Oleh: Mei Sulis Setyowati Dosen Pembimbing: Dr. Ir. Endah Mutiara Marhaeni Putri, M.Si

dokumen-dokumen yang mirip
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga BAB III METODE PENELITIAN. penelitian Departemen Kimia Fakultas Sains dan Teknologi Universitas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3 Metodologi Penelitian

LOGO. KINETIKA DEGRADASI FOTOKATALITIK MALACHITE GREEN DENGAN KATALIS SEMIKONDUKTOR TiO 2 DAN O 2 /UV. Nama : Yusnaya Adisti NRP :

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah metode eksperimen.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

3 Metodologi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah metode eksperimen

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Dalam penelitian ini digunakan TiO2 yang berderajat teknis sebagai katalis.

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah nata de ipomoea. Objek penelitian ini adalah daya adsorpsi direct red Teknis.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Objek atau bahan penelitian ini adalah cincau hijau. Lokasi penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Penelitian Jurusan Pendidikan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai penggunaan aluminium sebagai sacrificial electrode

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metodologi penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan Juni 2012.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Instrumen Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA Universitas Pendidikan

3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Metodologi Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. FPMIPA Universitas Pendidikan Indonesia dan Laboratorium Kimia Instrumen

BAB III METODE PENELITIAN. Anorganik, Departemen Kimia, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas

BAB III METODE PENELITIAN

3. Metodologi Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset, Jurusan Pendidikan Kimia,

BAB III METODE PENELITIAN. Pelaksanaan penelitian dimulai sejak Februari sampai dengan Juli 2010.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Mei sampai dengan Agustus 2014, yang

BAB III. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset, Jurusan Pendidikan Kimia,

dimana a = bobot sampel awal (g); dan b = bobot abu (g)

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 11 sampai 28 November 2013

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah ekperimental.

BAB III BAHAN DAN METODE. Lokasi pengambilan sampel diambil dibeberapa toko di kota Medan dan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di laboratorium Riset (Research Laboratory),

I. KEASAMAN ION LOGAM TERHIDRAT

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei 2015 sampai bulan Oktober 2015

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mengetahui kinerja bentonit alami terhadap kualitas dan kuantitas

Pengaruh ph Awal dan Konsentrasi Awal Larutan Metilen Biru pada Degradasi Larutan Metilen Biru menggunakan Fotokatalis TiO 2 bentonit

FOTOKATALISIS POLUTAN MINYAK BUMI DI AIR LAUT PADA SISTEM SINAR UV DENGAN KATALIS TiO 2

LAMPIRAN A ANALISA MINYAK

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini merupakan deskriptif laboratorium yaitu dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. di Laboratorium Kimia Riset Makanan dan Material Jurusan Pendidikan

BAB III ALAT, BAHAN, DAN CARA KERJA. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Farmasi Kuantitatif

3 Metodologi Penelitian

SOAL UJIAN OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2014

BAB 3 METODE PERCOBAAN. Yang dilakukan mulai 26 Januari sampai 26 Februari Pemanas listrik. 3. Chamber. 4. Kertas kromatografi No.

FOTODEGRADASI METILEN BIRU DENGAN SINAR ULTRAVIOLET DAN KATALIS ZnO. N. P. Diantariani*, I. A. G. Widihati, dan I G. A. A.

BAB III METODE PENELITIAN

Sintesis partikel Fe 0. % degradasi. Kondisi. Uji kinetika reaksi

III. METODE PENELITIAN. Alat yang digunakan yaitu pengering kabinet, corong saring, beaker glass,

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi pengambilan sampel bertempat di daerah Cihideung Lembang Kab

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Mei 2015 sampai bulan Oktober 2015

BAB III METODE PENELITIAN

PRODUKSI ABON IKAN PARI ( (RAYFISH): PENENTUAN KUALITAS GIZI ABON

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. dengan tahapan kegiatan, yaitu: pengambilan sampel cangkang udang di PT.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada Oktober 2014 sampai dengan Februari

METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan di Laboratorium Kimia Anorganik-Fisik Universitas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan November 2014 sampai dengan bulan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Ubi jalar ± 5 Kg Dikupas dan dicuci bersih Diparut dan disaring Dikeringkan dan dihaluskan Tepung Ubi Jalar ± 500 g

METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan April sampai September 2015 dengan

Metodologi Penelitian

Bab III Metodologi. III.1 Alat dan Bahan. III.1.1 Alat-alat

BAB III METODE PENELITIAN. Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini, antara lain: waterbath,

BAB III METODE PENELITIAN

PERBANDINGAN KEMAMPUAN PEREDUKSI Na 2 S 2 O 3 DAN K 2 C 2 O 4 PADA ANALISA KADAR TOTAL BESI SECARA SPEKTROFOTOMETRI VISIBLE

Bab III Metodologi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Pada bab ini akan diuraikan mengenai metode penelitian yang telah

ABSTRAK. Kata Kunci: fotokatalis, fenol, limbah cair, rumah sakit, TiO 2 anatase. 1. Pendahuluan

UJI AKTIVITAS FOTOKATALIS SENYAWA Ca1-xCoxTiO3 PADA PROSES DEGRADASI METILEN BIRU DENGAN SINAR UV DAN SINAR TAMPAK

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. waterbath, set alat sentrifugase, set alat Kjedalh, AAS, oven dan autoklap, ph

Lampiran 1. Penentuan kadar ADF (Acid Detergent Fiber) (Apriyantono et al., 1989)

Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian Secara Keseluruhan

BAB III METODE PENELITIAN. Laboratorium Kimia Analitik Instrumen Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA UPI.

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan dari bulan Maret sampai dengan Juni 2010 di

METODE. Penentuan kapasitas adsorpsi dan isoterm adsorpsi zat warna

BAB III METODE PENELITIAN. Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Udayana. Untuk sampel

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Metodologi Penelitian. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metodologi

BAB III METODE PENELITIAN. menjadi 5-Hydroxymethylfurfural dilaksanakan di Laboratorium Riset Kimia

Lampiran 1. Prosedur Analisis Karakteristik Pati Sagu. Kadar Abu (%) = (C A) x 100 % B

BAB V METODOLOGI. 5.1 Alat yang digunakan: Tabel 3. Alat yang digunakan pada penelitian

Bab III Metodologi Penelitian

3 Metodologi penelitian

BAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari Bulan Januari sampai dengan bulan Juni 2015

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Balai Riset dan Standarisasi Industri Bandar

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada bulan September 2013 sampai bulan Maret 2014

LAMPIRAN A PROSEDUR ANALISIS

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK PERCOBAAN 3 PENENTUAN BILANGAN KOORDINAI KOMPLEKS TEMBAGA (II)

Transkripsi:

Kinetika Degradasi Fotokatalitik Pewarna Azoic dalam Limbah Industri Batik dengan Katalis TiO2 Oleh: Mei Sulis Setyowati 1410100031 Dosen Pembimbing: Dr. Ir. Endah Mutiara Marhaeni Putri, M.Si

Latar Belakang

Lebih dari 15% pewarna tekstil lolos kedalam aliran limbah cair selama proses pewarnaan dan mencemari lingkungan Mirkhani dkk. (2009)

Zat warna tekstil yang sering digunakan Rhodamin-B (Lodha dkk, 2011) C.I. Solvent Yellow 14(Hunger, 2003) Metilen Blue (Yang dkk, 2004) Zat warna tekstil sulit untuk didegradasi karena memiliki struktur molekul kompleks aromatik yang stabil (Fewson, 1988 dan Seshadri dkk, 1994).

Batik Pamekasan Sangat Cerah Tajam Berani

Metode degradasi yang telah dilakukan untuk mendegradasi beberapa pewarna tekstil komersial Referensi Houas dkk, (2001) ZatWarna yang didegradasi Metilen biru (Methylene blue) Metode yang digunakan Fotokatalitik degradasi menggunakan fotokatalis TiO 2 P25 Lachheb dkk, (2002) C.I. Acid yellow 17 Fotodegradasi menggunakan proses UV/TiO 2 Sivalingam dkk, (2003) Metilen Biru (Methylene blue), Alizarin S, Metil merah (Methyl red), Congo merah (Congo red) dan Oranye G (Orange G) Fotokatalitik degradasi menggunakan fotokatalis TiO 2 nano anatase

Metode degradasi yang telah dilakukan untuk mendegradasi beberapa pewarna tekstil komersial Referensi ZatWarna yang didegradasi Metode yang digunakan Liu dkk, (2006) C.I. Acid yellow 17 Fotodegradasi menggunakan proses UV/TiO 2 Ibhadon dkk, (2008) Mirkhani dkk, (2009) Metil oranye (Methyl orange) Congo merah (Congo red), Metil oranye (Methyl orange), C.I. Direct red 80 (DR), C.I. Reactive red 17 (RR), C.I. Direct yellow 50 (DY), Solofenil merah (Solophenyl red 3BL (SR), Coperoxon navy blue RL (CN), Nylosan black 2-BC.S, Acid black 42 (NB) Fotokatalitik degradasi menggunakan fotokatalis Porous Foam TiO 2 Fotokatalitik degradasi menggunakan fotokatalis TiO 2 yang didoping dengan Ag.

Metode degradasi menggunakan H 2 O 2 dan fotokatalis TiO 2 dengan penyinaran UV Zat warna azoic dalam limbah batik Diperlukan model kinetika yang tepat untuk mengetahui kondisi optimum dari proses degradasi zat warna azoic dalam limbah batik

Rumusan Masalah

Bagaimana kinetika degradasi pewarna azoic yang meliputi kecepatan reaksi, orde dan konstanta laju reaksi secara oksidasi fotokatalitik menggunakan katalis semikonduktor TiO 2 dan sinar UV. Bagaimana mengetahui kondisi optimum degradasi fotokatalitik pewarna azoic dalam limbah cair industri batik.

Tujuan

Menentukan kinetika degradasi pewarna azoic yang meliputi kecepatan reaksi, orde dan konstanta laju reaksi secara oksidasi fotokatalitik menggunakan katalis semikonduktor TiO 2 dan sinar UV. Mengetahui kondisi optimum degradasi fotokatalitik pewarna azoic dalam limbah cair industri batik.

Batasan Masalah

Pewarna azoic yang digunakan pada penelitian ini merupakan limbah zat warna merah yang berasal dari sentra batik yang dikelola oleh departemen perindustrian Jawa Timur di Pamekasan, Madura. Sedangkan oksidator yang digunakan adalah hidrogen peroksida (H 2 O 2 ) dengan konsentrasi 0,1% (v/v), 0,2% (v/v), 0,3% (v/v), 0,4% (v/v) dan 0,5% (v/v).

Metodologi

Alat dan Bahan

Peralatan yang digunakan: Lampu UV 6 W Magnetik Botol Semprot Kertas saring Kertas whatman no.42

Peralatan gelas yang digunakan: Gelas beaker 3000 ml (reaktor) Erlenmeyer Labu ukur Corong gelas Gelas ukur Pipet volume Pipet ukur Pipet tetes Pengaduk kaca Botol timbang Kaca arloji

Peralatan instrumen yang digunakan: Hot plate dengan magnetic stirrer Neraca analitik Spektrofotometer Genesys 10S UV-vis Spektrofotometer Fourier Transform Infrared Shimadzu

Bahan-bahan yang digunakan: Limbah tekstil berwarna merah yang mengandung pewarna azoic yang didapatkan dari sentra batik yang dikelola oleh departemen perindustrian Jawa Timur di Pamekasan, Madura. Naphtol AS (3-Hidroksi-2-naphtoic anilida) Garam merah R (2-Metoksi-5-nitrobenzendiazonium tetraklorozinkat) NaOH pellet Benang wol bebas lemak Asam asetat (CH 3 COOH) 10% (v/v) Amonia (NH 4 OH) 10% (v/v) Na 2 SO 4 anhidrat Titanium dioksida (TiO 2 ) Degussa P25 Hidrogen peroksida (H 2 O 2 ) 35% (v/v) Aqua Demineralisasi (Aqua DM)

Prosedur Kerja dan Analisis

Sintesis pewarna azoic sebagai larutan standar

NaOH (s) Diambil 0,3 gram Dilarutkan dengan aqua DM hingga volume total larutan 100 ml NaOH (aq) Naphtol AS Diambil 0,5 gram Garam merah R Diambil 0,3 gram Dilarutkan dengan aqua DM hingga volume total larutan 100 ml Dipanaskan Larutan Natrium naphtolat Larutan garam merah R Larutan Standar

Identifikasi pewarna azoic dalam limbah industri batik

Larutan standar dan Sampel limbah batik Ditambah 10 ml asam asetat 10% (v/v) Ditambah benang wol bebas lemak Dididihkan selama 10 menit Benang wol Larutan sisa Dicuci dengan aqua DM Dimasukkan kedalam 10 ml amonia 10% (v/v) Dididihkan Disaring Filtrat Residu

Ditambahkan Na 2 SO 4 anhidrat Didiamkan selama 10 menit Disaring dengan kertas Whatman no.42 Filtrat Spektra IR larutan standar dan sampel Residu Dianalisis dengan spektrofotometer FTIR Shimadzu Hasil

Penentuan panjang gelombang maksimum dari pewarna azoic

Larutan standar Disaring dengan kertas Whatman no.42 Filtrat Residu Diambil 10 ml Dimasukkan labu ukur 100 ml Ditambahkan aqua demineralisasi hingga tanda batas Dianalisis panjang gelombang maksimum dengan spektrofotometer UV-vis Panjang gelombang maksimum pewarna azoic Hasil

Degradasi fotokatalitik pewarna azoic dengan pengenceran 5 kali

Sampel Zat Warna Azoic Disaring dengan kertas Whatman no.42 H 2 O 2 35% (v/v) TiO 2 Filtrat Residu Sampel Hasil pengenceran Diambil 200 ml Dimasukkan labu ukur 1000 ml Ditambahkan aqua DM hingga tanda batas Campuran Dicampur sesuai variasi pada tabel 1 hingga volume total campuran 1000 ml Dimasukkan reaktor

Data Absorbansi Diaduk dengan magnetic stirrer hingga homogen Didegradasi dibawah lampu UV 6 W selama 10 jam dengan catatan setiap dua jam sekali diambil sampel sebanyak 10 ml untuk dianalisis absorbansi menggunakan spektrofotometer UV-vis Hasil

Degradasi fotokatalitik pewarna azoic dengan pengenceran 10 kali

Sampel Zat Warna Azoic Disaring dengan kertas Whatman no.42 H 2 O 2 35% (v/v) TiO 2 Filtrat Residu Sampel Hasil pengenceran Diambil 100 ml Dimasukkan labu ukur 1000 ml Ditambahkan aqua DM hingga tanda batas Campuran Dicampur sesuai variasi pada tabel 1 hingga volume total campuran 1000 ml Dimasukkan reaktor

Data Absorbansi Diaduk dengan magnetic stirrer hingga homogen Didegradasi dibawah lampu UV 6 W selama 10 jam (analisis absorbansi hanya dilakukan pada t = 0 jam dan t = 10 jam) Hasil

Ilustrasi Reaktor Degradasi Zat Warna Lampu UV Reaktor Aluminium Foil Buffle Statif Campuran Magnetik Hot Plate dan Magnetic Stirrer

Hasil dan Pembahasan

Hasil identifikasi pewarna azoic dalam limbah batik

Hasil penentuan panjang gelombang maksimum dari pewarna azoic

0,45 409 nm 0,4 0,35 Absorbansi 0,3 0,25 0,2 0,15 0,1 350 370 390 410 430 450 470 490 510 530 Panjang Gelombang (nm)

Aktivitas degradasi fotokatalitik dari pewarna azoic

Sampel 1 (pengenceran 5 kali) Kondisi reaksi: [H 2 O 2 ] = 0,1%

Orde reaksi dan konstanta laju reaksi dari degradasi fotokatalitik pewarna azoic

Sampel 1 (pengenceran 5 kali) Sehingga, -2,811-0,12-0,118-0,116-0,114-2,812-0,112 Log v y = 1,0127x - 2,6975 R² = 0,9991 Log[Azoic] -2,813-2,814-2,815-2,816-2,817-2,818-2,819-2,82 Harga Konstanta laju pseudo-orde satu sebesar 2 10-3 jam -1 Kondisi reaksi: [H 2 O 2 ] = 0,1%

Pembuktian pseudo-orde satu

0,025 0,02 y = 0,002x - 0,0003 R² = 0,9928 Sampel 1 ln(a 0 /A t ) 0,015 0,01 0,005 0-0,005 0 2 4 6 8 10 12 t (jam) Kondisi reaksi: [H 2 O 2 ] = 0,1%

Rekapitulasi harga konstanta laju reaksi degradasi pewarna azoic menggunakan beberapa variasi konsentrasi hidrogen peroksida (%v/v) H 2 O 2 k 1 10 3 (jam -1 ) 0,1% 2 0,2% 6,3 0,3% 13 0,4% 19,5 0,5% 31,4 Keterangan: k 1 = konstanta laju sampel 1 (pengenceran 5 kali)

Kinetika laju reaksi degradasi fotokatalitik pewarna azoic

Sampel 1 (pengenceran 5 kali) Tanpa sinar UV dan katalis TiO2

Dengan sinar UV dan katalis TiO2 Sampel 1 (pengenceran 5 kali)

Perbandingan Konversi Degradasi (%) Antara Sampel 1 (pengenceran 5 kali, [A] 0 = 0,773) dan Sampel 2 (pengenceran 10 kali, [A] 0 = 0,386) Selama 10 Jam Degradasi dengan Konsentrasi H 2 O 2 yang Berbeda (%v/v) H 2 O 2 Konversi 1 (%) Konversi 2 (%) 0,1% 1,984 6,218 0,2% 7,805 7,513 0,3% 15,653 15,803 0,4% 22,380 26,425 0,5% 34,455 39,378 Keterangan: Konversi 1 = Konversi degradasi sampel 1 (pengenceran 5 kali). Konversi 2 = Konversi degradasi sampel 2 (pengenceran 10 kali).

Pengenceran 5 kali

Pengenceran 10 kali

Kesimpulan

Degradasi fotokatalitik pewarna azoic dalam limbah cair industri batik mengikuti pseudo-orde satu dengan konstanta laju reaksi yang semakin naik seiring dengan kenaikan konsentrasi H 2 O 2. Kondisi optimum degradasi fotokatalitik pewarna azoic belum tercapai, sedangkan kondisi maksimum adalah dengan menggunakan konsentrasi H 2 O 2 sebesar 0,5% dalam waktu 2 jam (120 menit).

Sekian dan Terima Kasih

Tabel 1: Variasi konsentrasi H2O2 dalam campuran Persentase H 2 O 2 dalam campuran Volume H 2 O 2 (35% v/v) dalam campuran Komposisi TiO 2 0,1% 3 ml 100 mg 0,2% 6 ml 100 mg 0,3% 9 ml 100 mg 1 2 0,4% 12 ml 100 mg 0,5% 15 ml 100 mg