fleksibel dan reputasi yang baik untuk dapat bertahan dan bersaing. Karyawan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II DESKRIPSI PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. Sesuai dengan objek penelitian, yaitu website perusahaan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi dan perkembangan teknologi informasi mengharuskan para pelaku

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan harus terpusat pada customer atau nasabahnya. membangkitkan ketertarikan masyarakat/customer maupun nasabah.

BAB I PENDAHULUAN. memiliki unit atau satuan kerja Humas, atau Public Relations. eksternal, tetapi juga dengan publik internalnya, sehingga terjalin

BAB I PENDAHULUAN. kurang berkembang karena tingginya bunga kredit yang dibebankan oleh industri

METODOLOGI PENELITIAN Sejarah singkat dan Profile Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. yang dipublikasikan melalui majalah The Banker ( The

BAB I PENDAHULUAN. kompetisi, budaya persaingan, budaya cepat dan akurat. Setiap organisasi

BAB I PENDAHULUAN. peranan sumber daya manusia yang menjadi aset terpenting perusahaan karena

BAB I PENDAHULUAN. banyak faktor diantaranya lingkungan, keluarga dan pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dengan semakin ketatnya persaingan dan perubahan lingkungan eksternal

BAB I PENDAHULUAN. pengalamannya dan menjadi pedoman tingkah lakunya. 1. J.P. Kotter and J.L. Hesket dalam bukunya Corporate Culture and

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. ditandai dengan jumlah bank yang semakin banyak dan produk perbankan yang

Corporate Reputation Management

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Media cetak dan elektronik dewasa ini sangat berkembang di dunia

BAB I PENDAHULUAN. tersebar di seluruh tanah air. Seperti halnya perusahaan lain, PT Novell pun juga

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Kehidupan manusia di dunia tidak dapat dilepaskan dari aktivitas

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Dalam pelaksanaan pekerjaannya, seorang praktisi humas akan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tekanannya, sehingga perusahaan dituntut melakukan inovasi secara terus menerus

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi yang dilancarkan oleh Public Relations mempunyai ciri-ciri

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. bahkan manusia tidak akan bertahan hidup. Demikian juga dalam sebuah

Universitas Multimedia Nusantara

# Namun peranan PR tidak hanya sebatas menjalin hubungan baik dengan publiknya, baik publik internal maupun publik eksternal. PR juga memiliki tugas u

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Dalam setiap perusahaan, karyawan memiliki peranan penting dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang memuaskan yang diberikan oleh pihak customer service. Di Bank

BAB I PENDAHULUAN. dan teknis untuk mengisi jenjang kerja tertentu. 1. ketrampilan, dan sikap kerja, sesuai dengan unjuk kerja yang

BAB I PENDAHULUAN. dalam profesi Humas antar instansi pun tidak jauh berbeda. Menurut Frank

BAB I PENDAHULUAN. maupun organisasi. Diterima maupun tidak diterimanya suatu produksi. tergantung hasil karya PR dari perusahaan tersebut.

BAB 1 PENDAHULUAN. sering disebut dengan humas merupakan bagian yang sangat penting bagi sebuah

12Pasca. Kewirausahaan, Etika Profesi dan Hukum Bisnis

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara. Universitas Sumatera Utara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. memperhatikan keadaan gejala sosial budaya yang ada disekitarnya.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

BAB II DESKRIPSI PT BANK INDEX SELINDO

BAB I PENDAHULUAN. yang lainnya akan berbeda dalam bentuk strukturalisasi manajemen dan

PIAGAM INTERNAL AUDIT

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan fungsi dan praktik Public Relations (PR) di Indonesia tidak

BAB I PENDAHULUAN. publik eksternalnya adalah mereka yang berada di luar bagian dari organisasi atau

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Suatu organisasi apapun bentuk dan tujuannya merupakan gabungan dari

BAB I PENDAHULUAN. yang terbaik untuk para customer-nya. Kemampuan perusahaan untuk melihat

KARAKTERISTIK, TUGAS, JENIS PEKERJAAN, PERANAN, RUANG LINGKUP, & fungsi PUBLIC RELATIONS. Kuliah ke-3.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 GAMBARAN UMUM OBJEK OBSERVASI

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Komunikasi merupakan hal yang mengikat kesatuan organisasi.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. listrik di seluruh Indonesia (rasio electricity). Jakarta sebagai ibukota negara, pusat

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. akhirnya juga mengakibatkan hancurnya kepercayaan masyarakat terhadap sistem

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Dengan repositioning yang dilakukan Bank Mandiri sejak berdiri sampai

BAB VI INTERPRETASI DATA

BAB I PENDAHULUAN. Public Relations sangat berkembang saat ini dalam suatu perusahaan atau organisasi.

BAB I PENDAHULUAN. serta mobilisasi masyarakat yang meningkat dan padat beberapa tahun terakhir

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Etika Usaha dan Etika Kerja 1

BAB 1 PENDAHULUAN. lebih besar (community). Sebagai warga masyarakat, perusahaan membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. untuk menjalankan berbagai aktivitas di dalamnya. Komunikasi tersebut

Visi Menjadi Perusahaan Pelayaran yang Tangguh dan Pilihan Utama Pelanggan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dunia Asuransi terus berkembang dengan pesat pada saat ini di Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. Fungsi dan praktik Public Relation (PR) perkembangannya memang tidak

STANDAR 1. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, SERTA STRATEGI PENCAPAIAN

BAB III LANDASAN TEORI. dihubungkan dengan jaringan-jaringan halaman yang biasa kita sebut link. Secara

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi dalam suatu negara salah satunya ditandai dengan

1 Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. PT Pertamina (Persero) merupakan salah satu perusahaan. besar di Indonesia dengan pemasokan paling besar kepada Negara.

BAB I PENDAHULUAN. pelanggan, komunitas sekitar, investor, dan pihak-pihak eksternal perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. dengan menjual produk / jasa yang berkualitas, pengiriman barang tercepat atau

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. yang memadai dan efektif pada setiap tahapan manajemen public relations

BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi tersebut dilakukan, yaitu konteks komunikasi antarpribadi,

B. Latar Belakang Penyusunan Pedoman Perilaku Perusahaan (Code of Conduct)

BAB I PENDAHULUAN. suatu profesi yang dinamakan Public Relations atau yang dialihbahasakan

BAB III DESKRIPSI LEMBAGA/ INSTANSI A. SEJARAH

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Manusia adalah mahluk sosial yang dalam kehidupan sehari-hari memiliki

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan organisasi dan merupakan salah satu faktor pendukung dari keberhasilan

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam mengkomunikasikan perubahan tersebut. Tidak hanya top management

BAB I PENDAHULUAN. yang baik Good Corporate Governance (GCG), sedangakan di luar perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. memiliki unit audit internal atau biasa disebut GAI (Grup Audit Internal) untuk

BAB II PROFIL DAN PROSES BISNIS PT PELINDO III (PERSERO) pendiriannya dituangkan dalam PP No.19 Tahun 1960.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II GAMBARAN UMUM BANK SYARIAH MANDIRI (BSM) CABANG PEKANBARU. A. Sejarah Berdirinya Bank Mandiri Syariah (BSM)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di era perkembangan kemajuan teknologi dan pengetahuan, semua arus

BAB I PENDAHULUAN. reformasi diindikasikan dengan adanya perombakan di segala bidang kehidupan,

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang bergerak di bidang suplai material khususnya di batu kapur,

BAB I PENDAHULUAN. turis dalam melakukan perjalanan wisata atupun bisnis. lingkungan atau tempat-tempat tujuan wisata khususnya.

BAB I PENDAHULUAN. penting bagi kehidupan manusia. Sebab tanpa adanya komunikasi tidak mungkin

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi di Indonesia yang semakin membaik, mendorong

TUGAS. Oleh : MEI ZAQI HILDAYANA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perkembangan era globalisasi yang terjadi saat ini telah berdampak pada

BAB I PENDAHULUAN. Era persaingan usaha yang ketat sekarang ini, bidang Hubungan

BAB I PENDAHULUAN. maupun non verbal. Bentuk-bentuk komunikasi tersebut diwujudkan dalam

BAB V KESIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN. Setelah melalui serangkaian proses pengamatan empirik, kajian teoritik, penelitian

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Persaingan dunia perbankan yang semakin ketat menuntut setiap organisasi perbankan untuk memiliki keunggulan-keunggulan kompetitif, respons yang cepat, fleksibel dan reputasi yang baik untuk dapat bertahan dan bersaing. Karyawan merupakan salah satu bagian dari stakeholder organisasi yang dapat menentukan keberhasilan sebuah organisasi dalam mencapai tujuan-tujuannya. Tanpa adanya dukungan yang baik dari para karyawan, organisasi akan sulit mencapai tujuantujuannya. Bank Mandiri sebagai salah satu organisasi perbankan nasional sekaligus BUMN terkemuka Indonesia tengah melaksanakan tahap transformasi lanjutan tahun 2010-2014 berupa revitalisasi visi, yaitu "Menjadi Lembaga Keuangan Indonesia yang Paling Dikagumi dan Selalu Progresif". Bank Mandiri juga berambisi untuk masuk dalam jajaran Top 5 Bank di ASEAN pada tahun 2014. Selanjutnya di tahun 2020, Bank Mandiri menargetkan untuk masuk dalam jajaran Top 3 Bank di ASEAN dalam hal nilai kapitalisasi pasar dan menjadi pemain utama di regional. Selain dalam hal revitalisasi visi, Bank Mandiri juga ingin menciptakan karyawan-karyawan yang berkualitas dan profesional serta memiliki integritas tinggi dalam dunia bisnis perbankan Indonesia. Bank Mandiri ingin membangun brand image yang mengedepankan kinerja, sumber daya manusia, dan kerjasama tim yang baik. Dengan target diatas, Bank Mandiri berkomitmen membangun hubungan jangka panjang yang didasari kepercayaan stakeholder. Pencapaian tersebut 1

2 tengah diusahakan oleh Bank Mandiri dengan menerapkan budaya organisasi dari lingkup internal stakeholder yakni karyawan. Karyawan dapat berkerja dengan baik dalam suasana yang kondusif apabila di dalam organisasi terdapat bentuk hubungan yang baik dan komunikasi yang baik antar karyawan. Davis dan Eisele menekankan strategi eksternal yang baik tidak akan berarti apa apa tanpa melibatkan karyawan sebagai publik internal yang tinggal, bernafas, dan bertugas bersama menyampaikan strategi strategi tersebut dalam aktivitas bisnis perusahaan kepada para stakeholder khususnya konsumen. 1 Bank Mandiri memandang karyawan sebagai kelompok yang heterogen, karena mencakup para pekerja, manajemen, dan dewan direksi yang menampilkan fungsi dan peran yang berbeda dalam organisasi. Karyawan Bank Mandiri memiliki latar belakang pendidikan, pengalaman, motivasi dan kepentingan yang berbeda. Komunikasi kemudian merupakan jembatan atas segala perbedaan kepentingan yang dimiliki karyawan sebagai stakeholder internal. Komunikasi membantu karyawan mencapai tujuan individu dan organisasi, merespon, mengimplementasikan, mengoordinasikan aktivitas, dan ikut memainkan peran dalam tindakan organisasi yang relevan. 2 Komunikasi juga memegang peranan penting dalam pembentukan karakter dan sikap individu dalam sebuah organisasi. Pola komunikasi yang baik antar anggota organisasi, baik komunikasi yang dijalankan oleh sesama karyawan atau kayawan dengan pimpinan tentu dapat mempengaruhi kegiatan kerja dan hasil-hasil yang ditimbulkan dari proses 1 Doorley, John and Helio Fred Garcia. Reputation Management The Key to Successful PR and Corporate Communication. Routledge, 2007 hal 47 2 Khomsahrial Romli. Komunikasi Organisasi Lengkap. Jakarta : PT Gramedia. 2014 hal 7

3 tersebut. Komunikasi merupakan kunci dari pembentukan nilai-nilai dalam organisasi. Nilai-nilai yang terbentuk dari hasil komunikasi yang baik akan melahirkan sebuah budaya yang menjadi panutan dalam berorganisasi. Budaya organisasi, merupakan nilai-nilai dominan yang disebarluaskan dalam organisasi yang dijadikan filosofi kerja karyawan dan menjadi panduan bagi kebijakan organisasi dalam mengelola karyawan dan konsumen. 3 Budaya organisasi biasanya telah dibentuk oleh seorang pimpinan atau sebuah tim yang berpengaruh terhadap organisasi, tetapi tidak menutup kemungkinan dalam perjalanannya organisasi akan mengalami sebuah perubahan. Penerapan budaya organisasi dapat membuka kesempatan baru bagi anggota organisasi untuk lebih kreatif, inovatif, dan berprestasi. Setiap perusahaan atau organisasi tentu memiliki budaya organisasi yang berlandaskan tujuan atau visi misi perusahaan, begitu juga dengan Bank Mandiri. Budaya organisasi yang dimiki Bank Mandiri saat ini yaitu budaya organisasi yang sering disebut TIPCE. Budaya TIPCE merupakan singkatan dari : 1. Trust: membangun keyakinan dan sangka baik diantara stakeholders dalam hubungan yang tulus dan terbuka berdasarkan kehandalan. 2. Integrity: setiap saat berpikir, berkata, dan berperilaku terpuji, menjaga martabat serta menjunjung tinggi kode etik profesi. 3. Professionalism: berkomitmen untuk bekerja tuntas dan akurat atas dasar kompetensi terbaik dengan penuh tanggung jawab. 4. Customer Focus: senantiasa menjadikan pelanggan sebagai mitra utama yang saling menguntungkan untuk tumbuh secara berkesinambungan. 5. Excellence: mengembangkan dan melakukan perbaikan di segala bidang untuk mendapatkan nilai tambah optimal dan hasil yang terbaik secara terus-menerus. 4 3 Asri Laksmi Riani. Budaya Organisasi.Yogyakarta : Graha Ilmu. 2011 hal 7 4 http://www.bankmandiri.co.id/corporate01/about_profile.asp Diakses hari Sabtu, 23 Januari 2016 Pukul 14:47 WIB.

4 Gambar 1. Grand Architecture Bank Mandiri Sumber : Dokumentasi CRO Group (2015) Selama ini TIPCE berhasil menjadikan Bank Mandiri sebagai bank yang dikenal semakin terdepan dan terpercaya oleh stakeholders. Budaya organisasi yang diterapkan Bank Mandiri ini mampu mengantarkan Bank Mandiri dalam mencapai target-targetnya sebagai bank terkemuka dan memiliki banyak stakeholder eksternal. Dengan pencapaian-pencapaian target yang memuaskan ini, tentu Bank Mandiri merasa perlu mempertahankan dan menambah kualitas dari segala sisi guna mencapai target-target yang belum tercapai. Berbekal budaya organisasi yang selama ini menjadi acuan dalam pelaksanaan kegiatan berorganisasi, Bank Mandiri terus berupaya melangkah ke pencapaian yang lebih memuaskan dengan mempertahankan budaya organisasi yang sudah berjalan. Penerapan budaya organisasi di Bank Mandiri, dilakukan oleh seluruh publik internal Bank Mandiri. Salah satu publik internal yang melakukan implementasi budaya organisasi Bank Mandiri ini adalah Credit Operations Group

5 (CRO Group). CRO Group adalah salah satu supporting unit di Bank Mandiri yang sangat gencar dalam melakukan aktivitas sosialisasi budaya di unit kerjanya. CRO Group melakukan beberapa kegiatan yang menggunakan strategi komunikasi internal berupa pendidikan dan pelatihan, program motivasi kerja berprestasi, program penghargaan, program acara khusus, dan pengadaan program media organisasi. Gambar 2. Kolase Kegiatan CRO Group Sumber : Dokumentasi CRO Group (2015) Penerapan budaya di CRO Group dilakukan salah satunya dengan proses sosialisasi budaya organisasi kepada seluruh karyawan. Sosialisasi budaya organisasi ini dimulai dari pengenalan budaya organisasi kepada karyawan baru, hingga implementasi budaya secara berkelanjutan kepada seluruh karyawan. Dalam praktiknya, CRO Group sebagai pihak manajemen menjalankan peran public relations (PR) dalam menunjang proses sosialisasi budaya organisasi di unit kerjanya antara lain menjadi communicator atau penghubung atara organisasi atau lembaga yang diwakili dengan publiknya, membina relationship atau hubungan yang positif dan saling menguntungkan dengan pihak publiknya, peran

6 back up management yaitu sebagai pendukung dalam fungsi manajemen organisasi atau perusahaan dan membentuk image artinya peranan PR berupaya menciptakan citra bagi organisasi atau lembaganya. Seorang PR harus mampu menjalin komunikasi yang baik dengan publik internalnya. Sosialisasi budaya organisasi sebagai salah satu bentuk komunikasi internal organisasi merupakan pengembangan arus komunikasi di dalam perusahaan. Adapun langkah-langkah strategi sosialisasi budaya organisasi diadaptasi dari konsep langkah-langkah strategi komunikasi internal dalam proses pengubahan budaya menurut Anwar. 5 1. Mengidentifikasi budaya perusahaan yang kita inginkan dan kita perlukan. Proses identifikasi ini dijawab dengan menjawab pertanyaan: nilai apa yang ingin diinternalisasikan?, perilaku apa yang diinginkan dan seterusnya. 2. Mengidentifikasi media komunikasi yang tersedia. Mengidentifikasi dengan pasti media yang mampu digunakan untuk menginformasikan nilai-nilai yang akan ditransformasikan perusahaan ke budaya baru seperti yang diharapkan. Berikut contoh media yang bisa digunakan : paper based media (memo, newsletter, brosur), pertemuan (general meetings, division and branch manager, tatapmuka dan seterusnya), media elektronik (email, website, dan internet), kebijakan dan prosedur baru, serta program pendidikan dan latihan. 3. Menentukan media atau alat komunikasi yang sesuai dengan tujuan. Perlunya ketepatan dalam memilih media yang digunakan, yakni mampu menyesuaikan media dengan pesan juga dengan tujuan. 4. Membuat deskripsi bagaimana media tersebut digunakan. Manajemen dalam halini perlu memiliki pengetahuan media yang benar. 5. Merencanakan mediasi, manajemen harus terus meningkatkan nilai-nilai baru yang diinginkan kepada karyawan melalui kombinasi banyak media. Pengulangan ini penting dilakukan untuk mengefektifkan pesan. 6. Merencanakan implementasi, dalam poin ini manajemen harus mengetahui apa yang perlu disampaikan, bagaimana menjalankannya, siapa yang menyampaikan dan seterusnya. Perlu diingat bahwa strategi ini bukan proyek singkat tetapi program jangka panjang. 5 Anwar Arifin. Strategi Komunikasi. Bandung : Armilo. 1984 hal 59

7 7. Implementasi 8. Memonitoring dan evaluasi, manajemen harus konsisten untuk menilai efek atau respon program dan segera mengubah taktik jika diperlukan. Sosialisasi budaya organisasi merupakan sebuah proses yang dilakukan pihak manajemen untuk membangun persepsi yang sama antara pihak manajemen dengan karyawan. Sosialisasi budaya organisasi dapat dilakukan dengan mengidentifikasi terlebih dahulu budaya organisasi seperti apa yang hendak dikomunikasikan, media apa yang digunakan dan bagaimana hendaknya sosialisasi tersebut berjalan. Pemilihan media dan tahapan kegiatan yang tepat dapat menjadikan komunikasi berjalan lebih efektif sehingga pesan budaya organisasi yang disampaikan mampu melekat dan tertanam dalam tiap-tiap individu. Dari beberapa kasus yang dipaparkan dalam latar belakang di atas, peneliti memiliki ketertarikan untuk meneliti bagaimana proses sosialisasi budaya organisasi yang berjalan di Credit Operations Group PT.Bank Mandiri (Persero) Tbk. Kantor Pusat pada tahun 2015. Peneliti ingin mengetahui bagaimana proses sosialisasi budaya organisasi di CRO dilihat dari bebrapa peran PR yang dilakukan manajemen CRO Group dan langkah-langkah strategi komunikasi internal yang dilakukan CRO Group dalam proses pengubahan budaya organisasi. 1.2. Fokus Penelitian Dalam proses sosialisasi budaya organisasi di CRO Group, tentu diperlukan pemahaman untuk mengetahui tahapan-tahapan atau langkah-langkah yang tepat dalam sosialisasi dan media komunikasi apa saja yang digunakan dalam kegiatan tersebut. Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah dikemukakan, maka

8 peneliti menentukan fokus penelitian yaitu Bagaimana sosialisasi budaya organisasi di Credit Operations Group PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk. Kantor Pusat Tahun 2015?. Penelitian ini berfokus pada berlangsungnya kegiatan sosialisasi budaya organisasi di CRO Group dilihat dari langkah-langkah strategi komunikasi internal dalam proses pengubahan budaya. Poin-poin yang menjadi fokus utama peneliti adalah : 1. Bagaimana proses sosialisasi budaya organisasi di CRO Group? 2. Apa saja media komunikasi yang digunakan dalam kegiatan sosialisasi budaya organisasi di CRO Group? 1.3. Identifikasi Masalah Sosialisasi merupakan salah satu tanggung jawab seorang PR dalam kegiatan manajerial publik dalam organisasi, baik internal maupun eksternal. Seorang PR yang memiliki peran sebagai seorang penghubung antar organisasi dan karyawannya, serta bertanggung jawab membina hubungan baik publikpubliknya tentu harus memahami dengan tepat bagaimana proses sosialisasi dan pemilihan media komunikasi yang tepat. Seorang PR juga harus mampu melakukan kegiatan komunikasi internal secara tepat untuk menyampaikan sebuah pesan agar pesan tersampaikan dengan baik kepada karyawannya. Maka dari itu, berdasarkan pemaparan di atas, latar belakang dan fokus penelitian yang sudah dituliskan, peneliti melakukan identifikasi masalah dengan melakukan penelitian terhadap kegiatan sosialisasi budaya organisasi di CRO dilihat dari langkah-langkah strategi komunikasi internal dalam sosialisasi budaya organisasi Bank Mandiri oleh pihak manajemen CRO Group di unit kerja CRO

9 Group. Peneliti akan mengedepankan identifikasi masalah terhadap bagaimana proses sosialisasi budaya organisasi dan media apa saja yang digunakan dalam kegiatan tersebut. 1.4. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menguraikan bagaimana sosialisasi budaya organisasi di Credit Operations Group PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk. Kantor Pusat Tahun 2015. 1. 5. Manfaat Penelitian Berdasarkan identifikasi masalah yang menjadi fokus penelitian dan tujuan yang ingin dicapai, maka diharapkan peneliti dapat memberi manfaat sebagai berikut : 1.5.1. Manfaat Akademis Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat memperkaya konsep atau teori yang mendukung perkembangan ilmu komunikasi, khususnya mengenai sosialisasi budaya organisasi. Terkait dengan salah satu kegiatan PR, kajian ini diharapkan dapat menjadi salah satu konsep pendukung bagi seorang PR dalam menjalankan fungsi dan tugasnya yang berkaitan dengan manajemen publik internal. 1.5.2. Manfaat Praktis Manfaat praktis dalam penelitian ini adalah penelitian diharapkan mampu menjadi masukan yang berguna bagi CRO Group Kantor Pusat PT. Bank Mandiri Tbk. untuk mengetahui bahwa kegiatan sosialisasi budaya organisasi memiliki peran penting dalam proses pencapaian visi organisasi.

10 Sosialisasi budaya organisasi ini juga diharapkan mampu menjadi acuan PR dalam membentuk iklim komunikasi yang kondusif sehingga proses penyampaian informasi berjalan dengan tepat. 1.5.3. Manfaat Sosial Dalam konteks sosial, kegiatan sosialisasi budaya organisasi yang diterapkan di CRO Group diharap memiliki nilai positif yang berdampak terhadap kinerja, pembentukan karakter organisasi, dan kualitas publik internal yang baik. Apabila kondisi publik internal baik, tentu saja akan membawa dampak yang baik pula bagi hubungan dengan publik eksternal. Hal ini akan membentuk citra positif organisasi, baik organisasi CRO Group maupun Bank Mandiri secara keseluruhan.