KAJIAN TENTANG RATE OF RETURN PERGURUAN TINGGI DAN IMPLIKASINYA PADA PENINGKATAN MUTU PEMBELAJARAN

dokumen-dokumen yang mirip
Pendidikan sebagai Investasi Jangka Panjang

PEMBIAYAAN PENDIDIKAN

BAB II LANDASAN PUSTAKA. (performance). Menurut Sedarmayanti (2009 : 50), performance bisa

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. Menurut Joesron dan Fathorozzi (2003) produksi adalah berkaitan dengan

BAB I PENDAHULUAN. Semakin banyak penduduknya maka semakin besar pula kesempatan kerja yang dibutuhkan.

PEMBAHASAN UTS GENAP 2015/2016 TEORI EKONOMI MAKRO 1

BAB II TINJAUAN TEORI. Tenaga Kerja adalah penduduk yang berada dalam usia kerja. Menurut

BAB I PENDAHULUAN. dasar sekaligus kekayaan suatu bangsa, sedangkan sumber-sumber modal dan

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian pada umumnya mengalami fluktuasi. Pertumbuhan ekonomi nasional yang

BAB. Lingkungan Ekonomi. 1. Identifikasi faktor-faktor ekonomi yang mempengaruhi kinerja bisnis. 2. Menjelaskan Bagaimana harga pasar ditentukan.

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. Menurut Undang-undang No. 13 Tahun 2003 Pasal 1, tenaga kerja adalah

DISPARITAS GENDER DALAM TINGKAT PENGEMBALIAN INVESTASI PENDIDIKAN DI JAWA BARAT

Teori dan Praktek Evaluasi Program DIAN PERMATASARI K.D

BAB IV KERANGKA PEMIKIRAN

PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PERBANKAN DI KOTA MEDAN

BAB I PENDAHULUAN. masalah infrastruktur yang belum merata dan kurang memadai. Kedua, distribusi yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pertumbuhan ekonomi berarti perkembangan kegiatan dalam. perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa yang diproduksi dalam

III. KERANGKA PEMIKIRAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Teknologi-teknologi baru yang muncul kian pesat belakangan ini menunjukkan

PERMASALAHAN PENDIDIKAN PADANEGARA-NEGARA SEDANG BERKEMBANG. Christiawan Hendratmoko. Abstract

PENGARUH IMPLEMENTASI INOVASI PENDIDIKAN DAN KOMPETENSI GURU TERHADAP PRODUKTIVITAS SEKOLAH (Studi pada SMP di Kabupaten Ciamis)

jawab untuk memberikan jawaban yang tepat terhadap tantangan dan peluang kehidupan global. Kehidupan global akan melahirkan kebudayaan global dalam

BAB I PENDAHULUAN. Untuk menghadapi tantangan zaman yang dinamis, berkembang semakin

HAND OUT : MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN KODE MATA KULIAH : AP 408 : PEMBIAYAAN DALAM PENDIDIKAN

Policy Brief Globalisasi, Pertumbuhan, dan Disadvantaged Labours di Indonesia: Analisa dan Implikasi Kebijakan. Oleh: Deni Friawan & Carlos Mangunsong

BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. terdahulu oleh Arifatul Chusna (2013) dalam penelitiannya Pengaruh Laju

EKONOMI KESEHATAN BANDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT. 02/05/2016 bandi.staff.fe.uns.ac.id 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi yang pernah dilakukan di Indonesia. tenaga kerja dengan variabel pertumbuhan ekonomi.

PENGARUH IMPLEMENTASI STRATEGI PEMASARAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN MARKETING ( STUDI KASUS KOPERASI SIMPAN PINJAM X )

MAKALAH EKONOMIKA PEMBANGUNAN 1 MODAL MANUSIA: PENDIDIKAN DAN KESEHATAN DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI

Mien Askinatin Pusat Pengkajian Kebijakan Peningkatan Daya Saing, BPPT JL. MH Thamrin No. 8, Jakarta

BAB II KERANGKA TEORETIS

PENGAMBILAN KEPUTUSAN, SISTEM, PEMODELAN, DAN DUKUNGAN.

III KERANGKA PEMIKIRAN

ANALISIS TINGKAT PENGEMBALIAN INVESTASI PENDIDIKAN DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. dunia. Berdasarkan survei oleh Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2010,

2014 PENGARUH KONTROL PERILAKU DAN NIAT TERHADAP PERILAKU MENABUNG MAHASISWA

III. KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERTEMUAN 5 dan 6 PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI

BAB I PENDAHULUAN. karakteristik investasi yang mereka pilih. Pasar modal menjadi salah satu pilihan

PENGANTAR ILMU EKONOMI

Pada akhirnya, lokasi ekonomi baru bukan di dalam teknologi, microchip, atau jaringan telekomunikasi global, tetapi di dalam pikiran manusia.

DAFTAR PUSTAKA. Diakses tanggal 8 Mei Diakses tanggal 4 Mei 2008.

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi tersebut. Menurut Sukirno (2004) pertumbuhan ekonomi diartikan

Pengelolaan dan Pembiayaan Pendidikan

Investasi Sumber Daya Manusia

PENERAPAN MODEL SOLOW-SWAN UNTUK MEMACU PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN DEMAK

II. KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan. Usaha yang dilakukan oleh

BAB I PENDAHULUAN. baik dalam penguasaan materi maupun metode pembelajaran selalu

BAB V PEMBAHASAN. Simultan Terhadap Penggunaan ATM untuk Transaksi Non Tunai. simultan (bersama-sama) hasilnya yaitu variabel Edukasi Customer Service

Model Pembiayaan Pendidikan di Indonesia

BAB 2 LANDASAN TEORI

Optimalisasi UPK Dalam Rangka Mencapai Ketahanan Pangan Nasional

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. antara ketimpangan dan pertumbuhan ekonomi. pembangunan ekonomi yang terjadi dalam suatu negara adalah pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan upaya manusia untuk memperluas cakrawala

BAB 1 PENDAHULUAN. berbagai perubahan mendasar atas struktur sosial, sikap-sikap masyarakat dan

BAB 3 Pendapatan Nasional : Dari Mana Berasal dan Ke Mana Perginya

PERANAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM MENINGKATKAN KINERJA ORGANISASIONAL UNTUK PENCAPAIAN KEUNGGULAN KOMPETITIF

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. ilmu tersendiri yang mempunyai manfaat yang besar dan berarti dalam proses

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki kerjasama ekonomi negara-negara Asia Tenggara melalui kawasan

dan semakin berkembang. Dalam hal ini, pihak manajemen harus mampu perusahaan dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

III. KERANGKA PEMIKIRAN

DESAIN STUDI KELAYAKAN. Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM

Persoalan Ekonomi dan Sosiologi

BAB I PENDAHULUAN. Menengah Kejuruan (SMK). Posisi SMK menurut UU Sistem Pendidikan. SMK yang berkarakter, terampil, dan cerdas.

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan nilai tukar merupakan salah satu sumber ketidakpastian makroekonomi

BAB I PENDAHULUAN. penanganan terhadap kualitas Sumberdaya Manusia, khususnya pada. tingkatan organisasi. Sumberdaya Manusia yang besar apabila dapat

Manajemen Mutu Pendidikan

Mengukur Efisiensi Oleh : TUTI SUARTINI/

Akumulasi logam mulia adalah esensial bagi kekayaan suatu bangsa. Kebijakan ekonomi: mendorong ekspor dan membatasi impor

BAB I PENDAHULUAN. ada. Fenomena ini tidak bisa lepas dari sistem pendidikan kita yang mengutamakan

BAB I PENDAHULUAN. atau anak didik sesuai dengan kebutuhan dan perkembangannya.

PENGARUH SIKAP MANDIRI DAN PERSEPSI TENTANG KARAKTERISTIK PEKERJAAN TERHADAP ETOS KERJA KARYAWAN CV. SUMBER JATI SUKOHARJO SKRIPSI

PENDAPATAN NASIONAL. Andri Wijanarko,SE,ME. 1

BAB I. PENDAHULUAN. Pembangunan sumber daya manusia merupakan salah satu tujuan utama

PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN. Lab. Politik dan Tata Pemerintahan, Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Brawijaya

ABSTRACT The Analysis of Rate of Return to Education in Nanggroe Aceh Darussalam Province

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu 4.2. Metode Pengambilan Responden 4.3. Desain Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. atau jangka waktu tertentu. Adapun tujuan dari laporan keuangan yaitu: perusahaan dalam menghasilkan laba.

BAB I PENDAHULUAN. reformasi diindikasikan dengan adanya perombakan di segala bidang kehidupan,

BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk kinerja ekonomi tercermin dalam kinerja perusahaanperusahaan. Bursa Efek Indonesia merupakan pasar modal yang

KRITERIA EKONOMI PENDIDIKAN M.D.NIRON

PENDIDIKAN KEJURUAN DI INDONESIA Oleh Prof. Dr. Ir. H. Bachtiar Hasan, MSIE. Jalur-jalur Diklat Kejuruan yang Permeabel dan Fleksibel

Purnawan Junadi 2014

BAB I PENDAHULUAN. perubahan baik di pusat maupun di daerah dengan berbasis kinerja. Tentunya dengan

PENDAHULUAN. Era globalisasi dengan pesatnya kemajuan dibidang teknologi. telekomunikasi dan transportasi menyumbangkan berbagai hal positif

2014 KONTRIBUSI LITERASI SAINS DAN KORELASINYA TERHADAP PERILAKU SEHAT SISWA SEKOLAH LANJUTAN ATAS KELAS X

III. KERANGKA PEMIKIRAN

BAB 7 Pertumbuhan Ekonomi I. Chapter Seven 1

PERAN, SEJARAH DAN ARAH AKUNTANSI MANAJEMEN

TEORI PERTUMBUHAN WALT WHITMAN ROSTOW

Mata Kuliah - Advertising Project Management- Modul ke:

EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI PEMBIAYAAN PENDIDIKAN PADA SEKOLAH DASAR DI KABUPATEN BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

KAJIAN TENTANG RATE OF RETURN PERGURUAN TINGGI DAN IMPLIKASINYA PADA PENINGKATAN MUTU PEMBELAJARAN Faridah Program Studi Pendidikan Ekonomi, FKIP-Universitas Pancasakti Tegal ABSTRAK Pendidikan Tinggi mempunyai peranan yang penting dalam meningkatkan sumber daya manusia.pendidikan Tinggi menjadikan sumber daya manusia lebih cepat mengerti dan siap dalam menghadapi perubahan-perubahan dalam kehidupan. Pada umumnya pendidikan, termasuk pendidikan tinggi diakui sebagai investasi sumber daya manusia. Investasi pendidikan berfungsi untuk melakukan pencegahan akan masalah-masalah sosial dan melakukan pengembangan terhadap berbagai sumber daya yang dimiliki. Rate of return merupakan alat perencanaan pendidikan. Pendekatan rate of return menjadi bagian yang tak terpisahkan dari teori-teori yang membahas pendidikan dari segi ekonomi. Nilai Rate of return akan meningkat seiring dengan peningkatan nilai pendapatan individu. Peningkatan mutu pembelajaran merupakan treatment terhadap tingkat pendapatan seseorang. Muitu pembelajaran yang ditingkatkan akan mempengaruhi capaian belajar seseorang.kelebihan yang dimiliki sebagai akibat dari pendidikan mutu pembelajaran, akan memberikan daya tawar yang tinggi pada individu untuk mampu bersaing dan peluang mendapat pekerjaan Kata Kunci: Rate of Return, Mutu Pembelajaran PENDAHULUAN Pendidikan memiliki peran yang dinamis. Hal ini didasarkan pada pertimbangan bahwa pendidikan memberikan manfaat yang besar sekali bagi negara yaitu peranannya dalam menyiapkan sumber daya manusia. Pendidikan merupakan investasi bagi manusia. Sebagai suatu investasi pendidikan harus dilakukan secara dinamis berkelanjutan. Dengan adanya investasi dalam pendidikan memungkinkan diperolehnya keuntungan yang tinggi, yaitu diperolehnya sejumlah sumber daya manusia yang berkualitas yang diperlukan untuk kepentingan pembangunan. Pendidikan adalah investasi jangka panjang, sebagai sebuah investasi pendidikan merupakan komoditi dalam pandangan ekonomi. Hal ini menempatkan bahwa penguasaan pengetahuan, ketrampilan dan keahlian yang dihasilkan dan dimiliki oleh individu-individu dapat diukur dari sisi nilai-nilai ekonomi yang dapat dikembalikan dalam jangka waktu tertentu melalui jenis ekerjaan yang bisa didapatkan dengan tingkat kompetensi yang dimiliki dan latar belakang pendidikan yang dijalani. Pendidikan ditempatkan sebagai jaminan dalam meningkatkan kehidupan yang baik dalam kehidupan kemasyarakatan sebagai individu dan bagian dari masyarakat yang lebih luas. Dengan demikian, setiap nilai atas dana yang diinvestasikan dalam pendidikan haruslah selalu diorientasikan pada pendidikan yang bermutu. Karena pendidikan yang bermutulah yang akan membawa makna pendidikan sebagai investasi. Invesatsi pendidikan, yang merupakan salah satu bentuk dari investasi sumber daya manusia, adalah bentuk perlakuan yang diberikan pada manusia berupa pengajaran dan pembiasaan pengetahuan, ketrampilan, norma dan nilai-nilai, serta penggalian potensi. Upaya ini menyebabkan terciptanya sosoksosok terdidik yang memiliki ciri utama keunggulan. Yaitu pribadi yang memiliki pengetahuan dan ketrampilan yang luas, memegang teguh dan membiasakan normanorma profesional dan kehidupan. Pribadi unggul ini menyebabkan produktivitas tinggi. Manusia produktif adalah manusia yang mampu mengupayakan dirinya, khususnya dalam konteks ekonomi. Individu terdidik memiliki potensi produktivitas lebih dibanding yang tidak. Produktivitas yang dihasilkan oleh orang terdidik menyebabkan 30

CAKRAWALA: Jurnal Penelitian dan Wacana Pendidikan Vol. 9, No.1. Mei 2015 perbedaan pendapatan diantara mereka dibanding dengan orang yang tidak memiliki potensi produktif karena tidak terdidik. Kembali ke proses investasi pendidikan tadi, inti dari pendidikan adalah pembelajaran. Baik buruknya proses pendidikan ditentukan oleh salah satu komponen ini. Pembeajaran merupakan proses transformasi sumber daya (input instrument dan lingkungan) menjadi layanan pendidikan yang dinikmati oleh para konsumen pendidikan. Model kotak hitam bisa menggambarkan inti dari proses pendidikan ini Raw Enviromental Proses Pembelajaran di PT Instrumental Output Di dalam kacamata bisnis, suatu upaya investasi akan dikaitkan dengan satu istilah yang disebut dengan return. Dalam kajian ilmu ekonomi, pendekatan yang digunakan untuk mengukur efektivitas kegiatan investasi adalah dengan mengukurnya dengan alat analisis Rate of Return (ROR). Bagaimana dengan pendidikan, yang diawal disebut sebagai investasi? Secara lebih lanjut, apa hubungan terbaik dari angka Rate of Return terhadap mutu pebelajaran? MANFAAT PENDIDIKAN PERGURUAN TINGGI Pendidikan tinggi mempunyai peranan yang penting dalam meningkatkan sumber daya manusia, sebagaimana pendidikan di jenjang yang dibawahnya. Ia mempunyai pengaruh terhadap produktivitas, bahkan terhadap fertilitas masyarakat. Pendidikan tinggi mejadikan sumber daya manusia lebih cepat mengerti dan siap dalam menghadapi perubahan-perubahan dalam kehidupan. Pada umunya pendidikan, termasuk pendidikan tinggi diakui sebagai investasi sumber daya manusia. Pendidikan memberikan sumbangan yang besar terhadap perkembangan kehidupan sosial ekonomi melalui peningkatan pendidikan. Studi menunjukkan bahwa orangorang yang berpendidikan tinggi menempati rangking tertinggi pada pendapatannya.analisis ini berfokus pada evaluasi keuntungan ekonomi pendidikan dengan tidak mempertanyakan moral, agama, dan materialnya. Keuntungan dari investasi pendidikan tinggi dapat dihitung dengan menggunakan rumus tertentu yang dikenal dengan rate of return (ROR). Yaitu suatu pendekatan yang paling sering digunakan dalam penilaian invstasi dalam pendidikan. John, Morphet, & Alexander (1983) mengungkapkan berbagai hasil penelitian berkaitan dengan analisa keuntungan dalam investasi pendidikan.penelitian yang dilakukan semenjak tahun 1961 mengungkapkan hasil yang bervariasi tergantung pada teknik statistik yang digunakan. Pada intinya mereka menunjukkan bahwa pendidikan ialah sebuah investasi yang menguntungkan baik untuk individu maupu untuk negara. Dari 53 penelitian yang dilakukan, ditemukan bahwa nilai pengembalian pendidikan pribadi dan sosial dari penelitian umumnya lebih besar daripada nilai pengembalian pada investasi dalam modal fisik. Di dalam konteks ekonomi yang lebih luas, John, Morphet & Alexander (1983) mengungkapkan keuntungan investasi pendidikan dapat dirinci sebagai berikut: 1. Meningkatkan Produktivitas Tenaga Kerja. Dimilikinya sumber daya manusia terdidik akan berimplikasi pada meningkatnya proses produksi. Mereka akan lebih mampu dan lebih termotivasi untuk melakukan proses produksi, karena dukungan skills yang mereka miliki mumpuni dan memadai. Proses produksi sebagai transformasi sumber-sumber daya ke dalam barang dan jasa. Transformasi pada 31

KAJIAN TENTANG RATE OF RETURN PERGURUAN TINGGI DAN IMPLIKASINYA PADA PENINGKATAN MUTU PEMBELAJARAN (Faridah) umumnya lebih efisien jika proses produksi itu menggunakan SDM terdidik. Dalam hal ini Bowen (John, Morphet & Alexander. 1983) menyatakan enam hal tentang hubungan produktivitas kerja dengan pendidikan. Enam hal tersebut adalah: a. Quantity of product. Para pekerja yang memiliki tingkat pendidikan yang lebih tinggi menghasilkan kuantitas produk barang dan jasa yang lebih banyak dikarenakan oleh keahlian, ketrampilan, dan pengetahuan yang mereka miliki. b. Quality of product. Tenaga kerja terdidik akan memproduksi barang atau jasayang lebih berkualitas dibandingkan dengan mereka yang tidak terdidik. Hal ini dikarenakan aspek pengetahuan dan ketrampilan yang dimiliki oleh pekerja terdidik akan lebih mumpuni daripada pekerja tidak terdidik. c. Product mix. Pekerja terdidik akan mampu menghasilkan beragam barang atau jasa yang mempunyai nilai tinggi atau dihargai tinggi oleh masyarakat daripada tenaga kerja atau sakit, dan biasanya mempunyai aspirasi yang tinggi. d. Participation in labor force. Para pekerja terdidik tidak rentan terhadap kehilangan waktu kerja akibat kecelakaan kerja atau sakit, dan biasanya mempunyai aspirasi yang tinggi. e. Allocative ability. Tenaga kerja terdidik akan lebih mampu untuk menilai bakat mereka untuk memperoleh keahlian yang lebih besar dan menjadi lebih cepat menerima pada tehnologi yang baru, produk yang baru dan ide-ide baru. f. Job satisfaction. Tenaga kerja terdidik mempunyai kepuasan bekerja yang lebih besar karena mereka cenderung untuk mendapatkan pekerjaan dengan penghargaan secara fisik yang lebih besar. 2. Pengurangan Kebutuhan untuk Jasa Lainnya Keberhasilan investasi dalam pendidikan akan berimplikasi pada berkurangnya berbagai kebutuhan untuk jasa lainnya, seperti untuk kesehatan, hukum, keamanan, dan lain sebagainya. Manusia terdidik akan berperilaku preventif terhadap berbagai masalah kehidupan. John, Morphet & Alexander (1983) mengungkapkan bahwa penelitian tertentu telah menunjukkan bahwa pendidikan yang rendah akan meningkatkan kemungkinan seseorang untuk menggunakan cara-cara yang ilegal dalam memenuhi keinginan sosial dan ekonominya. 3. Kesadaran dan Pergantian antar Generasi Keuntungan pendidikan tidak hanya dapat dirasakan oleh para peserta didik yang bersangkutan tetapi juga oleh lingkungannya. Pendidikan merupakan upaya untuk transfer pengetahuan antar generasi dan lingkungan yang dipengaruhi oleh nilai-nilai sosial yang dikembangkan oleh institusi pendidikan termasuk dampak dari keuntungan pendidikan adalah kesejahteraan keluarga secara umum dengan dipenuhinya kapasitas individu dalam menggunakan berbagai hal dalam aspek kehidupan, seperti cara konsumsi, investasi, saving (menabung) dan lain sebagainya. Masalah-masalah sosial yang ditimbulkan oleh kepadatan penduduk di dunia akan mempunyai sebuah pengaruh penting terhadap berbagai aspek lainnya seperti sistem ekonomi, politik, sosial, budaya, kesejahteraan rakyat, pendidikan itu sendiri dan lain sebagianya. Investasi pendidikan berfungsi untuk melakukan pencegahan akan masalahmasalah sosial dan melakukan pengembangan terhadap berbagai sumber daya yang dimiliki. RATE OF RETURN PERGURUAN TINGGI DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PENINGKATAN MUTU PEMBELAJARAN Pendekatan rate of return menjadi bagian yang tak terpisahkan dari teori-teori yang membahas pendidikan dari segi ekonomi. Teori ini pertama kali dikembangkan oleh Mincer pada tahun 1974 dan kemudian lebih terkenal dengan sebutan persaman Mincerian. Pendekatan ini tak hanya menjadi referensi khusus pada biaya pendidikan langsung, walaupun dalam praktiknya pendekatan ini memasukkan konsep earning foregone dalam porsi yang lebih besar. Rate of return diterjemahkan sebagai perbandingan antara biaya yang dihabiskan/ diinvestasikan untuk 32

CAKRAWALA: Jurnal Penelitian dan Wacana Pendidikan Vol. 9, No.1. Mei 2015 pendidikan dengan jumlah pendapatan yang didapatkan setelah menyelesaikan pendidikan itu selaa hidupnya. Angka ini sering menjadi acuan dalam beberapa analisis lanjutannya, misalnya dalam cost benefit analysis. Rate of return ini merupakan alat perencanaan pendidikan. Hasil analisis dari pendekatan ini akan dijadikan pertimbangan sejauhmana vitalitas suatu program pendidikan (umumnya pendidikan masyarakat) mampu memberikan manfaat terhadap hidup dan kehidupan individu/suatu masyarakat. Sebagai alat analisis, semua bentuk investasi modal dalam suatu usaha diukur dengan alat analisis ini. Dalam pembangunan bangsa, sebagai suatu bentuk usaha investasi jangka panjang, investasi pendidikan memberikan nilai balik (rate of return) yang lebih tinggi daripada investasi fisik dibidang lain. Di neara-negara sedang berkembang umumnya menunjukkan nilai balik terhadap investasi pendidikan relatif lebih tinggi daripada investasi modal fisik yaitu 20% dibanding 15%. Sementara itu di negaranegara maju nilai balik investasi pendidikan lebih rendah dibanding investasi modal fisik yaitu 9% dibanding 13%. Keadaan ini dapat dijelaskan bahwa dengan jumlah tenaga kerja terdidik yang terampil dan ahli di negara berkembang relatif lebih terbatas jumlahnya dibandingkan dengan kebutuhan sehingga tingkat upah lebih tinggi dan akan menyebabkan nilai balik terhadap pendidikan juga tinggi (Ace Suryadi, 1999:247). Berdasarkan beberapa studi yang dilakukan oleh Bank Dunia, menunjukkan investasi pendidikan sebagai sebuah kegiatan inti dalam pengembangan Sumber Daya Manusia, hal ini membuktikan bahwa pendidikan memiliki sumbangan yang signifikan terhadap tingkat keuntungan ekonomi. Berdasarkan temuan-temuan tersebut mengatakan bahwa keuntungan ekonomi (rate of return) investasi pendidikan lebih tinggi daripada investasi fisik dengan perbandingan 15,3% dengan 9,1% (Nanang Fattah, 2000). Ini berarti bahwa investasi dalam pendidikan merupakan upaya yang menguntungkan baik secara sosial maupun ekonomis. Artikel ini menyiratkan adanya suatu pertukaran nilai. Yaitu pertukaran antara penghasilan yang diraih seseorang setelah mengikut suatu program pendidikan dengan investasi untuk mendapatkan pendidikan. Ini bisa dijelaskan oleh rumus regresi gandanya seorang ekonom pendidikan, Mincer sang pelopor pendekatan ROR ini. Rumus yang ditetapkan Mincer adalah seperti di bawah ini :... Ln Y = a + bs + cx 1 + dx 2 + ex 3 + Dimana Y adalah variabel dependen dari Ln pendapatan seseorang (Y). Adapun variabel independennya adalah : S X 1 X 2 X 3 = Jumlah tahun sekolah = Pelatihan yang didapat = Pengalaman = Waktu bekerja Penjelasannya, perubahan pada salah satu variabel independen akan merubah secara otomatis nilai variabel dependen. Misalnya, perubahan satu satuan variabel X 1 (pendidikan/pelatihan), akan merubah pula nilai variabel Y (pendapatan individu). Begitu pula yang lainnya. Pendidikan sebagai salah satu variabel independen, memiliki kontribusi persentase tertentu pada penghasilan yang dimiliki seseorang selama hidupnya. Perubahan atas kuantitas dan kualitas pada pendidikan, berarti menaikkan atau menurunkan kuantitas variabel X 1 tentu akan berpengaruh pula pada variabel dependen (Y), penghasilan seseorang. Upaya peningkatan mutu pembelajaran adalah treatment terhadap variabel independen pada persamaan Mincer di atas. Mutu pembelajaran yang ditingkatkan akan mempengaruhi capaian belajar seseorang. Logika sederhananya, ia akan memiliki nilai lebih dari proses pembelajaran reguler yang tanpa ada upaya peningkatan mutu pembelajaran. Ia akan memiliki 33

KAJIAN TENTANG RATE OF RETURN PERGURUAN TINGGI DAN IMPLIKASINYA PADA PENINGKATAN MUTU PEMBELAJARAN (Faridah) kapabilitas lebih. Kelebihan yang dimiliki sebagai akibat dari perbaikan mutu pembelajaran, akan memberikan daya tawar yang tinggi pada individu yang didik untuk mampu bersaing dan mendapat pekerjaan. Upaya peningkatan mutu pembelajaran tidak akan pernah terlepas dari biaya. Upaya pemenuhan input instrument yang bermutu tinggi, seperti dijelaskan dalam model proses pembelajaran pada pendahuluan, misalnya tenaga yang lebih profesional, kurikulum terbaik, saran-pra saran terbaik, lingkungan yang terbaik, lingkungan yang terbaik, dan lain sebagainya pasti membutuhkan pembiayaan ekstra. Disinilah letak economic value exchange-nya. Raw Gambar diatas menggambarkan bahwa upaya peningkatan mutu pendidikan adalah upaya yang memerlukan pembiayaan. Upaya pembiayaan ini dimaksudkan untuk menyediakan input-input yang diperlukan dalam proses pembelajaran di Perguruan Tinggi. Dengan penyediaan minimal saja instrumen-instrumen proses pendidikan, diperlukan biaya. Bagaimana jika ada upaya lebih untuk meningkatkan mutu upaya pembelajaran? jelas ini membutuhkan instrumen yang berkualitas pula. Kualitas yang baik membutuhkan biaya yang tidak sama dengan kualitas standar. Enviromental Proses Pembelajaran di PT Instrumental Financing Output Financing PENUTUP Rate of return ini merupakan alat perencanan pendidikan. Hasil analisis dari pendekatan ini akan dijadikan pertimbangan sejauhmana vitalitas suatu program pendidikan (umumnya pendidikan masyarakat) mampu memberikan manfaat terhadap hidup dan kehidupan individu/suatu masyarakat. Nilai ROR akan meningkat seiring dengan peningkatan nilai pendapatam individu.upaya peningkatan mutu pembelajaran adalah treatment terhadap tingkat penghasilan/pendapatan seseorang. Mutu pembelajaran yang ditingkatkan akan mempengaruhi capaian belajar seseorang. Kelebihan yang dimiliki sebagai akibat dari perbaikan mutu pembelajaran, akan memberikan daya tawar yang tinggi pada individu yang didik untuk mampu bersaing dan mendapat peluang mendapat pekerjaan. DAFTAR PUSTAKA Barr, Nicholas 2000 The benefit of education: What we know and what we don t. London: London School of Economics. Baum, S. Payea, K. 2005 The Benefit of Higher Education for Individuals and Society. Education Pays 2004, Trens in Education Series. www.collegeboard.com Dahlin G.B. tanpa tahun The Impact of Education on Economic Growth; Theory, Finding, and Policy Implications. Duke University. Hough J.R. 1993 Educational Cost-benefit Analysis. Education Research paper No. 02, 1993, 27 p. Matz, Peter 2002 Costs and benefits of education to replace child labour. Research paper in conjunction with the ILO-IPEC Study on the Costs nd Benefits of the Elimination of Child Labour. NEA Higher Education 2003 Higher Education: Who Benefit?. Nea Higher Education Research Center. Volume 9 number, May 2003. Nurholis 2002 Pendidikan Sebagai Investasi Jangka Panjang. http://pendidikan.net/ 34

CAKRAWALA: Jurnal Penelitian dan Wacana Pendidikan Vol. 9, No.1. Mei 2015 Prittchet, L. Filmer, D 1997 What Education Production Function Really Show: Stevens, P. Weale, M. 2003 Education and Economic Growth. London: National Institute of Economic and Social Research. Suryadi, Ace 1999 Pendidikan, Investasi SDM dan Pembangunan: Isu, Teori dan Aplikasi. Jakarta: Balai Pustaka. UNESCO 2002 Financing Education- Investment and Return, Analysis of The World Education Indicators Executive Summary. OECD-UNESCO. Wicaksono W.Y. 2004 Besarkah manfaat pendidikan tinggi terhadap pembangunan ekonomi?. CSIS. http://www.csis.or.id/scholars_opinion. asp?id=62&tab=0 35