Fator-Faktor yang Berhubungan dengan Kunjungan Pemeriksaan Antenatal Care K4 di Puskesmas Sipatana Kota Gorontalo

dokumen-dokumen yang mirip
* Program Pascasarjana Universitas Sam Ratulangi Manado * Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado

ANALISIS FAKTOR RISIKO KEJADIAN BBLR DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSAR 2016

ABSTRACT. : Unmet need, Family Planning

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN IBU HAMIL (K4) DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS CIMARAGAS KABUPATEN CIAMIS TAHUN 2013.

SUMMARY HUBUNGAN FAKTOR PERILAKU DAN LINGKUNGAN LUAR RUMAH DENGAN KEJADIAN MALARIA DI DESA KAIDUNDU KECAMATAN BULAWA KABUPATEN BONE BOLANGO TAHUN 2013

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUNJUNGAN K4 DI PUSKESMAS BAQA KOTA SAMARINDA TAHUN 2016

ARTIKEL PENELITIAN. Fahmi. A. Lihu 1) J. M. L. Umboh 2) G. D. Kandou 2) RSUD DR M.M.Dunda Limboto, Kabupaten Gorontalo 2)

BAB I PENDAHULUAN. (Depkes RI, 2010). Kondisi ini menunjukkan bahwa kemampuan pelayanan

HUBUNGAN GAYA HIDUP IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN PREEKLAMPSIA CORRELATION LIFESTYLE OF PREGNANT WOMEN WITH PREECLAMPSIA

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PEMANFAATAN KELAS IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS HARAPAN RAYA PEKANBARU

Volume VI Nomor 3, Agustus 2016 ISSN: Latar Belakag

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

BAB I PENDAHULUAN. maupun janin yang di kandung. Berbagai macam kelainan yang timbul membuat

BAB I PENDAHULUAN. khususnya untuk indikator kesehatan ibu (Kementerian Kesehatan RI, 2011).

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan antenatal yang ditetapkan. Pelayanan antenatal care ini minimum

MOTIVASI DAN KEPATUHAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC) PADA IBU HAMIL TRIMESTER III

FAKTOR PENDIDIKAN, PENGETAHUAN, PARITAS, DUKUNGAN KELUARGA DAN PENGHASILAN KELUARGA YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN PELAYANAN ANTENATAL

TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PEMANFAATAN BUKU KESEHATAN IBU DAN ANAK BERDASARKAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL

Agus Byna 1, Laurensia Yunita 2, Indah Ratna Sari * *Korespondensi Penulis, Telepon : ,

HUBUNGAN PENGETAHUAN, PENDIDIKAN DAN SIKAP IBU HAMIL DENGAN PEMERIKSAAN KEHAMILAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TUMPAAN KABUPATEN MINAHASA SELATAN

BAB 1 PENDAHULUAN. ibu dan anak penting untuk dilakukan (Kemenkes RI, 2016) Berdasarkan laporan Countdown bahwa setiap dua menit, disuatu

BAB I PENDAHULUAN. kehamilan persalinan dan nifas setiap tahunnya, sebanyak 99% ditentukan dalam tujuan yaitu meningkatkan kesehatan ibu.

Analisis Faktor Faktor yang Berhubungan dengan Kepuasan Pasien di Instalasi Rawat Inap F RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) antenatal care selama

**) Staf Pengajar Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro Jl Nakula I N Semarang ABSTRACT

Analisis Faktor yang Berhubungan dengan Rendahnya Kunjungan (K4) Ibu Hamil di Puskesmas Bambu Apus, Jakarta Timur

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

STIKES Nani Hasanuddin Makassar 2. STIKES Nani Hasanuddin Makassar 3. STIKES Nani Hasanuddin Makassar

HUBUNGAN ANTARA SANITASI LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA

BAB I PENDAHULUAN. dapat terwujud (Kemenkes, 2010). indikator kesehatan dari derajat kesehatan suatu bangsa, dimana kemajuan

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang

GLOBAL HEALTH SCIENCE, Volume 2 Issue 3, September 2017 ISSN

Analisis Faktor Faktor yang Berhubungan dengan Kepuasan Pasien di Instalasi Rawat Inap Anggrek RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado

HUBUNGAN PENDIDIKAN DAN PENGETAHUAN IBU POSTPARTUM TERHADAP PELAKSANAAN KUNJUNGAN MASA NIFAS DI BIDAN PRAKTIK SWASTA NURACHMI PALEMBANG

HUBUNGAN USIA, PARITAS DAN PEKERJAAN IBU HAMIL DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN, STATUS PENDIDIKAN, DAN STATUS PEKERJAAN IBU DENGAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE

FAKTOR-FAKTOR PREDISPOSISI TERJADINYA ANEMIA PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS JETIS I BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN 2013

: Education, knowledge, attitude, behavior of ANC

Sartika Zefanya Watugigir Esther Hutagaol Rina Kundre

I. PENDAHULUAN. dalam bidang kesehatan. Sampai saat ini Angka Kematian Ibu (AKI) di. Indonesia menempati teratas di Negara-negara ASEAN, yaitu 228 per

HUBUNGAN ANTARA PENDIDIKAN DAN PENGETAHUAN IBU DENGAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANC DENGAN KUNJUNGAN ANC DI PUSKESMAS GALUR 2 KULON PROGO DWI SURYANDARI INTISARI

SIKAP DAN KOMUNIKASI BIDAN BERHUBUNGAN DENGAN KEPUASAN IBU HAMIL DALAM ANTENATAL CARE DI BPM. Abstract

Analisis Faktor Faktor yang Berhubungan dengan Kepuasan Pasien di Instalasi Rawat Jalan Bedah RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado

PENGARUH KEMAMPUAN IBU HAMIL DALAM MELAKUKAN DETEKSI DINI RISIKO PREEKLAMSIA TERHADAP PARITAS, PENGETAHUAN DAN KETERPAPARAN INFORMASI

Frekuensi Kunjungan ANC (Antenatal Care) Pada Ibu Hamil Trimester III

BAB I PENDAHULUAN. melakukan pemeriksaan kehamilan setiap 4 minggu sekali dari saat pemeriksaan

Harto P. Simanjuntak 1, Heru Santosa 2, Maya Fitria 2. Abstract

PENGARUH PELAKSANAAN PENDAMPINGAN KADER TERHADAP KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC) IBU HAMIL RESIKO TINGGI DI MEGALUH JOMBANG

Faktor-Faktor Yang Menpengaruhi Kinerja Bidan Puskesmas Dalam Penanganan Ibu Hamil Risiko Tinggi di Kabupaten Pontianak Tahun 2012

PENGETAHUAN IBU TENTANG KEPUTIHAN DI KOTA MANADO

BAB I PENDAHULUAN. Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) pada Hari

Jurnal Kesehatan Medika Saintika Volome 8 Nomor 1 jurnal.syedzasaintika.ac.id

ANALISIS FAKTOR RISIKO USIA KEHAMILAN DAN PARITAS TERHADAP KEJADIAN ABORTUS. La Ode Ali Imran Ahmad Universitas Haluoleo Kendari.

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PRIMIGRAVIDA TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ANTENATAL CARE

BAB 1 PENDAHULUAN. derajat ringan sampai berat yang dapat memberikan bahaya terjadinya

Kata Kunci : Tingkat Pendidikan, Pendapatan, Persepsi, Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan.

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi kesehatan dunia memperkirakan diseluruh dunia setiap hari

BAB I PENDAHULUAN. kematian. Setiap kehamilan dapat menimbulkan risiko kematian ibu,

BAB 1 PENDAHULUAN. Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia berjumlah 228 per

BAB I PENDAHULUAN. positif bagi ibu maupun bayinya dengan cara membina hubungan saling percaya

BAB I PENDAHULUAN. menilai derajat kesehatan. Kematian Ibu dapat digunakan dalam pemantauan

BAB 1 PENDAHULUAN. penyebab kecelakaan atau incidental) (CIA, 2014). AKI (Angka Kematian Ibu)

Analisis Faktor Faktor Yang Berhubungan Dengan Kepuasan Pasien di Instalasi Rawat Inap A RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Salah satu kodrat dari wanita yaitu mengandung, melahirkan dan

BAB I PENDAHULUAN. kehamilan dan kelahiran, tersedianya dan penggunaan fasilitas. obstetri yang rendah pula (Profil kesehatan jawa tengah 2015).

Julia Alistawaty Purba 1, Erna Mutiara 2, Heru Santosa 2 ABSTRACT

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN DAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEPATUHAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE

TESIS. Untuk memenuhi persyaratan Mencapai derajat Sarjana S2. Program Studi Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat Konsentrasi Administrasi Rumah Sakit

Al Murhan Program Studi Keperawatan Tanjungkarang, Poltekkes Kemenkes Tajungkarang

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CAKUPAN K4 DI KABUPATEN BANYUWANGI TAHUN 2014

Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Trimester III Dengan Frekuensi Kunjungan Antenatal Care

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG RESIKO TINGGI KEHAMILAN DENGAN KEPATUHAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE DI RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI

BAB 1 PENDAHULUAN. Kesehatan adalah kondisi umum dari seseorang dalam semua aspek baik

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN ANTENATAL

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA BIDAN DESA PTT DALAM PELAYANAN ANTENATAL DI WILAYAH KABUPATEN BANYUMAS TAHUN 2012

Determinan Kunjungan K4 pada Ibu Hamil Trimester III di Poli Kebidanan RSUD Berkah Kabupaten Pandeglang. Susi Irianti *

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN DENGAN KEPATUHAN PEMERIKSAAN KEHAMILAN DI BPS ERNAWATI BOYOLALI

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS CIKAMPEK KABUPATEN KARAWANG

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG MASASE FUNDUS UTERI TERHADAP PENGETAHUAN DAN INVOLUSI UTERUS PADA IBU POSTPARTUM DI RUMAH SAKIT ISLAM SAMARINDA

Bidang Minat Administrasi dan Kebijakan Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

GLOBAL HEALTH SCIENCE, Volume 2 Issue 1, Maret 2017 ISSN

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL YOGYAKARTA TAHUN NASKAH PUBLIKASI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Determinan Rendahnya Kunjungan Antenatal Care (ANC) di Desa Simpang Empat. Kecamatan Tangaran Kabupaten Sambas

PENGARUH DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP PERILAKU IBU DALAM BERSALIN KE BIDAN

BAB I PENDAHULUAN. system kesehatan yang bertujuan untuk menjaga kesehatan ibu selama kehamilan

MOTIVASI DAN KEPATUHAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC) PADA IBU HAMIL TRIMESTER III

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Anemia

HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL MENGENAI KEDARURATAN OBSTETRI DI RUMAH SAKIT ROBERT WOLTER MONGISIDI MANADO

BAB I PENDAHULUAN. kontrasepsi merupakan proses fisiologis dan berksinambungan. Pada

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN IKTERUS PADA NEONATUS

Penolong Persalinan dan Kejadian Komplikasi Persalinan di Jawa Barat

THE EFFECT OF INDIVIDUAL, PSYCHOLOGICAL AND ORGANIZATION VARIABLE TO THE PERFORMANCE OF MIDWIVES IN DELIVERING BABY-BIRTH AT RSKD FATIMAH IN 2013

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL

BAB I PENDAHULUAN. Pemeriksaan kehamilan adalah pengawasan kehamilan untuk. kehamilan, menegakan secara dini komplikasi kehamilan, dan menetapkan

BAB l PENDAHULUAN. Angka Kematian ibu (AKI) merupakan salah satu indikator untuk

HUBUNGAN PENDIDIKAN IBU, STATUS PEKERJAAN IBU DAN PERAN BIDAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI DI WILAYAH PUSKESMAS WEDARIJAKSA PATI TESIS

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC) PADA IBU HAMIL DI KABUPATEN TABANAN

PENGETAHUAN RISIKO KEHAMILAN DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ANC PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS BANJARAN KABUPATEN MAJALENGKA

Transkripsi:

ARTIKEL PENELITIAN Fator-Faktor yang Berhubungan dengan Kunjungan Pemeriksaan Antenatal Care K4 di Puskesmas Siatana Kota Gorontalo Factors Of Associated With The Visit Antenatal Care (ANC) K4 In Community Health Center Siatana Gorontalo Lian Laminullah 1) G.D. Kandou 2) A.J.M. Rattu 2) 1) Program Pascasarjana Universitas Sam Ratulangi Manado 2) Fakultas Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado Abstrak Pelayanan kebidanan meruakan satu bentuk uaya guna mencaai kesehatan ibu sekaligus meminimalkan resiko kesakitan dan kematian ibu. Cakuan elayanan Antenatal meliuti elayanan K1 samai dengan elayanan K4. Pelayanan Antenatal biasanya diberikan sebelum minggu ke 14, sebelum minggu ke 28 dan setelah 36 minggu. Kunjungan Antenatal meruakan kunjungan yang telah boleh dilewatkan oleh ibu hamil, karena hal ini bila tidak dilakukan dengan ketentuan yang berlaku daat menyebabkan kelainan ada kehamilan tidak daat terdeteksi sejak dini yang ada akhirnya daat menyebabkan kematian ibu dan janin. Tujuan enelitian adalah untuk menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kunjungan emeriksaan Antenatal Care (K4) di Puskesmas Siatana kota Gorontalo. Penelitian ini menggunakan metode analitik kuantitatif dengan endekatan cross sectional. Jumlah samel 175 resonden, teknik engambilan samel simle random samling dengan memakai teknik lottre, analisis data menggunakan uji chi square. Hasil enelitian ini menujukkan bahwa engetahuan dan dukungan keluarga yang berhubungan dengan kunjungan emeriksaan Antenatal Care (K4) di Puskesmas Siatana, sehingga erlu adanya eningkatan informasi dan motivasi dalam meningkatkan kunjungan emeriksaan ANC (K4) di Puskesmas Siatana Kota Gorontalo. Abstract Obstetric care is one of the efforts to achieve maternal health while minimizing the risk of maternal morbidity and mortality (Farodis, 2012). Antenatal care coverage includes services K1 to K4. Antenatal care is usually given before week 14, before week 28 and after 36 weeks (Saifuddin, 2002). Antenatal visits are visits that should not be missed by regnant women, as this is when it is not done with the alicable regulations may lead to abnormalities in regnancy can not be detected early, which in turn can lead to death of the mother and fetus. The urose of this research is to analyze the factors associated with the ANC Antenatal Care (K4) in the health center (Puskesmas) Siatana Gorontalo city. This study uses a quantitative analytical method with cross sectional aroach. The number of samles of 175 resondents, the samling technique using a simle random samling technique lottre, data analysis using chi square test. The results of this study that the knowledge and suort families dealing with insection visit Antenatal Care (K4) in Puskesmas Siatana, so the need to imrove the information and motivation to imrove the insection visit ANC (K4) in the health center (Puskermas) Siatana Gorontalo City. Keyword: Education, Knowledge, Quality of ANC, Family Suort, Visit K4. Kata kunci: Pendidikan, Pengetahuan, Kualitas ANC, Dukungan Keluarga, Kunjungan K4. 332

JIKMU, Vol. 5, No. 2a Aril 2015 Pendahuluan Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia tertinggi di ASEAN, sebesar 248/ 100.000 kelahiran hidu (Survei Demografi Kesehatan Indonesia/SDKI 2008) rencana enurunan Deartemen Kesehatan RI menjadi 226/100.000 kelahiran hidu ada tahun 2009 dan target MDG s 2015 menjadi 102/100.000 kelahiran hidu. Demikin ula dengan Angka Kematian Bayi (AKB) dari 34 / 1000 kelahiran hidu (SDKI 2008) rencana enurunan Deartemen Kesehatan RI menjadi 26 / 1000 kelahiran hidu ada tahun 2009 dan target MDG s 2015 menjadi 17 / 1000 kelahiran hidu. Sebagaimana Keutusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1457 / Menkes / SK / X / 2003 tentang Standar Pelayanan Minimal di bidang kesehatan di kabuaten atau kota sebagai salah satu usaha untuk menurunkan AKI dan AKB melalui elayanan kesehatan ibu dan anak berua cakuan kunjungan antenatal emat kali (K4) ibu hamil dengan target sebesar 95% ada tahun 2015. Kunjungan antenatal emat kali (K4) adalah bentuk elayanan selama masa kehamilan untuk mendaatkan elayanan antenatal, yang terdiri atas minimal satu kali kontak ada trimester ertama, satu kali ada trimester kedua, dan dua kali ada trimester ketiga. Cakuan K4 di bawah 60% (dibandingkan jumlah sasaran ibu hamil dalam kurun waktu satu tahun) menunjukkan kualitas elayanan antenatal yang belum memadai. Rendahnya cakuan kunjungan antenatal emat kali (K4) menunjukkan rendahnya kesematan untuk menjaring dan menangani risiko tinggi obstetrik. Pelayanan kebidanan tersebut meruakan satu bentuk uaya guna mencaai kesehatan ibu sekaligus meminimalkan resiko kesakitan dan kematian ibu (Farodis, 2012). Cakuan elayanan antenatal meliuti elayanan K1 samai dengan elayanan K4. Pelayananan antenanatal biasanya diberikan sebelum minggu ke 14, sebelum minggu ke 28 dan setelah 36 minggu (Saifudin, 2002). Puskesmas sebagai salah satu fasilitas elayanan kesehatan memiliki eran yang strategis dalam uaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat secara luas. Peran utama Puskesmas adalah memberikan elayanan yang bermutu keada individu, keluarga, kelomok dan masyarakat untuk mencaai derajat kesehatan yang maksimal. Uaya menurunkan AKI salah satunya yaitu akses terhada elayanan emeriksaan kehamilan yang mutunya masih erlu ditingkatkan terus. Kematian ibu juga diwarnai oleh hal-hal non teknis yang masuk kategori enyebab mendasar, seerti taraf engetahuan, sika dan erilaku ibu hamil yang masih rendah, serta melewati entingnya emeriksaan kehamilan dengan melihat angka kunjungan emeriksaan antenatal / kehamilan emat kali (K4) yang masih kurang dari standar acuan nasional (Prawirohardjo, 2002). Uaya menurunkan angka kematian diantaranya dengan melakukan kunjungan K1 samai dengan kunjungan K4. Cakuan K4 di Indonesia saat ini berkisar antara 60 70 %, dimana akan ditingkatkan menjadi 95% ada tahun 2015. Berdasarkan target nasional cakuan kunjungan antenatal care sebesar 95%, cakuan target rovinsi Gorontalo sebesar 90%, dan cakuan antenatal untuk Kota Gorontalo sebesar 95%. Uaya tersebut meruakan cara untuk menurunkan angka kematian sehingga kunjungan K1 samaai dengan kunjungan K4 meruakan salah satu indikator emecahan masalah. Tujuan yang ingin dicaai dari enelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kunjungan emeriksaan Antenatal care di Puskesmas Siatana Kota Gorontalo. 333

Laminullah, Kandou dan Rattu, Faktor-faktor yang Berhubungan Metode Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Siatana Kota Gorontalo. Penelitian ini berlangsung dari bulan Desember samai bulan Februari 2015. Jenis enelitian ini ialah enelitian survey analitik dengan endekatan Cross Sectional, oulasi 320. Samel enelitian ditentukan secara Simle Random Samling. Jumlah samel yang digunakan ada enelitian ini ditentukan dengan menggunakan rumus (Lemeshow et al, 1997). Samel yang digunakan dalam enelitian ini adalah 175 samel. Analisis data menggunakan Analisis Multivariat untuk memeroleh gambaran karakteristik ibu-ibu yang memiliki anak umur 0 12 bulan yang ada dalam tujuan khusus enelitian dengan variabel meliuti endidikan, engetahuan, kualitas ANC dan dukungan keluarga terhada kunjungan K4 di Puskesmas Siatana Kota Gorontalo. Analisis Bivariat digunakan untuk mencari hubungan dan membuktikan hiotesis dua variabel. Analisis Bivariat menggunakan uji statistik Chi Square (Z 2 ) dengan α 0.05. Analisis Multivariat menggunakan Analisis Regresi Berganda, untuk meneliti hubungan antara sebuah variabel terikat dengan variabel bebas.. Hasil dan Pembahasan Hubungan antara endidikan ibu terhada kunjungan antenatal care K4 daat dilihat ada Tabel 1 di bawah Tabel 1. Hubungan Antara Pendidikan Ibu Terhada Pendidikan Tidak Lengka % Lengka % Total % Rendah 42 24 22 12,6 64 36,6 Tinggi 83 47,4 28 16 111 63,4 0,197 antara endidikan ibu yang memiliki bayi umur 0-12 bulan terhada kunjungan antenatal care k4 dieroleh sebagian besar ibu yang endidikan tinggi sebanyak 28 resonden (16%) kunjungan antenatal care k4 lengka,dibandingkan ibu yang endidikan rendah hanya 22 resonden (12,6%) kunjungan antenatal care k4 lengka. Hasil analisis uji statistik menunjukkan nilai = 0,197 > 0,05 hal ini berarti tidak terdaat hubungan yang bermakna antara endidikan terhada kunjungan antenatal care k4. Hubungan antara engetahuan ANC terhada daat dilihat ada tabel 2 di bawah Tabel 2. Hubungan Antara Pengetahuan ANC Terhada Pendidikan Tidak % Lengka % Total % Lengka Baik 114 65,1 30 17,14 134 76,6 0.000 Kurang 11 6,3 20 11,1 41 23,4 334

JIKMU, Vol. 5, No. 2a Aril 2015 antara engetahuan terhada kunjungan antenatal care k4 dieroleh bahwa sebagian besar ibu yang engetahuan baik yaitu 30 resonden (17,1%) kunjungan antenatal care k4 lengka,dibandingkan ibu yang engetahuan kurang hanya 11 resonden (6,3%) kunjungan antenatal care k4 lengka. Hasil analisis uji statistik menunjukkan nilai = 0,000 < 0,05 artinya terdaat hubungan yang bermakna antara engetahuan terhada kunjungan antenatal care k4. Hubungan antara kualitas elayanan ANC terhada kunjungan antenatal care daat dilihat ada Tabel 3 di bawah Tabel 3. Hubungan antara Kualitas Pelayanan ANC Terhada Kualitas Pelayanan Tidak ANC Lengka % Lengka % Total % Lengka 94 53,7 15 8,6 50 62,3 Tidak 125 37,7 lengka 31 17,7 35 20 0,480 antara kualitas elayanan anc terhda kunjungan antenatal care k4 sebagian besar ibu yang kualitas elayanan ANC sebanyak 35 resonden (20%) lengka, dibandingkan ibu yang kualitas elayana anc tidak lengka hanya 15 resonden (15%) lengka. Hasil analisis uji statistik menunjukkan nilai = 0,480 > 0,05 hal ini berarti tidak ada hubungan yang bermakna antara kualitas elayanan anc terhada kunjungan antenatal care k4. Hubungan antara dukungan keluarga ibu hamil terhada kunjungan antenatal care daat dilihat ada Tabel 4 di bawah Tabel 4. Hubungan antara dukungan keluarga ibu hamil terhada Kunjungan antenatal care K4 Dukungan Keluarga Tidak % Lengka % Total % Lengka Ada Dukungan 58 33,1 32 18,3 90 51,4 Tidak ada dukungan 67 38,3 18 10,3 85 48,6 0,035 antara dukungan keluarga terhada kunjungan antenatal care k4 dieroleh bahwa sebagian besar ibu yang ada dukungan keluarga dieroleh 32 resonden (18,3%) kunjungan antenatal care k4, dibandingkan ibu yang tidak ada dukungan sebanyak 18 resonden (10,3%) kunjungan antenatal care k4. Hasil analisi uji statistik menunjukkan nilai = 0,035 artinya ada hubungan yang bermakna antara dukungan keluarga terhada kunjungan antenatal care k4. Hasil analisis regresi logistic daat dilihat ada Tabel 5 di bawah 335

Laminullah, Kandou dan Rattu, Faktor-faktor yang Berhubungan Tabel 5. Hasil Akhir Analisis Regresi Logistik Variabel Nilai S.E Nilai Sig Ex (B) 95.0 % C.I for EXP (B) Lower Uer Pengetahuan 0,763 0,000 85,597 19,196 381,689 Kualitas ANC 0,624 0,016 0,223 0,065 0,757 Dukungan Keluarga 0,446 0,020 0,353 0,147 0,846 Berdasarkan hasil akhir multivariat uji logistik diketahui bahwa faktor yang aling dominan terhada kunjungan antenatal care K4 di Puskesmas Siatana adalah variabel engetahuan dengan nilai signifikan 0,000 setelah dikontrol oleh variabel endidikan kualitas ANC dan dukungan keluarga. Kesimulan Dari hasil enelitian ini kesimulan yang daat diambil adalah: 1. Ada hubungan antara endidikan ibu terhada kunjungan antenatal care K4. 2. Ada hubungan antara engetahuan ibu terhada kunjungan antenatal care K4 3. Ada hubungan antara kualitas elayanan terhada kunjungan antenatal care K4 4. Ada hubungan antara dukungan keluarga terhada kunjungan antenatal care K4 5. Dukungan keluarga meruakan variabel yang aling berengaruh terhada kunjungan antenatal care Daftar Pustaka Anonimous. 2000. Pemeriksaan Antenatal dan Deteksi Dini Ibu Hamil. Dekes RI. Jakarta 2002. Program Safe Motherhood di Indonesia. Jakarta 2005. Pedoman Pemantauan Wilayah Setemat Kesehatan Ibu dan Anak (PSW KIA), Jakarta. 2009. Survey Demografi Kesehatan Indonesia Tahun 2008. Dekes RI. Jakarta 2011. Kementrian Kesehatan. Asuhan Kebidanan. Penerbit Kemenkes RI, Jakarta. 2011. Riset Kesehatan Dasar Tahun 2010. Dekes RI. Jakarta Farodis, Z. 2012. Panduan lengka manajemen kebidanan, Penerbit D Medika, Jogyakarta. Prawirohardjo, S. 2009. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Bina ustaka Saifudin. 2002. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal Dan Neonatal, Penerbit Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiharjo, Jakarta. 336