BAB IV ANALISIS PENERAPAN PSAK NO. 109 PADA RUMAH ZAKAT CABANG SEMARANG. Layaknya perusahaan-perusahaan nirlaba lainnya, dalam melaksanakan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dan berkembang pesat di Indonesia, oleh karena itu dibuat UU No. 38

BAB II KAJIAN PUSTAKA. penerimaan dan penyaluran dana zakat, infak, sedekah yang telah dilakukan oleh

BAB IV ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI ZIS PADA BAZ DI JAWA TIMUR

PELATIHAN PEYUSUNAN LAPORAN PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ & SEDEKAH AKUNTANSI ZAKAT (BERDASARKAN PSAK SYARIAH NO. 109)

Workshop Pengelola NU CARE-LAZISNU JATIM AKUNTANSI LAZIS (PSAK 109)

BAB IV ANALISIS MODEL LAPORAN KEUANGAN LEMBAGA AMIL ZAKAT PKPU SEMARANG

AKUNTANSI DAN KEUANGAN SYARIAH

BAB I PENDAHULUAN. yang dilakukan oleh pemerintah bersama masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. warga non-muslim agar memeluk agama Islam. Hal ini diperlukan tujuan

Laporan KEUANGAN. Wajar Tanpa Pengecualian. Opini Audit Keuangan :

Materi: 14 AKUNTANSI ZIS (PSAK 109)

BAB I PENDAHULUAN. Zakat, infaq, dan shadaqah merupakan kewajiban bagi setiap muslim yang

Laporan KEUANGAN. Wajar Tanpa Pengecualian. Opini Audit Keuangan :

BAB I PENDAHULUAN. Zakat secara demografik dan kultural, sebenarnya memiliki potensi. yang layak dikembangkan menjadi salah satu instrumen pemerataan

NU CARE LAZISNU UPZIS TRENGGALEK NERACA PERIODE : 01 OKTOBER OKTOBER 2017

BAB I PENDAHULUAN. kemiskinan adalah kurangnya atau terbatasnya barang-barang dan jasa-jasa yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. akuntansi zakat, PSAK 109, Lembaga Amil Zakat dan rerangka pemikiran. Selain itu

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN Pengumpulan dan Pengelolaan Dana Zakat Pada Lembaga Amil Zakat

AKUNTANSI LEMBAGA AMIL ZAKAT BERDASARKAN PSAK SYARIAH NO 109 DAN PSAK LAIN YANG RELEVAN

ANALISIS PENCATATAN DAN PELAPORAN LAPORAN KEUANGAN BAZIS PROVINSI PROVINSI DKI JAKARTA DENGAN ACUAN PSAK 109

AKUNTANSI LEMBAGA AMIL ZAKAT BERDASARKAN PSAK SYARIAH NO 109 DAN PSAK LAIN YANG RELEVAN

BAB I PENDAHULUAN. maaliyah (ibadah harta). Shalat, puasa dan haji digolongkan ke dalam. lagi yang bersifat ibadah ruhiyyat seperti syahadat.

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR

Penerapan Akuntansi Zakat, Infaq Dan Shadaqoh Pada Lembaga Amil Zakat Infaq Dan Shadaqoh Masjid Jami' AL-Baitul Amin Kabupaten Jember

PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ DAN SHADAQAH

EVALUASI PENERAPAN PSAK NO.109 TENTANG PELAPORAN KEUANGAN AKUNTANSI ZAKAT, INFAQ/SHADAQAH PADA BAZNAS KOTA YOGYAKARTA

Alchudri Dosen Akuntansi UIN SUSKA Riau. Disampaikan pada Pelatihan Akuntansi Syariah Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum UIN SUSKA Riau 21 April 2010

BAB II LANDASAN TEORI. a. Penelitian yang dilakukan Umah dan Kristin,(2011) yang berjudul Penerapan

Implementasi Akuntansi Zakat Infaq dan Shadaqah Berdasarkan PSAK 109 Implementation of Accounting Zakat, Infaq and Shadaqah Based on PSAK 109

ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI ZAKAT PSAK 101 (LAMPIRAN C) DAN PSAK 109 PADA BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL (BAZNAS) LUBUK LINGGAU

PERATURAN DAERAH KOTA PRABUMULIH NOMOR 4 TAHUN 2004

- 2 - PERATURAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2018 TENTANG PENGELOLAAN KEUANGAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB 5 PENUTUP. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah laporan keuangan

Majalah Ilmiah UPI YPTK, Volume 18, No 2,Oktober 2011 ISSN :

Laporan KEUANGAN ANNUAL REPORT

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Penerapan Akad Pembiayaan Musyarakah pada BMT Surya Asa Artha

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Dalam melakukan analisis, peneliti akan mengidentifikasi bagaimana penerapan dari

Pedoman Akuntansi. Lembaga Zakat

BAB I PENDAHULUAN. khususnya dalam perannya pada aspek sosial-ekonomi yang sangat besar.

BAB I PENDAHULUAN. Zakat merupakan sejumlah harta tertentu yang diwajibkan allah

BAB 1 PENDAHULUAN. pengembangan dunia pendidikan dan ilmu pengetahuan, pengembangan. serta bantuan lainnya (Depag RI, 2007 a:1)

DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA. Uraian :... Uraian : Mengikuti diklat atau pelatihan akuntansi zakat (PSAK 109) : Uraian :...

BAB I PENDAHULUAN. dengan persoalan-persoalan ritual saja tapi juga menyentuh aspek-aspek. kehidupan yang lain, seperti ekonomi, politik, dan hukum.

Indra Pratama Wicaksono

BAB I PENDAHULUAN. itu bertugas untuk mengelola dana sebagaimana mestinya. Zakat merupakan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dalam menjaga kelangsungan hidup organisasi pengelola zakat

BAB IV ANALISIS PEMBAHASAN

YAYASAN DOMPET DHUAFA REPUBLIKA LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 Desember 2011 dan 2010

BAB I PENDAHULUAN. (ZIS). Karena secara demografik, mayoritas penduduk Indonesia adalah beragama

BAB I PENDAHULUAN. Secara demografik dan kultural, bangsa Indonesia, khususnya masyarakat

BAB II LANDASAN TEORI

EVALUASI PENERAPAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENERIMAAN KAS ORGANISASI NIRLABA (Studi Kasus pada Lembaga Amil Zakat Nasional Nurul Hayat Cabang Solo)

BAB I PENDAHULUAN. mengendalikan tujuan perusahaan. Good Corporate Governance yang. seringkali digunakan dalam penerapannya di perusahaan-perusahaan,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 1999 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KERANGKA DASAR LAPORAN KEUANGAN SYARIAH. Budi Asmita, SE Ak, Msi Akuntansi Syariah Indonusa Esa Unggul, 2008

Keywords : LAZ, Non-Halal Fund, Treatment Of Accounting, ED PSAK109 dan PSAK 109.

isempurnakan) PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUNINGAN NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KUNINGAN,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG. Nomor 24 Tahun 2004 Seri E PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 24 TAHUN 2004 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ, SHODAQOH DAN WAKAF

ALFAN MUSLIH Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi UIN Maliki Malang

BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI PSAK 109 TAHUN 2008 TERHADAP PEMBIAYAAN QARDHUL HASAN DI BNI SYARIAH CABANG PEKALONGAN

PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG TIMUR NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT

BAB II PEMBAHASAN PENDAHULUAN I.1 Tujuan dan Peranan KDPPLKS

JSIKA Vol. 4, No. 1. Tahun 2015 ISSN X

Sabrina Shahnaz., Penerapan PSAK No.109 Tentang

LEMBARAN DAERAH KOTA DUMAI

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan praktik Lembaga Keuangan Syariah, baik dalam lingkup

Bab I. Pendahuluan. pengembangan zakat menjadi salah satu pemerataan pendapaatan.

SALDO AKHIR (30 Dzulhijjah H) 31,115,191, DOMPET DHUAFA REPUBLIKA LAPORAN ARUS KAS Periode 01 Ramadhan 30 Ramadhan 1431.

PERATURAN DAERAH KOTA SOLOK NOMOR : 13 TAHUN 2003 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA WALIKOTA SOLOK

PENGELOLAAN KEUANGAN HAJI BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 34 TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. jelas dan tegas dari kehendak Tuhan untuk menjamin bahwa tidak seorang pun. ternyata mampu menjadi solusi bagi kemiskinan.

BAB I PENDAHULUAN. untuk menerapkan akuntabilitas publik. Akuntabilitas publik dapat diartikan sebagai bentuk

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PEMERINTAH KABUPATEN PARIGI MOUTONG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LEBAK

tidak dapat memilih untuk membayar atau tidak. (Nurhayati, 2014)

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 83 TAHUN : 2008 SERI : E PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 2 TAHUN 2008 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT

PENERAPAN AKUNTANSI ZAKAT DAN INFAK/SEDEKAH PADA BADAN AMIL ZAKAT DAERAH (BAZDA) KOTA GORONTALO. Imran Danial Akuntansi/S1 Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. Bank adalah lembaga perantara keuangan atau biasa disebut financial

PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR... TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN DAN PENGELOLAAN ZAKAT, INFAK DAN SHADAQAH

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari dua hal, yaitu pertama, kemiskinan itu sebagai akibat dari kemalasan

SEKRETARIAT DAERAH Jalan Jenderal Sudirman No.5 Telepon K I S A R A N

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA NOMOR 4 TAHUN 2006 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ DAN SHADAQOH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEDOMAN PIMPINAN PUSAT MUHAMMADIYAH TENTANG LAZISMU


PERATURAN DAERAH PROVINSI BANTEN NOMOR 4 TAHUN 2004 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANTEN,

BAB I PENDAHULUAN. tahan lama (zatnya) kepada seseorang atau nadzir (penjaga wakaf), baik berupa

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NO. 109 AKUNTANSI ZAKAT DAN INFAK/SEDEKAH

proses yaitu pencatatan dan penyajian sebagai berikut: 1 Laporan keuangan BMT disusun atas dasar cash basic. Dengan

GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT

LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR : 30 TAHUN 2002 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT INFAQ DAN SHADAQAH

PEMERINTAH KABUPATEN BUNGO

Akuntasi Koperasi Sektor Riil sebagai STANDAR AKUNTANSI

BAB IV ANALISIS MANAJEMEN PENGELOLAAN DANA SOSIAL PADA YAYASAN AL-JIHAD SURABAYA

BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL

Lampiran D UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BATANG HARI PROVINSI JAMBI

Transkripsi:

BAB IV ANALISIS PENERAPAN PSAK NO. 109 PADA RUMAH ZAKAT CABANG SEMARANG Layaknya perusahaan-perusahaan nirlaba lainnya, dalam melaksanakan aktivitasnya sebagai lembaga amil zakat, Rumah Zakat tidak terlepas dari proses pencatatan setiap transaksinya. Hal tersebut dikarenakan dana yang dikumpulkan oleh lembaga ini bukan merupakan milik lembaga amil, tetapi merupakan dana titipan dari para muzzaki/donatur yang harus disalurkan kepada orang-orang yang berhak menerimanya sesuai dengan aturan syariah yang berlaku. Lembaga Amil Zakat juga bertanggung jawab untuk melaporkan kinerja dan laporan keuangannya kepada para muzzaki/donatur. Kelalaian dalam mencatat atau mencatat dengan tidak benar tentang zakat, infaq, shadaqah, hibah, wasiat, waris dan kafarat, diancam dengan hukuman kurungan selama tiga bulan dan atau denda sebanyakbanyaknya Rp 30.000.000 (tiga puluh juta rupiah) yaitu yang dimaksud dalam UU No.38 pasal 8, pasal 12, dan pasal 11. Sanksi ini dimaksudkan agar BAZ dan LAZ yang ada menjadi pengelola zakat yang kuat, amanah, dan dapat dipercaya oleh masyarakat secara sadar dan sengaja akan menyerahkan zakatnya kapada pengelola zakat. 1 Terkait dengan usaha transparansi dan pelaporan akuntabilitas amil belakangan ini telah disusun sistem pelaporan standar akuntansi keuangan oleh hlm. 127 1 Hafidudin, Didin, Zakat dalam Perekonomian Modern, Jakarta: Gema Insani, 2002, 61

62 Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) yang didasarkan pada fatwa dari Dewan Syariah Nasional (DSN) Majelis Ulama Indonesia (MUI). Jadi standar akuntansi keuangan syari ah itu murni disusun berdasarkan fatwa. Dari sanalah akhirnya konsep tersebut diterjemahkan menjadi standar pelaporan yang disebut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang kini dalam bentuk PSAK Nomor 109. Adapun tujuannya mengatur pengakuan, pengukuran, penyajian dan pengungkapan transaksi zakat dan infak/sedekah. Proses penyusunan laporan keuangan yang dilakukan oleh Rumah Zakat dimulai dengan pengumpulan bukti-bukti seperti Buku Bank/laporan giro, bukti kas masuk, bukti kas keluar, dan lainnya. Buti-bukti tersebut dicatat dalam jurnal dan buku besar, kemudian dibuatkan laporan keuangannya secara berkala. Di Rumah Zakat sekarang ini telah melakukan pencatatan akuntansi dengan menggunkan sistem akuntansi yang terkomputerisasi. 1. Pengakuan Pengakuan adalah penerimaan zakat diakui pada saat kas atau asset lainnya diterima. 1. Pengakuan Penerimaan Dana Penerimaan dana adalah penambahan sumber daya organisasi yang berasal dari pihak eksternal dan internal, baik berbentuk kas maupun non kas. Penerimaan dana oleh Rumah Zakat dari aktivitas penghimpunan dana masyarakat dan aktivitas pengelolaan dana yang dilakukan organisasi.

63 Penerimaan dari aktivitas penghimpunan dana masyarakat disebut dengan donasi. Jenis donasi yang biasa diterima oleh Rumah Zakat berupa zakat, infaq/sedekah. juga jenis donasi lainnya sesuai peruntukkannya. Sedangkan dana yang diperolaeh dari aktivitas pengelolaan dana yang dilakukan organisasi Rumah Zakat diantaranya, subsidi dari kantor pusat, penerimaan program dari Rumah Zakat pusat, dan penerimaan lain-lain. 2 Rumah Zakat mengakui dan mencatat penerimaan zakat, infaq/sedekah dan wakaf pada saat kas atau aset lainnya dierima. Dana zakat yang diterima kemudian dipisahkan antara bagian amil dan mustahiq lainnya. Bagian dana amil sebesar 12,5 % atau seperdelapan dari dana zakat, sedagkan jumlah bagian untuk mustahiq lainnya sebesar 87,5 % dari dana zakat, dimana bagian dari mustahiq lainnya ditetentukan oleh amil sesuai dengan prinsip syariah dan kebijakan amil dengan pertimbangan tertentu. 2. Pengakuan Penggunaan Dana Penggunaan dana adalah pengurangan sumber daya organisasi baik berupa kas maupun non kas dalam rangka penyaluran dana Ziswaf, pembayaran beban, atau pembayaran hutang. Penggunaan dana diklasifikasikan menjadi penyaluran dan beban. Dimana dana berdasarkan program kerja Rumah Zakat sesuai dengan ketentuan syariah. Sedangkan beban adalah penggunaan dana untuk kepentingan operasional Rumah Zakat, seperti gaji dan tunjangan karyawan, biaya administrasi, dan biaya rumah tangga Rumah Zakat, dan juga biaya untuk tujuan publikasi. 2 Wawancara dengan Bpk. Muhammad Isa tanggal 2 April 2014

64 Penyaluran adalah penggunaan dana yang ditujukan untuk kepentingan mustahiq atau pihak yang berhak menerimanya. Penyaluran dana ziswaf berupa kas diakui pada saat terjadinya pengeluaran. Penyaluran dana ziswaf non kas diakui pada saat penyerahan. Sedangkan beban diakui pada saat terjadi pengeluaran kas. Pengakuan akuntansi terhadap dana zakat yang dilakukan Rumah Zakat Cabang Semarang dilakukan berdasarkan nilai dasar tunai (cash basic), yaitu pencatatan transaksi dilakukan apabila ada aliran uang yang diterima atau dikeluarkan. Pencatatan penerimaan pada kas apabila ada aliran uang ke dalam kas yang diperlakukan sebagai pendapatan dan pengeluaran kas apabila ada aliran uang ke luar dari kas diperlakukan sebagai beban atau biaya. Pengakuan yang dilakukan oleh Rumah Zakat Cabang Semarang sudah sesuai dengan PSAK nomor 109. 3 2. Pengukuran Pengukuran adalah proses penentuan jumlah uang untuk mengakui dan memasukkan setiap unsur laporan keuangan ke dalam Laporan Posisi Keuangan maupun Laporan Sumber dan Penggunaan Dana. Umumnya Ziswaf yang diterima oleh Rumah Zakat berbentuk kas dan diukur sebesar jumlah Ziswaf yang diterima. Adapun sedekah/infak yang diterima oleh Rumah Zakat berbentuk barang berupa aset tetap diukur sesuai nila wajar saat penerimaannya. 4 3 Wawancara Op. Cit dengan Bapak Muhammad Isa Pada tanggal 2 April 2014 4 Wawancara dengan Bpk. Muhammad Isa tanggal 2 April 2014

65 Pengukuran dana yang dilakukan oleh Rumah Zakat Cabang Semarang sudah sesuai dengan PSAK nomor 109. 5. 3. Penyajian Rumah Zakat pusat menyajikan laporan keaungan yang terdiri atas: laporan posisi keuangan (Neraca), laporan perubahan dana dan catatan atas laporan keuangan, Sedangkan mekanisme penyajian laporan dicabang hanya mencatat penerimaan dan pengeluaran secara berkala setelah itu dikirim ke pusat dan diolah di pusat. 6 a) Laporan posisi keuangan (Neraca) Rumah Zakat menyajikan saldo dana yang terakumulasi dari total seluruh dana yang meliputi dana zakat, infak/sedekah, dana kemanusian, dana wakaf, dana amil, dana tebar hewan kurban, dan dana lain-lain. Contoh penyajian neraca Rumah Zakat dapat dilihat pada lampiran 1. b) Laporan perubahan dana Amil menyajikan laporan perubahan dana zakat, dana infak/sedekah, dana amil, dan dana non halal sesuai dengan pos-posnya. Contoh penyajian neraca Rumah Zakat dapat dilihat pada lampiran 2-4. Penyajian yang diterapkan oleh Rumah Zakat Cabang Semarang belum sesuai dengan PSAK nomor 109 karena seluruh penyajian diserahkan oleh pusat dan Rumah Zakat cabang Semarang hanya mencatat pemasukan dan 5 Ibid. 6 Ibid.

66 pengeluaran yang dicatat dalam jurnal dan buku besar. Sedangakan Rumah Zakat pusat menyajikan laporan keuangan berupa laporan posisi keuangan (neraca), laporan perubahan dana dan catatan atas laporan keuangan. Padahal dalam PSAK nomor 109 untuk komponen penyajian terdiri dari: laporan posisi keuangan (neraca), laporan perubahan dana, laporan perubahan asset kelolaan, laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan. Penyajin laporan keuangan Rumah Zakat ini berdasarkan pengamatan dari buku hasil laporan pertanggungjawaban pada tahun 2012. 7 4. Pengungkapan Pengungkapan laporan keuangan untuk memberikan informasi pada pihak luar, pengungkapan ini bertujuan untuk mengevaluasi prestasi kinerja organisasi untuk satu periode serta menggambarkan pertanggungjawaban lembaga amil zakat dalam mengelola sumber daya dan kinerja yang dihasilkan dalam satu periode, pengungkapan yang dikemukakan dalam laporan keuangan Rumah Zakat Cabang Semarang tampak pada laporan keuangan sehingga memperoleh angka-angka dalam laporan keuangan tersebut. Dalam penyajian amil harus menyajikan dana zakat, dana infaq/shadaqah, dana amil dan dana nonhalal sacara terpisah dalam neraca (laporan posisi keuangan). pengungkapan yang dilakukan oleh Rumah Zakat Cabang Semarang sudah sesuai dengan PSAK nomor 109. 8 7 Wawancara dengan Ibu Bheti Arie Pusitarini pada tanggal 23 April 2014 8 Wawancara dengan Bpk. Muhammad Isa tanggal 2 April 2014

67 5. Audit Terhadap Laporan Keuangan Berdasarkan wawancara oleh Bapak Muhammad Isa selaku Branch Manajer Laporan keuangan Rumah Zakat cabang Semarang secara berkala diaudit oleh auditor internal dari kantor pusat, dan Hingga saat ini laporan keuangan yang disajikan oleh Rumah Zakat cabang Semarang belum pernah diaudit oleh auditor independen. 9 Maka sebaiknya Rumah Zakat cabang Semarang melakukan audit, tidak hanya audit yang dilakukan oleh auditor internal lembaga, tetapi juga diaudit oleh auditor independen. hal tersebut untuk membuktikan kepada masyarakat umum atas kewajaran laporan keuangannya, sehingga lebih meningkatkan kepercayaan masyarakat terutama para donatur/muzzaki. 10 9 Ibid 10 Ibid.