BAB I PENDAHULUAN. Amir dalam bukunya yang berjudul Sukses Memiliki Restoran Tanpa Modal

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. pipih, dan dipanggang dalam oven. Pada biasanya pizza disantap tanpa

BAB I PENDAHULUAN. beragam akibat adanya trend kuliner yang kemudian mendorong pengusaha untuk

BAB I PENDAHULUAN. penduduk cukup beragam suku bangsanya. Suku Minahasa yang paling banyak

BAB I PENDAHULUAN. Makanan modern yang beredar tersebut menarik minat para generasi muda

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. ini. Dapat dilihat dari pagelaran-pagelaran fashion yang kini mulai ramai. memahami bahasa atau istilah yang digunakan.

BAB II PROMOSI RUMAH MAKAN DAPUR KERATON Sejarah Rumah Makan Dapur Keraton

BAB I PENDAHULUAN. dibicarakan, bukan hanya karena rasanya, namun juga karena wine sering dipakai

BAB I PENDAHULUAN. Mbak Isa sampai yang targetnya kelas A seperti The Duck King yang menjajakan. bebek di mal mal besar (kuliner.kompas.com, 2013).

BAB I PENDAHULUAN. dengan sendirinya dan dibuat tanpa aturan, dikarenakan logo menandakan sesuatu

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Makanan merupakan kebutuhan utama/primer yang harus dipenuhi. oleh manusia untuk melangsungkan kehidupannya.

BAB I PENDAHULUAN. Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) adalah salah satu provinsi di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. faktor yang sangat penting dalam bidang dagang atau apapun untuk memperkuat

BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Penciptaan

BAB I PENDAHULUAN. Ekonomi Kreatif dalam situs tempo.co (2014: 29 April 2014) bahwa pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN DESAIN INTERIOR RESTORAN ALAS DAUN DI HOTEL CROWN, JAKARTA SELATAN/RANI AGUSTINA R

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Dunia perhotelan di negara Indonesia diawali dengan dibukanya Hotel Indonesia

BAB III STRATEGI PERANCANGAN PROMOSI RUMAH MAKAN DAPUR KERATON

BAB I PENDAHULUAN. sebelumnya berada 1 tingkat di bawah Indonesia dalam jumlah ekspor.

BAB 4 KONSEP DESAIN. Orangeseed Design, desain dapat menjadi dan melakukan segala hal. Desain adalah

BAB I PENDAHULUAN. Sebagamana yang kita ketahui Fashion merupakan gaya berpakaian yang populer

BAB I PENDAHULUAN. Malabar (diluar negeri dikenal dengan Java Preanger) ini berjeniskan arabika dan

BAB I PENDAHULUAN. proses memasak. Menurut Barbaran dan Durocher (2010), secara garis besar ada 6

Perpustakaan Unika LAMPIRAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Wahyono (2009) mengatakan bahwa Indonesia adalah bangsa dan negara yang

BAB I PENDAHULUAN. Di Era modern ini, perkembangan foto dan printing mengalami peningkatan,

BAB IV METODE PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang belum terlalu terpublikasi. dari potensi wisata alamnya, Indonesia jauh lebih unggul dibandingkan

promosi batik genes bagi remaja di Surakarta Oleh :

BAB 4 METODE PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. wisata alam, wisata fashion, namun juga wisata kuliner semakin menarik banyak

BAB I PENDAHULUAN. hlm. 4). Pada pengelolaan usahanya, catering menangani penyediaan makanan

V. ULASAN KARYA PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. tertentu ( diakses pada tanggal 12 Maret 2014).

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. peringatan bahaya kepada kita. Silent killer, itulah sebutan untuk hipertensi

BAB IV KONSEP DESAIN

BAB 1 PENDAHULUAN. sesuai dengan perkembangan jaman cafe telah memiliki banyak konsep.

BAB I PENDAHULUAN. desain interior, furniture, eksterior, dan jasa pembuatan furniture. Usaha yang

BAB I PENDAHULUAN. kepuasaan pelanggan untuk memaksimalkan laba dan menjaga. keberlangsungan perusahaanya. Hal ini juga untuk memberikan kepuasan

BAB I PENDAHULUAN. Visualisasi desain menggunakan teknik 3D (3 Dimensi) seiring. perkembangan dan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi sering

BAB I PENDAHULUAN. Kekayaan sumber daya alam laut di Indonesia memiliki kualitas dan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. bagaimana suatu kota mengawasi dan mengenalkan wilayahnya serta

BAB 4 METODE PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. tingkat Internasional yang dikenal dengan Tour de Singkarak. (Kompas, 2012 : 2

BAB I PENDAHULUAN. yang tidak selalu sehat. Menurut Asteria Aritonang seperti dikutip melalui

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB IV METODE PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. untuk melakukan pembelian atas produk ataupun jasa tertentu. Minat konsumen

BAB 1 PENDAHULUAN. Kota Cirebon dan banyak diminati wisatawan-wisatawan lokal maupun mancanegara

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan teknologi pada era ini menjadi sebuah fenomena yang tidak

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sangat menggiurkan untuk sektor konsumsi dan Food and Beverages.

BAB 4 KONSEP DESAIN. Menurut Alina Wheeler, dalam buku Designing Brand Identity disebutkan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. Rebranding Usaha Pindang Bandeng Presto Sari Rasa Pak Kumis

BAB 4 METODE PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. persaingan yang ketat, media promosi sangat diperlukan dalam memasarkan. produk dan membuat produk dikenal oleh masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah

BAB 4 KONSEP DESAIN. Untuk menemukan rujukan yang tepat sebelum melakukan pendekatan desain

BAB I PENDAHULUAN. sebagai hadiah, hingga dapat menjadi ucapan selamat ketika hari raya (parcel).

BAB I PENDAHULUAN. tuntutan atau permintaan pihak pemberi tugas. Tahapan perencanaan yang. kebudayaan Indonesia serta pengaruh asing.

BAB I PENDAHULUAN. Contoh sederhananya adalah gerai-gerai McDonald s yang selalu dipadati

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sampai besar seperti cafe, rumah makan maupun restoran. Jawa Barat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

2015 STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS RUMAH MAKAN PADA SAUNG KATINEUNG RASA PUNCLUT MELALUI ANALISIS SWOT

BAB I PENDAHULUAN. Restoran aneka bali boga di Denpasar

DAFTAR ISI ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL

BAB I PENDAHULUAN. Dalam artikel Konflik Manusia Satwa Liar, Mengapa Terjadi? yang ditulis

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi menjanjikan suatu peluang dan tantangan bisnis baru bagi

BAB 1 PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya negara Indonesia ini, tuntutan untuk memenuhi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Membicarakan komunikasi dalam pemasaran berarti membicarakan. bagaimana pengaruh komunikasi dalam pemasaran dan bagaimana

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori

BAB I PENDAHULUAN. utama sebagai pengganti nasi bagi masyarakat perkotaan, salah satunya di

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Bangunan Wiki Koffie Bandung

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. Informasi berbasis teknologi telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan teori

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA

BAB 1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. CV Teroka Indonesia merupakan perusahaan yang bergerak di bidang distribusi

BAB I PENDAHULUAN. dan mengikuti kebutuhan seperti apa yang di perlukan oleh pasarnya, termasuk

BAB 4 KONSEP DESAIN. Menurut Danton Sihombing dalam bukunya yang berjudul, Tipografi dalam Desain Grafis,

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan industri pariwisata di Indonesia kian meningkat pesat setiap

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pangan merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia disamping sandang dan papan. Dalam memenuhi kebutuhan pokoknya tersebut, masyarakat memiliki selera berbeda, termasuk dalam pemilihan produk kuliner. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga tahun 2003, kata kuliner berarti masakan atau makanan. Kuliner berkaitan dengan budaya atau kebiasaan dalam menikmatinya, salah-satu yang mempengaruhinya adalah suasana tempat makanan tersebut disajikan, seperti restoran atau rumah makan. Restoran adalah suatu tempat atau bangunan yang diorganisasi secara komersial, yang menyelenggarakan pelayanan dengan baik kepada semua tamunya baik berupa makan maupun minum (Masrum, 2007, hal.7). Bisnis restoran semakin berkembang dan kompetitif, terlihat dari beragam promosi yang kita jumpai baik di media massa maupun selebaran. Ihsana dan Amir dalam bukunya yang berjudul Sukses Memiliki Restoran Tanpa Modal (2013) menyatakan bisnis kuliner tak hanya meroket secara statistik ekonomi, bisnis tersebut juga mulai merambah ke pelosok-pelosok daerah. Hal tersebut diperkuat dengan data yang terangkum Event Director Food Ingredients Asia, Vincent Brain (seperti dikutip dalam Ihsana dan Amir, 2013), Indonesia ialah konsumen bahan pangan terbesar di Asia Tenggara dengan persentase 51%. Badan Pusat Statistik juga mencatat provinsi DKI Jakarta merupakan provinsi dengan jumlah usaha restoran terbanyak yaitu mencapai 1.359 usaha. 1

Sudah banyaknya restoran yang menyajikan berbagai makanan khas mancanegara maupun daerah, menyebabkan para pebisnis kuliner juga berlombalomba untuk mencari keunggulan lain disamping rasa makanan itu sendiri. Masyarakat masa kini tidak lagi melihat keunggulan restoran hanya pada menu makanan yang dijual. Interior yang menarik dan nyaman, serta promosi yang unik dan menarik menjadi daya tarik sendiri bagi masyarakat urban. Bisnis kuliner khas Indonesia mulai merambah dan berkembang dengan beragam konsep dan harga yang bervariatif. Salah satu restoran yang memiliki potensi untuk berkembang di Jakarta adalah Dapoer Ciragil. Dapoer Ciragil merupakan salah satu rumah makan yang menyajikan berbagai jenis makanan khas Indonesia yang dibalut dengan nuansa etnik Bali modern di gerainya yang menjadi keunggulannya dibanding dengan restoran yang lain. Pemilik Dapoer Ciragil sendiripun berasal dari Bali, sedangkan nama Dapoer Ciragil diadaptasi dari nama jalan tempat restoran ini berdiri yaitu di jalan Ciragil. Dalam sembilan tahun perkembangannya, Dapoer Ciragil sudah merenovasi bangunan restorannya dan memperbesar kapasitas. Saat ini, Dapoer Ciragil memiliki kapasitas hingga seratus lima puluh orang pengunjung dengan target konsumen keluarga dan dewasa muda, yang berorientasi pada kalangan menengah keatas. Usaha yang dilakukan tidak serta merta mendapat sambutan yang baik dari masyarakat. Hal tersebut diperkuat dengan pernyataan dari pemilik sendiri bahwa omset yang didapatkan tidak bertambah secara signifikan selama 9 tahun ini, padahal pemilik sudah merenovasi restorannya dengan harapan dapat meningkatkan penjualan, oleh karena itu penulis melakukan observasi ke 2

lapangan. Menurut penelitian yang dilakukan, banyak orang diluar kawasan Jakarta Selatan yang belum mengetahui bahkan mendengar nama restoran Dapoer Ciragil. Hal tersebut menjadi kendala utama bagi Dapoer Ciragil dalam mengembangkan bisnisnya. Alasan tersebut kemudian diteliti kembali oleh penulis dan mendapatkan kesimpulan bahwa Dapoer Ciragil tidak memiliki media promosi yang cukup baik untuk memperkenalkan imagenya kepada masyarakat. Oleh karena itu, penulis mengangkat tema perancangan media promosi Dapoer Ciragil ini, yang diutamakan pada pembuatan beberapa media promosi yang dapat mewakili konsep visual Dapoer Ciragil secara tepat, menarik, serta sesuai dengan prinsip desain komunikasi visual yang baik. 1.2. Rumusan Masalah Beberapa rumusan masalah yang akan dikemukakan dalam tugas akhir ini antara lain yaitu, 1. Bagaimana membuat perancangan promosi yang dapat memenuhi kebutuhan Dapoer Ciragil? 2. Bagaimana cara membuat media promosi yang sesuai dengan kebutuhan Dapoer Ciragil? 1.3. Batasan Masalah Perancangan media promosi Dapoer Ciragil di implementasikan ke beberapa media yang diutamakan dan dikhususkan menggunakan teknik cetak. Desain yang 3

dibuat diperuntukkan bagi kalangan menengah keatas, sesuai dengan target konsumen. Penelitian dilakukan hanya disekitar Jakarta dan Tangerang. 1.4. Tujuan Tugas Akhir Tujuan dari dibuatnya tugas akhir ini adalah untuk mencari keunggulan Dapoer Ciragil yang dapat ditonjolkan dan dapat menarik perhatian masyarakat, sehingga dapat dibuat perancangan promosi melalui strategi promosi yang tepat. Pengaplikasian pada media promosi yang tepat dan sesuai dengan citra yang ingin disampaikan oleh Dapoer Ciragil kepada masyarakat merupakan tujuan akhir dibuatnya perancangan media promosi Dapoer Ciragil ini. Selain itu, dengan dibuatnya perancangan media promosi Dapoer Ciragil, diharapkan dapat menimbulkan ketertarikan bagi target konsumen dalam memilih resto dan meningkatkan penjualan Dapoer Ciragil. 1.5. Manfaat Tugas Akhir 1.5.1. Manfaat BagiPenulis Perancangan media promosi Dapoer Ciragil ini dapat menjadi tolak ukur penulis dalam mengimplementasikan ilmu dan teori yang dipelajari kedalam karya nyata. Selain itu, dengan dibuatnya tugas akhir ini membantu penulis untuk mengasah konsep dan ide kreatif yang dibutuhkan untuk mengambil keputusan dalam pemecahan masalah desain, sehingga menghasilkan desain yang tepat dan memenuhi kebutuhan masyarakat secara nyata. 1.5.2. Manfaat Bagi Masyarakat 4

Perancangan media promosi Dapoer Ciragil ini dapat membantu masyarakat untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan mengenai Dapoer Ciragil. Sehingga masyarakat dapat mengenal Dapoer Ciragil dengan segala kelebihan dan kekurangannya meskipun belum pernah datang ke lokasi. 1.5.3. Manfaat Bagi Universitas Dengan dibuatnya perancangan media promosi Dapoer Ciragil ini diharapkan dapat menjadi kajian bagi mahasiswa lainnya di Universitas Multimedia Nusantara, maupun universitas lainnya. Penulis juga berharap, dengan dibuatnya laporan tugas akhir ini dapat membantu universitas dalam mempersiapkan mahasiswanya yang sedang dalam proses penyelesaian tugas akhir. 1.6. Metode Pengumpulan Data Cara pengumpulan data yang penulis lakukan adalah menggunakan pendekatan metode penelitian kualitatif dan kuantitatif, mengenai kaitannya dengan materi pembahasan yang mendukung penulis dalam menyelesaikan tugas akhir adalah: 1. Wawancara Wawancara merupakan suatu cara pengumpulan data secara manual di dalam penelitian kualitatif. Wawancara dibagi menjadi tiga yaitu pembicaraan informal, wawancara umum yang terarah, dan wawancara terbuka (Sarwono & Lubis, 2007: 101). Wawancara penulis lakukan secara umum dan terarah dengan Ibu Adity, pemilik restoran Dapoer Ciragil, untuk mendapatkan informasi yang berkaitan dengan topik yang diambil penulis. 5

2. Studi Pustaka Studi pustaka dilakukan dengan membaca literatur untuk mengumpulkan informasi, metode pencarian data ini dilakukan tanpa menganggu obyek (Sarwono & Lubis, 2007: 102). Studi pustaka dilakukan oleh penulis dengan memanfaatkan buku-buku teori promosi, desain, restoran, yang berkaitan dengan topik yang penulis ambil. Dengan metode studi pustaka ini, diperoleh data dari buku, majalah, dan gambar-gambar yang mencakup foto atau sketsa yang berhubungan dengan topik atau materi karya tugas akhir ini. Buku, makalah, dan gambar yang digunakan berupa cetak maupun digital. Tujuan dari pustaka adalah untuk mendapatkan informasi yang nantinya akan diolah serta untuk landasan teori yang menjadi dasar untuk perancangan tugas akhir. 1.7. Metode Perancangan Kajian pada perancangan karya yang telah penulis lakukan berdasarkan atas metode pengambilan data kualitatif dan kuantitatif. Data yang diperoleh nantinya akan diolah secara bertahap oleh penulis sehingga mendapatkan kesimpulan yang akan digunakan dalam perancangan media promosi Dapoer Ciragil dan mendukung teori-teori yang dilakukan dalam perancangan karya. 6

1.8. Skematika Perancangan Berkembangnya bisnis restoran, berkembang dan berpotensinya Dapoer Ciragil, kebutuhan akan media promosi Bagaimana menonjolkan keunggulan produk, membuat media promosi yang tepat, meningkatkan ketertarikan & penjualan. Mencari keunggulan Dapoer Ciragil, membuat media promosi yang tepat, meningkatkan ketertarikan & penjualan. Media, media cetak, media elektronik, promosi, inhouse promotion, outdoor promotion, restoran, restoran formal, restoran informal, desain, bentuk, warna, tipografi. Wawancara dengan owner, Observasi lapangan, Kuisioner yang mengambil sampel disekitar Jakarta dan Tangerang. DEMOGRAFI: Wanita dan pria, umur 20-35 tahun,mahasiswa,karyawan kantor, keluarga PSIKOGRAFI: Ingin santai, melepas lelah, suka masakan Indonesia. GEOGRAFI: Jakarta dan Tangerang Memperkuat positioning dimata masyarakat, brand awareness. BIG IDEA: Bali, menonjolkan kekhasan dan nuansa bali dalam desain, namun tetap terlihat modern. TEKNIK VISUALISASI: Menggunakan teknik digital menggunakan adobe illustrator, fotografi. MEDIA: Seragam, nomor meja, desk banner, brosur, flyer, voucher, buku menu, kartu nama. 7