BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian 4.1.1 Deskripsi Singkat Lokasi Penelitian Sekolan Menengah Atas Tridharma Gorontalo dibangun di atas tanah seluas 4.180,00M 2. Secara geografis, SMA Tridharma Gorontalo terletak di Jalan Arif Rahman Hakim Kecamatan Kota Utara Kota Gorontalo dengan batas wilayah : sebelah Utara berbatasan dengan persawahan, sebelah Selatan berbatasan dengan rumah penduduk, sebelah Timur berbatasan dengan rumah persawahan, dan sebelah Barat berbatasan dengan rumah penduduk. Sekolah Menegah Atas Tridharma Gorontalo pada tahun 1978 atas persetujuan Dekan Koordinator IKIP Negeri Manado Cabang Gorontalo (Drs. Th. A. Musa). Dalam perjalanannya selama 28 tahun telah terjadi beberapa kali pergantian kepala sekolah. Kepala Sekolah pertama : Drs. Mohamad Sarita (merangkap dosen tetap pada IKIP Manado cabang Gorontalo). Tahun 1979 1980, Drs Mohamad Sarita. Pada tahun 1994 Sekolah Drs, Mohamad Sarita oleh ketua STKIP Negeri Gorontalo (Prof.Dr. Nani Tuloli) Ditarik kembali ke tugas pokoknya sebagai Dosen. Untuk mengisi kekosongan Kepala Sekolah maka rapat pengurus yayasan pendidikan Tridharma Gorontalo Pada tanggal 11 februari 1994 memutuskan untuk melaksanakan serah terima jabatan Kepala Sekolah dari Drs. Mohamad
Sarita kepada Wakil Kepala Sekolah pada waktu itu Bapak Jamin Jahja, BA (sekarang Jamin Jahja S.Pd) sampai dengan sekarang. 4.1.2 Keadaan Sarana dan Prasarana Jumlah dan Kondisi Keadaan Sarana ( Bangunan) N o Tabel 4.1 Jumlah dan Kondisi Keadaan Sarana Jenis Sarana Jumlah Ruang 1 Ruang Kelas 5 4 Lab. Komputer 1 7 Perpustakaan 1 8 Ruang Guru 1 9 Ruang Kepala Sekolah 1 10 Ruang Tata Usaha 1 11 Tempat Ibadah 1 12 Ruang Konseling 1 13 Ruang UKS 1 14 Ruang OSIS 1 15 Jamban 2 16 Gudang 1 18 Tempat Bermain/ Olahraga Kondisi Ruang R R BR S B B 2 Sumber: TU SMA Tridharma Gorontalo, 2012
4.1.3 Keadaan Siswa Tabel 4.2 Jumlah Siswa dan Rombongan Belajar Kelas Jumlah Siswa Jumlah Rombel Jumlah Siswa X 29 1 29 XI IPA 15 1 15 XI IPS 26 1 26 XII IPA 13 1 13 XII IPS 29 1 29 Sumber: TU SMA Tridharma Gorontalo, 2012 4.1.4 Kondisi Guru Tabel 4.3 Data Guru SMA Tridharma Gorontalo Berdasarkan Tingkat Pendidikan. Ijasah Tertinggi Jumlah GT GTT S3/S2 1 - S1 12 1 D3 2 - D2/D1/SLTA 4 - Jumlah 19 1 Sumber: TU SMA Tridharma Gorontalo, 2012
4.1.5 Struktur Organisasi SMA Tridharma Gorontalo Kepala Sekolah Jamin Jahja, S.Pd Komite Sekolah Wakasek Humas Drs. H. Tito A. Djau, M.Pd Wakasek Kurikulum Raimon Tuweno, S.Pd Wakasek Sarana dan Prasarana Hj, Suwarni D. BA Wakasek Kesiswaan Jeni A. Hanafi, S.PD Kepala Tata Usaha Rustam A. Dako Wali Kelas OSIS Siswa Gambar 4.1 Struktur Organisasi SMA Tridharma Gorontalo 4.2 Deskripsi Hasil Penelitian Data hasil penelitian ini berbentuk skor yang diperoleh dari alat ukur berupa angket tentang media pembelajaran LCD dan motivasi belajar siswa. Deskripsi hasil penelitian ini menyajikan tentang perhitungan statistik data berupa tabel distribusi frekuensi, grafik, nilai mean, modus, median dan standar deviasi. Deskripsi data masing-masing untuk variabel media pembelajaran LCD (X) dan motivasi belajar siswa (Y) adalah sebagai berikut: 4.2.1 Deskripsi Variabel X (Media Pembelajaran LCD) Dalam variabel ini jumlah siswa yang menjadi sampel penelitian adalah 36 orang. Data yang dikumpulkan dari penyebaran angket kepada
responden untuk variabel X media pembelajaran LCD memperoleh skor sebagai berikut: median (Me) = 70,61 dan modus (Mo) = 64,49, rata-rata (X) = 72,56 dan simpangan baku (S) = 10,73 (perhitungan terlampir pada penjelasan lampiran 4). Dan berdasarkan perhitungan pada lampiran 4 juga diperoleh harga X 2 hitung = 4,84 untuk dk = 6-1=5 dan taraf kesalahan 0.05 diperoleh X 2 tabel = 11,070. Dalam pengujian Chi-Kuadrat berasumsi bahwa jika X 2 hitung X 2 tabel, artinya data berdistribusi normal. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa variabel X (Media Pembelajaran) berdisitribusi normal yaitu X 2 hitung X 2 tabel atau (4,84 11,070). Deskripsi tentang frekuensi skor data media pembelajaran ( Variabel X) dapat dilihat pada lampiran 4. Dari tabel tersebut menunjukan bahwa lebih banyak responden menjawab 53,5 dengan frekuensi 5, kedua yaitu menjawab 60,5 dengan frekuensi 9, ketiga yaitu menjawab 67,5 dengan frekuensi 6, keempat yaitu menjawab 74,5 dengan frekuensi 8, kelima yaitu menjawab 81,5 dengan frekuensi 5 dan keenam yaitu menjawab 88,5 dengan frekuensi 3. Untuk lebih jelasnya distribusi frekuensi pengamatan dapat dilihat melalui grafik di bawah ini.
Frekuensi 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 9 8 6 5 5 3 53,5 60,5 67,5 74,5 81,5 88,5 Kelas Interval Gambar 4.2 Histogram distribusi pengamatan Media Pembelajaran LCD 4.2.2 Deskripsi Variabel Y (Motivasi Belajar Siswa) Dalam variabel ini jumlah siswa yang menjadi sampel penelitian adalah 36 orang. Data yang dikumpulkan dari penyebaran angket kepada responden untuk variabel Y Motivasi belajar siswa memperoleh skor sebagai berikut: median (Me)= 71,83 dan modus (Mo)= 69,5 rata-rata (X)= 71,83 dan simpangan baku (S)= 11,07 (perhitungan terlampir pada penjelasan lampiran 4). Dan berdasarkan perhitungan pada lampiran 4 juga diperoleh harga X 2 hitung= 4,3 untuk dk= 6-1=5 dan taraf kesalahan 0.05 diperoleh X 2 tabel = 11,070. Dalam pengujian Chi-Kuadrat berasumsi bahwa jika X 2 hitung X 2 tabel, artinya data berdistribusi normal. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa variabel Y (Motivasi belajar siswa) berdisitribusi normal yaitu X 2 hitung X 2 tabel atau (4,3 11,070).
Frekuensi Deskripsi tentang frekuensi skor data Motivasi belajar siswa ( Variabel Y) dapat dilihat pada lampiran 4. Dari tabel tersebut menunjukan bahwa lebih banyak responden menjawab 50,5 dengan frekuensi 3, kedua yaitu menjawab 58,5 dengan frekuensi 9, ketiga yaitu menjawab 66,5 dengan frekuensi 12, keempat yaitu menjawab 74,5 dengan frekuensi 7, kelima yaitu menjawab 82,5 dengan frekuensi 1 dan keenam yaitu menjawab 90,5 dengan frekuensi 4. Untuk lebih jelasnya distribusi frekuensi pengamatan dapat dilihat melalui grafik di bawah ini. 14 12 10 8 6 4 2 0 12 9 7 4 3 1 50,5 58,5 66,5 74,5 82,5 90,5 Kelas Interval Gambar 4.3 Histrogram distribusi pengamatan Motivasi Belajar Siswa 4.3 Pengujian Persyaratan Analisis Untuk kepentingan pengujian normalitas data digunakan uji Chi- Kuadrat pada taraf nyata α = 0,01 dan = 0,05. Dengan hipotesis bahwa skor variabel X (Media Pembelajaran LCD) dan Variabel Y (Motivasi Belajar Siswa) berdistribusi normal.
4.3.1 Uji Normalitas Data Variabel X (Media Pembelajaran LCD) Hasil pengujian normalitas data untuk variabel X (Kreativitas Guru) menunjukan skor X 2 hitung = 4,84 sedangkan dari daftar distribusi frekuensi diperoleh harga X 2 daftar (0,95)(5) = 11,070. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa X 2 hitung X 2 tabel (4,84 11,070). Hal ini menunjukan bahwa data hasil penelitian untuk variabel X berasal dari populasi yang berdistribusi normal (perhitungan terlampir pada lampiran 5). 4.3.2 Uji Normalitas Data Variabel Y (Motivasi Belajar Siswa) Hasil pengujian normalitas data untuk variabel Y (Motivasi Belajar Siswa) menunjukan skor X 2 hitung = 4,3 sedangkan dari daftar distribusi frekuensi diperoleh harga X 2 daftar (0,95)(5) = 11,070. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa X 2 hitung X 2 tabel (4,3 11,070). Hal ini menunjukan bahwa data hasil penelitian untuk variabel Y berasal dari populasi yang berdistribusi normal (perhitungan terlampir pada lampiran 5). 4.4 Pengujian Hipotesis Untuk pengujian hipotesis dalam penelitian ini diadakan pengujian terhadap persamaan regresi, anlisisis korelasi dan uji linieritas regresi. Hal ini dapat diuraikan sebagai berikut: Untuk kepentingan pengujian ini ditetapkan pasangan hipotesis statistika sebagai berikut : H 0 : ρ = 0 H a : ρ 0
Kriteria pengujian : Terima H 0, jika t (1 - ½ά) < t hitung < t (1 - ½ά) dengan taraf kenyataan ά = 0,01 dan ά = 0,05, dan dk = n 2. Berdasarkan harga r = 0,34 dan r 2 = 0,1156, maka diperoleh t hitung = 2,11. Sedang dari daftar distribusi t pada taraf nyata 5% diperoleh t (1-½ά) (n- 2) = t (1-0,025) (36-2) t = (0,975) (34) = (0,975) (34) t = 2,04. Ternyata harga thitung lebih besar dari t tabel atau harga t hitung telah berada diluar daerah penerimaan H 0, sehingga dapat disimpulkan bahwa koefisien korelasi diatas benar-benar signifikan. 4.4.1 Mencari Persamaan Regresi Linier Untuk mencari persamaan regresi digunakan rumus Ỳ = a + bx, sehingga dari hasil penelitian (lampiran 6) diperoleh persamaan regresi sebagai berikut: Ỳ = 47,02 + 0,34X. Hal ini berarti setiap terjadi perubahan sebesar satu unit variabel X (Media Pembelajaran LCD), maka akan diikuti oleh perubahan rata-rata variabel Y (Motivasis Belajar Siswa) sebesar 0,34 dan ini berari setiap terjadi perubahan pada indikator Kreativitas guru, maka akan diikuti oleh perubahan rata-rata indikator Motivasi Belajar Siswa di SMA Tridharma Gorontalo. 4.4.2 Uji Linieritas dan Keberartian Persamaan Regresi Hasil pengujian linieritas dan keberartian persamaan regresi yang menggambarkan hubungan linier dan berarti atau tidak, digunakan tabel
ANAVA,. Dan tabel ANAVA pada lampiran 6 diperoleh harga F hitung sebesar 0,35 dan Harga F tabel (0.95) (11,23) diperoleh 2,24. Karena harga F hitung lebih kecil dari F tabel (0,35 2,24), maka dapat disimpulkan bahwa data berpola linier. Sedangkan untuk pengujian keberartian regresi sebagaimana terlampir (Lampiran 6) diperoleh harga F hitung = 4,33 sedangkan F tabel (0.95)(1.34) = 4.13. Karena harga F hitung lebih besar dari F tabel (4,33 4.13), maka H o ditolak dan diterima H a. Dengan demikian terdapat hubungan yang signifikan antara Media Pembelajaran LCD terhadap Motivasi Belajar Siswa. 4.4.3 Analisis Korelasi (UJi Hubungan Dua Variabel) Dalam garis korelasional dapat diketahui jika garis regresi dari sekumpulan data pengamatan berbentuk linier, maka dapat kita tentukan sejauh mana derajat hubungan antara variabel X (Media Pembelajaran LCD) dan Y (Motivasi Belajar Siswa) melalui koefisien korelasi (r). Berdasarkan hasil perhitungan pada lampiran 6 diperoleh harga r = 0,34 dan harga r 2 = 0,1156 (11,56%). Hal ini berarti bahwa derajat hubungan antara variabel X (media pembelajaran LCD) dan variabel Y (motivasi belajar siswa) sebesar 11,56% Dalam arti bahwa variabel kreativitas guru memberikan konstribusi terhadap variabel motivasi belajar siswa sebesar 11,56% dan sisanya 11,56% ditentukan oleh variabel lain.
Untuk uji signifikan (corelation) diperoleh nilai t hitung = 2,11. Pada taraf ά = 0,05 dan n = 36 uji satu pihak; dk = n - 2 = 36 2 = 34 sehingga diperoleh t daftar = 2,04. Ternyata t hitung t daftar (2,11 2,04), maka H 0 ditolak, artinya ada hubungan yang signifikan antara media pembelajaran LCD dan motivasi belajar siswa. 4.5 Pembahasan Berdasarkan permasalahan yang telah ditemukan sebelumnya, serta rumusan hipotesis yang berbunyi Terdapat Pengaruh Antara Media pemebelajaran LCD Terhadap Motivasi Belajar Siswa. Perlu ditentukan statistika uji yang digunakan sehubungan dengan masalah yang diteliti. Dalam pengujian hipotesis, hasilnya menunjukkan bahwa hipotesis (Ho) yang diuji ditolak, yang artinya signifikan,dan hipotesis penelitian (H a ) yang diajukan diterima. Hal ini terlihat dari t hitung t tabel pada taraf signifikan α = 0,05. Adapun hipotesis yang diajukan adalah terdapat hubungan positif dan signifikan antara Media pemebelajaran LCD Terhadap Motivasi Belajar Siswa di SMA Tridharma Gorontalo. Hasil pengujian hipotesis pada persamaan regresi yaitu Ỳ = 47,02 + 0,34X yang berarti setiap terjadi perubahan sebesar satu unit variabel X (Media Pembelajaran LCD), maka akan diikuti oleh perubahan rata-rata variabel Y (Motivasi Belajar Siswa) sebesar 0,34. Selanjutnya melalui hasil pengujian koefisien korelasi sederhana, maka diperoleh harga r = 0,34 dengan koefisien determinasi sebesar r 2 =
0,1156 atau 11,56%. Hal ini menunjukkan bahwa sebesar 11,56% variasi yang terjadi pada motivasi belajar siswa dipengaruhi oleh media pembelajaran LCD, sedangkan yang lainnya dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak didesain oleh peneliti dalam penelitian ini, Indikator media pembelajaran LCD yang telah diuji dalam penelitian ini adalah menarik perhatian siswa, mempercepat pemahaman dalam proses pembelajaran, menghilangkan kebosanan siswa dalam belajar, meningkatkan motivasi siswa dalam mempelajari sesuatu. Sedangkan indikator motivasi belajar dalam penelitian ini adalah adanya hasrat dan keinginan berhasil, adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar, adanya lingkungan belajar yang kondusif, adanya penghargaan dalam belajar. Dari hasil pengolahan data setelah dilakukan penelitian, membuktikan bahwa media pembelajaran LCD yang baik sebagaimana terdapat pada indikator dalam penelitian ini, memberikan pengaruh yang positif terhadap peningkatan motivasi belajar siswa dalam kegiatan pembelajaran di kelas. Guru harus dapat memanfaatkan media pembelajaran yang ada dengan seoptimal mungkin agar dapat membangkitkan motivasi belajar siswa.