DOKUMEN RENCANA STRATEGIS TAHUN PENGADILAN AGAMA KOTABUMI

dokumen-dokumen yang mirip
Kebijakan Bidang Pendayagunaan Aparatur Negara a. Umum

menjadi Dasar Perekonomian Kerakyatan, dalam menunjang perekonomian sebagian besar penduduk Indonesia telah terbukti terutama pada saat krisis

PEMERINTAH KOTA BANDUNG KECAMATAN BANDUNG KULON

I. PENDAHULUAN. mengembangkan sistem pemerintahan yang baik (Good Governance), yaitu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

KECAMATAN UJUNGBERUNG KOTA BANDUNG KATA PENGANTAR

RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KEMENTERIAN PANRB. Sekretariat Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi 2015

Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN. penerapan sistem pertanggung jawaban yang tepat, jelas, terukur, dan legitimate

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BPPT KOTA BANDUNG

BAB 1 PENDAHULUAN. publik, jasa publik, dan pelayanan administratif. informasi, komunikasi, transportasi, investasi, dan perdagangan.

Pada hakekatnya reformasi birokrasi pemerintah merupakan proses

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ( LKIP ) Tahun 2016 BAB I PENDAHULUAN

1.1. Kondisi Umum Potensi dan Permasalahan 5 DAFTAR ISI. Hal BAB II VISI, MISI DAN TUJUAN Visi Misi

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT

BAB I PENDAHULUAN. salah satu cita cita yang ingin dicapai oleh instansi pemerintah maupun bagi

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)

BAB I PENDAHULUAN. (government) menjadi kepemerintahan (governance). Pergeseran tersebut

User [Pick the date]

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

RENCANA STRATEGIS BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI TAHUN BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan berbangsa dan bernegara telah mendorong pemerintah. baik pusat maupun daerah untuk lebih bersungguh-sungguh

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) DAN EVALUASI KINERJA Kedeputian Pelayanan Publik

PEMERINTAH PROVINSI BALI BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIZINAN LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

BAB I PENDAHULUAN. agar pemerintah memberikan perhatian yang sungguh-sungguh dalam

KATA PENGANTAR. Alhamdulillaah,

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. dan kegagalan pelaksanaan kegiatan-kegiatan sesuai dengan program dan. kebijakan yang ditetapkan. (BPPK Depkeu, 2014 )

Laporan Akuntabilitas Kinerja Kantor Camat Tualang Kabupaten Siak Tahun 2016

BAB I PENDAHULUAN. dipertanggungjawabkan akan mewujudkan suatu manajemen peradilan yang baik.

KATA PENGANTAR. Kepala Badan Pengawasan, Dr. H.M. SYARIFUDDIN, SH., MH.

I. PENDAHULUAN. Pembangunan sektor pertanian dilandasi ruh yang merupakan nilai (value) dan

Penataan Tatalaksana Dalam Kerangka Reformasi Birokrasi

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kantor Camat Kandis Kabupaten Siak Tahun 2016

BAB I - PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

1 Pendahuluan. Badan Pemberdayaan Masyarakat (Bapemas) Kab. Pasuruan 1

KATA PENGANTAR. Jakarta, 10 Maret 2014 Sekretaris Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan. Dr. Ir. Syafril Fauzi, M.

KOTA BANDUNG TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Rencana Kinerja Tahunan Dinas Kebudayaan & Pariwisata Kota Bandung Tahun 2016 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

RENCANA STRATEGIS BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI TAHUN BAB I PENDAHULUAN

Rencana Kerja Tahunan Kecamatan Rancasari Tahun

BAB II RENCANA STRATEGIS & PENETAPAN KINERJA. Kepaniteraan dan Kesekretariatan Mahkamah Syar iyah Aceh sudah

BAB I PENDAHULUAN. dipertanggungjawabkan akan mewujudkan suatu manajemen peradilan yang baik.

KATA PENGANTAR. Negara, 30 Januari 2017 Kepala BPS Kabupaten Jembrana. Drs. Dewa Nyoman Adnyana NIP:

BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1. RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT DPRD KOTA. Rencana strategis merupakan proses yang berorientasi

Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi. oaching

BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1. RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT DPRD KOTA. penyusunan tahapan-tahapan kegiatan yang melibatkan berbagai

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. A. Pandangan Umum

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2013 KATA PENGANTAR

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN RENCANA KERJA BAGIAN HUKUM SETDA KOTA SALATIGA TAHUN 2017

K E C A M A T A N P A N Y I L E U K A N BAB I PENDAHULUAN

Adapun yang melatarbelakangi perlunya penyusunan Penetapan Kinerja Tahun 2013

PENGADILAN NEGERI BANTUL KELAS I B

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI BIRO ORGANISASI SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI JAWA BARAT

BAB I PENDAHULUAN. termasuk diantaranya pemerintah daerah. Penganggaran sector publik terkait

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN KLUNGKUNG. Perjanjian Kinerja Tahun 2017

REFORMASI BIROKRASI PENGADILAN AGAMA JAKARTA UTARA KATA PENGANTAR

INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA

KEMENTERIAN AGAMA RI RENCANA AKSI LAKIP KEMENTERIAN AGAMA

PERJANJIAN KINERJA BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN GIANYAR TAHUN ANGGARAN 2017

BAB I PENDAHULUAN. Semakin meningkatnya tuntutan masyarakat atas penyelenggaraan

PERJANJIAN KINERJA BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN TANGERANG TAHUN ANGGARAN 2015

KATA PENGANTAR. Cibinong, 17 Januari 2017 Ketua Pengadilan Negeri Cibinong BARITA SINAGA, S. H., M.H. NIP

BAB I P E N D A H U L U A N

BAB III ARAH STRATEGI DAN KEBIJAKAN

DAFTAR ISI.. KATA PENGANTAR... i

PERJANJIAN KINERJA TAHUNAN (PKT) PENGADILAN TINGGI MANADO TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT BADAN PPSDM KESEHATAN TAHUN 2014

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)

Sekretariat Jenderal KATA PENGANTAR

RENCANA KINERJA TAHUNAN 2017

PERENCANAAN KINERJA Rencana Strategis dan Target Tahun L K I P B K D K o t a B a n d u n g T a h u n

Governance), baik dari tahap perencanaan, pelaksanaan maupun pada tahap BAB I PENDAHULUAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Pada bagian ini akan dibahas mengenai pendahuluan yang terdiri atas latar

PENDAHULUAN BAB I 1.1. LATAR BELAKANG

I. PENDAHULUAN. Perubahan yang terjadi dengan cepat dalam segala aspek kehidupan. sebagai dampak globalisasi memaksa organisasi pemerintah untuk

Sasaran Reformasi Birokrasi

Penataan sistem perencanaan yang akuntabel, yaitu perencanaan yang. terukur dan dapat dipertanggungjawabkan akan mewujudkan suatu manajemen

Bab I Pendahuluan. Pembangunan Nasional dan Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2005 menetapkan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2012 KATA PENGANTAR

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2014 KATA PENGANTAR

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

AGENDA. I. Reformasi Birokrasi dan Reformasi Peradilan. Hasil penilaian TQA RB Tindak lanjut Reformasi Peradilan: visi ke depan

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

KOTA BANDUNG TAHUN 2014

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia dirasakan sangat penting, tidak hanya oleh pemerintah tapi juga oleh

I. PENDAHULUAN. sebagai dampak globalisasi memaksa organisasi pemerintah untuk

RKT. Rencana Kinerja Tahunan. Pengadilan Negeri Cibinong Kelas IA

Bab II Perencanaan Kinerja

Transkripsi:

DOKUMEN RENCANA STRATEGIS TAHUN 2015-2019 PENGADILAN AGAMA KOTABUMI Jl. Letjend. Alamsyah Ratu Perwira Negara No. 138 Kelurahan Kelapa Tujuh Kecamatan Kotabumi Selatan Kabupaten Lampung Utara - 34513 Telp/Fax. (0724) 24305 i

KATA PENGANTAR Dalam Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang merupakan instrumen pertanggungjawaban, perencanaan strategis merupakan langkah awal untuk melakukan pengukuran kinerja instansi pemerintah. Perencanaan strategis instansi pemerintah merupakan integrasi antara keahlian sumber daya manusia dan sumber daya lain agar mampu menjawab tuntutan perkembangan lingkungan strategis lokal, nasional dan global dan tetap berada dalam tatanan Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia (SANKRI). Dalam rangka meningkatkan efisiensi dan efektifitas program penegakan hukum dan keadilan, serta agar mampu eksis dan unggul dalam lingkungan yang berubah sangat cepat seperti dewasa ini, maka sebagai suatu organisasi terus menerus melakukan perubahan kearah perbaikan. Perubahan tersebut disusun dalam suatu tahapan yang konsisten dan berkelanjutan, sehingga dapat meningkatkan akuntabilitas kinerja yang berorientasi kepada pencapaian hasil. Bagi manajemen yang berorientasi pada hasil, perencanaan strategis merupakan hal penting. Oleh karena itu, telah berupaya untuk mendefinisikan apa yang akan dicapai oleh organisasi, mengidentifikasikan strategi, memperjelas prioritas organisasi dan bagaimana cara mencapai hasil tersebut. Dengan kata lain, perencanaan strategis Pengadilan Agama Kotabumi ini disusun dalam rangka pemenuhan tugas pokok dalam merumuskan kebijakan dan koordinasi di bidang pendayagunaan aparatur negara. Akhirnya, Rencana Strategis Tahun 2015-2019 ini diharapkan dapat dijadikan bahan acuan dalam: 1. Penyusunan rencana kinerja (performance plan); 2. Penyusunan rencana kerja dan anggaran (workplan and budget); 3. Menyusun penetapan kinerja (Performance agreement); 4. Pelaksanaan tugas, pelaporan dan pengendalian kegiatan di lingkungan ; dan 5. Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja. ii

DAFTAR ISI Halaman Judul... i Kata Pengantar... ii Daftar Isi... iii Ikhtisar Eksekutif... iv BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Kondisi Umum... 1 B. Potensi dan Permasalahan... 3 BAB II VISI, MISI, DAN TUJUAN... 9 A. Visi... 9 B. Misi... 9 C. Tujuan... 11 D. Sasaran Strategis... 12 BAB III ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI... 14 A. Arah Kebijakan Dan Strategi... 26 BAB IV PENUTUP... 29 LAMPIRAN 1. Matrik Kinerja 2. Matrik Pendanaan 3. Struktur Organisasi 4. SK Indikator Kinerja Utama iii

IKHTISAR EKSEKUTIF Semangat reformasi telah mendorong aparatur penegakan hukum dan keadilan melakukan pembaharuan dan peningkatan efektifitas dalam melaksanakan fungsi penyelenggaraan pemerintahan negara dalam pembangunan, perlindungan dan pelayanan masyarakat guna mendukung kebutuhan serta kepentingan rakyat. Rakyat yang memberi amanah menghendaki agar pemerintah memberikan perhatian yang sungguh-sungguh dalam menanggulangi korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) sebagaimana diamanatkan oleh TAP MPR Nomor XI/MPR/1998 tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas KKN. Hal ini menunjukkan bahwa pelaksanaan reformasi birokrasi merupakan peluang sekaligus tantangan yang harus ditangani secara sistematis dan berkelanjutan. Di sisi lain penyelenggaraan tata pemerintahaan yang baik dalam pengelolaan administrasi publik dan pelaksanaan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah merupakan perwujudan responsibilitas dan sensitivitas pemerintah terhadap tuntutan dan aspirasi masyarakat dalam mencapai tujuan serta cita-cita berbangsa dan bernegara. Dalam rangka proses penyelenggaraan tata pemerintahan yang baik (good governance) tersebut diperlukan adanya langkah pembaharuan atau reformasi birokrasi. Tugas sebagai salah satu supporting unit pada Mahkamah Agung RI dalam upaya penegakan hukum dan keadilan pada hakekatnya merupakan upaya pembinaan, penyempurnaan, penertiban, pengawasan dan pengendalian manajemen secara terencana, bertahap dan berkelanjutan untuk Peningkatan kinerja seluruh Aparatur Peradilan Agama melalui kerjasama secara terkoordinasi guna mengambil langkah pembaharuan sektor penegakan hukum dan keadilan dalam rangka mewujudkan good governance. Mengacu pada prinsip-prinsip Good Government, Mahkamah Agung RI telah menetapkan 5 prioritas reformasi yudisial yang dituangkan dalam blue print pembaharuan Mahkamah Agung RI. Kelima prioritas tersebut adalah : 1. Manajemen aparatur peradilan; 2. Manajemen perkara dan pengurangan penumpukan perkara; 3. Transparansi, akuntabilitas dan akses terhadap informasi peradilan; 4. Sumber-sumber dan manajemen keuangan serta infrastruktur; 5. Pengawasan dan sanksi. iv

Selanjutnya sesuai petunjuk tentang pelaksanaan reformasi birokrasi, pelayanan publik, dan pemberantasan korupsi, maka malaksanakannya dengan cara : 1. Perubahan mind-set, cara berpikir (pola pikir, pola sikap, dan pola tindak); 2. Perubahan "penguasa" jadi "pelayan"; 3. Mendahulukan "peran" dari "wewenang"; 4. Tidak berpikir "output", tetapi "outcome"; 5. Perubahan manajemen kinerja; 6. Pemantauan percontohan keberhasilan (best practices); dalam mewujudkan good governance, clean government (pemerintah bersih, transparan, akuntabel, clan profesional), dan bebas KKN; dan 7. Penerapan formula "BERMULA DARI AKHIR DAN BERAKHIR DI AWAL/MULA". Oleh karena itu, sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya sebagai supporting unit,, menderivasi 5 (lima) prioritas tersebut pada ultimate goal, yakni pada pelayanan prima, peningkatan aparatur, serta manajemen peradilan. Kondisi kelembagaan, SDM aparatur, ketatalaksanaan, dan pengawasan, mampu mendukung penyelenggaraan pelayanan publik yang berkualitas dan mendorong munculnya praktek-praktek pelayanan yang lebih menghargai para pengguna jasa yang sering disebut Pelayanan Prima. Perubahan paradigma aparatur yang terarah dalam upaya revitalisasi manajemen pembangunan ke arah penyelenggaraan Good Governance: menjadi entrepreneurial-competitive government (pemerintahan yang kompetitif), customerdriven dan accountable government (pemerintahan tanggap dan responsive), serta global-cosmopolit orientation government (pemerintahan yang berorientasi global); penerapan prinsip pelayanan prima: metode dan prosedur pelayanan, produk dan jasa pelayanan, mantapnya peraturan perundangan, penetapan standar pelayanan, indeks kepuasan masyarakat, pengembangan model dan penanganan keluhan masyarakat pengguna jasa secara terorganisasi, serta partisipasi masyarakat; proses kerja serta modernisasi administrasi melalui otomatisasi administrasi perkantoran: elektronisasi di setiap instansi pemerintah serta penerapan dan pengembangan e- government; publikasi secara terbuka prosedur, biaya dan waktu pelayanan; dan peran serta masyarakat dengan adanya kejelasan tugas, wewenang dan v

tanggungjawab pemerintah dan masyarakat. Pelayanan prima dilaksanakan baik kepada internal stake holder maupun eksternal stake holder. Dalam upaya mewujudkan kondisi-kondisi tersebut dan guna memberikan arah dan sasaran yang jelas serta sebagai pedoman tolok ukur kinerja dalam melaksanakan pembangunan hukum dan keadilan, menetapkan rencana strategis tahun 2015-2019. Pola pikir kebijakan dan rencana strategis tersebut memuat langkah dan upaya peningkatan efisiensi kelembagaan aparatur pemerintah, peningkatan kapasitas SDM aparatur, peningkatan efisiensi ketatalaksanaan, peningkatan akuntabilitas kinerja, pengawasan, pencegahan dan pemberantasan KKN, peningkatan kualitas pelayanan publik, pengembangan budaya kerja untuk membangun kultur birokrasi yang baru, dan peningkatan koordinasi program penegakan hukum dan keadilan. Rencana strategis ini memuat visi, misi, tujuan, dan sasaran strategis yang diukur dengan seperangkat indikator kinerja berupa keluaran (output) dan hasil (outcome) serta program untuk mencapai tujuan dan sasaran yang ditetapkan. vi