PT. BANK PANIN Tbk dan Anak Perusahaan

dokumen-dokumen yang mirip
PT. BANK PANIN Tbk dan Entitas Anak

PT. BANK PANIN Tbk dan Anak Perusahaan

PT. BANK PANIN Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT. BANK PANIN Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT. BANK PANIN Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk

PT PENYELENGGARA PROGRAM PERLINDUNGAN INVESTOR EFEK INDONESIA

PT. BANK PANIN Tbk DAN ENTITAS ANAK


PT CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk

PT. BANK PANIN Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT. BANK PANIN Tbk DAN ENTITAS ANAK

Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut:

PT CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk

Susunan Dewan Komisaris dan Direksi serta Komite Audit Perusahaan pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut:

PT. BANK PANIN Tbk dan Anak Perusahaan

PT. BANK PANIN Tbk dan Anak Perusahaan

PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk

PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk

PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk (d/h PT. VERENA OTO FINANCE Tbk)

PT CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk

PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk

Susunan Dewan Komisaris dan Direksi serta Komite Audit Perusahaan pada tanggal 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut:

JUMLAH ASET Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.

PT CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk

PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 30 September 2015 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2014 (Diaudit) Serta Untuk

PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) Serta Untuk

Dewan Komisaris Komisaris Utama Mu min Ali Gunawan Mu min Ali Gunawan. Komisaris Roosniati Salihin Roosniati Salihin

PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk

PT EVERGREEN INVESCO Tbk DAN ENTITAS ANAK. Laporan Keuangan Konsolidasian

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) Serta Untuk

PT CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk

Susunan Dewan Komisaris dan Direksi serta Komite Audit Perusahaan pada tanggal 30 September 2012, dan 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut:

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 Beserta LAPORAN AUDITOR

PT CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk

PT CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk

PT. BANK BUMI ARTA Tbk LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2012

PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2015 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2014 (Diaudit) Serta Untuk

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk. LAPORAN KEUANGAN PER 30 JUNI 2015

PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk

PT PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010

PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK LAPORAN KEUANGAN PER 31 MARET 2017 ( UNAUDITED) DAN 31 DESEMBER 2016 (AUDITED)

PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 Beserta LAPORAN AUDITOR

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 30 September 2013 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2012 (Diaudit) Serta Untuk

PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK

Daftar Isi. Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian 1-2. Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian 3. Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian 4

PT GOLDEN RETAILINDO Tbk. Laporan Keuangan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011 Dan Laporan Auditor Independen

PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) Serta Untuk

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PT EVERGREEN INVESCO Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT BATAVIA PROSPERINDO INTERNASIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN

PT EVER SHINE TEX Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT BII FINANCE CENTER

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk. LAPORAN KEUANGAN PER 31 MARET 2015

PT CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk

PT SURABAYA AGUNG INDUSTRI PULP & KERTAS Tbk

PT EVERGREEN INVESCO Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT VICTORIA INSURANCE

Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 30 September 2011 dan 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut: Tahun 2011 Tahun 2010

PT MULTIBREEDER ADIRAMA INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN DAFTAR ISI

IKATAN AKUNTAN INDONESIA (INSTITUTE OF INDONESIA CHARTERED ACCOUNTANTS)

PT YULIE SEKURINDO TBK LAPORAN KEUANGAN TANGGAL 31 DESEMBER 2015 BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN (MATA UANG RUPIAH INDONESIA)

PT. PUSAKO TARINKA, Tbk

PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 30 JUNI 2014 DAN 31 DESEMBER 2013

Jumlah Aset Lancar

PT SELAMAT SEMPURNA Tbk. DAN ENTITAS ANAK. Laporan Keuangan Konsolidasian (Tidak Diaudit) 31 Maret 2012 (Mata Uang Rupiah Indonesia)

PT SUPARMA Tbk LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 MARET 2018 DAN 2017

PT TRUST FINANCE INDONESIA Tbk LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 Maret 2018 dan 31 Desember 2017 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk dan ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI. Pada tanggal 30 Maret 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit)

PT. NUSANTARA INTI CORPORA TBK DAN ENTITAS ANAK

Jumlah Aset Lancar 80,278,114,864 69,876,058,857

PT CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - Pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal tersebut

P.T. MAYORA INDAH Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT. NUSANTARA INTI CORPORA, Tbk

Laporan keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan Beserta Laporan Auditor Independen

PT KRESNA GRAHA SEKURINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada 30 September 2013, 30 September

PT YANAPRIMA HASTAPERSADA Tbk

PT POOL ADVISTA INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT VICTORIA INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT YANAPRIMA HASTAPERSADA Tbk

DAFTAR ISI. Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Laporan Laba Rugi Dan Penghasilan Komprehensif Lain Konsolidasian... 3

PT PARAMITA BANGUN SARANA Tbk

PT. BANK PANIN Tbk dan Anak Perusahaan

PT POOL ADVISTA INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH LAMPUNG LAPORAN KEUANGAN

Daftar Isi. Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian 1-3. Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Konsolidasian 4

Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian 1 3. Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian 4-5. Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian 6-7

PT YANAPRIMA HASTAPERSADA Tbk

PT. NUSANTARA INTI CORPORA TBK DAN ENTITAS ANAK

PT BANK WINDU KENTJANA INTERNATIONAL,Tbk SEPTEMBER 2011 DAN 2010

PT Greenwood Sejahtera Tbk dan Entitas Anak

30 Juni 31 Desember

PT ALKINDO NARATAMA TBK

Transkripsi:

PT. BANK PANIN Tbk dan Anak Perusahaan LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2011, 31 DESEMBER 2010 DAN 1 JANUARI 2010 SERTA PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2011 dan 2010 TIDAK DIAUDIT

PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN DAFTAR ISI Halaman SURAT PERNYATAAN DIREKSI LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tidak diaudit 30 September 2011, 31 Desember 2010 dan 1 Januari 2010 serta periode sembilan bulan yang berakhir pada 30 September 2011 dan 2010 - Laporan Posisi Keuangan Konsolidasi 1-4 - Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasi 5-6 - Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasi 7 - Laporan Arus Kas Konsolidasi 8-9 - Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasi 10-114

LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2011 (Tidak diaudit), 31 DESEMBER 2010 (Diaudit) dan 1 JANUARI 2010 (Tidak diaudit) 30 SEPTEMBER 31 DESEMBER 1 JANUARI Catatan 2011 2010 2010 Rp Juta Rp Juta Rp Juta ASET K a s 3b, 3g 1,198,599 1,076,074 900,900 Giro pada Bank Indonesia 3g, 3m, 5 7,077,148 5,403,656 2,480,939 Giro pada bank lain - setelah dikurangi 3g, 3m, 3s, 6 cadangan kerugian penurunan nilai masing - masing sebesar Rp 1 juta pada 30 September 2011, Rp 2 juta pada 31 Desember 2010 dan Rp 6 juta pada 1 Januari 2010 Pihak berelasi 3f, 45 19,744 78,740 36,099 Pihak ketiga 613,135 790,014 829,686 Jumlah 632,879 868,754 865,785 Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain - 3g, 3n, 3s, 7 setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai masing-masing sebesar Rp 200 juta pada 30 September 2011, Rp 600 juta pada 31 Desember 2010 dan Rp 550 juta pada 1 Januari 2010. Pihak berelasi 3f, 45 150,000 180,200 490,000 Pihak ketiga 12,782,673 16,808,876 5,778,359 Jumlah 12,932,673 16,989,076 6,268,359 Efek - Efek 3g, 3o, 3s, 8 Pihak berelasi 3f, 45 Dimiliki hingga jatuh tempo 30,000 30,000 30,000 Tersedia untuk dijual 9,912 9,613 10,000 Diperdagangkan 17,301 2,039 - Pihak ketiga Dimiliki hingga jatuh tempo 11,925,233 7,985,894 4,785,688 Tersedia untuk dijual 3,281,245 12,570,626 14,270,535 Diperdagangkan 566,593 100,147 28,564 Jumlah Dikurangi : Cadangan kerugian penurunan nilai (10,718) (10,618) (10,618) Bersih 15,819,566 20,687,701 19,114,169 Tagihan derivatif - setelah dikurangi cadangan kerugian 3g, 3p, 3s, 9 penurunan nilai masing-masing sebesar nihil pada 30 September 2011, 31 Desember 2010 dan 1 Januari 2010 13,550 4,936 3,154 Kredit - setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan 3g, 3q, 3r, 3s,10 nilai masing-masing sebesar Rp 1,912,002 juta pada 30 September 2011, Rp 1,563,457 juta pada 31 Desember 2010 dan Rp 884,400 juta pada 1 Januari 2010 Pihak berelasi 3f, 45 14,677 14,058 13,023 Pihak lain 64,868,523 55,668,504 42,140,453 Jumlah 64,883,200 55,682,562 42,153,476 Tagihan anjak piutang - setelah dikurangi cadangan 3g, 3s, 3bb kerugian penurunan nilai masing-masing sebesar Rp 2,121 juta pada 30 September 2011 dan 31 Desember 2010 serta Rp 15,237 juta pada 1 Januari 2010 705,687 567,094 270,345 1

LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2011 (Tidak diaudit), 31 DESEMBER 2010 (Diaudit) dan 1 JANUARI 2010 (Tidak diaudit) 30 SEPTEMBER 31 DESEMBER 1 JANUARI Catatan 2011 2010 2010 Rp Juta Rp Juta Rp Juta Efek yang dibeli dengan janji dijual kembali - setelah 3g, 3s, 3ff, 11 dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai masing- - - 8,000 masing sebesar nihil pada 30 September 2011, 31 Desember 2010 dan 1 Januari 2010 Investasi neto sewa pembiayaan - setelah dikurangi 3g, 3s, 3u, 12 cadangan kerugian penurunan nilai masing-masing sebesar Rp 6,998 juta pada 30 September 2011, Rp 15,006 juta 1,083,311 926,382 864,914 pada 31 Desember 2010 dan Rp 28,074 juta pada 1 Januari 2010. Piutang pembiayaan konsumen - setelah dikurangi cadangan 3g, 3s, 3v, 13 kerugian penurunan nilai masing-masing sebesar Rp 38,058 juta pada 30 September 2011, Rp 28,565 juta pada 3,175,041 1,949,424 1,084,829 31 Desember 2010 dan Rp 24,273 juta pada 1 Januari 2010. Tagihan akseptasi - setelah dikurangi cadangan kerugian 3g, 3s, 3t, 14 penurunan nilai masing-masing sebesar nihil pada 30 September 2011, 31 Desember 2010 dan 1 Januari 2010 603,961 503,849 516,905 Penyertaan dalam bentuk saham - setelah dikurangi 3f, 3g, 3s, 3w cadangan kerugian penurunan nilai masing-masing 15, 45 sebesar Rp 625 juta pada 30 September 2011, 31 Desember 2010 dan 1 Januari 2010 305,887 276,925 214,798 Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan 3x, 3y, 16 sebesar Rp 1,638,836 juta pada 30 September 2011, Rp 1,462,250 juta pada 31 Desember 2010 dan Rp 1,229,296 juta pada tanggal 1 Januari 2010. 1,798,055 1,763,280 1,702,829 Aset pajak tangguhan 3ll, 41 114,982 114,616 127,198 Aset Lain-Lain 3s, 17 Agunan yang diambil alih - setelah dikurangi penyisihan penghapusan aset non produktif masing-masing sebesar Rp 224,570 juta pada 30 September 2011, Rp 135,734 juta pada 31 Desember 2010 dan Rp 120,081 juta pada 1 Januari 2010. 3aa 94,490 378,237 375,721 Aset tetap yang belum digunakan dalam kegiatan operasional - setelah dikurangi penyisihan penghapusan aset non produktif masing-masing sebesar Rp 185,524 juta pada 30 September 2011, Rp 108,840 juta pada 31 Desember 2010 dan Rp 108,206 juta pada 1 Januari 2010. 3z 357,138 399,101 321,768 Lainnya 3d, 3g, 3hh 1,607,787 1,356,288 983,702 JUMLAH ASET 112,403,954 108,947,955 78,257,791 Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan. 2

LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2011 (Tidak diaudit), 31 DESEMBER 2010 (Diaudit) dan 1 JANUARI 2010 (Tidak diaudit) LIABILITAS DAN EKUITAS 30 SEPTEMBER 31 DESEMBER 1 JANUARI Catatan 2011 2010 2010 (Disajikan kembali) Rp Juta Rp Juta Rp Juta LIABILITAS Liabilitas segera 461,297 138,272 164,729 Simpanan 3h, 3cc, 18 Pihak berelasi 3f, 45 356,262 379,438 288,374 Pihak ketiga 78,703,278 74,900,282 55,946,113 Jumlah 79,059,540 75,279,720 56,234,487 Simpanan dari bank lain 3h, 3dd, 19 Pihak berelasi 3f, 45 13,821 30,000 30,864 Pihak ketiga 4,199,209 3,537,326 2,228,936 Jumlah 4,213,030 3,567,326 2,259,800 Efek yang dijual dengan janji dibeli kembali - pihak ketiga 3h, 3gg, 20 508,402 4,653,892 503,887 Liabilitas derivatif - pihak ketiga 3h, 3p, 21 16,461 7,216 5,295 Liabilitas Akseptasi Pihak berelasi 3f, 45 3,567 - - Pihak ketiga 3h, 3t, 22 602,556 503,849 516,905 Jumlah 606,123 503,849 516,905 Surat berharga yang diterbitkan - bersih 3h, 3ee, 23 3,421,988 2,789,842 2,303,760 Pinjaman yang diterima - pihak ketiga 3h, 24 3,899,186 3,582,389 1,631,918 Utang pajak 3ll, 41 231,641 136,305 227,052 Estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi 3s, 25 214,549 136,997 91,416 Liabilitas Lain - lain 3hh, 3ii, 26 1,208,019 953,658 779,304 Obligasi subordinasi - bersih 3h, 3ee, 27 3,890,180 3,886,111 1,491,856 Jumlah Liabilitas 97,730,416 95,635,577 66,210,409 Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan. 3

LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2011 (Tidak diaudit), 31 DESEMBER 2010 (Diaudit) dan 1 JANUARI 2010 (Tidak diaudit) 30 SEPTEMBER 31 DESEMBER 1 JANUARI Catatan 2011 2010 2010 (Disajikan kembali) Rp Juta Rp Juta Rp Juta EKUITAS Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Modal saham - nilai nominal Rp 100,- per saham Modal dasar - 96.000.000.000 saham pada 30 September 2011 dan 31 Desember 2010 serta 59.000.000.000 saham pada 1 Januari 2010. Modal ditempatkan dan disetor penuh - 24.087.645.998 saham 28 2,408,765 2,408,765 2,408,765 Agio saham 3ee, 28 3,444,330 3,444,330 3,444,330 Komponen ekuitas lainnya 3w, 29 (67,565) (33,380) 126,714 Saldo Laba Ditentukan penggunaannya 120,000 100,000 100,000 Tidak ditentukan penggunaannya 7,558,575 6,320,867 5,062,942 13,464,105 12,240,582 11,142,751 Kepentingan Non Pengendali 3c, 30 1,209,433 1,071,796 904,631 Jumlah Ekuitas 14,673,538 13,312,378 12,047,382 JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 112,403,954 108,947,955 78,257,791 Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan. 4

LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASI UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010 (Tidak diaudit) PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL 30 SEPTEMBER 30 SEPTEMBER Catatan 2011 2010 Rp Juta Rp Juta Pendapatan Bunga 3f,3ff,3hh,3jj Bunga yang diperoleh 32,45 7,008,152 5,752,649 Provisi dan komisi kredit 249,628 123,502 Jumlah pendapatan bunga 7,257,780 5,876,151 Beban Bunga 3f,3ee,3gg,3hh,3jj Bunga 33,45 3,506,382 2,776,070 Hadiah 11,719 10,780 Provisi dan komisi yang dibayar 174,320 94,512 Jumlah beban bunga 3,692,421 2,881,362 Pendapatan Bunga - bersih 3,565,359 2,994,789 Pendapatan Operasional Lainnya Keuntungan (kerugian) bersih penjualan efek 3o, 8, 34 163,063 315,864 Pendapatan underwriting 3ii, 35 220,283 185,910 Provisi dan komisi selain kredit - bersih 3jj, 36 47,118 43,101 Pendapatan transaksi valuta asing - bersih 3e 130,080 116,688 Kenaikan (penurunan) nilai efek yang diperdagangkan 3o, 8 22,475 (813) Bagian laba bersih perusahaan asosiasi 3w,15 36,354 50,794 Lainnya 37 864,246 231,724 Jumlah Pendapatan Operasional Lainnya 1,483,619 943,268 Beban Penyisihan Penghapusan Aset produktif 3g, 3s,6,7,8,9,10,11 391,429 611,537 12,13,14, 15 Aset non produktif 3s,17 172,959 78,819 Jumlah Beban Penyisihan Penghapusan 564,388 690,356 Beban estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi 3s, 25 78,218 22,699 Beban Operasional Lainnya Umum dan administrasi 3f,38,45 1,578,481 922,008 Tenaga kerja 39 607,507 485,522 Beban pensiun dan imbalan pasca kerja lainnya 3kk, 43 89,326 42,980 Lainnya 40 293,854 205,083 Jumlah Beban Operasional Lainnya 2,569,168 1,655,593 Beban Operasional Lainnya - Bersih (1,728,155) (1,425,380) LABA OPERASIONAL 1,837,204 1,569,409 Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan. 5

LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASI UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010 (Tidak diaudit) 30 SEPTEMBER 30 SEPTEMBER Catatan 2011 2010 Rp Juta Rp Juta PENDAPATAN (BEBAN) NON OPERASIONAL Hasil sewa 9,930 8,879 Amortisasi Goodwill 17 - (5,951) Lainnya - bersih 47,130 64,330 PENDAPATAN NON OPERASIONAL - BERSIH 57,060 67,258 LABA SEBELUM BEBAN PAJAK 1,894,264 1,636,667 MANFAAT (BEBAN) PAJAK 3ll, 41 Pajak kini (468,095) (391,158) Pajak tangguhan (472) (1,649) Jumlah (468,567) (392,807) LABA BERSIH 1,425,697 1,243,860 PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAINNYA Keuntungan (kerugian) atas aset keuangan tersedia untuk dijual (34,278) (158,075) Selisih transaksi perubahan ekuitas anak perusahaan - - Jumlah Pendapatan Komprehensif 1,391,419 1,085,785 LABA BERSIH YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA: Pemilik Entitas Induk 1,257,713 1,128,969 Kepentingan Non Pengendali 167,984 114,891 1,425,697 1,243,860 JUMLAH PENDAPATAN KOMPREHENSIF YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA : Pemilik Entitas Induk 1,223,530 970,605 Kepentingan Non Pengendali 167,889 115,180 1,391,419 1,085,785 LABA BERSIH PER SAHAM (dalam Rupiah penuh) 3mm, 42 Dasar 52.21 46.87 Dilusian - - Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan. 6

LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASI UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010 (Tidak diaudit) Modal Agio Selisih Laba (rugi) belum Saldo laba Ekuitas yang Kepentingan Jumlah Catatan saham saham transaksi direalisasi Ditentukan Tidak ditentukan dpt diatribusikan Non Ekuitas perubahan atas pemilikan penggunaannya penggunaannya ke pemilik Pengendali ekuitas anak efek tersedia entitas induk perusahaan untuk dijual Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Saldo per 1 Januari 2010 2,408,765 3,444,330 (3,747) 130,461 100,000 4,662,569 10,742,378 904,631 11,647,009 Penyesuaian sehubungan dengan penerapan awal PSAK No.55 (Revisi 2006) 2b - - - - - 394,357 394,357-394,357 Saldo per 1 Januari 2010 setelah penyesuaian sehubungan dengan penerapan awal PSAK No.55 (Revisi 2006) 2,408,765 3,444,330 (3,747) 130,461 100,000 5,056,926 11,136,735 904,631 12,041,366 Selisih transaksi perubahan ekuitas anak perusahaan 3w, 29 - - - - - - - - - Rugi blm direalisasi atas pemilikan efek tersedia untuk dijual 3o, 8 - - - (158,364) - - (158,364) 289 (158,075) Kepentingan Non Pengendali atas aset bersih anak perusahaan 3w - - - - - - - (8,589) (8,589) Laba bersih periode berjalan - - - - - 1,128,969 1,128,969 114,891 1,243,860 Saldo per 30 September 2010 2,408,765 3,444,330 (3,747) (27,903) 100,000 6,185,895 12,107,340 1,011,222 13,118,562 Saldo per 1 Januari 2010 2,408,765 3,444,330 (3,747) 130,461 100,000 4,662,569 10,742,378 904,631 11,647,009 Penyesuaian sehubungan dengan penerapan awal PSAK No.55 (Revisi 2006) 2b - - - - - 400,373 400,373-400,373 Saldo per 1 Januari 2010 setelah penyesuaian sehubungan dengan penerapan awal PSAK No.55 (Revisi 2006) 2,408,765 3,444,330 (3,747) 130,461 100,000 5,062,942 11,142,751 904,631 12,047,382 Selisih transaksi perubahan ekuitas anak perusahaan 3w, 29 - - (5,035) - - - (5,035) - (5,035) Rugi blm direalisasi atas pemilikan efek tersedia untuk dijual 3o, 8 - - - (155,059) - - (155,059) (375) (155,434) Kepentingan Non Pengendali atas aset bersih anak perusahaan 3w - - - - - - - 11,189 11,189 Laba bersih tahun berjalan - - - - - 1,257,920 1,257,920 156,351 1,414,271 Saldo per 31 Desember 2010 2,408,765 3,444,330 (8,782) (24,598) 100,000 6,320,862 12,240,577 1,071,796 13,312,373 Saldo laba yang ditentukan penggunaannya - - - - 20,000 (20,000) - - - Rugi belum direalisasi atas pemilikan efek tersedia untuk dijual - - - (34,185) - - (34,185) (95) (34,280) Kepentingan Non Pengendali atas aset bersih anak perusahaan - - - - - - - (30,252) (30,252) Laba bersih tahun berjalan - - - - - 1,257,713 1,257,713 167,984 1,425,697 Saldo per 30 September 2011 2,408,765 3,444,330 (8,782) (58,783) 120,000 7,558,575 13,464,105 1,209,433 14,673,538 Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan 7

PT BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010 (Tidak diaudit) ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI : 2011 2010 (Disajikan kembali) Rp Juta Rp Juta Bunga,provisi dan komisi kredit yang diterima 7,490,487 5,850,219 Bunga, hadiah dan provisi komisi dana yang dibayar (3,681,249) (2,932,001) Penerimaan pendapatan operasional lainnya 1,314,330 915,380 Pembayaran beban operasional lainnya (2,530,853) (1,746,482) Keuntungan dari transaksi valuta asing - bersih 130,080 79,567 Penerimaan pendapatan non operasional - bersih 51,584 65,949 Pembayaran beban pajak (373,231) (308,411) Arus kas operasi sebelum perubahan dalam aset dan liabilitas operasi 2,401,148 1,924,221 Penurunan (kenaikan) aset operasi Penempatan pada bank lain, jatuh tempo lebih dari tiga bulan sejak tangal perolehan (4,838,772) (1,199,750) Efek-efek 4,603,407 760,399 Kredit (9,566,449) (9,583,099) Efek yang dibeli dengan janji dijual kembali - 8,000 Investasi neto sewa pembiayaan (148,921) 17,260 Piutang pembiayaan konsumen (1,235,110) (641,887) Tagihan anjak piutang (138,593) 131,472 Aset lain-lain 31,424 (125,554) Kenaikan (penurunan) liabilitas operasi Liabilitas segera 323,125 116,586 Simpanan 3,779,820 13,087,128 Simpanan dari bank lain 645,704 1,314,695 Efek yang dijual dengan janji dibeli kembali (4,145,490) 1,356,560 Liabilitas lain-lain 76,205 264,384 Kas bersih diperoleh dari (digunakan untuk) Aktivitas Operasi (8,212,502) 7,430,415 ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penurunan (Penambahan) penyertaan dalam bentuk saham (9,132) 368 Hasil penjualan aset tetap 7,921 5,189 Perolehan aset tetap (107,898) (303,632) Penerimaan dividen 19,640 10,440 Kas bersih digunakan untuk Aktivitas Investasi (89,469) (287,635) ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penjualan (pembelian) kembali obligasi yang diterbitkan 89,805 17,799 Penerimaan (pembayaran) surat berharga yang diterbitkan - bersih 375,195 (46,644) Pelunasan surat berharga yang diterbitkan - (50,000) Obligasi yang dibeli kembali (53,805) 69,219 Penerimaan (pembayaran) pinjaman yang diterima 316,797 189,960 Pembayaran dividen tunai (30,332) (17,895) Biaya emisi obligasi dan obligasi subordinasi yang diterbitkan (3,194) 8,198 Kas bersih digunakan untuk Aktivitas Pendanaan 694,466 170,637 KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS (7,607,505) 7,313,417 KAS DAN SETARA KAS AWAL PERIODE 28,800,663 20,188,158 KAS DAN SETARA KAS AKHIR PERIODE 21,193,158 27,501,575 Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan 8

LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010 (Tidak diaudit) 2011 2010 (Disajikan kembali) Rp Juta Rp Juta PENGUNGKAPAN TAMBAHAN Kas dan setara kas terdiri dari : Kas 122,525 476,526 Giro pada Bank Indonesia 1,673,492 576,505 Giro pada Bank Lain (221,931) (489,645) Penempatan pada bank lain, jatuh tempo dalam tiga bulan atau kurang (8,909,520) 3,673,108 Efek-efek, jatuh tempo dalam tiga bulan atau kurang (272,071) 3,076,923 (7,607,505) 7,313,417 Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan 9

PADA 30 SEPTEMBER 2011, 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) DAN 1 JANUARI 2010 (TIDAK 1. UMUM a. Pendirian dan Informasi Umum P.T. Bank Pan Indonesia Tbk (selanjutnya disebut "Bank") didirikan dengan akta No. 85 tanggal 17 Agustus 1971 dari notaris Juliaan Nimrod Siregar gelar Mangaradja, S.H. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman dalam Surat Keputusan No. J.A.5/81/24 tanggal 19 April 1972 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 45 tanggal 6 Juni 1972 Tambahan No. 210. Anggaran dasar Bank telah mengalami beberapa kali perubahan, yang terakhir dengan akta No. 09 tanggal 9 Juli 2010 dari Benny Kristianto, S.H., notaris di Jakarta, dalam rangka peningkatan modal dasar Bank dari Rp 5.900 miliar menjadi Rp 9.600 miliar, terbagi menjadi 96.000 juta saham. Akta perubahan ini telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya No. AHU-46590.AH.01.02.Tahun 2010 tanggal 1 Oktober 2010. Bank berkedudukan di Jakarta dengan 48 kantor cabang di Indonesia, 1 (satu) kantor perwakilan di Singapura, 1 (satu) cabang di Cayman Islands. Kantor pusat Bank beralamat di Gedung Panin Centre Jl. Jend. Sudirman, Jakarta. Jumlah karyawan Bank rata-rata 5.497 karyawan pada tanggal 30 September 2011, 4.874 karyawan pada tanggal 31 Desember 2010 dan 4.642 karyawan pada tanggal 1 Januari 2010. Sesuai dengan Anggaran Dasar Bank, ruang lingkup kegiatan Bank adalah menjalankan usaha bank umum dalam arti kata seluas-luasnya di dalam maupun di luar negeri. Bank mulai beroperasi secara komersial pada tanggal 18 Agustus 1971, sesuai dengan ijin usaha yang diberikan oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No.KEP- 205/DDK/II/8/1971 tanggal 18 Agustus 1971. Sesuai dengan Surat Keputusan Bank Indonesia No. 5/2- Kep.Dir.tanggal 21 April 1972, Bank telah mendapat persetujuan menjadi bank devisa. Bank tergabung dalam kelompok usaha Panin Group. Susunan pengurus dan Komite Audit Bank pada tanggal 30 September 2011, 31 Desember 2010 dan 1 Januari 2010 adalah sebagai berikut : Dewan Komisaris Presiden Komisaris Wakil Presiden Komisaris / Komisaris Independen Komisaris Komisaris Independen Dewan Direksi Presiden Direktur Wakil Presiden Direktur Wakil Presiden Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur Kepatuhan Komite Audit Ketua Anggota : Drs. Johnny : Drs. H. Bambang Winarno : Suwirjo Josowidjojo BSc. : Drs. Riyanto : Drs. H. Rostian Sjamsudin : Chandra Gunawan : Roosniati Salihin : Ng Kean Yik : Hendrawan Danusaputra : Gunawan Santoso : Edy Heryanto : Lionto Gunawan : Iswanto Tjitradi : H. Ahmad Hidayat : Antonius Ketut Dwirianto : Drs.Riyanto : Adriana Mulianto Susanto Sorip Lukman Abdullah Pembentukan Komite Audit telah sesuai dengan Peraturan No. IX.I.5 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit yang terdapat dalam lampiran Keputusan Ketua Bapepam No. Kep-29/PM/2004 tanggal 24 September 2004. 10

PADA 30 SEPTEMBER 2011, 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) DAN 1 JANUARI 2010 (TIDAK b. Anak Perusahaan Bank merupakan pemegang saham terbesar dibandingkan dengan kepemilikan pihak lain serta memiliki pengaruh signifikan atas manajemen anak perusahaan berikut: Anak Perusahaan Domisili Jenis Usaha Persentase Pemilikan Tahun Operasi Jumlah Aset Komersial 30 Sep 11 2011 2010 Rp juta PT Clipan Finance Indonesia Tbk (CFI) Jakarta Lembaga pembiayaan 54,35% 54,35% 1982 4,055,810 PT Asuransi M ulti Artha Guna Tbk (AM AG) Jakarta Asuransi 13,50% 13,50% 1980 808,438 PT Bank Panin Syariah (d/h Bank Harfa) (BPS) Jakarta Bank Syariah 99.997% 99.997% 2009 820,471 PT Verena M ulti Finance Tbk (VM F) (d/h PT Verena Oto Finance Tbk) Jakarta Lembaga pembiayaan 42,87% 42,87% 1994 1,154,622 Seluruh anak perusahaan berdomisili di Jakarta. Pada tanggal 3 Agustus 2009, Bank menambah investasi modal pada Bank Harfa sebesar Rp 50 miliar dalam rangka konversi Bank Harfa menjadi Bank Panin Syariah. Tambahan investasi ini telah disetujui melalui Akta No.1 tanggal 3 Agustus 2009, Sutjipto, S.H., notaris di Jakarta. Bank Harfa berubah menjadi Bank Panin Syariah (BPS) yang menjalankan usaha perbankan berbasis syariah pada tanggal 1 Desember 2009 setelah memperoleh persetujuan dari Bank Indonesia dengan surat No. 11/52/KEP.GBI/DpG/2009 tanggal 6 Oktober 2009. Pada tanggal 6 April 2011 dan 27 Juni 2011, Bank menambah investasi modal pada Bank Panin Syariah masing-masing sebesar Rp 28.480 juta dan Rp. 271.517 juta. Tambahan investasi ini telah disetujui melalui Akta No. 387 tanggal 28 April 2011, Sutjipto S.H., M.Kn., notaris di Jakarta. c. Penawaran Umum Efek Bank Penawaran Umum Saham Pada tanggal 28 Oktober 1982, Bank memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) dengan suratnya No. SI-014/PM/E/1982 untuk melakukan penawaran umum atas 1.637.500 saham Bank kepada masyarakat. Penawaran Umum Perdana dan Terbatas yang telah dilakukan oleh Bank adalah sebagai berikut: Nilai Harga Jumlah Nominal Penawaran Nomor dan tanggal surat Tahun Keterangan Saham per saham per saham efektif dari Bapepam Rp Rp 1982 Penawaran Umum Perdana 1,637,500 1,000 3,475 SI-014/PM/E/1982 28 Oktober 1982 1983 Penawaran Umum Kedua 3,162,500 1,000 3,550 SI-017/PM/E/1983 18 Mei 1983 1989 Penawaran Umum Terbatas I 3,200,000 1,000 4,500 S-467/PM/1989 31 Oktober 1989 1990 Penawaran Umum Terbatas II 3,830,931 1,000 13,000 21 April 1990 1995 Penawaran Umum Terbatas III 60,180,462 1,000 1,900 S-725/PM/1995 8 Juni 1995 1997 Penawaran Umum Terbatas IV 300,902,312 500 1,200 S-1212/PM/1997 10 Juni 1997 1998 Penawaran Umum Terbatas V 702,105,395 500 500 S-1268/PM/1998 19 Juni 1998 1999 Penawaran Umum Terbatas VI 1,225,406,221 250 1,100 S-1180/PM/1999 29 Juni 1999 2006 Penawaran Umum Terbatas VII 4,016,358,393 100 350 S-791/BL/2006 28 Juni 2006 Berdasarkan Rapat Umum Luar Biasa I para pemegang saham yang tercantum dalam Akta Berita Acara No. 52 tanggal 28 Mei 2004 dari Veronica Lily Dharma, S.H., notaris di Jakarta, disetujui pembagian saham bonus yang berasal dari saldo laba dengan jumlah maksimum 1.176.093.346 saham. Jumlah saham bonus yang dibagikan menjadi sejumlah 1.176.091.818 saham karena adanya pembulatan. Nilai nominal Rp 100 per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta dan Surabaya pada tanggal 28 Juni 2004. Pada tanggal 30 September 2011, sejumlah 23.837.645.998 saham Bank telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (d/h Bursa Efek Jakarta) dan sejumlah 250.000.000 saham yang merupakan saham pendiri tidak dicatatkan di bursa. 11

PADA 30 SEPTEMBER 2011, 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) DAN 1 JANUARI 2010 (TIDAK Penawaran Umum Obligasi Pada tanggal 29 Oktober 2010, Bank memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Bapepam-LK dengan suratnya No. S-9803/BL/2010 untuk melakukan penawaran obligasi Bank Panin IV Tahun 2010 kepada masyarakat dengan nilai nominal sebesar Rp 540 miliar. Pada tanggal 5 Nopember 2010, seluruh obligasi tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia. Pada tanggal 29 September 2009, Bank memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Bapepam dengan suratnya No. S-8699/BL/2009 untuk melakukan penawaran obligasi Bank Panin III Tahun 2009 kepada masyarakat dengan nilai nominal sebesar Rp 800 miliar. Pada tanggal 7 Oktober 2009, seluruh obligasi tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia. Pada tanggal 7 Juni 2007, Bank memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Bapepam dengan suratnya No. S-2708/BL/2007 untuk melakukan penawaran obligasi Bank Panin II Tahun 2007 kepada masyarakat dengan nilai nominal sebesar Rp 1.650 miliar. Pada tanggal 20 Juni 2007, seluruh obligasi tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (d/h Bursa Efek Surabaya). Penawaran Umum Obligasi Subordinasi Pada tanggal 29 Oktober 2010, Bank memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Bapepam-LK dengan suratnya No. S-9803/BL/2010 untuk melakukan penawaran umum obligasi Subordinasi Bank Panin III Tahun 2010 kepada masyarakat dengan nilai nominal sebesar Rp 2.460 miliar. Pada tanggal 5 Nopember 2010, seluruh obligasi tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia Pada tanggal 27 Maret 2008, Bank memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Bapepam dengan suratnya No. S-1767/BL/2008 untuk melakukan penawaran umum Obligasi Subordinasi Bank Panin II Tahun 2008 kepada masyarakat dengan nilai nominal Rp 1,5 triliun. Pada tanggal 10 April 2008, seluruh obligasi subordinasi tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia. 2. PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN BARU DAN REVISI (PSAK) DAN INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (ISAK) a. Standar dan Interpretasi yang berlaku efektif pada periode berjalan Pada periode berjalan, Bank menerapkan PSAK dan ISAK revisi berikut ini yang berlaku efektif untuk laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2011: PSAK 1 (revisi 2009), Penyajian Laporan Keuangan Standar ini memberikan beberapa perubahan signifikan dalam penyajian laporan keuangan, antara lain: Untuk menyajikan dalam laporan perubahan ekuitas, seluruh perubahan pemilik dalam ekuitas. Semua perubahan non-pemilik dalam ekuitas (contohnya pendapatan komprehensif) diminta untuk disajikan dalam satu laporan pendapatan komprehensif atau dalam dua laporan terpisah (laporan laba rugi dan laporan pendapatan komprehensif). Untuk menyajikan laporan posisi keuangan pada permulaan dari periode komparatif terawal dalam suatu laporan keuangan lengkap apabila entitas menerapkan kebijakan akuntansi secara retrospektif atau membuat penyajian kembali retrospektif sesuai dengan PSAK 25. Penyajian hak minoritas atas aset bersih anak perusahaan disajikan sebagai kepentingan non pengendali yang merupakan bagian dari ekuitas. Penyajian minoritas atas rugi (laba) bersih anak perusahaan disajikan sebagai laba (rugi) yang dapat diatribusikan kepada kepentingan non pengendali. Laporan keuangan interim ini telah disusun sesuai dengan standar revisi ini. PSAK 3 (revisi 2010), Laporan Keuangan Interim Standar ini mengharuskan laporan keuangan interim berisikan laporan posisi keuangan per akhir periode interim berjalan dengan laporan posisi keuangan komparatif per akhir tahun buku sebelumnya. Laporan laba rugi komprehensif untuk periode interim berjalan dan secara kumulatif untuk tahun buku 12

PADA 30 SEPTEMBER 2011, 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) DAN 1 JANUARI 2010 (TIDAK berjalan sampai tanggal interim, dengan laporan laba rugi komprehensif komparatif untuk periode interim yang dapat dibandingkan dari tahun buku sebelumnya. Laporan perubahan ekuitas dan laporan arus kas secara kumulatif untuk tahun buku berjalan sampai dengan tanggal interim, dengan laporan perubahan ekuitas dan laporan arus kas komparatif untuk periode awal tahun buku sampai tanggal pelaporan interim dari tahun buku sebelumnya. Laporan keuangan interim ini telah disusun sesuai dengan standar revisi ini. PSAK 5 (revisi 2009), Segmen Operasi Standar ini merupakan pengungkapan informasi yang memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis yang mana Bank terlibat dan lingkungan ekonomi dimana Bank beroperasi. Standar ini mengharuskan segmen operasi diidentifikasi berdasarkan pelaporan internal mengenai komponen Bank yang direview secara reguler oleh pengambil keputusan operasional. Pengambil keputusan operasional Bank adalah Direksi Bank. PSAK 7 (revisi 2010), Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi Standar ini memperluas definisi pihak-pihak berelasi dan pengungkapan hubungan pihak-pihak berelasi, transaksi dan saldo termasuk komitmen. Standar ini juga mengharuskan pengungkapan hubungan antara entitas induk dan entitas anak terlepas dari apakah telah terjadi transaksi antara mereka. Selanjutnya anggota personil manajemen kunci merupakan pihak berelasi, sehingga mengharuskan pengungkapan atas kompensasi personil manajemen kunci untuk masing-masing kategori. Bank telah mengevaluasi hubungan pihak-pihak berelasi dan mengungkapkan sesuai dengan standar revisi ini. Berikut ini adalah PSAK dan ISAK revisi yang berlaku efektif pada periode berjalan, namun tidak berdampak material atau tidak relevan terhadap Bank: PSAK 2 (revisi 2009), Laporan Arus Kas PSAK 4 (revisi 2009), Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri PSAK 8 (revisi 2010), Peristiwa Setelah Periode Pelaporan PSAK 12 (revisi 2009), Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama PSAK 15 (revisi 2009), Investasi pada Entitas Asosiasi PSAK 19 (revisi 2010): Aset Tak Berwujud PSAK 22 (revisi 2010), Kombinasi Bisnis PSAK 23 (revisi 2010): Pendapatan PSAK 25 (revisi 2009), Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan PSAK 48 (revisi 2009), Penurunan Nilai Aset PSAK 57 (revisi 2009), Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi PSAK 58 (revisi 2009), Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan ISAK 7 (revisi 2009), Konsolidasi Entitas Bertujuan Khusus ISAK 9, Perubahan atas Liabilitas Aktivitas Purnaoperasi, Restorasi, dan Liabilitas Serupa ISAK 10, Program Loyalitas Pelanggan ISAK 11, Distribusi Aset Nonkas Kepada Pemilik ISAK 12, Pengendalian Bersama Entitas: Kontribusi Nonmoneter oleh Venturer ISAK 14, Aset Tak Berwujud Biaya Situs Web ISAK 17, Laporan Keuangan Interim dan Penurunan Nilai b. Standar yang berlaku efektif pada tahun 2010 Pada tahun berjalan, Bank dan anak perusahaan menerapkan PSAK revisi berikut ini yang berlaku efektif untuk laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2010: PSAK 50 (revisi 2006), Instrumen Keuangan : Penyajian dan Pengungkapan PSAK 55 (revisi 2006), Instrumen Keuangan : Pengakuan dan Pengukuran Penerapan PSAK 50 (revisi 2006) menghasilkan pengungkapan instrumen keuangan yang lebih luas termasuk beberapa pengukuran kualitatif yang berkaitan dengan tujuan manajemen risiko keuangan. PSAK 55 (revisi 2006) memberikan panduan pada pengakuan dan pengukuran instrumen keuangan dan kontrak untuk membeli item non-keuangan. Antara lain, penerapan standar ini memerlukan penggunaan metode suku bunga efektif ketika aset atau liabilitas diukur pada biaya perolehan 13

PADA 30 SEPTEMBER 2011, 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) DAN 1 JANUARI 2010 (TIDAK diamortisasi. Selain itu, PSAK ini juga mengubah cara Bank dan anak perusahaan dalam mengukur penurunan nilai aset keuangan tergantung pada klasifikasi instrumen keuangan. Pada penerapan awal PSAK 50 (revisi 2006) dan 55 (revisi 2006), perhitungan suku bunga efektif untuk instrumen keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi (amortized cost) yang diperoleh sebelumnya dan masih bersaldo pada saat penerapan awal PSAK 55 (revisi 2006) ditentukan berdasarkan arus kas masa depan yang akan diperoleh sejak penerapan awal PSAK 55 (revisi 2006) sampai dengan jatuh tempo instrumen keuangan tersebut. Sebagaimana diijinkan dalam surat Edaran Bank Indonesia (SE-BI) No. 11/33/DPNP tanggal 8 Desember 2009, untuk penerapan pertama kali PSAK 50 (revisi 2006) dan 55 (revisi 2006), Bank akan menerapkan ketentuan transisi penurunan nilai atas kredit secara kolektif dengan menggunakan estimasi yang didasarkan pada ketentuan Bank Indonesia yang berlaku mengenai Penilaian Kualitas Aset Bank Umum. Karena PSAK ini diterapkan secara prospektif, penerapan awal tidak memiliki pengaruh atas jumlah yang dilaporkan di tahun 2009, kecuali Rp 400.373 juta dari kerugian penurunan nilai aset keuangan yang dibebankan ke saldo laba sesuai dengan Buletin Teknis No. 4, Ketentuan Transisi Penerapan Awal PSAK 50 (revisi 2006) dan PSAK 55 (revisi 2006), dengan perincian sebagai berikut: Penyesuaian pada penerapan awal Penyisihan Penyisihan PSAK No. 50 awal setelah awal dan No. 55 penyesuaian Rp Juta Rp Juta Rp Juta Aset Produktif Giro pada bank lain (Catatan 5) 8,655 8,649 6 Penempatan pada bank lain (Catatan 6) 78,280 58,565 19,715 Efek-efek (Catatan 7) 38,316 27,698 10,618 Tagihan derivatif (Catatan 8) 32 32 - Kredit (Catatan 9) 1,154,324 289,089 865,235 Tagihan akseptasi (Catatan 13) 5,169 5,169 - Penyertaan dalam bentuk saham (Catatan 14) 11,796 11,171 625 Jumlah 1,296,572 400,373 896,199 c. Penyajian Kembali Laporan Arus Kas Sejak 1 Januari 2010, Bank menerapkan PSAK 2 (reformat 2007) tentang Laporan Arus Kas. Berdasarkan PSAK 2 (reformat 2007) tersebut, kas dan setara kas terdiri dari kas, giro pada Bank Indonesia, giro pada bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain dan Sertifikat Bank Indonesia yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal perolehannya dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya. Sebelum 1 Januari 2010, kas dan setara kas terdiri dari kas, giro pada Bank Indonesia dan giro pada bank lain. Oleh karena itu, untuk perbandingan penyajian, laporan arus kas yang berakhir 30 September 2010 disajikan kembali agar sesuai dengan penyajian tahun 2011. Perbandingan penyajian kembali laporan arus kas untuk triwulan III tahun 2010 adalah sebagai berikut: 2010 Sebelum Penyesuaian/ Penyesuaian/ Setelah Penyesuaian/ Before Adjustment Adjustment After Adjustment Rp Juta Rp Juta Rp Juta Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Operasi 353,565 7,076,849 7,430,414 Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Investasi (236,333) (51,301) (287,634) Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Pendanaan (153,006) 323,643 170,637 Kenaikan (Penurunan) Bersih Kas dan Setara Kas (35,774) 7,349,191 7,313,417 Kas dan Setara Kas Awal Tahun 4,247,628 15,940,530 20,188,158 Kas dan Setara Kas Akhir Tahun 4,211,854 23,289,721 27,501,575 14

PADA 30 SEPTEMBER 2011, 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) DAN 1 JANUARI 2010 (TIDAK d. Standar dan interpretasi telah diterbitkan tapi belum berlaku efektif pada atau setelah 1 Januari 2012: PSAK 10 (revisi 2010), Pengaruh Perubahan Nilai Tukar Valuta Asing PSAK 18 (revisi 2010), Akuntansi dan Pelaporan Program Manfaat Purnakarya PSAK 24 (revisi 2010), Imbalan Kerja PSAK 34 (revisi 2010), Kontrak Konstruksi PSAK 45 (revisi 2010), Pelaporan Keuangan Entitas Nirlaba PSAK 46 (revisi 2010), Pajak Penghasilan PSAK 50 (revisi 2010), Instrumen Keuangan: Penyajian PSAK 53 (revisi 2010), Pembayaran Berbasis Saham PSAK 60, Instrumen Keuangan: Pengungkapan PSAK 61, Akuntansi Hibah Pemerintah dan Pengungkapan Bantuan Pemerintah PSAK 63, Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi Hiperinflasi ISAK 13, Lindung Nilai Investasi Neto dalam Kegiatan Usaha Luar Negeri ISAK 15, Batas Aset Manfaat Pasti, Persyaratan Minimum dan Interaksinya ISAK 16, Perjanjian Konsesi Jasa ISAK 18, Bantuan Pemerintah Tidak Ada Relasi Spesifik dengan Aktivitas Operasi ISAK 19, Penerapan Pendekatan Penyajian Kembali dalam PSAK 63: Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi Hiperinflasi ISAK 20, Pajak Penghasilan Perubahan dalam status Pajak Entitas atau Para Pemegang Sahamnya Standar dan interpretasi baru/revisi ini merupakan hasil konvergensi Standar Pelaporan Keuangan Internasional (International Financial Reporting Standards). Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan, manajemen sedang mengevaluasi dampak dari standar dan interpretasi terhadap laporan keuangan konsolidasi. 3. KEBIJAKAN AKUNTANSI a. Pernyataan Kepatuhan Laporan keuangan telah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (SAK). b. Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasi Laporan keuangan konsolidasi disusun dengan menggunakan standar akuntansi keuangan dan praktek akuntansi di Indonesia. Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasi kecuali untuk laporan arus kas konsolidasi, adalah dasar akrual. Mata uang pelaporan yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan konsolidasi adalah mata uang Rupiah (Rp) dan laporan keuangan konsolidasi tersebut disusun berdasarkan nilai historis, kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Laporan arus kas konsolidasi disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. c. Prinsip Konsolidasi Laporan keuangan konsolidasi mencakup laporan keuangan Bank dan entitas yang dikendalikan oleh Bank dan anak perusahaan. Pengendalian ada apabila Bank mempunyai hak untuk mengatur dan menentukan kebijakan keuangan dan operasi perusahaan tersebut sehingga memperoleh manfaat dari aktivitas perusahaan tersebut. Pengendalian dianggap ada apabila Perusahaan memiliki baik secara langsung atau tidak langsung melalui anak perusahaan lebih dari 50% hak suara, kecuali dalam keadaan yang jarang dapat ditunjukkan secara jelas bahwa kepemilikan tersebut tidak diikuti dengan pengendalian. Hasil akuisisi atau penjualan anak perusahaan selama periode berjalan dari tanggal efektif akuisisi atau sampai dengan tanggal efektif penjualan termasuk dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasi. 15

PADA 30 SEPTEMBER 2011, 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) DAN 1 JANUARI 2010 (TIDAK Penyesuaian dapat dilakukan terhadap laporan keuangan anak perusahaan agar kebijakan akuntansi yang digunakan sesuai dengan kebijakan akuntansi yang digunakan oleh Bank. Seluruh transaksi antar perusahaan, saldo, penghasilan dan beban dieliminasi pada saat konsolidasi. d. Kombinasi Bisnis Akuisisi anak perusahaan dicatat dengan menggunakan metode pembelian (purchase method). Biaya kombinasi bisnis adalah keseluruhan nilai wajar (pada tanggal pertukaran) dari aset yang diperoleh, liabilitas yang terjadi atau yang diasumsikan dan instrumen ekuitas yang diterbitkan sebagai penggantian atas pengendalian dari perolehan ditambah biaya-biaya lain yang secara langsung dapat diatribusikan pada penggabungan usaha tersebut. Sejak 1 Januari 2011 Goodwill yang timbul dari bisnis kombinasi diakui sebagai aset pada tanggal dimana pengendalian diperoleh (tanggal akuisisi). Goodwill diukur sebesar selisih lebih dari jumlah imbalan yang dialihkan, jumlah setiap kepentingan non pengendali pada pihak yang diakuisisi, dan nilai wajar pada tanggal akuisisi dari kepentingan ekuitas yang sebelumnya dimiliki oleh pihak pengakuisisi pada pihak yang diakuisisi (jika ada) di atas selisih jumlah dari aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil-alih pada tanggal akuisisi. Jika, setelah penilaian kembali, kepentingan Group pada nilai wajar aset bersih teridentifikasi pihak yang diakuisisi melebihi jumlah imbalan yang dialihkan, jumlah kepentingan non pengendali pada pihak yang diakuisisi dan nilai wajar dari kepentingan ekuitas yang sebelumnya dimiliki oleh pihak pengakuisisi pada pihak yang diakuisisi (jika ada), selisih lebih tersebut diakui secara langsung dalam laba atau rugi sebagai pembelian dengan diskon. Goodwill tidak diamortisasi tetapi direview penurunan nilai setiap tahun. Untuk tujuan uji penurunan nilai, goodwill dialokasikan pada setiap unit penghasil kas Group yang diharapkan memberikan manfaat dari sinergi kombinasi bisnis tersebut. Unit penghasil kas yang telah memperoleh alokasi goodwill diuji penurunan nilai secara tahunan, atau lebih sering ketika terdapat indikasi bahwa unit tersebut mengalami penurunan nilai. Jika pemulihan nilai unit penghasil kas lebih kecil dari jumlah tercatatnya, kerugian penurunan nilai pertama dialokasikan untuk mengurangi nilai tercatat atas setiap goodwill yang dialokasikan pada unit penghasil kas dan selanjutnya pada aset lainnya dibagi prorata atas dasar jumlah tercatat setiap aset dalam unit tersebut. Kerugian penurunan nilai yang diakui atas goodwill tidak dapat dibalik pada periode berikutnya. Pada saat pelepasan anak perusahaan, jumlah goodwill yang dapat diatribusikan termasuk dalam penentuan laba atau rugi pelepasan. Sebelum 1 Januari 2011 Pada saat akuisisi, aset dan liabilitas anak perusahaan diukur sebesar nilai wajarnya pada tanggal akuisisi. Selisih lebih antara biaya perolehan dan bagian Bank atas nilai wajar aset dan liabilitas yang dapat diidentifikasi diakui sebagai goodwill dan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama empat tahun. Kepemilikan pemegang saham minoritas dicatat sebagai bagian dari minoritas atas biaya historis dari aset bersih. e. Transaksi dan Saldo Dalam Mata Uang Asing Pembukuan Bank, kecuali untuk cabang di luar negeri yaitu Cayman Islands diselenggarakan dalam satuan Rupiah. Transaksi-transaksi selama periode berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal laporan posisi keuangan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs spot Reuters pada pukul 16.00 WIB. Keuntungan atau kerugian yang timbul sebagai akibat dari penjabaran aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dicatat sebagai laba rugi tahun berjalan. Kegiatan cabang Cayman Islands merupakan bagian integral dari kegiatan usaha Bank. Dengan demikian pembukuan cabang tersebut yang diselenggarakan dalam mata uang Dollar Amerika Serikat dijabarkan dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan prosedur yang sama dengan Bank. 16

PADA 30 SEPTEMBER 2011, 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) DAN 1 JANUARI 2010 (TIDAK f. Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi Pihak-pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. a) Orang atau anggota keluarga terdekat yang mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut: 1) Memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor; 2) Memiliki pengaruh signifikan atas entitas pelapor; atau 3) Personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk entitas pelapor. b) Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut: 1) Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya terkait dengan entitas lain). 2) Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya). 3) Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama. 4) Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga. 5) Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor. 6) Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf a). 7) Orang yang diidentifikasi dalam huruf a) 1) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas). g. Aset Keuangan Seluruh aset keuangan diakui dan dihentikan pengakuannya pada tanggal diperdagangkan dimana pembelian dan penjualan aset keuangan berdasarkan kontrak yang mensyaratkan penyerahan aset keuangan dalam kurun waktu yang ditetapkan oleh kebiasaan pasar yang berlaku, dan awalnya diukur sebesar nilai wajar ditambah biaya transaksi, kecuali untuk aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, yang awalnya diukur sebesar nilai wajar. Aset keuangan Bank dan anak perusahaan diklasifikasikan sebagai berikut: Nilai wajar melalui laporan laba rugi Dimiliki hingga jatuh tempo Tersedia untuk dijual Pinjaman yang diberikan dan piutang Nilai wajar melalui laporan laba rugi (FVTPL) Aset keuangan diklasifikasi dalam FVTPL, jika aset keuangan sebagai kelompok diperdagangkan atau pada saat pengakuan awal ditetapkan untuk diukur pada FVTPL. Aset keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan apabila: Diperoleh atau dimiliki terutama untuk tujuan dijual kembali dalam waktu dekat; atau Merupakan bagian dari portfolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek yang terkini; atau Merupakan derivatif yang tidak ditetapkan dan tidak efektif sebagai instrumen lindung nilai Aset keuangan selain aset keuangan yang diperdagangkan, dapat ditetapkan sebagai FVTPL pada saat pengakuan awal, jika: penetapan tersebut mengeliminasi atau mengurangi secara signifikan ketidak-konsistenan pengukuran dan pengakuan yang dapat timbul; atau aset keuangan merupakan bagian dari kelompok aset keuangan, yang dikelola dan kinerjanya 17

PADA 30 SEPTEMBER 2011, 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) DAN 1 JANUARI 2010 (TIDAK berdasarkan nilai wajar, sesuai dengan dokumentasi manajemen risiko atau strategi investasi Bank dan anak perusahaan, dan informasi tentang kelompok tersebut disediakan secara internal kepada manajemen kunci; atau merupakan bagian dari kontrak yang mengandung satu atau lebih derivatif melekat, dan PSAK 55 (revisi 2006) memperbolehkan kontrak gabungan (aset atau liabilitas) ditetapkan sebagai FVTPL. Aset keuangan FVTPL disajikan sebesar nilai wajar, keuntungan atau kerugian yang timbul diakui dalam laporan laba rugi komprehensif. Keuntungan atau kerugian bersih yang diakui dalam laporan laba rugi komprehensif mencakup dividen atau bunga yang diperoleh dari aset keuangan. Nilai wajar ditentukan dengan cara seperti dijelaskan pada Catatan 3i. Dimiliki hingga jatuh tempo Aset keuangan diklasifikasikan sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo hanya jika investasi tersebut memiliki pembayaran yang tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan serta entitas mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo. Pada saat pengakuan awal, investasi dimiliki hingga jatuh tempo diukur pada nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan aset keuangan. Setelah pengakuan awal, investasi dimiliki hingga jatuh tempo diukur dengan biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi kerugian penurunan nilai yang ada. Aset keuangan tersedia untuk dijual Aset keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai dimiliki hingga jatuh tempo, diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, atau pinjaman yang diberikan dan piutang diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual. Pada saat pengakuan awal, aset keuangan yang tersedia untuk dijual diukur pada nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Setelah itu, aset keuangan tersedia untuk dijual diukur dan dicatat pada nilai wajar. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar diakui pada ekuitas kecuali untuk kerugian penurunan nilai, bunga yang dihitung dengan metode suku bunga efektif dan laba rugi selisih kurs atas aset moneter yang diakui pada laporan laba rugi komprehensif. Jika aset keuangan dilepas atau mengalami penurunan nilai, akumulasi laba atau rugi yang sebelumnya diakui di ekuitas, direklas ke laporan laba rugi komprehensif. Pinjaman yang diberikan dan piutang Aset keuangan dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif diklasifikasi sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang, yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi kerugian penurunan nilai. Bunga diakui dengan menggunakan metode suku bunga efektif, kecuali piutang jangka pendek dimana pengakuan bunga tidak material. Metode suku bunga efektif Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari instrumen keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga dan beban bunga selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan kas di masa datang (mencakup seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan dan diterima oleh para pihak dalam kontrak yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi dan premium dan diskonto lainnya) selama perkiraan umur instrumen keuangan, atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan pada saat pengakuan awal. Perhitungan dari suku bunga efektif termasuk semua fee dan pembayaran atau penerimaan poin yang merupakan bagian integral dari suku bunga efektif. Biaya transaksi termasuk biaya incremental yang secara langsung berkaitan dengan akuisisi atas penerbitan aset atau liabilitas keuangan. Pendapatan diakui berdasarkan suku bunga efektif untuk instrumen keuangan selain dari instrumen keuangan FVTPL. 18

PADA 30 SEPTEMBER 2011, 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) DAN 1 JANUARI 2010 (TIDAK Penurunan nilai aset keuangan Aset keuangan, selain aset keuangan FVTPL, dievaluasi terhadap indikator penurunan nilai pada setiap tanggal laporan posisi keuangan. Aset keuangan diturunkan nilainya bila terdapat bukti objektif, sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan, dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal. Bukti obyektif penurunan nilai termasuk sebagai berikut: kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam; atau pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; atau terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan; atau penurunan yang signifikan atau jangka panjang pada nilai wajar dari investasi ekuitas di bawah biaya perolehannya. Untuk aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi, jumlah kerugian penurunan nilai merupakan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang yang didiskontokan menggunakan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan. Kerugian penurunan nilai dihitung secara individual untuk aset keuangan yang signifikan secara individual serta kolektif untuk aset yang secara individual tidak signifikan dan secara individual signifikan namun tidak terdapat bukti obyektif penurunan nilai. Di dalam menentukan penurunan nilai kolektif, aset keuangan dikelompokkan pada kelompok aset keuangan berdasarkan karakteristik risiko kredit yang serupa. Arus kas masa depan dari kelompok aset keuangan ini diestimasi berdasarkan arus kas kontraktual dan pengalaman kerugian historis untuk aset yang memiliki karakteristik risiko kredit yang serupa. Pengalaman historis kerugian disesuaikan berdasarkan hasil pengamatan data pada masa kini, untuk merefleksikan efek dari kondisi masa kini yang tidak mempengaruhi periode dari pengalaman historis. Dalam melakukan penilaian secara kolektif, Bank dan anak perusahaan harus menghitung: Probability of default ( PD ) model ini menilai probabilitas konsumen gagal melakukan pembayaran kembali secara penuh dan tepat waktu. Recoverable amount didasarkan pada identifikasi arus kas masa datang dan estimasi nilai kini dari arus kas tersebut (discounted cash flow) Loss given default ( LGD ) Bank mengestimasi kerugian ekonomis yang mungkin akan diderita Bank apabila terjadi tunggakan fasilitas kredit/ pembiayaan. LGD menggambarkan jumlah utang yang tidak dapat diperoleh kembali dan umumnya ditunjukkan dalam persentase dari exposure at default (EAD). Model Perhitungan LGD mempertimbangkan jenis peminjam, fasilitas dan mitigasi risiko, misalnya ketersediaan agunan. Loss identification period ( LIP ) - periode waktu antara terjadinya peristiwa yang merugikan dalam kelompok aset keuangan sampai bukti obyektif dapat diidentifikasi atas fasilitas kredit/ pembiayaan secara individual. Exposure at default ( EAD ) Bank mengestimasi tingkat utilisasi yang diharapkan dari fasilitas kredit/pembiayaan pada saat terjadi tunggakan. PD, LGD dan LIP diperoleh dari observasi data kredit/ piutang pembiayaan selama minimal tiga tahun. Cadangan kerugian penurunan nilai yang dinilai secara kolektif dilakukan dengan mengkalikan nilai baki debet kredit/ pembiayaan pada posisi laporan dengan probability default (PD), loss identification period (LIP) dan loss on given default (LGD). 19