RANCANGAN PROGRAM RENCANA AKSI PENGEMBANGAN KBU PKBM MITRA MANDIRI

dokumen-dokumen yang mirip
METODOLOGI Pendekatan dan Strategi Kajian Tipe Kajian

PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah

UPAYA PENGEMBANGAN KBU PKBM MITRA MANDIRI

Pertanyaan dan jawaban tersebut adalah sebagai berikut : perkotaan yang dilaksanakan di Desa Dagang Kelambir?

PROGRAM DALAM MENGATASI KETIMPANGAN TINGKAT PERKEMBANGAN KUBE

BAB III METODOLOGI KAJIAN

LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI

BAB VIII KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. kompleks yang dihadapi negara Indonesia. Untuk menidak lanjuti masalah

LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI

KEBIJAKAN DAN RENCANA PELAKSANAAN PNPM MANDIRI PERKOTAAN TAHUN Direktur Penataan Bangunan dan Lingkungan Direktorat Jenderal Cipta Karya

Membangun BKM. Membangun BKM. Siklus Kegiatan PNPM Mandiri-P2KP. Membangun BKM DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM PERKOTAAN MANDIRI

PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO

VII. RANCANGAN PROGRAM PENGUATAN KAPASITAS LMDH DAN PENINGKATAN EFEKTIVITAS PHBM

VII. EVALUASI DAN RUMUSAN PROGRAM PEMBERDAYAAN KELUARGA MISKIN MELALUI KUBE DI KELURAHAN MAHARATU

BUPATI BARRU PROVINSI SULAWESI SELATAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 9 TAHUN 2007 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

Oleh. Lely Kusumaningrum ( )

Channeling UPS-BKM TATA CARA PELAKSANAAN KEGIATAN PILOT PROGRAM BANTUAN PENDIDIKAN DASAR DEPDIKNAS BEKERJASAMA DENGAN BKM-P2KP

PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG SISTEM MANAJEMEN PEMBANGUNAN PARTISIPATIF KOTA KEDIRI

PEMERINTAHAN KABUPATEN BINTAN

VIII. PENYUSUNAN PROGRAM PENGUATAN KELEMBAGAAN UAB TIRTA KENCANA

PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 11 TAHUN 2007

TINJAUAN PROGRAM PEMBANGUNAN PRASARANA DAN SARANA DESA POLA IMBAL SWADAYA

PEMERINTAH KABUPATEN TUBAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TUBAN NOMOR 16 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI KELURAHAN

PROGRAM PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN PENGELOLAAN HUTAN BERBASIS MASYARAKAT (PHBM)

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BINTAN TAHUN 2008 NOMOR 4

PETUNJUK TEKNIS PENYELENGGARAAN MUSRENBANG DESA/ KELURAHAN

Panduan Fasilitasi PJM Pronangkis

PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUANTAN SINGINGI NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB VII PERENCANAAN STRATEGI PEMBERDAYAAN BKM DALAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN.

PERATURAN DAERAH KOTA MATARAM NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 13 TAHUN 2010 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DESA BOJONGGENTENG KECAMATAN JAMPANGKULON KABUPATEN SUKABUMI NOMOR 8 TAHUN 2017

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB V PROGRAM PENGEMBANGAN MASYARAKAT DI KELURAHAN TENGAH

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 16 TAHUN 2011 TENTANG

Tentang Hutan Kemasyarakatan. MEMUTUSKAN PEDOMAN PENGARUSUTAMAAN KEMISKINAN DALAM PELAKSANAAN HUTAN KEMASYARAKATAN BAB I KETENTUAN UMUM.

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

PEMERINTAH KABUPATEN LAHAT

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 8 TAHUN 2017 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SERANG,

PEMERINTAH KABUPATEN ASAHAN SEKRETARIAT DAERAH Jalan Jenderal Sudirman No.5 Telepon K I S A R A N

Panduan Pembangunan Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM)

PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO

ACUAN PELAKSANAAN KOMUNITAS BELAJAR PERKOTAAN (KBP) PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR 6 TAHUN 2009 PERATURAN DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR 9 TAHUN 2008 TENTANG

VII. Pola Hubungan dalam Lembaga APKI di Kecamatan Kahayan Kuala Kabupaten Pulang Pisau Kalimantan Tengah

III. METODE KAJIAN 3.1. Tipe Kajian 3.2. Aras Kajian 3.3. Strategi Kajian

Siklus PNPM Mandiri - Perkotaan

PERATURAN DAERAH KOTA KUPANG NOMOR 18 TAHUN 2007 TENTANG MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN KELURAHAN DAN KECAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 35 TAHUN 2011 TENTANG

Pada bab terakhir ini diuraikan berkenaan dengan kesimpulan, dan. Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil analisis dan pembahasannya,

2016, No Indonesia Tahun 2009 Nomor 12, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4967); 2. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2011 tentang Pe

BERITA NEGARA. KEMENKOP-UKM. Inkubator Wirausaha. Kriteria Penyelenggaraan. Prosedur. Standar. Norma. Pencabutan.

2 Mengingat Menetapka : 1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2008 Tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 No

PEMERINTAH KABUPATEN BUNGO

VIII. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI KEBIJAKAN

VII. STRATEGI DAN PROGRAM PENGUATAN KAPASITAS KELOMPOK MANTAN TENAGA KERJA WANITA DI DESA CIBAREGBEG

KEPALA DESA NITA KABUPATEN SIKKA PERATURAN DESA NITA NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA NITA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 81 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 33 TAHUN 2011 TENTANG

VII. RANCANGAN PROGRAM PEMBERDAYAAN KOMUNITAS MISKIN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2011 NOMOR 9 PERATURAN DAERAH KOTA SURAKARTA NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN KELURAHAN

PEMERINTAH KABUPATEN MAJENE

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian agar mampu menciptakan lapangan kerja dan menata kehidupan yang

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 6 TAHUN 2005 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KELURAHAN SE KABUPATEN JEMBRANA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

INFORMASI TAMBAHAN I. PEMAHAMAN TENTANG PEMETAAN SWADAYA

EVALUASI PROGRAM PENGEMBANGAN KOMUNITAS

BAB V AKSI BERSAMA MASYARAKAT. kampung demak Jaya dan diikuti oleh ketua RT yakni Erik Setiawan (45 tahun) berkumpul di

PEMERINTAH KABUPATEN JENEPONTO

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

PEMERINTAH KABUPATEN PEMALANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEMALANG NOMOR 8 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 5 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN PENATAAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI KELURAHAN

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

PENDAHULUAN. Latar Belakang

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG PEMBANGUNAN KAWASAN PERDESAAN

PEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA

PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN

KABUPATEN PESAWARAN KECAMATAN WAY RATAI DESA GUNUNGREJO PERATURAN DESA NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA

PEMERINTAH KOTA SUNGAI PENUH

BAB VII KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berikut adalah beberapa kesimpulan dalam penelitian ini:

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TABANAN NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TABANAN,

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. ditemui melalui pendekatan kualitatif, maka dapat disimpulkan sebagai berikut.

PEMERINTAH KABUPATEN POSO

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Peran Sektor Swasta dalam Percepatan Pembangunan Ekonomi di Daerah Tertinggal, Pendekatan Progam P2DTK 1

PEDOMAN PROGRAM DESMIGRATIF DESA MIGRAN PRODUKTIF

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG PENATAAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA/KELURAHAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 04 TAHUN 2009 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANTUL,

Transkripsi:

RANCANGAN PROGRAM RENCANA AKSI PENGEMBANGAN KBU PKBM MITRA MANDIRI Dalam rangka mendapatkan strategi pengembangan KBU PKBM Mitra Mandiri dalam upaya pemberdayaan masyarakat, sebagaimana tujuan dari kajian ini, telah dilakukan serangkaian kegiatan dimulai dari pemetaan sosial, evaluasi program dan penelitian yang menganalisis tentang permasalahan KBU PKBM Mitra Mandiri, faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan KBU dan juga permasalahan yang dihadapi warga belajar yang telah mendapatkan pelatihan dalam menjalankan usaha produktifnya, sampai pada penyusunan pengambilan keputusan secara aspiratif dan partisipatif. Pengambilan keputusan yang dilakukan secara musyawarah dan dihadiri oleh stake holders terkait, menunjukkan adanya kemauan dan itikad baik dari berbagai pihak untuk menjadikan KBU PKBM Mitra Mandiri sebagai salah satu wadah yang diharapkan mampu memberdayakan masyarakat di Kelurahan Leuwigajah. Berdasarkan kesepakatan yang diperoleh dalam diskusi, maka perlu disusun rancangan program rencana aksi untuk pengembangan KBU PKBM Mitra Mandiri yang berkembang dan berkelanjutan sesuai aspirasi dan kebutuhan masyarakat yang dalam pengelolaannya melibatkan komponen masyarakat, pemerintah dan swasta. Latar Belakang Kelurahan Leuwigajah merupakan salah satu daerah kantong kemiskinan di Kecamatan Cimahi Selatan, dimana penduduk miskin di wilayah itu mencapai 2.240 KK atau 23,69 % dari 9.452 KK yang ada di wilayah Kelurahan Leuwigajah (1.565 KK di antaranya adalah penerima BLT), atau 15,91 % dari jumlah seluruh keluarga miskin yang ada di Kota Cimahi (14.078 KK). Selain penduduk miskin, di Kelurahan Leuwigajah juga terdapat 2.830 jiwa yang tidak mempunyai pekerjaan. Pemerintah dalam hal ini Departemen Pendidikan Nasional melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Luar Sekolah telah mendorong terbentuknya Pusat Kegiatan Masyarakat (PKBM) yang menyelenggarakan berbagai pembelajaran yang dibutuhkan masyarakat, termasuk di dalamnya Kelompok Belajar Usaha yang diharapkan dapat menjadi suatu wadah bagi masyarakat untuk memberdayakan dirinya. Pada kasus yang terjadi di PKBM Mitra Mandiri, KBU yang dibentuk ternyata belum berjalan sesuai yang diharapkan yang disebabkan karena pengelolaan yang tidak aspiratif dan perencanaan yang tidak partisipatif. 94

Tujuan Tujuan rencana progam pengembangan KBU PKBM Mitra Mandiri adalah agar KBU PKBM dapat dikelola dengan sebagaimana mestinya, yaitu pengelolaan KBU yang aspiratif dan partisipatif, yang diharapkan dapat meningkatkan kapasitas warga masyarakat dalam rangka pemberdayaan masyarakat. Sasaran Sasaran dari program Pengembangan KBU PKBM Mitra Mandiri kelompok warga miskin dan pemuda pengangguran yang ada di Kelurahan Leuwigajah agar dapat memanfaatkan wadah KBU sebagai tempat untuk meningkatkan kapasitas dirinya, sementara pengelola PKBM hanya sebagai fasilitator dan pemerintah lokal sebagai pembina dan pengawas kegiatan KBU yang dilaksanakan oleh warga belajar. Strategi Strategi Pengembangan KBU PKBM Mitra Mandiri yang digunakan adalah melalui Diskusi Kelompok Terfokus (FGD) yang merupakan media untuk membahas permasalahan secara aspiratif. Strategi ini dianggap tepat untuk memberikan peluang kepada berbagai pihak terkait (stake holders) untuk mengemukakan gagasan, pemikiran dan keinginannya dalam rangka mendapatkan model pengelolaan KBU yang berkelanjutan. Adapun rincian program rencana aksi Pengembangan KBU PKBM Mitra Mandiri adalah sebagai berikut : 1. Program Pendidikan dan Pelatihan Menjahit dan Bengkel Motor Program Pendidikan dan Pelatihan Keterampilan Menjahit dan Bengkel Motor didasarkan pada aspirasi dari warga belajar dan mantan warga belajar, serta pendapat dari warga masyarakat lainnya, termasuk para tokoh dan aparat pemerintah Kelurahan Leuwigajah. Pendidikan dan latihan keterampilan menjahit dan Bengkel Motor dilakukan bekerjasama dengan Lembaga Pendidikan Kursus (LPK) YANI. Dalam rencananya akan direkrut 10 orang warga belajar dari masing-masing jenis keterampilan. Atas usulan dari pengelola PKBM bahwa dengan pertimbangan KBU PKBM Mitra Mandiri memiliki keterbatasan daya tampung dalam hal dana dan tempat, dan juga untuk melihat sejauh mana motivasi warga untuk mau mengikuti kegiatan KBU, maka dalam rekruitmen calon warga belajar, perlu diadakan seleksi bekerjasama dengan Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM). 95

Pendidikan dan Pelatihan Keterampilan Menjahit dan Bengkel Motor direncanakan diberikan kepada warga belajar sampai dengan tingkat mahir (enam bulan) atau minimal sampai dengan tingkat terampil (empat bulan, tiga kali pertemuan dalam satu minggu) yang selanjutnya setelah mendapatkan pendidikan dan pelatihan nantinya warga belajar diharapkan sudah dapat mengembangkan usaha menjahit dan bengkel motor dalam KBU PKBM Mitra Mandiri. Untuk mendorong tumbuhnya semangat berwiraswasta dan memberikan pengalaman dunia usaha, maka dalam program pendidikan dan pelatihan ini juga dilengkapi dengan kegiatan Magang atau PKL di perusahaan swasta, usaha penjahit lokal dan usaha bengkel motor lokal. Selain itu untuk menumbuhkan dan meningkatkan kesadaran dan tanggung jawab sosial warga belajar dalam upaya penanggulangan kemiskinan di komunitas kelurahan Leuwigajah setelah mereka mampu membuka usaha mandiri, juga diberikan kegiatan bimbingan sosial. Tujuan yang diharapkan dalam kegiatan ini adalah : a. Tersedianya warga belajar yang terampil dan profesional (menjahit dan bengkel sepeda motor) yang mampu membangun usaha dan mengembangkan KBU PKBM Mitra Mandiri. b. Tumbuhnya minat dan dimilikinya pengetahuan tentang entrepreneur (kewirausahawan), sehingga tidak menggantungkan diri pada lapangan kerja yang disediakan swasta dan pemerintah. c. Dimilikinya pengalaman kerja dalam dunia usaha (dari perusahaan tempat magang). d. Tumbuhnya kesadaran dan tanggung jawab sosial untuk berpartisipasi dalam memberdayakan masyarakat miskin melalui peningkatan ekonomi. 2. Program Pengembangan Usaha KBU Setelah warga belajar mendapatkan pendidikan dan pelatihan keterampilan menjahit dan bengkel sepeda motor (minimal sampai tingkat terampil), maka selanjutnya mereka diharapkan tidak bekerja di luar akan tetapi diharapkan dapat mengembangkan KBU PKBM Mitra Mandiri dengan membuka usaha menerima jahitan dan bengkel sepeda motor sekurangkurangnya selama enam bulan, agar mendapatkan proses pembelajaran dan pengalaman berwiraswasta secara kelompok. 96

Agar usaha produktif menjahit dan bengkel sepeda motor yang dijalankan warga belajar dapat berjalan sesuai yang diharapkan, maka perlu diadakan pendampingan, yaitu upaya pembinaan dan monitoring. Pendampingan dilaksanakan oleh pembina PKBM Dinas Pendidikan Kota Cimahi, aparat Kelurahan, LPM dan juga BKM Kelurahan Leuwigajah. Tujuan dari program ini adalah : a. Terbentuk dan berkembangnya Kelompok Belajar Usaha (KBU) menjahit dan bengkel sepeda motor yang ditangani oleh warga belajar yang terampil. b. Tersedianya tempat usaha bagi pengembangan KBU c. Adanya dukungan, pembinaan dan monitoring dari tim pendamping (Dinas Pendidikan Kota Cimahi, aparat Kelurahan Leuwigajah, dan BKM Kelurahan Leuwigajah) 3. Program Pengembangan Usaha Mandiri Setelah sekurang-kurangnya enam bulan warga belajar aktif mengembangkan usaha dalam KBU PKBM Mitra Mandiri, maka bagi warga belajar yang ingin membuka usaha secara mandiri bisa diupayakan mendapatkan bantuan akses modal atas rekomendasi dari PKBM yang dikuatkan oleh Pemerintah Kelurahan Leuwigajah dan Dinas Pendidikan Kota Cimahi. Bantuan Akses modal dan pemasaran direncanakan akan difasilitasi oleh Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana (BPMKB) Kota Cimahi dan Dinas Perekonomian dan Koperasi Kota Cimahi dalam bentuk bantuan KUKM berdasarkan persyaratan yang telah ditentukan, bantuan KUBE, dan fasilitasi untuk pengembangan pemasaran produk hasil keterampilan KBU dengan pihak swasta. Melalui pemberian bantuan ini diharapkan warga belajar yang membuka usaha secara mandiri baik individu maupun kelompok dapat berjalan dan berkembang di ekonomi lokal sehingga mereka pada akhirnya memiliki sumber pendapatan, mampu menghidupi diri dan keluarganya, bahkan mampu menciptakan lapanga kerja bagi orang lain. Adapun tujuan dari program ini adalah : a. Terbentuknya kelompok-kelompok usaha mandiri yang dibangun oleh warga belajar yang telah berhasil mengembangkan KBU, baik dalam bentuk KUEP, KUBE, Kelompok Usaha Kecil maupun usaha perorangan. 97

b. Terbuka dan berkembangnya jaringan pemasaran melalui dukungan dan pembinaan dari Dinas Perekonomian dan Koperasi Kota Cimahi c. Tersedianya bantuan modal bagi warga belajar yang membuka usaha baik secara kelompok maupun perorangan dari pemerintah Kota Cimahi atas rekomendasi dari PKBM Mitra Mandiri dan Pemerintah Kelurahan Leuwigajah 4. Program Peningkatan Pelayanan Informasi PKBM dan Kerjasama dengan Kelembagaan Lokal Untuk meningkatkan pelayanan informasi tentang program-program kegiatan PKBM, khususnya KBU dilingkungan komunitas Kelurahan Leuwigajah dan kerjasama dengan kelembagaan lokal, maka perlu dibentuk suatu kelembagaan baru yang memungkinkan terjadinya pertukaran informasi diantara pengurus lembaga atau organisasi lokal. Forum Rembug adalah kelembagaan yang diusulkan oleh para pengurus organisasi lokal, termasuk pihak pengelola PKBM Mitra Mandiri yang menginginkan ditingkatkannya pertukaran informasi dan kerjasama dalam hal sosialisasi program-program PKBM, dan penanggulangan masalah sosial yang ada di Kelurahan Leuwigajah, khususnya dalam hal penanggulangan kemiskinan. Melalui kegiatan Forum Rembug ini diharapkan sosialisasi program pemberdayaan masyarakat melalui PKBM Mitra Mandiri, khususnya melalui KBU dapat terserap ke masyarakat, sehingga minat masyarakat untuk mengikuti program KBU PKBM Mitra Mandiri menjadi lebih besar, dan melalui kegiatan Forum rembug ini diharapkan pintu masuk ke KBU PKBM juga bisa melalui kelembagan lokal atau organsiasi sosial yang ada di Kelurahan Leuwigajah yang terkait dengan masalah penanggulangan kemiskinan. Tujuan dari program ini adalah : a. Terbentuknya kelembagaan yang dapat menjadi wadah bagi lembaga lokal dan PKBM dalam pertukaran informasi dan kerjasama dalam hal penanggulangan kemiskinan b. Tersosialisasikannya keberadaaan PKBM dan program KBU secara merata di seluruh wilayah Kelurahan Leuwigajah Adapun rincian dari model hasil diskusi dari rancangan program yang telah disepakati dapat dilihat dalam tabel dan Gambar Model Pengembangan PKBM Mitra Mandiri berikut : 98