IMPLEMETASI KOOPERATIF GI UTUK MEIGKATKA AKTIVITAS DA HASIL BELAJAR PASSIG SEPAK BOLA Oleh Made Arya Suardika PEJASKESREK FOK Universitas Pendidikan Ganesha, Kampus Tengah Undiksha Singaraja, Jalan Udayana Singaraja- Bali Tlp. (062) 29 e-mail: Arsya98@yah.cm Abstrak : Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar passing sepak bla, melalui implementasi mdel pembelajaran kperatif tipe GI pada siswa kelas X 2 SMA egeri Sukasada. Penelitian ini terglng penelitian tindakan kelas dilaksanakan dalam 2 siklus dan setiap siklusnya 2 kali pertemuan. Subjek penelitian ini siswa kelas X 2 SMA egeri Sukasada tahun pelajaran 202/20 yang terdiri dari 2 rang siswa, 2 putra dan putri. Pengumpulan data aktivitas belajar dalam pembelajaran dikumpulkan melalui lembar bservasi aktivitas belajar, dan data hasil belajar, melalui tes hasil belajar passing sepak bla. Selanjutnya, data yang terkumpul dianalisis menggunakan analisis statistik deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan pada siklus I rata-rata aktivitas belajar siswa 69, kategri cukup aktif dan hasil belajar siswa dengan ketuntasan klasikal sebesar 0,% katagri sangat kurang. Sedangkan Pada siklus II, rata-rata aktivitas belajar siswa 89,2 kategri sangat aktif dan hasil belajar siswa dengan ketuntasan klasikal sebesar 00% katagri sangat baik. Berdasarkan hasil dan pembahasan, disimpulkan bahwa aktivitas dan hasil belajar teknik dasar passing sepak bla meningkat melalui implementasi mdel pembelajaran kperatif tipe GI. Disarankan kepada guru penjasrkes, untuk mengimplementasikan mdel pembelajaran kperatif tipe GI, karena dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar teknik dasar passing sepak bla. Abstract: This study aims t imprve the activity and learning utcmes passing ftball, thrugh the implementatin f cperative learning mdel GI in class X 2 SMA egeri Sukasada. This study classified as actin research carried ut in 2 cycles and each cycle 2 meetings. These subjects class X 2 SMA egeri Sukasada schl year 202/20 which cnsisted f 2 students, 2 bys and girls. Data cllectin study in the learning activity sheets were cllected thrugh bservatin and learning activities, and learning utcmes data, thrugh achievement test passing ftball. Furthermre, the data were analyzed using descriptive statistical analysis. The results shwed in the first cycle an average f 69. student activity categry is quite active and student learning utcmes with classical cmpleteness f 0.% very pr categry. Whereas the secnd cycle, the average activity f 89.2 categry students are very active and student learning utcmes with classical cmpleteness by 00% very gd categry. Based n the results and discussin, it was cncluded that the activity f the basic techniques and learning utcmes passing ftball imprved thrugh the implementatin f cperative learning mdel GI. Penjasrkes recmmended t teachers, t implement cperative learning mdel GI, because it can increase the activity and results f learning basic techniques passing ftball. Kata-kata Kunci: GI, aktivitas, hasil belajar, sepak bla 2
PEDAHULUA Keberhasilan prses dalam pembelajaran pendidikan jasmani, lahraga dan kesehatan ditentukan leh banyak faktr antara lain: mdel pembelajaran, guru, sarana-prasarana, dan situasi dalam prses belajar mengajar. Para pakar pendidikan telah banyak mengadakan terbsan tentang mdel pembelajaran yang telah diujicbakan, namun sampai sekarang belum bisa dipastikan mana yang paling tepat dipergunakan karena dalam prses pembelajaran sangat tergantung pada aktivitas siswa itu sendiri. Prfesi guru sampai saat ini masih banyak dibicarakan dan masih saja dipertanyakan, baik dikalangan para pakar pendidikan maupun leh masyarakat awam. Untuk memperbaiki citra tersebut, sebaiknya perlu diadakan pembaharuan dalam prses pendidikan. Pembaharuan dapat dilakukan dengan mengevaluasi kurikulum dan menerapkan mdel pembelajaran yang invatif dan sesuai dengan kndisi siswa saat ini. Mdel pembelajaran yang tepat untuk saat ini adalah mdel pembelajaran yang mengajak siswa untuk berpikir kritis atas suatu masalah yang nantinya akan menghasilkan suatu interaksi antar 2 siswa dalam menemukan suatu pemecahan masalah. Oleh karena itu guru pendidikan jasmani lahraga dan kesehatan memiliki peranan penting dalam membantu siswa agar tetap memiliki tingkat pengetahuan dan keterampilan yang baik, karena penjasrkes mampu memberikan kesempatan kepada siswa untuk terlibat langsung dalam aneka pengalaman yang dilakukan secara sistematis. Berdasarkan bservasi awal yang peneliti lakukan di SMA egeri Sukasada pada siswa kelas X 2 dalam pembelajaran penjasrkes khususnya pada materi passing Sepak bla masih belum maksimal. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil bservasi awal peneliti memperleh data sebagai berikut: pada aktivitas teknik dasar passing permainan Sepak bla pada siswa dalam kategri sangat aktif sebanyak 2 rang (6,2%), siswa dalam kategri aktif sebanyak 8 rang (7, %), dan siswa dalam kategri cukup aktif sebanyak 7 rang (,7 %), siswa dalam kategri kurang aktif sebanyak 6 rang (2,88 %) dan kategri sangat kurang aktif tidak ada. Data aktivitas belajar passing Sepak bla (kaki bagian dalam dan kaki bagian luar), secara klasikal diperleh
sebesar (68,7%) berada pada katagri cukup aktif. Aktivitas belajar siswa dikatakan berhasil minimal berada pada kategri aktif, dilihat dari data hasil persentase di atas secara klasikal menunjukkan aktivitas belajar siswa pada teknik dasar passsing Sepak bla secara klasikal sebesar 68,7% dan masih terglng rendah. Hasil aktivitas belajar siswa secara klasikal belum memenuhi kriteria ketuntasan aktivitas belajar di SMA egeri Sukasada yaitu sebesar 80% yang berada pada rentang 8,% X < 80,0% pada kategri aktif. Dari hasil aktivitas belajar tersebut maka aktivitas perlu ditingkatkan lagi serta perlu dilakukan perbaikan di dalam penggunaan mdel pembelajaran yang invatif, efektif dan relevan dengan tujuan pembelajaran, sehingga aktivitas belajar siswa akan lebih meningkat. Permasalahan lain didapat dari bservasi hasil belajar Pengglngan hasil belajar siswa kelas X 2 materi passing permainan Sepak bla pada siswa dalam kategri sangat baik tidak ada, siswa dalam kategri baik sebanyak rang (2 %), dan siswa dalam kategri cukup sebanyak rang (,62 %), siswa dalam 2 kategri kurang sebanyak 0 rang (,7 %) dan kategri sangat kurang sebanyak rang (,62), secara klasikal siswa yang tuntas pada hasil belajar passing Sepak bla sebanyak 0 rang (0,6 %) dan siswa yang tidak tuntas sebanyak rang ( 9.7 %). Dari hasil tersebut didapat persentase rata-rata ketuntasan hasil belajar teknik dasar passing Sepak bla secara klasikal sebesar 0,6% yang berada pada kategri tidak tuntas. Hasil belajar dikatakan tuntas apabila persentase ketuntasan siswa 80% secara individu dan klasikal. Dengan menganalisa data hasil belajar siswa secara keseluruhan terlihat hasil belajar masih terglng rendah karena belum memenuhi standar Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) seklah. Dari hal tersebut muncul beberapa permasalahan yang peneliti temukan di lapangan yang menyebabkan rendahnya ptensi belajar pendidikan lahraga dan kesehatan antara lain : () dalam prses pembelajaran peran guru lebih dminan, interaksi cenderung satu arah yaitu dari guru ke siswa dan siswa juga menganggap guru merupakan satu-satunya sumber belajar sehingga menyebabkan siswa kurang kreatif, (2) aktivitas siswa
dalam mengikuti pelajaran masih rendah, ini disebabkan karena jumlah siswa yang terlalu banyak dan kurangnya fasilitas pendukung, () kemampuan siswa dalam satu kelas sangat hetergen dapat terlihat dari adanya siswa yang berbakat dalam menyerap materi dan ada yang kurang berbakat, () siswa yang lebih pintar jarang sekali ada yang mau membantu temannya yang kurang mampu kecuali diminta leh guru, Akibatnya tujuan dan prses pembelajaran tidak dapat dicapai dengan maksimal. Melihat kelemahan-kelemahan mengajar dalam prses pembelajaran yang dianggap belum maksimal, maka salah satu langkah pembelajaran yang perlu dilakukan leh guru penjarkes yaitu Implementasi mdel pembelajaran kperatif tipe GI karena memiliki kelebihan-kelebihan seperti : () Senantiasa mendrng terjadinya prses kmunikasi multi arah (saling memberi dan saling menerima). Dengan adanya kmunikasi multi arah maka setiap rang bisa menjadi sumber belajar. Ini berarti setiap rang akan kaya akan pengalaman. (2) siswa dapat berpikir bersama untuk menggambarkan dan meyakinkan bahwa tiap rang mengetahui jawaban yang sama dengan teman-temannya, () dalam pembelajaran siswa dapat melakukan mdel pembelajaran yang dihubungkan dengan dunia nyata yang dialami sehari-hari, sehingga siswa cepat memahami materi passing Sepak bla. Bertitik tlak dari permasalahan diatas, peneliti akan melakukan penelitian dengan judul Implementasi mdel Pembelajaran Kperatif tipe Grup Investigatin (GI) Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar passing Sepak bla Pada Siswa Kelas X 2 SMA egeri Sukasada tahun pelajaran 20/202. METODE PEELITIA. Penelitian ini dilakukan di SMA egeri Sukasada tahun ajaran 202/20. Jenis penelitian adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Jumlah subyek penelitian 2 rang. Dimana penelitian ini dilakukan sebanyak 2 siklus, dalam tiap siklus terdiri dari 2 kali pertemuan. Prsedur penelitian ini terdiri dari tahapan penelitian, yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, bservasi/evaluasi, refleksi. Penelitian ini dilaksanakan pada 09 Mei dan sabtu, tanggal 6 Mei 20 pada siklus I, sedangkan pada siklus ke II
dilaksanakan pada hari kamis, tanggal 2 Mei dan kamis, tanggal 0 Mei 20. Teknik penggumpulan data dalam aktivitas belajar disini dalam aktivitas yaitu menggunakan 2 rang bserver yang mana menggunakan lembar bservasi aktivitas belajar, sedangkan untuk hasil belajar menggunakan evaluatr dalam penilaianya menggunakan assesment hasil belajar. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah statistik deskriptif. HASILPEELITIA. Tabel 0. Persentase Observasi Awal Aktivitas Belajar Teknik Dasar Passing Sepak Bla Kriteria Jumlah Siswa Persent ase (%) 9 2 8,70% 2 7 X < 9 X < 7 X < Kategri Sangat aktif,% 60,87% 7,9% X < 2 8,70% Ttal 2 00% Cukup Kurang Sangat Kurang Dilihat dari analisis data diatas dapat disimpulkan bahwa aktivitas belajar teknik dasar passing sepak bla pada bservasi awal secara klasikal berada pada rentang X < atau berada dalam kategri kurang aktif. Tabel 02. Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Teknik Dasar Passing Sepak Bla pada Observasi Awal. Rentang sekr Juml ah siswa Perse ntase ilai Hur uf Katag ri Ketera ngan 86-00 Sangat - - A Baik Tuntas 2 80-8 - - B Baik Tuntas 70-79,0 Cukup Tidak C % Baik Tuntas 6-69 86,96 Kurang Tidak 20 D % baik Tuntas 0 - Sangat Tidak - - E Kurang Tuntas Jumlah 2 00% Tabel 0. Kategri Pengglgan Aktivitas Belajar Teknik Dasar Passing Kaki Bagian Dalam Sepak Bla. 2 Kriteria X 9 Jumlah Persent Kategri Siswa ase,0% Sangat 7 X < 9,% X < 7 9 82,62% Cukup X < - - Kurang - - Sangat Kurang X < Jumlah 2 00% Tabel 0. Kategri Pengglngan Ketuntasan Hasil Belajar Teknik dasar passing Kaki Bagian Dalam Sepak Bla. Rentang Jumlah Persenta Ketera Predikat Skr Siswa se (%) ngan 86-00 7,9% Sangat baik Tuntas 2 80-8 7,9% Baik Tuntas 70-79 6,22% Tidak Cukup tuntas 6-69 0 0% Tidak Kurang tuntas 0-0 0% Sangat Tidak kurang tuntas 2 00% Tabel 0. Kategri Pengglgan Aktivitas Belajar Teknik dasar passing Kaki Bagian Luar Sepak Bla. 2 Jumlah Persentas Kriteria Kategri Siswa e % X 9 7,9% Sangat 7 X < 9 - - X < 7 9 82,6% Cukup X < - - Kurang X < - - Jumlah 2 00% Sangat Kurang
Tabel 06. Kategri Pengglngan Ketuntasan Hasil Belajar Teknik dasar passing Kaki Bagian Luar Sepak Bla. Rentang Skr Jumlah Siswa Persent ase (%) Kateg ri Keterang an 86-00,% Sangat baik Tuntas 2 80-8 6 26,09% Baik Tuntas 70-79 6,2% Tidak Cukup tuntas 6-69,% Tidak Kurang tuntas 0-0 0% Sangat Tidak kurang tuntas 2 00% PEMBAHASA Aktivitas Belajar Hasil Penelitian Aktivitas Belajar Pada Siklus I Berdasarkan hasil analisis data aktivitas belajar passing kaki bagian dalam pada siklus I, kategri sangat aktif rang (,0%), aktif sebanyak rang (,%), cukup aktif sebanyak 9 rang (82,62%), kurang tidak ada (0%), dan sangat kurang aktif tidak ada (0%). Dan berdasarkan hasil analisis data aktivitas belajar passing kaki bagian luar pada siklus I, kategri sangat aktif rang (7,9%), aktif tidak ada (0%), cukup aktif sebanyak 9 rang (82,6%), kurang aktif tidak ada (0%), dan sangat kurang aktif tidak ada (0%). Hasil Penelitian Aktivitas Belajar Pada Siklus II Berdasarkan hasil analisis data aktivitas belajar passing kaki bagian 6 dalam pada siklus II, 2 rang siswa (00%) berada dalam kategri tingkat aktivitas yang sangat aktif, tidak ada (0%) dalam kategri tingkat aktivitas aktif, cukup aktif tidak ada (0%), kurang aktif tidak ada (0%), dan sangat kurang aktif tidak ada (0%). Dan berdasarkan hasil analisis data aktivitas belajar passing kaki bagian luar pada siklus II, 2 rang siswa (00%) berada dalam kategri tingkat aktivitas yang sangat aktif, tidak ada siswa (0%) berada dalam kategri tingkat aktivitas aktif, tidak ada dalam kategri cukup aktif (0%), kurang aktif tidak ada (0%), dan sangat kurang aktif tidak ada (0%). Hasil Belajar Hasil Penelitian Hasil Belajar Siklus I Berdasarkan analisis data dan pembahasan rata-rata ketuntasan hasil belajar secara klasikal materi passing bawah bla vli siklus I, siswa yang tuntas sebanyak 8 rang (,78%) dan siswa yang tidak tuntas sebanyak rang (6,22%). Adapun rinciannya sebagai berikut: rang siswa (7,9%) kategri sangat baik (A), rang siswa (7,9%) kategri baik (B), rang siswa (6,22%) kategri cukup (C), tidak ada siswa (0%) kategri kurang (D), dan tidak ada
siswa (0%) kategri sangat kurang (E). Dan berdasarkan analisis data dan pembahasan rata-rata ketuntasan hasil belajar secara klasikal materi passing kaki bagian luar sepak bla siklus I, siswa yang tuntas sebanyak 7 rang (0,%) dan siswa yang tidak tuntas sebanyak 6 rang (69,6%). Adapun rinciannya sebagai berikut: rang siswa (,%) kategri sangat baik (A), 6 rang siswa (26,09%) kategri baik (B), siswa (6,2%) kategri cukup (C), rang siswa (,%) kategri kurang (D), dan tidak ada siswa (0%) kategri sangat kurang (E). Hasil Penelitian Hasil Belajar Siklus II Berdasarkan analisis data dan pembahasan rata-rata ketuntasan hasil belajar secara klasikal materi passing kaki bagian dalam sepak bla siklus II, siswa yang tuntas sebanyak 2 rang (00%) dan siswa yang tidak tuntas tidak ada (0%). Adapun rinciannya sebagai berikut: 9 rang siswa (82,6%) kategri sangat baik (A), rang siswa (7,9%) kategri baik (B), tidak ada siswa (0%) kategri cukup (C), tidak ada (0%) kategri kurang (D), dan tidak ada siswa (0%) kategri sangat kurang (E). Dan berdasarkan analisis data dan pembahasan rata-rata ketuntasan hasil belajar secara klasikal materi passing 67 kaki bagian luar sepak bla siklus II, siswa yang tuntas sebanyak 2 rang (00%) dan siswa yang tidak tuntas tidak ada (0%). Adapun rinciannya sebagai berikut: 20 rang siswa (86,96%) kategri sangat baik (A), rang siswa (,0%) kategri baik (B), tidak ada siswa (0%) kategri cukup (C), tidak ada siswa (0%) kategri kurang (D), dan tidak ada siswa (0%) kategri sangat kurang (E). Keberhasilan dalam penelitian sesuai dengan teri-teri yang mendukung dalam prses pembelajaran. Hamalik (2008: 7-72) menyatakan bahwa pembelajaran yang efektif adalah pembelajaran yang menyediakan kesempatan belajar sendiri dan beraktivitas sendiri kepada siswa. Siswa belajar dan beraktivitas sendiri untuk memperleh pengalaman, pengetahuan, pemahaman dan tingkah laku lainnya serta mengembangkan keterampilan yang bermakna. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kegiatan atau aktivitas belajar siswa merupakan dasar untuk mencapai hasil belajar yang ptimal. Ini berarti bahwa jika materi yang telah diterima diulang kembali meski dengan materi yang berbeda, memungkinkan siswa lebih mengerti tentang materi yang
diberikan. Seperti dalam teri psiklgi daya, yang menyatakan bahwa melatih daya-daya yang ada pada manusia yang terdiri atas mengamati, menangkap, mengingat, menghayal, merasakan dan berpikir. Dengan mengadakan pengulangan maka daya-daya tersebut akan berkembang menjadi lebih sempurna, (Dimyati dan Mudjin, 2006: 6). SIMPULA Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa aktivitas belajar passing sepak bla meningkat melalui Implementasi Mdel Pembelajaran Kperatif tipe Grup Investigatin (GI) Pada Siswa Kelas X 2 SMA egeri Sukasada Tahun Pelajaran 202/20, dan hasil belajar passing sepak bla meningkat melalui implementasi mdel pembelajaran kperatif tipe Grup Investigatin (GI) Pada Siswa Kelas X 2 SMA egeri Sukasada Tahun Pelajaran 202/20. Berdasarkan uraian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa aktivitas dan hasil belajar passing sepak bla (menggunakan kaki bagian dalam dan luar) meningkat melalui implementasi mdel pembelajaran kperatif tipe Grup Investigatin (GI) Pada Siswa Kelas X 2 SMA egeri Sukasada Tahun Pelajaran 202/20. DAFTAR RUJUKA Depdiknas. 2006. Badan Standar asinal Pendidikan. Jakarta: Departemen Pendidikan asinal. Hamalik, Oemar. 2008. Prses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Bumi Aksara. Kanca, I yman. 2006. Metdlgi Penelitian Kelahragaan. Singaraja: Universitas Pendidikan Ganesha. -------., 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Singaraja: Fakultas Olahraga dan Kesehatan Universitas Pendidikan Ganesha. Santyasa dan Sukadi. 2007, Mdel- Mdel Pembelajaran Invatif Dalam Pelatihan Sertifikasi Guru Bagi Para Guru SD dan SMP Di Prpinsi Bali. Singaraja: Universitas Pendidikan Ganesha. 7 8