Pengantar. Aspek Fisiologis Bahasa. Aspek Fisik Bahasa 13/10/2014. Pengantar Linguistik Umum 01 Oktober Aspek Fisiologis Bahasa

dokumen-dokumen yang mirip
ANIS SILVIA

KEDUDUKAN ALAT- ALAT ARTIKULASI DAN FUNGSINYA

1. Menjelaskan Alat Ucap Manusia Dalam Proses Pembentukan Bunyi a. Komponen subglotal b. Komponen laring c. Komponen supraglotal

LAPORAN BACA. OLEH: Asep Saepulloh ( ) Hikmat Hamzah Syahwali ( ) Suherlan ( )

Oleh: Hermanto SP, M.Pd. Hp / Telp. (0274) atau

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. lingkungan pembicara dan pendengar (Finn, 2003). Cameron dan Widmer (2008)

Harimurti Kridalaksana FONETIK. Definisi dari Para Linguis 21/03/2014. Kamus Linguistik. Fonologi Jepang

Nama : Hari Agus Prasetyo NIM : Tataran Linguistik (1) : fonologi

BAB II FONETIK 1. Bunyi Bahasa dan Terjadinya

BAB IV TATARAN LINGUISTIK (1) : FONOLOGI

Konsep Dasar Artikulasi

TATARAN LINGUISTIK FONOLOGI

BAB 1 WACANA FONOLOGI SECARA UMUM

PENGGUNAAN BUNYI SEGMENTAL MELALUI PENERAPAN TEKNIK SHOW NOT TELL (MENUNJUKKAN BUKAN MEMBERITAHUKAN)

BAB 2. Landasan Teori

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. celah di antara kedua sisi kanan dan kiri dari bibir. Kadang kala malah lebih luas,

KOMPETENSI LULUSAN. Berkomunikasi tertulis. Berfikir Analitis. Bekerja dalam Tim. Berfikir Logis. Bekerja Mandiri. Berkomunikasi Lisan

SUBTITUSI KONSONAN PADA PENDERITA DISARTRIA. Retno Handayani Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kemdiknas

BAB 4 4. TATARAN LINGUISTIK (1) : FONOLOGI

BAB 4 TATARAN LINGUISTIK (1): FONOLOGI

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. berupa simbol yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Bahasa dihasilkan dari alat ucap

BAB I PENDAHULUAN. sehari-hari untuk menyampaikan pesan, pendapat, maksud, tujuan dan sebagainya.

FONOLOGI Aspek Fisiologis Bahasa FONETIK Definisi Fonetik Jenis Fonetik Harimurti Kridalaksana Sheddy N. Tjandra

FAKULTI PENDIDIKAN DAN BAHASA SEMESTER MEI / 2012 HBML1203 FONETIK DAN FONOLOGI BAHASA MELAYU

Nama : MAOIDATUL DWI K NIM : BAB 4 FONOLOGI

Fonologi ialah bidang yang mengkaji bunyi-bunyi yang diucapkan melalui mulut manusia. Bunyi-bunyi itu pula ialah bunyi-bunyi yang bermakna.

FONOLOGI BUNYI KONSONAN (Soalan Sebenar STPM: )

FONETIK DAN FONOLOGI. Ahmad Fazil Bin Zainal Abidin Jabatan Pengajian Melayu IPG Kampus Tuanku Bainun

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

Bab 2. Landasan Teori. terkecil dari bahasa, yaitu bunyi. Menurut Okumura dalam Tjandra (2004:1), dalam

IDENTITAS MATA KULIAH 16/03/2008 HERMAN 1

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Indonesia. Please purchase 'e-pdf Converter and Creator' on to remove this message.

BUKU RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) DAN BAHAN AJAR FONOLOGI BAHASA NUSANTARA

BAB III METODE PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. sebagai parameter dalam menentukan perkembangan anak. Bicara

DRS. DUDI GUNAWAN,M.Pd

Bab 5. Ringkasan. baik tata bahasa, bunyi, dan hal lainnya. Khususnya dari segi bunyi bahasa, pasti

MODUL II : SPEECH AND AUDIO PROCESSING

Pendahuluan. 4-Nov-16 Adi Yasran, UPM

FAKULTI PENDIDIKAN DAN BAHASA SEMESTER MEI / TAHUN 2012 HBML1203 PENGENALAN FONETIK DAN FONOLOGI BAHASA MELAYU

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ana Roviana Purnamasari, 2015 Kajian Linguistik klinis pada penderita Bells s Palsy

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. mengandung arti kata bunyi, yaitu : lafz, jahr dan saut sepadan dengan noise

FAKULTI PENDIDIKAN DAN BAHASA PROGRAM SARJANA MUDA PENGAJARAN SEMESTER/TAHUN: MEI / 2012 KOD KURSUS: HBML1203

HAVE YOU CHECKED YOUR PRONUNCIATION? Oleh : Hj. Sri Mudjiwarti, Dra., M.Si

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI DAN MODEL PENELITIAN. Dalam penelitian ini ada lima tesis yang digunakan untuk mendukung topik

FAKULTI PENDIDIKAN DAN BAHASA SEMESTER MEI HBML 1203 PENGENALAN FONETIK DAN FONOLOGI BAHASA MELAYU

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. menimbulkan kesalahpahaman dalam penyampaiannya,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Suara adalah merupakan gabungan berbagai sinyal, tetapi suara murni secara teoritis dapat dijelaskan dengan

Unit ini memberi tumpuan kepada definisi pengantar fonetik dan fonologi

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS SASTRA MEDAN 2008

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. melakukan interaksi sosial dan hubungan timbalbalik di sekolah khususnya

Unit 4 STRUKTUR FONOLOGI DAN MORFOLOGI BAHASA INDONESIA. Muh. Faisal

Bab 3. Analisis Data. Dalam menganalisis data dari bunyi-bunyi yang mengalami interferensi, penulis

MAKALA LINGUISTIK UMUM FONOLOGI

BAB 2 LANDASAN TEORI

TOTOBUANG Volume 4 Nomor 1, Juni 2016 Halaman 27 39

Disusun Oleh : Nama : Siti Mu awanah NIM : Mata Kuliah : Bahasa Indonesia Dosen : Drs. Umar Samadhy, M.Pd.

KONSEP DAN KOMPONEN. Oleh: Pujaningsih

RESENSI BUKU. Judul. : Fonetik Akustik: Sebuah Pengantar Telaah Wujud Akustik Bahasa

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Permainan bunyi..., Rizky Febriawan Ariyanto, FIB UI, 2009

MODUL 2 SINYAL DAN SUARA

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi sehingga akan menentukan eksistensi seseorang dalam

BAB I PENDAHULUAN ! <!!!!!

CHAPTER V SUMMARY BINA NUSANTARA UNIVERSITY

Dr. Jauharoti Alfin, M. Si Zudan Rosyidi, MA

ANALISIS KONTRASTIS BAHASA JAWA DENGAN BAHASA INDONESIA. Riris Tiani Fakultas Ilmu Budaya Undip

Oleh: Retno Wulantari ( ) Rizka Oktavia ( )

REALISASI FONETIS KONSONAN GETAR ALVEOLAR BAHASA INDONESIA PADA LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN DEWASA

Hakikat Fonologi. Modul 1 PENDAHULUAN

BBM 1: OBJEK KAJIAN FONETIK, ALAT UCAP, KLASIFIKASI BUNYI BAHASA, DAN PROSES TERBENTUKNYA BUNYI BAHASA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dilakukan oleh Van Den Akker et al (2004), menunjukan bahwa rata-rata

BAB I PENDAHULUAN. Bicara sebagai suatu symbol linguistic merupakan ekspresi verbal dari

KONSEP DASAR ARTIKULASI DAN OPTIMALISASI FUNGSI PENDENGARAN (AOFP)

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS

MATERI PEMBELAJARAN ARTIKULASI DAN OPTIMALISASI FUNGSI PENDENGARAN. Oleh: Dra. Tati Hernawati,M.Pd.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Debby Yuwanita Anggraeni, 2013

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. ada di luar bahasa yang digunakan akal budi untuk memahami hal- hal lain (Alwi,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Deteksi Dini Pola Gangguan Artikulasi Pada Anak Tunagrahita Di Indonesia

Assalamu alaikum Wr. Kelompok 6 : 1. Novi Yanti Senjaya 2. Noviana Budianty 3. Nurani amalia

Bahasa Indonesia (Pertemuan

ANALISIS FONOLOGI BAHASA MINANGKABAU DI KANAGARIAN SILONGO KABUPATEN SIJUNJUNG. Jimy Zulfihendri

BAB 1 PENDAHULUAN. Kemampuan berbahasa ibu merupakan kemampuan yang dimiliki hampir

Memahami hakekat bahasa sebagai media komunikasi, dalam hal ini anda dapat membedakan bahasa dan komunikasi.

ANALISA KARAKTERISTIK SPEKTRUM SUARA ANAK PAUD MENGGUNAKAN SOFTWARE PRAAT. Juli Hartanti *, Erwin, Riad Syech

HUMANIKA Vol. 21 No. 1 (2015) ISSN Analisis Kontrastis Bahasa Jawa Dengan Bahasa Indonesia Riris Tiani

Proses Pembentukan dan Karakteristik Sinyal Ucapan

Unit 3 FONOLOGI BAHASA INDONESIA. Munirah. Pendahuluan

Bab 1. Pendahuluan. berbeda-beda. Lain bahasa, lain pula bunyinya, dan tidaklah mudah mempelajari suatu

Tema KETENAGAKERJAAN. Tujuan Pembelajaran: Ketenagakerjaan

By : RACHMAN HAKIM ADITYA M

CIRI-CIRI PROSODI ATAU SUPRASEGMENTAL DALAM BAHASA INDONESIA

إحياء العربية : السنة الثالثة العدد 2 يوليو -

BAB I PENDAHULUAN. Posisi Indonesia terletak pada posisi silang jalur lalu-lintas dunia. Hal

BAB I PENDAHULUAN. pikiran dan perasaan kepada orang lain. 1. lama semakin jelas hingga ia mampu menirukan bunyi-bunyi bahasa yang

PELATIHAN DIRIGEN UNTUK PEMULA

Pencocokan String Berdasarkan Kemiripan Ucapan (Phonetic String Matching) dalam Bahasa Inggris

Transkripsi:

Pengantar Aspek Fisiologis Bahasa Pengantar Linguistik Umum 01 Oktober 2014 Aspek Fisiologis Bahasa WUJUD FISIK BAHASA Ciri2 fisik bahasa yg dilisankan Aspek Fisik Bahasa Bgmn bunyi bahasa itu dihasilkan alat bicara Aspek Produksi Bahasa Bgmn ciri bunyi bahasa yg diujarkan Aspek Akustis Bunyi Bahasa Bgmn bunyi bahasa dipahami melalui telinga Darimana & Bagaimana Bahasa itu Dihasilkan (Diproduksi) A. ASPEK PRODUKSI BAHASA Aspek Persepsi Bunyi Bahasa 1

Produksi Bunyi Bahasa Produksi Bunyi Bahasa (lanjutan) Bunyi bahasa ditentukan oleh Yang membuat sumber bunyi serta proses dalam memproduksi bahasa itu, sehingga setiap manusia memiliki suara yang berbeda antara satu dan yang lainnya. manusia memiliki suara berbeda satu dengan yang lainnya, karena adanya perbedaan: Volume rongga mulut Ciri fisik alat bicara Volume rongga tenggorokan Ciri fisik organ tubuh lain Produksi Bunyi Bahasa (lanjutan) Untuk menghasilkan bunyi bahasa yang benar diperlukan: Alat bicara yang normal. Keterampilan dan kemampuan organ alat bicara dalam melakukan artikulasi. Kemampuan mengatur pernapasan untuk mengalirkan udara ke rongga tenggorokan, mulut, dan hidung. Produksi Bunyi Bahasa (lanjutan) Bila bunyi bahasa yang dihasilkan tidak benar, maka akan terjadi kekeliruan atau ketidakterampilan dalam melakukan proses produksi bunyi bahasa. Misalnya ketidakterampilan yang dilakukan oleh seorang pembawa acara tv, atau seorang penyanyi. 2

Alat Bicara 1. ALAT BICARA Alat bicara merupakan perangkat anggota tubuh manusia yang berfungsi sebagai sumber bunyi manusia. Sumber bunyi yang ada dalam tubuh manusia dipilah atas 3 bagian: Bagian rongga mulut Bagian tenggorokan Bagian rongga badan Alat Bicara (lanjutan) Artikulator (Alat Ucap) 3

Artikulator (Alat Ucap) Artikulator atau alat ucap yang berada di rongga mulut berfungsi sebagai pengatur artikulasi dan volume ruang rongga mulut. Pengaturan volume ruang ini diperlukan untuk menghasilkan bunyi yang diinginkan. Artikulator (Alat Ucap) (lanjutan) Jenis Artikulator Artikulator Aktif Artikulator Pasif Jenis Artikulator Artikulator Aktif Alat ucap yang secara aktif bergerak membentuk hambatan aliran udara, yaitu bibir bawah dan lidah. Artikulator Pasif Alat ucap yang diam (tidak aktif bergerak), yaitu bibir atas, gigi atas, gusi, langit2 keras, dan langit2 lunak, yang berfungsi sebagai daerah artikulasi, yaitu lokasi tempat artikulator aktif menghambat atau menutup udara. 2. PROSES PRODUKSI BAHASA 4

Produksi Bunyi Bahasa 4 Produksi Bunyi Bahasa Pembunyian Aliran Udara Artikulasi Oronasal Aliran Udara Oronasal Pembunyian Artikulasi Fungsi Produksi Bunyi Bahasa Untuk menghasilkan bunyi bahasa yang benar, seluruh proses produksi bunyi bahasa harus terlibat dan tidak dapat diabaikan. Hal ini penting karena akan berguna untuk melatih keterampilan cara mengucapkan katakata bahasa asing. Pesona Bahasa, hal. 35 36, gbr. 2 5

Fungsi Produksi Bunyi Bahasa (contoh) 7 Jenis Hambatan Artikulasi (HA) Orang Indonesia Orang Jepang Letupan Sampingan Hampiran Perancis Mandarin Inggris Indonesia Bonjour Xie xie Thank you lama Geseran Getaran......... makan Paduan Sengau 6 Jenis Daerah Artikulasi (DA) Satuan Bunyi Bahasa Labial Dental Alveolar Palatal Velar Glotal HA DA Bunyi Bahasa 6

Jenis Satuan Bunyi Bahasa Tabel Konsonan Konsonan Satuan bunyi yang dihasilkan oleh alat bicara jika aliran udara yang keluar dari paru-paru mengalami hambatan. Vokal Satuan bunyi yang dihasilkan oleh alat bicara jika aliran udara yang keluar dari paru-paru tidak mengalami hambatan. Pesona Bahasa, hal. 40, tabel 1 Tabel Vokal B. ASPEK AKUSTIS BUNYI BAHASA 7

Ciri Akustik Bunyi Bahasa Ciri Akustik Bunyi Bahasa (lanjutan) Sumber bunyi Akustik Ruang Getaran Bunyi Tekanan Udara Partikel Udara Gelombang Bunyi Gelombang Bunyi Frekuensi Bunyi Gelombang Bunyi Jumlah Siklus Gelombang Frekuensi Bunyi Pesona Bahasa, hal. 42, gbr. 4 8

Frekuensi Bunyi (lanjuta) Frekuensi bunyi adalah jumlah siklus gelombang yang dihasilkan dalam waktu 1 detik. Satuan yang digunakan untuk mengukur frekuensi adalah Hertz (Hz). Frekuensi pada perempuan menghasilkan bunyi berkisar antara 140-400 Hz, sedangkan pada laki-laki berkisar antara 80-200 Hz. C. ASPEK PERSEPSI BUNYI BAHASA Persepsi Bunyi Bahasa Produksi & Persepsi Nada Bunyi Segmental Vokal & Konsonan Persepsi Nada Nada (Pitch) Ketinggian Nada Bunyi Suprasegmental Cepat lambat, kelantangan, tekanan, dan nada Getaran Pita Suara Kontur Nada PB, hal. 44, gbr. 6 9

Penutup Sebagai sarana komunikasi verbal, bahasa yang diproduksi oleh seorang penutur tentu harus mengandung makna. Makna yang terkandung dalam bahasa itu harus pula dipahami oleh mitra tutur. Penutup (lanjutan) Sebuah bahasa dapat dikatakan bermakna jika persepsi mitra tutur terhadap makna yang disampaikan penutur sama dengan makna yang diproduksi oleh penutur. Dalam berkomunikasi, harus melibatkan 3 aspek, yaitu produksi, bunyi, dan persepsi. Ada pertanyaan? おわり 10