Endang Susantini Jurusan Biologi - FMIPA Universitas Negeri Surabaya

dokumen-dokumen yang mirip
EFEKTIVITAS PERANGKAT PEMBELAJARAN VIRUS DENGAN STRATEGI METAKOGNITIF TERHADAP PEROLEHAN KOGNITIF SISWA SMA KELAS X. Sifak Indana

PENGARUH KEMAMPUAN SISWA TERHADAP PEROLEHAN KOGNITIF DAN METAKOGNITIF PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI

PEMBERDAYAAN KECAKAPAN BERPIKIR KREATIF DENGAN ASESMEN PORTFOLIO PADA PERKULIAHAN EVALUASI HASIL BELAJAR BIDANG STUDI (EHB) BIOLOGI

Seminar Nasional Pendidikan Biologi FKIP UNS 2010

PENERAPAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE

KORELASI ANTARA KETERAMPILAN METAKOGNITIF DENGAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMAN 1 DAWARBLANDONG, MOJOKERTO

PROFIL KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN METAKOGNISI SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA BIOLOGI DI SMP

UNESA Journal of Chemical Education ISSN: Vol.4, No.2, pp , May 2015

Siti Sholichah dan Bambang Sugiarto

KETERAMPILAN METAKOGNITIF SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI PADA MATERI ASAM BASA DI SMAN 1 PACET KELAS XI

Prosiding Seminar Nasional Biotik 2017 ISBN:

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION (GI) UNTUK MELATIH KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS

UNESA Journal of Chemical Education ISSN: Vol. 4, No.2, pp , May 2015

Jurnal Biology Science & Education 2015 ABSTRAK

Unesa Journal Of Chemical Education ISSN: Vol. 3, No. 3, pp , September 2014

Jiniari Apriska Dewi 2, Suratno 3, Iis Nur Asyiah 4

PENINGKATAN KECAKAPAN BERPIKIR MELALUI IMPLEMENTASI PROBLEM BASED LEARNING PADA PEMBELAJARAN IPA

PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMP NEGERI 1 IDI RAYEUK

Seminar Nasional Pendidikan Biologi FKIP UNS 2010

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan pada siswa kelas VII SMP Negeri

KEMAMPUAN CALON GURU BIOLOGI DALAM MENYUSUN RUBRIK ANALITIS PADA ASESMEN KINERJA PEMBELAJARAN

Proses Metakognitif Siswa SMA dalam Pengajuan Masalah Geometri YULI SUHANDONO

PEMBERDAYAAN KETERAMPILAN BERPIKIR MAHASISWA MELALUI PENGEMBANGAN PERANGKAT PERKULIAHAN KIMIA DASAR BERBASIS METAKOGNITIF

Vol. 1 No. 1 Th. Jan-Des 2016 ISSN:

ISSN: Quagga Volume 9 No.2 Juli 2017

JMP : Volume 3 Nomor 1, Juni 2011

Potensi Sintaks Model Pembelajaran Konstuktuvis-Metakognitif dalam Melatihkan Berpikir dan Kemandirian Belajar Siswa

PENGEMBANGAN ALAT PENILAIAN BERBASIS KETERAMPILAN GENERIK SAINS PADA PRAKTIKUM STRUKTUR HEWAN

II. SILABUS MATA KULIAH (SMK)

ANALISIS KETERAMPILAN MEMBERIKAN PENJELASAN SEDERHANA MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM SOLVING

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI POKOK LARUTAN PENYANGGA UNTUK MELATIHKAN KETERAMPILAN METAKOGNITIF SISWA KELAS XI SMA

BAB I PENDAHULUAN. Skor Maksimal Internasional

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF RECIPROCAL TEACHING (RT) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN METAKOGNITIF MAHASISWA IKIP BUDI UTOMO MALANG

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA DAN KECAKAPAN SOSIAL SD-1 AL-AZHAR MEDAN

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROBLEM SOLVING TERHADAP KEMAMPUAN METAKOGNISI SISWA KELAS X MAN 3 MALANG POKOK BAHASAN SUHU DAN KALOR

UPAYA PENINGKATAN KEBERHASILAN PROSES PEMBELAJARAN SISWA SD KOTA TERNATE MELALUI PEMBERDAYAAN KETERAMPILAN BERPIKIR TINGGI

I Wayan Karmana Dosen Program Studi Pendidikan Biologi FPMIPA IKIP Mataram gmail.com

HUBUNGAN KETERAMPILAN METAKOGNITIF DAN SIKAP ILMIAH DENGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI SMAN SE-KABUPATEN TAPANULI UTARA

Oleh: Gunawan Guru SMP Negeri 1 Raha Kabupaten Muna

BioEdu Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi

Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Fisika Siswa SMK

Ika Sukmawati, Aloysius Duran Corebima, dan Susriyati Mahanal Universitas Negeri Malang

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MODEL SIKLUS BELAJAR DENGAN STRATEGI PEMBERDAYAAN BERPIKIR MELALUI PERTANYAAN (PBMP) PADA PEMBELAJARAN KIMIA

Oleh : Ari Pramono Guru SMA Negeri 1 Jogorogo, Ngawi ABSTRAK

Jurusan Pendidikan Fisika FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta [2] Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta ABSTRAK

Daftar dan Sebaran Matakuliah S1Pendidikan Biologi Berdasarkan Kurikulum 2014 NO. KODE MATA KULIAH SEMESTER I II III IV V VI VII VIII

Biologi, Sains, Lingkungan, dan Pembelajarannya_

ANALISIS KEMAMPUAN METAKOGNISI SISWA DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI MELALUI ASSESMEN PEMECAHAN MASALAH DI SMA NEGERI 5 KOTA JAMBI

Profil Analisis Kebutuhan Pembelajaran Fisika Berbasis Lifeskill Bagi Siswa SMA Kota Semarang

PENERAPAN MODEL BELAJAR GROUP INVESTIGATION

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) pembelajaran fisika

UPAYA MENINGKATKAN KINERJA DAN HASIL BELAJAR MELALUI IMPLEMENTASI MODEL PROBLEM BASED LEARNING

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA DAN KECAKAPAN SOSIAL SD-1 AL-AZHAR MEDAN

Riwa Giyantra *) Armis, Putri Yuanita **) Kampus UR Jl. Bina Widya Km. 12,5 Simpang Baru, Pekanbaru

Penerapan Integrasi Model Pembelajaran Group Investigation (Gi) dan Inkuiri Terbimbing Berbasis Lesson Study

PEMBELAJARAN BIOLOGI BERORIENTASI LIFE SKILL UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA SMA KARTIKATAMA METRO

M A K A L A H. Disusun oleh : WIWI WIYATI NIM

: 07/UP/SNK/HKI-Kaltim/2014 Lamp. : - : Undangan sebagai Pemakalah Oral Kepada Yth. Iis Intan Widiyowati di Universitas Mulawarman Samarinda

EFEKTIVITAS STRATEGI PEMBELAJARAN MURDER TERHADAP PARTISIPASI DAN KEMAMPUAN BERPIKIR ANALITIS SISWA SMA NEGERI 1 GOMBONG PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI

UNESA Journal of Chemistry Education ISSN: Vol. 6, No. 1, pp January 2017

LEARNING DIMENSIONS BASED TEACHING

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION

IMPLEMENTASI SCAFFOLDING UNTUK MENGATASI KESALAHAN SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH LINGKARAN

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER OLEH MAHASISWA CALON GURU FISIKA

POTRET KEMAMPUAN GURU MENGAJAR SAINS SECARA INKUIRI DI SEKOLAH DASAR KOTA BANDAR LAMPUNG

KEBIASAAN BERPIKIR MATEMATIK SISWA SANTRI DAN NON-SANTRI

PENGGUNAAN ANALISIS KRITIS UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN METAKOGNITIF PADA POKOK BAHASAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN SISWA SMP

Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika 2 Mahasiswa Teknik Informatika Universitas Potensi Utama

PERBEDAAN METAKOGNITIF SISWA MELALUI METODE THINK PAIR SQUARE DAN METODE PROBLEM SOLVING PADA MATA PELAJARAN TIK KELAS X

STUDI KASUS PERMASALAHAN DALAM PROSES PEMBELAJARAN KONSEP GENETIKA DI SMA NEGERI 2 SEULIMUM KABUPATEN ACEH BESAR

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anugrah Ayumaharani Widianingsih, 2016

Rosi Kurniawati Tino Leonardi, M. Psi Fakultas Psikologi Universitas Airlangga Surabaya

MENERAPKAN MODEL KONSTRUKTIVIS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FISIKA UMUM I MAHASISWA SEMESTER I JURUSAN FISIKA FMIPA UNIMED TA 2012/2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING BERBASIS MODUL DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP JAMUR

Jurnal Pendidikan IPA Indonesia

Husnul Chotimah SMKN 13 Malang

Oleh: Maelah SMP Negeri 1 Pogalan Kabupaten Trenggalek

PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN STRATEGI KONFLIK KOGNITIF TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS DAN SIKAP SISWA SMP

Unesa Journal of Chemical Education ISSN: Vol. 2 No. 3 pp September 2013

PENILAIAN HASIL BELAJAR IPA

Erfitra Rezqi Prasmala 1. Malang 65112: Telp , ABSTRACT ABSTRAK

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENERAPKAN PROBLEM BASED LEARNING PADA SISWA SMPN 4 PALOPO

I. PENDAHULUAN. Sejarah suatu bangsa dapat dilihat dari perkembangan pendidikan yang diperoleh

E046. M. Agung Fatkhurrokhim 1, Budhi Utami 2 1. Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi 2

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Problem Based Learning pada mata pelajaran Matematika untuk meningkatkan

PENERAPAN STRATEGI METAKOGNITIF DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 PADANG

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION

I. PENDAHULUAN. yang telah di persiapkan sebelumnya untuk mencapai tujuan. Dalam

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA MELALUI METODE PENEMUAN PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI 1 KAUR SELATAN KABUPATEN KAUR

JURNAL PENDIDIKAN IPA VETERAN Volume 1 Nomor 1, 2017

Vol. 1 No. 1 Th. Jan-Des 2016 ISSN: PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS PENGETAHUAN METAKOGNITIF UNTUK MEMPERSIAPKAN GENERASI ABAD KE-21

PENGRUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK OPTIK GEOMETRI KELAS X SMA St.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. terbuka, artinya setiap orang akan lebih mudah dalam mengakses informasi

Penelitian Tindakan Kelas Rumpun Bidang Fisika, Biologi, Kimia dan IPA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENGEMBANGAN ASESMEN PEMBELAJARAN SESUAI TUNTUTAN KURIKULUM 2013 PADA MATERI FOTOSINTESIS DI SMP

ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS MAHASISWA PADA MATA KULIAH EVOLUSI DI UNIVERSITAS SULAWESI BARAT

REGULASI DIRI DALAM BELAJAR PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 83 JAKARTA UTARA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PREDICTION, OBSERVATION AND EXPLANATION

Transkripsi:

EFEKTIVITAS PERANGKAT PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS STRATEGI METAKOGNITIF DITINJAU DARI KEMAMPUAN SISWA DAN KATEGORI SEKOLAH Endang Susantini Jurusan Biologi - FMIPA Universitas Negeri Surabaya email: endangsusantini@ymail.com ABSTRAK Tujuan penelitian ini mengukur efektivitas perangkat pembelajaran biologi berbasis strategi metakognitif ditinjau dari kemampuan siswa dan kategori sekolah. Perangkat pembelajaran tersebut meliputi Virus, Sistem Endokrin dan Substansi Genetika. Populasi penelitian adalah seluruh siswa SMA di kota Surabaya, yang dibagi dalam kategori sekolah baik, sedang, dan kurang. SMA Negeri 2 Surabaya mewakili sekolah baik, SMA Negeri 12 Surabaya mewakili sekolah sedang, dan SMA Widya Darma Surabaya mewakili sekolah kurang. Sampel penelitian ini 270 siswa yang dibagi dalam 90 siswa kelas X, 90 siswa Kelas XI IPA, dan 90 siswa kelas XII IPA. Data yang diperolehberupa efektivitas perangkat pembelajaran biologi dianalisis secara deskriptif kuantitatif. Kesimpulan yang dapat ditarik dari penelitian ini adalah (1) Perangkat pembelajaran berbasis strategi metakognitif pada materi Virus, Sistem Endokrin dan Substansi Genetika lebih efektif pada siswa kemampuan atas daripada siswa kemampuan bawah. (2) Perangkat pembelajaran Substansi Genetika paling efektif pada semua kategori sekolah, yaitu baik, sedang, dan kurang. Kata kunci: perangkat pembelajaran biologi, strategi metakognitif PENDAHULUAN Tujuan mata pelajaran Biologi antara lain mengembangkan kemampuan berpikir analitis, induktif, dan deduktif dengan menggunakan konsep dan prinsip biologi (Puskur, tanpa tahun). Seperti yang tercantum dalam Standar Proses, kegiatan yang seharusnya dilakukan guru dalam proses pembelajaran antara lain membiasakan peserta didik membaca dan menulis yang beragam melalui tugastugas tertentu yang bermakna; memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi, dan lain-lain untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis; memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis, menyelesaikan masalah, dan bertindak tanpa rasa takut (BSNP, 2007). Pernyataan di atas merefleksikan, bahwa proses pembelajaran harus diarahkan untuk mengembangkan kemampuan berpikir. Secara umum pada pembelajaran Biologi, kemampuan berpikir jarang dilatih secara langsung, terencana atau secara sengaja, bahkan sering muncul pelajaran biologi diajarkan dalam bentuk text book oriented atau hafalan. Jika ingin memberdayakan kecakapan berpikir, pelaksanaan pembelajaran dan evaluasinya harus dikelola secara sengaja untuk mendukung kepentingan itu. Dalam hal ini tentu saja aspek pelaksanaan yang benar-benar harus diperhatikan adalah pendekatan, strategi, metode, serta urusan teknis pelaksanaan pembelajaran yang lain. Implementasi aspek-aspek pelaksanaan pembelajaran itu harus selalu Seminar Nasional Pendidikan Biologi FKIP UNS 2010 387

diupayakan agar tidak semata-mata mengacu kepada kepentingan transfer informasi ataupun bahkan penemuan informasi, tetapi mengacu pada kepentingan kecakapan berpikir tingkat tinggi. Salah satu strategi pembelajaran yang dapat melatih kemampuan berpikir siswa adalah strategi metakognitif. Strategi metakognitif dapat diterapkan di kelas dengan panduan Lembar Penilaian Pemahaman Diri (LPPD) yang sesuai dengan kultur siswa Indonesia. Selain itu, dalam menggunakan LPPD siswa dididik bersikap jujur, berani mengakui kesalahan dan menilai pemahamannya sendiri (Susantini, 2004, 2005). Sikap-sikap tersebut sangat dibutuhkan untuk memecahkan masalah sosial di Indonesia saat ini. Menurut Marzano (1988) dan Kendall & Marzano (1997) sikap tesebut termasuk dalam kecakapan mengelola diri (self regulation skills), sedangkan menurut Tim BBE Depdiknas (2002) dimasukkan dalam kecakapan mengenal diri (self awareness). Peneliti berpendapat bahwa kecakapan berpikir seseorang jika dilandasi dengan moral yang baik akan memberikan banyak manfaat bagi kehidupan. Menurut Blakey & Spence (1991); Nelson (1992); Osborne (1999),strategi metakognitif adalah suatu teknik yang memfasilitasi metakognisi atau berpikir tentang berpikir. Menurut Arends (1997) metakognisi didefinisikan sebagai berfikir tentang berfikir dan pemonitoran pemerosesan kognitif. Di sisi lain, kemampuan akademik siswa merupakan hal penting untuk diperhatikan dalam pembelajaran (Winkel, 1996). Kemampuan akademik siswa berpengaruh terhadap kemampuan siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu diperlukan strategi pembelajaran yang dapat mengakomodasi dan meningkatkan kualitas dan hasil belajar siswa yang berbeda kemampuannya. Menurut Nasution (1988), kemampuan akademik siswa dapat dibedakan menjadi 3 (tiga) kelompok, yaitu kelompok siswa berkemampuan atas, berkemampuan menengah, dan berkemampuan bawah. Keberadaan siswa berkemampuan atas, menengah, dan bawah di suatu kelas merupakan bentuk keanekaragaman. Menurut Nasution (1988), apabila siswa dengan tingkat kemampuan akademik berbeda diberikan pengajaran yang sama, maka hasil yang diperoleh juga akan berbeda sesuai dengan kemampuan akademik yang dimilikinya. Siswa dengan kemampuan akademik atas, dengan kemampuan yang dimilikinya akan lebih mudah mengikuti pembelajaran sehingga lebih mudah dan lebih banyak memperoleh pengalaman belajar. Temuan lain dari hasil penelitian Corebima (2005), siswa dengan kemampuan akademik atas dapat mencapai academic life skill lebih dibanding siswa dengan kemampuan akademik bawah. Faktor lain yang mempengaruhi hasil belajar adalah kategori sekolah. Siswa yang sekolah di sekolah dengan sarana dan prasarana yang lengkap akan mencapai hasil belajar lebih baik daripada siswa yang sekolah di sekolah dengan sarana dan prasarana kurang lengkap. Tujuan penelitian ini mengukur efektivitas perangkat pembelajaran biologi berbasis strategi metakognitif ditinjau dari kemampuan siswa dan kategori sekolah. 388 Seminar Nasional Pendidikan Biologi FKIP UNS 2010

METODE PENELITIAN Populasi penelitian adalah seluruh siswa SMA di kota Surabaya. Populasi tersebut dibagi dalam kategori sekolah baik, sedang dan rendah. SMA Negeri 2 Surabaya mewakili sekolah baik, SMA Negeri 12 Surabaya mewakili sekolah sedang, dan SMA Widya Darma Surabaya mewakili sekolah kurang. Yang menjadi sampel penelitian dalam penelitian ini adalah 270 siswa yang terbagi dalam 90 siswa kelas X, 90 siswa Kelas XI IPA, dan 90 siswa kelas XII IPA. Siswa tersebut berasal dari tiga sekolah dan dipilih secara random. Jadi setiap kelas dari setiap sekolah terdapat 30 siswa yang kemudian ditentukan 15 siswa kemampuan atas dan 15 siswa kemampuan bawah. Pengujian keefektifan perangkat pembelajaran dengan mempertimbangkan pengaruh kemampuan siswa, yaitu kelompok siswa kemampuan atas dan kemampuan bawah serta diterapkan di tiga kategori sekolah yang berbeda, yaitu baik, sedang, kurang. Efektivitas perangkat pembelajaran terhadap perolehan kognitif dapat dihitung dengan menggunakan rumus: Rerata Postes Rerata Pretes x 100% Rerata Pretes Hasil perhitungan yang diperoleh dibandingkan antara kelompok kemampuan atas dengan kemampuan bawah pada setiap perangkat. Jika persentase yang diperoleh lebih besar kemampuan bawah daripada kemampuan atas, maka dapat diartikan perangkat pembelajaran lebih efektif pada kelompok kemampuan bawah, demikian pula sebaliknya. HASIL DAN PEMBAHASAN Efektivitas ketiga perangkat pembelajaran dihitung dengan menggunakan rumus yang telah dicantumkan di atas. Hasil perhitungan efektivitas perangkat pembelajaran dengan memperhatikan aspek kemampuan siswa disajikan pada Tabel 1. Tabel 1. Efektivitas Perangkat Pembelajaran Berbasis Strategi Metakognitif Ditinjau dari Kemampuan Siswa Perangkat Pembelajaran Kemampuan Siswa Virus Sistem Endokrin Substansi Genetika Kemampuan Atas 199,86 204,99 338,22 Kemampuan Bawah 124,73 153,31 267,02 Seminar Nasional Pendidikan Biologi FKIP UNS 2010 389

Berdasarkan Tabel 1 dapat diungkap, bahwa perangkat pembelajaran biologi berbasis strategi metakognitif pada ketiga materi, yaitu Virus, Sistem Endokrin, dan Substansi Genetika lebih efektif pada siswa kemampuan atas. Hasil perhitungan efektivitas perangkat pembelajaran dengan memperhatikan aspek kategori sekolah disajikan pada Tabel 2. Tabel 2. Efektivitas Perangkat Pembelajaran dengan Strategi Metakognitif Ditinjau dari Kategori Sekolah Efektivitas Perangkat Pembelajaran (%) Kategori Sekolah Substansi Virus Sistem Endokrin Genetika Baik 201,86 145,52 234,33 Sedang 179,22 264,79 349,69 Kurang 102,15 161,96 372,26 Berdasarkan Tabel 2 dapat diungkap, bahwa perangkat pembelajaran biologi berbasis strategi metakognitif pada materi Substansi Genetika paling efektif pada semua kategori sekolah, yaitu baik, sedang, dan kurang Dalam penelitian ini, tahap-tahap strategi metakognitif yang diterapkan di kelas adalah: (1) menggali pengetahuan awal, (2) mengorganisasi siswa dalam kelompok kooperatif, (3) membandingkan pengetahuan awal siswa, (4) menjelaskan konsep-konsep penting, (5) membimbing diskusi kelas/mencek pemahaman, (6) siswa menilai sendiri hasil pemahamannnya (Susantini, dkk., 2007, 2008, 2009). Tahap-tahap tersebut menunjukkan pembelajaran yang berpusat pada siswa, kecuali tahap menjelaskan konsep penting. Tahapan strategi metakognitif tersebut sejalan dengan teori belajar konstruktivis, guru tidak dapat begitu saja memberikan pengetahuan ke siswa-siswanya. Agar pengetahuan yang diberikan kepadanya dapat bermakna, maka siswa sendirilah yang harus memproses informasi yang diterimanya, menstrukturkannya kembali dan mengintegrasikannya dengan pengetahuan yang sudah dimiliki (Slavin, 2000). Hasil penelitian ini membuktikan bahwa kemampuan siswa berpengaruh terhadap perolehan kognitif. Siswa kemampuan atas memperlihatkan perolehan kognitif yang lebih tinggi daripada siswa kemampuan bawah. Pernyataan tersebut didukung oleh Lawson (1992) yang membuktikan ada hubungan yang signifikan antara tingkat berpikir formal dengan skor hasil ujian. Siswa yang memiliki tingkat berpikir formal, dalam hal ini kemampuan atas memperoleh skor hasil ujian yang lebih tinggi daripada siswa yang mempunyai tingkat berpikir konkrit, dalam hal ini siswa kemampuan bawah. Pernyataan Lawson (1992) tersebut dapat sebagai penjelasan terhadap fenomena penelitian ini, bahwa perolehan kognitif siswa kemampuan atas lebih tinggi daripada siswa kemampuan bawah. Penelitian ini membuktikan kategori sekolah berpengaruh terhadap perolehan kognitif pada materi Virus, Sistem Endokrin, dan Substansi Genetika dengan menerapkan strategi metakognitif. Pada materi Virus yang paling berpengaruh sekolah sedang, materi Sistem Endokrin yang paling berpengaruh 390 Seminar Nasional Pendidikan Biologi FKIP UNS 2010

sekolah kurang dan sedang, dan pada materi Substansi Genetika yang paling berpengaruh adalah sekolah kurang dan baik. Hal ini menunjukkan bahwa karakteristik materi yang berbeda dapat menyebabkan perbedaan perolehan kognitif pada kategori sekolah yang berbeda. Faktor luar yang menyebabkan hal tersebut antara lain pelatihan guru yang dilakukan oleh tim peneliti tidak diselenggarakan bersama-sama di satu tempat, tetapi di setiap kategori sekolah. Selain itu, jenis soal pilihan ganda yang digunakan dalam penelitian ini yang memungkinkan siswa dapat menebak jawaban. Perangkat pembelajaran Substansi Genetika paling efektif pada semua kategori sekolah, yaitu baik, sedang, dan kurang, Temuan penting dalam penelitian ini adalah perangkat pembelajaran Substansi Genetika yang berorientasi strategi metakognitif ternyata paling efektif pada semua kategori sekolah, yaitu baik, sedang, dan kurang. Seperti yang kita tahu, bahwa materi Substansi Genetika merupakan materi yang lebih sulit jika dibandingkan dengan Virus dan Sistem Endokrin. Wilcoxson, Romanek & Wivagg (1999); Malacinski & Zell (1996); Cavallo (1996) menyatakan materi pokok genetika kebanyakan memiliki konsep abstrak. Lebih lanjut, dilaporkan oleh Esiobu & Soyibo (1995) bahwa banyak bukti yang menunjukkan bahwa banyak siswa lemah dalam genetika. Penelitian ini menunjukkan meskipun materi Substansi genetika merupakan materi paling sulit, ternyata dalam proses pembelajaran substansi genetika yang menggunakan perangkat pembelajaran berorientasi strategi metakognitif terbukti paling efektif. Oleh karena itu, tidak berlebihan jika dinyatakan strategi metakognitif paling efektif diterapkan pada konsep yang bersifat kompleks, dan abstrak. KESIMPULAN Kesimpulan yang dapat ditarik dari penelitian ini adalah: (1) Perangkat pembelajaran Virus, Sistem Endokrin dan Substansi Genetika dengan strategi metakognitif lebih efektif pada siswa kemampuan atas daripada siswa kemampuan bawah. (2) Perangkat pembelajaran Substansi Genetika paling efektif pada semua kategori sekolah, yaitu baik, sedang, dan kurang. DAFTAR PUSTAKA Arends, R.I. 1997. Classroom Instruction and Management. New York: McGraw- Hill Book Co. BSNP, 2007. Permendiknas RI No. 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Blakey, E., & Spence, S. 1991. Metacognitive Behaviors, (Online), (http://www. ncrel.org./ sdrs/areas/issues/students/learning/lr2behav.htm, diakses 1 Oktober 2000). Cavallo. A.M.L. 1996. Meaningful Learning, Reasoning Ability, and Students s Understanding and Problem Solving of Topics in Genetics. Journal of Research in Science Teaching. 33 (6): 625-656 Seminar Nasional Pendidikan Biologi FKIP UNS 2010 391

Esiobu, G.O., & Soyibo, K. 1995. Effects of Concept and Vee Mappings under Three Learning Mode on Student Cognitive Achivement in Ecology and Genetics. Journal of Research in Science Teaching. 32 (9): 971-994. Kendall, J.S. & Marzano, R.J. 1997. Content Knowledge: A Compedium of Standards and Banchmarks for K-12 Education. Aurora: McREL Midcontinent Regional Educational Laboratory; Alexandria: Association for Supervision and Curriculum Development. Lawson, A.E. 1992. The Development of Reasoning Among College Biology Students - A Review of Research. Journal of College Sceince Teaching, XXI (6): 338-344. Malacinski, G.M. & Zell, P.W. 1996. Manipulating the Invisible Learning Molecular Biology Using Inexpensive Models. American Biology Teacher. 58 (7): 428 432. Marzano, R.J. 1988. Dimensions of Thinking: A Framework for Curriculum and Instruction. Alexandria, Virginia: Association for Supervision and Curriculum Development. Nasution, S. 1988. Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar dan Mengajar. Jakarta: Bina Aksara. Nelson, T.O. 1992. Metacognition. Core Readings. Boston: Allyn Bacon. Osborne, J.W. 1999. Metacognition and Teaching for Learning, (Online), (http://facultystaff. Ou.edu/O/JasonW.Osborne-1/Metahome.html, diakses 21 Nopember 2000). Puskur. Tanpa tahun. Mata Pelajaran Biologi untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA). (Online), http:www.puskur.net/inc/si/sma/ Biologi.pdf, diakses, 22 April 2008. Slavin, R. 2000. Educational Psychology Theory and Practice. Boston: Allyn Bacon. Susantini, E. 2004. Strategi Metakognitif dalam Pembelajaran Kooperatif sebagai Alternatif Pembelajaran Genetika. Makalah disajikan dalam Pertemuan Ilmiah Nasional Basic Science, Malang, 17 Januari 2004 Susantini, E. 2004. Memperbaiki Kualitas Proses Belajar Genetika melalui Strategi Metakognitif dalam Pembelajaran Kooperatif pada Siswa SMU. Disertasi. Tidak diterbitkan. Malang: Program Pasca Sarjana Universitas Negeri Malang. Susantini, E. 2005. Strategi Metakognitif dalam Pembelajaran Kooperatif untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Genetika di SMA. Jurnal Ilmu Pendidikan Februari 2005, Jilid 12, (1): 62-75. Susantini, E., dkk. 2007, 2008, 2009. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Biologi dengan Strategi Metakognitif untuk Memberdayakan Kecakapan Berpikir Siswa SMA. Laporan Penelitian Hibah Bersaing. Surabaya: Universitas Negeri Surabaya. 392 Seminar Nasional Pendidikan Biologi FKIP UNS 2010

Tim Broad Based Education. 2002. Pendidikan Berorientasi Kecakapan Hidup (Life Skill) melalui Pendekatan Pendidikan Berbasis Luas Broad Based Education (BBE). Jakarta: Depdiknas. Wilcoxson, C., Romanek, D., & Wivagg, D. 1999. Setting The Stage for Understanding DNA. The American Biology Teacher. 61 (9): 680-683. Winkel, W.S. 1996. Psikologi Pengajaran. Jakarta: PT Gramedia. Seminar Nasional Pendidikan Biologi FKIP UNS 2010 393