2015 ANALISIS KELAYAKAN PEMBUATAN PLTMH DI DESA PAKENJENG SEBAGAI DESA MANDIRI ENERGI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah , 2014 Rancang Bangun Simulator Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH)

I. PENDAHULUAN. Kebutuhan tenaga listrik di Indonesia tumbuh rata-rata sebesar 8,4% per

I. PENDAHULUAN. Ketergantungan akan energi bahan bakar fosil seperti batu bara, minyak

BAB I PENDAHULUAN. mulai dari Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP), Pembangkit Listrik

BAB I PENDAHULUAN. 1) Pertambahan jumlah penduduk yang makin tinggi. 2) Perkembangan yang cukup pesat di sektor jasa dan industri

BAB I PENDAHULUAN. maju dengan pesat. Disisi lain, ketidak tersediaan akan energi listrik

DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... KATA PENGANTAR...

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Air merupakan sumber kehidupan bagi manusia. Kita tidak dapat dipisahkan dari

BAB I PENDAHULUAN. Renewable energy atau energi terbarukan adalah energy yang disediakan oleh alam

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan energi listrik tersebut terus dikembangkan. Kepala Satuan

EFISIENSI OPERASIONAL PEMBANGKIT LISTRIK DEMI PENINGKATAN RASIO ELEKTRIFIKASI DAERAH

Pembangkit Listrik Tenaga Air. BY : Sulistiyono

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. penting bagi masyarakat. Salah satu manfaatnya adalah untuk. penerangan. Keadaan kelistrikan di Indonesia sekarang ini sangat

BAB I PENDAHULUAN. (hydropower) adalah energi yang diperoleh dari air yang mengalir. Energi yang

BAB I PENDAHULUAN. Potensi air sebagai sumber energi terutama digunakan sebagai penyediaan energi

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan suatu energi, khususnya energi listrik di Indonesia semakin

I. PENDAHULUAN. listrik. Dimanapun kita tinggal, listrik sudah menjadi kebutuhan primer yang

I. PENDAHULUAN. geografis dimana daerah tersebut berada sangat jauh dari jaringan listrik. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya energi adalah kekayaan alam yang bernilai strategis dan

BAB I PENDAHULUAN. pegunungan mempunyai potensi energi air yang besar. Penggunaan PLTMh sebagai energi alternatif yang cost friendly,

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan kebutuhan energi listrik oleh masyarakat dan. dunia industri tidak sebanding dengan peningkatan produksi listrik

BAB I PENDAHULUAN. pemanfaatan energi listrik juga digunakan untuk kebutuhan lainnya

BAB I PENDAHULUAN. wilayah Indonesia dan terletak di pulau Jawa bagian tengah. Daerah Istimewa

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

SEMINAR ELEKTRIFIKASI MASA DEPAN DI INDONESIA. Dr. Setiyono Depok, 26 Januari 2015

Rencana Pengembangan Energi Baru Terbarukan dan Biaya Pokok Penyediaan Tenaga Listrik Dialog Energi Tahun 2017

BAB I PENDAHULUAN. Pada akhir Desember 2011, total kapasitas terpasang pembangkit listrik di

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam kehidupan masyarakat sekarang. Baik di sektor rumah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. manusia dapat menikmati listrik. Akibat sulitnya lokasi yang tidak dapat

BAB I. PENDAHULUAN. manusia dan makhluk hidup lainnya. Dengan air, maka bumi menjadi planet

PERANCANGAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA ANGIN SKALA KECIL DI GEDUNG BERTINGKAT

POTENSI SUMBER AIR INGAS COKRO UNTUK PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK MIKROHIDRO

BAB I PENDAHULUAN. juga untuk melakukan aktivitas kehidupan sehari-hari yang berhubungan dengan

Pulau Ikonis Energi Terbarukan sebagai Pulau Percontohan Mandiri Energi Terbarukan di Indonesia

2017, No Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral tentang Petunjuk Operasional Pelaksanaan Dana Alokasi Khusus Fisik Penugasan Bidang Energi Skal

I. PENDAHULUAN. Salah satu paradigma pembangunan perdesaan yang bersifat bottom-up

BAB I PENDAHULUAN. Ketersediaan akan energi listrik dalam jumlah yang cukup dan pada saat

ANALISIS PEMANFAATAN ENERGI PADA PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. banyak daerah-daerah terpencil yang belum tersentuh oleh program

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan. dengan kebutuhan energi yang semakin meningkat. Pemenuhan kebutuhan energi

IMPLEMENTASI REGULASI DALAM RANGKA MEMENUHI KEBUTUHAN ENERGI LISTRIK. Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan, Provinsi Sumatera Barat

BAB I PENDAHULUAN. listrik. Banyak masyarakat yang sangat bergantung akan keberadaan energi listrik.

BAB 1 PENDAHULUAN. Studi kelayakan..., Arde NugrohoKristianto, FE UI, Universitas Indonesia

ton gas karbondioksida per tahun karena pembangkit tidak menggunakan bahan bakar fosil (EPA, dalam makalah kolokium 2011).

MENGATASI TINGKAT KEMISKINAN DESA DENGAN AIR

PERCEPATAN PENGEMBANGAN EBTKE DALAM RANGKA MENOPANG KEDAULATAN ENERGI NASIONAL

BAB I PENDAHULUAN. yang baik serta pola pikir masyarakat yang lebih mengutamakan budaya turun

BAB I PENDAHULUAN. melakukan sebuah usaha seperti foto kopi, rental komputer dan. warnet. Kebutuhan energi lisrik yang terus meningkat membuat

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. seperti penerangan rumah, elektronik, hingga keperluan dalam perindustrian

BAB I PENDAHULUAN. menjadi dua, yaitu energi terbarukan (renewable energy) dan energi tidak

BAB I PENDAHULUAN. panas yang dihasilkan oleh pembakaran bahan bakar menjadi energi mekanik, dan

PRA - STUDI KELAYAKAN RENCANA PEMBANGUNAN PLTMH SUBANG

PRA - STUDI KELAYAKAN RENCANA PEMBANGUNAN PLTA GARUT

SENSITIVITAS ANALISIS POTENSI PRODUKSI PEMBANGKIT LISTRIK RENEWABLE UNTUK PENYEDIAAN LISTRIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

SISTEM TENAGA LISTRIK

Tahapan Perencanaan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro

ANALISA DAYA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MINIHIDRO TUKAD BALIAN, TABANAN MENGGUNAKAN SIMULINK

BAB I PENDAHULUAN. mencukupi. Sebagai contoh adalah sering nya terjadi pemadaman pada listrik secara

Disampaikan pada Seminar Nasional Optimalisasi Pengembangan Energi Baru dan Terbarukan Menuju Ketahanan Energi yang Berkelanjutan

BAB III METODE STUDI SEKURITI SISTEM KETERSEDIAAN DAYA DKI JAKARTA & TANGERANG

ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI PEMENUHAN KEBUTUHAN ELEKTRIFIKASI DI DAERAH PERBATASAN

VI. HASIL DAN PEMBAHASAN. 6.1 Persepsi Masyarakat Mengenai Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) Ciesek

KEBIJAKAN & RPP DI KEBIJAKAN & RPP BIDANG ENERGI BARU TERBARUKAN BARU

KEMANDIRIAN MASYARAKAT DESA BATANG URU MERUBAH AIR MENJADI LISTRIK. Ir. Linggi. Penerima Penghargaan Energi Prakarsa Perorangan S A R I

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Solehudin, 2015 Kajian Tingkat Bahaya Erosi Permukaandi Sub Daerah Aliran Sungai Cirompang

KEBIJAKAN DAN PENGEMBANGAN ENERGI LISTRIK DI BALI

Kata Kunci : PLTMH, Sudut Nozzle, Debit Air, Torsi, Efisiensi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

Optimasi Energi Terbarukan (Mikrohidro)

2016 POTENSI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO DAN PEMANFAATANNYA UNTUK MASYARAKAT DI DAERAH ALIRAN SUNGAI CIKURAI

- 3 - BAB I KETENTUAN UMUM

PROGRAM KERJA TAHUN DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL PROVINSI JAWA TIMUR

INFRASTRUKTUR ENERGI DI PROVINSI BANTEN

PERANAN DAN TANTANGAN AKLI DALAM MENDORONG PENGEMBANGAN DAN PEMANFAATAN RENEWABLE ENERGI DI NUSA TENGGARA TIMUR

KONDISI KETENAGALISTRIKAN DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. I.I Latar Belakang

KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENGEMBANGAN EBTKE UNTUK MEMENUHI TARGET KEBIJAKAN ENERGI NASIONAL

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. #Energi Berkeadilan. Disampaikan pada Pekan Pertambangan. Jakarta, 26 September 2017

STUDI PERENCANAAN SISTEM KELISTRIKAN SUMATERA BAGIAN UTARA DENGAN OPSI NUKLIR

Manajemen Pengelolaan Pembangkit Energi Listrik. Toha Ardi Nugraha

PROWATER SEBAGAI SOLUSI PENGEMBANGAN PEMBANGKIT LISTRIK. Johny Ivan, ST. Penerima Penghargaan Energi Prakarsa Perorangan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. maka semakin maju suatu negara, semakin besar energi listrik yang dibutuhkan.

KEBIJAKAN ENERGY MIX DAN POTENSI ENERGI TERBARUKAN DI INDONESIA

KEBIJAKAN PENYEDIAAN TENAGA LISTRIK DAN PEMANFAATAN ENERGI

BAB I PENDAHULUAN. bahan bakar fosil sebagai bahan bakar pembangkitannya. meningkat. Untuk memenuhi kebutuhan energi yang terus-menerus meningkat

Bab PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

Jurusan Teknik Elektro FTI Institut Teknologi Sepuluh Nopember

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL DIREKTORAT JENDERAL ENERGI BARU TERBARUKAN DAN KONSERVASI ENERGI

I. PENDAHULUAN. optimal. Salah satu sumberdaya yang ada di Indonesia yaitu sumberdaya energi.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PERAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PEMBANGUNAN ENERGI

BAB I PENDAHULUAN. serta alasan penulis memilih obyek penelitian di PT. X. Setelah itu, sub bab

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini terus berkembang seiring dengan perkembangan zaman. Saat ini teknologi sudah menjadi bagian dari hidup manusia sehingga teknologi menjadi kebutuhan utama manusia, hal ini memicu pemikiran manusia untuk terus berinovasi agar teknologi dapat membuat seluruh aktifitas manusia menjadi lebih mudah dan praktis. Teknologi saat ini sudah membantu banyak orang dalam segala hal sehingga manusia memiliki kecenderungan terhadap teknologi. Sehingga hal ini membuat listrik menjadi salah satu kebutuhan primer manusia. Kebutuhan tenaga listrik pada umumnya akan naik, dengan laju pertumbuhan berkisar 3 20 % pertahun, terutama tergantung pada seiringnya pertumbuhan ekonomi dan laju perkembangan industri suatu negara. Di Indonesia konsumsi listrik setiap tahunnya terus meningkat sejalan dengan peningkatan pertumbuhan ekonomi nasional. Peningkatan kebutuhan listrik dikemudian hari yang diperkirakan dapat tumbuh rata-rata 6,5% per tahun hingga tahun 2020. Jumlah ini akan terus meningkat. Hal ini berpengaruh terhadap penyediaan energi listrik. Oleh sebab itu harus ada suatu gagasan baru mengenai sumber-sumber penghasil energi dan rumusan program-program pelaksanaan dengan efisiensi maksimal. Indonesia sudah memprogramkan untuk membuat listrik 10.000 Mega Watt, baik itu menggunakan sistem pembangkit listrik tenaga air (PLTA), pembangkit listrik tenaga angin (PLTB), pembangkit listrik tenaga uap (PLTGU), dan yang masih dalam pembahasan yaitu pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN). (Departemen ESDM, 2012) Indonesia dialiri oleh banyak sungai dan belum dimanfaatkan secara optimal. Lokasi sungai-sungai ini juga kebanyakan terletak di desa-desa dan daerah terpencil. Potensi air yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia merupakan potensi energi yang perlu dieksplorasi sebagai sumber pembangkit baik skala besar (PLTA) maupun skala mini/pico (PLTMH). Potensi mikrohidro sebesar Angga Ardhika Mujizat, 2015 ANALISIS KELAYAKAN PEMBUATAN PLTMH DI DESA PAKENJENG SEBAGAI DESA MANDIRI ENERGI Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu

2 ± 450MW dan kapasitas terpasang baru ± 21 MW atau sekitar 4,5 % merupakan lahan untuk berkarya guna menghasilkan energi yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat. Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) merupakan instrument yang tepat untuk memanfaatkan sungai-sungai di daerah yang belum dialiri listrik. Di Indonesia masih banyak daerah terpencil yang memiliki sungai yang berpotensi untuk dibangunnya Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH), namun belum dimanafaatkan dengan optimal. PLTMH merupakan salah satu teknologi yang ramah lingkungan yang memanfatkan aliran air sebagai sumber penghasil energi. PLTMH merupakan pembangkit listrik berskala kecil yaitu kurang dari 200 kw, namun PLTMH adalah salah satu sumber energy terbarukan atau renewable energy dan juga ramah lingkungan. Keunggulan lain dari PLTMH adalah salah satu teknologi dengan konstruksi yang sederhana, mudah dioperasikan, mudah dalam perawatan dan ketersediaan suku cadang. Dalam segi ekonomi, PLTMH memiliki biaya operasi dan perawatan yang relatif murah. PLTMH juga dapat membantu dalam menyediakan pasokan listrik di desa desa terpencil yang memiliki potensi air. Oleh karena itu PLTMH sangat membantu dalam memenuhi kebutuhan pasokan listrik di desa yang terpencil atau tertinggal. Data yang diperoleh dari website Kementrian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Republik Indonesia, saat ini terdapat 183 kabupaten yang dikategorikan sebagai Daerah Tertinggal di Indonesia. Daftar kabupaten tersebut telah dimasukkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2010-2014 sebagai target Pembangunan Daerah Tertinggal. Di Jawa Barat terdapat 2 kabupaten yang dikategorikan sebagai kabupaten daerah tertinggal yaitu kabupaten Sukabumi dan Kabupaten Garut. (Sumber: www.kemenegpdt.go.id/hal/300027/183-kab-daerah-tertinggal) Di dalam RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah) Kabupaten Garut terdapat banyak pengolahan potensi alam sebagai sumber energi listrik, karena Kabupaten Garut merupakan salah satu sumber daerah yang memiliki potensi sumber daya alam yang bisa digunakan untuk pembangkitan listrik. Salah satu pembangkit yang ada di Kabupaten Garut yaitu Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Darajat yang memiliki 3 unit dengan total

3 energi yang dihasilkan sebesar 255 MW (145 MW dari unit I dan II dan 110 MW dari Unit III) yang dikelola oleh PT. Indonesia Power dan Chevron. Berikut ini adalah data potensi alam dan PLTP yang ada di Kabupaten Garut: Tabel 1.1 Potensi Panas Bumi di Kabupaten Garut Install Energy Potential (MW) No Lokasi PLTP Resources Reserve total (MW) Speculative Hypothetic Possible Probable Proven 1 Cilayu - 100 - - - - 100 2 Ciarinem - 25 - - - - 25 3 G. Papandayan - 225 - - - - 225 4 G. Guntur Masigit - - - 70 - - 70 5 Darajat 271 - - - 70 280 350 6 Talaga Bodas - - 75 120 80-275 total 271 425 620 1045 Pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) juga menjadi sumber energi yang dimanfaatkan di Kabupaten Garut, berikut ini adalah data PLTS yang telah dibangun di Kabupaten Garut selama periode 2008-2012: Tabel 1.2 Data PLTS di Kabupaten Garut Selain potensi panas bumi dan surya, Kabupaten Garut merupakan salah satu daerah yang memiliki potensi untuk dibangunnya PLTMH. Menurut Kepala Kantor Penanaman Modal Kabupaten Garut, Wahyudijaya mengatakan, lokasi

4 sungai yang berpotensi untuk dipakai titik investasi pembangkit listrik mikrohidro, di antaranya: Tabel 1.3 Potensi Sungai di Kabupaten Garut Sungai Kecamatan Desa Cikandang Pamulihan Desa Pakenjeng Cibatarua Pamulihan Girimukti Cirompang Bungbulang Desa Gunamekar Cilaki Talegong Sukamaju Cisangiri Cihurip Mekarwangi Cilaki Cisewu Cisewu Cikaengan Pendeuy Toblong Arung Pendeuy Toblong Saat ini sudah ada beberapa PLTMH yang beroperasi di beberapa sungai di Kabupaten Garut. Berikut ini adalah data PLTMH yang sudah beroperasi: Tabel 1.4 Data PLTMH di Kabupaten Garut

5 Selain Desa Girimukti, Sungai Cibatarua juga melewati Desa Pakenjeng. Desa Pakenjeng di Kabupaten Garut merupakan salah satu desa yang membutuhkan tambahan pasokan listrik. Desa ini mengalami kekurangan listrik akibat letaknya yang terpencil namun desa ini juga memiliki daerah aliran sungai (DAS) yang berpotensial untuk dibangunnya PLTMH. Desa Pakenjeng dilewati oleh beberapa sungai yang berarus cukup deras, beberapa sungai ini memiliki debit air yang konstan dan cukup besar untuk dibangunnya sebuah PLTMH, salah satunya Sungai Cibatarua. Pembangunan PLTMH merupakan salah satu jawaban atas program pemerintah tersebut disamping kebutuhan tenaga listrik yang semakin meningkat. Karena menghubungkan desa ini dengan hantaran tegangan tinggi tidaklah ekonomis. Berdasarkan latar belakang masalah diatas penulis membuat analisis kelayakan pembuatan PLTMH dengan tujuan agar dapat dijadikan referensi perencanaan atau acuan untuk pembangunan PLTMH di Desa Pakenjeng, baik oleh pemerintah setempat atau perusahaan. Oleh karena itu penulis membuat penelitian tentang analisis kelayakan pembuatan PLTMH, dengan judul: Analisis Kelayakan Pembuatan PLTMH di Desa Pakenjeng Sebagai Desa Mandiri Energi. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas didapatkan rumusan masalah secara umum, maka dibuat rumusan masalah secara khusus sebagai berikut: 1. Bagaimana profil kondisi alam dari Sungai Cibatarua dilihat dari segi kelayakan hidrologi untuk elektrifikasi? 2. Bagaimana potensi sungai yang bisa dikembangkan untuk kelistrikan bagi masyarakat sekitar? 3. Bagaimana studi potensi yang dilakukan untuk mengidetifikasi Sungai Cibatarua? 4. Bagaimana hasil studi dan analisis kelayakan untuk pembangunan PLTMH di Desa Pakenjeng?

6 C. Tujuan Penelitian Adapun tujuan diadakannya penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Mengetahui lokasi yang berpotensi untuk membangun PLTMH. 2. Mengetahui kelayakan hidrologi dari segi elektrifikasi di Sungai Cibatarua. 3. Mengetahui potensi daya hidrolik dan daya terbangkitkan dari Sungai Cibatarua. 4. Mengetahui kelayakan mekanikal dan elektrikal yang cocok untuk PLTMH di Sungai Cibatarua. D. Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang dapat diperoleh dalam penulisan skripsi ini diantaranya: 1. Bagi penyusun: dapat menambah pengetahuan, pemahaman, dan keterampilan dalam mempelajari mengenai studi potensi alam untuk dibangunnya pembangkit listrik tenaga mikrohidro. 2. Bagi mahasiswa: dapat lebih mempermudah dalam mempelajari suatu kelayakan dari suatu daerah yang berpotensi dibangunnya pembangkit listrik tenaga mikrohidro. 3. Bagi dunia pendidikan: diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan pada bidang kelistrikan khususnya pembangkitan listrik pada pembangkit listrik tenaga mikrohidro. 4. Bagi Pemerintah: diharapkan dapat menjadi referensi atau acuan untuk pembangunan pembangkit listrik tenaga mikrohidro di daerah daerah terpencil khususnya daerah yang sulit dijangkau listrik. E. Struktur Organisasi Penulisan Skripsi ini ditulis dalam 5 bab dimulai dengan pendahuluan, kajian pustaka, metode penelitian, hasil dan pembahasan serta kesimpulan dan saran. Sistematikanya adalah sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini memaparkan latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan struktur organisasi penulisan.

7 BAB II KAJIAN PUSTAKA Pada bab ini menjelaskan teori-teori dasar mengenai pembangkit listrik tenaga mikrohidro, pra studi kelayakan dan studi kelayakan. BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini menjelaskan metode pengumpulan data dan studi potensi di lokasi penelitian. BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini berisi mengenai hasil temuan dan pembahasan serta analisa kelayakan untuk pembuatan pembangkit listrik tenaga mikrohidro. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran yang diperoleh dari hasil temuan dan analisis yang dilakukan oleh penulis, harapan penulis mengenai skripsi ini dan rekomendasi yang diajukan penulis untuk pihak-pihak yang tertarik melanjutkan penelitian ini.