Aplikasi Cycocel dalam Pengendalian Getah Kuning Buah Manggis (Garcinia mangostana L.) pada Lahan Kering

dokumen-dokumen yang mirip
RESPONS PERTUMBUHAN BIBIT KAKAO (Theobroma cacao L.) TERHADAP PEMBERIAN ABU JANJANG KELAPA SAWIT DAN PUPUK UREA PADA MEDIA PEMBIBITAN SKRIPSI OLEH :

PENGARUH DOSIS PUPUK KANDANG AYAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL MENTIMUN

HASIL DAN PEMBAHASAN

SKRIPSI PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN TOMAT

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Salak (Salacca zalacca) merupakan salah satu tanaman buah- buahan

RESPONS PERTUMBUHAN BIBIT KAKAO (Theobroma cacao L.) TERHADAP PEMBERIAN PUPUK ORGANIK VERMIKOMPOS DAN INTERVAL PENYIRAMAN PADA TANAH SUBSOIL SKRIPSI

Vol 2 No. 1 Januari - Maret 2013 ISSN :

Pengaruh Pemberian Cendawan Mikoriza Arbuskula terhadap Pertumbuhan dan Produksi Rumput Setaria splendida Stapf yang Mengalami Cekaman Kekeringan

RESPONS PERTUMBUHAN BIBIT KAKAO (Theobroma cacao L.) TERHADAP BEBERAPA KOMPOSISI KOMPOS KULIT BUAH KAKAO DENGAN SUBSOIL ULTISOL DAN PUPUK DAUN

PENGARUH PUPUK KANDANG KELINCI DAN PUPUK NPK (16:16:16) TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT KAKAO (Theobroma cacao L.)

RESPON PERTUMBUHAN BIBIT AREN ( Arenga pinnata Merr.) TERHADAP PEMBERIAN PUPUK ORGANIK CAIR SKRIPSI OLEH : MANAHAN BDP Pemuliaan Tanaman

II. TINJAUAN PUSTAKA. Varietas Burangrang berasal dari segregat silangan alam, diambil

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) PADA PEMBERIAN HIDROGEL DAN FREKUENSI PENYIRAMAN DENGAN SISTEM VERTIKULTUR SKRIPSI

PENGAIRAN DAN PEMELIHARAAN SALURAN PENGAIRAN TANAMAN JAGUNG

PERTUMBUHAN BIBIT MANGGIS ASAL SEEDLING(Garcinia mangostana L.) PADA BERBAGAI KONSENTRASI IBA

TINJAUAN PUSTAKA. A. Kacang Hijau

PENGARUH LAMA PENYIMPANAN DAN INVIGORASI TERHADAP VIABILITAS BENIH KAKAO (Theobromacacao L.)

Pengaruh Populasi Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.) dan Jagung (Zea mays L.) terhadap Pertumbuhan dan Produksi Pada Sistem Pola Tumpang Sari

PEMUPUKAN NPK PADA TANAMAN DURIAN (Durio zibethinus Murr.) LOKAL UMUR 3 TAHUN

JURNAL SAINS AGRO

PENINGKATAN MUTU DAN HASIL TANAMAN TOMAT (Lycopersicum esculentum Mill.) DENGAN PEMBERIAN HORMON GA3. Oleh :

Pengaruh BAP ( 6-Benzylaminopurine ) dan Pupuk Nitrogen terhadap Pertumbuhan dan Produksi Bawang Merah (Allium ascalonicum L.)

PENGARUH PEMBERIAN NAA DAN KINETIN TERHADAP PERTUMBUHAN EKSPLAN BUAH NAGA (Hylocereus costaricensis) MELALUI TEKNIK KULTUR JARINGAN SECARA IN VITRO

PENGARUH PEMBERIAN NAA DAN KINETIN TERHADAP PERTUMBUHAN EKSPLAN BUAH NAGA (Hylocereus costaricensis) MELALUI TEKNIK KULTUR JARINGAN SECARA IN VITRO

I. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Pertumbuhan Tanaman. tinggi tanaman dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 1. Rerata Tinggi Tanaman dan Jumlah Daun

Jurnal AgroPet Vol. 11 Nomor 1 Desember 2014 ISSN: PENGENDALIAN GETAH KUNING MANGGIS MELALUI PENGATURAN DOSIS SUMBER KALSIUM

Pengaruh Aplikasi Kalsium terhadap Getah Kuning pada Buah Manggis (Garcinia mangostana L.)

Pertumbuhan tanaman dan produksi yang tinggi dapat dicapai dengan. Pemupukan dilakukan untuk menyuplai unsur hara yang dibutuhkan oleh

UJI EFISIENSI PUPUK MAJEMUK DAN PUPUK TUNGGAL TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN TERUNG (Solanum melongena, L) PADA TANAH GAMBUT DAN MINERAL

PENGARUH DOSIS PUPUK ANORGANIK NPK MUTIARA DAN CARA APLIKASI PEMUPUKAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN MENTIMUN

53 ZIRAA AH, Volume 27 Nomor 1, Pebruari 2010 Halaman ISSN

PENGARUH BAHAN SETEK DAN PEMBERIAN ZPT NAA TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT TANAMAN BUAHNAGA MERAH(Hylocereus costaricensis (Web) Britton & Rose)

PENGARUH JARAK TANAM DAN POSISI RUAS STEK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL RUMPUT GAJAH (Pennisetum purpureum) SKRIPSI

PERTUMBUHAN BIBIT KAKAO (Theobroma cacao L.) PADA MEDIA GAMBUT DENGAN PEMBERIAN URINE SAPI

STUDY TENTANG TIGA VARIETAS TERUNG DENGAN KOMPOSISI MEDIA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN

Vol 1 No. 3 Juli September 2012 ISSN:

PENGARUH VOLUME PEMBERIAN AIR DAN KONSENTRASI PUPUK DAUN TERHADAP PERTUMBUHAN VEGETATIF TANAMAN ANGGREK Dendrobium undulatum

I. PENDAHULUAN. Sorgum merupakan salah satu jenis tanaman serealia yang memiliki potensi besar

Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at:

SKRIPSI. PENGARUH PEMBERIAN ABU SERBUK GERGAJI DAN PUPUK UREA TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN KAKAO (Theobroma Cacao L.)

PERTUMBUHAN DAN HASIL BERBAGAI VARIETAS KACANG HIJAU (Vigna radiata (L.) Wilczek) PADA KADAR AIR YANG BERBEDA

ANALISIS PERTUMBUHAN TANAMAN DAN HASIL UBI JALAR (Ipomoea batatas (L.) Lam.) PENDAHULUAN

Pengaruh Konsentrasi dan Waktu Penyemprotan Pupuk Organik Cair Super ACI terhadap Pertumbuhan dan Hasil Jagung Manis

RESPOMS PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI SAAWI (Brassica Juncea. L) TERHADAP INTERVAL PENYIRAMAN DAN KONSENTRASILARUTAN PUPUK NPK SECARA HIDROPONIK

PENGARUH INTERVAL PENYIRAMAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL EMPAT KULTIVAR JAGUNG (Zea mays L.)

BAB I PENDAHULUAN. Pemanasan global yang terjadi pada beberapa tahun terakhir ini menyebabkan

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Pertumbuhan Tanaman. Hasil sidik ragam 5% terhadap tinggi tanaman menunjukkan bahwa

Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at:

PENGARUH BERBAGAI MACAM BOBOT UMBI BIBIT BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) YANG BERASAL DARI GENERASI KE SATU TERHADAP PRODUKSI

HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH INTERVAL PEMBERIAN AIR KELAPA DAN PUPUK UREA TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT KARET (Heveea brasiliensis) STUM MATA TIDUR

RESPON PERTUMBUHAN STUMPKARET

PENGARUH MACAM AUKSIN PADA PEMBIBITAN BEBERAPA VARIETAS TANAMAN JATI (Tectona grandis, L.)

HASIL DAN PEMBAHASAN. kompos limbah tembakau memberikan pengaruh nyata terhadap berat buah per

EFISIENSI PEMUPUKAN P TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN JAGUNG (Zea mays L.) PADA TANAH ANDISOL DAN ULTISOL SKRIPSI OLEH

I. PENDAHULUAN. Pertambahan jumlah penduduk dan peningkatan pendapatan turut meningkatkan

PENGARUH PEMANFAATAN PUPUK KANDANG TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN JAGUNG PADA KONDISI KEKURANGAN AIR

PENGARUH PEMBERIAN GIBERELIN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PADA BEBERAPA VARIETAS KENTANG (Solanum tuberosum L.) SKRIPSI

SKRIPSI. PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN MENTIMUN (CucumisSativus L.) DENGAN PEMBERIAN DUA INTERVAL DAN BEBERAPA DOSIS URINE SAPI

RESPONS TANAMAN KEDELAI TERHADAP PEMBERIAN PUPUK FOSFOR DAN PUPUK HIJAU PAITAN

Aplikasi Pupuk Kandang dan Pupuk SP-36 Untuk Meningkatkan Unsur Hara P Dan Pertumbuhan Tanaman Jagung (Zea mays L.) di Tanah Inceptisol Kwala Bekala

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Tinggi Tanaman. antara pengaruh pemangkasan dan pemberian ZPT paklobutrazol. Pada perlakuan

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman dan Buah Manggis (Garcinia mangostana L.)

APLIKASI NITROGEN (N) MELALUI SISTEM IRIGASI KENDI PADA BUDIDAYA TOMAT (LYCOPERSICUM ESCULENTUM MILL) ALOYSIUS NG. LENDE ABSTRACT

TANGGAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI JAGUNG VARIETAS P-23 TERHADAP BERBAGAI KOMPOSISI VERMIKOMPOS DENGAN PUPUK ANORGANIK

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KAILAN (Brassica oleraceae Var. acephala) PADA BERBAGAI MEDIA TANAM DAN PEMBERIAN PUPUK SKRIPSI

SKRIPSI PENGARUH APLIKASI UNSUR FE PADA KONDISI CEKAMAN KEKERINGAN TERHADAP TANAMAN TOMAT. Oleh Aprilia Ike Nurmalasari H

HUBUNGAN TRANSPIRASI DENGAN HASIL DAN RENDEMEN MINYAK BIJI JARAK PAGAR (Jatropha curcas L.) CHARLES YULIUS BORA

PETUNJUK LAPANGAN (PETLAP) PENGAIRAN DAN PEMELIHARAAN SALURAN PENGAIRAN

PENGARUH PEMBERIAN NITROGEN DAN KOMPOS TERHADAP KOMPONEN PERTUMBUHAN TANAMAN LIDAH BUAYA (Aloe vera)

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BAWANG MERAH DENGAN PENGOLAHAN TANAH YANG BERBEDA DAN PEMBERIAN PUPUK NPK

PENGARUH BERBAGAI KADAR AIR TANAH TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KEDELAI YANG DIBERI MIKORIZA VESIKULAR ARBUSKULAR

SKRIPSI Disusun oleh : Rifqi Maulana NIM : PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS MURIA KUDUS

PEMBERIAN KNO 3 DAN AIR KELAPA PADA UJI VIABILITAS BENIH PEPAYA (Carica papaya L.) SKRIPSI OLEH :

PENGAIRAN KEDELAI PELATIHAN TEKNIS BUDIDAYA KEDELAI BAGI PENYULUH PERTANIAN DAN BABINSA PUSAT PELATIHAN PERTANIAN

Charloq 1) Hot Setiado 2)

PENGARUH KONSENTRASI EKSTRAK TAUGE DAN DUA MEDIA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT JABON (Anthocephalus cadama Miq)

Jurnal AGRIFOR Volume XV Nomor 2, Oktober 2016 ISSN P ISSN O

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN

SKRIPSI PEMUPUKAN URINE SAPI DENGAN KONSENTRASI YANG BERBEDA DAN PEMBERIAN MULSA SERBUK KAYU TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN JAGUNG MANIS

RESPON PERTUMBUHAN PRODUKSI TANAMAN JAGUNG TERHADAP FREKUENSI PEMUPUKAN PUPUK ORGANIK CAIR DAN APLIKASI PUPUK DASAR NPK SKRIPSI

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Pertumbuhan Tanaman. lingkungan atau perlakuan. Berdasarkan hasil sidik ragam 5% (lampiran 3A)

PENGARUH KOMPOSISI MEDIA TANAM PADA TEKNIK BUD CHIP TIGA VARIETAS TEBU (Saccharum officinarum L.)

PENGARUH PUPUK NPK DGW COMPACTION DAN PUPUK KANDANG SAPI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN CABAI MERAH BESAR (Capsicum annuum L.

PERTUMBUHAN DAN HASIL BAWANG DAUN (Allium fistulosum L.) VARIETAS LINDA AKIBAT PEMBERIAN PUPUK KANDANG AYAM DAN PUPUK UREA

PENGARUH APLIKASI DOLOMIT TERHADAP GETAH KUNING PADA BUAH MANGGIS

PENGARUH KONSENTRASI DAN LAMA PERENDAMAN ROOTONE-F TERHADAP PERTUMBUHAN STEK BATANG MAWAR (Rosa damascena Mill.)

I. PENDAHULUAN. Tanaman cabai merah (Capsicum annuum L.) merupakan salah satu komoditas

ANALISIS PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BEBERAPA VARIETAS JAGUNG ( Zea mays L. ) PADA BERBAGAI TINGKAT PEMBERIAN AIR SKRIPSI

PENGARUH JENIS DAN DOSIS PUPUK KANDANG TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KROKOT LANDA (Talinum triangulare Willd.)

PENGARUH MEDIA TANAM DAN PEMBERIAN PUPUK NPK (16:16:16) TERHADAP PERTUMBUHAN KAKAO (Theobroma cacao L.) DI PEMBIBITAN EDI HANDOKO

UJI EFEKTIVITAS PUPUK ORGANIK HAYATI (Bio organic fertilizer) UNTUK MENINGKATKAN PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KANGKUNG DARAT (Ipomea reptans Poir)

Aplikasi Pemupukan Berimbang untuk Peningkatan Laju Pertumbuhan Tanaman Gaharu (Gyrinops verstegii) di Kabupaten Tabanan

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BEBERAPA AKSESI BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) LOKAL HUMBANG HASUNDUTAN PADA BERBAGAI DOSIS IRADIASI SINAR GAMMA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Transkripsi:

Jurnal Lahan Suboptimal ISSN: 2252-6188 (Print), ISSN: 2302-3015 (Online, www.jlsuboptimal.unsri.ac.id) Vol. 2, No.2: 111-117, Oktober 2013 Aplikasi Cycocel dalam Pengendalian Getah Kuning Buah Manggis (Garcinia mangostana L.) pada Lahan Kering Cycocel Application for Yellow Latex Control of Mangosteen Fruit (Garcinia mangostana L.) on Dry Land Irianto *), Budiyati Ichwan dan Mapegau Jurusan Agroekoteknologi Fakultas Pertanian Universitas Jambi Kampus Pinang Masak Jl. Jambi Muara Bulian Km.15, Mendalo Darat Jambi 36361 *) Penulis untuk korespondensi: iriantounja@gmail.com ABSTRACT The aim of study was to determine the effect of cycocel concentration for controlling yellow latex at different age classes of mangoesteen tree in a water stressed field. The experiment was conducted in Koto Patah village, Keliling Danau, Kerinci, Jambi and was done from June until November 2011 at the altitude of 800 900 m above sea level. Factorial experiment was arranged in a randomized block design. The first factor was cycocel concentrations: 0; 1,500; 3,000; 4,500; and 6,000 mg/l. The second factor was the plant age: <30; 30 50; and >50 years old. The data were analyzed by the analysis of variance and differences between treatments were analysed with LSD test at α=5%. The results of experiment showed that the effect of cycocel on number and weight of normal fruits was influenced by the age of manggoesteen. A significantly increased in number and weight of normal fruits was observed on younger mangoesteen (<30 year old) treated with 4,500 mg/l cycocel. On the older trees concentration of cycocel at 1,500 mg/l increased the normal fruit. Key words: cycocel, mangosteen, water stress, yellow latex ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan konsentrasi cycocel yang tepat dalam mengendalikan getah kuning buah manggis pada umur tanaman yang berbeda pada kondisi cekaman air di lapangan. Penelitian dilaksanakan di desa Koto Patah kecamatan Keliling Danau kabupaten Kerinci provinsi Jambi pada bulan Juni hingga November 2011 dengan ketinggian tempat 800 900 m dpl. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok pola faktorial. Faktor pertama adalah konsentrasi Cycocel : 0; 1.500; 3.000; 4.500; dan 6.000 mg/l. Faktor kedua adalah kelompok umur tanaman : umur <30 tahun; 30 50 ; dan > 50 tahun. Hasil pengamatan dianalisis dengan sidik ragam dan dilanjutkan dengan uji BNT pada taraf = 5 %. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh cycocel terhadap jumlah dan bobot buah mulus bergantung pada umur tanaman manggis. Pada tanaman manggis yang berumur kurang dari 30 tahun pemberian cycocel sebanyak 4.500 mg/l dapat meningkatkan jumlah dan bobot buah mulus. Pada tanaman manggis yang berumur lebih tua yaitu 30 50 tahun dan di atas 50 tahun dibutuhkan cycocel yang lebih sedikit untuk meningkatkan jumlah dan bobot buah mulus yaitu 1.500 mg/l. Kata Kunci: cekaman air, cycocel, getah kuning, manggis PENDAHULUAN Manggis (Garcinia mangostana L.) merupakan komoditas buah tropik yang mempunyai nilai ekonomi cukup tinggi. Di luar negeri dikenal sebagai Queen of Fruits dan The Finest Fruit of Tropics.

112 Irianto et al.: Aplikasi cycocel untuk pengendalian getah kuning manggis Manggis termasuk salah satu buah yang prospektif untuk dikembangkan di Kabupaten Kerinci Provinsi Jambi (Poerwanto 2005). Luas pertanaman manggis di Provinsi Jambi mencapai 1.758 hektar, yang sebagian besar terdapat di Kabupaten Kerinci (760 hektar), Sarolangun (678 hektar), dan sisanya tersebar di kabupaten lainnya (Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jambi 2006). Tanaman manggis di Provinsi Jambi pada umumnya belum dibudidayakan secara intensif, dan masih diusahakan sebagai tanaman selingan yang terdapat di kebun campuran dan di pekarangan rumah. Selain itu sebagian besar lahan pertanian di provinsi Jambi tergolong lahan sub-optimal baik berupa lahan kering masam (Ultisol) maupun lahan basah. Menurut Yuwono (2009) lahan marginal (sub-optimal) memiliki mutu rendah karena memiliki beberapa faktor pembatas jika digunakan untuk suatu keperluan tertentu dan tanpa adanya masukan material dan teknologi maka budidaya pertanian di lahan marginal ini tidak akan memberikan keuntungan. Menurut Suharta (2010), secara alami lahan ini mempunyai kesuburan yang rendah, dan sifat kimia penting pada lahan marginal adalah reaksi tanahnya masam. Rendahnya mutu buah manggis yang dihasilkan di provinsi Jambi, selain akibat teknik budidaya yang belum intensif dan kondisi lahan yang sub-optimal, juga akibat terbentuknya getah kuning pada buah yang diduga oleh para peneliti dapat dipicu oleh kekurangan air. Menurut Direktorat Jenderal Hortikultura (2007), tanaman manggis dapat tumbuh baik di dataran rendah sampai ketinggian 600 m di atas permukaan laut dengan curah hujan antara 1500 sampai 2500 mm per tahun yang merata sepanjang tahun. Bila terjadi curah hujan yang tidak merata atau tanaman mengalami cekaman air terutama pada saat pembuahan, maka akan terjadi pembentukan getah kuning pada buah. Getah kuning pada daging buah merupakan masalah utama dalam ekspor manggis. Penelitian untuk menangani getah kuning sangat mendesak untuk dilakukan agar dapat meningkatkan ekspor manggis nasional (Poerwanto et al. 2010). Berbagai upaya yang telah dilakukan untuk mengendalikan pembentukan getah kuning pada manggis belum memperoleh hasil yang optimal. Oleh karena itu terus dikembangkan metode untuk mengendalikan getah kuning tersebut misalnya dengan aplikasi cycocel. Cycocel merupakan zat penghambat tumbuh yang mampu meningkatkan toleransi tanaman terhadap cekaman kekeringan melalui mekanisme penghambatan pertumbuhan vegetatif, namun tidak meurunkan hasil tanaman. Hasil penelitian Nejadsahebi et al. (2010) menyatakan bahwa penggunaan cycocel dapat meningkatkan ketahanan stomata, mengurangi transpirasi dan dapat membantu efisiensi penggunaan air. Cycocel dapat menetralkan pengaruh negatif dari cekaman kekeringan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh cycocel dan mendapatkan konsentrasi cycocel yang tepat dalam mengendalikan pembentukan getah kuning pada buah manggis. BAHAN DAN METODE Penelitian ini dilaksanakan di desa Koto Patah kecamatan Keliling Danau kabupaten Kerinci provinsi Jambi, dengan altitude 800-900 m dpl, jenis tanah Ultisol, kemiringan lahan > 30%, tanpa cover crop, dan tanpa terasering. Penelitian dilakukan mulai bulan Juni hingga November 2011. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) pola faktorial. Faktor pertama adalah konsentrasi cycocel, yaitu: 0; 1.500; 3.000; 4.500; dan 6.000 mg/l. Faktor kedua adalah kelompok umur tanaman, yaitu: <30 tahun; 30-50; dan >50 tahun. Setiap kombinasi terdiri atas 3 tanaman. Cycocel yang digunakan adalah berupa (2-Chloroethyl) trimethylammonium chloride (98%) yang berbentuk serbuk kemudian dilarutkan menggunakan akuades dan diencerkan sesuai konsentrasi yang dicobakan. Aplikasi Cycocel dilakukan

Jurnal Lahan Suboptimal, 2(2) Oktober 2013 113 dengan menyemprotkan ke seluruh permukaan bawah daun tanaman manggis. Kondisi tanaman manggis tidak sedang membentuk tunas dan daun baru. Peubah yang diamati meliputi: jumlah buah bergetah kuning, bobot buah bergetah kuning, jumlah buah mulus, dan bobot buah mulus per tanaman. Hasil pengamatan dianalisis dengan sidik ragam dan dilanjutkan dengan uji BNT pada taraf = 5 %. HASIL Aplikasi cycocel dan kelompok umur tanaman manggis menunjukkan interaksi terhadap semua variabel yang diamati, yaitu: jumlah buah bergetah kuning, bobot buah bergetah kuning, jumlah buah mulus, dan bobot buah mulus. Jumlah buah bergetah kuning Penurunan jumlah buah yang bergetah kuning terjadi bila diberikan cycocel dengan konsentrasi lebih tinggi dari 1.500 mg/l pada tanaman yang berumur 30 tahun ke atas, namun pada tanaman yang berumur kurang dari 30 tahun membutuhkan konsentrasi cycocel yang lebih tinggi dari 3.000 mg/l (Tabel 1). Tabel 1. Jumlah buah bergetah kuning per tanaman dengan pemberian cycocel pada kelompok umur tanaman manggis yang berbeda Umur (tahun) Cycocel (mg/l) <30 30-50 >50 0 9,00 a C 17,67 d B 34,33 b A 1.500 5,67 ab C 166,00 a A 95,00 a B 3.000 5,00 ab B 50,67 b A 2,33 c B 4.500 3,33 b B 43,67 c A 3,00 c B 6.000 4,33 ab B 162,67 a A 4,67 c B Angka-angka yang diikuti oleh huruf kecil yang sama pada kolom yang sama dan angka-angka yang diikuti oleh huruf besar yang sama pada baris yang sama adalah tidak berbeda nyata berdasarkan uji BNT pada taraf α = 5% Peningkatan umur tanaman akan meningkatkan jumlah buah bergetah kuning pada konsentrasi cycocel 0 mg/l. Namun peningkatan umur tanaman di atas 30 tahun akan menurunkan jumlah buah bergetah kuning pada konsentrasi cycocel 3.000 mg/l hingga 6.000 mg/l. Peningkatan cycocel di atas konsentrasi 3.000 mg/l dapat menurunkan jumlah buah yang bergetah kuning pada tanaman yang berumur kurang dari 30 tahun. Pada umur lebih 30 tahun peningkatan konsentrasi cycocel hingga 1.500 mg/l meningkatkan jumlah buah bergetah kuning, namun peningkatan konsentrasi selanjutnya menurunkan jumlah buah bergetah kuning. Tanaman yang berumur lebih dari 50 tahun memberikan tanggap yang lebih baik terhadap pemberian cycocel, hal ini dapat dilihat dari jumlah buah bergetah kuning lebih sedikit dibandingkan dengan tanaman yang berumur 30 sampai 50 tahun. Bobot buah bergetah kuning Cycocel berpengaruh terhadap penurunan bobot buah manggis bergetah kuning pada tanaman yang berumur lebih dari 30 tahun ke atas bila konsentrasi yang diberikan lebih dari 1.500 mg/l. Sementara itu pada tanaman yang lebih muda pengaruh cycocel terhadap penurunan bobot buah bergetah kuning terdapat pada konsentrasi cycocel yang lebih tinggi yaitu 4.500 mg/l (Tabel 2).

114 Irianto et al.: Aplikasi cycocel untuk pengendalian getah kuning manggis Tabel 2. Bobot buah yang mengalami getah kuning per tanaman dengan pemberian cycocel pada kelompok umur tanaman manggis yang berbeda Umur (tahun) Cycocel (mg/l) <30 30-50 >50 0 905,00 a C 1.852,67 e B 3.823,33 b A 1.500 573,33 b C 20.449,00 a A 11.899,33 a B 3.000 367,33 bc B 6.150,33 c A 125,33 d B 4.500 123,33 c B 5.024,00 d A 122,00 d B 6.000 453,33 b B 19.464,67 b A 499,33 c B Angka-angka yang diikuti oleh huruf kecil yang sama pada kolom yang sama dan angka-angka yang diikuti oleh huruf besar yang sama pada baris yang sama adalah tidak berbeda nyata berdasarkan uji BNT pada taraf α = 5% Peningkatan umur tanaman akan meningkatkan bobot buah bergetah kuning pada konsentrasi cycocel 0 mg/l. Namun peningkatan umur tanaman di atas 30 tahun akan menurunkan bobot buah bergetah kuning pada konsentrasi cycocel di atas 1.500 mg/l. Peningkatan cycocel di atas konsentrasi 3.000 mg/l dapat menurunkan bobot buah bergetah kuning pada tanaman yang berumur kurang dari 30 tahun. Pada umur lebih 30 tahun peningkatan konsentrasi cycocel hingga 1.500 mg/l meningkatkan bobot buah bergetah kuning, namun peningkatan konsentrasi selanjutnya menurunkan bobot buah bergetah kuning. Bobot buah bergetah kuning pada tanaman yang berumur lebih dari 50 tahun lebih rendah bila dibandingkan dengan tanaman yang berumur 30 sampai 50 tahun. Jumlah buah mulus per tanaman Untuk meningkatkan jumlah buah mulus pada berbagai umur tanaman manggis diperlukan konsentrasi cycocel yang berbeda (Tabel 3.). Peningkatan umur tanaman akan meningkatkan jumlah buah mulus pada berbagai konsentrasi cycocel. Peningkatan pemberian cycocel pada umur kurang 30 tahun meningkatkan jumlah buah mulus sampai konsentrasi 4.500 mg/l. Sementara itu pemberian cycocel pada umur tanaman lebih 30 tahun akan meningkatkan jumlah buah mulus hingga konsentrasi 1.500 mg/l. Peningkatan konsentrasi selanjutnya akan menurunkan jumlah buah mulus. Tabel 3. Jumlah buah mulus per tanaman dengan pemberian cycocel pada kelompok umur tanaman manggis yang berbeda Cycocel (mg/l) Umur (tahun) <30 30-50 >50 0 4,33 c C 295,00 b B 409,00 b A 1.500 4,33 c B 480,33 a A 470,00 a A 3.000 42,00 b B 177,00 d A 196,67 d A 4.500 108,00 a B 313,33 b A 116,33 e B 6.000 29,67 b C 219,00 c B 328,67 c A Angka-angka yang diikuti oleh huruf kecil yang sama pada kolom yang sama dan angka-angka yang diikuti oleh huruf besar yang sama pada baris yang sama adalah tidak berbeda nyata berdasarkan uji BNT pada taraf α = 5%

Jurnal Lahan Suboptimal, 2(2) Oktober 2013 115 Bobot buah mulus per tanaman Untuk meningkatkan bobot buah mulus pada berbagai umur tanaman diperlukan konsentrasi cycocel yang berbeda (Tabel 4.). Peningkatan umur tanaman akan meningkatkan bobot buah mulus pada berbagai konsentrasi cycocel. Peningkatan pemberian cycocel pada umur kurang dari 30 tahun meningkatkan bobot buah mulus sampai konsentrasi 4.500 mg/l. Sementara peningkatan umur tanaman lebih dari 30 tahun akan meningkatkan bobot buah mulus hingga konsentrasi cycocel 1.500 mg/l. Peningkatan konsentrasi selanjutnya akan menurunkan bobot buah mulus. Tabel 4. Bobot buah mulus per tanaman dengan pemberian cycocel pada kelompok umur tanaman manggis yang berbeda Cycocel (mg/l) Umur (tahun) <30 30-50 >50 0 253,33 d C 36.495,00 c B 50.697,33 b A 1.500 451,00 d C 58.323,67 a A 57.400,33 a B 3.000 4.633,67 b C 21.314,33 e B 25.124,67 d A 4.500 12.385,00 a C 38.488,67 b A 13.663,00 e B 6.000 3.243,67 c C 25.577,67 d B 40.546,00 c A PEMBAHASAN Pada tanaman manggis yang berumur kurang dari 30 tahun aplikasi cycocel sebanyak 4.500 mg/l dapat meningkatkan jumlah buah mulus, dan bobot buah mulus. Sementara itu pada tanaman manggis yang berumur lebih tua yaitu 30 sampai 50 tahun dan di atas 50 tahun dibutuhkan cycocel yang lebih sedikit untuk meningkatkan jumlah buah mulus, dan bobot buah mulus yaitu 1.500 mg/l. Pola pertumbuhan dan pembagian fotosintat pada tanaman manggis dipengaruhi oleh umur tanamannya. Hasil penelitian Hidayat (2004) menunjukkan bahwa pembagian fotosintat pada tanaman manggis muda lebih dominan ke arah tajuk dibandingkan dengan ke akar. Atas dasar pernyataan tersebut dapat diungkapkan bahwa tanaman manggis yang berumur lebih muda (kurang dari 30 tahun) alokasi fotosintat lebih banyak diarahkan ke bagian pupus. Untuk mengatasi hal ini diperlukan cycocel dengan konsentrasi yang lebih tinggi (4.500 mg/l) untuk menghambat pertumbuhan pupus sehingga fotosintat lebih banyak dialokasikan ke organ reproduktif seperti buah, sehingga kualitas buah menjadi lebih baik. Sebaliknya pada tanaman manggis yang berumur lebih tua (30 sampai 50 tahun) dan di atas 50 tahun kemungkinan pertumbuhan pupus tidak dominan sehingga alokasi fotosintat ke organ-organ tanaman lain relatif berimbang. Oleh karena itu hanya diperlukan cycocel dalam konsentrasi rendah (1.500 mg/l) untuk menghambat pertumbuhan pupus dan memungkinkan alokasi fotosintat yang lebih banyak ke organ reproduktif seperti buah. Dikarenakan aplikasi cycocel dapat meningkatkan jumlah dan bobot buah yang mulus, berarti aplikasi cycocel juga bisa mengurangi jumlah dan bobot buah yang bergetah kuning. Pada tanaman yang berumur lebih muda diperlukan cycocel dengan konsentrasi yang lebih tinggi (4.500 mg/l) untuk mengurangi jumlah dan bobot buah yang bergetah kuning. Sedangkan pada tanaman yang lebih tua (30 hingga di atas 50 tahun) diperlukan cycocel dengan konsentrasi yang lebih rendah, yaitu pada konsentrasi 3.000 mg/ sudah dapat

116 Irianto et al.: Aplikasi cycocel untuk pengendalian getah kuning manggis mengurangi jumlah dan bobot buah bergetah kuning. Respons morfo-fisiologi setiap jenis dan umur tanaman terhadap cekaman air dan pola adaptasinya berbeda-beda. Menurut Yordanov et al. (2003), pada kondisi kekurangan air, tanaman akan mengatur kehilangan dan penyerapan air untuk menjaga kandungan air daun sehingga fotosisntesis tetap dapat berjalan. Tetapi jika terjadi kekeringan air hebat maka fotosisntesis dan pertumbuhan tanaman akan akan terganggu. Untuk mengatasi hal ini tiap jenis tanaman memiliki mekanisme yang berbeda-beda. Mekanisme ini sangat penting terutama untuk prediksi sifat-sifat responsif tanaman (Prihastanti 2010). Hasil penelitian Harsono et al. (2003) menyatakan bahwa tanaman yang memiliki genotipe tahan kering pada kondisi tercekam kekeringan mempunyai transpirasi lebih rendah, fotosintesis lebih tinggi, menggunakan air lebih efisien dan mampu memberikan hasil lebih tinggi dibanding genotipe rentan kering. Pembentukan getah kuning pada buah manggis merupakan salah satu respon tanaman yang berhubungan dengan kepekaan tanaman tersebut terhadap perubahan lingkungan terutama yang berkaitan dengan ketersediaan air dalam tanah yang disebabkan karena sistem perakaran tanaman tersebut kurang berkembang. Menurut Djazuli (2010), mekanisme lainnya adalah kemampuan tanaman menghasilkan senyawa osmotik seperti prolin dan asam-asam organik yang berfungsi dalam proses penyesuaian osmotik. Getah kuning merupakan eksudat resin berwarna kuning yang tumpah akibat pecahnya pembuluh resin (Asano et al. 1995). Pembuluh tersebut ditemukan dalam eksocarp, mesocarp, dan endocarp, dan aril buah, bunga, batang dan daun manggis. Di dalam buah diameter pembuluh yang paling besar ditemukan di dalam endocarp (Dorly et al. 2008). Selain berbentuk cairan, getah kuning juga dapat berupa bintik-bintik kuning yang juga terdapat pada daging dan kulit buah (Verheij 1992; Ashari 2006). Secara umum informasi tentang faktor penyebab keluarnya getah kuning pada buah manggis masih sangat beragam, tetapi diduga bahwa penyebab utama keluarnya getah kuning ini antara lain karena fluktuasi curah hujan yang tinggi dan defisiensi unsur kalsium. Hasil penelitian Rai et al. (2011) menyatakan bahwa dengan iriagsi tetes dapat meningkatkan persentase buah yang tidak bergetah kuning. Pemberian gipsum juga meningkatkan persentase buah yang tidak bergetah kuning, serta kandungan kalsium daun dan kulit buah. Demikian juga hasil penelitian Dorly et al. (2011) menyatakan bahwa penyemprotan CaCl 2 selama pertumbuhan vegetatif dapat meningkatkan kandungan kalsium yang terdapat di dalam pericarp dan efektif mengurangi terjadinya getah kuning buah manggis. Menurut Marschner (1995), kalsium bersama dengan pektat berperan dalam menjaga turgiditas sel yaitu membuat dinding sel semakin tegar, kuat dan kokoh. Kalsium juga berperan sebagai perekat antara dinding sel yang satu dengan dinding sel yang lain Hubungan antara fluktuasi dan intensitas curah hujan yang tinggi dengan keluarnya getah kuning pada buah manggis dapat dijelaskan melalui kondisi air tanah dan tanaman. Fluktuasi dan intensitas curah hujan yang tinggi dapat menyebabkan ketidak stabilan potensial air tanah yang kemudian mempengaruhi potensial air tanaman, proses fisiologi, dan metabolisme di dalam tanaman. Pada kenyataannya kasus keluarnya getah kuning pada buah manggis umumnya terjadi ketika tanaman memasuki masa pembungaan jatuh pada musim kemarau dan masa perkembangan buah jatuh pada mausim hujan. Hal ini menunjukkan bahwa keluarnya getah kuning pada kondisi curah hujan berfluktuasi tinggi disebabkan tingginya tekanan turgor sel kulit buah yang sedang berkembang yang terjadi secara

Jurnal Lahan Suboptimal, 2(2) Oktober 2013 117 tiba-tiba sehingga menyebabkan pecahnya sel tersebut dan mengeluarkan getah kuning. Jika dikaitkan dengan peran cycocel yang mampu meningkatkan toleransi tanaman manggis terhadap cekaman air, maka aplikasi cycocel juga akan efektif mengendalikan terbentuknya getah kuning pada buah manggis. Hasil penelitian Nejadsahebi et al. (2010) melaporkan bahwa cycocel dapat menetralkan pengaruh negatif dari cekaman kekeringan dengan meningkatkan ketahanan stomata, mengurangi transpirasi dan membantu efisiensi penggunaan air, serta hasil penelitian Rajala (2003) melaporkan bahwa aplikasi cycocel menurunkan pemanjangan batang, namun tidak berpengaruh terhadap laju fotosintesis. KESIMPULAN Pengaruh cycocel terhadap jumlah dan bobot buah yang tidak bergetah kuning (mulus) bergantung pada umur tanaman manggis. Pada tanaman manggis yang berumur kurang dari 30 tahun pemberian cycocel sebanyak 4.500 mg/l dapat meningkatkan jumlah dan bobot buah yang tidak bergetah kuning (mulus). Pada tanaman manggis yang berumur lebih tua yaitu 30 sampai 50 tahun dan di atas 50 tahun dibutuhkan cycocel yang lebih sedikit untuk meningkatkan jumlah dan bobot buah yang tidak bergetah kuning (mulus) yaitu 1.500 mg/l. UCAPAN TERIMA KASIH Penelitian ini merupakan bagian dari Hibah Bersaing yang didanai pada tahun anggaran 2011, dan terlaksana atas peran serta kelompok tani Bukit Manggis di desa Koto Patah kabupaten Kerinci provinsi Jambi sebagai pemilik kebun. DAFTAR PUSTAKA Asano J, Chiba K, Tada M, Yoshii T. 1995. Cytotoxic xanthones from Garcinia hanburyi. Phytochemistry 41(3): 815 820. Ashari S. 2006. Hortikultura Aspek Budidaya. Jakarta: UI Press. Dinas Pertanian Tanaman Pangan Propvinsi Jambi. 2006. Data Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura tahun 2005. Jambi : Dinas Pertanian Tanaman Pangan. Direktorat Jenderal Hortikultura. 2007. Profil Manggis di Indonesia. Jakarta: Direktorat Budidaya Tanaman Buah. Departemen Pertanian. Djazuli M. 2010. Pengaruh cekaman kekeringan terhadap pertumbuhan dan beberapa karakter morfo-fisiologi tanaman nilam. Bul. Littro 21(1): 8 17. Dorly, Tjitrosemito S, Poerwanto R, Juliarni. 2008. Secretory duct structure and phytochemistry compounds of yellow latex in mangosteen fruit. Hayati Journal of Biosciences 15(3): 99 104. Dorly, Tjitrosemito S, Jaime A. Teixeira da Silva JAT, Poerwanto R, Efendi D, Barasa F. 2011. Calcium spray reduces yellow latex on mengosteen fruits (Garcinia mangostana L.). Journal of Fruit and Ornamental Plant Research 19(2): 51 65. Harsono A, Tohari, Indradewa D, Adisarwanto T. 2003. Ketahanan dan aktivitas fisiologi beberapa geotipe kacang tanah pada cekaman kekeringan. Jurnal Ilmu Pertanian 10(2): 51 62. Hidayat R. 2004. Kajian pola translokasi asimilat pada beberapa umur tanaman manggis (Garcinia Mangostana L.) muda. Agrosains 6(1): 20 25. Marschner H. 1995. Mineral Nutrition of Higher Plants. 2nd ed. New York: Academic Press. Nejadsahebi M, Moallemi N, Landi A. 2010. Effects of Cycocel and Irrigation Regimes on Some Physiological Parameters of Three Olive Cultivars. American Journal of Applied Sciences 7(4): 459 465. Poerwanto R. 2005. Pembangunan kawasan sentra produksi buah

118 Irianto et al.: Aplikasi cycocel untuk pengendalian getah kuning manggis berbasis mutu. Makalah dalam rangka pertemuan koordinasi pengembangan sentra produksi buahbuahan di Cisarua-Bogor, Mei 2005. Poerwanto R, Hidayati R, Jawal MAS, Martias. 2010. Pengaruh lingkungan (iklim, sifat fisik dan kima tanah) terhadap penurunan insiden getah kuning (50%) buah manggis (Garcinia mangostana L.) untuk ekspor. Ringkasan eksekutif hasilhasil penelitian 2010. Bogor : IPB dan Badan Litbang Pertanian. Prihastanti E. 2010. Kandungan klorofil dan pertumbuhan semai kakao (Theobroma cacao L.) pada perlakuan cekaman kekeringan yang berbeda. Bioma 12(2): 35 39. Rai IN, Semarajaya CGA, Wiraatmaja IW. 2011. Pengendalian Getah Kuning pada Buah Manggis dengan Irigasi Tetes dan Pemupukan Kalsium. Bali : The Excellence Research Universitas Udayana: 173 178. Rajala A. 2003. Plant Growth Regulators to Manipulatie Cereal Growth in Northern Growing Conditions. [Thesis]. Finland: University of Helsinki, Department of Applied Biology Section of Crop Husbandry. Suharta N. 2010. Karakteritik dan permasalahan tanah marginal dari sedimen masam di Kalimantan. Jurnal Litbang Pertanian 29(4): 139 146. Verheij EWM. 1992. Garcinia mangostana L. In Verheij EWM, Coronel RE (ed.), Prosea, Edible Fruits and Nuts. Wageningen: Pudoc. p. 177 181. Yordanov I, Velikova V, Tsonev T. 2003. Plant responses to drought and stress tolerance. Bulg. J. Plant Physiol., Special Issue: 187 206. Yuwono NW. 2009. Membangun kesuburan tanah di lahan marginal. Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan 9(2): 137 141.