METODOLOGI PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

STUDI ANTROPOMETRI PETANI DAN KESESUAIANNYA DENGAN ALAT GEBOT (PAPAN PERONTOK PADI) DI KECAMATAN JETIS, KABUPATEN PONOROGO, JAWA TIMUR SKRIPSI

A. TEMPAT, WAKTU, PERALATAN DAN OBYEK PENELITIAN

Lampiran 1. Daftar pertanyaan wawancara (kuesioner) KUESIONER PENGGUNAAN KNAPSACK SPRAYER

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

METODE PENGUKURAN DATA ANTROPOMETRI

III. METODOLOGI PENELITIAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. DATA ANTROPOMETRI PETANI PRIA KECAMATAN DRAMAGA

ANTROPOMETRI TEKNIK TATA CARA KERJA PROGRAM KEAHLIAN PERENCANAAN PRODUKSI MANUFAKTUR DAN JASA

B A B III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PERANCANGAN GERGAJI LOGAM DAN PETA KERJA UNTUK PENGURANGAN KELUHAN FISIK DI BENGKEL LAS SEJATI MULIA JAKARTA SELATAN

LAMPIRAN A Data Anthropometry Orang Dewasa Di Indonesia

BAB III METODE PENELITIAN

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 2 LANDASAN TEORI. tersebut digunakan sebagai dasar dan penunjang pemecahan masalah.

BAB 6 HASIL PENELITIAN

TINJAUAN PUSTAKA A. GEBOT (PAPAN PERONTOK PADI)

BAB II LANDASAN TEORI

LAMPIRAN 1 (Tabel Antropometri)

MODUL I DESAIN ERGONOMI

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

PERANCANGAN GERGAJI LOGAM UNTUK PENGURANGAN KELUHAN FISIK DI BENGKEL LAS SEJATI MULIA JAKARTA SELATAN

ANTROPOMETRI PETANI PRIA DAN APLIKASINYA PADA DESAIN TANGKAI CANGKUL (Studi Kasus di Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor) SKRIPSI

ASPEK ERGONOMI DALAM PERBAIKAN RANCANGAN FASILITAS PEMBUAT CETAKAN PASIR DI PT X.

LEMBAR PENGAMATAN PENGUKURAN DIMENSI TUBUH

PERANCANGAN ALSIN YANG ERGONOMIS

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

ERGONOMI DESAIN MEJA DAN KURSI SISWA SEKOLAH DASAR

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

Dian Kemala Putri Bahan Ajar : Analisis Perancangan Kerja dan Ergonomi Teknik Industri Universitas Gunadarma

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

STUDI ANTROPOMETRI PETANI PRIA DAN APLIKASINYA PADA DESAIN CANGKUL DI KECAMATAN TRANGKIL, PATI, JAWA TENGAH SITI ASIYAH

METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat. B. Alat dan Bahan

Bab 3. Metodologi Penelitian

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN

DAFTAR ISI. 2.2 Teori Domino Penyebab Langsung Kecelakaan Penyebab Dasar... 16

Modul ke: Studio Desain II 10FDSK. Lalitya Talitha Pinasthika M.Ds Hapiz Islamsyah, S.Sn. Fakultas. Program Studi Desain Produk

IV. METODOLOGI A. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN B. ALAT DAN BAHAN C. METODE PELAKSANAAN MAGANG

PERANCANGAN KURSI KERJA BERDASARKAN PRINSIP-PRINSIP ERGONOMI PADA BAGIAN PENGEMASAN DI PT. PROPAN RAYA ICC TANGERANG

PERANCANGAN ULANG KURSI ANTROPOMETRI UNTUK MEMENUHI STANDAR PENGUKURAN

Latihan Kuatkan Otot Seluruh Badan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB V HASIL DAN ANALISA

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM PERANCANGAN SISTEM KERJA DAN ERGONOMI PENGUKURAN DIMENSI TUBUH MANUSIA (ANTROPOMETRI)

Perancangan ulang alat penekuk pipa untuk mendukung proses produksi pada industri las. Sulistiawan I BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

ANALISIS ERGONOMI TERHADAP RUANG KENDALI PADA TRAKTOR RODA EMPAT KINTA SB55

INSTRUKSI KERJA. Penggunaan Kursi Antropometri Tiger Laboratorium Perancangan Kerja dan Ergonomi Jurusan Teknik Industri

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

Petunjuk Pelaksanaan Tes Kesegaran Jasmani Indonesia. 1) lintasan lurus, datar, tidak licin, berjarak 30 meter, dan mempunyai

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM SEKOLAH

DAFTAR ISI. vii. Unisba.Repository.ac.id

METHOD ENGINEERING & ANTROPOMETRI PERTEMUAN #10 TKT TAUFIQUR RACHMAN ERGONOMI DAN PERANCANGAN SISTEM KERJA

ANGKA UKUR. Angka ukur diletakan di tengah-tengah garis ukur. Angka ukur tidak boleh dipisahkan oleh garis gambar. Jadi boleh ditempatkan dipinggir.

PERANCANGAN ELEMEN-ELEMEN RUMAH TINGGAL DENGAN MEMPERTIMBANGKAN DATA ANTHROPOMETRI

SENAM REFLEKSI TAHAP PELEBURAN (terdiri dari tujuh gerakan)

Latihan Kekuatan Otot Tubuh Bagian Atas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ANALISA POSTUR KERJA TERHADAP AKTIVITAS MANUAL MATERIAL HANDLING MENGGUNAKAN METODE OWAS

RANCANG BANGUN ALAT PERONTOK BULU AYAM UNTUK MENINGKATKAN KEHIGIENISAN

Lampiran 1. Format Standard Nordic Quetionnaire

BAB III METODE PENELITIAN

USULAN PERBAIKAN RANCANGAN MEJA-KURSI SEKOLAH DASAR BERDASARKAN PENDEKATAN ERGONOMI PADA SISWA/I DI SDN MERUYUNG

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) PERUBAHAN BODY MEKANIK DALAM KEHAMILAN. Dosen Pembimbing : Christin Hiyana TD, S.SiT

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM PERANCANGAN SISTEM KERJA DAN ERGONOMI PENGUKURAN DIMENSI TUBUH MANUSIA (ANTROPOMETRI)

BAB V HASIL PENELITIAN

BAB V HASIL DAN ANALISA. Dengan data yang telah dikumpulkan dan diolah pada bab sebelumnya, maka

INSTRUKSI KERJA. Penggunaan Kursi Antropometri Tiger Laboratorium Perancangan Kerja dan Ergonomi Jurusan Teknik Industri

IMPLEMENTASI KONSEP ERGONOMI PADA PEMBUATAN ALAT TENUN TRADISIONAL MENGGUNAKAN PRINSIP PERANCANGAN YANG DAPAT DISESUAIKAN

Analisis Antropometri terhadap Ruang Kendali Traktor Roda Empat Buatan Jepang K dan Eropa N

Keywords: children anthropometry, learning facility for school, percentile. Tabel 1. Penelitian Anthropometry Anak di Beberapa Negara

BAB IV PEMBAHASAN 4. Pembahasan 4.1 Pengumpulan Data 4.2 Pengolahan Data

PERATURAN BARIS BERBARIS

BAB III METODE PENELITIAN

Tolak Peluru. Presented By Suci Munasharah

BAB I PENDAHULUAN. dapat memenuhi kebutuhan siswa karena jika digunakan perabot kelas yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

Simposium Nasional Teknologi Terapan (SNTT) ISSN : X

MANUAL PROSEDUR PENGGUNAAN KURSI ANTROPOMETRI

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISA DATA

RANCANG ULANG WHEELBARROW YANG ERGONOMIS DAN EKONOMIS

BAB III METODE PENELITIAN

basah, kelembaban relatif serta gerakan angin pada desain interior lama dan ergodesain

BAB III MOTODE PENELITIAN

Planning of the Ergonomic Seat for Four Wheel Tractor Based on Anthropometry

Grip Strength BAB I PENDAHULUAN

ANTROPOMETRI. Analisis Perancangan Kerja dan Ergonomi

Transkripsi:

III. METODOLOGI PENELITIAN A. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN Penelitian dilaksanakan di dua tempat yaitu di Kecamatan Jetis, Kabupaten Ponorogo, Provinsi Jawa Timur selama dua bulan terhitung dari bulan Februari sampai bulan April 2011, dan di Bogor selama empat bulan terhitung dari bulan Mei sampai bulan Agustus 2011. B. ALAT DAN BAHAN PENELITIAN 1. Peralatan yang digunakan : a. Antropolometer b. Kursi c. Timbangan d. Alat tulis e. Laptop f. Software Microsoft Office Excel 2007 g. Software AuotoCAD 2009 h. Software Video Converter to JPG 2. Subjek Subjek dalam penelitian ini adalah petani di Kecamatan Jetis, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur yang terdiri dari 60 orang pria dan 60 orang wanita. 3. Objek Objek yang dianalisis dalam penelitian ini adalah alat gebot (papan perontok padi). C. LINGKUP PENELITIAN 1. Antropometri yang diukur pada penelitian ini adalah petani laki-laki dan perempuan pengguna alat gebot yang ada di Kecamatan Jetis, Kabupaten Ponorogo. Antropometri yang diukur adalah 50 parameter. Metode yang digunakan untuk pengambilan jumlah sampel antropometri adalah metode sampling. 2. Selang Alami Gerak (SAG) adalah gerakan alami dari manusia dalam melakukan suatu aktivitasnya. Gerakan dalam SAG yang baik memperbaiki sirkulasi darah dan fleksibilitas sehingga dapat mencapai gerakan yang lebih nyaman dan produktivitas yang lebih tinggi. 3. Gebot adalah alat yang digunakan untuk merontokkan padi dengan cara memukul atau membanting-banting padi pada papan sehingga padi dapat terontokkan. Papan perontok terbuat dari belahan bambu/kayu membujur atau melintang dengan jarak renggang 1-2 cm. 4. Analisis kesesuaian dari alat gebot terhadap antropometri dari selang alami gerak (SAG) penggunanya. D. RANCANGAN PENELITIAN Bagan yang tersaji dalam Gambar 4 merupakan rancangan penelitian yang telah dilakukan. 8

Penelitian pendahuluan : Pemilihan lokasi, pemilihan subjek, metode pengambilan data Pengambilan data langsung Pengukuran antropometri Dimensi alat Persepsi subjektif Data antropometri Desain Kuesioner Data referensi SAG (Selang Alami Gerak) Pengoperasian alat Keluhan Perhitungan produktivitas Analisis kesesuaian desain Perbaikan/ penyempurnaan desain Gambar 4. Bagan rancangan penelitian Bagan rancangan penelitian pada Gambar 4 diatas menjelaskan tahapan penelitian yang telah dilakukan. Tahapan awal penelitian adalah penelitian pendahuluan yaitu dengan melakukan pemilihan lokasi, pemilihan subjek, dan pengambilan data. Tahapan penelitian yang selanjutnya yaitu pengambilan data secara langsung di lapangan. Data yang diambil di lapangan ada tiga macam yaitu pengukuran data antropometri, pengukuran dimensi alat gebot, dan perspeksi subjektif dari petani. Pengukuran antropometri petani secara langsung yang telah dilakukan akan menghasilkan data antropometri. Data antropometri ini akan dianalisis dengan data referensi SAG (Selang Alami Gerak). Pengukuran dimensi alat akan menunjukkan desain alat gebot yang biasa digunakan oleh petani, kemudian dilihat bagaimana petani mengoperasikan alat gebot tersebut. Dari pengoperasian alat gebot yang dilakukan oleh petani maka akan diambil data subjektif dengan melakukan wawancara dan pembagian kuesioner kepada petani. Pembagian kuesioner ini bertujuan untuk mengetahui keluhan yang dirasakan oleh petani selama menggunakan alat gebot dan untuk menghitung banyaknya produktivitas perontokan yang dihasilkan oleh setiap petani. Berdasarkan keluhan dan produktivitas yang dihasilkan 9

maka dilakukan analisis dengan kesesuaian desain alat gebot yang digunakan petani. Apabila alat yang digunakan oleh petani tidak sesuai maka dilakukan perbaikan atau penyempurnaan desain alat gebot. E. PENGAMBILAN DATA 1. Antropometri Pengukuran antropometri dilakukan untuk memperoleh data antropometri dari petani sebagai bahan untuk menentukan ukuran dari gebot (papan perontok padi) yang ergonomis bagi petani. Pengambilan sampel dilakukan secara acak, bergantung pada jumlah populasi petani di tiap-tiap desa di Kecamatan Jetis, Ponorogo, Jawa Timur dengan selang umur 20-45 tahun. Menurut Haitao Hu (2007), jumlah sampel diperkirakan berdasarkan persamaan yang tersedia pada gabungan ISO 15535 : 2003 Persyaratan Umum dalam Membangun Data Base Atropometri dengan selang kepercayaan 95% untuk persentil ke-5 dan ke-95: Dimana, n CV α Dengan, 2 CV n 3.006..... (1) : Ukuran sampel : Coefficient of Variation : Percentage of Relative Accuracy Desired Dimana, CV : Coefficient of Variation σ : Standar Deviasi µ : Nilai rata-rata CV......... (2) Ukuran subjek dihitung berdasarkan data dari penelitian terdahulu yaitu pada penelitian Anindita (2003) dan Dani (2011). Dalam penelitian Anindita tersebut terdapat 40 subjek primer dan 73 subjek sekunder. Subjek primer diambil dari penduduk di sekitar kampus IPB Dramaga. Agar karakteristik tubuh petani yang akan diukur pada penelitian ini mendekati dengan karakteristik tubuh pada penelitian terdahulu maka data yang digunakan untuk menentukan ukuran subjek penelitian ini adalah data 40 subjek primer. Sedangkan pada penelitian Dani subjek yang diambil adalah petani pria yang berada di Kecamatan Darmaga sebanyak 60 subjek. Pengalokasian pengambilan subjek dilihat dari persentase populasi di tiap desa. Pengambilan sampel dilakukan dengan mengunjungi langsung petani ketika di sawah atau ladang tanpa mengetahui terlebih dahulu umur dan letak tempat tinggalnya, penulis hanya mengetahui petani tersebut berprofesi sebagai petani dan berada di desa apa dengan melakukan wawancara saat itu juga. Selain itu, dalam pengambilan data juga menghindari subjek yang akan berpotensi sebagai data pencilan seperti petani yang mengalami gigantisme, kerdil, dan kecacatan fisik lain. 10

Parameter berat badan pada penelitian sebelumnya dipilih karena setelah dilakukan perhitungan ukuran subjek minimum yang diambil yang terbesar ada pada parameter tersebut yaitu 57 subjek, agar data yang diperoleh lebih baik maka dalam penelitian ini diambil 60 subjek. Dalam perhitungan ukuran subjek, nilai CV, σ, dan µ parameter berat badan sebesar CV = 0.125, σ = 7.444, dan µ = 59.525; dengan nilai CV = 0.125 dan α dipilih 0.05, sehingga diperoleh ukuran subjek sebesar 57, diambil 60 (Anindita, 2003 dan Dani, 2011). Tabel 1. Jumlah pengambilan subjek petani di tiap desa di Kecamatan Jetis Populasi Petani dalam KK Ukuran Subjek No Nama Desa Persentase(%) Tahun 2009 (orang) 1 Ngasinan 848 14,1 9 2 Kutu Kulon 315 5,2 3 3 Kutu Wetan 410 6,8 4 4 Kradenan 322 5,3 3 5 Mojomati 287 4,8 3 6 Coper 518 8,6 5 7 Mojorejo 393 6,5 4 8 Karanggebang 548 9,1 5 9 Jetis 321 5,3 3 10 Tegalsari 382 6,3 4 11 Wonoketro 387 6,4 4 12 Josari 498 8,3 5 13 Turi 466 7,7 5 14 Winong 336 5,6 3 Jumlah 6031 100 60 (Sumber : Dinas Pertanian Kecamatan Jetis) 11

Tabel 2. Pengukuran antropometri Data yang diukur dalam posisi berdiri Data yang diukur dalam posisi duduk No Keterangan No Keterangan 1 Berat badan 25 Tinggi dudukan 2 Tinggi badan 26 Tinggi lutut 3 Tinggi mata 27 Tinggi pinggul 4 Tinggi dagu 28 Tinggi bahu 5 Tinggi bahu 29 Tinggi mata 6 Tinggi siku tangan 30 Tinggi duduk 7 Tinggi pergelangan tangan 31 Tebal badan 8 Tinggi ujung tangan 32 Lebar pinggul 9 Tinggi siku kaki 33 Panjang siku ke ujung jari 10 Tinggi telapak tangan 34 Panjang siku ke pergelangan tangan 11 Tinggi selangkang 35 Tinggi siku tangan 12 Tinggi pinggul 36 Panjang kedudukan hingga siku kaki 13 Jangkauan ke depan 37 Panjang kedudukan hingga lutut 14 Jangkauan ke depan (menggenggam) 38 Panjang pergelangan tangan 15 Panjang lengan atas 39 Panjang telapak tangan 16 Panjang lengan 40 Lebar telapak tangan (4 jari) 17 Lebar bahu 41 Lebar telapak tangan (5 jari) 18 Jangkauan horizontal siku tangan 42 Keliling genggaman tangan 19 Jangkauan horizontal tangan 43 Diameter genggaman tangan (antara ibu jari dan telunjuk) 20 Panjang siku ke genggaman tangan 44 Diameter genggaman tangan (antara ibu jari dan jari tengah) 21 Tinggi genggaman tangan 45 Panjang ibu jari 22 Tinggi sandaran tangan 46 Panjang jari telunjuk 23 Lebar telapak kaki 47 Panjang jari tengah 24 Panjang telapak kaki 48 Panjang jari manis 49 Panjang jari kelingking 50 Panjang jengkal tangan 12

Gambar 5. Cara pengukuran antropometri : 13

Pengukuran diatas menggunakan alat antropolometer dan meteran. Berikut adalah penjelasan cara pengukurannya: 1. Pengukuran berat badan dilakukan dengan menggunakan alat timbangan berat badan. Subjek berdiri dengan tenang diatas timbangan berat badan tanpa melakukan gerakan yang dapat mengganggu keseimbangan badan. 2. Pengukuran nomor 2 sampai dengan no 12 dilakukan dengan cara berdiri. Yaitu dengan menyandarkan subjek pada dinding atau bidang datar vertikal, subjek dalam keadaan berdiri tegak sempurna dengan tangan berada disamping badan. Antropolometer diletakkan sejajar tegak lurus dengan dinding atau bidang datar vertikal. Berikut ilustrasi cara pengukurannya : Gambar 6. Ilustrasi cara pengukuran nomor 2 sampai 12 3. Pengukuran nomor 13 sampai 16 dilakukan dengan menyandarkan subjek pada dinding atau bidang datar vertikal, subjek dalam keadaan berdiri tegak sempurna dengan tangan berada disamping badan. Untuk pengukuran nomor 13 dan 14 tangan diulurkan tegak lurus ke depan. Pada pengukuran 14 subjek ditambah dengan memegang pulpen sebagai titik acuan pengukuran. Sedangkan nomor 17 pengukuran dilakukan menggunakan alat antropolometer lainnya. Berikut ilustrasi cara pengukurannya : Gambar 7. Ilustrasi cara pengukuran nomor 13 sampai 17 14

4. Pengukuran nomor 18 dan 19 dilakukan dengan cara menyandarkan subjek pada dinding atau bidang datar vertikal, subjek dalam keadaan berdiri tegak sempurna. Untuk parameter nomor 18 posisi lengan ditekuk kedepan dada dengan posisi yang lurus segaris, sedangkan untuk pengukuran nomor 19 tangan dibentangkan kesamping kanan dan kiri dengan posisi yang lurus segaris. Berikut ilustrasi cara pengukurannya : Gambar 8. Ilustrasi cara pengukuran nomor 18 dan 19 5. Pengukuran nomor 20 sampai 22 dilakukan dengan cara menyandarkan subjek pada dinding atau bidang datar vertikal, subjek dalam keadaan berdiri tegak sempurna. Untuk pengukuran nomor 20 dan 21 tangan dalam keadaan menggenggam pulpen sebagai titik acuan pengukuran. Sadangkan untuk pengukuran nomor 20 dan 22 tangan ditekuk membentuk sudut 90 0 dengan siku menempel di dinding. Berikut ilustrasi cara pengukurannya : Gambar 9. Ilustrasi cara pengukuran nomor 20 sampai 22 15

6. Pengukuran nomor 23 dan 24 dilakukan dengan kaki dalam kedaan berdiri sempurna. Untuk pengukuran nomor 24 dilakukan dengan menggunakan jangka sorong. Berikut ilustrasi cara pengukurannya : Gambar 10.Ilustrasi cara pengukuran nomor 23 sampai 24 7. Pengukuran nomor 25 sampai 32 dilakukan dalam keadaan duduk. Posisi duduk yaitu subjaek dalam keadaan tegak, paha lurus, kaki lurus, sudut antara badan dan paha 90 0, ssudut antara paha dan kaki 90 0. Apabila antara kaki dan paha tidak terbebtuk sudut 90 0 maka dapat digunakan bantalan sebagai pengganjal agar terbentuk sudut 90 0. Untuk pengukuran nomor 32 digunakan alat seperti pada nomor 17. Berikut ilustrasi cara pengukurannya : Gambar 11. Ilustrasi cara pengukuran nomor 25 sampai 32 16

8. Pengukuran nomor 33 sampai 37 dilakukan dalam keadaan duduk. Posisi duduk yaitu subjaek dalam keadaan tegak, paha lurus, kaki lurus, sudut antara badan dan paha 90 0, ssudut antara paha dan kaki 90 0. Apabila antara kaki dan paha tidak terbebtuk sudut 90 0 maka dapat digunakan bantalan sebagai pengganjal agar terbentuk sudut 90 0. Berikut ilustrasi cara pengukurannya : Gambar 12. Ilustrasi cara pengukuran nomor 33 sampai 37 9. Pengukuran nomor 38 sampai 50 dilakukan dalam keadaan duduk. Posisi duduk yaitu subjaek dalam keadaan tegak, paha lurus, kaki lurus, sudut antara badan dan paha 90 0, ssudut antara paha dan kaki 90 0. Untuk pengukuran nomor 40 dan 41 digunakan jangka sorong, sedangkan pengukuran nomor 43 dan 44 menggunakan silinder untuk digenggam dan diukur dengan meteran pita. Berikut ilustrasi cara pengukurannya : Gambar 13. Ilustrasi cara pengukuran nomor 38 sampai 50 17

2. Desain dan Dimensi Alat Gebot yang Digunakan di Lokasi Penelitian Alat gebot yang digunakan di Kecamatan Jetis adalah alat gebot yang terbuat dari bahan bambu atau dari kayu. Alat ini berbentuk segitiga dengan sisi bagian depan terdiri dari belahanbelahan dengan jarak renggangan 1-2 cm. Alat gebot ini diukur menggunakan meteran. Dimensi alat yang diukur adalah panjang, lebar, dan tinggi alat. Gambar dibawah ini adalah cara pengukuran dimensi pada alat gebot. Gambar 14. Cara pengukuran dimensi alat gebot Tinggi alat gebot yang dimaksud adalah tinggi alat mulai dari ujung alat gebot sampai ke tanah. Cara pengukurannya yaitu dengan meletakkan meteran pada ujung atas alat gebot kemudian ditarik tegak lurus ke bawah hingga menyentuh tanah. Panjang alat gebot yang dimaksud adalah panjang sisi miring dari meja perontok atau bidang yang digunakan untuk memukulkan padi. Cara pengukurannya yaitu dengan meletakkan meteran pada ujung atas alat gebot kemudian ditarik ke bawah sepanjang sisi miring meta perontok. Lebar alat yang dimaksud adalah lebar sisi bagian atas dari meja perontok. Cara pengukurannya yaitu dengan meletakkan meteran pada ujung atas alat gebot kemudian ditarik kesamping sepanjang sisi atas meja perontok. Dimensi panjang dan lebar ini akan mempengaruhi luas bidang meja perontok. Kemiringan sudut yang dimaksud adalah kemiringan sudut dari meja perontok. Kemiringan sudut ini diperoleh dengan cara perhitungan dengan menggunakan atruran kosinus. 3. Persepsi Subjektif Persepsi subjektif diperoleh dari wawancara secara langsung dengan petani dan pembagian kuesioner. Subjek dari kuesioner ini adalah petani pengguna alat gebot di Kecamatan Jetis Kabupaten Ponorogo. Petani diberikan beberapa pertanyaan (Lampiran 3) mengenai penggunaan alat gebot, bagaimana kendala saat menggunakan alat gebot, keluhan yang dirasakan saat menggunakan alat gebot, dan bagaimana produktivitas perontokan menggunakan alat gebot. Dari hasil kuesioner ini akan dianalisis yang nantinya akan menunjukkan output korelasi antara tinggi operator dengan keluhan yang dialami dan korelasi antara dimensi alat dengan produktivitas perontokan. 18

F. PENGOLAHAN DATA Setelah didapatkan data di lapangan kemudian diolah dengan cara : a. Pengolahan data Data yang diperoleh diolah dengan software Microsoft Office Excel 2007 dan ditentukan: Mean Menghitung mean dengan menggunakan rumus : Dimana, n x i : jumlah data : data ke-i.... (3) Perintah dalam software Microsoft Office Excel 2007 adalah AVERAGE (data ke- 1,data ke-2,data ke-3,. Data ke-n) Standar Deviasi Menghitung standar deviasi dengan menggunakan rumus :...... (4) Dimana, n : jumlah data x i : data ke-i x : nilai rata-rata Perintah dalam software Microsoft Office Excel 2007 adalah STDEV (data ke-1,data ke-2,data ke-3,. Data ke-n) Persentil ke-5, ke-50, dan ke-95 Menghitung persentil dengan menggunakan rumus : Dimana, x : nilai rata-rata s : standar deviasi z : z-score (nilai z) Nilai z dapat dilihat pada tabel di bawah ini:..... (5) Tabel 3. Nilai z-score P Z p z p z p Z 1-2.33 26-0.64 51 0.03 76 0.71 2-2.05 27-0.61 52 0.05 77 0.74 3-1.88 28-0.58 53 0.08 78 0.77 4-1.75 29-0.55 54 0.10 79 0.81 19

5-1.64 30-0.52 55 0.13 80 0.84 6-1.55 31-0.50 56 0.15 81 0.88 7-1.48 32-0.47 57 0.18 82 0.92 8-1.41 33-0.44 58 0.20 83 0.95 9-1.34 34-0.41 59 0.23 84 0.99 10-1.28 35-0.39 60 0.25 85 1.04 11-1.23 36-0.36 61 0.28 86 1.08 12-1.18 37-0.33 62 0.31 87 1.13 13-1.13 38-0.31 63 0.33 88 1.18 14-1.08 39-0.28 64 0.36 89 1.23 15-1.04 40-0.25 65 0.39 90 1.28 16-0.99 41-0.23 66 0.41 91 1.34 17-0.95 42-0.20 67 0.44 92 1.41 18-0.92 43-0.18 68 0.47 93 1.48 19-0.88 44-0.15 69 0.50 94 1.55 20-0.84 45-0.13 70 0.52 95 1.64 21-0.81 46-0.10 71 0.55 96 1.75 22-0.77 47-0.08 72 0.58 97 1.88 23-0.74 48-0.05 73 0.61 98 2.05 24-0.71 49-0.03 74 0.64 99 2.33 25-0.67 50 0.00 75 0.67 Sumber : Pheasant (2003) Perintah dalam software Microsoft Office Excel 2007 adalah persentile (baris data, k); k adalah persen dalam desimal, misal 5% (untuk persentil ke-5) diketik 0.05. Koefisien korelasi Koefisien korelasi adalah ukuran hubungan linier antara dua peubah X dan Y diduga dengan koefisien korelasi contoh r, yaitu... (6) Dimana, n xi yi : jumlah data : nilai peubah xi : niali peubah yi Dapat diperoleh dengan menggunakan aplikasi add-ins pada software Microsoft Office Excel 2007 yaitu data analysis-correlation. b. Menganalisa dan mendesain gebot (papan perontok padi) dengan menggunakan data antropometri yang telah diperoleh di lapangan. 20