PENGARUH MUTU PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP RSU. BUNDA THAMRIN MEDAN TAHUN 2012

dokumen-dokumen yang mirip
CUT ZULIATI MULI /IKM

PENGARUH MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA PERAWAT PELAKSANA DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM IMELDA PEKERJA INDONESIA MEDAN TAHUN 2010 SKRIPSI

PENGARUH MUTU PELAYANAN KESEHATAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN PERUSAHAAN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT UMUM MARTHA FRISKA MULTATULI MEDAN TAHUN 2014 TESIS

HUBUNGAN MUTU PELAYANAN KEPERAWATAN DENGAN TINGKAT KEPUASAN PADA KLIEN STROKE DI RSUD WATES

OLEH : RUMITA ENA SARI

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP PESERTA ASKES SOSIAL DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr.PIRNGADI MEDAN T E S I S.

BAB 1 PENDAHULUAN. pentingnya kesehatan sebagai hak azasi manusia. Sehat merupakan kebutuhan dasar

ANALISIS PELAYANAN FISIOTERAPI TERHADAP KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN REGULER DI UNIT REHABILITASI MEDIK DI RSUD DR. MOEWARDI NASKAH PUBLIKASI

PENGARUH MUTU PELAYANAN KESEHATAN TERHADAP LOYALITAS PASIEN RSUD RADEN MATTAHER JAMBI 2016

JIMKESMAS JURNAL ILMIAH MAHASISWA KESEHATAN MASYARAKAT VOL. 1/NO.4/ Oktober 2016; ISSN X,

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN DI RUANG RAWAT INAP RSUD SYEKH YUSUF KABUPATEN GOWA

HUBUNGAN ANTARA MUTU PELAYANAN DENGAN PEMANFAATAN APOTEK RUMAH SAKIT PANCARAN KASIH GMIM MANADO Margreit I. Musak*

PENGARUH FAKTOR PREDISPOSISI,

PENGARUH MUTU PELAYANAN KESEHATAN TERHADAP LOYALITAS PASIEN RUMAH SAKIT UMUM HERNA MEDAN

ANALISIS MUTU PELAYANAN KESEHATAN DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT DAERAH MADANI PROVINSI SULAWESI TENGAH. Aminuddin 1) Sugeng Adiono 2)

PENGARUH KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN MEDICAL CHECK UP (MCU) PADA RUMAH SAKIT DR. AK. GANI PALEMBANG

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN DI RUMAH SAKIT ISLAM KOTA MAGELANG

Windi Tatinggulu*, Rooije.R.H.Rumende**, Tinneke Tololiu**.

Penampilan rumah sakit dapat diketahui dari beberapa indikator antara lain : a. Cakupan dan mutu pelayanan dilihat melalui indikator :

: Perwira / Bintara / Tamtama Asuransi lain selain BPJS :

BAB III METODE PENELITIAN

*Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sam Ratulangi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. saja membuat RS mampu untuk bersaing dan tetap exist di masyarakat. Bagi

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) KOTAPINANG LABUHANBATU SELATAN TESIS

Fitri Arofiati, Erna Rumila, Hubungan antara Peranan Perawat...

HUBUNGAN MUTU ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI RUANG RAWAT INAP KELAS III RUMAH SAKIT UMUM AISYIYAH PONOROGO

PENGARUH KOMUNIKASI INTERNAL TERHADAP KINERJA TENAGA KESEHATAN RUMAH SAKIT UMUM HERNA MEDAN TESIS OLEH MAGDALENA GINTING /IKM

HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN DENGAN MINAT PEMANFAATAN KEMBALI PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS JONGAYA KOTA MAKASSAR

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

* Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

Analisis Hubungan Karakteristik Pasien Dengan Kepuasan Pelayanan Rawat Jalan Semarang Eye Center (SEC) Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang

Wijono, D., Manajemen Mutu Pelayanan Kesehatan. Airlangga. University Press, Surabaya. Lampiran 1: Kuesioner Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. bidang, termasuk kesehatan dituntut agar lebih berkualitas. Rumah sakit juga berubah

Hubungan Kualitas Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit dengan Tingkat Kepuasan Pasien Rawat Inap

BAB 1 PENDAHULUAN. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 adalah melindungi

MUTU PELAYANAN DAN KOMUNIKASI TERAUPETIK YANG BAIK MENINGKATKAN KEPUASAN PASIEN PENGGUNA BPJS KESEHATAN DI RSI NU DEMAK

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat menjadi lebih selektif dalam memilih jasa pelayanan dari suatu rumah

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP PESERTA JKN DI RSUD DR. DJASAMEN SARAGIH PEMATANGSIANTAR TAHUN

BAB III METODE PENELITIAN. mengetahui pengaruh mutu pelayanan yang meliputi bukti langsung (tangible),

BAB IV PEMBAHASAN. Provinsi dan tercatat kedalam Rumah Sakit Tipe D. RS ini telah terdaftar

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Rumah Sakit Sarila Husada Sragen

KARMILA /IKM

HUBUNGAN WAKTU PELAYANAN REKAM MEDIS DI TPPRJ DENGAN KEPUASAN PASIEN POLIKLINIK BEDAH DI RUMAH SAKIT UMUM Dr. SAIFUL ANWAR MALANG TAHUN 2012

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh: Nopia Wahyuliani

PENGARUH PERSEPSI TENTANG KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN UMUM RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT TINGKAT II PUTRI HIJAU KESDAM I/BB MEDAN

KUESIONER PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. sistem jaminan social nasional bagi upaya kesehatan perorangan.

BAB I PENDAHULUAN. 269/Menkes/Per/III/2008 adalah tempat penyelenggaraan upaya pelayanan

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang kesehatan dan

HUBUNGAN PENGETAHUAN DOKTER DENGAN KELENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT JALAN DI POLIKLINIK NEUROLOGI RSUP DR. KARIADI SEMARANG OKTOBER 2008.

BAB 1 PENDAHULUAN. menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang

PENGARUH MUTU PELAYANAN KESEHATAN TERHADAP LOYALITAS PASIEN RUMAH SAKIT UMUM HERNA MEDAN TESIS OLEH: ROSITA SARAGIH /IKM

HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI BP.GIGI PUSKESMAS KELAYAN DALAM KOTA BANJARMASIN

HUBUNGAN PELAYANAN POSYANDU X DENGAN TINGKAT KEPUASAN LANSIA

PENGARUH DESAIN RUANG ICU DAN PERALATAN ICU TERHADAP KEPUASAN KERJA PERAWAT DI RUMAH SAKIT VITA INSANI PEMATANGSIANTAR TAHUN 2010 TESIS.

BAB I PENDAHULUAN. melalui upaya peningkatan (promotif), pencegahan penyakit (preventif),

ANALISIS DEMAND MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN RAWAT INAP DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MEDAN DELI, PUSKESMAS BROMO DAN PUSKESMAS KEDAI DURIAN TAHUN 2013

Achmad Rizal* Elvi Juliansyah**

BAB I PENDAHULUAN. ini dikarenakan telah terjadi beberapa perubahan mendasar. Pada awal

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PERSEPSI TENTANG MUTU PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN POLIKLINIK GIGI DI PUSKESMAS MUTIARA KABUPATEN ASAHAN TAHUN Oleh :

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

TESIS Untuk memenuhi persyaratan mencapai derajat Sarjana S 2 MAGISTER ILMU KESEHATAN MASYARAKAT. Oleh : Agus Harjono Boediman E4A000002

HUBUNGAN ANTARA PELAYANAN DOKTER DENGAN KEPUASAN PASIEN DI INSTALASI RAWAT INAP A BADAN LAYANAN UMUM RUMAH SAKIT UMUM PUSAT PROF. DR. R. D. DR. R.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

HUBUNGAN MUTU PELAYANAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI RS PKU MUHAMMADIYAH UNIT II YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN Sejarah dan Perkembangan Singkat Organisasi

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT DI POLIKLINIK GIGI RSUD KABUPATEN BADUNG

B. Persepsi Tentang Mutu Pelayanan Kesehatan di Puskesmas Mutiara Kabupaten Asahan.

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat. Unsur terpenting dalam organisasi rumah sakit untuk dapat mencapai

BAB 1 PENDAHULUAN. sakit dan unit kesehatan. Rumah sakit dituntut untuk memberikan pelayanan

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN YANG BEROBAT DIINSTALASI GAWAT DARURAT RUMAH SAKIT UMUM SANGATTA

BAB 1 PENDAHULUAN. yang mempunyai peranan penting dalam meningkatkan derajat kesehatan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Promotif, Vol.2 No.2 April 2013 Hal 78-83

ABSTRAK. Kata kunci : kualitas pelayanan, harga, kepuasan pelanggan. viii

KUALITAS DOKUMENTASI KEPERAWATAN DAN BEBAN KERJA OBJEKTIF PERAWAT BERDASARKAN TIME AND MOTION STUDY (TMS)

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini Puskesmas telah didirikan di hampir seluruh pelosok tanah

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi **Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sam Ratulangi

PENGARUH MUTU PELAYANAN TERHADAP KEINGINAN PASIEN JAMKESMAS UNTUK DIRAWAT INAP KEMBALI DI RUMAH SAKIT SEMBIRING DELI SERDANG TAHUN 2010 TESIS.

PERBANDINGAN TINGKAT KEPUASAN KELUARGA PASIEN GAWAT DARURAT DAN GAWAT NON DARURAT TERHADAP MUTU PELAYANAN KESEHATAN DI UGD RS.

T E S I S. Oleh : RETNO SARI DEWI /IKM

PENGARUH MUTU PELAYANAN KIA TERHADAP KEPUASAN IBU BERSALIN SECARA NORMAL DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN ACEH TAMIANG TAHUN 2016 TESIS.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

The Relationship between Inpatient Expectations of Staff Responsiveness and Empathy with Inpatient Satisfaction at Wangaya District Hospital Denpasar

HUBUNGAN ANTARA PELAYANAN DOKTER DAN PELAYANAN PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT PANCARAN KASIH GMIM MANADO

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum dan Deskriptif Objek Penelitian. 1. Sejarah Berdirinya RSI Ibnu Sina Padang

PROGRAM STUDI S2 ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Konsumen sangat penting peranannya dalam konsep pemasaran, karena itu

HUBUNGAN KEPUASAN PASIEN DENGAN MINAT PASIEN DALAM PEMANFAATAN ULANG PELAYANAN KESEHATAN PADA PRAKTEK DOKTER KELUARGA

Analisis kualitas pelayanan (service quality) terhadap kepuasan konsumen pada rumah makan sop ayam Pak Min Klaten di Malang

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kepuasan Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit Tasik Medical Center

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah survei tipe explanatory research

DETERMINAN KUALITAS PELAYANAN PERAWATAN DI RUANG INTENSIVE CARE UNIT (ICU) RSU. SARI MUTIARA MEDAN TESIS. Oleh KARTIKA /IKM

THESIS. Disusun Oleh : M. Ali Pramono NIM : E4A

Analisis Kinerja RSUD Rantauprapat Kab. Labuhanbatu Berdasarkan Balanced Scorecard

Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Pelanggan (Studi Kasus Pada IGD RSUD Larantuka)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Rumah sakit adalah suatu institusi pelayanan kesehatan dengan fungsi yang

Transkripsi:

PENGARUH MUTU PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP RSU. BUNDA THAMRIN MEDAN TAHUN 2012 Citra Triwahyuni 1, Siti Khadijah Nasution 2, Fauzi 3 1. Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara 2. Staf Pengajar Administrasi dan Kebijakan Kesehatan (AKK) Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara ABSTRACT Service given by doctor and nurses is one of the factors deciding on the quality of hospital services. The type of this research was an explanatory research which was aimed to explain the influence quality of service on the level of satisfaction of the inpatients in Bunda Thamrin Hospital in 2012. The population were 420 in-patients on March. The sample were 81 respondent and determined by using accidental sampling. The data were colected by using questionnaires and analyzed by using multiple linear regression tests with the level of reliability of α = 0.05. The result of the research showed that the variables which had significant influence on the inpatients satisfaction was the doctors, service quality (p = 0.000). The variables which had not influence on the in-patients, the management s service quality (p=0.467), satisfaction were the service quality of the nurse (p = 0,584), the service quality of serving food and nutrition (0,105), the service quality of medical support (p = 0,243), and the quality of environment (p = 0,737).It was suggested to the management of the Bunda Thamrin Hospital increased the quality of the doctor services to the patients Keywords: Quality of service, Satisfaction, patient Pendahuluan Dimensi mutu pelayanan dan kean pasien merupakan dua hal paling penting didalam Pelayanan Rumah Sakit (RS). Ini mengharuskan rumah sakit harus secara proaktif mengembangkan mutu pelayanan (seperti pelayanan dokter dan perawat, pelayanan administrasi, pelayanan ruangan, ketersediaan sarana penunjang medis dan non medis), dan menjadikan rumah sakit menjadi bersifat terbuka dalam menghadapi setiap perubahan. Rumah Sakit Umum Bunda Thamrin Medan merupakan salah satu industri jasa kesehatan yang mempunyai komitmen yang tinggi untuk memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu dan memuaskan.

Dari hasil laporan tahunan di RSU. Bunda Thamrin Medan diketahui jumlah Bed Occupancy Rate (BOR) yang didapat dari pasien rawat inap di RSU. Bunda Thamrin Medan selama setahun terakhir yaitu pada bulan Januari- Desember 2011 seperti terlihat pada Tabel 1 Tabel 1. BOR Pasien Rawat Inap RSU. Bunda Thamrin Medan dengan 86 Tempat Tidur Bulan Januari Desember 2011. Bulan Jum lah Pasi en Jumlah Hari Rawatan BOR (%) Januari 430 1835 71,12% Februari 362 1477 57,24% Maret 380 1652 64,03% April 324 1201 46,55% Mei 503 1997 77,40% Juni 451 1896 73,49% Juli 416 1356 52,56% Agustus 361 1532 59,38% September 395 1689 65,47% Oktober 585 2384 89,42% November 401 1503 58,26% Desember 483 1623 62,71% Apabila dilihat dari pencapaian RSU. Bunda Thamrin Medan, data-data tersebut memperlihatkan tingkatan BOR yang naik turun pada pasien rawat inap di RSU. Bunda Thamrin Medan bahkan sampai dibawah standart Depkes, dimana standart ketentuan BOR dari Depkes adalah 60%-80%. Berdasarkan latar belakang penelitian, dapat dirumuskan permasalahan penelitian sebagai berikut bagaimana pengaruh mutu pelayanan terhadap kean pasien rawat inap di RSU. Bunda Thamrin Medan Tahun 2012. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan survei dengan tipe explanatory research, yaitu penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan pengaruh mutu pelayanan rumah sakit (pelayanan penerimaan, pelayanan dokter, pelayanan perawat, pelayanan ruangan, pelayanan penunjang medik dan pelayanan makanan dan gizi) terhadap tingkat kean pasien rawat inap di RSU. Bunda Thamrin Medan Tahun 2012. Penelitian dilakukan di Rumah Sakit Umum Bunda Thamrin yang terletak di Jalan Sei Batang Hari No.28-30. Penelitian dilakukan pada bulan Maret 2012. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien rawat inap di RSU. Bunda Thamrin pada bulan Maret Tahun 2012 sebanyak 420 pasien yang didapat dari rata-rata jumlah pasien rawat inap perbulan. Adapun tujuan penelitian adalah menjelaskan pengaruh mutu pelayanan terhadap kean pasien rawat inap di RSU. Bunda Thamrin Medan Tahun 2012. Penelitian ini diharapkan ada manfaat nya seperti, 1. Masukan untuk Pemerintah Kota Medan Khususnya Dinas Kesehatan

agar dapat memberdayakan rumah sakit yang terdapat di Kota Medan untuk lebih meningkatkan mutu pelayanan. 2. Sebagai bahan masukan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi program peningkatan mutu pelayanan pasien di RSU. Bunda Thamrin Medan. 3. Melatih, menguji dan mengembangkan kemampuan berpikir penulis di dalam penulisan karya ilmiah. Besar sampel diperoleh dengan rumus Notoadmodjo (2002). N n = 1+ N (d 2 ) Berdasarkan rumus tersebut diperoleh besar sampel: 420 n = 1+420 (0,1 2 ) n = 80,76 Jumlah responden ditambah menjadi 81 responden. Pemilihan sampel dilakukan secara aksidental (accidental sampling). Analisa data dilakukan dengan menggunakan uji statistik regresi berganda untuk mengetahui ada pengaruh mutu variabel independen terhadap variabel. Hasil dan Pembahasan Gambaran frekuensi responden secara rinci dapat dilihat pada tabel 1, sebagai berikut: Tabel 1. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Karakteristik di RSU. Bunda Thamrin Tahun 2012 No Kelompok Umur Jumlah n % 1 Usia dewasa muda 38 46.9 (21-40) 2 Usia dewasa 22 34.9 madya (40-60) 3 Usia lanjut 2 2.5 (> 60 ) Jumlah 81 100 No Jenis Kelamin Jumlah n % 1 Laki-laki 42 51,9 2 Perempuan 39 48,9 Jumlah 81 100 No Pendidikan Jumlah n % 1 SD - - 2 SLTP 2 2,5 3 SLTA 30 37,0 4 PT 49 60,5 Jumlah 81 100 No Pekerjaan Jumlah n % BUMN 51 63,0 Karyawan Swasta 21 25,9 Wiraswasta 9 11,1 Jumlah 81 100 Penilitian hasil distribusi keaan responden berdasarkan mutu penerimaan pasien secara rinci dapat dilihat pada tabel 2, sebagai berikut:

Tabel 2. Distribusi Kean Responden Berdasarkan Mutu Pelayanan Penerimaan Pasien No. Tidak Kurang Puas Mutu Pelayanan Penerimaan Pasien 1. Sikap petugas dalam menerima 22 27,2 31 38,3 28 34,5 pasien di rumah sakit 2. Kejelasan informasi tentang 17 21,0 21 25,9 43 53,1 prosedur/peraturan rawat inap disampaikan dengan jelas 3. Kemudahan/kecepatan proses 18 22,2 23 28,4 40 49,4 pendaftaran pasien di rumah sakit 4. Penampilan petugas di bagian pasien 19 23,5 27 33,3 35 43,2 rumah Sakit 5. Kondisi ruangan di bagian penerimaan pasien di rumah Sakit 14 17,3 27 33,3 35 43,2 Hasil penelitian menunjukkan distribusi responden tentang sikap petugas dalam menerimaan pasien di rumah sakit lebih banyak pada kurang dengan 31 responden (38,3%), responden mengenai kejelasan informasi tentang prosedur/peraturan rawat inap dengan jelas lebih banyak pada dengan 43 responden (53,1%), responden tentang kemudahan/kecepatan proses pendaftaran lebih banyak pada sebanyak 40 responden (49,4%), responden tentang penampilan petugas di bagian penerimaan yang lebih banyak pada sebanyak 35 responden (43,2%), dan responden tentang kondisi ruangan di bagian penerimaan yang lebih banyak pada yaitu sebanyak 35 responden (43,2%). Penilitian hasil distribusi keaan responden berdasarkan mutu pelayanan dokter secara rinci dapat dilihat pada tabel 3, sebagai berikut: Tabel 3. Distribusi Kean Responden Berdasarkan Mutu Pelayanan dokter No. Mutu Pelayanan dokter Tidak Kurang Puas 1. Perhatian dan tanggapan yang 18 22,2 36 44,4 27 33,4 diberikan dokter pada saat mengutarakan keluhan 2. Kejelasan informasi yang diberikan dokter tentang penyakit 18 22,2 31 38,3 32 39,5 3. Jadwal kunjungan dokter untuk 17 21,0 32 39,5 32 39,5 memeriksa 4. Keseriusan dokter dalam menangani 19 23,5 26 32,1 36 44,4 keluhan 5. Kemudahan dokter mudah dihubungi 19 24,5 37 45,6 25 30,9

Hasil penelitian menunjukkan distribusi responden tentang perhatian dan tanggapan dokter saat mengutarakan keluhan yang lebih banyak pada kurang sebanyak 36 responden (33,4%), responden tentang kejelasan informasi yang di berikan dokter lebih banyak pada kategori yaitu sebanyak 32 responden (39,5%), responden tentang jadwal kunjungan dokter untuk memeriksa pendapat responden sama pada kategori kurang dan yaitu sebanyak 32 responden (39,5%), responden tentang keterampilan dokter dalam menangani keluhan lebih banyak pada kategori yaitu 36 responden (44,4%), dan Distribusi responden tentang kemudahan dokter untuk dihubungi lebih banyak pada kategori kurang yaitu sebnyak 37 responden (45,6%). Penilitian hasil distribusi keaan responden berdasarkan mutu pelayanan perawat secara rinci dapat dilihat pada tabel 4, sebagai berikut: Tabel 4. Distribusi Kean Responden Berdasarkan Mutu Pelayanan Perawat No. Mutu Pelayanan Perawat Tidak Kurang Puas 1. Perhatian dan keramahan perawat 17 21,0 45 55,6 19 23,4 ketika mengutarakan keluhan 2. Sikap perawat dalam berkomunikasi 14 17,3 40 49,4 27 33,3 dan memberikan perawatan 3. Keterampilan perawat dalam 18 22,2 36 44,4 27 33,4 memberikan perawatan 4. Keteraturan perawat dalam 21 25,9 32 39,5 28 34,6 melakukan rutinitasnya 5. Kejelasan informasi tentang tindakan perawat yang akan di lakukan 18 22,2 40 49,4 23 28,4 Hasil penelitian menunjukkan distribusi responden tentang perhatian dan keramahan perawat ketika mengutarakan keluhan lebih banyak yang merasa kurang yaitu 45 responden (55,6%), responden tentang sikap perawat dalam berkomunikasi dan memberikan perawatan lebih banyak pada kurang yaitu sebnayk 40 responden 40 responden (49,4%), distribusi responden tentang keterampilan perawat dalam memberikan perawatan lebih banyak pada kategori kurang sebanyak 36 responden (44,4%), responden tentang keteraturan perawat dalam melakukan rutinitas lebih banyak pada kurang yaitu sebanyak 32 responden (39,5%), dan Distribusi responden mengenai kejelasan informasi tentang tindakan perawat yang akan dilakukan juga lebih banyak pada kategori kurang yaitu sebanyak 40 responden (49,4%).

Penilitian hasil distribusi keaan responden berdasarkan mutu kualitas ruangan secara rinci dapat dilihat pada tabel 5, sebagai berikut: Tabel 5. Distribusi Kean Responden Berdasarkan Mutu Kualitas Ruangan No. Mutu Lingkungan Fisik Tidak Kurang 1. Kebersihan peralatan seperti kasur, sprei, sarung bantal, dan keadaan di ruangan 2. Kebersihan kamar mandi dan ketersediaan air di kamar mandi ruangan 3. Keadaan pencahayaan dan ventilasi di ruangan rawatan 4. Kebersihan dan kenyamanan lingkungan di sekitar ruangan 5. Keamanan anda selama dirawat di rumah sakit ini Puas 14 17,3 30 37,0 37 45,7 12 14,8 25 30,9 44 54,3 11 13,6 24 29,6 46 56,8 10 12,3 27 33,3 44 54,3 10 12,3 32 39,5 39 48,2 Hasil penelitian menunjukkan distribusi responden tentang kebersihan linen seperti kasur, sprei, sarung bantal lebih banyak pada yaitu sebanyak 37 responden (45,7%), responden tentang kebersihan kamar mandi dan ketersediaan air lebih banyak pada kategori yaitu sebanyak 44 responden (54,3%), responden tentang pencahayaan/ventilasi lebih banyak pada Penilitian hasil distribusi keaan responden berdasarkan mutu penunjang medik kategori sebanyak 46 responden (56,8%), responden tentang kebersihan dan kenyamanan ruangan lebih banyak pada sebanyak 44 responden (54,3%), dan Distribusi responden tentang keamanan selama dirawat di rumah sakit lebih banyak pada kategori yaitu sebanyak 39 responden (48,2%). secara rinci dapat dilihat pada tabel 6, sebagai berikut: Tabel 6. Distribusi Kean Responden Berdasarkan Mutu Pelayanan Penunjang Medik No. Mutu Pelayanan Penunjang Medik Tidak Kurang 1. Prosedur/proses pelayanan dan kecepatan hasil diagnosa dari pelayanan penunjang medik Puas 10 12,3 30 37,1 41 50,6

2. Kelengkapan dan berfungsi tidaknya peralatan di bagian penunjang medik 3. Ketersediaan dan kualitas obat yang di berikan 4. Kejelasan informasi tentang pemberian obat 5. Kebersihan dan kenyamanan ruangan di bagian pelayanan penunjang medik Hasil penelitian menunjukkan distribusi responden tentang prosedur/proses pelayanan dan kecepatan hasil diagnosa lebih banyak berada pada kategori yaitu 41 responden(50,6%), responden tentang kelengkapan/fungsi peralatan lebih banyak pada kategori yaitu 48 responden (59,3%), responden tentang ketersediaan dan kualitas obat yang diberikan lebih banyak berada pada Penilitian hasil distribusi keaan responden berdasarkan makanan dan gizi 9 11,1 24 29,6 48 59,3 9 11,1 24 29,6 48 59,3 8 9,9 25 30,9 48 59,2 7 8,6 41 50,6 33 40,8 kategori yaitu 48 responden (59,3%), responden tentang kejelasan informasi tentang pemberian obat lebih banyak berada pada kategori yaitu sebnyak 48 responden (59,2%), dan responden tentang kebersihan dan kenyamanan dibagian pelayanan penunjang medik lebih banyak berada pada kategori kurang yaitu sebanyak 41 responden (40,8%). secara rinci dapat dilihat pada tabel 7, sebagai berikut: Tabel 7. Distribusi Kean Responden Berdasarkan Mutu Pelayanan Makanan dan Gizi. No. Tidak Kurang Puas Mutu Pelayanan Makanan dan Gizi 1. Kebersihan makanan yang disajikan 19 23,5 33 40,7 29 35,8 2. Variasi makanan yang disajikan 15 18,5 29 35,8 37 45,7 setiap 3. Kelezatan makanan yang disajikan 16 19,8 35 43,2 30 37,0 4. Kejelasan informasi tentang diet yang 20 24,7 30 37,0 31 38,3 diberikan 5. Penataan makanan yang disajikan 13 16,0 39 48,2 29 35,8 Hasil penelitian menunjukkan distribusi responden tentang kebersihan makanan yang disajikan lebih banyak berada pada kategori kurang yaitu sebanyak 33 responden (40,7%), responden tentang variasi menu makanan lebih banyak berada pada kategori yaitu sebanyak 37 responden (45,7%), responden tentang kelezatan makanan lebih banyak berada pada kategori kurang yaitu 35 responden (43,2%), responden mengenai kejelasan informasi tentang diet lebih banyak berada pada kategori yaitu sebanyak 31

responden (38,3%), dan distribusi responden tentang penataan makanan lebih banyak berada pada kategori kurang yaitu sebanyak 39 responden (48,2%). Hasil penelitian distribusi kean pasien rawat inap RSU. Bunda Thamrin yang di dapat adalah seperti yang dicantumkan didalam tabel 8, sebagai berikut: Tabel 8. Distribusi Kean Pasien Rawat Inap No. Kean Pasien Rawat Inap Jumlah Persentase 1 Tidak Puas 13 16,0 2 Kurang Puas 36 44,4 3 Puas 32 39,6 Total 81 100 Hasil uji statistik bivariat untuk menjelaskan hubungan variabel independet di gunakan hasil uji statistik korelasi pearson product moment dengan hasil hubungan variabel pelayanan penerimaan responden dengan variabel kean pasien menunjukkan hubungan yang sedang (r=0,465) dan Hubungan variabel pelayanan dokter responden dengan variabel kean pasien menunjukkan hubungan yang kuat (r=0,860) dan Hubungan variabel pelayanan perawat responden dengan variabel kean pasien menunjukkan hubungan yang rendah (r=0,068) dan Hubungan variabel pelayanan makanan dan gizi responden dengan variabel kean pasien menunjukkan hubungan yang rendah (r=0,008) dan Hubungan variabel pelayanan penunjang medik responden dengan variabel kean pasien menunjukkan hubungan yang sedang (r=0,485) dan Hubungan variabel kualitas ruangan rumah sakit responden dengan variabel kean pasien menunjukkan hubungan yang rendah (r=0,098) dan Hasil yang lebih rinci dapat dilihat pada tabel 9, sebagai berikut: Tabel 9. Hasil Uji Correlate Bivariat Pada Variabel Independen No. Variabel Independen Correlation Coefficient (r) Sig (ρ) 1. Pelayanan Penerimaan Rumah Sakit 0,465 <0,001** 2. Pelayanan dokter 0,860 <0,001** 3. Pelayanan Perawat 0,068 0,597 4. Pelayanan makanan dan Gizi 0,008 <0,001** 5. Pelayanan Penunjang Medik 0,485 <0,001** 6. Pelayanan kualitas ruangan Rumah Sakit 0,098 0,444 Ket. **signifikan

Sedangkan hasil uji statistik multivariat dilakukan dengan analisis multivariat regresi linear berganda karena ρ- value<0,25 dengan tingkat kepercayaan 95% ( =0,05), menunjukkan bahwa: Tidak terdapat pengaruh yang bermakna antara variabel pelayanan penerimaan pasien rumah sakit (ρ=0,467) terhadap kean pasien rawat inap karena nilai ρ>0,05. Terdapat pengaruh yang bermakna antara variabel pelayanan dokter (ρ= <0,001) terhadap kean pasien rawat inap karena nilai ρ<0,05. Tidak terdapat pengaruh yang bermakna antara variabel pelayanan penunjang medik (ρ=0,243) terhadap kean pasien rawat inap karena nilai ρ>0,05. Nilai koefisien determinasi (R Square) adalah 0,749 artinya variabel pelayanan dokter memberikan pengaruh hanya sebesar 74,9% terhadap kean pasien rawat inap, sedangkan sisanya 25,1% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini. Hasil uji Anova memiliki nilai F hitung 58,558 (F=58,558) dan ρ=0,000<0,05. Model persamaan regresi yang terbentuk adalah : Y = - 0,017 (konstanta) + 0,885X 1 Keterangan : Y = Variabel kean pasien rawat inap di RSU. Bunda Thamrin X 1 = Variabel Pelayanan Dokter Berdasarkan persamaan hasil uji statistic diatas, dapat dideskripsikan bahwa apabila dinaikkan satu poin pelayanan dokter maka kean pasien rawat inap akan naik sebesar 0,0885 kali. Hasil analisis linear berganda ini dapat dilihat secara rinci pada tabel 10, sebagai berikut: Tabel 10. Hasil Analisa Regresi Linear Berganda Variabel Independen terhadap Variabel Dependen N o Variabel Taraf Sig. B R R Square P Value Konstanta 0,936-0,017 0,865 0,749 <0,001 1 Pelayanan Penerimaan 0,467 0,065 Rumah Sakit 2 Pelayanan Dokter <0,001 0,885 3 Pelayanan Penunjang Medik 0,243 0,104 Hasil analisis menunjukkan mutu pelayanan penerimaan pasien tidak memiliki pengaruh terhadap kean pasien rawat inap di RSU. Bunda Thamrin Medan (p= 0,467>0,05). Hasil analisis menunjukkan bahwa persepsi tentang mutu pelayanan dokter memiliki pengaruh terhadap kean pasien rawat inap di RSU. Bunda Thamrin Medan (p= 0,000<0,05). Hasil analisis menunjukkan bahwa pelayanan perawat tidak memiliki pengaruh terhadap kean pasien gawat inap di RSU. Bunda Thamrin Medan (p= 0,584>0,05). Hasil analisis menunjukkan bahwa mutu kualitas ruangan tidak

memiliki pengaruh terhadap kean pasien rawat inap di RSU. Bunda Thamrin Medan (p= 0,737>0,05). Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa persepsi tentang mutu pelayanan penunjang medik tidak memiliki pengaruh terhadap kean pasien rawat inap di RSU. Bunda Thamrin Medan (p= 0,243>0,05). Hasil analisis dengan uji regresi linear berganda menunjukkan bahwa mutu pelayanan makanan dan gizi tidak memiliki pengaruh terhadap kean pasien rawat inap di RSU. Bunda Thamrin Medan (p= 0,105<0,05). Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahsan dari hasil penelitian dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: Ada pengaruh yang signifikan yaitu dari pelayanan dokter terhadap kean pasien rawat inap di RSU. Bunda Thamrin Medan. Saran Diharapkan kepada pihak Manajemen RSU. Bunda Thamrin Medan melakukan pengawasan yang efektif kepada tiap pelayanan serta dokter yang terdapat di rumah sakit, baik struktural maupun fungsional agar meningkatkan disiplin kerja, sehingga dapat memberikan pelayanan yang bermutu pada tiap bidang pelayanannya. Diharapkan kepada dokter, agar dapat memperhatikan dan menanggapi apa yang menjadi kebutuhan pasien, sehingga pasien akan merasa diperhatikan dan nyaman selama dirawat. Jadwal kunjungan dokter kepada pasien agar selalu tepat waktu agar pasien tidak menunggu terlalu lama menunggu jadwal kunjungan dokter. Daftar Pustaka Aditama, T.Y, 2003. Manajemen Administrasi Rumah Sakit. Universitas Indonesia Press. Jakarta. Azwar, Asrul, 1996. Menjaga Mutu Pelayanan Kesehatan. Pustaka Sinar Harapan, Jakarta Depkes RI, 1994. Instrumen Evaluasi Penarapan Standar Asuhan Keperawatan Di Rumah Sakit. Jakarta.., 1997. Upaya Peningkatan Mutu Pelayanan Rumah Sakit, Pusat Pendidikan Dan Latihan Pegawai, Jakarta.., 2000. Analisis Sistem Pelayanan Kesehatan Dasar dan POA (Plan Of Action ). Jakarta., 2008. Manajemen Rumah Sakit. (www.depkes.go.id) Dinas Kesehatan Kota Medan, 2009. Model Pelatihan TQM. Medan. Hardjosoedarmon, S, 1996. Dasar-dasar Total Quality Management. Penerbit Andi, Yogyakarta. Irawan H, 2003. 10 Prinsip Kean Pelanggan. Penerbit Alex Media Kompetindo. Notoatmodjo, Soekidjo, 2002. Pengantar Pendidikan dan Ilmu Perilaku. Andi Offset, Yogyakarta. Reksoprodjo, 2009. Jurnal Manajemen Dan Administrasi Rumah Sakit, UI, Jakarta. RSU. Bunda Thamrin, 2010. Profil Rumah Sakit Bunda Thamrin Medan