DOKUMEN RENCANA STRATEGIS TAHUN 2015-2019 PENGADILAN AGAMA KOTABUMI Jl. Letjend. Alamsyah Ratu Perwira Negara No. 138 Kelurahan Kelapa Tujuh Kecamatan Kotabumi Selatan Kabupaten Lampung Utara - 34513 Telp/Fax. (0724) 24305 i
KATA PENGANTAR Dalam Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang merupakan instrumen pertanggungjawaban, perencanaan strategis merupakan langkah awal untuk melakukan pengukuran kinerja instansi pemerintah. Perencanaan strategis instansi pemerintah merupakan integrasi antara keahlian sumber daya manusia dan sumber daya lain agar mampu menjawab tuntutan perkembangan lingkungan strategis lokal, nasional dan global dan tetap berada dalam tatanan Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia (SANKRI). Dalam rangka meningkatkan efisiensi dan efektifitas program penegakan hukum dan keadilan, serta agar mampu eksis dan unggul dalam lingkungan yang berubah sangat cepat seperti dewasa ini, maka sebagai suatu organisasi terus menerus melakukan perubahan kearah perbaikan. Perubahan tersebut disusun dalam suatu tahapan yang konsisten dan berkelanjutan, sehingga dapat meningkatkan akuntabilitas kinerja yang berorientasi kepada pencapaian hasil. Bagi manajemen yang berorientasi pada hasil, perencanaan strategis merupakan hal penting. Oleh karena itu, telah berupaya untuk mendefinisikan apa yang akan dicapai oleh organisasi, mengidentifikasikan strategi, memperjelas prioritas organisasi dan bagaimana cara mencapai hasil tersebut. Dengan kata lain, perencanaan strategis Pengadilan Agama Kotabumi ini disusun dalam rangka pemenuhan tugas pokok dalam merumuskan kebijakan dan koordinasi di bidang pendayagunaan aparatur negara. Akhirnya, Rencana Strategis Tahun 2015-2019 ini diharapkan dapat dijadikan bahan acuan dalam: 1. Penyusunan rencana kinerja (performance plan); 2. Penyusunan rencana kerja dan anggaran (workplan and budget); 3. Menyusun penetapan kinerja (Performance agreement); 4. Pelaksanaan tugas, pelaporan dan pengendalian kegiatan di lingkungan ; dan 5. Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja. ii
DAFTAR ISI Halaman Judul... i Kata Pengantar... ii Daftar Isi... iii Ikhtisar Eksekutif... iv BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Kondisi Umum... 1 B. Potensi dan Permasalahan... 3 BAB II VISI, MISI, DAN TUJUAN... 9 A. Visi... 9 B. Misi... 9 C. Tujuan... 11 D. Sasaran Strategis... 12 BAB III ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI... 14 A. Arah Kebijakan Dan Strategi... 26 BAB IV PENUTUP... 29 LAMPIRAN 1. Matrik Kinerja 2. Matrik Pendanaan 3. Struktur Organisasi 4. SK Indikator Kinerja Utama iii
IKHTISAR EKSEKUTIF Semangat reformasi telah mendorong aparatur penegakan hukum dan keadilan melakukan pembaharuan dan peningkatan efektifitas dalam melaksanakan fungsi penyelenggaraan pemerintahan negara dalam pembangunan, perlindungan dan pelayanan masyarakat guna mendukung kebutuhan serta kepentingan rakyat. Rakyat yang memberi amanah menghendaki agar pemerintah memberikan perhatian yang sungguh-sungguh dalam menanggulangi korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) sebagaimana diamanatkan oleh TAP MPR Nomor XI/MPR/1998 tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas KKN. Hal ini menunjukkan bahwa pelaksanaan reformasi birokrasi merupakan peluang sekaligus tantangan yang harus ditangani secara sistematis dan berkelanjutan. Di sisi lain penyelenggaraan tata pemerintahaan yang baik dalam pengelolaan administrasi publik dan pelaksanaan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah merupakan perwujudan responsibilitas dan sensitivitas pemerintah terhadap tuntutan dan aspirasi masyarakat dalam mencapai tujuan serta cita-cita berbangsa dan bernegara. Dalam rangka proses penyelenggaraan tata pemerintahan yang baik (good governance) tersebut diperlukan adanya langkah pembaharuan atau reformasi birokrasi. Tugas sebagai salah satu supporting unit pada Mahkamah Agung RI dalam upaya penegakan hukum dan keadilan pada hakekatnya merupakan upaya pembinaan, penyempurnaan, penertiban, pengawasan dan pengendalian manajemen secara terencana, bertahap dan berkelanjutan untuk Peningkatan kinerja seluruh Aparatur Peradilan Agama melalui kerjasama secara terkoordinasi guna mengambil langkah pembaharuan sektor penegakan hukum dan keadilan dalam rangka mewujudkan good governance. Mengacu pada prinsip-prinsip Good Government, Mahkamah Agung RI telah menetapkan 5 prioritas reformasi yudisial yang dituangkan dalam blue print pembaharuan Mahkamah Agung RI. Kelima prioritas tersebut adalah : 1. Manajemen aparatur peradilan; 2. Manajemen perkara dan pengurangan penumpukan perkara; 3. Transparansi, akuntabilitas dan akses terhadap informasi peradilan; 4. Sumber-sumber dan manajemen keuangan serta infrastruktur; 5. Pengawasan dan sanksi. iv
Selanjutnya sesuai petunjuk tentang pelaksanaan reformasi birokrasi, pelayanan publik, dan pemberantasan korupsi, maka malaksanakannya dengan cara : 1. Perubahan mind-set, cara berpikir (pola pikir, pola sikap, dan pola tindak); 2. Perubahan "penguasa" jadi "pelayan"; 3. Mendahulukan "peran" dari "wewenang"; 4. Tidak berpikir "output", tetapi "outcome"; 5. Perubahan manajemen kinerja; 6. Pemantauan percontohan keberhasilan (best practices); dalam mewujudkan good governance, clean government (pemerintah bersih, transparan, akuntabel, clan profesional), dan bebas KKN; dan 7. Penerapan formula "BERMULA DARI AKHIR DAN BERAKHIR DI AWAL/MULA". Oleh karena itu, sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya sebagai supporting unit,, menderivasi 5 (lima) prioritas tersebut pada ultimate goal, yakni pada pelayanan prima, peningkatan aparatur, serta manajemen peradilan. Kondisi kelembagaan, SDM aparatur, ketatalaksanaan, dan pengawasan, mampu mendukung penyelenggaraan pelayanan publik yang berkualitas dan mendorong munculnya praktek-praktek pelayanan yang lebih menghargai para pengguna jasa yang sering disebut Pelayanan Prima. Perubahan paradigma aparatur yang terarah dalam upaya revitalisasi manajemen pembangunan ke arah penyelenggaraan Good Governance: menjadi entrepreneurial-competitive government (pemerintahan yang kompetitif), customerdriven dan accountable government (pemerintahan tanggap dan responsive), serta global-cosmopolit orientation government (pemerintahan yang berorientasi global); penerapan prinsip pelayanan prima: metode dan prosedur pelayanan, produk dan jasa pelayanan, mantapnya peraturan perundangan, penetapan standar pelayanan, indeks kepuasan masyarakat, pengembangan model dan penanganan keluhan masyarakat pengguna jasa secara terorganisasi, serta partisipasi masyarakat; proses kerja serta modernisasi administrasi melalui otomatisasi administrasi perkantoran: elektronisasi di setiap instansi pemerintah serta penerapan dan pengembangan e- government; publikasi secara terbuka prosedur, biaya dan waktu pelayanan; dan peran serta masyarakat dengan adanya kejelasan tugas, wewenang dan v
tanggungjawab pemerintah dan masyarakat. Pelayanan prima dilaksanakan baik kepada internal stake holder maupun eksternal stake holder. Dalam upaya mewujudkan kondisi-kondisi tersebut dan guna memberikan arah dan sasaran yang jelas serta sebagai pedoman tolok ukur kinerja dalam melaksanakan pembangunan hukum dan keadilan, menetapkan rencana strategis tahun 2015-2019. Pola pikir kebijakan dan rencana strategis tersebut memuat langkah dan upaya peningkatan efisiensi kelembagaan aparatur pemerintah, peningkatan kapasitas SDM aparatur, peningkatan efisiensi ketatalaksanaan, peningkatan akuntabilitas kinerja, pengawasan, pencegahan dan pemberantasan KKN, peningkatan kualitas pelayanan publik, pengembangan budaya kerja untuk membangun kultur birokrasi yang baru, dan peningkatan koordinasi program penegakan hukum dan keadilan. Rencana strategis ini memuat visi, misi, tujuan, dan sasaran strategis yang diukur dengan seperangkat indikator kinerja berupa keluaran (output) dan hasil (outcome) serta program untuk mencapai tujuan dan sasaran yang ditetapkan. vi