PENGEMBANGAN LKS MATEMATIKA BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING SISWA KELAS VII SMP MATERI BANGUN DATAR SEGI EMPAT

dokumen-dokumen yang mirip
PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA MATEMATIKA BERBASIS CTL UNTUK SISWA KELAS VII SMP MATERI ARITMATIKA SOSIAL

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) MATEMATIKA BERBASIS MASALAH UNTUK KELAS VII SMP PADA MATERI HIMPUNAN

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA MATEMATIKA BERBASIS MASALAH UNTUK KELAS VIII SMP MATERI KUBUS DAN BALOK

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) MATEMATIKA BERBASIS MASALAH UNTUK KELAS VIII SMP PADA MATERI LINGKARAN

PENGEMBANGAN LKS MATEMATIKA BERBASIS MASALAH UNTUK KELAS VIII SMP PADA MATERI PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL

Yulia Damai Yanti 1), Arcat 2), Hardianto 3). 1) Mahasiswa Universitas Pasir Pengaraian

Gensrinawati 1), Arcat 2), Hardianto 3). 2) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Pasir Pengaraian

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA MATEMATIKA BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING UNTUK SISWA KELAS VIII SMP MATERI LINGKARAN

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) MATEMATIKA BERBASIS MASALAH UNTUK KELAS IX SMP/MTs PADA POKOK BAHASAN BARISAN DAN DERET

Keywords : Worksheet, Problem Solving, Circles. PENDAHULUAN

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) MATERI PECAHAN BERBASIS METODE PENEMUAN TERBIMBING UNTUK KELAS VII SISWA SMP

PENGEMBANGAN LKS BERBASIS PEMECAHAN MASALAH BERDASARKAN LANGKAH-LANGKAH POLYA UNTUK KELAS VII SMP MATERI ARITMATIKA SOSIAL

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK PADA MATERI PLSV KELAS VII SMP

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI PERBANDINGAN UNTUK SISWA KELAS VII SMP NEGERI 12 PADANG

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI KAIDAH PENCACAHAN UNTUK SISWA KELAS XI MIA SMAN 7 PADANG

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS MASALAH UNTUK MATERI PROGRAM LINEAR PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS X SMKN 6 PADANG ABSTRACT

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBENTUK BUKU SAKU DILENGKAPI PETA KONSEP PADA MATERI EKOSISTEM UNTUK SISWA KELAS VII SMPN 3 GUNUNG TULEH

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI MATRIKS UNTUK KELAS X SMKN 4 PADANG. Oleh

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS PENDEKATAN PROBLEM SOLVING PADA MATERI SISTEM KOORDINASI MANUSIA UNTUK SMA ABSTRACT

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI EKSPONEN DAN LOGARITMA UNTUK SISWA KELAS X SMA KARTIKA 1-5 PADANG

PENGEMBANGAN MODUL DILENGKAPI MIND MAP DAN GLOSARIUM PADA MATERI PELAJARAN BIOLOGI UNTUK SISWA KELAS X SMAN 12 PADANG

Oleh: Desi Novita *), Anna Cesaria **), Hamdunah **) Mahasiswa Program Studi Pendididkan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat.

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BIOLOGI DILENGKAPI MIND MAP PADA MATERI POKOK SISTEM RESPIRASI UNTUK SMA

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) MATEMATIKA BERBASIS DISCOVERY LEARNING PADA MATERI TEOREMA PYTHAGORAS KELAS VIII MTsN LUBUK BUAYA PADANG

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BIOLOGI BERBASIS GAMBAR PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN UNTUK SMA

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA BERBASIS MACROMEDIA FLASH DENGAN TAMPILAN SLIDE POWERPOINT PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN MAKANAN UNTUK SISWA KELAS XI IPA SMA

MEDIA DEVELOPMENT LEARNING INSTRUCTIONAL GAMES MACROMEDIA FLASH-BASED IN VOCATIONAL HIGH SCHOOL. Triska Yeti Evrianis, Azrita 1), M.

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERUPA HANDOUT YANG DILENGKAPI GLOSARIUM PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA SMAN 1 TIGO NAGARI KABUPATEN PASAMAN

Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) Berbasis Penemuan Terbimbing Pada Materi Persamaan Kuadrat Untuk SMPN 12 Padang

PENGEMBANGAN PENUNTUN PRAKTIKUM BERORIENTASI GAMBAR PADA MATERI JARINGAN UNTUK KELAS VII SMP ARTIKEL

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat 2

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI PERSAMAAN LINIER SATU VARIABEL UNTUK SISWA KELAS VII

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BIOLOGI PADA MATERI JARINGAN TUMBUHAN UNTUK SMA. Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat

ABSTRACT. Keyword : Worksheet,, Guided Discovery, Trigonometry

Pengembangan E-book Pembelajaran Menggunakan Flipbook Berbasis Web Pada Siswa Kelas X Jurusan Teknik Komputer Jaringan (TKJ) Di SMK ADZKIA Padang

ARTIKEL ILMIAH YUSRIKA NENGSIH NIM

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) MATEMATIKA BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI KELILING DAN LUAS SEGITIGA.

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS MULTIPLE INTELLIGENCES UNTUK KELAS VIII SMP MATERI PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS MASALAH PADA MATERI BENTUK ALJABAR UNTUK SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 SIJUNJUNG JURNAL

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BIOLOGI BERBASIS GAMBAR PADA MATERI POKOK PLANTAE UNTUK SMA. Oleh

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA BERBASIS INKUIRI TERBIMBING UNTUK KELAS V SEKOLAH DASAR

Siti Nurhayati 21, Didik S. Pambudi 22, Dinawati Trapsilasiwi 23

Agung Setiabudi et al., Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika...

PRAKTIKALITAS PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS KONSTRUKTIVISME PADA MATERI MATRIKS UNTUK KELAS XI SMAN 3 PADANG ARTIKEL E-JURNAL

JURNAL SUSANTI NIM

PENGEMBANGAN HANDOUT DILENGKAPI DENGAN TEKA-TEKI SILANG PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI MATERI SISTEM EKSKRESI DI MAN 1 MUARA BUNGO

Oleh ABSTRACT. Key Word : Development, LKS,Guided Discovery PENDAHULUAN

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPUTER DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN CLASSIC TUTORIAL DI SMK N 1 LINTAU BUO JURUSAN RPL

PENGEMBANGAN MODUL DILENGKAPI WINDOW ZOOMING PADA MATERI FOTOSINTESIS UNTUK SISWA KELAS VIII DI SMPN 21 TEBO, JAMBI

Julia Putriani *), Anny Sovia **), Lucky Heriyanti Jufri **) ABSTRACT

JURNAL MEGA ISHANA NPM

PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI SEGIEMPAT DAN SEGITIGA BERBASIS PEMECAHAN MASALAH UNTUK SISWA KELAS VII SMP. Oleh ABSTRACT

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA MATERI PENYAJIAN DATA STATISTIK UNTUK KELAS X SMA N 3 PADANG. Oleh

PENGEMBANGAN LKS IPA TERPADU MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA MATERI SISTEM PERNAFASAN KELAS VIII SMP N 6 TAMBUSAI

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS KONSTRUKTIVISME PADA MATERI BANGUN RUANG SISI DATAR KELAS VIII SMPN 23 PADANG

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN KELAS XI SMA.

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI ARITMATIKA SOSIAL UNTUK SISWA KELAS VII SMP 1 BAYANG UTARA ABSTRACT

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS KONSTRUKTIVISME UNTUK MATERI BILANGAN BULAT PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS VII SMPN 2 RAO UTARA KECAMATAN RAO UTARA

PENILAIAN BERBASIS KELAS UNTUK PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN IPA BIOLOGI SMP

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS PROBLEM SOLVING PADA MATERI SISTEM EKSKRESI MANUSIA UNTUK SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) Oleh:

PENGEMBANGAN HANDOUT DISERTAI PETA KONSEP BERGAMBAR PADA MATERI SISTEM PERNAPASAN UNTUK SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) ABSTRACT

Oleh ABSTRACT PENDAHULUAN

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING UNTUK MATERI BARISAN DAN DERET KELAS X SMK NEGERI 4 PADANG ABSTRACT

Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Bung Hatta

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK (PMR) PADA MATERI BILANGAN PECAHAN UNTUK SISWA KELAS VII SMPN 27 PADANG ABSTRACT

Siti Masruha 21, Sunardi 22, Arika Indah K 23

PENGEMBANGAN HANDOUT BERGAMBAR DILENGKAPI PETA KONSEP PADA MATERI PROTISTA UNTUK SISWA SMA/MAKELAS X ARTIKEL ILMIAH FIRMANA JUTIN NIM.

Hasil Uji Validitas Buku Siswa Berbasis Inkuiri pada Pembelajaran IPA untuk Siswa Kelas VIII SMP

ABSTRACT. Keywords : media, computer, RME, circle, ADDIE

PENGEMBANGAN HANDOUT DENGAN TAMPILAN BROSUR DILENGKAPI GLOSARIUM PADA MATERI KINGDOM PLANTAE DI KELAS X SMAN 2 KERINCI KANAN KABUPATEN SIAK.

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA MATERI LINGKARAN UNTUK SISWA SMP KELAS VIII JURNAL

Rizallisa Ariyanti*), Anna Cesaria**), Merina Pratiwi**) ABSTRACT

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BIOLOGI BERBASIS PROBLEM SOLVING PADA MATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN KELAS VII SMP Oleh:

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) DENGAN PENDEKATAN PENEMUAN TERBIMBING UNTUK MATERI PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN KELAS X SMKN 6 PADANG.

PENGEMBANGAN HANDOUT DILENGKAPI GAMBAR DAN PETA KONSEP PADA MATERI SISTEM PEREDARAN DARAH PADA MANUSIA UNTUK SMP. Oleh:

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL PADA MATERI PECAHAN

PENGEMBANGAN MODUL YANG DILENGKAPI PETA KONSEP BERGAMBAR PADA MATERI KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP UNTUK SMP

PENGEMBANGAN PENUNTUN PRAKTIKUM YANG DILENGKAPI GAMBAR PADA MATERI PROTISTA UNTUK SISWA KELAS X SMA

Mahasiswa Program Studi PTIK, FKIP, Universitas Bung Hatta. Dosen Program Studi PTIK, FKIP, Universitas Bung Hatta

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS DISCOVERY LEARNING PADA MATERI GARIS DAN SUDUT KELAS VII

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERUPA HANDOUT DENGAN TAMPILAN SITUS WEB DILENGKAPI GLOSARIUM PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA SMA PGRI 1 PADANG

Key Words: Student worksheet, Discovery Learning, social aritmatic

Key Words: Discovery, module, development, one variable equations.

PENGEMBANGAN MEDIA INTERAKTIF DENGAN GAME PUZZLE PADA PEMBELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DI SMP N 2 LEMBAH MELINTANG

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGEMBANGAN MODUL MATERI HIMPUNAN BERBASIS KONTEKSTUAL UNTUK SISWA KELAS VII SMP/MTs ABSTRACT

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BIOLOGI BERBASIS GAMBAR PADA MATERI STRUKTUR DAN FUNGSI JARIANGAN TUMBUHAN UNTUK SMP

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA MATERI POLA BILANGAN

Abstract. Keywords : Interactive Media, LAN, TKJ.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang bertujuan

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA MATEMATIKA BERBASIS MASALAH

JURNAL SAINS DAN INFORMATIKA Research of Science and Informatic

PENGEMBANGAN HANDOUT BERGAMBAR DISERTAI NETWORK TREE PADA MATERI STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN HEWAN SEMESTER I KELAS XI UNTUK SMA.

PENGEMBANGAN HANDOUT BERBASIS KONTEKSTUAL PADA MATERI KERUSAKAN LINGKUNGAN UNTUK SISWA SMP E - JURNAL TESSA MUTIARA. T NIM.

PENGEMBANGAN HANDOUT BERGAMBAR DISERTAI PETA KONSEP PADA MATERI KEANEKARAGAMAN HAYATI UNTUK SISWA SMA KELAS X

PENGEMBANGAN MODUL BIOLOGI BERBASIS KONSTRUKTIVISME PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA UNTUK SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 16 KERINCI

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERUPA KOMIK BIOLOGI PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN MAKANAN UNTUK SISWA KELAS XI IPA. Oleh :

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BAHASA INDONESIA BERBASIS KOMIK PADA MATERI MENULIS PUISI BEBAS SISWA KELAS VIII SMP N 21 PADANG

Transkripsi:

PENGEMBANGAN LKS MATEMATIKA BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING SISWA KELAS VII SMP MATERI BANGUN DATAR SEGI EMPAT Ermelia Surbakti 1), Hardianto 2),Nurrahmawati 3) 1) Fakultas Keguruan Ilmu dan Pendidikan, Universitas Pasir Pengaraian Ermeliasurbakti1993@gmail.com 2) Fakultas Keguruan Ilmu dan Pendidikan, Universitas Pasir Pengaraian Hardiantocally@gmail.com 3) Fakultas Keguruan Ilmu dan Pendidikan, Universitas Pasir Pengaraian Nurrahmawati1307@ymail.com ABSTRACT This study aims to generate math worksheets based discovery Guided valid and practical in quadrilateral. This research was the development (Research and Development) with a 3-D model of development which includes the step of defining (Define), the design (Design), and development (Develop). The subjects were students of class VII SMPN 3 Ujung Batu school year 2015/2016. The instrument used in this study was a validation questionnaire sheet and questionnaire sheet practicalities. Based on test validity based LKS Guided discovery that had been made to four people validator with some revisions and corrections then obtained an average score of validation results based LKS Guided discovery was 3.15 with a valid category. While the practicalities obtained based testing and assessment using questionnaires practicalities by expert Expert with an average of 79% in the category of practical, teachers with an average of 83% in the category of practical and seventh grade students of SMPN 3 Ujung Batu with an average of practicality 80% by practical category. So it can be concluded that LKS Guided discovery was valid and practical. Keywords: Development, Guided discovery, Quadrilateral 1. PENDAHULUAN Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan pada setiap jenjang pendidikan di Indonesia mulai dari Sekolah Dasar (SD) sampai sekolah Menengah Atas (SMA). Matematika juga dijadikan sebagai salah satu penentu kelulusan siswa yaitu dengan adanya Ujian Nasional (UN) matematika dalam setiap jenjang pendidikan. Hal ini dilaksanakan karena matematika merupakan ilmu pengetahuan yang penting sebagai pengantar ilmu-ilmu pengetahuan yang lain. Oleh sebab itu pembelajaran matematika harus dilaksanakan dengan baik agar apa yang diinginkan dapat tercapai dengan maksimal. Agar pembelajaran tercapai dengan maksimal guru selalu berupaya agar siswa dapat menguasai materi dan memahami konsep-konsep matematika, upaya tersebut dapat dilakukan guru dalam pembelajaran di sekolah. Dalam pembelajaran terdapat proses belajar mengajar antara guru dengan siswa. Berdasarkan hal tersebut maka dalam proses pembelajaran siswa berperan menjadi subjek bukan objek pembelajaran, siswa dibebaskan untuk berperan aktif karena pembelajaran di kelas akan lebih bermakna ketika pengetahuan dicari dan ditemukan siswa itu sendiri. Pembelajaran bermakna sebagai suatu proses merupakan suatu yang tidak terlepas dari komponen-komponen lain yang saling berinteraksi didalamnya. Salah satu komponen dalam proses tersebut adalah sumber belajar. Sumber belajar merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan dalam bentuk media untuk membantu siswa dalam belajar, bentuknya tidak terbatas misalnya berbentuk cetakan, video, kombinasi dari berbagai format yang dapat digunakan oleh siswa atau pun guru (Hamdani, 2011: 225). 1

Salah satu sumber belajar yang digunakan guru untuk menunjang proses pembelajaran adalah Lembar Kerja Siswa (LKS). LKS merupakan salah satu alat bantu pembelajaran (Hamdani: 2011: 225). LKS merupakan bahan ajar yang dikemas sedemikian rupa agar siswa dapat mempelajari materi tersebut secara mandiri (Majid, 2011: 174). Oleh karena itu dalam LKS sebaiknya memuat materi yang terstruktur, ringkas dan tugas yang berkaitan dengan materi. Akan tetapi berdasarkan observasi yang dilakukan oleh penulis di SMP N 3 Ujung Batu, LKS yang digunakan saat ini adalah LKS yang diedarkan oleh penerbit Graha Pustaka. LKS tersebut hanya berisi materi, contoh soal dan soal latihan yang berbentuk tes isian, pilihan ganda dan essay saja. LKS hanya digunakan untuk guru dalam memberikan penambahan latihan kepada siswa. LKS tersebut langsung dimulai dengan rumus matematika kemudian contoh soal dan soal-soal latihan Berdasarkan permasalahan tersebut sebaiknya guru dapat lebih mengembangkan LKS, pengembangan LKS dapat disesuaikan dengan karakteristik siswa dan metode pembelajaran yang dipilih guru. Salah satu metode pembelajaran yang dapat digunakan guru dalam mengembangkan LKS matematika adalah metode penemuan terbimbing. Metode penemuan terbimbing adalah pembelajaran yang menyarankan agar siswa berpartisipasi aktif dalam memperoleh pengalaman dan melakukan penerapan untuk menemukan konsep (Jerome dalam Dahar, 2011: 79) Adapun langkah-langkah metode penemuan terbimbing menurut Eggen (2012) adalah sebagai berikut: 1) Guru menarik perhatian siswa dan menetapkan fokus pelajaran, 2) guru memberi siswa contoh dan meminta siswa untuk mengamatinya, 3) Guru menanyakan pertanyaan-pertanyaan untuk membimbing siswa mencapai pemahaman konsep, 4) Guru membimbing siswa memahami suatu konsep, 5) Siswa mengaplikasikan kesimpulan yan dibuat kedalam situasi yang baru. Metode penemuan terbimbing ini dapat membantu guru untuk menyusun perencanaan yang sesuai dengan langkahlangkahnya dan dapat digunakan sebagai bahan ajar yang memfasilitasi siswa untuk mengkontruksi pengetahuan. Berdasarkan langkah-langkah tersebut, maka siswa akan melakukan kegiatan belajar seperti menemukan, mencari, dan mendiskusikan sendiri. Ini berarti proses pembelajaran merupakan hal penting yang akan dilihat guru sebagai bentuk pencapain tujuan pembelajaran. Untuk memudahkan kegiatan tersebut, maka guru dapat memfasilitasi bahan ajar, salah satunya adalah Lembar Kerja Siswa (LKS) dengan metode penemuan terbimbing. Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan, maka tujuan penelitian ini adalah menghasilkan Lembar Kerja Siswa (LKS) berbasis penemuan terbimbing yang valid dan praktis pada materi bangun datar segi empat. 2. METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian pengembangan (Research and Development). Pengembangan lembar kerja siswa (LKS) matematika berbasis penemuan terbimbing ini menggunakan 4-D. Tahaptahap pengembangan tersebut adalah pendefinisian (Define), perancangan (Design), pengembangan (Develop) dan penyebaran (Desseminate). Tetapi dalam penelitian ini telah dimodifikasi menjadi 3-D. Terdiri dari tiga tahap pengembangan pendefinisian (Define), perancangan (Design) dan pengembangan (Develop), karena keterbatasan waktu dan biaya. Prosedur pengembangan yang digunakan pada penelitian ini sesuai dengan model pengembangan 4-D yang telah dimodifikasi menjadi 3-D. ada pun langkah-langkah pengembangan LKS matematika berbasis penemuan terbimbing adalah sebagai berikut: Tahap pendefinisian dilakukan dengan menganalisis pada 3 aspek yaitu analisis terhadap kurikulum, analisis siswa dan analisis kebutuhan siswa, diuraikan sebagai berikut : Analisis Kurikulum untuk memantau tingkat pencapaian tujuan pendidikan 2

nasional maka pemerintah membentuk Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) yang salah satunya menyusun standar kompetensi dan kompetensi dasar. Satuan pendidikan harus mengembangkan dan menyusun indikator-indikator pencapaian kompetensi untuk setiap mata pelajaran berdasarkan standar kompetensi dasar yang ditetapkan BSNP. Langkah selanjutnya adalah menganalisis konsep-konsep yang ensesial yang diajarkan pada semester II kelas VII SMP. Hasil analisis konsep memberikan gambaran umum tentang metode dan pendekatan pembelajaran yang sesuai digunakan serta permasalahan yang akan disajikan. Hasil analisis konsep juga memberikan gambaran tentang materi apa saja yang dapat disajikan melalui pendekatan masalah yang akan digunakan pada lembar kerja siswa. Kemudian analisis siswa dilakukan untuk mengetahui karateristik siswa. Karateristik ini meliputi jumlah siswa, usia siswa dan karakter siswa. Untuk keperluan penelitian ini peneliti mengambil kelas VII SMP N 3 Ujung Batu. Sebagai subjek uji coba. Analisis siswa dilakukan sebagai landasan dalam merancang pembelajaran melalui LKS yang akan dikembangkan. Selanjutnya analisis kebutuhan siswa dilakukan untuk mengetahui masalah yang mendasari terjadinya ketimpangan dalam proses pembelajaran yang berhubungan dengan peran dan penggunaan LKS dalam pembelajaran. Selain itu analisis juga dilakukan terhadap bahan ajar yang digunakan oleh guru maupun yang dijual dipasaran. Analisis ini yang mendasari perlunya pengembangan LKS berbasis penemuan terbimbing. Tahap perancangan adalah tahap untuk melakukan penyusunan LKS berbasis penemuan terbimbing. Penyusunan LKS berbasis penemuan terbimbing disesuaikan dengan materi bangun datar segi empat kelas VII semester II dan metode berbasis penemuan terbimbing Tahap pengembangan ini menghasilkan LKS berbasis penemuan terbimbing. Tahap ini terdiri dari beberapa tahapan: Validasi LKS yang sudah dirancang dikonsultasiskan dan didiskusikan degan beberapa orang pakar. Kegiatan validasi dilakukan dengan mengisi lembar validasi LKS hingga diperoleh LKS yang valid dan layak untuk digunakan Tahap Revisi Tahap revisi dilakukan apabila hasil penilaian validator ditemukan beberapa bagian yang perlu diperbaiki. LKS yang telah direvisi diberikan kembali kepada validator untuk didiskusikan lebih lanjut apakah sudah layak diujicobakan atau belum. Apabila hasil pengembangan sudah valid maka selanjutnya adalah uji coba produk ke sekolah. Tahap Ujicoba Produk yang sudah dinyatakan valid oleh beberapa validator diujicobakan pada siswa kelas VII semester II SMP Negeri 3 Ujung Batu. Setelah tahap uji coba akan dilihat kepraktisan penggunaan LKS berbasis penemuan terbimbing. Uji coba produk adalah pengujian kelayakan produk yang telah dihasilkan dalam pembelajaran matematika. Uji coba yang dilakukan adalah uji coba terbatas pada salah satu SMP di Ujung Batu yang belum menggunakan LKS berbasis penemuan terbimbing. Uji coba dilakukan untuk mengetahui kepraktisan bahan ajar yang dikembangkan yaitu LKS berbasis penemuan terbimbing. Uji coba dilakukan terhadap siswa kelas VII SMP N 3 Ujung Batu pada semester II tahun pelajaran 2015/2016 tanggal 04 dan 05 januari 2016. SMP N 3 Ujung Batu dipilih karena ingin melihat praktikalitas LKS berbasis penemuan terbimbing yang telah dihasilkan. Jenis data yang diperoleh dari penelitian ini yaitu data primer yang diambil langsung dari lembaran validasi dari masing-masing validator LKS dan analisis kepraktisan LKS diambil dari hasil angket respon guru dan siswa. Teknik pengumpulan data adalah suatu cara yang digunakan untuk mengumpulkan data yang digunakan. Pada penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik non tes yaitu angket. Angket yang digunakan adalah angket validasi LKS 3

dan angket praktikalitas. angket validasi LKS ini menggunakan skala lima yaitu 1) sangat tidak setuju 2) tidak setuju 3) kurang setuju 4) setuju 5) sangat setuju dan angket praktikalitas LKS menggunakan skala empat yaitu 1) sangat setuju 2) setuju 3) tidak setuju 4) sangat tidak setuju. Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah instrument kevalidan, instrument kepraktisan LKS berbasis penemuan terbimbing. Instrument kevalidan validasi dilakukan untuk mengetahui keabsahan LKS yang telah dirancang yaitu LKS berbasis penemuan terbimbing. Validasi dilakukan kepada 4 orang validator. Berikut ini uraian mengenai instrument kevalidan yang digunakan pada pengembangan LKS berbasis penemuan terbimbing. Lembar validasi LKS Lembar validasi LKS berisi penilaian yang terdiri atas aspek didaktik, isi, bahas dan tampilan (layout). Lembar validasi divalidasi oleh 4 orang validator. Lembar validasi instrument pengumpulan data selain desain produk, instrument pengumpulan data juga akan divalidasi agar instrument tersebut berkualitas baik untuk digunakan dalam pengumpulan data penelitian. Instrumen yang perlu divalidasi tersebut adalah lembar angket praktikalitas Instrument kepraktisan digunakan untuk mengumpulkan data kepraktisan. Kepraktisan dalam evaluasi pendidikan merupakan kemudahan-kemudahan yang ada pada instrumen evaluasi baik dalam mempersiapkan, menggunakan, menginterpretasi/memperoleh hasil, maupun kemudahan dalam menyimpannya. Instrumen tersebut terdiri dari Angket praktikalitas Expert ini diberikan kepada pakar pendidikan matematika. Aspek yang akan di ukur berkaitan dengan kepraktisan dan kemudahan penggunaan LKS berbasis penemuan terbimbing. Angket respon siswa terhadap LKS berbasis penemuan terbimbing. Angket ini disebarkan kepada siswa. Siswa diminta untuk mengisi angket setelah uji coba LKS berbasis penemuan terbimbing dilaksanakan dalam pembelajaran matematika. Aspek kepraktisan yang akan diukur meliputi kemudahan siswa dalam menggunakan LKS dan daya tarik/tampilan LKS. Angket respon guru terhadap LKS berbasis penemuan terbimbing. Angket ini digunakan untuk mendapatkan penilaian dan respon guru terhadap LKS berbasis penemuan terbimbing. Angket ini akan diisi oleh guru kelas VII SMP. Kemudahan guru dalam menggunakan LKS dan daya tarik LKS. Data ini dianalisis dengan analisis deskriptif. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah hasil validitas LKS oleh pakar dan hasil kepraktisan LKS. Validasi oleh pakar hasil validasi dari validator terhadap seluruh aspek yang dinilai disajikan dalam bentuk tabel. Analisis dilakukan dengan menggunakan skala likert,. Berikut ini rumus mencari rata-rata validasi. R= m i=1 n j =1 V ij mn Dengan, R = Rata-rata hasil penilaian dari para ahli/ praktisi V ij = Skor hasil penilaian para ahli/ praktisi ke-j terhadap kriteria i n = Banyaknya para ahli atau praktisi yang menilai m = Banyaknya kriteria. Dengan kriteria sebagai berikut: 1. Bila R > 3,20 maka dikategorikan sangat valid. 2. Bila 2,40 < R 3,20 maka dikategorikan valid 3. Bila 1,60 < R 2,40 maka dikategorikan cukup valid 4. Bila 0,80 < R 1,60 maka dikategorikan kurang valid 5. Bila R 0,80 maka dikategorikan tidak valid. Muliyardi dalam Deswita (2013: 60-61) Jadi dapat disimpulkan bahwa LKS dikatakan valid jika rata-rata yang diperoleh 2,40. Angket praktikalitas LKS dideskripsikan dengan teknik analisis frekuensi data dengan rumus: 4

P= R SM Keterangan: P = Nilai Pratikalitas R = Skor yang Diperoleh SM = Skor Maksimum Kategori kepraktisan menggunakan klafikasi pada Tabel 1. Tabel 1. Kategori Praktilitas LKS NO Tingkat Pencapaian Kategori (%) 1 85 100 Sangat Praktis 2 75 84 Praktis 3 60 74 Cukup Praktis 4 55 59 Kurang Praktis 5 0 54 Tidak Praktis Berdasarkan Tabel 1 dapat disimpulkan bahwa LKS dikatakan praktis jika target pencapaian nilai praktikalitasnya di atas 75%. 3. HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian ini telah dilakukan dengan menggunakan LKS matematika berbasis penemuan terbimbing untuk kelas VII SMP, sebelum tahap pendefinisian dilakukan kita memerlukan buku BSNP untuk menganalisis kurikulum, data siswa dilakukan untuk menganalisis siswa seperti jumlah siswa, usia siswa, dan karakter siswa. Bahan ajar digunakan untuk menganalisis kebutuhan siswa dari analisis yang dilakukan diperoleh hasil sebagai berikut: Tahap pendefinisian adalah tahap awal yang harus dilakukan sebelum mengembangkan LKS berbasis penemuan terbimbing. Tahap ini sebagai landasan dalam mengembangkan LKS berbasis penemuan terbimbing yang dibutuhkan. Pada tahap ini ada beberapa analisis yang dilakukan yaitu analisis kurikulum, analisis siswa dan analisis kebutuhan siswa. Penjelasan dari analisisanalisis tersebut adalah sebagai berikut: Hasil analisis kurikulum, kurikulum yang digunakan sekarang adalah kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP). Berdasarkan permendiknas no. 22 tahun 2006 tentang Standar Isi mata pelajaran matematika untuk semua jenjang pendidikan dasar maupun menengah dinyatakan bahwa tujuan mata pelajaran matematika di sekolah adalah agar siswa memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antar konsep dan mengaplikasikan konsep secara luwes, akurat, efisien, dan tepat dalam pemecahan masalah (BSNP, 2006: 106). Tujuan tersebut sesuai dengan metode penemuan terbimbing dimana siswa dapat memahami konsep tersebut dengan bimbingan guru dalam menemukan konsep pembelajaran matematika. Selanjutnya analisis kurikulum dilakukan terhadap analisis Standar Kompetensi (SK), Kompetensi Dasar (KD) dan materi bangun datar segi empat kelas VII Sekolah Menengah Pertama (SMP). Analisis ini menjadi pedoman dalam mengembangkan LKS matematika berbasis penemuan terbimbing untuk siswa kelas VII SMP. Analisis yang dilakukan terhadap kurikulum matematika untuk kelas VII SMP adalah mengenai kesesuaian materi dengan metode pembelajaran berbasis penemuan terbimbing. Setelah dianalisis SK tersebut dapat disajikan dengan pembelajaran berbasis penemuan terbimbing pada SK nomor 6 materi tentang memahami konsep segi empat dan segitiga serta menentukan ukurannya. KD yang dikembangkan dalam LKS ini adalah KD 6.2 dan KD 6.3 karena lebih menarik jika materi disajikan dengan berbasis penemuan terbimbing karena siswa dibimbing langsung dalam menemukan konsep pembelajaran. Analisis terhadap materi juga menghasilkan suatu pemikiran bahwa perlunya penyajian pembelajaran LKS berbasis penemuan terbimbing yang membuat siswa berperan aktif di dalam kelas. Pada LKS berbasis penemuan terbimbing ini akan memudahkan siswa dalam mengidentifikasi sifat-sifat serta menemukan rumus keliling dan luas segi empat. Karena dengan LKS berbasis penemuan terbimbing ini siswa dibimbing langsung oleh guru dalam menemukan konsep pembelajaran. Hasil analisis siswa yaitu Siswa kelas VII menjadi subjek penelitian dalam uji coba LKS berbasis penemuan terbimbing. subjek penelitian tersebut adalah siswa kelas VII 5

SMP N 3 Ujung Batu tahun ajaran 2015/2016 yang terdiri dari 29 siswa, 12 lakilaki dan 17 perempuan. Siswa kelas VII SMP N 3 Ujung Batu rata-rata berumur 12 14 tahun. dengan demikian pada usia ini bisanya seseorang sudah mampu berpikir abstrak dan hipotesis (Sunarto dan Agung, 2008: 25), selain itu kurangnya pemahaman siswa dalam menjawab soal berdasarkan langkah-langkah yang seharusnya dibuat mengakibatkan siswa sulit dalam menjawab soal-soal, oleh sebab itu peneliti merasa pendekatan Penemuan Terbimbing cocok untuk digunakan pada LKS yang dikembangkan demi tercapainya tujuan pembelajaran matematika. Sedangkan pada tahap analisis kebutuhan siswa, peneliti mendapat informasi bahwa siswa sangat sangat membutuhkan LKS berbasis Penemuan Terbimbing guna untuk meningkatkan kemampuan menemukan konsep pembelajaran. Berdasarkan pengamatan, karakter siswa kelas VII SMP N 3 Ujung Batu sebagai berikut: siswa kurang berminat untuk belajar matematika sehingga siswa kurang fokus dalam pembelajaran karena pembelajaran hanya berpusat pada guru. Siswa hanya menghafal rumus tanpa memahami konsep penggunaan rumus, sehingga diberi soal beragam siswa mnegalami kesulitan. Berdasarkan karakter yang ditemukan maka peneliti perlu mengembangkan LKS yang mampu mendorong siswa untuk aktif dan karakter yang dimiliki siswa tadi dapat diarahkan yang positif dalam pembelajaran. Oleh karena itu dipilih LKS berbasis penemuan terbimbinapat mengakomondasi karakter yang dimiliki siswa tadi pada arah yang positif dalam pembelajaran. Dimana dalam penggunaan LKS berbasis penemuan terbimbing ini akan membuat siswa fokus dan konsentrasi untuk mengisis LKSnya. Dalam pembelajaran dengan menggunakan LKS berbasis penemuan terbimbing siswa akan belajar secara bekelompok dan berdiskusi dalam menemukan konsep dengan bimbingan guru sesuai langkah-langkah penemuan terbimbing, sehingga aktifitas ini dapat memfasilitasi karakter siswa yang suka berkelompok dan berdiskusi. Kesimpulan dari analisis siswa ini maka peneliti perlu mengembangkan LKS berbasis penemuan terbimbing dalam pembelajaran. Pengamatan yang dilakukan terhadap pembelajaran di SMP N 3 Ujung Batu, terlihat dalam menyampaikan pembelajaran di kelas, guru matematika masih menggunakan metode ceramah, contoh kemudian soal latihan. Metode tersebut guru masih memiliki peran dominan dalam pembelajaran. Siswa hanya memperhatikan penjelasan guru didepan kelas sehingga siswa tidak aktif dalam pembelajaran. Secara umum guru dan siswa masih berpedoman pada buku teks yang disediakan oleh sekolah dan buku pegangan yang dibeli diluar. Sedangkan LKS yang digunakan adalah LKS yang diedarkan oleh penerbit swasta yang dibeli di pasaran. Berdasarkan yang dibeli dipasaran berisi materi pelajaran, contoh soal dan soal latihan. Karena buku dan LKS matematika belum terdapat membimbing siswa untuk menemukan konsep pembelajaran. Menurut Jerome Brunner dalam Dahar metode pembelajaran penemuan terbimbing adalah pembelajaran yang menyarankan agar siswa berpartisipasi aktif dalam memperoleh pengalaman dan melakukan penerapan untuk menemukan konsep. Hasil analisis yang telah dilakukan menunjukkan bahwa siswa membutuhkan LKS sebagai bahan ajar yang mampu mengakibatkan siswa berpartisipasi aktif dalam pembelajaran matematika dan dapat menemukan konsep pembelajaran. Maka LKS yang dapat memfasilitasi kebutuhan siswa tersebut adalah LKS berbasis penemuan terbimbing. LKS berbasis penemuan terbimbing merupakan lembaranlembaran berisi tugas yang harus dikerjakan siswa dengan berpedoman berupa pertanyaan-pertanyaan yang membimbing siswa menyelesaikan masalah untuk menemukan konsep pembelajaran Perangkat pembelajaran yang dirancang adalah LKS berbasis penemuan terbimbing. LKS berperan sebagai bahan ajar bagi siswa 6

untuk menemukan konsep pembelajaran sebagai saran siswa berlatih soal sesuai konsep yang telah dipelajari. Tahap yang dilakukan setelah tahap perancangan LKS berbasis penemuan terbimbing adalah mengembangkan LKS tersebut untuk mengetahui validitas dan praktikalitas. Berdasarkan analisis dari keempat aspek penilaian validitas LKS berbasis penemuan terbimbing diperoleh penialaian hasil validasi keseluruhan. Hasil validasi LKS berbasis penemuan terbimbing keseluruhan adalah sebagai berikut: Tabel 2. Hasil Validasi LKS Berbasis Penemuan Terbimbing Secara Keseluruhan No Aspek yang dinilai Jumlah 1 Didaktik 76 2 Isi 101 3 Bahasa 36 4 Tampilan 65 Total Skor 278 Rerata 3,15 Dari Tabel 2, terlihat skor rata-rata hasil validasi LKS berbasis penemuan terbimbing adalah 3,15 dengan kategori valid. Dengan demikian dapat disimpulkan LKS berbasis penemuan terbimbing valid. Hasil analisis dari ketiga angket untuk mengetahui LKS termasuk praktis atau tidak maka dicari rata-rata dari ketiga penilaian praktikalitas LKS berbasis penemuan terbimbing oleh pakar expert, guru dan siswa adalah sebagai berikut: Tabel 3. Hasil Praktikalitas LKS Berbasis Masalah Secara Keseluruhan No Penilaian Praktikalitas Jumlah Persentase (%) 1 Pakar expert 79 2 Guru 83 3 Siswa 80 Rata-rata 80 Dari Tabel 3, terlihat rata-rata hasil praktikalitas LKS berbasis penemuan terbimbing adalah 80% dengan kategori praktis. Dengan demikian dapat disimpulkan LKS berbasis penemuan terbimbing praktis. Peneliti telah melakukan pengembangan terhadap perangkat pembelajaran dengan semaksimal mungkin. Namun dalam proses tersebut terjadi kekurangan yang merupakan keterbatasan penelitian ini. Keterbatasan tersebut adalah sebagai berikut: 1. Peneliti hanya mengembangkan LKS berbasis penemuan terbimbing pada materi kelas VII semester II pada bab bangun datar segi empat saja. 2. Peneliti masih melakukan ujicoba pada skala kecil atau masih terbatas. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan waktu dan tenaga yang tersedia untuk penelitian ini. 4. KESIMPULAN Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang menghasilkan LKS berbasis penemuan terbimbing. Berdasarkan hasil uji coba yang telah dilakukan maka diperoleh kesimpulan. Berdasarkan uji validitas LKS berbasis penemuan terbimbing yang telah dilakukan kepada empat orang validator dengan beberapa revisi dan perbaikan maka dapat dinyatakan bahwa LKS berbasis penemuan terbimbing yang dihasilkan sudah valid. skor rata-rata hasil validasi LKS berbasis penemuan terbimbing adalah 3,15 dengan kategori valid dan Berdasarkan uji praktikalitas dengan menggunakan angket, observasi pelaksanaan pembelajaran maka LKS berbasis penemuan terbimbing dinyatakan praktis digunakan dalam pembelajaran matematika kelas VII semester II. terlihat rata-rata hasil praktikalitas LKS berbasis penemuan terbimbing adalah 78% dengan kategori praktis. Dengan demikian dapat disimpulkan LKS berbasis penemuan terbimbing valid dan praktis. 5. REFERENSI BSNP. 2006. Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar Dan Menengah. 7

Menteri Pendidikan Nasional. Republik Indonesia Deswita, H. 2013. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika Berbasis Masalah Untuk Kelas VII Sekolah Menengah Pertama. Tesis. Konsentrasi Pendidikan Matematika Universitas Negeri Padang, Padang. Eggen, Paul dkk. 2012, Strategi dan Model pembelajaran. Jakarta : PT Indeks. Majid, A. 2011. Perencanaan Pembelajaran Mengembangkan Kompetensi Guru. PT Remaja Rosdakarya. Bandung. Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Alfabeta. Bandung. Sumaji. 2015. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika dengan model Pembelajaran Pemecahan Masalah Untuk Meningkatkan Kemampuan Penalaran Matematis. ISBN : 978.602.361.002.0. Universitas Muria KudusGondang Manis Bae Widjajanti, Endang. 2008. Kualitas Lembar Kerja Siswa. Makalah. Yogyakarta: Tidak diterbitkan. Yulaelawati, Ella. 2009. Kurikulum dan Pembelajaran filosofi, Teori dan Aplikasinya. Jakarta: Pakar Raya. 8