen 38 2. Skema Pengukuran Keterbukaan Tanah Akibat Penebangan Pohon...... 41 3. Skema Pengukuran Keterbukaan Tanah Akibat Penyaradan... 41 4. Subpetak-Subpetak untuk Penelitian Tingkat Pohon, Tiang, Pancang dan Semai...... 42 5. Grafik Peningkatan Potensi Tegakan 55 6. Diagram peningkatan Potensi Tegakan 55 7. Grafik Hubungan Antara Jumlah Pohon dengan Kelas Diameter pada Plot Contoh IA... 61 8. Grafik Hubungan Antara Jumlah Pohon dengan Kelas Diameter pada Plot Contoh IE... 61 9. Grafik Hubungan Antara Jumlah Pohon dengan Kelas Diameter pad a Plot Contoh IC... 62 10. Grafik Hubungan Antara Jumlah Pohon dengan Kelas Diameter pada Plot Contoh II... 62 11. Grafik Hubungan Antara Jumlah Pohon dengan Kelas Diameter pada Plot Contoh III... 64 12. Grafik Hubungan Antara Jumlah Pohon dengan Kelas Diameter pad a Plot Contoh IV...... 64 13. Grafik Hubungan Antara Jumlah Pohon dengan Kelas Diameter pada Plot Contoh V... 65 14. Grafik Hubungan Antara Jum1ah Pohon dengan Kelas Diameter pada Plot Contoh VI... 65 15. stratifikasi Tajuk pada Plot Contoh IA (Et+1, RKT 1993/1994) di Areal HPH PT. Kiani Lestari (Kal-Tim) dengan Skala 1 : 400... 108 viii
16. Stratifikasi Tajuk pada Plot Permanen IB (Et+l, RKT 1993/1994) di Areal HPH PT. Kiani Lestari (Kal-Tim) dengan Skala 1 : 400... 110 17. Stratifikasi Tajuk pada Plot Permanen Ie (Et+1, RKT 1993/1994) di Areal HPH PT. Kiani Lestari (Kal-Tim) dengan Skala 1 : 400... 112 18. Stratifikasi Tajuk pad a Plot Pemanenen II (Et+6, RKT 1988/1989) di Areal HPH PT. Kiani Lestari (Kal-Tim) dengan Skala 1 : 400... 114 19. stratifikasi Tajuk pada Plot Perman en III (Et+ll, RKT 1983/1984) di Areal HPH PT. Kiani Lestari (Kal-Tim) dengan Skala 1 :400... 116 20. Stratifikasi Tajuk pada Plot Perman en IV (Et+14, RKT 1980/1981) di Areal HPH PT. Kiani Lestari (Kal-Tim) dengan Skala 1 : 400... 118 21. Stratifikasi Tajuk pada Plot Permanen V (Et+18, RKT 1976/1977) di Areal HPH PT. Kiani Lestari (Kal-Tim) dengan Skala 1 : 400... 120 22. Stratifikasi Tajuk pada Plot Permanen VI (Hutan primer) di Areal HPH PT. Kiani Lestari (Kal-Tim) dengan Skala 1 : 400...... 122 ix
DAFTAR LAMPIRAN Nomor Halaman 1. Peta Stuasi Areal Kerja HPH PT. Kiani Lestari.. 134 2a. Peta Kedudukan Pohon dan Tiang serta Keterbukaan Areal pada plot Contoh IA (Et+l, RKT 1993/1994) di Areal HPH PT. Kiani Lestari (Kal-Tim)... 135 2b. Peta Kedudukan Pohon dan Tiang serta Keter-' bukaan Areal pada Plot Contoh IB (Et+l, RKT 1993/1994) di Areal HPH PT. Kiani Lestari (Kal-Tim)...'... 138 2c. Peta Kedudukan Pohon dan Tiang serta Keterbukaan Areal pada plot Contoh IC (Et+l, RKT 1993/1994) di Areal HPH PT. Kiani Lestari (Kal-Tim)... 141 2d. Peta Kedudukan Pohon dan Tiang pada Plot Cor.toh II (Et+6, RKT 1988/1989) di Areal HPH PT. Kiani Lestari (Kal-Tim)... 144 2e. Peta Kedudukan Pohon dan Tiang pada Plot Contoh III (Et+ll, RKT 1983/1984) di Areal HPH PT. Kiani Lestari (Kal-Tim)... 147 2f. Peta Kedudukan Pohon dan Tiang pada Plot Contoh IV (Et+14, RKT 1980/1981) di Areal HPH PT. Kiani Lestari (Kal-Tim)... 150 2g. Peta Kedudukan Pohon dan Tiang pada Plot Contoh V (Et+lB, RKT 1976/1977) di Areal HPH PT. Kiani Lestari (Kal-Tim)... 154 2h. Peta Kedudukan Pohon dan Tiang pada Plot Contoh VI (Hutan Primer, RKT 1993/1994) di Areal HPH PT. Kiani Lestari (Kal-Tim)... 158 3a. Pohon dan Tiang yang Ditemukan pada Plot Contoh IA (Et+1, RKT 1993/1994) di Areal HPH PT. Kiani Lestari... 161 3b. Pohon dan Tiang yang Ditemukan pada Plot Contoh IB (Et+l, RKT 1993/1994) di Areal HPH PT. Kiani Lestari... 163 x
3c. Pohon dan Tiang yang Ditemukan pada Plot Contoh IC (Et+1, RKT 1993/1994) di Areal HPH PT. Kiani Lestari... 165 3d. Pohon dan Tiang yang Ditemukan pad a Plot Contoh II (Et+6, RKT 1988/1989) di Areal HPH PT. Kiani Lestari... 167 3e. Pohon dan Tiang yang Ditemukan pada Plot Contoh III (Et+11, RKT 1983/1984) di Areal HPH PT. Kianj Lestari... 169 3f. Pohon dan Tiang yang Ditemukan pada plot Contoh IV (Et+14, RKT 1980/1981) di Areal HPH PT. Kiani Lestari... 171 3g. Pohon dan Tiang yang Ditemukan pada Plot Contoh V (Et+18, RKT 1976/1977) di Areal HPH PT. Kiani Lestari... 173 3h. Pohon dan Tiang yang Ditemukan pada Plot Contoh VI (Hutan Primer, RKT 1993/1994) di Areal HPH PT. Kiani Lestari... 175 4. Daftar Pohon/Tiang yang l1ati Tiap Plot Contoh.. 177 Xl