Peran Customer Relations dalam Membangun Citra Positif Pada Rumah Sakit Umum Daerah Banyumas

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dan diantaranya adalah milik swasta. 1. dari 6 buah puskesmas, 22 BKIA, 96 dokter praktik dan 3 Rumah Bersalin.

BAB I PENDAHULUAN. A. Pentingnya Kegiatan Magang Bagi Mahasiswa

BAB 1 PENDAHULUAN. salah satunya adalah sektor jasa yang mampu menciptakan kesempatan kerja lebih

PENGARUH PERSEPSI KUALITAS JASA PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN DAN LOYALITAS PELANGGAN DI RSU SARAS HUSADA PURWOREJO. Skripsi

BAB 1 PENDAHULUAN. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 adalah melindungi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Untuk menjalankan tugas sebagaimana dimaksud, Rumah Sakit mempunyai. dengan standart pelayanan Rumah Sakit.

BAB 1 PENDAHULUAN. Kesehatan merupakan faktor fundamental yang harus dibangun. atas pelayanan kesehatan. Rumah sakit adalah bagian yang amat penting

EVALUASI TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT NIRMALA SURI SUKOHARJO SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. media. Media itu sendiri sebagai alat humas yang berguna dalam

BAB I PENDAHULUAN. memperhatikan kualitas pelayanan yang ditawarkan kepada konsumen dalam. merasakan kepuasan terhadap kualitas yang ditawarkan.

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. yang baik dari manajemen rumah sakit. Secara interen keberhasilan. kompleksitas manajemen rumah sakit, secara eksteren kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi merupakan koordinasi yang rasional dari aktivitas. sejumlah individu untuk mencapai beberapa tujuan yang jelas melalui

BAB I PENDAHULUAN. yang memenuhi atau melebihi harapan. Maka dapat dikatakan, bahwa hal-hal

BAB I PENDAHULUAN. mengalami perkembangan cukup pesat seiring di tertibkannya berbagai peraturan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Semakin pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB II LANDASAN TEORI. (financial intermediary) antara pihak pihak yang memiliki kelebihan dana

BAB I PENDAHULUAN. Era persaingan usaha yang ketat sekarang ini, bidang Hubungan

BAB I PENDAHULUAN. Bank maupun Lembaga Keuangan Non Bank. jelas. Sistem operasionalnya menggunakan syariah islam,hanya produk dan

MANAJEMEN MUTU (KEPUASAN PELANGGAN)_AEP NURUL HIDAYAH_(RKM )_REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN_POLITEKNIK TEDC BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan sekaligus investasi untuk

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dewasa ini masalah kesehatan telah menjadi kebutuhan pokok bagi

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Pada Era Otonomi Daerah dengan keterbatasan sumber daya yang tersedia

TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN DI APOTEK INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SRAGEN SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Pelayanan merupakan bagian dari Public Relations. Hal tersebut tercermin

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. informasi membuat banyak perusahaan saling berkompetisi untuk mendapatkan

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan tersebut sudah mulai terlihat di Bali. namun disebabkan juga oleh faktor pendatang dari luar Pulau Bali.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan rumah sakit yang didorong oleh permintaan. pelanggan menyebabkan layanan rumah sakit tidak hanya memperhatikan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Esa Unggul

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi persaingan bisnis yang sangat ketat, untuk dapat berhasil atau sekedar

BAB I PENDAHULUAN. merupakan kebutuhan primer yang tidak bisa dipisahkan dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi. Bisa dibayangkan jika orang tidak pernah berkomunikasi dengan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam lingkungan yang terus berkembang dan cepat berubah, perusahaan

mapun yang tidak kenal sama sekali. Peranan komunikasi tidak hanya berguna

BAB I PENDAHULUAN. sakit adalah kemampuan rumah sakit dalam memberikan layanan kepada pasien.

BAB I PENDAHULUAN. sakit dalam bahasa inggris disebut hospital. Kata hospital berasal dalam

BAB I PENDAHULUAN. Riset dalam pelayanan pelanggan secara berulang-ulang menunjukan

BAB I PENDAHULUAN. digunakan hampir dalam setiap aspek kehidupan manusia. Komunikasi. mengandung makna bersama-sama (common). Istilah komunikasi atau

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Penelitian Terdahulu. Berdasarkan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Dewi Fajar

BAB I PENDAHULUAN. berusaha menjadi lebih baik. Hal ini dapat diwujudkan melalui aktivitas sendiri

BAB I PENDAHULUAN. Semua warga negara berhak mendapatkan jaminan kesehatan. Untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ageng Tirtayasa Banten terhadap Pelayanan SPP Online Bank BTN Cabang

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan bisnis di Indonesia merupakan fenomena yang menarik untuk

BAB I PENDAHULUAAN. publiknya baik internal maupun publik eksternal. Dengan pengayatan unit Public

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan dan harapan masyarakat tentang pelayanan kesehatan, masyarakat

MANAJEMEN PELAYANAN PUBLIK RACHMAT HIDAYAT, MPA PRODI ADMINISTRASI NEGARA FISIP UNIVERSITAS JEMBER

BAB I PENDAHULUAN. dari sebuah perusahaan. Pemasaran juga berperan dalam menentukan pertumbuhan

BAB 1 PENDAHULUAN. agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Keberhasilan

BAB I PENDAHULUAN. ditandai dengan jumlah bank yang semakin banyak dan produk perbankan yang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Melalui hasil observasi yang di lakukan oleh penulis pada hotel mahkota graha kota

BAB I PENDAHULUAN. dalam menerima pelayanan kesehatan. Pelayanan kesehatan merupakan suatu aktivitas yang dalam

BAB I PENDAHULUAN. kebijakan nasional untuk peningkatan mutu dan kinerja pelayanan. kuantitas. Tenaga keperawatan di rumah sakit merupakan tenaga

BAB I PENDAHULUAN. pengaduan yang ditujukan kepada para dokter, rumah sakit, dan. pelayanan-pelayanan kesehatan lainnya (Kilisan, 2003:1).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Berdasarkan saran dalam CSI (Customer Satification Indeks) rawat inap

BAB I PENDAHULUAN. perubahan yang sangat pesat menuju perkembangan keperawatan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan kesehatan merupakan bagian terpadu dari. pembangunan sumber daya manusia, yaitu mewujudkan bangsa yang maju

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pelanggan terbagi menjadi dua jenis, yaitu: fungsi atau pemakaian suatu produk. atribut yang bersifat tidak berwujud.

BAB 1 PENDAHULUAN. sering disebut dengan humas merupakan bagian yang sangat penting bagi sebuah

HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN PERILAKU MELAYANI PADA PERAWAT DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH ROEMANI SEMARANG. Skripsi

Kata kunci: public relations, manajemen, staff public relations, Mirota Kampus.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan industri jasa yang sangat pesat, khususnya facility service

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN DI RUANG RAWAT INAP RSUD SYEKH YUSUF KABUPATEN GOWA

BAB I PENDAHULUAN. kinerja produk atau hasil yang pasien rasakan dengan harapannya. Dengan

STAKEHOLDER RELATIONS

BAB I PENDAHULUAN. tidak hanya terbatas pada pelayanannya saja (Kuncoro,2000).

BAB 1 PENDAHULUAN. listrik di seluruh Indonesia (rasio electricity). Jakarta sebagai ibukota negara, pusat

BAB I PENDAHULUAN. informasi cukup bisa didapat melalui gadget yang notabene semua masyarakat

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan oleh masyarakat untuk menunjang aktivitas sehari-hari untuk itu

SURVEY KEPUASAN PASIEN RS PREMIER BINTARO 2016

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. diperlukan, baik secara langsung maupun tidak langsung di Rumah Sakit.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam melakukan penelitian mengenai Pengaruh Kualitas. Pelayanan Terhadap Loyalitas Nasabah Dengan Kepuasan Nasabah Sebagai

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mendunia dan tidak berbatas atau tak mengenal batas wilayah. Globalisasi adalah

BAB I PENDAHULUAN. Pelaksanaan otonomi daerah sesuai dengan Undang-Undang No 12 Tahun 2008

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan jasa kesehatan. Keberhasilan sebuah rumah sakit dinilai dari mutu

BAB I PENDAHULUAN. Dimana PR merupakan suatu organisasi dengan informasi manajemen yang diharapkan,

BAB I PENDAHULUAN. organisasi. Komunikasi merupakan aktifitas dasar manusia. Dengan berkomunikasi,

BAB I PENDAHULUAN. keinginan, dan harapannya dapat dipenuhi melalui jasa atau produk yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. terkendali biaya dan kualitasnya, seperti yang tercantum dalam Undang -

BAB I PENDAHULUAN. cepat, sehingga masyarakat dengan mudah memperoleh informasi yang diinginkan

BAB I PENDAHULUAN. kesadaran masyarakat terhadap pentingnya arti kesehatan, maka jasa

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mencapai tujuan pelayanan kesehatan atau rumah sakit tersebut, perlu

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Salah satu tujuan dari pembangunan kesehatan di Indonesia adalah upaya

Transkripsi:

TOPIK UTAMA Peran Customer Relations dalam Membangun Citra Positif Pada Rumah Sakit Umum Daerah Banyumas Dwi Pangastuti Marhaeni Staf Pengajar Jurusan Ilmu Komunikasi FISIP UNSOED Abstrak Perkembangan rumah sakit yang semakin pesat pada masa sekarang ini menyebabkan persaingan menjadi semakin ketat. Sebagai organisasi yang bergerak pada sektor public service maka rumah sakit harus mampu memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya dan seluas-luasnya kepada publik atau pengguna. Dengan mengambil topik peran customer relations dalam membangun citra positif pada Rumah Sakit Umum Banyumas, telah didapatkan hasil bahwa melalui kajian deskriptif kualitatif dengan teknik analisis yang dilakukan dengan jalan mengaitkan kategori dan data kedalam kerangka yang telah ada, maka hasil analisis diskriptif kualitatif memperlihatkan bahwa customer relation sebagai salah satu tugas humas belum maksimal dilaksanakan, karena adanya penggabungan antara peasaran sosial dengan humas. Untuk memperoleh kinerja humas yang maksimal melalui customer relation diharapkan ada pemihakan yang tegas antara pemasaran sosial dengan humas, sehingga kepuasan pelanggan bisa lebih baik dan citra positif bisa meningkat. Kata Kunci : Customer Relations,Citra Positif. Pendahuluan Setidaknya ada dua alasan yang mendasar, mengapa rumah sakit menjadi menarik untuk dikaji. Pertama, rumah sakit sebagai public service harus mampu memberikan pelayanan seluas-luasnya dan sebaik-baiknya kepada masyarakat. Kedua, melambungnya harga barang-barang medis maupun non medis serta biaya perawatan dan bangunan, menyebabkan pihak rumah sakit mau tidak mau harus menaikkan biaya perawatan medis agar rumah sakit mampu bertahan kelangsungannya. Dua hal ini menyebabkan posisi rumah sakit menjadi serba sulit (terjepit) posisinya. Disisi lain, peningkatan biaya kesehatan yang semakin tinggi sebetulnya tidak menjadi masalah sepanjang mau mengimbanginya dengan peningkatan kualitas pelayanan kesehatan, terutama oleh para dokter atau perawatan menjadi ujung tombak pelayanan kesehatan di rumah sakit. Karena selama ini terjadi kecenderungan bahwa dokter, perawat dan para petugas administrasi rumah sakit terkesan dingin, acuh tak acuh, kaku, menjauhkan diri bahkan terkesan arogan 1

(Cultip,1992: 477). Pasien merupakan pelanggan utama rumah sakit, oleh karena itu bagi rumah sakit pasien memegang peranan penting, karena mereka inilah yang akan memiliki keinginan terhadap pelayanan kesehatan yang diberikan rumah sakit. Suatu perusahaan atau institusi yang bergerak dalam bidang jasa, sangat tergantung pada bagaimana caranya memelihara hubungan yang baik dengan pelanggan, memberikan pelayanan yang optimal bagi pelanggan merupakan suatu keharusan bagi perusahaan yang menjual jasa. Oleh karena itu agar dapat bertahan, rumah sakit perlu mengembangkan hubungannya dengan pasien sebagai customerya. Perlakuan dokter/perawat dan tenaga administrasi yang tidak baik dapat menyebabkan pasien berpindah ke rumah sakit lain. Kepuasan pasien terhadap layanan kesehatan yang diterimanya akan dipengaruhi oleh banyak faktor. Faktor-faktor tersebut berhubungan dengan pemberi layanan (provider) yaitu dokter dan perawat, penerima layanan pasien dan system organisasi tempat layanan didapatkan. Pope dalam Achadi menekankan beberapa hal yang mempengaruhi kepuasan pasien seperti : 1). Kualitas dan kompetensiteknis, 2). Aksesbilitas kepada system layanan untuk pelayanan rutin, 3). Aksesbilitas kepada system layanan untuk kebutuhan layanan kesehatan mendadak, 4). Biaya dengan keuntungan yang di dapat dan 5). Kenyamanan (Achadi, 1996). Pasien merupakan publik eksternal rumah sakit. Dengan demikian untuk mengembangkan customer relationsnya perlu menggunakan teknik-teknik pemasaran. Rumah sakit dengan citra tertentu sering menjadi pertimbangan bagi pasien dalam memilih rumah sakit. Permasalahan Berangkat dari latar belakang masalah yang telah dipaparkan sebelumnya, maka permasalahan dapat dirumuskan sebagai berikut. Bagaimana peran customer relations yang dijalankan Rumah Sakit Umum Daerah Banyumas dalam membangun citra positifnya? Metodologi a. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan Rumah Sakit Umum Daerah Banyumas b. Sasaran Penelitian Sasaran penelitian ini adalah staf Rumah Sakit Umum Daerah Banyumas yang akan dikhususkan pada bagian Humas dan masyarakat pengguna yang terdiri dari pasien rawat inap, rawat jalan. c. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif yaitu berusaha menggambarkan secara cermat suatu fenomena social tertentu. Penelitian ini berusaha mengembangkan 2

konsep dan menghimpun fakta tetapi tidak melakukan hipotesa (Singrimbun, 1989; 4-5). Dalam hal ini pendekatan yang digunakan adalah riset terpancang (embedded qualitative research) yaitu suatu pendekatan penelitian yang memusatkan studi pada beberapa aspek yang dipilih berdasarkan kepentingan, tujuan dan minat penelitian atau seiring juga disebut sebagai studi kasus (Sutopo, 1989; 155). d. Metode Pengambilan sampel digunakan melalui proposive random sampling yaitu sampel dipilih berdasarkan pada pertimbanganpertimbangan tertentu (Masri Singarimbun, 1989; 155). e. Teknik Pengumpulan Data Data-data yang diperlukan akan dikumpulkan melalui 2 cara yaitu : Studi pustaka, untuk mengumpulkan data dan teori dalam penelitian ini, maka peneliti memanfaatkan berbagai macam data dan teori yang dikumpulkan melalui buku-buku, majalah, surat kabar, agenda dan sebagainya. Penelitian Lapangan Observasi, peneliti melakukan pengamatan langsung pada objek penelitian. Fungsi observasi dalam studi deskriptif adalah meloloskan dan meneliti gejala yang terjadi. Bentuk berupa observasi tak berpartisipan. Wawancara, peneliti melakukan kegiatan tanya jawab secara langsung dan mendalam dengan pihak-pihak yang berwenang dengan tetap berpegang pada interview guide sebagai instrumen utama. f. Teknik Analisis Data Analisis data dilakukan dengan jalan mengaitkan kategori dan data kedalam kerangka yang telah ada. Data yang diperoleh dalam keseluruhan proses penelitian ini akan disajikan dalam bentuk uraian yang disusun secara sistematis agar dapat dipahami dengan mudah. Pembahasan 1. Customer Relations pada Rumah Sakit Umum Banyumas Customer relations bagi rumah sakit memegang peranan penting. Dengan adanya customer / pelanggan rumah sakit menjadi exist dan berkembang. Customer relations dalam rumah sakit, menggunakan teknikteknik public relations, terutama dalam membangun citra rumah sakit dan mempromosikan produk-produk pelayanan kepada publiknya. Public relations memiliki peran dan andil yang besar bagi rumah sakit. Untuk membina dan menjalin hubungan harmonis dengan publiknya. Publik relations pada rumah sakit perlu memberikan dan menanamkan pengertian serta pemahaman mengenai lembaganya beserta aktivitas dan pelayanan yang disediakan melalui komunikasi 3

dengan publiknya. Publik relations merupakan suatu fungsi strategis dalam manajemen yang melakukan komunikasi untuk menimbulkan pemahaman dan penerimaan publik (Khasali, 1995 : 5 ). Dengan adanya pemahaman dan penerimaan publik terhadap rumah sakit, dengan segala aktivitas dan kegiatannya, diharapkan akan mampu membentuk dan membangun citra yang positif dibenak publiknya. Dengan timbulnya pemahaman dan penerimaan publik terhadap keberadaan rumah sakit, selain membina dan menjalin hubungan yang harmonis, maka citra positif mengenai lembaga tersebut juga akan dapat terbentuk sehingga akan mampu membentuk opini dan persepsi publik yang positif dan menguntungkan. Kegiatan public relations melalui customer telation di rumah sakit Banyumas di bagi menjadi dua yaitu internal customer relations dan external customer relations. Internal customer RSU Banyumas adalah para karyawan yang bekerja di rumah sakit, mulai dari para pekerja hingga direksi. Dalam membina hubungan dengan para karyawan, pihak rumah sakit berupaya memberikan motivasi dan dukungan baik dalam hal peningkatan kesejahteraan maupun dalam hal pengembangan karier, yang kapasitasnya disesuaikan dengan kemampuan rumah sakit. Sedangkan eksternal customer rumah sakit adalah semua lapisan masyarakat yang memerlukan perawatan kesehatan, khususnya yang berkoordinasi dalam perusahaan, baik instansi pemerintah, sekolah-sekolah, universitas dan para mahasiswanya. Dalam menentukan publik-publiknya, pihak RSU Banyumas melakukan pendekatan dengan cara audiensi dan presentasi ke beberapa perusahaan, instansi atau sekolah tentang pelayanan-pelayanan yang tersedia di rumah sakit terutama fasilitas medical checkup. Bagian yang mengenai customer relations di RSU Banyumas adalah pelayanan umum melingkupi operator telepon dan petugas customer service yang disediakan untuk memberikan suatu penjelasan-penjelasan yang berhubungan dengan kondisi/situasi Rumah Sakit Banyumas. Namun demikian hubungan dengan pelanggan di RSU Banyumas pada dasarnya adalah tanggung jawab semua karyawan di rumah sakit sesuai dengan misi RSU Banyumas yang telah disampaikan sebelumnya. Pasien dan keluarga bagi pihak Rumah Sakit Umum Banyumas adalah layaknya seorang raja yang harus diperlakukan dengan sebaik-baiknya. Untuk meningkatkan pelayanan yang baik, pihak rumah sakit berpegang pada prinsip customer driven dimana pihak rumah sakit berupaya untuk 4

sedapat mungkin memenuhi segala kebutuhan dan keinginan pasien. Dalam keadaan sakit, setiap orang ingin mendapatkan perhatian ekstra, fasilitas yang baik, kenyamanan serta kesembuhan. Sebagai customer sudah sepantsnya pihak rumah sakit memberikan yang terbaik bagi pengguna (pasien) sehingga rasa puas bisa dirasakan. Sebagai rumah sakit yang masih dalam perkembangan, RSU Banyumas masih selalu berbenah, terutama dalam meningkatkan pelayanan dan fasilitas-fasilitas modern dengan lengap. Oleh karena itu rumah sakit Banyumas mengedepankan pelayanan interpersonal ( antar pribadi ) yang dilakukan oleh para dokter dan perawatnya, disamping berupaya untuk mengembangkan strategistrategi lain yang belum dimiliki oleh rumah sakit lain. Untuk meningkatkan kualitas pelayanan, RSU Banyumas menerapkan sistem pelayanan pada hotel, dimana semua petugas diharuskan untuk bersikap seperti petugas perhotelan yang selalu ramah dan murah senyum dalam melayani pelanggan. Untuk itu pihak rumah sakit selalu berupaya untuk memperbaiki diri, baik dalam hal fisik maupun sumber daya manusianya. Pelatihan-pelatihan serta pertemuan-pertemuan yang membahas customer service tak henti-hentinya dilaksanakan. Terutama untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan pelanggan. 2. Customer Relations dalam Meningkatkan Citra Positif Rumah Sakit Umum Banyumas Customer relations di RSU Banyumas berhubungan erat dengan citra positif, terutama dalam kaitannya dengan pelayanan dan fasilitas yang diberikan untuk menciptakan kondisi tersebut. Pihak RSU Banyumas senantiasa berusaha memberikan pengertian kepada para perawat, melalui pelatihanpelatihan mengenai customer service secara berkesinambungan dan terus-menerus. Secara eksplisit kegiatan customer relations Rumah Sakit Umum Banyumas terjabar dalam sub Pelayanan Pemasaran Sosial. Pada unit ini bertugas untuk Melaksanakan kegiatan pemasaran sosial rumah sakit dan tugas-tugas kehumasan antara lain, yang meliputi beberapa subtugas. Pertama, Mengelola dan menyelenggarakan tertib administrasi bidang Pemasaran Sosial dan bertindak sebagai koordinator dan penanggungjawab pelaksanaan operasional. Kedua, Menjalin kerjasama dengan tim PKRMS dalam melaksanakan kegiatan penyuluhan. Ketiga, Menyelenggarakan tertib administrasi rencana kegiatan publikasi kegiatan pelayanan kesehatan dalam upaya menjaga citra positif Rumah Sakit Banyumas. Keempat, menyelenggarakan tertib administrasi pemberian kartu berobat gratis bagi pasien miskin / kurang mampu. Kelima menyelenggarakan tertib administrasi kegiatan 5

sosial yang dipadukan dengan kegiatan pemasaran. Keenam, menyelenggarakan tugastugas kehumasan untuk menjembatani hubungan antara pasien / masyarakat dengan rumah sakit Banyumas. Ketujuh, menyelenggarakan pengelolaan dokumentasi kegiatan-kegiatan penting. Kedelapan, melaporkan hasil kegiatan Pemasaran Sosial dan perkembangannya kepada direktur. Kesembilan melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Direktur. Selain itu, customer relations juga bertugas untuk memberikan layanan informasi agar pengunjung, pasien atau keluarganya mendapatkan informasi sesuai dengan haknya, untuk memberikan beberapa kemudahan. Pertama, Layanan Informasi Umum, yang meliputi pengunjung, pasien atau keluarganya yang meminta informasi secara umum, langsung diberi informasi oleh staf bagian informasi ( secara spontan), dan petugas melaksanakan pengawasan terhadap informasi yang diberikan, agar penanya puas. Kedua, Layanan Informasi Khusus, yang meliputi petugas menerima, menggali informasi yang dibutuhkan oleh pengunjung, pasien atau keluarganya, petugas mencatat informasi yang dibutuhkan oleh pengunjung / pasien sebagai acuan koordinasi, petugas informasi / layanan mengadakan koordinasi dengan yang terkait langsung atau menggunakan fasilitas yang ada (misalnya airphone). Selain itu juga menangani keuangan ke bagian keuangan, biaya perawatan dan tindakan kepala ruang / ruangan, informasi medis ke dokter yang bersangkutan, dan informasi keorganisasian ke bagian kesekretariatan Teakhir, bagian informasi / karyawan petugas yang menangani melakukan cek penegasan, kepada peminta informasi atas kepuasan informasi yang telah diperoleh. Informasi yang dibutuhkan oleh pengunjung, pasien atau keluarganya, dapat langsung dilayani ( tidak lebih dari 1 menit ). Informasi terakhir adalah Informasi Bersifat Istimewa yang dilaksanakan oleh direktur atau yang diberi wewenang. Dari uraian tugas tersebut dapat dilihat bahwa Rumah Sakit Umum Banyumas sangat memperhatikan pelayanan untuk customer / pelanggan, karena RSU Banyumas menyadari bahwa customer / pelanggan memegang peranan yang penting dan menentukan keberadaan organisasi. Maju mundurnya suatu perusahaan sangat tergantung pada bagaimana caranya menyelenggarakan hubungan baik dengan pelanggan, memberikan pelayanan yang optimal bagi pelanggan merupakan keharusan bagi organisasi yang menjual jasa. Dengan pelayanan yang optimal diharapkan dapat menciptakan citra organisasi yang pada gilirannya akan memberikan keuntungan bagi 6

pertumbuhan dan perkembangan organisasi tersebut. Organisasi yang berusaha menjadikan pelanggan sebagai bagian dari dalam dirinya berupaya untuk selalu memikirkan jenis prosedur dan struktur yang paling sesuai dengan pelanggan. Sikap ini menempatkan pelanggan sebagai titik pusat organisasi. Segala upaya yang dilakukan dipusatkan untuk mendapatkan kepuasan konsumen. Laba adalah sarana dan bukan sasaran, yaitu sarana untuk tetap hidup, tumbuh dan berkembang dalam jangka panjang. Dalam menjalankan customer relationsnya RSU Banyumas menganut konsep costomer driven, dimana rumah sakit selalu berusaha untuk memenuhi semua kebutuhan dan keinginan pasien. Selain itu RSU Banyumas juga menerapkan sistim pelayanan ala perhotelan, dimana semua petugas diharuskan untuk bersikap seperti para petugas perhotelan yang selalu ramah dan murah senyum dalam melayani pelanggan. Hal ini didasarkan pada asumsi bahwa hotel dan rumah sakit sama-sama bergerak di bidang jasa. Wilcox ( 1992 : 485 ) menyatakan bahwa like hotels, hospitals need high room occupancy tares, but storefront emergency medical facilities health maintenance and other alternative medical service have cut into their business. Keramahan menjadi ciri khas Rumah Sakit Umum Banyumas. Semua Petugas, mulai dari Direktur hingga pekerja, diharuskan untuk bersikap ramah dan sopan terhadap pasien. Pelayanan medis yang dijalankan berpedoman pada motto cepat, tepat dan bersahabat.. Batra dan Mahendra dalam Manajemen Ideal in Action ( Poerwanto, 1996 : 5-6 ) mengemukakan beberapa kebutuhan dasar pasien sebagai pelanggan suatu rumah sakit, yang meliputi : Pelanggan selalu ingin menentukan keputusannya sendiri dan merasa menjadi pihak yang mengendalikan keputusan. Pelanggan selalu menginginkan agar mencapai apa yang di inginkan berupa pelayanan yang baik, disesuaikan dengan harga serta proses transaksi yanga nyaman dan menyenangkan. Pelanggan selalu ingin mempertahankan harga dirinya, agar di pandang baik dan berharga dimata orang lain. Pelanggan selalu ingin diperlakukan secara benar dan wajar sesuai dengan hak dan martabatnya. Pelanggan selalu ingin diterima dan disambut dengan baik. Pelanggan selalu ingin mengetahui setiap perkembangan yang mungkin dan sedang terjadi. Pelanggan menginginkan rasa aman dan terlindungi, berharap agar diperhatikan resiko yang akan terjadi jika menggunakan jasa pelayanan rumah sakit. 7

Pelanggan yang merasa telah mengeluarkan uang atau memiliki kemampuan membayar lebih selalu ingin di perlakukan sebagai orang penting dan tidak senang jika diabaikan atau ditelantarkan. Pelanggan ingin kejujuran dan dapat dipercaya dalam setiap transaksi. Dalam menyediakan pelayanan kepada pelanggan, RSU Banyumas juga berorientasi pada customer dan customer satisfaction. Untuk menjadikan kepuasan dalam diri konsumen dan pelanggan inilah rumah sakit perlu terus menjaga komunikasi dengan publiknya. Sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan di rumah sakit, dokter dan perawat perlu melakukan hubungan yang harmonis dengan pasien. Customer Relation pada RSU Banyumas bukan hanya menjadi tanggung jawab dokter dan perawat tapi semua karyawan yang ada. Seperti yang dikatakan oleh Moore ( 1988 : 170 ) bahwa hubungan pelanggan / customer relations merupakan tanggungjawab setiap orang memiliki peluang dalam bisnisnya atau hubungan pribadinya untuk menciptakan suatu citra perusahaan yang baik. Kesimpulan Dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan diatas maka dapat ditarik beberapa kesimpulan : 1. Sebagai Rumah Sakit Umum di Kabupaten Banyumas, fungsi sebagai pelayanan publik telah dilaksanakan denga baik terutama yang berkaitan dengan layanan informasi umum yang diberikan sehingga customer ( Pemgunjung, Pasien, Keluarga pasien dan berbagai pihak yang menjalin kerja sama ) merasa puas. 2. Keterlibatan seluruh karyawan dalam usaha pembentukan citra positif telah dilakukan secara baik dengan jalan memberikan, menerima menggali informasi yang dibutuhkan dengan waktu yang singkat, sehingga masa tunggu customer tidak lama. 3. Sebagai Rumah Sakit Umum yang sedang berkembang, fungsi humas yang menjalankan customer relations, belum bisa bekerja secara maksimal, dikarenakan adanya penggabungan tugas antara unit pemasaran sosial dengan kehumasan. Daftar Pustaka Aditama, Tjandra Yoga, Manajemen Administrasi Rumah Sakit, Jakarta, UI Press, 2000. Cultip, Scott M and Allen H. Center. Effective Public Relations, New Jersey, Prentice Hall, 1992. Khasali, Rhenald. Manajemen Public Relations Konsep dan Aplikasi di Indonesia, Jakarta, PT Pustaka Utama Grafiti, 1995. 8

Silalahi, Bennett N.B., dr. M.A, Prinsip Manajemen Rumah Sakit, Jakarta. Lembaga Pengembangan Manajemen Indonesia, 1989. Singarimbun, Masri dan Sofyan E. Metodologi Penelitian Survey, LP3ES, Jakarta, 1989. Sutopo, Heribertus. Metode Penelitian Kualitatif. Universitas Sebelas Maret, Surakarta, 1988. Sumber Lain Achadi, Endang L. Dan Anhari Achadi. Laporan Penelitian Tentang Kepuasan dan Respon Pengguna Pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit Pertamina Cilacap (RSPD), Jakarta, Fakultas Kesehatan Masyarakat UI dan Biro Kesehatan Pertamina, 1996. Putera Adnan. Laporan Penelitian Beberapa Dimensi Komunikasi Antar Perorangan UGM, Yogyakarta, 1991. 9