RANCANG BANGUN SISTEM KONTROL OTOMATIS UNTUK KEMUDI, KOPLING DAN AKSELERATOR PADA TRAKTOR PERTANIAN

dokumen-dokumen yang mirip
TINJAUAN PUSTAKA. Waktu dan Tempat Penelitian

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

PENDEKATAN RANCANGAN. Kriteria Perancangan

HASIL DAN PEMBAHASAN Identifikasi Masalah

ALTERNATIF DESAIN MEKANISME PENGENDALI

III. METODE PENELITIAN

Rancang Bangun dan Uji Kinerja Mekanisme Pengendali Otomatis Pedal Rem dan Tuas Transmisi Maju-Mundur pada Traktor Roda Empat

IV. ANALISIS STRUKTURAL DAN FUNGSIONAL

HASIL DAN PEMBAHASAN. Rancangan Prototipe Mesin Pemupuk

RANCANG BANGUN SISTEM KEMUDI OTOMATIS TRAKTOR PERTANIAN BERBASIS NAVIGASI GPS (GLOBAL POSITIONING SYSTEM) CECEP SAEPUL RAHMAN

PENGEMBANGAN METODA DETEKSI RINTANGAN MENGGUNAKAN KAMERA CCD UNTUK TRAKTOR TANPA AWAK

MODIFIKASI SISTEM NAVIGASI OTOMATIS PENGENDALIAN TRAKTOR UNTUK PENGOLAHAN LAHAN KERING ANDREAS GONZALES LEPA RATU

3 METODE PENELITIAN Waktu dan Tempat Penelitian Alat dan Bahan Penelitian

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA

3 METODE. Waktu dan Tempat Penelitian

MODIFIKASI PENGENDALI TRAKTOR OTOMATIS DAN RANCANG BANGUN UNIT PENGENDALI OTOMATIS TUAS TRANSMISI MAJU MUNDUR MENGGUNAKAN ATMEGA 128

SISTEM PENGENDALI KEMUDI TRAKTOR OTOMATIS EMPAT RODA PADA PENGUJIAN LINTASAN LURUS

PRESENTASI TUGAS AKHIR. Oleh : M. NUR SHOBAKH

PERANCANGAN PENGENDALI POSISI LINIER UNTUK MOTOR DC DENGAN MENGGUNAKAN PID

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA

Rancang Bangun dan Uji Kinerja Dinamometer Tipe Rem Cakram

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT

BAB 1 PENDAHULUAN. poros yang cukup besar sehingga sangat banyak digunakan. Dalam mengatasi sesuatu

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA

SISTEM PENJEJAK POSISI OBYEK BERBASIS UMPAN BALIK CITRA

(Dimasyqi Zulkha, Ir. Ya umar MT., Ir Purwadi Agus Darwito, MSC)

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN SISTEM

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan mulai pada November 2011 hingga Mei Adapun tempat

PENGATURAN KECEPATAN DAN POSISI MOTOR AC 3 PHASA MENGGUNAKAN DT AVR LOW COST MICRO SYSTEM

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

SEMINAR NASIONAL TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS GADJAH MADA 2011 Yogyakarta, 26 Juli Intisari

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Pada Bab IV ini menjelaskan tentang spesifikasi sistem, rancang bangun

JOBSHEET 5. Motor Servo dan Mikrokontroller

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Gambar 1.6. Diagram Blok Sistem Pengaturan Digital

PENGENDALIAN SUDUT PADA PERGERAKAN TELESKOP REFRAKTOR MENGGUNAKAN PERSONAL COMPUTER

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

BAB III PERANCANGAN. Pada bab ini akan dibahas mengenai beberapa hal dasar tentang bagaimana. simulasi mobil automatis dirancang, diantaranya adalah :

Rancang Bangun Prototype Alat Sistem Pengontrol Kemudi Kapal Berbasis Mikrokontroler

KONTROL KECEPATAN FAN DAN MONITORING ONLINE SUHU PADA RAK SERVER POLITEKNIK NEGERI BATAM

NASKAH PUBLIKASI KARYA ILMIAH PEMASANGAN MOTOR DC PADA SEKUTER DENGAN PENGENDALI PULSE WIDTH MODULATION

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PERANCANGAN SISTEM KENDALI GERAKAN ROBOT BERODA TIGA UNTUK PEMBERSIH LANTAI

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia adalah negara yang padat penduduk dan dikenal dengan melimpahnya sumber daya alam.

BAB I PENDAHULUAN. aspek kehidupan manusia. Hal ini dapat dilihat dari pembuatan robot-robot cerdas dan otomatis

BAB III PERANCANGAN SISTEM

APLIKASI PINTU CERDAS PADA LIFT BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 16

BAB 4 PENGUJIAN DAN ANALISA KONTROL GERAK SIRIP ELEVATOR

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM. Bab ini menjelaskan tentang pengujian program yang telah direalisasi.

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

Sistem Pengaturan Kecepatan Motor DC Pada Alat Penyiram Tanaman Menggunakan Kontoler PID

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENDUGAAN PRODUKTIVITAS PADI DENGAN PENGOLAHAN CITRA YANG DIAMBIL DARI PESAWAT TERBANG MINI

PENGESAHAN PUBLIKASI HASIL PENELITIAN SKRIPSI JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2014 sampai dengan Januari 2015.

RANCANG BANGUN RAUTAN PENSIL PINTAR BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 8535

ALAT PENGINGAT DAN PEMBATAS KECEPATAN PADA KEDARAAN BERMOTOR

Sistem Pengaturan Kecepatan Motor DC pada Alat Ektraktor Madu Menggunakan Kontroler PID

Bab IV Pengujian dan Analisis

Pengembangan Algoritma Pengolahan Citra untuk Menghindari Rintangan pada Traktor Tanpa Awak

BAB I PENDAHULUAN. Mikrokontroler merupakan pengontrol mikro atau disebut juga Single Chip

III. METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Desember 2011

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Perancangan Perangkat Keras

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM

BAB II DASAR TEORI 2.1 Konsep Perencanaan 2.2 Motor 2.3 Reducer

Oleh : Abi Nawang Gustica Pembimbing : 1. Dr. Muhammad Rivai, ST., MT. 2. Ir. Tasripan, MT.

SISTEM PENGATURAN POSISI SUDUT PUTAR MOTOR DC PADA MODEL ROTARY PARKING MENGGUNAKAN KONTROLER PID BERBASIS ARDUINO MEGA 2560

PENDETEKSI OTOMATIS ARAH SUMBER CAHAYA MATAHARI PADA SEL SURYA. Ahmad Sholihuddin Universitas Islam Balitar Blitar Jl. Majapahit no 4 Blitar.

SISTEM KENDALI JARAK JAUH MINIATUR TANK TANPA AWAK

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk mengontrol dan bisa diprogram sesuai dengan kebutuhan, yang

BAB III PERENCANAAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK

MESIN PENYAJI BERAS SECARA DIGITAL

BAB III PERANCANGAN. Pada bab ini akan menjelaskan perancangan alat yang akan penulis buat.

CLOSED LOOP CONTROL MENGGUNAKAN ALGORITMA PID PADA LENGAN ROBOT DUA DERAJAT KEBEBASAN BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA16

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Pengujian sistem elektronik terdiri dari dua bagian yaitu: - Pengujian tegangan catu daya - Pengujian kartu AVR USB8535

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2015 sampai dengan bulan Juli

IV. PERANCANGANDAN PEMBUATAN INSTRUMENTASI PENGUKURAN SLIP RODA DAN KECEPATAN

BAB III PERANCANGAN SISTEM. untuk efisiensi energi listrik pada kehidupan sehari-hari. Perangkat input untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. pengujian nya, sebagai pengatur kecepatan menghasilkan steady state error yang

3. METODE. Metode Penelitian. Waktu dan Lokasi Penelitian

BAB II DASAR TEORI. c) Untuk mencari torsi dapat dirumuskan sebagai berikut:

METODE PENELITIAN. 4.1 Tempat dan Waktu. 4.2 Bahan dan Alat. 4.3 Metode

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

APLIKASI ATMEGA 8535 DALAM PEMBUATAN ALAT UKUR BESAR SUDUT (DERAJAT)

BAB III METODE PENELITIAN

IMPLEMENTASI KONTROL PID PADA PERGERAKAN LARAS MORTIR 81MM SESUAI DENGAN HASIL PERHITUNGAN KOREKSI TEMBAKAN

Pengembangan Sistem Mekatronika Pemindah dan Penyusun Barang tanpa Sensor Berbasis Mikrokontroller AT89S51

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2014 sampai November

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA. regulator yang digunakan seperti L7805, L7809, dan L Maka untuk

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Penggunaan Sensor Kesetimbangan Accelerometer dan Sensor Halangan Ultrasonic pada Aplikasi Robot Berkaki Dua

SEMINAR TUGAS AKHIR PERANCANGAN SISTEM KOMUNIKASI DATA PADA MARITIM BUOY WEATHER UNTUK MENDUKUNG KESELAMATAN TRANSPORTASI LAUT

Transkripsi:

RANCANG BANGUN SISTEM KONTROL OTOMATIS UNTUK KEMUDI, KOPLING DAN AKSELERATOR PADA TRAKTOR PERTANIAN Desrial, Cecep Saepul R, I Made Subrata dan Usman Ahmad Departemen Teknik Mesin dan Biosistem, Fateta, IPB Email : desrial@ipb.ac.id, Telp : (0251) 8623026 ABSTRAK Penelitian ini merupakan pengembangan traktor pintar (Smart Tractor) yang dilengkapi dengan sistem pengarah otomatis (automatic guidance system). Penelitian tentang aplikasi sistem navigasi otomatis pada traktor pertanian menjadi salah satu topik penelitian yang penting pada dua decade terakhir, dimana issue tentang aplikasi Precission Farming, PF, keterbatasan tenaga kerja dan lingkungan sudah menjadi hal yang harus dipertimbangkan. Tujuan penelitian ini adalah rancang bangun sistem kemudi otomatis dengan menggunakan mikrokontroler yang dirancang untuk mengendalikan stir kemudi, pedal kopling dan tuas akselerator. Pengujian fungsional dari sistem kontrol yang dikembangkan telah dilakukan menggunakan traktor empat roda. Penujian fungsional dilakukan untuk menguji akurasi dari program kontrol yang dikembangkan dengan membuat jalur lintasan traktor yang telah ditetapkan. Hasil pengujian lapang menunjukkan bahwa program kontrol yang dikembangkan telah dapat mengarahkan jalannya traktor dengan benar sesuai dengan target yang diharapkan. Pengembangan penelitian selanjutnya adalah menggunakan sistem navigasi DGPS untuk mendapatkan akurasi yang lebih tinggi. PENDAHULUAN Penelitian tentang aplikasi sistem navigasi otomatis pada traktor pertanian menjadi salah satu topik penelitian yang penting pada dua decade terakhir, khususnya pada negara-negara maju dimana issue tentang aplikasi Precission Farming (PF) sudah menjadi hal yang harus dipertimbangkan. Sebagai negara berkembang yang berbasis pada sektor pertanian dan sebagai langkah antisipasi pada kemungkinan perubahan iklim dimasa mendatang, maka sudah saatnya di Indonesia dilakukan penelitian yang berkaitan dengan precission farming dimana otomasi penggunaan traktor serta alat dan mesin pertanian sangat diperlukan. Beberapa penelitian sebelummya telah dilakukan untuk mengembangkan sistem navigasi, seperti pada penelitian Bell et al., (2000) yang menunjukkan aplikasi traktor pintar menggunakan Carrier-Phase Differential GPS menunjukkan tingkat akurasi yang tinggi pada skenario lintasan busur lingkaran, spiral dan kurva untuk traktor pertanian. Sedangkan Easterly et al., (2010), memadukan penggunaan Global Navigation Satelitte System (GNSS) dan sensor penginderaan vision sensing system dengan tingkat ketelitian mencapai 2 in (51 mm) pada kecepatan maju traktor antara 2-5 m/s. Penelitian ini merupakan penelitian lanjutan dari penelitian sebelumnya mengenai sistem kemudi otomatis pada traktor pertanian menggunakan navigasi GPS (Desrial dkk., 2010). Hasil dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa navigasi GPS dapat digunakan sebagai panduan untuk pergerakan otomatis traktor. Tujuan dari penelitian ini adalah mengembangkan sistem mekatronika stir kemudi, kopling dan tuas akselerator sehingga traktor dapat bergerak secara otomatis berdasarkan navigasi GPS. Sistem yang dibangun diharapkan mampu menjadi cikal bakal traktor cerdas (smart traktor) di Indonesia. METODOLOGI Alat dan Bahan Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini meliputi : 62 FTIP-UNPAD PERTETA Cab. Bandung dan Sekitarnya B2PTTG LIPI

Seminar Nasional PERTETA, Bandung 6-8 Desember 2011 1. Hardware Personal Computer Mikrokontroller DT-51 Minsys GPS 2 SPC Motor Controller 3 EMS 30 A H-Bridge Konektor RS232-USB 2. Software Microsoft Visual Basic 6.0 uc 51 3 Motor DC 1 Potensiometer Linier 1 Absolute Encoder ADC 8 Bit Limit Switch Traktor Yanmar EF 453T Prosedur Penelitian Prosedur penelitian meliputi perancangan, pembuatan mekatronika sistem kontrol, pengujian statis dan pengujian lapang. Pada tahapan perancangan, sistem dibagi menjadi empat bagian, meliputi : a. Sistem pembacaan posisi traktor Sistem pembacaan posisi traktor dilakukan menggunakan perangkat GPS yang dihubungkan ke personal computer. b. Sistem kontrol stir kemudi Stir kemudi dikontrol dengan menggunakan motor DC menggunakan mekanisme puli dan sabuk. Pemilihan mekanisme puli dan sabuk dikarenakan mekanisme ini memiliki beberapa keuntungan diantaranya (Sularso, 2004): Dibandingkan roda gigi atau rantai, penggunaan sabuk lebih halus, tidak bersuara, sehingga akan mengurangi kebisingan serta bidang kontak yang lebih luas dan tegangan puli biasanya lebih kecil sehingga lebar puli bisa dikurangi. Sensor yang digunakan untuk membaca sudut yang dihasilkan roda depan menggunakan absolute encoder. c. Sistem kontrol pedal kopling Pedal kopling dikontrol menggunakan motor DC. Sensor yang digunakan berupa limit switch. d. Sistem kontrol tuas akselerator Tuas akselerator dikontrol menggunakakan motor DC. Sensor yang digunakan berupa potensiometer. Resistansi yang terukur kemudian dikonversi menjadi nilai digital menggunakan ADC. Diagram sistem kontrol secara lengkap dapat dilihat pada Gambar 1. GPS Reciever Personal Computer Mikrokontroller SPC Motor Controller H-Bridge Motor DC Pengontrol Stir Motor DC Pengontrol Gas Motor DC Pengontrol Kopling Garis data Garis kontrol Garis penggerak Absolute Encoder Potensiometer Keterangan : ADC Limit Switch Gambar 1. Diagram sistem kontrol traktor 63

Pembuatan mekatronika sistem kontrol stir kemudi, akselerator dan kopling melingkupi pembuatan sistem mekanik serta pemrograman system pada mikrokontroler. Pemrograman dilakukan dengan menggunakan bahasa pemrograman C. Pemilihan bahasa C didasarkan oleh beberapa keunggulan yang dimiliki antara lain : bahasa C merupakan bahasa pemrograman tingkat tinggi, yang memudahkan desainer dan merupakan bahasa yang powerfull, fleksibel, dan portable sehingga dapat dijalankan pada beberapa sistem operasi yang berbeda (Joni & Raharjo 2006). Program yang ditulis dengan menggunakan aplikasi uc51, yang kemudian dicompile menjadi file yang dapat didownload kedalam chip mikrokontroler. Pengujian statis dilakukan untuk mengetahui kesiapan sistem sebelum dilakukan uji lapang. Pengujian statis meliputi : 1. Kalibrasi Kalibrasi dilakukan untuk mengkonversi nilai-nilai yang sebenarnya dengan nilai yang terbaca pada setiap sensor yang digunakan. Pada sistem kontrol stir kemudi, nilai yang dibandingkan adalah sudut yang terbentuk pada roda depan dengan nilai absolute encoder, sedangkan pada tuas akselerator nilai yang dibandingkan adalah persentase akselerasi dengan nilai yang terbaca pada ADC. 2. Validasi Validasi dilakukan untuk menguji sistem berdasarkan persamaan-persamaan yang terbentuk pada proses kalibrasi. 3. Uji konsistensi Uji konsistensi dilakukan untuk mengetahui kekonsistenan sistem kontrol dalam beberapa kali nilai ulangan untuk mengetahui ketelitian sistem yang dibuat. 4. Uji respon Uji respon dilakukan untuk mengetahui respon sistem terhadap gangguan-gangguan yang terjadi. Pengujian lapang dilakukan untuk mengetahui kinerja sistem secara keseluruhan di lapangan. Pengujian dilakukan dengan cara menggerakan traktor membentuk segiempat. HASIL DAN PEMBAHASAN Sistem kontrol kemudi telah dibangun pada traktor Yanmar tipe EF 453T. mekanisme-mekanisme yang dibangun meliputi : sistem kontrol stir kemudi, pedal kopling dan tuas akselerator. Mekanisme-mekanisme tersebut dipasang seperti yang terlihat pada Gambar 2 1 2 4 3 3 5 Keterangan : 1. GPS receiver 4. Mekanisme kontrol stir kemudi 2. Modul kontrol 5. Mekanisme kontrol pedal kopling 3. Mekanisme kontrol tuas akselerator 4 Gambar 2. Tampilan alat secara keseluruhan 64 FTIP-UNPAD PERTETA Cab. Bandung dan Sekitarnya B2PTTG LIPI

Seminar Nasional PERTETA, Bandung 6-8 Desember 2011 Sistem kontrol Stir Kemudi Sistem kontrol stir kemudi dilakukan dengan menggunakan motor DC 12 V, poros motor DC dihubungkan ke poros stir kemudi menggunakan mekanisme puli dan sabuk. Diameter puli poros motor sebesar 7.5 cm sedangkan diameter puli stir kemudi sebesar 15 cm. Mekanisme kontrol putaran stir kemudi dapat dilihat pada Gambar 3. Sudut roda depan diukur dengan menggunakan absolute encoder. Absolute encoder merubah nilai sudut yang terbaca menjadi nilai biner dengan ketelitian 1 0. Hasil pembacaan dijadikan feedback ke mikrokontroler. Gambar 3. Mekanisme kontrol sudut putar Gambar 4. Pembacaan sudut putar roda menggunakan absolute encoder Sudut maksimum yang dapat terbentuk oleh putaran roda bagian depan adalah sebesar 84.03 0. Kecepatan sudut putaran roda kearah kanan sebesar 11.35 0 /s, sedangan kecepatan sudut putar kea rah kiri 6.39 0 /s. hal ini terjadi karena kecepatan putar motor DC penggerak stir memiliki kecepatan yang berbeda antara pergerakan kekiri dan kekanan. Uji kalibrasi telah dilakukan untuk mengetahui besaran nilai absolute encoder pada setiap nilai sudut yaterbentuk oleh roda depan. Nilai-nilai yang dihasilkan diperlukan untuk mengetahui persamaan untuk mengkonversi nilai sudut yang diinginkan menadi nilai absolute encoder yang menjadi patokan bagi mikrokontroler. Berdasarkan hasil pengujian, Nilai absolute encoder yang dihasilkan bersifat linier terhadap perubahan sudut, dengan besar selang perubahan tiap 1 0. Hasil uji kalibrasi dapat dilihat pada Gambar 5. 65

Gambar 5. Grafik kalibrasi sudut putar traktor Tingkat keakuratan sistem yang dibuat dapat diketahui dengan melakukan dua jenis pengujian, yaitu validasi serta uji konsistensi. Validasi dilakukan untuk mengetahui keakuratan sistem kontrol yang dibuat pada satu kali pergerakan. Hal ini ditunjukkan dengan besarnya error sudut yang terbentuk terhadap set point yang diinginkan. Berdasarkan hasil uji validasi maka terlihat bahwa ketelitian validasi sangat tinggi. Hasil pengujian validasi dapat dilihat Gambar 6. Uji konsistensi dilakukan untuk mengetahui konsistensi sudut yang dibentuk selama control. Pengujian konsistensi dilakukan dengan cara sudut putar roda depan traktor diset pada satu sudut tertentu, kemudian dilakukan perubahan sudut putar dan dikembalikan ke sudut awal dan diukur apakah terjadi perubahan sudut dari yang seharusnya atau tidak. Hal ini dilakukan berulang-ulang. Pada pengujian uji konsistensi dilakukan pada sudut putar 33.82 0 dengan nilai encoder 67, hasilnya dapat dilihat pada Tabel 1. Simpangan yang terjadi sangat kecil, sehingga dapat disimpulkan bahwa sistem control sudut yang dibuat konsisten. Gambar 6. Grafik validasi sudut putar traktor 66 FTIP-UNPAD PERTETA Cab. Bandung dan Sekitarnya B2PTTG LIPI

Seminar Nasional PERTETA, Bandung 6-8 Desember 2011 Tabel 1. Hasil uji konsistensi control stir Ulangan Simpangan Encoder Sudut 1 0 0 2 0 0 3 0 1.91 4 0 0 5 0 0 6 0 0 7 0 0.95 8 0 0 9 0 0 10 0 0 Rata-rata 0 0.29 Sistem Kontrol Kopling Mekanisme kontrol pedal kopling dilakukan menggunakan motor DC 24 V yang memutar puli dan menggerakan kawat sehingga batang penghubung pedal kopling tertarik. Pedal kopling hanya dikontrol agar tercapai dua kondisi, yaitu terinjak sepenuhnya (terisi) dan lepas sepenuhnya (kosong). Untuk mengetahui kedua kondisi tersebut digunakan limit switch pada kedua posisi tersebut, sehingga ketika kopling berada pada kondisi tersebut, limit switch akan tertekan dan mengirimkan sinyal ke mikrokontroler. Mekanisme sistem kontrol kopling dapat dilihat pada Gambar 7. Gambar 7. Mekanisme kontrol pedal kopling Sistem Kontrol Tuas Akselerator Mekanisme kontrol tuas akselerator dilakukan menggunakan motor DC 12 V yang memutar puli dan menggerakan kawat sehingga tuas akselerator tertarik. Perubahan putaran puli dijadikan tolak ukur 67

persentase akselerasi. Persentase akselerasi diukur dengan menggunakan potensiometer yang terhubung ke poros motor DC penggerak. Perubahan nilai resistansi potensiometer dikonversi menjadi data digital menggunakan ADC 8 bit. Waktu yang dibutuhkan untuk merubah persentase akselerasi dari 0% menjadi 100% selama 0.34 detik. Mekanisme kontrol tuas akselerator dapat dilihat pada Gambar 8. Proses kalibrasi dilakukan dengan pembacaan nilai ADC pada setiap persentase akselerasi, nilai-nilai yang dihasilkan digunakan untuk membuat persamaan konversi dari persentase akselerasi menjadi nilai ADC yang harus diinputkan ke mikrokontroler. Hasil kalibrasi menunjukkan bahwa perubahan nilai ADC bersifat polynomial terhadap perubahan persentase akselerasi. Hal ini dapat dilihat pada Gambar 9. Gambar 8. Mekanisme kontrol tuas akselerator Gambar 9. Grafik kalibrasi persentase akselerasi Uji konsistensi juga dilakukan untuk mengetahui kekonsistenan persentase akselerasi selama proses kontrol. Pada pengujian statis dilakukan pengujian konsistensi kontrol pada persentase akselerasi 50% dengan nilai ADC = 187. Simpangan yang terjadi kecil, dengan rata-rata 2.15%, sehingga dapat disimpulkan bahwa sistem kontrol tuas akselerator yang dibuat konsisten. Data hasil pengukuran simpangan yang terjadi dapat dilihat pada Tabel 2. 68 FTIP-UNPAD PERTETA Cab. Bandung dan Sekitarnya B2PTTG LIPI

Seminar Nasional PERTETA, Bandung 6-8 Desember 2011 Tabel 2. Pengujian konsistensi persentase akselerasi Ulangan Simpangan ADC Persentase (%) 1 5 2.91 2 3 1.74 3 3 1.74 4 4 2.32 5 3 1.74 6 3 1.74 7 4 2.32 8 3 1.74 9 5 2.91 10 4 2.32 Rata-rata 3.7 2.15 Pengujian Lapang Pengujian lapang teah dilakukan secara fungsional. Secara umum sistem dapat bekerja dengan baik mengarahkan traktor bergerak secara otomatis berdasarkan lintasan yang diinginkan. KESIMPULAN Dari kegiatan penelitian ini telah menghasilkan prototipe sistem kontrol kemudi traktor berbasis GPS yang diterapkan pada traktor empat roda. Hasil pengujian fungsional dari rancangan tersebut memperlihatkan bahwa algoritma program dapat bekerja dengan baik dan menggerakan traktor sesuai dengan lintasan yang diharapkan berupa jalur segiempat. Namun demikian akurasi sistem GPS yang dikembangkan masih belum presisi dan oleh sebab itu pada penelitian selanjutnya akan digunakan penrangkat sistem DGPS dengan akurasi yang presisi lebih tinggi. UCAPAN TERIMA KASIH Penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu terselengaranya penelitian ini. Makalah ini merupakan bagian dari hasil penelitian yang didanai oleh Program Hibah Kompetisi I-MHERE B2c IPB tahun anggaran 2010. DAFTAR PUSTAKA Bell, Thomas. 2000. Automatic Tractor Guidance Using Carrier-Phase Diffrential GPS. Computers and electronics in Agriculture Journal. Elsevier Science B.V. 25(2000) 53-66. Desrial, I Made Subrata, Usman Ahmad, Sjahrul Annas, Cecep Saepul. 2010. Pengembangan Sistem Kemudi Otomatis Pada Traktor Pertanian Menggunakan Navigasi GPS. Prosiding Seminar Nasional Mekanisasi Pertanian Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian. 2010. Hal 539-552. Tangerang. Indonesia. Easterly, Dwight R., Viacheslav I. Adamchuk, Michael F. Kocher, Roger.2010.Using a vision sensor system for performance testing of satellite-based tractor auto-guidance. Computers and electronics in Agriculture Journal. Elsevier Science B.V. 72(2010) 107-118. Joni, I Made. Raharjo, Budi. 2006. Pemrograman C dan Implementasinya. Bandung: Penerbit Informatika. Sularso. 2004. Elemen Mesin. PT Pradnya Paramita. Jakarta. 69