Aktifitas 1: Mematahkan lidi/batang es lilin Aktifitas 2: Angkat-angkat kursi dengan seseorang Aktifitas 3: Merobek koran

dokumen-dokumen yang mirip
Perencanaan Aktifitas Pembinaan dan Pembimbingan Usaha

Pengawasan dan Evaluasi Proses

BAB I PENDAHULUAN. dirubah yakni dari ikan yang dijual sendiri-sendiri menjadi ikan dijual secara lelang

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. dengan harta gerak dengan jaminan sistem gadai sehingga bank ini pada

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum masyarakat nelayan desa pesisir identik dengan kemiskinan,

Industri dan Rantai Perdagangan

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Lingkungan Industri Perusahaan Ekspor Pembekuan

BAB I PENDAHULUAN. daerah pesisir pantai yang ada di Medan. Sebagaimana daerah yang secara

Akronim dan Glosari. Jadual Aktifitas: Alat yang dibuat untuk mengatur aktifitas kolektor dan koordinator dalam jadual/tabel waktu sederhana.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. dimanfaatkan secara optimal dapat menjadi penggerak utama (prime mover)

Industri dan Rantai Perdagangan

BUSINESS PLAN RUMAH PRODUKSI KEPITING SOKA

I. PENDAHULUAN. Telah menjadi kesepakatan nasional dalam pembangunan ekonomi di daerah baik tingkat

Perencanaan dan Pengendalian Operasi

VI. AKSES MASYARAKAT NELAYAN TERHADAP SUMBER DAYA PERIKANAN PERAIRAN UMUM LEBAK LEBUNG

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KERJA

BAB I PENDAHULUAN. kelebihan yang dimiliki oleh wanita dapat diketahui potensial pasar yang cukup

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Pentingnya Koperasi bagi

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A. Sejarah Singkat Perusahaan Daerah Pasar Kota Medan

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB 5 PENUTUP Kesimpulan

PENDAHULUAN. diantara dua benua besar Asia dan Australia, dan di antara Lautan Pasifik dan

LAPORAN TEKNIS JUDUL PENELITIAN EVALUASI DAMPAK INDUSTRIALISASI PERIKANAN PADA KAWASAN MINAPOLITAN UNTUK MENDUKUNG PEMBANGUNAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

ADVOKASI KESEHATAN Waktu : 45 Menit Jumlah soal : 30 buah

SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN

ALUR PIKIR DAN ENAM PILAR PENGEMBANGAN HORTIKULTURA

Pengorganisasian dan pengelolaan koperasi C ti

Perluas ke Asuransi Mikro, Prudential Luncurkan PRUaman

BAB 3 TATA LAKSANA SISTEM YANG BERJALAN

PENGANTAR MANAJEMEN PERPUSTAKAAN A. Ridwan Siregar Universitas Sumatera Utara

Persyaratan-Persyaratan untuk Cakupan Sertifikat Menurut Standar Perikanan Tangkap

Negara Kesatuan Republik lndonesia adalah benua kepulauan,

WALIKOTA PEKALONGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG PENGELOLAAN TEMPAT PELELANGAN IKAN

-2- Mengingat : Pasal 20 dan Pasal 21 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REP

R a a t f. Sistem Informasi Pedesaan

LAMPIRAN LAMPIRAN ARAHAN STRATEGI (STRATEGIC INTENTION) Wawancara dilakukan pada pengguna aplikasi (user) yang berhubungan

BAB I PENDAHULUAN. tambah, daya saing, dan ekspor serta (4) meningkatkan kesejahteraan petani (RKT

Oleh: Egrita Buntara Widyaiswara Muda Balai Diklat Kepemimpinan

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2015 TENTANG PEMBERDAYAAN NELAYAN KECIL DAN PEMBUDIDAYA-IKAN KECIL

Australia Awards Indonesia. Paket Aplikasi Studi Singkat. Pertanian: Produktivitas, Jejaring (Network) dan Globalisasi untuk Pertanian Lahan Kering

7 SOLUSI KEBIJAKAN YANG DITERAPKAN PEMERINTAH TERKAIT SISTEM BAGI HASIL NELAYAN DAN PELELANGAN

PERANCANGAN PROGRAM. 6.5 Visi, Misi dan Tujuan Pembangunan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Lampung Barat

1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang

1 PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang

Modul ke: PENGANTAR BISNIS. Bentuk Kepemilikan Bisnis. Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Yanto Ramli, SS, MM. Program Studi Manajemen.

BAB I PENDAHULUAN. ikan atau nelayan yang bekerja pada subsektor tersebut.

Studi kasus untuk merancang intervensi tingkat perusahaan untuk mempromosikan produktivitas dan kondisi kerja di UKM SCORE

I. PENDAHULUAN. dan pengurangan kemiskinan. Untuk mencapai tujuan tersebut perlu

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2015 TENTANG PEMBERDAYAAN NELAYAN KECIL DAN PEMBUDIDAYA-IKAN KECIL

BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.407, 2009 DEPARTEMEN. Pertahanan. Pengambilalihan. Bisnis.

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 85 TAHUN 2016 TENTANG

Memperkuat Ekspor Pakaian Jadi Indonesia melalui Pelatihan (bagi) UKM tentang Cara Sukses Mengekspor ke Kanada

BAB I PENDAHULUAN. yang semakin meningkat serta perusahaan-perusahaan yang semakin besar,

2 MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PEMBERDAYAAN NELAYAN KECIL DAN PEMBUDIDAYA-IKAN KECIL. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Pera

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil pembahasan pada bab sebelumnya, maka dapat diambil

BAB II LANDASAN TEORI

LATAR BELAKANG PENGEMBANGAN KOMUNITAS

ancaman lain adalah dari kondisi sosial dan keamanan yang belum sepenuhnya stabnil serta kekhawatiran meningkatnya harga benih dan pakan.

MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN WALIKOTA TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN.

BAB I PENDAHULUAN. besar dan dapat dikelompokan menjadi dua, yaitu mereka yang bertempat tinggal

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PRAKTIKUM MK. KOPERASI DAN KELEMBAGAAN AGRIBISNIS Jati diri Koperasi-Prinsip dan Nilai Koperasi

BAB I PENDAHULUAN. ekor/tahun dan terdiri dari 240 jenis ikan hias air laut (marine ornamental fish)

Indonesia Komitmen Implementasikan Agenda 2030 Senin, 05 September 2016

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

4 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

Koperasi. By :

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A. Sejarah Ringkas PT. Agung Sumatera Samudera Abadi

ekonomi K-13 PELAKU EKONOMI DALAM SISTEM PEREKONOMIAN K e l a s A. BADAN USAHA a. Pengertian Badan Usaha Tujuan Pembelajaran

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

VI. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PELUANG KERJA SUAMI DAN ISTRI DI LUAR SEKTOR PERIKANAN

BAB 2 INDUSTRI KARGO UDARA. Jumlah global lalu lintas kargo udara dunia adalah 202 miliar RTK (Revenue

STIE DEWANTARA Subyek Hukum Bisnis

PEMERINTAH KABUPATEN LUWU TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN BADAN USAHA MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT

dan produktivitasnya sehingga mampu memenuhi kebutuhan IPS. Usaha

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. melihat tentang penguatan modal sosial untuk pengembangan mafkah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang

II. LANDASAN TEORI. pertukaran peroduksi yang bernilai satu sama lain. berhubungan dengan kehidupan sehari-hari, baik manusia secara individual,

PERUSAHAAN MULTINASIONAL: SUATU PERUSAHAAN YANG KEGIATAN POKOKNYA MENCAKUP USAHA-USAHA PENGOLAHAN/MANUFAKTUR ATAU JASA DARI DUA NEGARA ATAU LEBIH.

PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15/PERMEN/M/2006 TENTANG

KAJIAN POTENSI SUMBER DAYA ALAM BERBASIS EKSPORT

Australia Awards Indonesia. Paket Aplikasi Studi Singkat

BAB I PENDAHULUAN. dengan cara manual (tangan). Dengan kemajuan teknologi tersebut dan

BENTUK KEPEMILIKAN BISNIS

PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO

PENINGKATAN KAPASITAS KOPERASI MELALUI JARINGAN PENGEMBANGAN SDM. Orientasi oleh Rajiv I.D. Mehta, ICA AP

Australia Awards Indonesia. Paket Informasi Studi Singkat

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

BAB I PENDAHULUAN. didukung dengan kondisi wilayah Indonesia yang memiliki daratan luas, tanah

BAB I PENDAHULUAN. wilayahnya merupakan perairan dengan garis pantai terpanjang kedua di dunia

VII. Pola Hubungan dalam Lembaga APKI di Kecamatan Kahayan Kuala Kabupaten Pulang Pisau Kalimantan Tengah

Transkripsi:

Sesi Pertama Kerjasama Handout AKTIFITAS PEMBUKA Waktu: 25 menit Aktifitas 1: Mematahkan lidi/batang es lilin Aktifitas 2: Angkat-angkat kursi dengan seseorang Aktifitas 3: Merobek koran Diskusi: Pesan apa yang Anda tangkap dari aktifitas ini? Apa yang Anda ingat? Unsur Kerjasama RANTAI NILAI IKAN LAUT INDONESIA: Rantai nilai produk laut terbagi atas beberapa segmen, dengan banyak calo atau perantara antara kolektor dan eksportir. Meski industri ini sangat bersifat khusus dan memerlukan profesional yang trampil, ada banyak tenaga tanpa keahlian di sektor ini. Ini adalah alasan utama di balik buruknya kualitas ikan hias laut yang diekspor dari Indonesia. Calo, atau perantara, menyediakan jasa dalam mata rantai industri namun juga menyebabkan turunnya kualitas produk karena buruknya praktek yang mereka jalankan. Oleh karena itu, mereka tidak memberi nilai tambah terhadap produk selain menyebabkan kenaikan ongkos. Andai sekelompok nelayan trampil dapat menyediakan jasa sejenis yang saat ini disediakan oleh para calo, nilai dapat ditambahkan pada produk. Nelayan dapat menawarkan jasa yang lebih agar produk menjadi lebih baik. 127

BAGAIMANA MATA RANTAI TERSEBUT BEKERJA DI LUAR INDONESIA? Studi Kasus: Sistem yang terpadu di Australia: Di Australia, nelayan mendapat lisensi dari badan pemerintah, seperti Badan Pengelola Great Barrier Reef, departemen perikanan, dan badan-badan lain. Peralatan mereka diperiksa secara teratur dan semua praktek mereka diawasi, termasuk kondisi area penangkapan, jumlah ikan yang ditangkap, dan lain sebagainya. Nelayan menangkap ikan hanya untuk satu eksportir. Perlengkapan disediakan oleh eksportir. Nelayan menangkap ikan berdasarkan order pasokan dari eksportir. Mereka mendapat gaji bulanan, selain komisi hasil tangkapan. Setelah ikan dikumpulkan, staf ekspor yang terlatih akan mengurusnya. Tidak ada calo. Eksportir mempunyai cabang di dekat lokasi penangkapan dan kolektor ditempatkan di cabang tersebut. Sistem ini sulit dilaksanakan di Indonesia karena tidak adanya komunikasi, infrastruktur dan badan pengatur. SOLUSI TENGAH: Sistem Semi Terpadu: Jika nelayan bergabung membentuk sebuah koperasi: - Mereka dapat menyatukan kemampuan dan ketrampilan mereka untuk meningkatkan praktek mereka serta mencapai sasaran yang tidak dapat dicapai sendirian. - Mereka memperoleh lebih banyak manfaat dengan memberikan layanan ekstra yang bernilai kepada eksportir dan menghindari rantai panjang percaloan. KERJASAMA ATAU KOPERASI Definisi: Sebuah organisasi di mana anggotanya adalah individu atau kelompok orang, dan tujuan utamanya adalah mencapai pertumbuhan ekonomi dalam masyarakat. Tujuan ini dapat dicapai lewat kolaborasi dan kerjasama antar anggota. Badan atau organisasi yang dimiliki atau dikelola secara bersama oleh mereka yang menggunakan fasilitas atau jasanya. Suatu lembaga yang didirikan atas dasar persekutuan modal, untuk menghasilkan komoditas, atau produk dan/atau distribusi produk tersebut untuk dikonsumsi, atau untuk meminjam atau memberi pinjaman kepada anggotanya. 128

HAL-HAL PALING MENDASAR YANG ANDA BUTUHKAN UNTUK MENDIRIKAN KOPERASI YANG BERHASIL 1. KENALI DIRI ANDA DAN ANGGOTA LAINNYA Untuk menjamin kerjasama dalam suatu kelompok, penting untuk mengetahui apa yang dapat Anda harapkan dari anggota lain dan apa yang diharapkan dari Anda sendiri. Para anggota harus tahu pentingnya membicarakan rencana untuk mendirikan sebuah koperasi. 2. PERCAYA PADA DIRI SENDIRI Percaya pada diri sendiri dan anggota lain. Ini dapat terjadi hanya setelah Anda mengenali diri Anda sendiri dan anggota lain. Setelah memperoleh kepercayaan diri, Anda dapat memastikan setiap orang akan mengerjakan tugas mereka masingmasing. 3. PEMAHAMAN DAN HUBUNGAN BAIK Setelah Anda mengenal anggota kelompok dan percaya pada mereka, Anda juga akan mempunyai hubungan yang baik dengan mereka. Komunikasi yang baik tentang aktifitas dan tanggungjawab akan membantu para anggota memperoleh pemahaman yang baik tentang sasaran dan tujuan kelompok yang bersangkutan. FAKTOR-FAKTOR YANG AKAN MEMAJUKAN KERJASAMA 1. PEMAHAMAN YANG JELAS TENTANG APA YANG HARUS DIKERJAKAN Tujuan kelompok harus jelas dan terarah. Jike diperlukan penjelasan, pemimpin kelompok harus memberikannya. Harus ada transparansi dalam pembicaraan tentang masalah, aktiftas yang akan dikerjakan dan bagaimana keputusan diambil. 2. KELOMPOK MEMPUNYAI KEMAMPUAN UNTUK MELAKSANAKAN PEKERJAAN Seseorang yang ditugasi suatu pekerjaan harus memiliki kemampuan untuk melaksanakannya. Seorang anggota tidak boleh diserahi tugas tanpa ketrampilan yang memadai. 129

3. WAKTU DAN MINAT YANG LUAS Waktu dan minat melaksanakan suatu pekerjaan adalah faktor penting guna menciptakan kerjasama antar anggota. Memenuhi kebutuhan ini sangat penting bagi kesuksesan. 4. ANGGARAN, BAHAN, DAN ALAT MENCUKUPI Faktor-faktor penting lain yang harus dipikirkan adalah anggaran, bahan-bahan atau alat. Meski ada kecakapan, kemampuan, keahlian, waktu, dan minat atau hasrat di antara anggota, sumberdaya yang memadai masih tetap pokok bagi keberhasilan. Anggota kelompok yang ditugasi suatu pekerjaan tidak boleh mengeluarkan uang dari kantong mereka sendiri. 5. PERNYATAAN KOMITMEN UNTUK BERPERANSERTA Penting memastikan anggota kelompok berkomitmen terhadap tujuan kelompok dan memenuhi tujuan tersebut dengan anggaran yang ada. Ini adalah tanda-tanda kerjasama dan stabilitas organisasi. FAKTOR-FAKTOR YANG MENGHAMBAT KERJASAMA Tanpa adanya semua atau beberapa faktor di atas akan menyulitkan untuk mencapai kerjasama yang solid antar anggota kelompok. ALASAN MENJADI ANGGOTA KOPERASI Historis Secara historis, koperasi didirikan di tengah perjuangan melawan penjajahan dan dominasi kaum papa (miskin) serta para buruh oleh pemilik modal. Koperasi adalah sebuah cara bagi kaum papa untuk memperbaiki kehidupan mereka dengan bekerjasama melawan eksploitasi yang dilakukan orang kaya. Politis Ingat aktifitas makan es lilin di atas: satu batang mudah dipatahkan, tetapi, jika disatukan batang-batang tersebut menjadi kuat. Dengan cara yang sama, lebih banyak orang makin kuat daripada seorang sendirian. Dalam bahasa Indonesia ada pepatah, BERSATU KITA TEGUH BERCERAI KITA RUNTUH. Dalam bahasa Inggris: Cooperation means strength, but separation means destruction. Ketika bersatu, secara politis orang makin kuat. 130

Ekonomis Dengan bergabung dalam koperasi seseorang dapat memperbaiki kehidupan ekonominya lewat: a. Penghematan biaya b. Menerima jasa yang ditawarkan kepada anggotanya Salahsatu tujuan koperasi adalah menawarkan jasa kepada anggotanya. Dengan menjadi anggota koperasi, seseorang dapat memanfaatkan jasa dan fasilitas koperasi tersebut secara teratur. Sebagai gantinya, Anda ikut serta dalam kegiatan koperasi. c. Bergabung dengan Badan Usaha (atau badan hukum) Dengan menjadi anggota koperasi, Anda dapat menjadi bagian dari suatu badan hukum tanpa mendirikan CV, PT, atau organisasi lainnya. Organisasi-organisasi semacam itu terlalu rumit dan mahal pendiriannya. Sosial Dengan menjadi anggota koperasi, sesorang dapat memenuhi kebutuhan sosialnya lewat berinteraksi dengan anggota koperasi lainnya. Aktifitas ini meningkatkan kehidupan dan komunikasi sosial serta membantu membangun suatu jejaring yang dapat Anda andalkan. Yuridis Dengan menjadi anggota koperasi, seseorang mensahkan secara hukum aktifitas usahanya. Aktifitas-aktifitas tersebut selanjutnya dilindungi hukum. 131