Bab PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Bab PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG"

Transkripsi

1 Bab 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Letak geografis Negara Indonesia berada pada daerah tropis yang terdiri dari kepulauan yang tersebar dan memiliki sumber daya alam yang sangat menguntungkan, antara lain : Kondisi topografi yang beragam, terdiri dari pegunungan, perbukitan, danau, dan sungai-sungai yang dapat mengalirkan air hampir sepanjang tahun. Sungai-sungai di Indonesia merupakan potensi sumber daya air yang belum semuanya termanfaatkan. Kondisi iklim terutama curah hujan merupakan faktor yang dapat memberikan sumbangan yang sangat besar terhadap terjadinya aliran pada sungai-sungai. Kondisi geologi yang sebagian besar terletak di daerah pegunungan dan perbukitan pada umumnya ada dalam keadaan yang stabil. Dengan kondisi alam tersebut banyak sekali tempat-tempat atau daerah-daerah di Indonesia yang berpotensi dan dapat diandalkan untuk pengembangan sumber daya air, khususnya dalam memanfaatkan sumber tersebut untuk kepentingan pembangkit tenaga listrik, baik dalam skala besar seperti Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) dengan waduk dan bendungan (dam) maupun dalam skala kecil seperti Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM) dengan Bendung (Weir) dan sarana penunjang lainnya. Pembangkit tenaga listrik dengan tenaga air diklasifikasikan atas 3 golongan berdasarkan kriteria besarnya kapasitas energi yang dapat dibangkitkan. Pembangkit listrik tenaga air dengan kapasitas kw perunit diklasifikasikan sebagai PLTA, yang berkapasitas antara kw perunit diklasifikasikan sebagai PLTM, sedangkan yang berkapasitas di bawah 200 kw diklasifikasikan sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH). Skala pengembangan masing-masing jenis klasifikasi pembangkitan energi tenaga air didasarkan kepada kepentingankepentingan pengembangan wilayah, strategi pembangunan, dan potensi tenaga air yang dimiliki. BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

2 PLTM mulai dikembangkan di Indonesia secara bertahap pada tahun Masa itu merupakan era dimana penggunaan bahan bakar minyak merupakan sumber energi utama di dunia. Pengembangan PLTM tidak terlalu diprioritaskan oleh karena itu progresnya berjalan lambat. Sedangkan sekarang, pengembangan PLTM mulai di tinjau ulang karena penggunaan bahan bakar minyak mengahasilkan banyak polusi lingkungan dan persediaan bahan bakar minyak mulai menipis. Beberapa alasan tambahan bahwa PLTM lebih menguntungkan dibandingkan tipe generator lain adalah : Persediaan air cenderung tidak habis dan dapat diperbaharui (energi yang dapat diperbaharui) Ramah Lingkungan Tidak memerlukan bahan bakar Periode mulainya terjadi secara terus menerus Pengoperasiannya sederhana dan biaya perawatannya murah Hampir tidak ada resiko meledak Pemerintah melalui PT PLN (Persero) telah menunjukkan komitmen dalam pengembangan PLTM, dimana 47 PLTM dengan total kapasitas yang sudah dipasang sebesar MW telah dibangun dan diletakkan diseluruh Indonesia dari PELITA I sampai PELITA V. Pembangunan PLTM dikemudian hari direncanakan dengan total kapasitas 55.5 MW di 42 lokasi. 1.2 MAKSUD DAN TUJUAN Maksud dari tema tugas akhir ini adalah untuk mengkaji perbandingan dari dua alternatif skema pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM) dan pengaruhnya terhadap optimasi Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro. Tujuan dari tugas akhir ini adalah 1. mencari skema PLTM yang menghasilkan optimasi yang baik untuk pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro 2. menentukan parameter-parameter desain rinci bangunan PLTM yang terdiri dari bangunan infrastruktur air dan elektromekanikalnya. 3. mengetahui apakah pembangunan PLTM ini layak secara ekonomi dan finansial. 1.3 RUANG LINGKUP PEMBAHASAN Berdasarkan tujuan dan tema tugas akhir ini, maka dibuat ruang lingkup nya sebagai berikut : 1) Analisis Hidrologi, mengkaji tentang parameter hidrologi seperti analisis curah hujan,dan klimatologi di daerah kajian. BAB 1 PENDAHULUAN 1-2

3 2) Analisis perbandingan 2 alternatif skema PLTM, Berdasarkan tinjauan topografi, geologi, dan analisis hidrologi terdapat dua alternatif skema PLTM pada lokasi studi. Lokasi rencana bendung dan tinggi bendung hanya ada satu alternatif, sedangkan lokasi gedung sentral, bak penenang, pipa pesat dan saluran penghantar ada 2 alternatif. 3) Studi optimasi dari skema PLTM berdasarkan hasil analisis Melakukan analisis optimasi PLTM berdasarkan skema PLTM, kemudian dikaji alternatif mana yang memberikan optimasi yang paling baik untuk acuan desain rinci pembangunan PLTM selanjutnya. 4) Desain rinci dari pembangunan PLTM Melakukan perhitungan desain pembangunan PLTM, misalnya perencanaan bendung, 5) Analisis ekonomi dan finansial Melakukan perhitungan biaya yang dikeluarkan untuk pembangunan PLTM dan analisis kelayakan ekonomi dan finansial. 6) Kesimpulan akhir hasil kajian 1.4 LOKASI DAERAH KAJIAN PLTM Pekatan NTB terletak pada aliran Sungai Segare secara administratif berada di Kampung Pekatan, Desa Dasan Tengak, Kecamatan Tanjung, Kabupaten Lombok Barat, Propinsi NTB. Secara geografis terletak antara 08º 23 36,65-08º 24 58,32 Lintang Selatan dan 116º 11 2,89-116º 18 23,5 Bujur Timur. Bandung Mataram melalui Surabaya ditempuh dengan pesawat udara ± 3 jam. Mataram Tanjung ditempuh dengan kendaraan roda empat (mobil) melalui jalan darat (beraspal) jarak ± 35 Km selama ± 1 jam. Dari Kecamatan Tanjung Kampung Pekatan berjarak ± 5 Km, dapat dilalui kendaraan roda empat. Kampung Pekatan Lokasi rencana PLTM ditempuh dengan jalan kaki melalui jalan kampung/ tanah berjarak ± 0,3 Km, kemudian menuju ke rencana Bendung PLTM berjarak ± 500 m. Daerah rencana PLTM Pekatan - NTB terletak pada bagian utara dari kaki Gunung Punikan dengan ketinggian/elevasi antara 50 m 112 m di atas permukaan laut. BAB 1 PENDAHULUAN 1-3

4 Gambar 1. 1 Peta Indonesia Gambar 1. 2 Peta Lombok BAB 1 PENDAHULUAN 1-4

5 Gambar 1. 3 Peta Lokasi PLTM Pekatan NTB Gambar 1. 4 Daerah Aliran Sungai Segare BAB 1 PENDAHULUAN 1-5

6 1.5 METODOLOGI Tahap awal yang dilakukan pada pengerjaan Tugas Akhir ini yaitu mengumpulkan studi-studi literatur yang berkaitan sebagai acuan atau dasar teori untuk proses pengerjaan selanjutnya. Setelah itu mengumpulkan data-data yang berkaitan dengan rencana tugas akhir, yaitu: 1. Deskripsi lokasi studi (geografis, geologi, topografi, ekonomi, lingkungan, kelistrikan, penduduk) 2. Data hidrologi (curah hujan, daerah pengaliran sungai, data debit sungai, klimatologi) Setelah data-data yang dikumpulkan telah lengkap dilanjutkan dengan analisis data yaitu analisis hidrologi meliputi analisis curah hujan, analisis debit banjir, menurut metode tertentu. Selain itu dilakukan analisis skema PLTM dengan 2 alternatif tinggi jatuh yang berbeda, 2 alternatif tinggi jatuh ini berdasarkan posisi gedung sentral pada skema, untuk masing-masing skema dibuat optimasi dan perkiraan biaya konstruksinya, berdasarkan biaya kontruksi per kwatt dipilih alternatif yang akan dipakai. Kemudian setelah melakukan pemilihan skema PLTM dijelaskan detail desain pembangunan PLTM, dan terakhir dilakukan analisis ekonomi dan finansial. Analisis ekonomi ini dibuat untuk melihat apakah pembangunan PLTM ini layak atau tidak untuk dibangun dalam perhitungan jangka waktu beberapa tahun kedepan. BAB 1 PENDAHULUAN 1-6

7 Gambar 1. 5 Alur Pengerjaan Tugas Akhir BAB 1 PENDAHULUAN 1-7

8 1.6 SISTEMATIKA PENULISAN TUGAS AKHIR Penyusunan laporan tugas akhir ini disusun menjadi tujuh bab, yaitu a. BAB I PENDAHULUAN Bab ini membahas hal-hal umum mengenai Tugas Akhir seperti latar belakang, maksud dan tujuan, ruang lingkup pembahasan, lokasi daerah kajian, metodologi yang digunakan, dan sistematika penulisan laporannya. b. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab ini menguraikan kajian teoritis (tinjauan pustaka) yang menjadi referensi dan dasar teori dari permasalahan yang dibahas berkaitan dalam pengerjaan Tugas Akhir. c. BAB III DAERAH STUDI DAN KAJIAN HIDROLOGI Bab ini menguraikan deskripsi lokasi studi meliputi kondisi geografis, topografi, geologi, ekonomi, lingkungan, penduduk, dll. Selain itu dilakukan analisis hidrologi antara lain analisis curah hujan dan analisis debit banjir rencana. d. BAB IV KRITERIA PERENCANAAN PLTM Bab ini membahas secara rinci mengenai kriteria-kriteria desain yang harus dipenuhi dalam perencanaan PLTM Pekatan NTB, yang meliputi kriteria perencanaan bangunan air, kriteria perencanaan kehilangan tinggi tekan dan kajian tentang turbin. e. BAB V ANALISIS ALTERNATIF SKEMA PLTM DAN STUDI OPTIMASI Bab ini membahas alternatif skema PLTM dan optimasi PLTM dengan masing-masing alternatif tinggi jatuh yang berbeda. f. BAB VI DESAIN RINCI DAN ANALISIS EKONOMI Bab ini membahas desain pembangunan PLTM dan analisis ekonomi serta finansial. g. BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisikan kesimpulan dari beberapa hal yang dianggap penting dalam penyusunan Tugas Akhir ini serta saran-saran yang bisa diberikan oleh penulis selama proses penulisannya BAB 1 PENDAHULUAN 1-8

BAB I PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN I - 1

BAB I PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN I - 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Letak geografis Negara Indonesia berada pada daerah tropis yang terdiri dari kepulauan yang tersebar dan memiliki sumber daya alam yang sangat menguntungkan, antara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1) Pertambahan jumlah penduduk yang makin tinggi. 2) Perkembangan yang cukup pesat di sektor jasa dan industri

BAB I PENDAHULUAN. 1) Pertambahan jumlah penduduk yang makin tinggi. 2) Perkembangan yang cukup pesat di sektor jasa dan industri BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pembangkit Listrik Tenaga Air merupakan sumber listrik bagi masyarakat yang memberikan banyak keuntungan terutama bagi masyarakat pedalaman di seluruh Indonesia. Disaat

Lebih terperinci

SURVEY POTENSI PLTM KANANGGAR DAN PLTM NGGONGI

SURVEY POTENSI PLTM KANANGGAR DAN PLTM NGGONGI 2016 SURVEY POTENSI PLTM KANANGGAR DAN PLTM NGGONGI PT PLN (PERSERO) PUSAT PEMELIHARAAN KETENAGALISTRIKAN 2016 Halaman : 2 dari 16 Kegiatan : Pelaksanaan Pekerjaan Survey Potensi PLTM Kananggar & Nggongi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang UU No. 30 tahun 2009 tentang ketenagalistrikan menyatakan pada pasal 4 ayat 2 bahwa badan usaha swasta, koperasi dan swadaya masyarakat dapat berpatisipasi dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ditinjau dari sumber pengadaan energi saat ini, sumber bahan bakar minyak merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Ditinjau dari sumber pengadaan energi saat ini, sumber bahan bakar minyak merupakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Energi merupakan kebutuhan utama yang sangat dibutuhkan dalam kehidupan manusia. Ditinjau dari sumber pengadaan energi saat ini, sumber bahan bakar minyak merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. juga untuk melakukan aktivitas kehidupan sehari-hari yang berhubungan dengan

BAB I PENDAHULUAN. juga untuk melakukan aktivitas kehidupan sehari-hari yang berhubungan dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Umum Saat ini, listrik merupakan salah satu kebutuhan yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Listrik dibutuhkan tidak hanya untuk penerangan, melainkan juga untuk melakukan aktivitas

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman Judul... i. Lembar Pengesahan Dosen Pembimbing... ii. Lembar Pernyataan Keaslian... iii. Lembar Pengesahan Penguji...

DAFTAR ISI. Halaman Judul... i. Lembar Pengesahan Dosen Pembimbing... ii. Lembar Pernyataan Keaslian... iii. Lembar Pengesahan Penguji... DAFTAR ISI Halaman Judul... i Lembar Pengesahan Dosen Pembimbing... ii Lembar Pernyataan Keaslian... iii Lembar Pengesahan Penguji... iv Halaman Persembahan... v Halaman Motto... vi Kata Pengantar... vii

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (hydropower) adalah energi yang diperoleh dari air yang mengalir. Energi yang

BAB I PENDAHULUAN. (hydropower) adalah energi yang diperoleh dari air yang mengalir. Energi yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air merupakan potensi sumber energi yang besar, karena pada air tersimpan energi potensial (pada air jatuh) dan energi kinetik (pada air mengalir). Tenaga air (hydropower)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mulai dari Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP), Pembangkit Listrik

BAB I PENDAHULUAN. mulai dari Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP), Pembangkit Listrik BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia memiliki potensi energi baru terbarukan (EBT) yang sangat kaya, mulai dari Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP), Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS),

Lebih terperinci

LAMPIRAN A DESKRIPSI PROYEK

LAMPIRAN A DESKRIPSI PROYEK LAMPIRAN A DESKRIPSI PROYEK UNTUK PLTM...... X... MW PROVINSI... LAMPIRAN A DESKRIPSI PROYEK DAFTAR ISI 1. Definisi 2. Informasi Umum Pembangkit 3. Informasi Finansial Proyek 4. Titik Interkoneksi 1. Definisi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Air merupakan sumber kehidupan bagi manusia. Kita tidak dapat dipisahkan dari

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Air merupakan sumber kehidupan bagi manusia. Kita tidak dapat dipisahkan dari BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air merupakan sumber kehidupan bagi manusia. Kita tidak dapat dipisahkan dari senyawa kimia ini dalam kehidupan sehari-hari. Manfaat air bagi kehidupan kita antara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan harus dapat dinikmati oleh seluruh rakyat Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan harus dapat dinikmati oleh seluruh rakyat Indonesia. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemerintah Negara Republik Indonesia dalam usaha mewujudkan masyarakat adil dan makmur berdasarkan pancasila, yang dalam hal ini dapat diartikan bahwa hasil-hasil material

Lebih terperinci

Tahapan Perencanaan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro

Tahapan Perencanaan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro I. Prinsip Kerja Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro Secara teknis, Mikrohidro memiliki tiga komponen utama dalam pemuatan PLTMH yaitu air (sebagai sumber energi), turbin, dan generator. Air yang mengalir

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR KAJIAN MENGENAI DIAMETER PIPA PESAT (PENSTOCK) UNTUK PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKRO HIDRO (PLTMH)

TUGAS AKHIR KAJIAN MENGENAI DIAMETER PIPA PESAT (PENSTOCK) UNTUK PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKRO HIDRO (PLTMH) TUGAS AKHIR KAJIAN MENGENAI DIAMETER PIPA PESAT (PENSTOCK) UNTUK PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKRO HIDRO (PLTMH) (STUDI KASUS DESAIN PLTMH DI SUNGAI KAYAN, KECAMATAN KAYAN SELATAN, KABUPATEN MALINAU, PROVINSI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tahun 2006 lalu, Pemerintah menerbitkan Peraturan Presiden Nomor 5 mengenai Kebijakan Energi Nasional yang bertujuan mengurangi penggunaan bahan bakar fosil dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia dapat menikmati listrik. Akibat sulitnya lokasi yang tidak dapat

BAB I PENDAHULUAN. manusia dapat menikmati listrik. Akibat sulitnya lokasi yang tidak dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Indonesia adalah negara kepulauan dengan jumlah pulau yang mencapai ribuan. Dari sekian banyak pulau tersebut belum semua pulau yang dihuni manusia dapat menikmati

Lebih terperinci

PRA - STUDI KELAYAKAN RENCANA PEMBANGUNAN PLTMH SUBANG

PRA - STUDI KELAYAKAN RENCANA PEMBANGUNAN PLTMH SUBANG PRA - STUDI KELAYAKAN RENCANA PEMBANGUNAN PLTMH SUBANG 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Program Pengembangan Pembangkit Listrik Mini Hidro (PLTMH) merupakan salah satu prioritas pembangunan yang dilaksanakan

Lebih terperinci

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 TINJAUAN UMUM 1.2 LATAR BELAKANG

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 TINJAUAN UMUM 1.2 LATAR BELAKANG 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 TINJAUAN UMUM PT. INDONESIA POWER adalah perusahaan pembangkit listrik terbesar di Indonesia yang merupakan salah satu anak perusahaan listrik milik PT. PLN (Persero). Perusahaan

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN. manusia dan makhluk hidup lainnya. Dengan air, maka bumi menjadi planet

BAB I. PENDAHULUAN. manusia dan makhluk hidup lainnya. Dengan air, maka bumi menjadi planet BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air merupakan sumber daya alam esensial, yang sangat dibutuhkan oleh manusia dan makhluk hidup lainnya. Dengan air, maka bumi menjadi planet dalam tata surya yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Hidrologi Hidrologi adalah ilmu yang mempelajari tentang terjadinya, pergerakan dan distribusi air di bumi, baik di atas maupun di bawah permukaan bumi, tentang sifat fisik,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. maju dengan pesat. Disisi lain, ketidak tersediaan akan energi listrik

BAB I PENDAHULUAN. maju dengan pesat. Disisi lain, ketidak tersediaan akan energi listrik BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kebutuhan masyarakat akan energi listrik semakin hari semakin meningkat, baik untuk konsumsi beban skala kecil seperti rumah tangga maupun untuk skala besar seperti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan suatu energi, khususnya energi listrik di Indonesia semakin

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan suatu energi, khususnya energi listrik di Indonesia semakin BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan suatu energi, khususnya energi listrik di Indonesia semakin berkembang menjadi kebutuhan yang tak terpisahkan dari kebutuhan masyarakat sehari-hari seiring

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kondisi kelistrikan nasional berdasarkan catatan yang ada di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral hingga akhir 2014 menunjukkan total kapasitas terpasang pembangkit

Lebih terperinci

DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... KATA PENGANTAR...

DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... KATA PENGANTAR... i UCAPAN TERIMA KASIH... ii ABSTRAK... iv DAFTAR ISI... v DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR TABEL... xi DAFTAR LAMPIRAN... xii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang...

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN I TINJAUAN UMUM

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN I TINJAUAN UMUM BAB I PENDAHULUAN I - 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 TINJAUAN UMUM Pengembangan sumber daya air didefinisikan sebagai aplikasi cara struktural dan non-struktural untuk mengendalikan, mengolah sumber daya air

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Energi listrik sudah menjadi kebutuhan pokok bagi kaum perkotaan maupun pedesaan. Segala macam aktifitas manusia pada saat ini membutuhkan energi listrik untuk membantu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peranan energi listrik di dalam kehidupan manusia saat ini sangat penting. Hal ini dapat dilihat dengan meningkatnya kebutuhan energi listrik setiap tahunnya. Namun

Lebih terperinci

MESA JURNAL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUBANG

MESA JURNAL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUBANG Potensi Energi Mikro Hidro Sungai Ciherang Desa Pasanggrahan Kecamatan Bojong Kabupaten Purwakarta Novandri Tri Setioputro 1 1 Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Subang Kampus II, Jalan Arief Rachman

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN WILAYAH KABUPATEN SLEMAN

BAB III TINJAUAN WILAYAH KABUPATEN SLEMAN BAB III TINJAUAN WILAYAH KABUPATEN SLEMAN 3.1. Tinjauan Umum Kota Yogyakarta Sleman Provinsi Derah Istimewa Yogyakarta berada di tengah pulau Jawa bagian selatan dengan jumlah penduduk 3.264.942 jiwa,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Kebutuhan tenaga listrik di Indonesia tumbuh rata-rata sebesar 8,4% per

I. PENDAHULUAN. Kebutuhan tenaga listrik di Indonesia tumbuh rata-rata sebesar 8,4% per I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebutuhan tenaga listrik di Indonesia tumbuh rata-rata sebesar 8,4% per tahun. Hal ini untuk mendukung pertumbuhan ekonomi nasional yang ratarata 6% per tahun. Setiap tahun

Lebih terperinci

PRA - STUDI KELAYAKAN RENCANA PEMBANGUNAN PLTA GARUT

PRA - STUDI KELAYAKAN RENCANA PEMBANGUNAN PLTA GARUT PRA - STUDI KELAYAKAN RENCANA PEMBANGUNAN PLTA GARUT 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Program Pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) merupakan salah satu prioritas pembangunan yang dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbagai kekayaan alam yang tersedia dalam bumi negara kita ini. Contohnya

BAB I PENDAHULUAN. berbagai kekayaan alam yang tersedia dalam bumi negara kita ini. Contohnya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bangsa Indonesia telah dikaruniai oleh Tuhan Yang Maha Esa dengan berbagai kekayaan alam yang tersedia dalam bumi negara kita ini. Contohnya adalah air beserta

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. listrik. Dimanapun kita tinggal, listrik sudah menjadi kebutuhan primer yang

I. PENDAHULUAN. listrik. Dimanapun kita tinggal, listrik sudah menjadi kebutuhan primer yang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam melakukan segala aktivitas, kita tidak akan pernah lepas dari energi listrik. Dimanapun kita tinggal, listrik sudah menjadi kebutuhan primer yang sangat dibutuhkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan kebutuhan energi listrik oleh masyarakat dan. dunia industri tidak sebanding dengan peningkatan produksi listrik

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan kebutuhan energi listrik oleh masyarakat dan. dunia industri tidak sebanding dengan peningkatan produksi listrik BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Peningkatan kebutuhan energi listrik oleh masyarakat dan dunia industri tidak sebanding dengan peningkatan produksi listrik oleh PLN. Data kementrian ESDM tahun 2009

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Saran... 57

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Saran... 57 DAFTAR ISI Halaman SAMPUL DALAM... i PERSYARATAN GELAR... ii LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS... iii LEMBAR PENGESAHAN... iv UCAPAN TERIMAKASIH... v ABSTRAK... vii ABSTRACT... viii DAFTAR ISI... ix DAFTAR

Lebih terperinci

Dengan memasukkan nilai dari setiap alternatif diperoleh hasil grafik sebagai berikut :

Dengan memasukkan nilai dari setiap alternatif diperoleh hasil grafik sebagai berikut : 4. STUDI OPTIMASI & ANALISIS 4.1. Optimasi Tahap Pertama Seperti yang telah disampaikan pada bab sebelumnya, bahwa pada area Lubuk Gadang telah ditetapkan tiga alternatif sebagai model pembangunan PLTM.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengalir melalui sungai-sungai. Ketinggian aliran sungai tersebut dapat

BAB I PENDAHULUAN. mengalir melalui sungai-sungai. Ketinggian aliran sungai tersebut dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia memiliki topografi pegunungan yang tersebar hampir di seluruh wilayah. Sebagian besar pegunungan bertekstur terjal dengan jumlah penduduk yang relatif sedikit.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam kehidupan masyarakat sekarang. Baik di sektor rumah

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam kehidupan masyarakat sekarang. Baik di sektor rumah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Energi listrik menjadi kebutuhan primer dan memegang peranan penting dalam kehidupan masyarakat sekarang. Baik di sektor rumah tangga maupun sektor industri yang mengandalkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Umum. 3.2 Lokasi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Umum. 3.2 Lokasi Penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Umum Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif yaitu membandingkan hasil analisis energi pada potensi asli dan hasil energi pada

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang

Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Pembangunan Waduk Sadawarna adalah untuk memenuhi kebutuhan air dari berbagai macam keperluan di Kabupaten Subang, Sumedang, dan Indramayu yang mempunyai jumlah penduduk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada tahun 2014 meningkat sebesar 5,91% dibandingkan dengan akhir tahun 2013

BAB I PENDAHULUAN. pada tahun 2014 meningkat sebesar 5,91% dibandingkan dengan akhir tahun 2013 BAB I PENDAHULUAN Menurut badan statistik PLN, kapastitas terpasang tenaga listrik oleh PLN pada tahun 2014 meningkat sebesar 5,91% dibandingkan dengan akhir tahun 2013 dengan total terpasang sebesar 198,601

Lebih terperinci

LAMPIRAN B BATASAN TEKNIS

LAMPIRAN B BATASAN TEKNIS LAMPIRAN B BATASAN TEKNIS UNTUK PLTM...... X... MW PROVINSI... LAMPIRAN B BATASAN TEKNIS DAFTAR ISI 1. Definisi 2. Ketersediaan Debit Sungai 3. Batasan Bangunan Sipil 4. Kapasitas Desain dan Produksi Energi

Lebih terperinci

MENUJU PROPINSI SUMATERA BARAT KECUKUPAN ENERGI BERBASIS AIR EXTENDED ABSTRACT

MENUJU PROPINSI SUMATERA BARAT KECUKUPAN ENERGI BERBASIS AIR EXTENDED ABSTRACT MENUJU PROPINSI SUMATERA BARAT KECUKUPAN ENERGI BERBASIS AIR Dr. Bambang Istijono, ME Staf Pengajar Fakultas Teknik Universitas Andalas Anggota KNI-ICID & HATHI EXTENDED ABSTRACT PENDAHULUAN Propinsi Sumatera

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN 2. TUJUAN

1. PENDAHULUAN 2. TUJUAN 1. PENDAHULUAN Tahapan Studi dan Perencanaan sebelum dilakukan Pelaksanaan Pembangunan, meliputi: 1. Studi Potensi 2. Studi Kelayakan 3. Detail Engineering Design 4. Analisis Dampak Lingkungan (UKL/UPL

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melepaskan dirinya dari ketergantungan terhadap energi. Gerak pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. melepaskan dirinya dari ketergantungan terhadap energi. Gerak pembangunan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kehidupan manusia di muka bumi, sejak dari awal mulanya tidak dapat melepaskan dirinya dari ketergantungan terhadap energi. Gerak pembangunan yang sedang dilaksanakan

Lebih terperinci

4 KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN

4 KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN 4 KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN 4.1 Keadaan Umum Kabupaten Sukabumi 4.1.1 Letak geografis Kabupaten Sukabumi berada di wilayah Provinsi Jawa Barat dengan jarak tempuh 96 km dari Kota Bandung dan 119 km

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terhenti selama 10 tahun yang pelaksanaan pertama pada tahun 1998, yang

BAB I PENDAHULUAN. terhenti selama 10 tahun yang pelaksanaan pertama pada tahun 1998, yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Peusangan Takengon merupakan salah satu Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) yang sedang dilaksanakan pembangunannya oleh Perusahaan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Persiapan Persiapan merupakan rangkaian kegiatan sebelum memulai pengumpulan dan pengolahan data. Dalam tahap persiapan disusun hal hal yang harus dilakukan dengan tujuan

Lebih terperinci

Pembangkit Listrik Tenaga Air. BY : Sulistiyono

Pembangkit Listrik Tenaga Air. BY : Sulistiyono Pembangkit Listrik Tenaga Air BY : Sulistiyono Pembangkit listrik tenaga air Tenaga air bahasa Inggris: 'hydropower' adalah energi yang diperoleh dari air yang mengalir. Air merupakan sumber energi yang

Lebih terperinci

SESSION 8 HYDRO POWER PLANT. 1. Potensi PLTA 2. Jenis PLTA 3. Prinsip Kerja 4. Komponen PLTA 5. Perencanaan PLTA

SESSION 8 HYDRO POWER PLANT. 1. Potensi PLTA 2. Jenis PLTA 3. Prinsip Kerja 4. Komponen PLTA 5. Perencanaan PLTA SESSION 8 HYDRO POWER PLANT 1. Potensi PLTA 2. Jenis PLTA 3. Prinsip Kerja 4. Komponen PLTA 5. Perencanaan PLTA 6. Kelebihan dan Kekurangan PLTA 1. POTENSI PLTA Teoritis Jumlah potensi tenaga air di permukaan

Lebih terperinci

POTENSI SUMBER AIR INGAS COKRO UNTUK PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK MIKROHIDRO

POTENSI SUMBER AIR INGAS COKRO UNTUK PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK MIKROHIDRO Konferensi Nasional Teknik Sipil 3 (KoNTekS 3) Jakarta, 6 7 Mei 2009 POTENSI SUMBER AIR INGAS COKRO UNTUK PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK MIKROHIDRO Kuswartomo 1, Isnugroho 2 dan Siswanto 3 1 Program Studi Teknik

Lebih terperinci

Studi Optimasi Operasional Waduk Sengguruh untuk Pembangkit Listrik Tenaga Air

Studi Optimasi Operasional Waduk Sengguruh untuk Pembangkit Listrik Tenaga Air Tugas Akhir Studi Optimasi Operasional Waduk Sengguruh untuk Pembangkit Listrik Tenaga Air Oleh : Sezar Yudo Pratama 3106 100 095 JURUSAN TEKNIK SIPIL Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi

Lebih terperinci

ANALISIS SKEMA PLTM DAN STUDI OPTIMASI

ANALISIS SKEMA PLTM DAN STUDI OPTIMASI Bab 5 ANALISIS SKEMA PLTM DAN STUDI OPTIMASI 5.1 UMUM Studi optimasi pada pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro ini dimaksudkan untuk mendapatkan skema PLTM yang paling optimal ditinjau dari

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Pembangkit listrik tenaga air (PLTA) dapat dibangun apabila terdapat debit air dan tinggi jatuh yang cukup sehingga kelayakannya dapat tercapai.

Lebih terperinci

PENYUSUNAN DOKUMEN UKL UPL PADA PLTMh SIGEBANG KECAMATAN WANADADI KABUPATEN BANJARNEGARA. Oleh: Atiyah Barkah

PENYUSUNAN DOKUMEN UKL UPL PADA PLTMh SIGEBANG KECAMATAN WANADADI KABUPATEN BANJARNEGARA. Oleh: Atiyah Barkah PENYUSUNAN DOKUMEN UKL UPL PADA PLTMh SIGEBANG KECAMATAN WANADADI KABUPATEN BANJARNEGARA Oleh: Atiyah Barkah Abstraksi Salah satu solusi menghadapi masalah kelistrikan terutama di daerah perdesaan adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kebutuhan akan energi hampir semua negara meningkat secara sinigfikan. Tetapi jika dilihat dari energi yang dapat dihasilkan sangat terbatas dan juga masih sangat mahal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Dalam rangka memenuhi kebutuhan pangan nasional dan meminimalkan perbedaan distribusi pengembangan sumber daya air di daerahdaerah, maka Pemerintah Indonesia telah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penting bagi masyarakat. Salah satu manfaatnya adalah untuk. penerangan. Keadaan kelistrikan di Indonesia sekarang ini sangat

BAB I PENDAHULUAN. penting bagi masyarakat. Salah satu manfaatnya adalah untuk. penerangan. Keadaan kelistrikan di Indonesia sekarang ini sangat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Energi listrik merupakan energi yang mempunyai peranan penting bagi masyarakat. Salah satu manfaatnya adalah untuk penerangan. Keadaan kelistrikan di Indonesia sekarang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN I - 1

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN I - 1 BAB I PENDAHULUAN I - 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. TINJAUAN UMUM Ribuan tahun yang lalu manusia telah memanfaatkan tenaga air untuk beberapa keperluan, misalnya untuk menaikkan air irigasi, menggiling padi,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Ketergantungan akan energi bahan bakar fosil seperti batu bara, minyak

I. PENDAHULUAN. Ketergantungan akan energi bahan bakar fosil seperti batu bara, minyak I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ketergantungan akan energi bahan bakar fosil seperti batu bara, minyak bumi dan gas akan semakin meningkat. Pada beberapa dasawarsa mendatang, kita harus mengurangi ketergantungan

Lebih terperinci

EVALUASI KINERJA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKRO HIDRO AEK SIBUNDONG KECAMATAN SIJAMAPOLANG KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN PROPINSI SUMATERA UTARA

EVALUASI KINERJA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKRO HIDRO AEK SIBUNDONG KECAMATAN SIJAMAPOLANG KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN PROPINSI SUMATERA UTARA EVALUASI KINERJA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKRO HIDRO AEK SIBUNDONG KECAMATAN SIJAMAPOLANG KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN PROPINSI SUMATERA UTARA TUGAS AKHIR Diajukan untuk melengkapi tugas-tugas dan memenuhi

Lebih terperinci

PEMBANGKIT MIKRO HIDRO : TEKNOLOGI, SURVEY & DESAIN, IMPLEMENTASI KONSTRUKSI DAN PELUANG PENGEMBANGAN

PEMBANGKIT MIKRO HIDRO : TEKNOLOGI, SURVEY & DESAIN, IMPLEMENTASI KONSTRUKSI DAN PELUANG PENGEMBANGAN DISKUSI PERENCANAAN DAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT TENAGA MIKRO HIDRO (PTMH) Malang, 20 Desember 2012 PEMBANGKIT MIKRO HIDRO : TEKNOLOGI, SURVEY & DESAIN, IMPLEMENTASI KONSTRUKSI DAN PELUANG PENGEMBANGAN Oleh

Lebih terperinci

MENGATASI TINGKAT KEMISKINAN DESA DENGAN AIR

MENGATASI TINGKAT KEMISKINAN DESA DENGAN AIR MENGATASI TINGKAT KEMISKINAN DESA DENGAN AIR Heru Husaini Mahasiswa Program Doktor Manajemen Bisnis Institut Pertanian Bogor (IPB) Abstrak Setelah enam puluh dua tahun Indonesia merdeka, masih terdapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN Bab I menjelaskan mengenai latar belakang masalah yang diangkat, perumusan masalah, tujuan, batasan masalah, manfaat dari penulisan serta penelitian Tugas Akhir ini. 1.1 LATAR BELAKANG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada umumnya tujuan dari dibangunnya suatu waduk atau bendungan adalah untuk melestarikan sumberdaya air dengan cara menyimpan air disaat kelebihan yang biasanya terjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Potensi air sebagai sumber energi terutama digunakan sebagai penyediaan energi

BAB I PENDAHULUAN. Potensi air sebagai sumber energi terutama digunakan sebagai penyediaan energi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Potensi air sebagai sumber energi terutama digunakan sebagai penyediaan energi listrik melalui pembangkit listrik tenaga air. Banyaknya sungai dan danau air

Lebih terperinci

STUDI PERENCANAAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO DI DESA GUNUNG RINTIH KECAMATAN STM HILIR KABUPATEN DELI SERDANG

STUDI PERENCANAAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO DI DESA GUNUNG RINTIH KECAMATAN STM HILIR KABUPATEN DELI SERDANG STUDI PERENCANAAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO DI DESA GUNUNG RINTIH KECAMATAN STM HILIR KABUPATEN DELI SERDANG Diajukan untuk memenuhi persyaratan menyelesaikan pendidikan sarjana (S-1) pada Departemen

Lebih terperinci

ABSTRAK. energi listrik, khususnya di pedesaan yang tidak terjangkau oleh jaringan listrik PLN. PLTMH merupakan alternatif yang sangat potensial bila

ABSTRAK. energi listrik, khususnya di pedesaan yang tidak terjangkau oleh jaringan listrik PLN. PLTMH merupakan alternatif yang sangat potensial bila JURNAL TEKNIK DINTEK, Vol. 10 No. 0, September 017 :44-50 STUDI PIPA PESAT PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO (PLTMH) Marlina Kamis*, Ruslan Amir** Dosen prodi teknik sipil UMMU Ternate* Alumni

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi Studi Sungai Cidurian mengalir dari sumber mata air yang berada di komplek Gunung Gede ke laut jawa dengan melewati dua kabupaten yaitu : Kabupaten Bogor, Kabupaten

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III BAB III METODE PENELITIAN METODE PENELITIAN 3.1 Uraian Umum Metodologi adalah suatu cara atau langkah yang ditempuh dalam memecahkan suatu persoalan dengan mempelajari, mengumpulkan, mencatat dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. listrik. Banyak masyarakat yang sangat bergantung akan keberadaan energi listrik.

BAB I PENDAHULUAN. listrik. Banyak masyarakat yang sangat bergantung akan keberadaan energi listrik. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu kebutuhan yang paling penting dalam kehidupan masyarakat pada zaman sekarang dan tidak dapat dipisahkan adalah kebutuhan akan energi listrik. Banyak masyarakat

Lebih terperinci

BAB II PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR

BAB II PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR BAB II PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR 2.1 Dasar Hukum Pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Banyak perusahaan swasta telah memulai usaha di bidang pembangkitan atau lebih dikenal dengan IPP

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan I-1 BAB I PENDAHULUAN I.1 TINJAUAN UMUM

Bab I Pendahuluan I-1 BAB I PENDAHULUAN I.1 TINJAUAN UMUM Bab I Pendahuluan I-1 BAB I PENDAHULUAN I.1 TINJAUAN UMUM Jaringan jalan merupakan salah satu prasarana untuk meningkatkan laju pertumbuhan perekonomian suatu daerah. Berlangsungnya kegiatan perekonomian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ketersediaan akan energi listrik dalam jumlah yang cukup dan pada saat

BAB I PENDAHULUAN. Ketersediaan akan energi listrik dalam jumlah yang cukup dan pada saat 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Ketersediaan akan energi listrik dalam jumlah yang cukup dan pada saat yang tepat merupakan kunci pembangunan yang saat ini sedang berlangsung. Dalam era dimana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan. dengan kebutuhan energi yang semakin meningkat. Pemenuhan kebutuhan energi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan. dengan kebutuhan energi yang semakin meningkat. Pemenuhan kebutuhan energi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Perkembangan peradaban manusia, tidak hanya berkaitan dengan masalahmasalah sosial ekonomi, politik, regulasi dan lingkungan, namun juga terkait dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengelolaan sumber daya air merupakan usaha untuk mengembangkan pemanfaatan, pelestarian, dan perlindungan air beserta sumber-sumbernya dengan perencanaan yang terpadu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang diperoleh dapat bermanfaat. Metode penelitian dilakukan guna menunjang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang diperoleh dapat bermanfaat. Metode penelitian dilakukan guna menunjang BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian atau riset merupakan suatu usaha untuk mencari pembenaran dari suatu permasalahan hingga hasilnya dapat ditarik kesimpulan dan dari hasil penelitian yang diperoleh

Lebih terperinci

Bab 1 Pendahuluan I - 1

Bab 1 Pendahuluan I - 1 Bab 1 Pendahuluan I - 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Air merupakan kebutuhan hidup yang sangat mendasar bagi makhluk hidup, namun hingga kini belum semua masyarakat mampu menikmatinya secara maksimal.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara yang berkembang pada era globalisasi ini. Sebagai negara berkembang Indonesia membutuhkan jaringan infrastruktur yang menunjang.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pegunungan mempunyai potensi energi air yang besar. Penggunaan PLTMh sebagai energi alternatif yang cost friendly,

BAB I PENDAHULUAN. pegunungan mempunyai potensi energi air yang besar. Penggunaan PLTMh sebagai energi alternatif yang cost friendly, BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Energi listrik memiliki peranan yang sangat penting dalam usaha meningkatkan mutu kehidupan dan pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Keterbatasan penyediaan energi listrik

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut Legono (2013), banjir adalah suatu peristiwa genangan air (baik secara alami ataupun karena aktivitas manusia), yang pada taraf tertentu mengakibatkan hilangnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pengembangan sumber daya air merupakan salah satu faktor penting dalam menunjang berbagai sektor pembangunan seperti pertanian, industri, penyediaan sumber energi disamping

Lebih terperinci

Laporan Survey Awal PLTM Papua Barat

Laporan Survey Awal PLTM Papua Barat PT PLN (persero) Pusat Pemeliharaan Ketenagalistrikan 2017 Laporan Survey Awal PLTM Papua Barat Survey Awal Pengembangan PLTMH di Provinsi Papua dan Papua Barat 20 Februari 2017 1 Maret 2017 DAFTAR ISI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. energi listrik di pedesaan sebagai salah satu bentuk energi yang siap pakai, selain

BAB I PENDAHULUAN. energi listrik di pedesaan sebagai salah satu bentuk energi yang siap pakai, selain BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam usaha meningkatkan mutu kehidupan dan pertumbuhan ekonomi pedesaan, energi listrik memiliki peranan yang sangat penting. Ketersediaan energi listrik di pedesaan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI... SAMPUL DALAM... LEMBAR PENGESAHAN... PENETAPAN PANITIA PENGUJI... SURAT KETERANGAN BEBAS PLAGIAT... UCAPAN TERIMAKASIH... ABSTRACT...

DAFTAR ISI... SAMPUL DALAM... LEMBAR PENGESAHAN... PENETAPAN PANITIA PENGUJI... SURAT KETERANGAN BEBAS PLAGIAT... UCAPAN TERIMAKASIH... ABSTRACT... viii DAFTAR ISI SAMPUL DALAM... LEMBAR PENGESAHAN... PENETAPAN PANITIA PENGUJI... SURAT KETERANGAN BEBAS PLAGIAT... UCAPAN TERIMAKASIH... ABSTRAK... ABSTRACT... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL...

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN. Universitas Indonesia

1. PENDAHULUAN. Universitas Indonesia 1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permintaan kebutuhan listrik nasional mengalami peningkatan yang signifikan setiap tahunnya. Setiap tahunnya, pertumbuhan rata-rata permintaan listrik di Indonesia berada

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kabupaten Serang terletak di Banten, secara geografis letaknya sangat startegis karena merupakan pintu gerbang lalu lintas darat dan laut antara Pulau Jawa dan Pulau

Lebih terperinci

ANALISA DAYA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MINIHIDRO TUKAD BALIAN, TABANAN MENGGUNAKAN SIMULINK

ANALISA DAYA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MINIHIDRO TUKAD BALIAN, TABANAN MENGGUNAKAN SIMULINK ANALISA DAYA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MINIHIDRO TUKAD BALIAN, TABANAN MENGGUNAKAN SIMULINK W.G. Suharthama, 1 I W.A Wijaya, 2 I G.N Janardana 3 1,2,3 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Peningkatan jumlah penduduk dan sektor industri di Indonesia berpengaruh pada meningkatkanya permintaan kebutuhan akan energi listrik di Indonesia, baik untuk kebutuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Analisis Perubahan Penggunaan Lahan Terhadap Karakteristik Hidrologi Di SUB DAS CIRASEA

BAB I PENDAHULUAN. Analisis Perubahan Penggunaan Lahan Terhadap Karakteristik Hidrologi Di SUB DAS CIRASEA BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Daerah Aliran Sungai (DAS) merupakan suatu kawasan yang berfungsi untuk menampung, menyimpan dan mengalirkan air yang berasal dari curah hujan sampai akhirnya bermuara

Lebih terperinci

*) Bibit Supardi, S.Pd., MT adalah guru SMAN 3 Klaten dan Alumni S2 Mikrohidro Magister Sistem Teknik UGM.

*) Bibit Supardi, S.Pd., MT adalah guru SMAN 3 Klaten dan Alumni S2 Mikrohidro Magister Sistem Teknik UGM. PLTMH SEBAGAI ALTERNATIF PENYEDIAAN SUMBER ENERGI LISTRIK DI KABUPATEN KLATEN OLEH : BIBIT SUPARDI, S.Pd., MT*) Pendahuluan Kebutuhan energi di Indonesia khususnya dan di dunia pada umumnya terus meningkat

Lebih terperinci

PERENCANAAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO DI SALURAN IRIGASI MATARAM

PERENCANAAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO DI SALURAN IRIGASI MATARAM Perencanaan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro di Saluran Irigasi Mataram PERENCANAAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO DI SALURAN IRIGASI MATARAM Titis Haryani, Wasis Wardoyo, Abdullah Hidayat SA.

Lebih terperinci

2016 POTENSI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO DAN PEMANFAATANNYA UNTUK MASYARAKAT DI DAERAH ALIRAN SUNGAI CIKURAI

2016 POTENSI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO DAN PEMANFAATANNYA UNTUK MASYARAKAT DI DAERAH ALIRAN SUNGAI CIKURAI 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Kehidupan manusia dalam aktivitasnya tidak terlepas dari kebutuhan akan energi, organisme hidup seperti tumbuhan dan hewan juga memerlukan energi dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat modern saat ini tidak bisa dilepaskan dari energi listrik.

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat modern saat ini tidak bisa dilepaskan dari energi listrik. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Peningkatan kebutuhan tenaga listrik dalam beberapa tahun terakhir menunjukkan bahwa energi listrik memiliki peran yang strategis dalam mendukung kehidupan

Lebih terperinci

Listrik Mikro Hidro Berdasarkan Potensi Debit Andalan Sungai

Listrik Mikro Hidro Berdasarkan Potensi Debit Andalan Sungai Listrik Mikro Hidro Berdasarkan Potensi Debit Andalan Sungai Sardi Salim Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Negeri Gorontalo sardi@ung.ac.id Abstrak Pembangkit listrik mikrohidro adalah

Lebih terperinci

PERENCANAAN PUSAT LISTRIK TENAGA MINI HIDRO PERKEBUNAN ZEELANDIA PTPN XII JEMBER DENGAN MEMANFAATKAN ALIRAN KALI SUKO

PERENCANAAN PUSAT LISTRIK TENAGA MINI HIDRO PERKEBUNAN ZEELANDIA PTPN XII JEMBER DENGAN MEMANFAATKAN ALIRAN KALI SUKO TUGAS AKHIR RC 09 1380 PERENCANAAN PUSAT LISTRIK TENAGA MINI HIDRO PERKEBUNAN ZEELANDIA PTPN XII JEMBER DENGAN MEMANFAATKAN ALIRAN KALI SUKO Taufan Andrian Putra NRP 3109 100 078 Dosen Pembimbing: Prof.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang PENDAHULUAN 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Keberadaan suatu waduk merupakan salah satu upaya manusia untuk mencukupi kebutuhan dan menjaga ketersediaan air sepanjang tahun sesuai dengan fungsi

Lebih terperinci

HYDRO POWER PLANT. Prepared by: anonymous

HYDRO POWER PLANT. Prepared by: anonymous HYDRO POWER PLANT Prepared by: anonymous PRINSIP DASAR Cara kerja pembangkit listrik tenaga air adalah dengan mengambil air dalam jumlah debit tertentu dari sumber air (sungai, danau, atau waduk) melalui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Flow Chart Penelitian Lokasi Penelitian terletak di Desa Lipat Kain Selatan Kecamatan kecamatan Kampar kiri Kabupaten Kampar. Pada penelitian ini, peneliti menguraikan langkahlangkah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air permukaan (water surface) sangat potensial untuk kepentingan kehidupan. Potensi sumber daya air sangat tergantung/berhubungan erat dengan kebutuhan, misalnya untuk

Lebih terperinci