BAHAN KULIAH Orientasi Baru Dalam Psikologi

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. perlu untuk ditingkatkan dan digali sebesar-besarnya karena hal tersebut

KETRAMPILAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS DALAM PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PBM) PADA SISWA SMP

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi yang didominasi oleh kemajuan ilmu pengetahuan dan

Noor Fajriah 1), R. Ati Sukmawati 2), Tisna Megawati 3) Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin

BAB I PENDAHULUAN. Usia dini merupakan usia yang sangat baik bagi anak-anak untuk. mengembangkan bakat dan potensi yang dimilikinya. Prof. Dr.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Istilah kreativitas berasal dari bahasa Inggris to create yang berarti mencipta, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. meletakkan hubungan dari proses berpikir. Orang yang intelligent adalah

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kreativitas menurut para ahli psikologi penjelasannya masih berbeda-beda

PERAN GURU DALAM MENGEMBANGKAN KREATIVITAS ANAK SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN. dikembangkannya tradisi belajar yang dilandasi oleh semangat dan nilai. keragaman pendapat dan keterbukaan.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENINGKATAN KREATIVITAS SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN OPEN-ENDED SMP SULTAN AGUNG PURWOREJO

BAB II KAJIAN TEORI. 1. Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis

Jurnal Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sidoarjo Vol.2, No.1, Maret 2014 ISSN:

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. dihadapi manusia. Kemampuan berpikir kreatif merupakan hasil dari interaksi

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat menentukan bagi. dan negara. Kemajuan suatu kebudayaan bergantung kepada cara kebudayaan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan tahapan dalam memperoleh informasi dan pengetahuan

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan dalam diri manusia juga semakin besar. Sewaktu bayi atau balita,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penyelesaian soal open ended, pedoman wawancara dan lembar tes kepribadian.

BAB I PENDAHULUAN. untuk dapat mencapai tujuannya. Setiap perusahaan selain bersaing dengan

BAB II KAJIAN TEORETIK

BAB I PENDAHULUAN. yang dilakukan oleh Supardi Uki S (2012: 248), siswa hanya diarahkan untuk

Seminar Internasional, ISSN Peran LPTK Dalam Pengembangan Pendidikan Vokasi di Indonesia

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. Sekolah dasar merupakan jenjang pendidikan paling mendasar yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. yang tinggi dan kenyataan bahwa kreativitas masyarakat yang rendah pada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang Masalah. cerminan dari peradaban manusia dan merupakan sesuatu yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id. Media

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kemampuan berpikir kreatif sehingga mampu memecahkan permasalahan dan

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. pada bab-bab terdahulu, terdapat tiga kesimpulan pokok yang dapat diungkapkan

Kata kunci: pemecahan masalah matematika, proses berpikir kreatif, tahapan Wallas, tingkat berpikir kreatif

II. TINJAUAN PUSTAKA. dan mentransformasi informasi kompleks, mengecek informasi baru dengan

BAB II KAJIAN TEORI. 1. Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis. suatu makna (Supardi, 2011).

BAB I PENDAHULUAN. standar isi menyatakan bahwa, mata pelajaran matematika perlu diberikan kepada

BAB II KAJIAN TEORI. kreatif, yaitu memiliki kemampuan untuk menciptakan sesuatu. 13 Sedangkan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

EFEKTIVITAS PERMAINAN TRADISIONAL UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS VERBAL PADA MASA ANAK SEKOLAH SKRIPSI

BAB II LANDASAN TEORI. globalisasi ini, karena yang dibutuhkan bukan hanya sumber daya manusia dengan

BAB I A. Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. selalu hidup dalam lingkungan. Manusia tidak bisa dipisahkan dengan. memberikan keakraban dan kehangatan bagi anak-anaknya.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Pengaruh Kreativitas dan Minat Belajar Mahasiswa Terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa

EFEKTIVITAS MENDENGAR CERITA FIKSI TERHADAP PENINGKATAN KREATIVITAS VERBAL ANAK

BAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar siswa aktif dalam upaya mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENERAPAN IPTEKS. Nasriah

BAB I PENDAHULUAN. untuk berkembang. Pada masa ini anak mempunyai rasa ingin tahu yang besar

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kreativitas merupakan kemampuan untuk menciptakan hal-hal yang sama sekali

BAB VII PERKEMBANGAN KREATIVITAS REMAJA

BAB II KAJIAN TEORITIK

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan ini berguna untuk menghasilkan ide-ide baru yang kreatif.

BAB I PENDAHULUAN. teknologinya. Salah satu bidang studi yang mendukung perkembangan ilmu

BAB I PENDAHULUAN Profil Remaja Kreatif Dalam Bidang Iptek dan Bimbingan Untuk Anak Kreatif Kreativitas Kebudayaan & Perkembangan Iptek

HUBUNGAN SENSE OF HUMOR DENGAN KREATIVITAS PADA SISWA KELAS XI MA NEGERI TLOGO-BLITAR.

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF METODE SAKAMOTO UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS SISWA PADA PELAJARAN MATEMATIKA (PTK

14 CREATIVITY & DECISION MAKING. (Modeling Decisions)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi, politik, ilmu pengetahuan dan teknologi, kesehatan serta sosial dan

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Problem Focused Coping. fisik, psikis dan sosial. Namun sayangnya, kebutuhan-kebutuhan tersebut tidak

Kata Kunci: komformitas, konvergensi, preparasi, inkubasi, iluminasi, verifikasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Matematika merupakan salah satu ilmu yang sangat penting. Karena

KEWIRAUSAHAAN INOVASI DAN KREATIVITAS DALAM WIRAUSAHA. Melisa Arisanty. S.I.Kom, M.Si. Modul ke: Fakultas FASILKOM PSIKOLOGI

BAB I PENDAHULUAN. dengan apa yang ingin diutarakan pengarang. Hal-hal tersebut dapat

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sasaran Pendidikan adalah manusia. Pendidikan bertujuan untuk

1. PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Hubungan Antara..., Melly, FPSI UI, 2008

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas pendidikan. daya manusia dan merupakan tanggung-jawab semua pihak, baik

interaksi antara guru-siswa dan komunikasi timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan belajar (Rustaman, 2005: 461).

BAB I PENDAHULUAN. Kreativitas merupakan suatu dinamika proses yang mengacu kepada halhal

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S- 1. Pendidikan Guru Sekolah Dasar UMI CHASANAH A 54A100106

BAB I PENDAHULUAN. dalam pembelajaran, hal ini menuntut guru dalam perubahan cara dan strategi

II. TINJAUAN PUSTAKA. Munandar (1987) menyatakan bahwa berpikir kreatif (juga disebut berpikir

BAB I PENDAHULUAN. yang berbeda-beda. Jika kemampuan berpikir kreatif tidak dipupuk dan

I. PENDAHULUAN. manusia. Hampir seluruh aspek kehidupan manusia berhubungan dengan

Analisis Psikometri Instrumen Pengukuran Kreativitas Dengan Skala Pengukuran Kreativitas Utami Munandar

MEMBANGUN KREATIVITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN AKUNTANSI MELALUI MODEL T3C DI SMA MUHAMMADIYAH 2 SURAKARTA

TINJAUAN PUSTAKA. kombinasi-kombinasi baru atau melihat hubungan-hubungan baru antar

BAB I PENDAHULUAN. yaitu TPA, Playgroup dan PAUD sejenis (Posyandu). Pendidikan formal yaitu. Taman Kanak-kanak (TK) maupun Raudhatul Athfal (RA).

TEORI INTELEGENSI GUILFORD

Pengembangan Produk Kreatif sebagai Wadah Pengembangan Kreativitas Desain di PPPPTK Seni dan Budaya. Abstrak

I. PENDAHULUAN. Pada era global yang ditandai dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan

BAB II PENGEMBANGAN KREATIVITAS BELAJAR PADA ANAK BERBAKAT

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RAGAM METODE PEMBELAJARAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Nur dalam (Trianto, 2010), teori-teori baru dalam psikologi pendidikan

I. PENDAHULUAN. Kreativitas merupakan suatu tuntutan pendidikan yang sangat penting pada saat ini.

BAB I PENDAHULUAN. Oleh karena itu peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan hal yang

TINJAUAN PUSTAKA. sendiri. Belajar dapat diukur dengan melihat perubahan prilaku atau pola pikir

TINJAUAN PUSTAKA. Teori konstruktivisme dikembangkan oleh Piaget pada pertengahan abad 20.

BERMAIN SEBAGAI SARANA PENGEMBANGAN KREATIVITAS ANAK USIA DINI

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Matematika berasal dari kata Yunani mathein atau mathenein, yang

BAB I PENDAHULUAN. tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab I Pasal 1 pengertian pendidikan,

BAB II LANDASAN TEORI. yang luar biasa, yang tidak lazim memadukan informasi yang nampaknya tidak

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING UNTUK MENIGKATKAN KREATIVITAS BELAJAR MAHASISWA PADA MATA KULIAH KONSEP DASAR IPS

Transkripsi:

BAHAN KULIAH Orientasi Baru Dalam Psikologi Oleh: ASEP SUPENA Program Pasca Sarjana UNJ 2005-2006

KREATIVITAS Kreativitas berkaitan dengan kemauan dan kemampuan. Kreativitas berkaitan dengan sesuatu yang baru, Kreativitas berkaitan dengan produk dan juga proses.

KREATIVITAS dalam tinjauan 4P (Rhodes) Person, Process, Product Press.

PERSON kreativitas dimaknai sebagai sifat atau karakteristik kepribadian yang menunjukkan ciri-ciri pribadi kreatif. Beberapa ciri pribadi kreatif misalnya kecenderungan untuk bekerja dengan caranya sendiri, menyukai masalah yang tidak terlalu terstruktur, senang menulis, senang merancang, fleksibilitas, toleransi terhadap keragaman, dorongan untuk berprestasi, keuletan dalam menghadapi rintangan, lebih tertarik pada pekerjaan yang menuntut kreativitas seperti seni, saintis, arsitek, pengarang, dan lain-lain.

PROCESS Kecenderungan untuk berusaha atau bekerja dengan cara-cara yang berbeda dan bervariasi dalam menghasilkan karya. Terdorong untuk terus bekerja dan menyibukkan diri, serta ulet. Torrance (Utami Munandar, 1995) menyatakan bahwa proses kreatif pada dasarnya adalah proses kerja ilmiah. mengidentifikasi dan merumuskan masalah mengajukan jawaban sementara terhadap masalah yang dihadapi (hipotesis) mengumpulkan data dan menguji hipotesis merumuskan dan menyimpulkan hasil mengkomunikasikan hasil

TAHAPAN KERJA KREATIF (Wallas dalam Piirto, 1992; dan Utami Munandar, 1995) persiapan inkubasi iluminasi verifikasi.

PERSIAPAN Menyadari, mengidentifikasi dan merumuskan masalah. Memikirkan kemungkinan-kemungkinan cara dan jawaban terhadap masalah. Mencari data dan informasi: membaca, bertanya, diskusi dan lain-lain.

INKUBASI Pencarian data dan informasi dihentikan. Orang mencoba melepaskan diri sementara dari (tidak memikirkan) masalah. Mengendapkan (mengeramkan) masalah ke alam pra-sadar. Proses ini dimaksudkan untuk memunculkan inspirasi.

ILUMINASI Munculnya sejumlah ide, gagasan, atau inspirasi. Inspirasi muncul ketika sedang berimajinasi dalam kesendirian, atau ketika sedang mengerjakan pekerjaan lain, sedang di kamar mandi, menyetir mobil dan lain-lain. Ide-ide yang muncul perlu ditulis untuk menghindari lupa.

VERIFIKASI tahap mencobakan dan menguji kebenaran gagasan.

PRODUCT kemampuan untuk menghasilkan atau menciptakan sesuatu karya yang baru. Termasuk dalam pengertian ini adalah kemampuan untuk membuat atau menghasilkan kombinasi-kombinasi baru, walaupun dengan memanfaatkan sesuatu yang telah ada sebelumnya Produk yang dihasilkan dari proses kreatif bisa berupa gagasan atau pendapat, tingkah laku (cara kerja), tulisan, karya fisik dan lain-lain. Kriteria penting dari sebuah produk kreatif adalah keunikan dan orisinalitas, artinya sesuatu yang berbeda dengan yang lainnya atau berbeda dengan yang pernah ada sebelumnya. 3 kriteria produk kreatif: Baru, dalam arti belum pernah ada sebelumnya, berbeda dengan yang lainnya, bersifat langka, memberi kejutan (surprising), atau dapat menimbulkan gagasan orsinil berikutnya. Pemecahan masalah. Hal ini mengandung arti bahwa produk yang dihasilkan dapat memberi manfaat atau berguna untuk mengatasi masalah yang ada. Kerincian (elaborasi), dalam arti produk yang dihasilkan cukup rinci atau detail sehingga dapat memberikan gambaran hasil yang jelas, luas dan mendalam.

PRESS faktor-faktor yang dapat mendorong tumbuhkembangnya kreativitas. Secara umum ada dua faktor utama yang mendorong tumbuhnya kreativitas (1) internal dan (2) ekstrenal Internal yakni sesuatu yang berada dalam diri individu. faktor eksternal yaitu kondisi lingkungan yang ada di sekitar anak, baik lingkungan dalam keluarga, sekolah maupun masyarakat sekitar.

CIRI-CIRI ORANG KREATIF Schaefer dan Utami Munandar (1995). keterbukaan terhadap pengalaman baru kelenturan dalam berpikir kebebasan dalam mengekpresikan diri menyukai dan menghargai fantasi memiliki minat terhadap kegiatan kreatif kepercayaan terhadap gagasan-gagasan sendiri kemandirian dalam memberi pertimbangan rasa ingin tahu yang luas dan mendalam sering mengajukan pertanyaan yang baik (bermutu) memberikan banyak gagasan atau usul terhadap suatu masalah bebas dalam menyatakan pendapat mempunyai rasa keindahan yang dalam menonjol dalam salah satu bidang seni mampu melihat suatu masalah dari berbagai sisi atau sudut pandang mempunyai rasa humor yang luas/tinggi mempunyai daya imajinasi oriosinil dalam ungkapan gagasan dan pemecahan masalah

FAKTOR EKSTERNAL Meliputi lingkungan fisik dan lingkungan psiko-sosial Lingkungan fisik mencakup berbagai peralatan atau kelengkapan yang dibutuhkan untuk menunjang kegiatan belajar dan pengembangan kreativitas, misalnya buku-buku, alat permainan, surat kabar, majalah, komputer dan peralatan belajar lainnya. lingkungan psiko-sosial berkaitan dengan cara komunikasi, interaksi, pengasuhan dan pembelajaran yang diberikan oleh lingkungan kepada anak. Termasuk dalam faktor ini di antaranya adalah bagaimana model interaksi dan pengasuhan orang tua kepada anaknya, bagaimana iklim psikologis yang terjadi di rumah, bagaimana pola komunikasi yang terjadi di sekolah, peraturanperaturan yang diberlakukan, cara guru mengajar di sekolah dan lain-lain.

UPAYA MENCIPTAKAN LINGKUNGAN PSIKO-SOSIAL YG MENUNJANG KREATIVITAS Ada keamanan dan kebebasan secara psikologis. menerima anak apa adanya dengan berbagai kekurangan dan kelebihannya. tidak terlalu banyak mengkritik dan mencela. memberi anak kepercayaan. memberi kebebasan untuk berpikir, berbicara, mengeluarkan pendapat. berpikir positif tentang anak. lebih mengedapankan cara-cara atau pendakatan yang positif, dan bukan hukuman atau ancaman membina hubungan yang harmonis dan menyenangkan sedapat mugkin menghindarai penilaian secara ekstrenal tidak memaksakan kehendak, tidak terlalu banyak menuntut

TEKNIK KREATIVITAS Curah Pendapat (Brainstrorming) Pertanyaan terbuka (open-ended question). Konvergen divergen Pemecahan masalah secara kreatif (creative problem solving)