BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu hal terpenting bagi kehidupan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. memaksa manusia perlu berkomunikasi (Cangara, 1998). yang sangat fundamental bagi seseorang dalam hidup bermasyarakat.

KOMUNIKASI DAN ETIKA PROFESI

BAB II KAJIAN TEORITIS. (interpersonal communication). Diambil dari terjemahan kata interpersonal, yang

Pahoa College Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebagai hukum dasar, UUD 1945 merupakan sumber hukum tertulis,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat strategis dalam. meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan upaya mewujudkan cita-cita

BAB I PENDAHULUAN. hanya berlaku di dalam masyarakat saja, namun dalam suatu negara juga akan

terhadap Tingkat Pengetahuan Karyawan tentang Nilai-Nilai Leidora Ardiyani / Ike Devi Sulistyaningtyas

Komunikasi dan Etika Profesi

BAB 1 PENDAHULUAN. pendidikan. Mulai dari sistem pendidikan dan kurikulum pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Tidak ada manusia yang tidak terlibat dalam komunikasi. Komunikasi pada

BAB I PENDAHULUAN. pengalihasandian. Keberlangsungan ini pada akhirnya akan membentuk suatu pola

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan salah satu hal yang sangat vital dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. yang memiliki pasangan akan selalu saling melengkapi satu sama lain.

BAB I PENDAHULUAN. Istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris communication berasal

Modul ke: PENDIDIKAN ETIK. Komunikasi Efektif. Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Ikhwan Aulia Fatahillah, SH., MH. Program Studi Manajemen

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

1. BAB I PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. berbagai segi kehidupan. Kenyataan menunjukkan bahwa pemakaian bahasa. dalam suatu pembelajaran di lembaga pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. untuk dapat saling mengisi dan saling membantu satu dengan yang lain.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. bertemu dalam waktu yang cukup lama. Long Distance Relationship yang kini

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peranan penting bagi keberlangsungan hidup dan masa depan seseorang.

Sunarti MI Al-Istiqamah Banjarbaru, Abstract

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Konteks Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Dari asal kata common yg bermakna bersama-sama, istilah komunikasi atau communication berasal dari bahasa Latin, yaitu communicatio yg berarti

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. komunikasi dalam organisasi yaitu proses menciptakan dan

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan yang cerdas dan berkarakter dalam mengembangkan potensinya.

BAB I PENDAHULUAN. maupun masyarakat sendiri. Kondisi seperti ini memberikan dampak. bisnis baru yang berkembang di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan komunikasi saat ini, banyak orang

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah masalah penting keberhasilan suatu bangsa. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan siswa melalui kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 KonteksMasalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Sesuai dengan tujuan pendidikan yang berbunyi :

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BENTUK KOMUNIKASI. By : Lastry. P, SST

MODUL TEKNOLOGI KOMUNIKASI. Oleh : Dwi Hastuti Puspitasari, SKom, MMSI

Materi Minggu 1. Komunikasi

Komunikasi dan Etika Profesi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sebagai makhluk hidup sosial, dalam kesehariannya senantiasa

BAB I PENDAHULUAN. Undang Undang RI No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. kejiwaan. Istilah komunikasi (bahasa Inggris : Communication) berasal dari communis

BAB I PENDAHULUAN. Nasional, menyebutkan bahwa pendidikan (education) adalah usaha sadar dan

BAB I PENDAHULUAN. segala sesuatu yang terkait dengan pendidikan. Pendidikan merupakan sarana

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia dan pendidikan tidak dapat dipisahkan, sebab pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. didik dalam mengembangkan potensinya. Hal ini didasarkan pada UU RI No

BAB I PENDAHULUAN. serta ketrampilan yang diperlukan oleh setiap orang. Dirumuskan dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era keterbukaan dan globalisasi yang sudah terjadi sekarang yang

BAB I PENDAHULUAN. terbatasnya waktu dan daya tempuh, banyak orang sepulang kerja pergi ke fitness

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mencerdaskan kehidupan bangsa merupakan tujuan dan cita-cita

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. tersebut sebenarnya dapat menjadi modal yang kuat apabila diolah dengan

BAB I PENDAHULUAN. Sesuai kodratnya manusia adalah makhluk pribadi dan sosial dengan

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

BAB I PENDAHULUAN pasal 1 ayat 1 menyebutkan bahwa: melanjutkan ke tingkat pendidikan yang lebih tinggi lagi yakni Sekolah

Kecakapan Antar Personal. Mia Fitriawati, S. Kom, M.Kom

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. bangsa ialah dengan pendidikan. Untuk mewujudkan tujuan tersebut maka. menghasilkan perubahan yang positif dalam diri anak.

BAB II STUDI PUSTAKA. oleh Gunter K. Stahl, L. A. (2010 : ) berjudul Quality of Communication

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. terhadap perilakunya seseorang perlu mencari tahu penyebab internal baik fisik,

BAB I PENDAHULUAN. Seiring perkembangan masyarakat Indonesia di era globalisasi ini,

. BAB I PENDAHULUAN. terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar

BAB I PENDAHULUAN. muka atau melalui media lain (tulisan, oral dan visual). akan terselenggara dengan baik melalui komunikasi interpersonal.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan penelitian yang sudah di lakukan peneliti, dalam proses

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi berbagai masalah yang timbul di masa yang akan datang.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sejumlah arti. Kata komunikasi berasal dari bahasa latin yaitu communis,

BAB I PENDAHULUAN. berbeda budaya. Bahasa Indonesia bukanlah bahasa pidgin dan bukan juga bahasa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. membahas mengenai kualitas komunikasi yang dijabarkan dalam bentuk pengertian kualitas

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan kemanusian untuk menjawab berbagai tantangan dan permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. Keterampilan sosial dan keterampilan berbicara merupakan hal yang paling

BAB 1 PENDAHULUAN. kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat,

BAB I PENDAHULUAN. UU No. 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional bahwa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Persepsi adalah pandangan maupun kemampuan individu untuk

BAB I PENDAHULUAN. PLAY GROUP DAN TPA DI YOGYAKARTA Berdasarkan pada nilai-nilai kebudayaan Jawa

BAB I PENDAHULUAN. untuk bisa mempertahankan hidupnya. Sebagai mahluk sosial manusia tidak lepas

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU - PAUD JURUSAN PEDAGOGIK FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2009

BAB I PENDAHULUAN. untuk saling membantu dan mengadakan interaksi. berbagai sarana komunikasi salah satunya adalah Blackberry.

BAB I PENDAHULUAN. Setiap manusia tidak dapat tidak berkomunikasi (we cannot not

HUBUNGAN ANTARA KETERAMPILAN KOMUNIKASI DENGAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Upaya pembangunan pendidikan di Indonesia dilaksanakan dalam berbagai

Komunikasi. Komunikasi adalah proses pemindahan pengertian dalam bentuk gagasan, informasi dari seseorang ke orang lain (Handoko, 2002 : 30).

I. PENDAHULUAN. kebutuhan yang paling mendasar. Dengan pendidikan manusia dapat mengembangkan

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Delapan Fungsi Keluarga dalam Membentuk Generasi Penerus Bangsa

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan pondasi dasar dari kemajuan suatu bangsa, tidak ada

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu proses yang dialami oleh setiap individu dan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu hal terpenting bagi kehidupan manusia. Menurut UU No. 20 tahun 2003, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara. Pendidikan juga merupakan salah satu mekanisme untuk mendorong terjadinya perubahan baik dalam pengetahuan maupun untuk perbaikan ekonomi kehidupan. Selama ini pendidikan dijadikan sebagai sarana pembelajaran bagi berbagai kalangan, tanpa memandang agama, etnis, tingkat ekonomi maupun kedalaman pengetahuan. Sekolah dijadikan sebagai laboratorium untuk berbagai kalangan berinteraksi saling kenal satu sama lain dan sharing pengalaman hidup tanpa melihat adanya perbedaan. Peserta didik bisa saling mengenal budaya, agama, bahkan gaya dan selera dari berbagai kelas sosial masyarakat tanpa ada sekat. Pendidikan berjalan tanpa pembedaan sekat golongan sehingga ada proses pembelajaran untuk saling kenal dan bersimpati antar peserta didik. 1

Pendidikan dapat diperoleh seseorang melalui lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat. Pendidikan di lingkungan keluarga merupakan pengalaman pertama di masa kanak-kanak. Orang tua, khususnya, mengajarkan anak-anaknya untuk mengetahui berbagai hal. Selanjutnya, hal ini akan dapat memengaruhi moral dan emosi seseorang dalam perkembangannya. Kemudian pendidikan akan diperoleh seseorang melalui institusi formal seperti sekolah. Tidak semua tugas mendidik dapat dilaksanakan oleh orang tua dalam keluarga, terutama dalam hal ilmu pengetahuan dan berbagai macam keterampilan. Pendidikan di sekolah, berbeda dengan pendidikan yang diajarkan di lingkungan keluarga. Ketika bersekolah, seseorang akan mengenal manusia-manusia lain yang biasanya berusia kurang lebih setara dengannya. Di sekolah seseorang akan mendapatkan ilmu pengetahuan dasar yang akan terus berlanjut hingga ke tingkat berikutnya. Melalui pendidikan di sekolah, selain mengikuti pembelajaran formal, seseorang juga harus dapat beradaptasi dengan lingkungan. Salah satu hal yang menjembatani individu dengan individu lainnya adalah dengan adanya komunikasi. Dengan komunikasi, seseorang dapat menyampaikan maksud dan pesan yang ingin diutarakannya. Selanjutnya pendidikan diperoleh melalui lingkungan masyarakat. Masyarakat turut berperan dalam mengupayakan pengembangan sosialisasi kehidupan seseorang. Melalui lingkungan masyarakat berkembanglah semacam kesadaran sosial, keahlian-keahlian di dalam pergaulan dengan sesama, 2

kemampuan bersosialisasi, dan sikap yang tepat di dalam membina hubungan dengan sesama manusia. Sekolah adalah tempat didik untuk anak-anak. Sekolah merupakan sebuah lembaga yang dirancang untuk pengajaran siswa dan/atau murid di bawah pengawasan guru. Sehingga ketika berada di lingkungan sekolah, biasanya terjadi komunikasi antara guru dengan murid. Pola komunikasi yang terjadi antara guru dan siswa merupakan pola komunikasi yang terjadi antar pribadi. Hal ini sesuai dengan pendapat R. Wayne Pace yang dikutip oleh Hafied Cangara (2005: 31) bahwa interpersonal communication is communication involving two or more people in a face to face setting. Kemampuan komunikasi interpersonal menjadi sangat penting bagi seorang guru. Dengan komunikasi interpersonal yang baik maka akan mendatangkan kenyamanan antara kedua belah pihak yaitu guru dan siswa, sehingga menghasilkan dampak positif bagi keduanya kerika proses belajar-mengajar. Komunikasi berarti bahwa seseorang memberi arti pada perilaku orang lain, perasaan-perasaan apa yang ingin disampaikan oleh orang tersebut. Orang yang bersangkutan kemudian memberi reaksi terhadap perasaan yang ingin disampaikan oleh orang tersebut. Komunikasi merupakan proses penyampaian dan penerimaan lambang-lambang yang mengandung arti, baik yang berwujud informasi-informasi, pemikiran-pemikiran, pengetahuan, ataupun yang lain-lain dari komunikator kepada komunikan. Pada umumnya, komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. Komunikasi juga dapat dilakukan 3

dengan menggunakan gerak-gerik anggota tubuh untuk menunjukkan sikap tertentu, misalnya tersenyum, menggelengkan kepala, mengangkat bahu. Cara seperti ini disebut komunikasi non-verbal. Dalam konteks komunikasi, komunikasi sendiri beragam adanya, salah satunya adalah komunikasi antar pribadi atau yang disebut dengan komunikasi interpersonal. Dimana proses komunikasi terjadi antar individu dengan individu lainnya baik secara langsung maupun tak langsung. Contohnya adalah kegiatan-kegiatan seperti percakapan tatap muka (face to face communication), percakapan melalui telepon, dan surat menyurat pribadi. Sehingga dapat dipaparkan bahwa definisi komunikasi adalah proses pertukaran makna dari satu orang ke orang lain, baik secara langsung maupun tidak, dengan menggunakan bahasa verbal atau non-verbal, untuk mencapai tujuan tertentu. Sedangkan komunikasi interpersonal merupakan komunikasi yang terjadi antar dua orang atau lebih. Pentingnya komunikasi interpersonal karena prosesnya memungkinkan berlangsung secara dialogis yang menunjukkan terjadinya interaksi antar individu. Dalam komunikasi interpersonal, komunikasi berlangsung secara tatap muka maka terjadinya kontak pribadi antara komunikator dengan komunikan. Sehingga adanya umpan balik secara langsung. Umpan balik yang positif menunjukkan komunikasi interpersonal yang baik. Terdapat banyak cara dalam melakukan komunikasi. Bahasa merupakan salah satu alat komunikasi. Komunikator menggunakan bahasa dalam menyampaikan pesan berupa ide, gagasan, maksud dan tujuan kepada komunikan. Dengan adanya perkembangan zaman yang semakin maju, dunia 4

komunikasi semakin diisi dengan keragaman bahasa. Bahasa sebagai penghubung yang penting dalam penyampaian pesan antara komunikator dengan komunikan. Sehingga banyak orang yang belajar untuk menguasai berbagai bahasa untuk bekal komunikasi. Bahasa internasional nomor satu di dunia yang sudah diakui adalah bahasa Inggris, kemudian disusul juga dengan bahasa Mandarin. Pembelajaran bahasa kini ditanamkan sejak dini melalui berbagai lembaga baik formal maupun nonformal. Salah satunya adalah melalui lembaga pendidik formal, yaitu sekolah. Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal yang berkonstribusi dalam pembelajaran ilmu pengetahuan dan sosial kepada peserta didik. Seiring dengan perkembangan zaman, sekolah-sekolah kini menerapkan berbagai sistem pengajaran yang berkualitas untuk turut serta memajukan dunia pendidikan. Hal ini kemudian diterapkan oleh pendidik kepada peserta didik. Komunikasi menjadi salah satu sarana penting dalam proses belajar-mengajar, salah satunya melalui bahasa. Keragaman bahasa turut serta diterapkan demi kemajuan kualitas pendidikan. Namun, keragaman bahasa dapat pula menjadi penghambat dalam proses komunikasi. Komunikasi interpersonal erat hubungannya dengan motivasi seseorang. Jika dilihat pada lingkungan pendidikan, pendekatan komunikasi interpersonal terjadi pada guru dengan murid. Komunikasi interpersonal merupakan bentuk komunikasi sehari-hari yang dilakukan oleh mahkluk sosial. Dengan demikian, kemampuan berkomunikasi merupakan hal yang paling dasar. Komunikasi interpersonal terjadi secara langsung yang memungkinkan 5

individu menangkap reaksi pihak lain baik verbal maupun nonverbal. Dalam bidang pendidikan, ketika terjadi komunikasi interpersonal yang baik maka akan menimbulkan dampak positif dalam proses belajar-mengajar. Dampak positif tersebut kemudian dapat direfleksikan menjadi motivasi belajar bagi murid. Sekolah SMA Pahoa Gading Serpong merupakan sekolah nasional plus trilingual yaitu sekolah yang di dalam proses belajar-mengajarnya menggunakan tiga bahasa yakni bahasa Indonesia, Mandarin, dan Inggris. Tak hanya menerapkan sistem trilingual, Sekolah Terpadu Pahoa juga memberikan kepada para siswanya pendidikan moral yang berlandaskan ajaran kebajikan universal Confucius. Bahasa merupakan salah satu kunci dalam komunikasi. Mengetahui kenyataan ini, Sekolah SMA Pahoa Gading Serpong hadir dengan sistem pengajaran yang lebih berfokus pada bahasa. Pelajaran-pelajaran lain seperti ilmu alam, ilmu sosial, matematika, budi pekerti juga tetap ada, namun dengan penerapan sistem trilingual menjadikan mata pelajaran bahasa yang harus diampu oleh peserta didik di sekolah ini akan sedikit lebih banyak dan berbeda dari sekolah lainnya karena itu pembelajaran bahasa di sekolah ini mendapatkan porsi lebih banyak dibanding dengan sekolah lainnya. Sayangnya tidak semua peserta didik memiliki kemampuan yang sama. Bagi para peserta didik yang tidak memiliki kemampuan berbahasa dengan baik, sistem trilingual yang diterapkan oleh SMA Pahoa Gading Serpong ini akan dapat menjadi hambatan dalam proses belajar individu tersebut. Dengan pemberian porsi waktu yang lebih pada pelajaran bahasa sehingga dapat 6

memengaruhi motivasi belajar seseorang. Motivasi dapat timbul dari dalam diri maupun dari luar diri. Dengan adanya perbedaan sistem pendidikan yang dapat dilihat dari mata pelajaran dan waktu belajar yang berbeda, hal ini kemudian menjadi salah satu faktor yang dapat memengaruhi motivasi belajar seseorang. Sistem belajar-mengajar di sekolah erat kaitannya dengan komunikasi. Motivasi belajar juga dipengaruhi oleh komunikasi yang terjalin antar pendidik dan peserta didik. Komunikasi yang terjalin di dalam kelas selama proses belajar-mengajar dapat dilihat dalam pendekatan komunikasi interpersonal. Dengan adanya komunikasi yang baik akan menimbulkan dampak positif dan dapat direfleksikan dalam proses belajar-mengajar sehingga hal ini dapat memengaruhi motivasi belajar individu. Pengamatan peneliti akan fenomena tersebut masih belum dapat dibuktikan secara benar dan kuat, oleh sebab itu penulis berniat untuk melakukan penelitian lebih jauh mengenai dampak efektivitas komunikasi interpersonal ini terhadap motivasi belajar, sehingga pada akhirnya penulis memutuskan untuk memilih judul dari penelitian ini, Pengaruh Komunikasi Interpersonal Guru Dengan Murid Terhadap Motivasi Belajar Murid (Survei Terhadap Murid SMA Pahoa Gading Serpong Kelas XI Tahun Ajaran 2014/2015). 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 7

1.2.1 Adakah pengaruh komunikasi interpersonal guru dengan murid terhadap motivasi belajar murid SMA Pahoa Gading Serpongkelas XI tahun ajaran 2014/2015? 1.2.2 Seberapa kuat pengaruh komunikasi interpersonal guru dengan murid terhadap motivasi belajar murid SMA Pahoa Gading Serpong kelas XI tahun ajaran 2014/2015? 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dalam penelitian ini adalah: 1.3.1 Untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh komunikasi interpersonal guru dengan murid terhadap motivasi belajar murid SMA Pahoa Gading Serpong kelas XI tahun ajaran 2014/2015. 1.3.2 Untuk mengetahui seberapa kuat pengaruh komunikasi interpersonal guru dengan murid terhadap motivasi belajar murid SMA Pahoa Gading Serpong kelas XI tahun ajaran 2014/2015. 1.4 Kegunaan Penelitian 1.4.1 Kegunaan Penelitian Akademis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan konstribusi akademis dalam pengembangan ilmu komunikasi khususnya tentang komunikasi interpersonal. 8

1.4.2 Kegunaan Penelitian Praktis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan konstribusi pemikiran tentang komunikasi interpersonal guru dengan murid dan pengaruhnya terhadap motivasi belajar, khususnya SMA Pahoa Gading Serpong. 1.5 Ruang Lingkup Penelitian Pembatasan terhadap penelitian menjadi penting karena peneliti memiliki keterbatasan kemampuan, waktu, serta biaya. Untuk itu, agar pembaca tidak salah mengartikan luasnya cakupan penelitian ini, maka peneliti membuat ruang lingkup penelitian. Dalam penelitian ini akan difokuskan pada komunikasi interpersonal guru dengan murid SMA Pahoa Gading Serpong kelas XI tahun ajaran 2014/2015. 1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian 1.6.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini mengambil lokasi di Sekolah SMA Pahoa Gading Serpong yang terlertak di Jl. Ki Hajar Dewantara No. 1, Summarecon Serpong, Tangerang, Banten 15810, Indonesia. 1.6.2 Waktu Penelitian Penelitian dilakukan dari bulan Agustus 2014 hingga bulan November 2014. Penelitian akan dimulai dengan membuat proposal penelitian pada bulan Juli 2014. 9