HUBUNGAN ANTARA KONSUMSI ALKOHOL DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI PADA LAKI-LAKI USIA 25-65 TAHUN DI DESA KAPOYA KECAMATAN TARERAN SULUUN KABUPATEN MINAHASA SELATAN Emmelia livi lapian *, Nancy S H Malonda *, Gene kapantow * *Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi ABSTRAK Hipertensi adalah suatu keadaan ketika tekanan darah di pembuluh darah meningkat secara kronis. Menurut World Health Organization, sekitar 1 milyar penduduk di dunia menderita hipertensi dimana dua pertiganya terdapat di negara-negara berkembang. Konsumsi Alkohol merupakan faktor risiko yang dapat diubah yang dapat menyebabkan terjadinya hipertensi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara Konsumsi Alkohol Dengan Kejadian Hipertensi Pada Laki-Laki Usia 25-65 Tahun Di Desa Kapoya Kecamatan Tareran Suluun Kabupaten Minahasa Selatan. Penelitian ini adalah penelitian observasional analitik dengan rancangan penelitian cross sectional. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Kapoya Kecamatan Tareran Suluun Kabupaten Minahasa Selatan pada bulan Agustus-November 2014. Populasi dalam penelitian ini adalah laki-laki berusia 25 65 tahun dengan jumlah sampel sebanyak 139 responden diambil secara purposive sampling. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner dan wawancara langsung. Analisis data menggunakan uji statistik Chi-Square dengan CI 95%, tingkat signifikansi 5% (α 0,05). Hasil uji statistik menunjukkan bahwa mengkonsumsi alkohol tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan kejadian hipertensi (p = 0,405). Tidak terdapat hubungan antara konsumsi alkohol dengan kejadian hipertensi pada laki-laki di Desa Kapoya Kecamatan Tareran Suluun Kabupaten Minahasa Selatan Tahun 2014. Kata Kunci: Hipertensi, Konsumsi Alkohol. ABSTRACT Hypertension is a condition when blood pressure in blood vessel has chronic increase. According to World Health Organization, about 1 billion population in the world suffer with hypertension where two- third of it were in developing countries. Alcohol consumption is risk factor which can be modified that can caused incident of hypertension. Objectives of this study is to know the relationship between alcohol consumtion with incidence of hypertension on man aged 25-65 years in Kapoya Village Tareran Region Suluun South Minahasa Regency. This study is an observational analytic with cross sectional design. This study conducted in Kapoya Village Tareran Region South Minahasa Regency on august-november 2014. Population in this study is man aged 25-65 years with samples total as big as 139 man, collected with purposive sampling. Data collection by using questionnaires and direct interview. Data analyzed by chi- square statistic test with CI 95%, significance level 5% (α 0,05). The result of statistic test showed that consuming alcohol have no significant relationship with incidence of hypertension (p= 0,405). There is a relationship between alcohol consumption with incidence of hypertension an man in Kapoya village Tareran region south minahasa regency 2014. Keywords: Hypertension, alcohol consumption
PENDAHULUAN Hipertensi adalah suatu keadaan ketika tekanan darah di pembuluh darah meningkat secara kronis. Hal tersebut dapat terjadi karena jantung bekerja lebih keras memompa darah untuk memenuhi kebutuhan oksigen dan nutrisi tubuh. Jika dibiarkan penyakit ini dapat mengganggu fungsi organ-organ lain, terutama organ-organ vital seperti jantung dan ginjal (Depkes, 2013). Hipertensi sering disebut sebagai silent killer, karena seringkali penderita hipertensi selama bertahun-tahun tidak merasakan suatu gangguan atau gejala sebelumnya (Triyanto, 2014). Menurut World Health Organization (2011), sekitar 1 milyar penduduk di seluruh dunia menderita hipertensi dimana dua pertiganya terdapat di negara-negara berkembang. Hipertensi menyebabkan 8 juta penduduk di seluruh dunia meninggal setiap tahunnya, dimana hampir 1,5 juta penduduk diantaranya terdapat di kawasan Asia tenggara. WHO mencatat pada tahun 2012 terdapat 839 juta kasus penderita hipertensi dan diperkirakan akan meningkat menjadi 1,15 milyar pada tahun 2025 atau sekitar 29% dari total penduduk dunia (Triyanto, 2014). Prevalensi hipertensi di Indonesia berdasarkan hasil pengukuran pada umur 18 tahun sebesar 25,8 %. Prevalensi hipertensi di Indonesia yang didapat melalui kuesioner terdiagnosis tenaga kesehatan sebesar 9,4 %, yang didiagnosis tenaga kesehatan atau sedang minum obat sebesar 9,5 %. Jadi, ada 0,1 % yang minum obat sendiri. Responden yang mempunyai tekanan darah normal tetapi sedang minum obat hipertensi sebesar 0,7 %. Jadi prevalensi hipertensi di Indonesia sebesar 26,5 persen (25,8% + 0,7 %) (Kemenkes, 2013). Untuk Provinsi Sulawesi Utara pada tahun 2013 jumlah kasus hipertensi sebanyak 98,07% kasus hipertensi dan berada pada peringkat kedua di sepuluh penyakit menonjol. Untuk prevalenisi masyarakat di Sulawesi Utara yang mengkonsumsi alkohol mecapai 17,4% melebihi angka rata rata nasional 4,6%. Menurut jenis kelamin, prevalensi peminum alkohol lebih besar pada laki-laki (8,8%) dibanding perempuan (0,7%). Prevalensi nasional peminum alkohol di pedesaan lebih tinggi dari perkotaan (Depkes, 2008). Berdasarkan data dari Puskesmas Tareran Suluun tahun 2013 untuk kasus hipertensi termasuk dalam 10 penyakit menonjol. Penyakit ini berada di peringkat ke- 2 setelah penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) dengan jumlah 672 kasus. Faktor risiko yang berpengaruh terhadap kenaikan tekanan darah pada seseorang dapat digolongkan pada faktor yang tidak dapat diubah dan faktor yang dapat diubah. Salah satu faktor risiko terjadinya hipertensi yang dapat diubah, yaitu konsumsi alkohol. Penelitian mengenai hubungan antra konsumsi alkohol dengan kejadian hipertensi pada laki-laki di Desa Tompaso Baru II Kecamatan Tompasobaru Kabupaten Minahasa
Selatan telah dilakukan oleh Komaling (2014). Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara konsumsi alkohol dengan kejadian hipertensi pada laki-laki di desa Tompaso baru II. Desa Kapoya merupakan salah satu Desa yang berada di Kecamatan Tareran Suluun Kabupaten Minahasa Selatan. Berdasarkan pengamatan awal yang dilakukan oleh peneliti bahwa sebagian besar masyarakat khususnya laki-laki yang ada di Desa Kapoya suka mengkonsumsi minuman beralkohol, sehingga peneliti ingin melakukan penelitian tentang Hubungan Antara Konsumsi Alkohol Dengan Kejadian Hipertensi Pada Laki-laki Usia 25-65 tahun di Desa Kapoya Kecamatan Tareran Suluun Kabupaten Minahasa Selatan. METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah penelitian observasional analitik dengan rancangan penelitian cross sectional. Penelitian dilakukan di Desa Kapoya Kecamatan Tareran Suluun Kabupaten Minahasa Selatan pada bulan Agustus- November 2014. Populasi dalam penelitian ini laki-laki usia 25-65 tahun yaitu sebanyak 218 responden Jumlah sampel dalam penelitian ini yaitu sebanyak 139. Sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik Purposive Sampling. Kriteria Inklusi: - Responden berada di tempat pada saat pengumpulan data Kriteria Eksklusi: - Responden yang tidak bisa berkomunikasi dengan baik - Responden yang tidak bersedia untuk diwawancara. Variabel Bebas (Independen) dalam penelitian ini adalah Konsumsi Alkohol Variabel Terikat (Dependen) adalah kejadian hipertensi. Analisis data menggunakan uji chisquare pada program komputer. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Karakteristik Responden Distribusi responden berdasarkan karakteristik usia dapat di lihat pada Tabel 1. Tabel 1, diketahui bahwa sampel terbanyak berada pada kelompok usia 45-54 tahun, yaitu sebanyak 47 responden (33,8%), dan yang paling sedikit berada pada kelompok usia 25-34, yaitu 23 responden (16,6%). Distribusi responden berdasarkan tingkat pendidikan terakhir menunjukkan bahwa sebagian besar responden dalam penelitian ini pendidikan terakhirnya adalah tamat SD, yaitu berjumlah 89 responden (64,0%), sebaliknya yang paling sedikit, yaitu responden yang tamat Perguruan Tinggi berjumlah 5 responden (3,6%).
Tabel 1. Distribusi Responden Berdasarkan Karakteristik Di Desa Kapoya Kecamatan Tareran Suluun Kabupaten Minahasa Selatan, 2014 Karakteristik Frekuensi n % Usia 25-34 23 16,6 35-44 45-54 37 47 26,6 33,8 55-65 32 23,0 Pendidikan Terakhir Tamat SD 89 64,0 Tamat SMP 22 15,8 Tamat SMA 23 16,6 Tamat PT 5 3,6 2. Hubungan Antara Konsumsi Alkohol Dengan Hipertensi Hasil analisis chi-square menunjukkan bahwa konsumsi alkohol tidak berhubungan dengan hipertensi pada laki-laki usia 25-65 tahun di Desa Kapoya Kecamatan Tareran Suluun Kabupaten Minahasa Selatan, karena hasil analisis chi-square menunjukkan bahwa p value = 0,405. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa banyak responden yang mengkonsumsi alkohol jenis captikus tetapi dalam jumlah yang sedikit. Menurut teori alkohol adalah suatu zat yang pada dosis rendah mempunyai efek menguntungkan seperti menurunkan kejadian infark miokard, strok, batu kantong empedu dan kemungkinan penyakit Alzheimer. Akan tetapi bila konsumsi dalam jumlah yang banyak dapat menyebabkan masalah kesehatan (Sudoyo, 2009). Menurut penelitian dari Syarini, dkk (2012) tentang faktor-faktor risiko hipertensi primer di puskesmas tlogosari kulon kota semarang dengan menggunakan desain penelitian cross sectional pada 80 responden. Hasil analisis chisquare menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang bermakna antara kebiasaan konsumsi alkohol dengan kejadian hipertensi (p = 0,383 > α = 0,05). Penelitian ini bertolak belakang dengan penelitian yang dilakukan oleh Komalig, dkk (2013) mengenai hubungan mengonsumsi alkohol dengan kejadian hipertensi pada lakilaki di desa tompasobaru II kecamatan tompasobaru kabupaten minahasa selatan pada 368 responden dimana hasil uji statistik menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara mengkonsumsi alkohol dengan kejadian hipertensi (p=0,000). Penelitian tentang hipertensi yang dilakukan Malonda (2010) pada lansia di Kota Tomohon memperoleh hasil secara statistik responden dengan konsumsi alkohol berisiko 2,8 kali (p= 0,003) lebih besar terhadap hipertensi dari pada yang tidak konsumsi alkohol, peminum captikus berisiko 3,4 kali (0,001), konsumsi alkohol setiap hari berisiko 8,8 kali (p= 0,006),
konsumsi alkohol setiap minggu berisiko 2,54 kali (p= 0,031), konsumsi 2-3 sloki per hari berisiko 4,2 kali (p=0,002), konsumsi alkohol 41-40 tahun berisiko 3,34 kali (0,007). Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Prayitno dan Anggara (2012) mengenai faktorfaktor yang berhubungan dengan tekanan darah di puskesmas telaga murni cikarang barat tahun 2012 dimana berdasarkan hasil penelitian pada 75 sampel menunjukkan bahwa mengkonsumsi alkohol ada hubungan yang bermakna terhadap hipertensi. Hal serupa juga didukung oleh penelitian Suhartatik, dkk (2013) tentang faktor yang berhubungan dengan kejadian hipertensi esensial di ruang rawat inap penyakit dalam RSUD pangkep dimana hasil uji chi-square diperoleh nilai p = 0,004 lebih kecil dari nilai α 0,05 artinya Ho ditolak atau ada hubungan antara kebiasaan mengkonsumsi alkohol dengan kejadian hipertensi esensial di ruang rawat inap penyakit dalam RSUD pangkep. Adanya perbedaan dari hasil penelitian ini dikarenakan jumlah sampel yang berbeda dan karakteristik sampel berbeda. Meskipun pada hasil uji statistik tidak didapatkan hubungan yang bermakna, tetapi dilihat pada hasil yang disajikan pada tabel 10 mengenai hubungan antara konsumsi alkohol dengan hipertensi, responden yang konsumsi alkohol lebih banyak menderita hipertensi daripada responden yang tidak konsumsi alkohol. Tabel 2. Hubungan Antara konsumsi Alkohol Dengan Kejadian Hipertensi Pada Laki-Laki Usia 25-65 Tahun Di Desa Kapoya Kecamatan Tareran Suluun Kabupaten Minahasa Selatan, 2014 Kejadian Hipertensi Konsumsi Alkohol Hipertensi Tidak Hipertensi Total p value n % N % n % Konsumsi Alkohol 50 36 70 50.4 120 86.4 Tidak Konsumsi Alkohol 6 4.3 13 9.3 19 13.6 Total 56 40.3 83 59.7 139 100 0,405 KESIMPULAN 1. Prevalensi Hipertensi pada laki-laki usia 25-65 tahun di Desa Kapoya Kecamatan Tareran Suluun Kabupaten Minahasa Selatan tahun 2014 adalah sebanyak 56 responden (40,3%). 2. Prevalensi Konsumsi Alkohol pada laki-laki usia 25-65 tahun di Desa Kapoya Kecamatan Tareran Suluun Kabupaten Minahasa Selatan tahun 2014 adalah sebanyak 120 responden (86,3%). 3. Tidak terdapat hubungan antara konsumsi alkohol dengan kejadian hipertensi pada laki-laki usia 25-65 tahun di Desa Kapoya Kecamatan Tareran Suluun Kabupaten Minahasa Selatan.
SARAN 1. Masyarakat perlu mengontrol tekanan darah dan melakukan pengobatan secara rutin,. 2. Perlu memperhatikan pola hidup yang sehat, konsumsi alkohol dalam jumlah yang sedikit baik untuk kesehatan tetapi konsumsi alkohol dalam jumlah yang banyak bisa menyebabkan masalah kesehatan. DAFTAR PUSTAKA Amilia A, Munawir, suhartatik. 2014. Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Hipertensi Esensial Di Ruang Rawat Inap Penyakit Dalam RSUD Pangkep Anggara F,H,D dan Prayitno, N. 2013 Faktor- Faktor Yang Berhubungan Dengan Tekanan Darah Di Puskesmas Telaga Murni, Cikarang Barat Tahun 2012. Depkes RI. 2013. Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar 2012. Jakarta Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan, Republik Indonesia. Depkes RI. 2008. Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) Indonesia Tahun 2007. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan, Republik Indonesia Komaling, J. Suba, B dan Wongkar, D. 2013 Hubungan Mengonsumsi Alkohol Dengan Kejadian Hipertensi Pada Laki-laki di Desa Tompasobaru II Kecamatan Tompasobaru Kabupaten Minahasa Selatan. Jurnal Keperawan (e-kp) Volume 1. Nomor. 1 Sudoyo, A, Setiyohadi, B, Alwi, I, Marcellus K dan Setiati, S. 2009. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid 1 (5 th ed). Jakarta: InternalPublishing Syahrini, E,N,E, Susanto, S,H, dan Udiyono, A. 2012. Faktor-Faktor Risiko Hipertensi Primer Di Puskesmas Tlogosari Kota Semarang. Triyanto, E. 2014. Pelayanan Keperawatan Bagi Penderita Hipertensi Secara Terpadu. Yogyakarta: Graha Ilmu