BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tuti Kartini, 2014 Meningkatkan motorik kasar anak melalui pembelajaran dengan bermain media bola

dokumen-dokumen yang mirip
Perilaku gerak dapat dibagi menjadi tiga bagian, yaitu: (1) kontrol gerak, (2) pembelajaran

KAJIAN PENINGKATAN KETERAMPILAN MOTORIK KASAR ANAK DI KOTA BANDA ACEH

PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR ANAK USIA DINI SEBAGAI DASAR MENUJU PRESTASI OLAH RAGA. Endang Rini Sukamti, MS FIK-UNY

BAB I PENDAHULUAN. jenjang pendidikan dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan yang

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PERKEMBANGAN MOTORIK PLAY GROUP DAN TAMAN KANAK-KANAK OLEH: ENDANG RINI SUKAMTI, M.S DOSEN FIK UNY

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masa anak merupakan masa keemasan atau sering disebut masa

HUBUNGAN KEMAMPUAN BELAJAR GERAK (MOTOR EDUCABILITY) DENGAN KETERAMPILAN SHOOTING

BAB I PENDAHULUAN. gembira dapat memotivasi anak untuk belajar. Lingkungan harus diciptakan

BAB I PENDAHULUAN. Dunia anak adalah dunia bermain, di mana masa ini secara naluriah

BAB I PENDAHULUAN. semua aspek, baik kognitif, efektif maupun fisik motorik. besar, sebagian atau seluruh anggota tubuh. Contohnya berjalan, berlari,

BAB I PENDAHULUAN. dikembangkan. Pada rentang usia ini anak mengalami the golden years yang. perkembangannya, termasuk perkembangan fisik-motoriknya.

AKTIVITAS PEMBELAJARAN MOTORIK HALUS

HUBUNGAN ANTARA LATIHAN SENAM IRAMA DENGAN KEMAMPUAN GERAKAN TERKOORDINASI ANAK USIA DINI JURNAL. Oleh Anisa Ayu Lestari ( )

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PROGRAM PEMBELAJARAN P J O K KELAS II - SEMESTER 1

UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN JURUSAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dunia anak identik dengan dunia bermain, maka kehidupan anak usia

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan dan perkembangan fisik (koordinasi motorik halus dan kasar),

BAB II LANDASAN TEORI

KEMAMPUAN DASAR MULTILATERAL MAHASISWA PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI

Gambar 4.1 Perkembangan Fisik Manusia

BAB I PENDAHULUAN. mandiri ilmu yang dipelajarinya. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia

BAB II KAJIAN TEORI. 1. Pengertian Kemampuan Motorik Kasar Anak Usia Dini

KEGIATAN LATIHAN GERAK DAN LAGU (JERUK BALI) UNTUK MENINGKATKAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR PADA ANAK USIA DINI

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR MELALUI TEKNIK LOKOMOTOR PADA ANAK KELOMPOK B DI TK NEGERI PEMBINA KECAMATAN SIPATANA KOTA GORONTALO

BAB I PENDAHULUAN. perkembangannya anak usia dini merupakan masa-masa keemasan yang harus

BAB I PENDAHULUAN. terhadap apa yang dilihat, didengar, dan dirasakan. Anak seolah-olah tidak

perkembangan anak. Sebagaimana yang tercantum dalam Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang SISDIKNAS yang menyebutkan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Millatulhaq, 2014

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini adalah suatu proses pembinaan tumbuh kembang

BAB I PENDAHULUAN. kandungan hingga usia 8 tahun. Pendidikan bagi anak usia dini dilakukan melalui

BAB I PENDAHULUAN. ditandai dengan terjadinya perkembangan fisik motorik, kognitif, dan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Orang tua dan guru belum memahami akan perkembangan potensi yang

BAB I PENDAHULUAN. hal ini tercantum dalam pembukaan Undang-Undang dasar 1945 alinea ke empat

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. perubahan perilaku dari tidak matang menjadi matang. Gerakan yang menggunakan yaitu otot-otot halus atau sebagian anggota

KETERAMPILAN GERAK DASAR ANAK USIA DINI PADA TAMAN KANAK-KANAK (TK) DI KOTA SURAKARTA

Modul 3 PPG-Konten Kurikulum 1

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan generasi sumber daya manusia yang lebih baik. Pendidikan anak usia

KESESUAIAN KETERAMPILAN GERAK LOKOMOTOR DAN GERAK MANIPULATIF PADA ANAK USIA 4-5 TAHUN SEGUGUS II KECAMATAN GALUR SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. l.1 Latar Belakang. Golden age atau masa keemasan anak adalah masa paling penting pada

KONSEP GERAK DASAR UNTUK ANAK USIA DINI

BAB I PENDAHULUAN. yang dalam proses pembelajarannya menekankan pada prinsip bermain

BAB I PENDAHULUAN. Anak usia dini pada hakikatnya adalah anak yang berusia 0-6 tahun yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. Kelangsungan hidup sebuah bangsa ditentukan oleh generasi penerusnya.

BAB 1 PENDAHULUAN. (tumbuh dan kembang) terjadi bersama dengan golden age (masa peka).

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN. pemberi bola kepada si pemukul. Namun pada permaianan kippers si pemukul

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dunia anak adalah dunia bermain, di mana masa ini secara naluriah anak

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Zulia Rachim, 2013

Analisis SKKD Gerak. Aris Fajar Pambudi FIK UNY

M. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN JASMANI, OLAHRAGA, DAN KESEHATAN SDLB TUNAGRAHITA

KESESUAIAN KETERAMPILAN GERAK LOKOMOTOR DAN MANIPULATIF ANAK USIA 4-5 TAHUN SEGUGUS II KECAMATAN GALUR

BAB I PENDAHULUAN. Anak Usia Dini (AUD) merupakan kelompok usia yang berada dalam. proses perkembangan unik, karena proses perkembangannya (tumbuh dan

Al-Hikmah Jurnal Kependidikan dan Syariah

Tinjauan Mata Kuliah Masa TK : perkembangan fisik dan kemampuan anak berlangsung sangat cepat. Perkembangan Motorik Perkembangan motorik identik denga

I. PENDAHULUAN. merupakan harta yang tak ternilai harganya. Pada usia dini di mana anak berada

ANALISIS MATERI. Pentingnya meningkatkan perkembangan motorik, diantaranya :

PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN INTERAKTIF KEMAMPUAN GERAK DASAR PADA SISWA SEKOLAH DASAR. Isa Ansori dan Sukardi PGSD FIP UNNES

PROGRAM PEMBELAJARAN P J O K KELAS IV - SEMESTER 2

BAB I PENDAHULUAN. Anak merupakan potensi sumber daya manusia serta penerus cita-cita perjuangan bangsa

1 Asimetri Kemampuan usia 4 bulan. selalu meletakkan pipi ke alas secara. kedua lengan dan kepala tegak, dan dapat

Pembelajaran Pendidikan Jasmani untuk Tingkat Raudhatul Athfal ( Khusus pengembangan motorik anak TK / RA )

PROGRAM PEMBELAJARAN P J O K KELAS V - SEMESTER 1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Tubuh manusia merupakan hal yang bisa dipelajari, baik bentuk maupun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan dan perkembangan yang pesat bahkan dikatakan sebagai

Ciri-ciri Seks Sekunder pada Masa Remaja

TUJUAN DAN FUNGSI PENJAS

STUDI DESKRIPTIF KEMAMPUAN MOTORIK KASAR SISWA KELAS A PAUD IT BAITUL IZZAH KOTA BENGKULU

Dari uraian diatas jelas pendidikan jasmani memiliki peran yang sangat penting, bahwa pendidikan jasmani memiliki nilai-nilai yang positif untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pembentukan kualitas SDM yang optimal, baik sehat secara fisik maupun

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Anak usia dini pada hakikatnya merupakan anak yang berusia 0-6 tahun

PENGARUH PERMAINAN MODIFIKASI BOLA BASKET TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK DI KELOMPOK B2 TK AL-KHAIRAAT III PALU

PENGARUH PERMAINAN LOMPAT TALI TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK DI KELOMPOK B RA AL-MUHAJIRIN PALU ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dan pertunbuhan akan dimulai secara bertahap dan meningkat

M. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN JASMANI, OLAHRAGA, DAN KESEHATAN SDLB TUNANETRA

BAB I PENDAHULUAN. dalam memasuki pendidikan lebih lanjut, menurut Undang-Undang Nomor 20

PROGRAM PEMBELAJARAN P J O K KELAS III - SEMESTER 2

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang tepat bagi anak sejak masa usia dini. aspek perkembangan kecerdasan intelektual, emosional, dan spiritual mengalami

bab 1 gerak dasar kata kunci berjalan memutar melempar berlari mengayun menangkap melompat menekuk menendang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PENINGKATAN AKTIVITAS GERAK LOKOMOTOR, NONLOKOMOTOR DAN MANIPULATIF MENGGUNAKAN MODEL PERMAINAN PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENGERTIAN Cara yg digunakan untuk mempelajari suatu keterampilan motorik sangat berpengaruh terhadap kualitas keterampilan yg dipelajari. Meskipun se

Inisiasi 4 (Ragam Gerakan dasar)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tumbuh kembang anak pada usia dini akan berpengaruh secara nyata pada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Anak usia dini memiliki peran penting bagi perkembangan individu dan

BAB I PENDAHULUAN. tidak terbatas, dimana dalam penggunaannya organisme hidup, terutama manusia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK MELALUI GAMES BALL (PERMAINAN BOLA) PADA ANAK KELOMPOK BERMAIN MASJID SYUHADA SKRIPSI

2016 MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI PEMBELAJARAN TARI KREASI BALI

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kulitas hidup. Kemampuan gerak dasar di bagi menjadi 3, yaitu. gerak lokomotor, nonlokomotor, dan manipulatif.

BAB I PENDAHULUAN. Kita tidak dapat memungkiri bahwa pendidikan anak usia dini (TK) perlu mendapat perhatian yang sangat serius dari semua pihak baik,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelum

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak usia Taman Kanak-kanak (TK) berada pada masa lima tahun pertama yang disebut dengan golden age, artinya masa emas perkembangan anak berada pada usia tersebut. Pada rentang usia tersebut anak mempunyai potensi yang sangat besar untuk mengoptimalkan segala aspek perkembangan motorik. Santoso, dkk (2002:6) menyatakan bahwa : perkembangan motorik adalah perubahan kemampuan motorik dari bayi sampai dewasa melibatkan berbagai aspek perilaku dan kemampuan motorik yang keduanya saling mempengaruhi. Kemampuan motorik dasar sangat penting, penguasaannya wajib dimiliki anak sebagai dasar untuk menguasai gerak yang kompleks dan berguna untuk meningkatkan kualitas hidup di masa datang. Dengan matangnya kemampuan motorik, anak tidak merasa kaku dalam menggerakan kaki dan tangan. Yudha dan Rudiyanto (2004:143), mengemukakan kualitas motorik terlihat dari seberapa jauh anak mampu menampilkan tugas motorik yang diberikan dengan tingkat keberhasilan tertentu. Jika tingkat keberhasilan melaksanakan tugas motorik tinggi, berarti motorik yang dilakukannya efektif dan efisien. Kemampuan motorik pada anak dinilai sangat penting sehingga Gardner selaku tokoh Multiple Intelegences memasukan motorik kedalam salah satu pokok bahasan Multiple Intelegences. Jamaris (2005;33) mengatakan bahwa : Kecerdasan kinestetik adalah bagian dari kecerdasan jamak yang berkaitan dengan kepekaan dan keterampilan dalam mengontrol koordinasi gerakan tubuh melalui gerakan motorik kasar dan halus, sepertimenggunakan alat-alat secara terampil, melompat, berlari, berhenti secara tiba-tiba dengan terampil dalam rangka melakukan gerakan senam atau gerakan menari, silat, dan lain-lain.

2 kecerdasan ini juga mencakup keterampilan tubuh khusus seperti koordinasi, keseimbangan, kekuatan, fleksibilitas, kecepatan, taktil, dan kemampuan haptik. Seperti telah diketahui, perkembangan motorik terbagi kedalam dua bagian, yaitu perkembangan motorik halus dan perkembangan motorik halus dan perkembangan motorik kasar.hal tersebut dikemukakan Hildebrand dalam kamtini & Tanjung, 2005;124), mengemukakan dua macam keterampilan motorik yaitu keterampilan koordinasi otot halus dan keterampilan otot kasar. Keterampilan koordinasi otot halus biasanya dipergunakan dalam kegiatan belajar didalam ruangan, sedangkan keterampilan otot kasar dipergunakan diluar ruangan. Senada dengan Hildenbrand, Yuda & Rudiyanto (2004;146) mengatakan Pengayaan motorik terdiri dari motorik halus dan motorik kasar. Motorik halus adalah kemampuan anak beraktivitas dengan menggunakan otot-otot halus, seperti menulis, meremas, menggenggam,dan memasukan kelereng. Sedangkan motorik kasar adalah kemampuan anak beraktivitas menggunakan otot-otot besarnya yang mana tergolong pada kemampuan gerak dasar yang dibagi menjadi 3 katagori yaitu nonlokomotor, lokomotor dan manipulatif. Santoso dkk (2002:72-73) menjelaskan tiga kategori kemampuan gerak dasar pada motorik kasar yaitu 1) kemampuan lokomotor, 2) kemampuan nonlokomotor, dan 3) kemampuan manipulatif. Kemampuan non lokomotor adalah kemampuan yang dilakukan ditempat, tanpa ada ruang gerak yang memadai.kemampuannya terdiri dari terdiri dari menekuk dan meregang, mendorong dan menarik, mengangkat dan menurunkan, melipat dan memutar, mengocok, melingkar, melambungkan, dan lain-lain. Kemampuan lokomotor adalah kemampuan yang digunakan untuk memindahkan tubuh dari satu tempat ke tempat lain atau untuk mengangkat tubuh ke atas seperti lompat dan loncat. Kemampuan gerak lainnya adalah berjalan, berlari, skipping, melompat, meluncur, dan lari seperti kuda berlari. Sedangkan kemampuan manipulatif adalah

3 kemampuan yang dikembangkan ketika anak tengah menguasai macam-macam objek. Kemampuan manipulatif banyak melibatkan mata, tangan dan kaki, tetapi bagian lain tubuh kita juga dapat digunakan. Dari penjelasan di atas, dapat dikatakan bahwa semua kemampuan motorik dasar anak harus dikembangkan sejak dini. Terutama kemampuan motorik dasar anak harus dikembangkan sejak dini. Terutama kemampuan manipulatif yang dikatakan begitu kompleks. Dikatakan begitu kompleks adalah kemampuan ini membutuhkan koordinasi dari setiap anggota tubuh dalam memanipulasi objek harus dikuasai anak. Apabila kemampuan manipulatif dapat berkembang optimal, maka kemampuan tersebut merupakan pondasi awal perkembangan motorik anak pada taha selanjutnya. Untuk itu peran pendidik (orang tua, guru, dan orang dewasa lainnya) sangat diperlukan dalam upaya pengembangan semua potensi anak pra-sekolah yang salah satunya adalah perkembangan motorik.upaya pengembangan aspek motorik tersebut dapat dilakukan melalui berbagai kegiatan permainan. Namun pada umumnya kemampuan motorik kasar anak tidak sepenuhnya dapat terakomodasi dengan baik, karena hampir semua kegiatan motorik kasar memerlukan lahan yang cukup luas untuk mobilitas anak-anak, oleh karena itu kegiatan yang sering oleh guru TK untuk mengembangkan motorik kasar dengan memanfaatkan lahan yang ada adalah melalui senam ceria dan bermain bebas saja. kondisi tersebut menyebabkan kegiatannya kurang bervariasi. Hal yang samapun terjadi di TK Pupuk Kujang Cikampek dimana senam ceria menjadi andalan untuk mengembangkan asfek motorik anak.padahal kegiatan tersebut tidak dapat mengakomodasi perkembangan motorik kasar, karena dalam kegiatan tersebut tidak ada objek yang dapat dimanipulasi oleh anak sambil bergerak.akibatnya pengembangan gerak tidak baerkembang dengan optimal.

4 bukan hany itu, lahan yang dimiliki TK Pupuk Kujang cukup luas untuk ukuran TK yang ada disekitarnya. Kondisi lahan TK Pupuk Kujang yang cukup luas sangat memungkinkan dimanfaatkan sebesar-besarnya dalam proses perkembangan motorik kasar anak melalui berbagai macam permainan. salah satu bentuk permainan yang dapat mengekomodasi perkembangan aspek motorik pada anak dan disesuaikan dengan lahan yang cukup luas yaitu melalui permainan dengan media bola. Permainan dengan media bola adalah kegiatan bermain yang cukup sederhana dan dapat dimainkan serta disenangi oleh semua orang, pappun tingkat keterampilannya termasuk oleh anak-anak.tetapi selama ini permainan dengan media bola belum pernah dilaksanakan di TK Pupuk Kujang, padahal lahan yang dimiliki cukup memadai untuk dilaksanakannya permainan dengan media bola dalam rangka mengembangkan kemampuan gerak manipulasi pada anak. Ada lima gerak dasar dalam permainan bola tangan (Haris, 1986;11) yaitu : berlari, menangkap bola, mengoper bola, menggiring bola dan menembak bola. Yudha dan Rudiyanto (2004;146) Bentuk kemampuan menipulatif terdiri dari gerakan mendorong (melempar, memukul, menendang), gerak menerima (menangkap) objek, dan gerakan memantul-mentulkan atau menggiring bola. Dari paparan tersebut di atas, Keterampilan motorik kasar anak kelompok A2 TK Pupuk Kujang dalam melakukan gerak dominan terhadap kemampuan gerak berjalan, berlari, melompat dan meloncat masih kurang menarik minat anak dalam pembelajaran. Begitu pula gerak motorik kasar dalam gerak manipulatif anak terhadap kemampuan gerak melempar dan menangkap. Pembelajaran ini dilakukan anak tanpa adanya media, anak melakukan cara berjalan, berlari, melompat, melomcat, lempar dan menangkap. Pembelajaran ini berakibat anak kurang minat dalam melakukan gerak anak dan masih rendahnya kemampuan motorik kasar.

5 Dalam upaya meningkatkan motorik kasar anak kelomok A2 TK Pupuk Kujang, peneliti mencoba melakukan perbaikan pembelajaran dengan bermain media bola agar terlihat ada kontribusinya terhadap kemampuan gerak anak dalam melakukan gerak berjalan, berlari, melompat, melomcat, lempar dan menangkap. Permainan dengan bermain media bola secara tidak langsung dapat mengembangkan kemampuan motorik kasar anak di TK Pupuk Kujang dengan memberikan variasi dan memudahkan pendidikan dalam mengembangkan aspek motorik kasar pada anak. Beranjak dari permasalahan yang telah dipaparkan diatas, penulis mengengkat fokus penelitian ini adalah bagaimana meningkatkan kemampuan motorik kasar pada anak TK melalui permainan dengan media bola. B. Rumusan Masalah Atas dasar permasalahan di atas, pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah : Bagaimana peranan motorik kasar dengan media bola pada anak TK Pupuk Kujang. Agar penelitian ini lebih terarah maka peneliti merumuskan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Bagaimanakah kondisi objektif kemampuan motorik kasar dalam gerak dominan dan manipulatif pada anak kelompok A2 di TK Pupuk Kujang sebelum diterapkannya pembelajaran dengan media bola? 2. Bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran dengan media bola di TK Pupuk Kujang dalam upaya meningkatkan kemampuan motorik kasar dalam gerak dominan dan manipulatif anak kelompok A2? 3. Bagaimanakah peningkatan kemampuan motorik kasar dalam gerak dominan dan manipulatif pada anak Kelompok A2 di TK Pupuk Kujang setelah penerapan pembelajaran dengan media bola? C. Tujuan Penelitian

6 Tujuan dari penelitian diuraikan sebagai berikut : 1. Tujuan Umum Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi tentang pelaksanaan pembelajaran dengan media bola dalam meningkatkan kemampuan motorik kasar pada anak kelompok A2 di TK Pupuk Kujang 2. Tujuan Khusus a. Ufntuk mengetahui kondisi objektif kemampuan motorik kasar dalam gerak dominan dan manipulatif pada anak kelompok A2 di TK Pupuk Kujang sebelum diterapkannya pembelajaran dengan media bola. b. Untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran dengan media bola di TK Pupuk Kujang dalam upaya meningkatkan kemampuan motorik kasar dalam gerak dominan dan manipulatif anak kelompok A2 c. Untuk mengetahui peningkatan kemampuan motorik kasar dalam gerak dominan dan manipulatif pada anak Kelompok A2 di TK Pupuk Kujang setelah penerapan pembelajaran dengan media bola? D. Manfaat Penelitian Dari berbagai informasi yang di dapat, diharapkan penelitian ini memberikan manfaat sebagai berikut : 1. Bagi Anak a. Anak dapat mengikuti kegiatan olah raga dengan antusias b. Anak dapat melakukan gerakan motorik kasar dengan baik. c. Agar anak lebih siap untuk melakukan olah raga. 2. Bagi Guru

7 a. Meningkatkan pemahaman guru tentang pentingnya pengembangan kemampuan motorik kasar. b. Sebagai acuan bagi guru dalam menerapkan permainan dengan media bola sebagai pembelajaran, khususnya pada kegiatan olahraga. c. Memberikan pengalaman baru bagi guru dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran. 3. Bagi Peneliti Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan bahwa media bola dapat mendorong peningkatan kemampuan motorik kasar anak, terutama anak di tingkat TK. 4. Bagi Pemerhati Perkembangan Anak Sebagai bahan masukan bagi mereka yang ingin mengkaji tentang perkembangan kemampuan motorik kasar anak selanjutnya. E. Struktur Organisasi Penulisan Skripsi Bab I Pendahuluan terdiri dari : 1) latar belakang masalah; 2) rumusan masalah; 3) tujuan penelitian; 4) manfaat penelitian; 5) struktur organisasi penulisan skripsi.

8 Bab II Kajian Teoritis terdiri dari : 1) landasan teori referansi dari pakar terdahulu; 2) kerangka berpikir; dan 3) hipotesis tindakan. Bab III Metodologi Penelitian terdiri dari : 1) metode penelitian; 2) desain penelitian; 3) lokasi dan waktu penelitian; 4) subjek penelitian; 5) prosedur penelitian; 6) istrumen penelitian; 7) tehnik pengumpulan data; dan 8) teknik analisis data. Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan, meliputi 1) hasil penelitian; dan 2) pembahasan hasil penelitian. Bab V Kesimpulan dan Saran meliputi 1) kesimpulan; dan 2) saran. Daftar Pustaka dan lampiran-lampiran dari hasil penelitian