BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi pertukaran ilmu pengetahuan dan teknologi dari satu

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan manusia. Bahasa adalah satu-satunya milik manusia yang tidak. kegiatan manusia yang tidak disertai oleh bahasa.

BAB IV SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan, penerjemah lebih banyak

BAB I PENDAHULUAN. Pesan yang disampaikan dapat melalui karya sastra.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang telah diperoleh pada bab-bab

BAB I PENDAHULUAN. diminati oleh masyarakat Indonesia terutama para remaja setelah merebaknya

RAGAM KALIMAT DALAM NOVEL SAMAN KARYA AYU UTAMI

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Linguistik, merupakan sebuah ilmu yang mepelajari tentang bahasa secara

BAB IV SIMPULAN DAN SARAN. novel Eomma-reul Buthakhae (2008). Terdapat enam kalimat bermajas metonimia

BAB I PENDAHULUAN. digambarkan secara luas oleh pengarang melalui pemikiran-pemikiran yang menjadikan

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah bahan utama kesusastraan. Harus disadari bahwa bahasa

PENGGUNAAN GAYA BAHASA SIMILE DALAM NOVEL LARUNG KARYA AYU UTAMI

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai pembelajar bahasa asing pada pendidikan formal, sudah sewajarnya

BAB I PENDAHULUAN. Seorang anak yang sudah terbiasa dibacakan ataupun membaca buku cerita

BAB I PENDAHULUAN. (Kridalaksana, 1982: 17). Dalam ilmu pengetahuan, bahasa merupakan objek

Contoh: (1) Tsu : A, a kibun onsenyado da ne korya. (CMCJ. Tsa Wah, nikmatnya scpcrti scdang berlibur ke pemandian air paiias saja (CMCI5:42)

BAB I PENDAHULUAN. Hobi adalah kegemaran; kesenangan istimewa pada waktu senggang,

BAB I PENDAHULUAN. ini. Terjadinya ketidakadilan gender kiranya dapat dipicu oleh masih kuatnya

BAB I PENDAHULUAN. bernama Hamuro Rin. Pria kelahiran Kitakyushu, Jepang ini memulai debutnya

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi atau berinteraksi antara satu dengan yang lainnya. Bahasa sangat

BAB 1 PENDAHULUAN. Hangeul adalah alfabet asli Korea Selatan. Penemu atau pencipta hangeul adalah

BAB I PENDAHULUAN. Novel adalah sebuah karya fiksi prosa yang ditulis secara naratif; biasanya

ANALISIS BUDAYA MATERIAL DALAM TERJEMAHAN KUMPULAN CERITA PENDEK MADEMOISELLE FIFI KARYA GUY DE MAUPASSANT

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah sesuatu yang bersifat universal karena tidak memedulikan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat Indonesia yang masih belum mempunyai kemampuan untuk. kehidupan sehari-hari baik secara lisan maupun tulisan.

BAB I PENDAHULUAN. Penerjemahan adalah kegiatan mengalihkan pesan secara tertulis dari teks suatu

BAB I PENDAHULUAN. orang lain baik menggunakan kata maupun gerakan. Setiap negara pasti memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Buku cerita bilingual Kumpulan Cerita Anak Kreatif - Tales for Creative

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. lainnya. Dewasa ini, bahasa semakin berkembang pesat. Oleh karena itu, manusia

BAB I PENDAHULUAN. ketika menyuguhkan suatu karya sastra, dia akan memilih kata-kata yang

Film yang mengupas proses pelestarian lingkungan. Film yang menceritakan pengabdian seorang pelestari bumi. Cara melestarikan lingkungan yang baik

BAB I PENDAHULUAN. tulisan atau bisa disebut dengan bahasa tulis.

BAB I PENDAHULUAN. setidaknya jika itu mengacu pada data yang dirilis oleh UNESCO ditahun 2011.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Citra tokoh..., Vidya Dwina Paramita, FIB UI, 2009

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Penerjemahan kalimat pada suatu karya tulis biasanya diterjemahkan secara

Bab 1. Pendahuluan. Bahasa adalah penggunaan kode yang merupakan gabungan fonem sehingga

BAB 1 PENDAHULUAN. Sebagai alat berkomunikasi, manusia menggunakan bahasa sebagai sarananya.

EQUIVALENCE STRATEGIES IN TRANSLATING SLANG IN THE NOVEL AKEELAH AND THE BEE BY SAPARDI DJOKO DAMONO

BAB I PENDAHULUAN. pergeseran. Pergeseran makna yang belum begitu jauh memungkinkan penutur

PENANDA KOHESI SUBSTITUSI PADA NOVEL SANG PEMIMPI KARYA ANDREA HIRATA

BAB I PENDAHULUAN. Membaca buku bermanfaat bagi manusia, mulai dari anak-anak hingga

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Negara Jepang adalah salah satu negara yang kerap dijadikan acuan dalam

AGEN DALAM KALIMAT PASIF BAHASA INDONESIA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat diambil

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

164 WACANA VOL. 10 NO. 1, APRIL 2008

BAB I PENDAHULUAN. dilukiskan dalam bentuk tulisan. Sastra bukanlah seni bahasa belaka, melainkan

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah ciri utama manusia dan merupakan alat komunikasi paling

BAB I PENDAHULUAN. sesuatu pertunjukan teater (Kamus Bahasa Indonesia: 212). Namun, dewasa ini

BAB I PENDAHULUAN. akibatnya pada level yang berbeda-beda. Peristiwa pengeboman Hiroshima pada

BAB I PENDAHULUAN. banyak sekali bahasa yang dipelajari untuk mendukung berbagai aspek

BAB I PENDAHULUAN. dengan cara tertentu. Pada awalnya majas lebih sering digunakan didalam karya

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. kanji di Jepang. Manga pertama diketahui dibuat oleh Suzuki Kankei tahun 1771

BAB I PENDAHULUAN. keniscayaan karena kebutuhan informasi dan ilmu pengetahuan yang semakin

BAB I PENDAHULUAN. tanah liat, clay juga ada yang terbuat dari bermacam-macam bahan tetapi adonannya

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. kenali adalah surat perjanjian, sertifikat, buku ilmu pengetahuan bidang hukum

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

DWILOGI SAMAN: SEBUAH KAJIAN STRUKTUR NARATIF ARTIKEL OLEH FITRI NIM F

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra tidak pernah terlepas dari realitas sosial (Pradopo, 2009:114).

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan oleh masyarakat (Damono, 2002: 1). Selain dimanfaatkan sebagai

BAB 1 PENDAHULUAN. Novel adalah cerita rekaan yang panjang, yang menonjolkan tokoh-tokoh

BAB I PENDAHULUAN. Idiom salah satu istilah dalam bidang kebahasaan yang digunakan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Penerjemahan merupakan suatu kegiatan pengalihan makna atau pengungkapan

BAB III KESIMPULAN. karena novel merupakan suatu upaya komunikasi kebahasaan karena teks novel

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra adalah alat yang digunakan sastrawan untuk mengungkapkan

BAB I PENDAHULUAN. sastra sangat dipengaruhi oleh bahasa dan aspek-aspek lain. Oleh karena

BAB I PENDAHULUAN. gramatikal dalam bahasa berkaitan dengan telaah struktur bahasa yang berkaitan. dengan sistem kata, frasa, klausa, dan kalimat.

BAB I PENDAHULUAN. Tidak sedikit pula orang Indonesia yang menirukan gaya atau budaya luar itu.

BAB I PENDAHULUAN. yang dirasakannya melalui hasil karya tulisnya kepada para pembacanya. Banyak

BAB I PENDAHULUAN. Jepang merupakan negara yang mempunyai empat musim, yaitu haru

PENINGKATAN PROFESIONALISME WIDYAISWARA MELALUI PENGENALAN TEORI PENERJEMAHAN TEKS BAHASA INGGRIS (SEBUAH KAJIAN TEORITIS)

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN KERANGKA TEORI. Pada kajian pustaka dicantumkan beberapa penelitian terdahulu yang

BAB 1 PENDAHULUAN. kehidupan masyarakat. Fungsi-fungsi itu misalnya dari yang paling sederhana dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia membaca adalah melihat serta

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa merupakan media komunikasi yang digunakan oleh manusia untuk mengerti

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut Larson (1984: 3), dalam bukunya Meaning-Based Translation: A

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini menarik minat pemerhati bahasa khususnya di bidang penerjemahan untuk

BAB I PENDAHULUAN. akhir-akhir ini meningkat jumlahnya, salah satu buku atau literatur asing yang

BAB I PENDAHULUAN. Komik adalah suatu bentuk seni yang menggunakan gambar-gambar tidak

BAB I PENDAHULUAN. penelitian, manfaat penelitian, dan kerangka teori yang digunakan.

BAB I PENDAHULUAN. di seluruh dunia. Perbedaan bahasa kini sudah tidak menjadi pengahalang lagi

I. PENDAHULUAN. Prosa adalah karya sastra yang berbentuk cerita yang di antaranya adalah novel.

BAB 1 PENDAHULUAN. berpola secara tetap dan dapat dikaidahkan. Sebagai sebuah sistem, bahasa selain bersifat

BAB I PENDAHULUAN. ide, gagasan, pikiran dan perasaan seseorang. Bahasa juga digunakan untuk

IDEOLOGI DALAM PENERJEMAHAN (Farida Amalia Universitas Pendidikan Indonesia)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Sastra adalah gejala budaya yang secara universal dapat dijumpai pada

BAB I PENDAHULUAN. Kurang lebih 30 mahasiswa dan mahasiswi masuk program studi Jepang

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN KERANGKA TEORI. Berdasarkan data-data yang dikumpulkan baik berupa penelitian, jurnal

BAB I PENDAHULUAN. Linguistik, semantik adalah bidang yang fokus mempelajari tentang makna baik yang berupa text

Bab 1. Pendahuluan. Sastra adalah suatu kegiatan kreatif, sebuah karya seni (Wellek&Warren, 1995:3). Dalam

BAB I PENDAHULUAN. melakukan suatu kegiatan dalam sebuah lingkungan berkelompok maupun individu.

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan sehari-hari karena

BAB I PENDAHULUAN. Sastra ialah seni pertunjukan dalam kata-kata dan memiliki kekuatan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Hyde mulai dari masa anak-anak hingga dewasa, yang awalnya ingin menjadi. seorang komikus kemudian beralih menjadi seorang pemusik.

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi pertukaran ilmu pengetahuan dan teknologi dari satu negara ke negara yang lain semakin mudah dan berkembang pesat. Akan tetapi, ada satu hal penting yang menjadi pertimbangan, yaitu adanya perbedaan bahasa satu sama lain. Oleh karena itu, demi kelancaran proses transfer tersebut, penerjemahan dari satu bahasa ke bahasa yang lain dilakukan demi tersampaikannya informasi yang dimaksud. Penerjemahan adalah proses mengalihkan suatu informasi ke bahasa sasaran (selanjutnya disebut sebagai BSa) dengan tetap mempertahankan kesepadanan dari bahasa sumbernya (Selanjutnya disebut sebagai BSu). Kesepadanan tersebut adalah kesepadanan dalam hal makna dan gaya bahasanya (Nida, 1966: 19). Penerjemahan dapat diartikan juga sebagai proses pengalihan makna dari Bsu ke Bsa dengan tetap memperhatikan bentuk-bentuk dalam Bsu agar mengandung makna yang sama dengan Bsu (Simatupang, 2000: 2). Bentukbentuk dalam Bsu tersebut termasuk di dalamnya adalah keluwesan bahasanya. Dalam proses penerjemahan, penerjemah mutlak memahami dengan baik Bsa dan Bsu. Hal ini dikarenakan setiap bahasa memiliki ciri khasnya masingmasing, terutama dalam tataran gramatikal, seperti bahasa Korea dan Bahasa Indonesia. Bahasa Korea memiliki pola kalimat yang berpola subjek-objek-

2 predikat. Selain itu, bahasa korea memiliki beberapa partikel penanda dan mengenal kala. Sedangkan bahasa Indonesia memiliki pola kalimat subjekpredikat-objek. Apabila penerjemah tidak menguasai gramatikal suatu bahasa, sehingga melakukan kesalahan, maka makna Bsu pun tidak dapat tersampaikan. Selain pengetahuan akan bahasa, penerjemah juga harus mengetahui kebudayaan masyarakat Bsu dan Bsa. Bahasa adalah bagian yang tidak dapat dipisahkan dari budaya suatu masyarakat. Hubungan antara bahasa dan budaya ini perlu dipahami benar oleh penerjemah karena penerjemahan tidak hanya pengalihan lintas bahasa, tetapi juga lintas budaya. Dikarenakan penerjemahan merupakan pengalihan lintas bahasa dan budaya, maka akan terjadi beberapa pergeseran dalam tataran semantiknya. Nida meyebutkan bahwa dalam mencapai kesepadanan dalam penerjemahan, sering ditemui tiga kesulitan dalam mendapatkan bentuk yang cocok dengan fungsi semantiknya. Kesulitan-kesulitan tersebut diantaranya adalah tidak adanya kosakata Bsu yang sesuai dalam Bsa, tetapi digantikan dengan kosakata lain yang mengacu pada penjelasan makna yang sepadan, adanya kosakata dalam Bsa, tetapi fungsinya berbeda dari makna kosakata dalam Bsu. Yang terakhir adalah tidak adanya kosakata dalam Bsa yang memiliki makna sepadan atau mendekati, sehingga penerjemah harus meminjam kosakata dari bahasa lain (Nida, 1996: 29-30). Dengan demikian, permsalahan-permasalahan semacam itu tidak dapat dipungkiri. Bertolak dari hal tersebut, peneliti berkeinginan meneliti novel Saman karya Ayu Utami dan terjemahannya dalam Bahasa Korea. Saman telah diterjemahkan

3 ke dalam tujuh bahasa, yaitu Inggris, Belanda, Jerman, Jepang, Belanda, Jerman, Jepang, Prancis, Czech, dan Korea. Berbeda dengan karya sastra Indonesia lainnya, seperti Laskar Pelangi karya Andrea Hirata yang diterjemahkan ke dalam bahasa Korea melalui bahasa Inggris terlebih dahulu, Saman diterjemahkan tanpa melalui bahasa kedua terlebih dahulu. Artinya, Saman diterjemahkan langsung dari bahasa Indonesia ke dalam bahasa Korea. Terjemahan Saman dalam Bahasa Korea memiliki judul yang sama, 사만 (Saman) 1. Saman diterjemahkan oleh Chun Tae Hyun, seorang professor dari jurusan Malay-Indonesia di Hankuk University of Foreign Studies, Korea Selatan. 사만 diterbitkan oleh Cheonnyeonsa pada bulan Oktober tahun 2009. Saman adalah pemenang Sayembara Roman Dewan Kesenian Jakarta 1998 (Saman, 2011). Saman pertama kali diterbitkan oleh Kepustakaan Populer Gramedia pada bulan April tahun 1998.Sampai pada tahun 2011 Saman telah mencapai cetakan ke 29. Saman yang terbit pada saat menjelang berakhirnya masa orde baru yang dipimpin Presiden Suharto merupakan novel yang kontroversial. Ayu utami dengan berani menuliskan hal-hal yang dianggap tabu oleh masyarakat, seperti politik, agama, dan seks. Ayu Utami berhasil menyajikan sesuatu yang tidak biasa dalam novel Indonesia. Saman menggunakan riset tentang segala yang terjadi di Indonesia dalam penulisannya yang tercermin dalam kutipan berikut: 1 Judul ditulis dalam Hangeul

4 Karya ini lahir dengan hutang pada kesabaran orang-orang yang membantu riset dan meladeni wawancara rewel saya. (Ayu Utami dalam Saman, 2011) Pembicaraan tentang seks, cinta, politik, dan agama serta perasaanperasaan yang saling bertaut antar para tokoh digambarkan tanpa rigiditas, tanpa beban, bebas sebebas-bebasnya bagai seorang Ursula Brangwen- tokoh utama penulis D.H Lawrence-yang menari di atas bukit sembari bertelanjang tanpa persoalan. Tetapi, seluruh sikap para tokohnya yang mempertanyakan Tuhan, persenggamaan, hubungan anat-manusia itu juga sangat diperhitungkan dan menggunakan bahan riset dan perencanaan yang cermat dan kuat.. Leila S. Chudori, D&R (Saman, 2011). Clark dalam tulisannya yang berjudul Saman, a Sensation! dalam situs www.insideindonesia.org (1999) menyebutkan bahwa ketidak-biasaan itu dapat menjelaskan kenapa pada tahun 1999 sekitar bulan April hingga Agustus Saman mencapai cetakan ke enam. Di Indonesia, hal tersebut termasuk spektakuler. Saman bercerita tentang seorang pastor yang menjadi aktivis bernama Saman dan empat sahabat yang bernama Yasmin seorang pengacara, Shakuntala seorang penari, Cok seorang pengusaha, dan Laila seorang fotografer. Mereka telah bersahabat sejak SD. Namun, dua diantara mereka menyimpan rasa pada Saman. Ayu Utami sebagai penulis Saman mendapat Prince Claus Award pada tahun 2000 karena dianggap memperluas batas cakrawala sastra Indonesia. Ia juga menerima penghargaan Majelis Sastra Asia Tenggara pada tahun 2008 (Saman, 2011). 1.2 Rumusan Masalah Masalah yang dikaji dalam penelitian ini antara lain adalah:

5 1. Apa saja masalah penerjemahan pada tataran kata dalam novel Saman? 2. Apa saja strategi dalam menangani masalah penerjemahan pada tataran kata dalam novel Saman? 1.3 Tujuan Penelitian Penelitian ini memiliki dua tujuan, yang pertama adalah untuk mendeskripsikan masalah penerjemahan pada tataran kata dalam novel Saman karya Ayu Utami yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa Korea. Yang kedua adalah untuk mengidentifikasi strategi yang digunakan untuk mengatasi masalah penerjemahan tersebut. 1.4 Tinjauan Pustaka Terdapat tiga penelitian yang berhubungan dengan penelitian ini, yaitu penelitian yang berjudul Change of Translation in Translating Figures of Speech in Utami s Saman (2009), Novel Saman Karya Ayu Utami dan Terjemahannya: Analisis Verba Pasif Bentuk Diri dan Padanan Terjemahannya (2007), Translation of Cultural Terms in the Subtitle of Korean Variety Show Running Man (2013), dan Pergeseran Makna pada Kosakata Islam pada Terjemahan Cerpen Robohnya Surau Kami Karya A.A. Navis (2013). Penelitian berjudul Change of Translation in Translating Figures of Speech in Utami s Saman ditulis oleh Noviana Wida Nugraheni. Penelitian

6 tersebut membahas mengenai perubahan dan faktor penyebab terjadinya perubahan terjemahan novel Saman karya Ayu Utami yang telah diterjemahkan ke dalam Bahasa Inggris. Perubahan terjemahan dalam penelitian tersebut adalah perbuhan gaya bahasa majas. Penelitian Novel Saman Karya Ayu Utami dan Terjemahannya: Analisis Verba Pasif Bentuk Diri dan Padanan Terjemahannya yang ditulis oleh Andriansyah Marjuki meneliti tentang bagaimana bentuk pasif diri diterjemahkan ke dalam Bahasa Inggris. Penelitian selanjutnya adalah Translation of Cultural Terms in the Subtitle of Korean Variety Show Running Man yang ditulis oleh Kim Yee Seul. Penelitian ini membahas tentang istilah-istilah budaya yang ada dalam teks film (subtitle) reality show Korea berjudul Running Man. Teori yang digunakan dalam penelitian tersebut adalah teori dari Mona Baker yang juga digunakan dalam penelitian ini. Selain Mona Baker, juga digunakan teori Ke Ping. Teori Ke Ping digunakan untuk mengkasifikasikan istilah-istilah budaya berdasarkan kategori yang dikemukakan Ke Ping. Sedangkan, teori yang dikemukakan Mona Baker digunakan untuk menganalisis strategi-strategi yang dipakai dalam penerjemahan istilah-istilah budaya. Ketiga penelitian tersebut berbeda dengan penelitian yang akan dilakukan penulis. Penelitian ini memiliki fokus pada masalah penerjemahan pada tataran kata yang terdapat dalam novel Saman karya Ayu Utami yang diterjemahkan dalam Bahasa Korea. Penelitian yang pertama meneliti pergeseran gaya bahasa majas penerjemahan novel Saman yang telah diterjemahkan ke dalam Bahasa

7 Inggris. Penelitian yang kedua memiliki objek material yang sama dengan penelitian yang pertama, tetapi fokus penelitian tersebut adalah bentuk verba pasif diri. Penelitian yang ketiga sama-sama memakai teori yang sama, tetapi objek material dan objek formalnya berbeda dengan penelitian ini. 1.5 Sumber Data Data yang akan dipakai dalam penelitian ini ada dua, yaitu novel Saman karya Ayu Utami dan terjemahannya yang berjudul 사만 (Saman) yang diterjemahkan oleh Chun Tae Hyun pada tahun 2009. 1.6 Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan dua cara, yaitu: 1. Studi Literatur 2. Wawancara Wawancara dilakukan kepada orang Korea dan orang Indonesia pemeluk agama Katolik untuk mendapatkan informasi terkait dengan data yang dianalisis. Keterlibatan orang Korea sebagai narasumber adalah untuk mendapatkan informasi tentang hal-hal yang berkaitan dengan budaya Korea, sedangkan keterlibatan orang Indonesia yang beragama Katolik adalah untuk mendapatkan informasi tentang hal-hal yang berkaitan dengan agama Katolik yang banyak muncul dalam novel Saman. Selain itu, wawancara juga dilakukan kepada

8 penerjemah bahasa Korea Saman, Chun Tae Hyun via email tentang novel 사만 (Saman). Tahapan-tahapan dalam penelitian ini diuraikan sebagai berikut: 1. Menentukan objek material. Objek material dalam penelitian ini adalah novel Saman karya Ayu Utami dan 사만 (Saman). 2. Menentukan objek formal. Objek formal dari penelitian ini adalah masalah penerjemahan pada tataran kata dalam novel Saman. 3. Menentukan cara pendekatan yang dipakai Pendekatan yang dipakai dalam penelitian ini adalah teori penerjemahan dari Mona Baker (1992). 4. Mencari dan mencatat data-data yang akan dianalisis Data-data yang diambil adalah kata-kata yang mengalami masalah dalam penerjemahan berdasarkan teori yang dipakai. 5. Mengelompokkan data. Data dikelompokkan berdasarkan strategi-strategi penerjemahan yang dipaparkan dalam teori yang dipakai. 6. Melakukan kerja analisis data 7. Menarik Kesimpulan 8. Menyusun dan melaporkan hasil penelitian dalam bentuk skripsi.

9 1.7 Sistematika Penyajian Penelitian ini terdiri dari 4 bab. Bab I merupakan bab pendahuluan yang berisi latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, tinjauan pustaka, landasan teori, metode penelitian, dan sistematika penyajian. Bab II berisi landasan teori yang dipakai dalam penelitian ini, yaitu teori penerjemahan yang dikemukakan oleh Mona Baker. Bab III berisi masalah penerjemahan yang terjadi dalam novel Saman dan strategi yang dipakai untuk mengatasinya. Bab IV merupakan bab penutup yang berisi kesimpulan.