BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tindakan (action research) merupakan penelitian pada upaya

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu Pelaksanaan September Oktober November Ket 1 Penulisan Proposal 5 September 2012

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. kelas (PTK) dengan sifat kolaboratif yakni dengan melibatkan beberapa pihak. 27

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Pendekatan Penelitian dan Jenis Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian. Kecamatan Jepon Kabupaten Blora Semester II Tahun Pelajaran 2011/2012

BAB III METODE PENELITIAN. Lampung, selama 3 bulan mulai bulan Juli 2013 sampai dengan bulan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research), dari namanya sudah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pengertian metodologi penelitian menurut Sukardi (2004: 19) adalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Proses PTK merupakan proses siklus yang dimulai dari menyusun

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research. (Trianto 2011:30), berpendapat bahwa :

BAB III METODE PENELITIAN. Jika akar permasalahan sudah diketahui, alternatif berikutnya adalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Tahap-tahap

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan terjemahan dari Classroom Action

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dan hasil pembelajaran di kelas. Dengan melaksanakan tahapan-tahapan PTK, teknik pembelajaran yang relevan secara kreatif.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tindakan kelas (PTK) atau Classroom Action Research.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITTIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa menjadi

BAB III METODE PENELITIAN

3.2 Variabel Penelitian Variabel dalam Penelitian Tindakan Kelas ini, yaitu :

Bab III Metode Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

SKRIPSI untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. oleh Setyo Nanang Tri Biantoro

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

B. Disain Penelitian Pada penelitian ini menggunakan desain penelitian Kemmis dan Taggart (dalam Wiriaatmadja: 2008)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. perbaikan terhadap sistim, cara kerja, proses, isi, dan kompetensi atau situasi

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan di kelas dengan tujuan memperbaiki mutu praktik pembelajaran

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. kelas (PTK) sebenarnya diawali dari istilah action research atau penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Sanjaya (2009: 26) mengemukakan penelitian tindakan kelas merupakan proses

BAB III METODE PENELITIAN. 2011/2012. Waktu penelitian adalah bulan April 2012 sampai dengan. terdiri dari 12 Siswa Laki-Laki dan 17 Siswa Perempuan.

BAB III METODOLOGI Setting Penelitian 3.2 Subyek Penelitian 3.3 Sumber Data 3.4 Metode Pengumpulan Data

BAB III METODE PENELITIAN. kata-kata atau pernyataan-pernyataan (yang diperoleh melalui wawancara,

BAB III METODE PENELITIAN. difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal Classroom Action Research,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Tempat penelitian adalah tempat yang digunakan dalam melakukan

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Langkapura ini menggunakan model cooperative learning Tipe TSTS dengan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. bersama. Mulyasa (2009 : 10) mengartikan penelitian tindakan kelas

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Tahap-tahap

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan classroom action research atau sering disebut

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN 3. Pendekatan Penelitian Pendekatan dalam dalam penelitian ini menggunakan pendekatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK), menurut Susilo ( 2007 : 6 ) PTK adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di kelas atau di sekolah tempat mengajar dengan penekanan pada penyempurnaan atau peningkatan praktik dan proses dalam pembelajaran. Ada 4 tujuan PTK antara lain: 3.. Perbaikan dan peningkatan kualitas pembelajaran di kelas. 3..2 Perbaikan dan peningkatan pelayanan profesional guru kepada siswa dalam kontek pembelajaran. 3..3 Mendapatkan pengalaman tentang ketrampilan praktek dalam proses pembelajaran. 3..4 Pengembangan kemampuan dan ketrampilan guru dalam melaksanakan proses pembelajaran di kelas dalam rangka mengatasi masalah faktual sehari hari. Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas jenis kolaborasi. Peneliti bekerjasama dengan guru kelas. Peneliti sebagai pemberi ide serta sebagai obsever dan guru kelas yang melaksanakan kegiatan pembelajaran. Disini, mahasiswalah yang merancang RPP penelitian kolaboratif, alat peraga, dan menyiapkan soal-soal evalusi. Untuk observer, dapat dilakukan oleh guru yang lain yaitu guru wiyata bakti kelas IV. 3

32 3.2 Setting dan Subyek penelitian 3.2.. Tempat penelitian Lingkungan sekitar SD N 2 Tanggel, Kecamatan Randublatung, Kabupaten Blora. 3.2.2. Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan selama 3 ( tiga bulan ) pada semester II tahun pelajaran 20 / 202 yaitu pada bulan Februari, Maret, dan April. 3.2.3. Subyek penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di kelas V SD N 2 Tanggel Kecamatan Randublatung Kabupaten Blora yang berjumlah 9 siswa 0 putra dan 9 putri. 3.3 Variabel Penelitian Variabel penelitian tindakan kelas ini di kelas V SD N 2 Tanggel pada pokok bahasan Bumu dan Alam Semesta ini adalah: 3.3.. Variabel Bebas (X) Unsur yang mengikat munculnya unsur lain, jadi variabel bebas merupakan gejala yang sengaja mengikat terhadap variabel terikat. Dalam penelitian ini, variabel bebasnya adalah pembelajaran di laboratorium alam yaitu suatu kegiatan pembelajaran yang menyenangkan yang dilakukan di luar kelas yang disajikan dalam bentuk teknik pembelajaran observasi/pengamatan, siswa dalam belajar secara berkelompok dan melakukan praktikum. 3.3.2. Variabel Terikat (Y) Unsur yang diikat oleh adanya variabel yang lain, jadi variabel terikat merupakan gejala sebagai akibat dari variabel bebas. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah hasil belajar kognitif siswa yaitu hasil tes akhir tentang pemahaman siswa dalam mengerjakan soal-soal tes dan seluruh kegiatan siswa dalam mengikuti pembelajaran.

33 3.4 Prosedur Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam dua siklus pembelajaran, masing-masing terdiri dari 3 pertemuan siklus I dan 2 kali pada pertemuan siklus II. Konsep pokok penelitian tindakan menurut Kemmis dan MC Taggart (dalam Suharsimi Arikunto, 2002:97) terdapat empat tahap rencana tindakan, meliputi: Perencanaan (Planning), Tindakan (acting), dan Pengamatan (observing), dan refleksi (reflekting), dan dikenal dengan nama model PTK spiral yang dapat digambarkan dalam alur sebagai berikut: Keterangan :. Perencanaan 2. Tindakan dan pengamatan I 3. Refleksi I 4. Rencana Revisi 5. Tindakan dan pengamatan II 6. Refleksi II Gambar 3. Siklus PTK oleh Kemmis dan Taggart 3.5 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data 3.5.. Teknik Pengumpulan Data Metode pengumpulan data adalah suatu kegiatan untuk memperoleh data yang dibutuhkan agar dapat diolah dan disajikan sesuai masalah yang dihadapi

34 dalam penelitian ini. Dalam metode pengumpulan data ini peneliti menggunakan metode sebagai berikut : observasi, dokumentasi, tes / penilaian. a. Observasi Dalam menggunakan teknik observasi cara yang paling efektif adalah melengkapi dengan format atau blangko pengamat sebagai instrument. Format yang sesuai item-item tentang kejadian atau tingkah laku yang digambarkan akan terjadi, Arikunto (2008: 56). Teknik ini digunakan untuk mengetahui proses pembelajaran yang diterapkan guru dalam kegiatan belajar mengajar dengan memanfaatkan laboratorium sebagai sumber belajar. Observasi dilakukan di Kelas V SD N 2 Tanggel Tahun Pelajaran 20 / 202 yang menjadi subjek penelitian untuk mendapatkan gambaran secara langsung tentang kegiatan belajar mengajar berlangsung. b. Dokumentasi Metode ini digunakan untuk memperoleh data tentang nama siswa, foto, nomor induk, hasil tes, dan hasil tugas pelajaran IPA siswa kelas V SD N 2 Tanggel Kecamatan Randublatung Tahun Pelajaran 20 / 202. c. Tes Tes digunakan untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan pada akhir kegiatan pembelajaran yang dilakukan yaitu selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Tes dilakukan pada akhir kegiatan tiap tiap siklus dengan memberikan sejumlah soal tes kepada subyek penelitian. 3.5.2. Instrument Pengumpulan Data Instrument pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian untuk mengetahui tingkat keberhasilan belajar siswa kelas V dalam mata pelajaran IPA di SD N 2 Tanggel kecamatan Randublatung kabupaten

35 Blora dengan pembelajaran melalui pemanfaatan laboratorium alam sebagai sumber belajar adalah: a. Lembar Observasi Observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian. Dari segi keterlibatan observer (orang yang melakukan observasi), observasi dilakukan dengan observasi partisipan yaitu suatu proses pengamatan yang dilakukan oleh observer dengan ikut mengambil bagian dalam domain objek yang diamati. Dengan menggunakan metode ini, data yang ingin diperoleh adalah untuk mengetahui penerapan pembelajaran laboratorium alam serta perkembangan siswa dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan laboratorium alam. Untuk mendapatkan data observasi yang valid digunakan juga angket sebagai trianggulasi. Adapun kisi-kisi lembar observasi tersebut dapat dilihat pada tabel 3. di bawah ini. Tabel 3. Kisi-kisi Lembar Observasi Pembelajaran di Laboratorium Alam Aspek Indikator No item Kegiatan Awal Kegiatan Inti a. Melakukan kegiatan apersepsi b. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. c. Siswa mendengarkan secara seksama saat dijelaskan kompetensi yang hendak dicapai Fase Orientasi Masalah a. Siswa menerima penjelasan dari guru mengenai objek dan langkah-langkah praktikum b. Siswa mendiskusikan persiapan dengan guru. Fase 2 Perumusan Masalah a. Siswa merumuskan masalah bersama anggota kelompok. b. Siswa mengidentifikasi langkahlangkah praktikum. Jumlah item 3

36 Fase 3 Melakukan Praktikum/Observasi a. Siswa mengidentifikasi masalah untuk di slidiki. b. Siswa meminta keperluan praktikum (alat praktikum) c. Siswa melakukan kegiatan penyelidikan dan pengumpulan data. d. Siswa mengidentifikasi kesulitan dalam penyelidikan. e. Menyelesaikan kegiatan praktikum dan tugas-tugas yang telah disediakan oleh guru bersama teman satu kelompoknya f. Guru berkeliling mengamati dan membimbing kerjasama dalam kelompok Fase 4 Mengatasi Kesulitan a. Menugaskan siswa untuk memikirkan berbagai cara untuk mengatasi kesulitan dalam proses penyelidikan. b. Guru perlu melakukan observasi terhadap proses praktikum yang sedang dilaksanakan baik secara menyeluruh maupun perkelompok. Fase 5 Merefleksi Hasil Praktikum a. Siswa mengaitkan hasil praktikum atau penyelidikan dengan konsep atau teori. b. Siswa menyusun laporan praktikum 4 kegiatan penutup Kesimpulan a. Melakukan refleksi pembelajaran dengan melibatkan siswa b. Menyusun rangkuman dengan melibatkan siswa Tindak Lanjut a. Mendiskusikan masalah-masalah selama praktikum. b. Siswa mengerjakan soal evaluasi yang telah disediakan oleh guru. c. Memeriksa kebersihan alat dan menyimpan kembali alat yang digunakan. 5 Jumlah 22

37 b. Soal test tertulis Soal test yang diberikan adalah soal test tertulis yang berbentuk tes obyektif yaitu bentuk uraian digunakan untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa dalam pembelajaran. Test ini diberikan setelah pembelajaran. Adapun kisi-kisi soal dapat dilihat pada tabel 3.2. Standar Kompetensi 7. Memahami perubahan yang terjadi di alam dan hubungannya dengan penggunaan sumber daya alam. Tabel 3.2 Kisi-kisi Soal Tertulis Kompetensi Dasar 7..Mendeskripsikan proses pembentukan tanah karena pelapukan. Indikator No item Jumlah item a. Menjelaskan,2,3,4,5, 7 proses 6,7, pembentukan tanah karena pelapukan. b. Mengidentifikasi komposisi dan jenis-jenis tanah, misalnya : berpasir, tanah liat, humus. 8,9,0,, 2,3,4, 5 8 Jumlah 5 c. Tes Unjuk Kerja Kegiatan Praktikum Kegiatan psikomotorik yang dilakukan melalui tes ini, dilakukan dengan alat yang sesungguhnya dan tujuannya untuk mengetahui apakah peserta didik sudah menguasai/terampil menggunakan alat tersebut (Noehi Nasution, dkk.,2007: 8.8). Misalnya melakukan kegiatan praktikum. Menurut Gronlund dan Linn (998) dalam penilaian praktikum perlu memperhatikan aspek atau kategori sebagai berikut: a) Kemampuan menjelaskan prosedur dan mengidentifikasi peralatan. b) Merancang/merencanakan percobaan.

38 c) Melakukan percobaan. (memilih dan menyiapkan alat) d) Mengamati dan mencatat hasil. e) Mempresentasikan hasil dan menyelesaikan kegiatan. f) Merumuskan kesimpulan, dan membersihkan alat praktikum. sebagai berikut: Adapun lembar kisi-kisi penilaian praktikum terdapat pada tabel 3.3 Tabel 3.3. Kisi-kisi Lembar penilaian ketrampilan proses kegiatan praktikum. No. Aspek yang diteliti Indikator No item Penggunaan alat dan a. Siswa mempersiapkan. bahan alat dan bahan. 2 2. 3. Melakukan percobaan Kegiatan Pengamatan 4. Kegiatan laporan 5. Kebersihan a. Siswa mampu merancang percobaan b. Siswa mengetahui langkah-langkah prosedur percobaan. c. Siswa dapat melakukan kegiatan percobaan a. Siswa melakukan pengamatan dan mencatat hasil percobaan. a. Siswa menyelesaikan kegiatan percobaan b. Siswa dapat merumuskan kesimpulan. c. Siswa mempresentasikan hasil percobaan a. Siswa membersihkan alat setelah percobaan selesai, 3, 4, 5 6, 7, 8 9, d. Uji Pakar atau Ahli Berdasarkan kaidah penyusunan soal bentuk uraian, maka peneliti akan mengunakannya sebagai acuan dalam penyusunan untuk lembar uji validasi pakar/ahli. Aspek-aspek yang akan peneliti gunakan kedalam lembar uji validasi pakar/ahli sesuai dengan cara penulisan soal uraian yang sudah di

39 jelaskan sesuai dengan soal-soal bentuk uraian yang dikatakan memandai sebagai alat penilaian hasil belajar. berikut: Adapun kisi-kisi lember uji validasi pakar terdapat pada tabel 3.4 sebagai Tabel 3.4 Kisi-kisi Lembar Uji Validasi Pakar/Ahli No. Aspek Kaidah Penulisan Soal Uraian (essay examination). Dari Segi Yang di Ukur a. Memilih materi yang ditanyakan harus sesuai dengan kurikulumnya dan silabusnya. b. Hendaknya ditentukan secara jelas abilitasnya, mengenai pemahaman konsep. 2. Dari Segi Bahasa a. Gunakan bahasa yang baik dan benar sehingga mudah diketahui makna yang terkandung dalam rumusan pertanyaan. b. Bahasanya sederhana, singkat, tetapi jelas apa yang ditanyakan. c. Hindari bahasa yang berbelit-belit, membingungkan atau mengecoh siswa. 3. Dari Segi Teknis Penyajian Soal a. Perhatikan waktu yang tersedia untuk mengejakan soal tersebut sehingga soal tidak terlalu banyak atau terlalu sedikit. b. Bobot penilaian untuk setiap soal hendaknya dibedakan menurut tingkat kesulitan soal. c. Soal-soal yang tergolong sulit hendaknya di beri bobot yang lebih besar. d. Tingkat kesulitan soal dilihat dari sifat materinya dan abilitas yang diukurnya.. 4. Dari Segi Jawaban a. Pilihan jawaban tidak mengulang kata/frase yang bukan merupakan satu kesatuan pengertian. b. Sebaiknya telah ditentukan jawaban yang diharapkan, minimal pokokpokoknya. c. Mentukan pula besarnya skor maksimal untuk setiap soal yang di jawab benar dan skor minimal bila jawaban dianggap salah atau kurang memadai. d. Jangan mengajukan pertanyaan yang jawabannya belum pasti atau guru sendiri tidak tau jawabannya.

40 3.6 Teknik Analisis Data Teknik análisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriftif komparatif yaitu dengan menggunakan perbandingan antara data berupa nilai tes formatif sebelum tindakan, siklus I dan siklus II yang di analisis dengan analisis dekriptif kuantitatif. Deskriptif kuantitatif yaitu hasil penilaian yang diukur dengan angka-angka yang diperoleh dari hasil perhitungan nilai tes formatif sebagai tolok ukur keberhasilannya. Deskriptif kuantitatif diperoleh dari lembar observasi kegiatan pembelajaran dilaboratorium alam dengan item pernyataan sejumlah 22 item berdasarkan langkah-langkah pembelajaran dengan metode praktikum IPA. Data kualitatif berupa data hasil observasi pelaksanaan kegiatan pembelajaran dilaboratorium alam, yang di analisis dengan teknik deskriptif kualitatif. Deskriptif kualitatif yaitu hasil penelitian di uraikan secara deskriptif dan bersifat kualitatif artinya penelitian yang menggunakan ukuran kualitas, tanpa mengukurnya dengan angka-angka hasil perhitungan sebagai tolok ukur keberhasilannya. Data kualitatif di paparkan dalam kalimat yang dipisahpisahkan menurut kategori untuk memperoleh kesimpulan. Analisis hasil belajar siswa dianalisis dengan deskriptif kuantitatif. Data berupa hasil belajar IPA yang dianalisis dengan menggunakan teknik analisis deskriptif kuantitatif. Adapun penyajian data kuantitatif dipaparkan dalam bentuk presentase. Hasil belajar siswa selama proses pembelajaran diperoleh dari nilai tes evaluasi dan jawaban LKS yang dihitung menggunakan rumus berikut: a. Menghitung nilai evaluasi akhir Nilai test = jumlah skor maksimal yang diperoleh skor maksimal 00 b. Peningkatan ketuntasan mengikuti ketentuan sekolah bahwa siswa dinyatakan lulus dalam setiap tes jika nilai yang diperoleh 60

4 dengan nilai maksimal 00. Maka dalam penelitian ini juga menggunakan ketentuan yang ditetapkan sekolah, untuk menentukan persentase (%) ketuntasan siswa dengan menggunakan perhitungan persentase (%) ketuntasan sebagai berikut: Tuntas Belajar Klasikal = x 00% 3.7 Indikator Kinerja Indikator keberhasilan penelitian adalah harapan terjadinya kenaikan hasil belajar yang ditunjukkan dengan adanya kenaikan nilai rata-rata kelas dan keaktifan siswa. Pada siklus satu ditargetkan sebanyak 80% siswa tuntas belajar dengan kategori baik sesuai kriteria ketuntasan minimal (KKM) yaitu 60. Pada siklus dua ditargetkan sebanyak 00% siswa tuntas belajar dengan kategori baik sesuai dengan KKM yaitu 60. 3.8 Prosedur Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pengembangan sistem penilaian dengan memanfaatkan laboratorium alam sebagai sumber belajar yang terdiri dari dua siklus yang masing-masing tahapannya meliputi perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan/observasi, dan refleksi. Adapun prosedur ataupun langkah-langkah dari masing-masing siklus penelitian tindakan kelas dengan memanfaatkan laboratorium alam sebagai sumber belajar mata pelajaran IPA pada siswa kelas IV tindakan-tindakan yang akan dilaksanakan pada setiap siklus dapat diuraikan sebagai berikut:

42 3.8.. SIKLUS I a. Perencanaan Rencana tindakan kelas disusun berdasarkan masalah yang hendak dipecahkan dan hipotesis tindakan yang diajukan. Artinya suatu tindakan harus dilakukan agar terjadi perubahan kearah yang diharapkan. Perubahan tersebut dapat dinyatakan secara kualitatif maupun kuantitatif. Penelitian tindakan kelas dilaksanakan pada semester II tahun pelajaran 20/202 dengan prosedur sebagai berikut: ) Menyiapkan materi pelajaran: Standart Kompetensi : 7. Memahami perubahan yang terjadi di alam dan hubungannya dengan penggunaan sumber daya alam. Kompetensi Dasar : 7.. Mendeskripsikan proses pembentukan tanah karena pelapukan. Indikator : a. Menjelaskan proses pembentukan tanah karena pelapukan. b. Mengidentifikasi komposisi dan jenis-jenis tanah, misalnya : berpasir, tanah liat, humus. Materi pokok: Bumi dan alam semesta Peta konsep

43 2) Merancang rencana pembelajaran siklus I pokok bahasan Bumi dan alam semesta. (menyusun persiapan mengajar ( RPP ) dan menyusun lembar kerja siswa) 3) Menetapkan tujuan partikum. 4) Mempersiapkan bahan dan alat yang diperlukan. 5) Mempersiapkan tempat/objek praktikum. 6) Mempertimbangkan jumlah Siswa dengan jumlah alat jumlah alat yang tersedia dan kapasitas tempat praktikum. 7) Mempersiapkan faktor keamanan dari praktikum yang dilakukan. 8) Mempersiapkan tata tertib dan disiplin selama praktikum. 9) Membuat petunjuk dan langkah-langkah praktikum. Berikut merupakan lokasi objek dan lamanya waktu yang direncanakan dalam praktikum: a) Lokasi objek: Lingkungan alam yang berada di dekat sekolah b) Alokasi waktu: 25 menit b. Pelaksanaan Tindakan Tindakan yang dilakukan pada siklus I adalah sebagai berikut:. Kegiatan Awal a. Membuka pelajaran meliputi apersepsi dan motivasi. b. Guru menjelaskan langkah-langkah pembelajaran pada laboratorium alam. c. Siswa mendengarkan secara seksama saat dijelaskan kompetensi yang hendak dicapai d. Siswa di jelaskan mengenai teknik pembelajaran dengan pengamatan di luar kelas tentang materi Bumi dan Alam Semesta. e. Siswa mendiskusikan persiapan dengan guru, setelah itu barulah meminta keperluan praktikum (alat praktikum).

44 2. Kegiatan Inti Fase Orientasi Masalah a. Siswa menerima penjelasan dari guru mengenai objek dan langkahlangkah praktikum b. Siswa mendiskusikan persiapan dengan guru. Fase 2 Perumusan Masalah a. Siswa merumuskan masalah bersama anggota kelompok. b. Siswa mengidentifikasi langkah-langkah praktikum. c. Siswa diminta melakukan penyusuran dan pengamatan/praktikum pada lokasi objek pengamatan. d. Tujuan kegiatan praktikum adalah untuk mengamati susunan tanah dan membedakan jenis tanah. Fase 3 Melakukan Praktikum/Observasi a. Siswa mengidentifikasi masalah untuk di slidiki. b. Siswa meminta keperluan praktikum (alat/bahan praktikum) c. Siswa melakukan kegiatan penyelidikan dan pengumpulan data. d. Siswa mengidentifikasi kesulitan dalam penyelidikan. e. Menyelesaikan kegiatan praktikum dan tugas-tugas yang telah disediakan oleh guru bersama teman satu kelompoknya f. Guru berkeliling mengamati dan membimbing kerjasama dalam kelompok Fase 4 Mengatasi Kesulitan a. Menugaskan siswa untuk memikirkan berbagai cara untuk mengatasi kesulitan dalam proses penyelidikan. b. Guru perlu melakukan observasi terhadap proses praktikum yang sedang dilaksanakan baik secara menyeluruh maupun perkelompok. Fase 5 Merefleksi Hasil Praktikum a. Siswa mengaitkan hasil praktikum atau penyelidikan dengan konsep atau teori.

45 b. Siswa menyusun laporan praktikum 3. Kegiatan Akhir: Kesimpulan a. Siswa dengan bimbingan guru membuat kesimpulan tentang materi yang telah dipelajari. Melakukan refleksi pembelajaran dengan melibatkan siswa b. Menyusun rangkuman dengan melibatkan siswa Tindak Lanjut a. Mendiskusikan masalah-masalah selama praktikum. b. Siswa mengerjakan soal evaluasi yang telah disediakan oleh guru. c. Siswa mengerjakan soal evaluasi yang telah disediakan oleh guru. c. Observasi Untuk mendapatkan data tentang tindak belajar dengan menggunakan teknik observasi sedangkan untuk mendapatkan nilai belajar pengetahuan alam dengan tes evaluasi hasil belajar. Dalam tindakan observasi ini data yang diperoleh bersifat data kualitatif. Adapun kegiatannya meliputi : ) Mengamati kegiatan belajar siswa, selama kegiatan tindakan dan membuat catatan catatan penting. 2) Observer mengamati, meneliti dan membuat catatan dari rangkaian kegiatan pembelajaran yang dilakukan peneliti dimulai dari perencanaan dan pelaksanaan tindakan. Observer juga mengamati tentang ketrampilan siswa dalam kegiatan pembelajaran. d. Refleksi Refleksi merupakan bagian yang amat penting untuk memahami dan memberikan makna terhadap proses dan hasil (perubahan) yang terjadi sebagai

46 akibat adanya tindakan (intervensi) yang dilakukan. Hal ini dapat dilakukan secara berulang kali sepanjang belum berhasil penelitian tindakan kelas tersebut. Adapun kegiatannya meliputi : ) Mengidentifikasi kekurangan kekurangan dalam pelaksanaan kegiatan. 2) Materi refleksi diadopsi sesuai dengan pemberian test. 3.8.2. SIKLUS II Siklus II dirancang apabila siklus I belum berhasil atau pada siklus sebelumnya terjadi kekurangan atau kelemahan pada siklus sebelumnya yang dilaksanakan sebanyak 2 kali pertemuan.