BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Indonesian Bank Service Excellence Monitor (BSEM 2010/ /2012)

I. PENDAHULUAN A. Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. pelayanan keuangan, maka usaha jasa perbankan selain mengedepankan

BABA II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. yang sangat berarti pada kualitas pelayanan sehingga mempengaruhi pada tingkat

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dikelola oleh bank tersebut. Dalam hal penghimpunan dana masyarakat yang

BAB I PENDAHULUAN. pemasaran yang berorientasi pada pelanggan. Pemasaran seharusnya. yang terintegrasi, yaitu berfokus pada pelanggan.

BAB I PENDAHULUAN. yang di harapkan (Expected Service).(Kotler 1997 : 20). dunia bisnis mencakup kemampuan suatu perusahaan untuk.

BAB I PENDAHULUAN. koperasi, badan usaha milik pemerintah maupun badan usaha swasta lainnya. Pihak

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi perekonomian yang sangat dinamis seperti sekarang ini menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dari industri perbankan di Surabaya dapat. menunjukkan meningkatnya jumlah nasabah yang menggunakan jasa perbankan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat pesat. Kemajuan perekonomian mencakup semua sektor, baik sektor

BAB I PENDAHULUAN. Di mana sektor perekonomian menjadi tolak ukur kemakmuran suatu Negara. Hal

BAB 1 PENDAHULUAN. kepuasan kepada pelanggan secara maksimal, karena pada dasarnya tujuan dari

BAB I PENDAHULUAN. waktu ke waktu. Hal ini ditunjukkan dengan semakin banyaknya perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Industri perbankan merupakan industri yang memiliki karakteristik unik

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Era perdagangan bebas dewasa ini, menuntut perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. memanjakan pelanggan dengan memberikan pelayanan terbaik. Para pelanggan akan

BAB 1 PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan jaman, persaingan di dalam industri semakin ketat.

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini, memberikan banyak peluang bisnis yang bisa dijadikan

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN NASABAH (Studi Kasus pada PT. BPR Sukadana Surakarta) SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. signifikan membuat lembaga-lembaga keuangan Syariah tentunya harus memiliki

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka memperoleh pengetahuan yang cukup secara terus. potensial dengan produk atau jasa yang ditawarkan.

I PENDAHULUAN. 1 Jumlah bank di Indonesia.21 Maret inibank.wordpress.com [3 Juni 2010]

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. yang terdiri dari implikasi teoritis dan implikasi praktis.

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini berisikan latar belakang, perumusan masalah, tujuan, batasan masalah, dan sistematika penulisan. 1.

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi ini, yang ditandai dengan adanya perusahaanperusahaan

BAB I PENDAHULUAN. tabungan, dan deposito, serta menyalurkan kembali dana masyarakat tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan berkembangnya jaman, persaingan dalam dunia usaha saat ini

BAB I PENDAHULUAN. menjalankan strateginya, perusahaan akan mengalami suatu kegagalan apabila

BAB I PENDAHULUAN. kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam

BAB I PENDAHULUAN. pesat menyebabkan ketatnya persaingan diantara produsen-produsen perbankan

BAB I PENDAHULUAN. menjanjikan oleh para pelaku bisnis adalah bisnis di bidang kuliner.

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan keuntungan yang sebesar-sebesarnya. Dengan semakin

BAB I PENDAHULUAN. semakin terbuka lebar bagi setiap pelaku bisnis. Melihat dari semakin ketatnya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sebagai lembaga intermediasi, pihak perbankan membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. meningkatnya jumlah nasabah yang menggunakan jasa perbankan. Para nasabah

BAB I PENDAHULUAN UKDW. tersebut mempengaruhi kondisi perkembangan dunia bisnis. Setiap

BAB I PENDAHULUAN. Dunia perbankan Indonesia saat ini terus mengalami peningkatan dalam hal Dana

I. PENDAHULUAN. Lembaga keuangan perbankan adalah instrumen penting dalam memperlancar

BAB I PENDAHULUAN. Nasabah yang puas dan setia tidak akan ragu untuk menyebarkan berita dan halhal

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i. ABSTRACT... ii. KATA PENGANTAR... iii. DAFTAR ISI... iv. DAFTAR GAMBAR... ix. DAFTAR TABEL... x BAB I... 1 PENDAHULUAN...

BAB I PENDAHULUAN. melaksanakan Customer Relationship Management atau manajemen hubungan

ANALISA INDUSTRI PERBANKAN INDONESIA 2012

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. menjadi hal yang penting dan harus dipenuhi oleh setiap produsen guna. mempertahankan pangsa pasar yang dimiliki.

BAB 1 PENDAHULUAN. menentu, yang tidak hanya menyediakan peluang tetapi juga tantangan. Begitu

BAB I PENDAHULUAN. Bakpia Pathok 25 ingin menjadikan produknya sebagai market leader. bertahan dan memenangkan persaingan pasar yang ada.

BAB I PENDAHULUAN. usaha. Teknologi informasi dan telekomunikasi yang berkembang dalam hitungan

BAB I PENDAHULUAN. pesat seiring dengan semakin berkembangnya industri perbankan syariah.

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan di dunia bisnis telah semakin ketat. Setiap perusahaan saling

BAB I PENDAHULUAN. bank yang menjadi pilihan tersebut. Keputusan nasabah untuk membuka rekening

BAB I. Pendahuluan. penelitian, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian. Perkembangan perbankan syariah di Indonesia telah menjadi tolak ukur

BAB I PENDAHULUAN. semakin ketat. Dalam menghadapi situasi tersebut, maka perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Dunia perbankan berkembang semakin kompleks dengan segala bentuk

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan memperebutkan nasabah bank di Indonesia sangat ketat.

BAB I PENDAHULUAN. paling luas dibandingkan dengan jenis usaha lainnya. Selain memiliki keanekaragaman

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Industri perbankan saat ini berkembang sangat pesat dan kompetitif. Hal

BAB I PENDAHULUAN. Ditengah perkembangan dunia industri yang sangat pesat, maka persaingan

BAB I PENDAHULUAN. Situasi persaingan bisnis perbankan dalam era saat ini semakin ketat,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. mempunyai peran penting dalam era globalisasi saat ini. Pada era ini diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. penghimpun dana dari masyarakat yang kelebihan dana (surplus unit) dalam

BAB I PENDAHULUAN. Sektor jasa dewasa ini telah mengalami peningkatan yang cukup pesat. Dinamika

BAB I PENDAHULUAN. Pengembangan sektor pariwisata merupakan salah satu upaya yang

BAB I 1. PENDAHULUAN. Pertumbuhan perbankan semakin ketat seiring perdagangan bebas.

BAB III KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITAN. semakin ketat yang membuat berbagai rumah sakit berlomba-lomba dalam

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah dan swasta, maupun perorangan menyimpan danadananya.melalui

BAB I PENDAHULUAN. bergerak di bidang keuangan. Pengertian bank menurut Undang-Undang Nomor

BAB 1 PENDAHULUAN. diperusahaan nasional maupun perusahaan asing. Perusahaan berlomba-lomba untuk

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi saat ini, persaingan dalam dunia bisnis semakin

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan usaha antar bank syariah yang semakin tajam dewasa ini telah

BAB I PENDAHULUAN. ditandai dengan adanya era globalisasi serta tersedianya arus informasi yang

sdcfdcf BAB I PENDAHULUAN merupakan suatu tantangan yang harus dihadapi dan ditangani oleh bank Syari ah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di zaman era globalisasi ini untuk melakukan transaksi, dapat digunakan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. laba, untuk itu seorang manajer harus dapat menentukan suatu kebijaksanaan

BAB I PENDAHULUAN. layanan yang mampu melayani kebutuhan dan keinginan pelanggan dengan

BAB I PENDAHULUAN. Syarat yang harus dipenuhi oleh suatu perusahaan agar dapat mencapai

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Terjadinya krisis moneter yang melanda perekonomian Indonesia. menyebabkan industri perbankan menghadapi berbagai permasalahan.

BAB 1 PENDAHULUAN. saat ini saling bersaing untuk meningkatkan pelayanannya. Bank sebagai perusahaan

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Sebelum krisis moneter pada tahun 1997, sebagian besar. perbankan di Indonesia berekspansi usaha ke kredit korporasi dan

BAB I PENDAHULUAN. semakin ketat persaingannya dari bank milik swasta, bank milik negara hingga bank

BAB I PENDAHULUAN. kecenderungan pelarian nasabah oleh masyarakat telah jauh berkurang jika

BAB I PENDAHULUAN. lingkup yang sangat luas. Dalam konteks manajemen pun kata marketing sangat

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan, dan meningkatkan kepuasan pelanggan.

BAB I PENDAHULUAN. Layanan perbankan terhadap para pensiunan merupakan bisnis jasa. segmen pensiun yang mengalami perkembangan pada saat ini, untuk

I. PENDAHULUAN. Bisnis properti tahun 2008 akan berkembang pesat, hal ini disebabkan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi transportasi saat ini yang sangat pesat membuat

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan pertumbuhan ekonomi yang semakin pesat dan otonomi

I. PENDAHULUAN. di dunia, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi berperan penting dalam. memengaruhi pembangunan nasional demi kemajuan suatu bangsa.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Kotler, 2000) Kotler et al (2002)

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan dan perkembangan ekonomi sekarang ini menyebabkan persaingan bisnis semakin ketat, terutama dalam bidang perbankan, tidak sedikit bank-bank baru bermunculan dengan menawarkan berbagai macam produk yang sangat bervariasi. Dengan masuknya bank-bank asing ke Indonesia, haruslah ditanggapi dengan serius oleh pihak regulator dalam hal ini Bank Indonesia dan juga industri perbankan nasional. Tentunya bank-bank asing tersebut sudah dapat dipastikan membawa sistem dan strategi bisnis yang terbaik yang telah mereka implementasikan sekian lama di negeri mereka. Oleh karena itu, bank-bank nasional khususnya bank-bank pemerintah harus bisa bersaing lebih kompetitif lagi untuk memenangkan persaingan dalam industri perbankan ini. (http://suarapembaca.detik.com) Dalam persaingan di dunia bisnis perbankan yang semakin kompetitif. Salah satu faktor utama yang dapat mempengaruhi tingkat pertumbuhan simpanan nasabah adalah dengan memberikan penawaran produk yang bervariatif sesuai dengan keinginan konsumen. Untuk itu setiap bank harus berusaha membuat produk yang dapat menarik minat konsumen untuk membelinya, karena produk yang ditawarkan antar bank pada dasarnya hampir sama dan mudah ditiru. Oleh karena itu keunggulan bersaing pada bisnis ini terutama berasal dari kemampuan suatu bank untuk memenuhi kebutuhan pelanggan atau nasabahnya. Agar produk yang ditawarkan oleh bank dapat diterima oleh nasabah, maka bank harus memberikan nilai yang lebih kepada nasabah dengan memberikan produk yang berkualitas dan sesuai dengan harapan konsumen. Pemilihan produk bank oleh nasabah seringkali lebih didasarkan pada aspek informasi mengenai manfaat yang akan diperoleh dari produk bank tersebut. Hal ini

2 pada satu sisi terjadi karena pada umumnya informasi mengenai produk bank yang disediakan bank belum menjelaskan secara berimbang antara manfaat, risiko maupun biaya-biaya yang melekat pada suatu produk bank. Oleh karena itu, tidak jarang timbul perselisihan antara bank dengan nasabah yang disebabkan karena adanya kesenjangan informasi mengenai karakteristik produk bank yang ditawarkan kepada nasabah. Akibatnya, hak-hak nasabah untuk mendapatkan informasi yang lengkap, akurat, terkini, dan utuh menjadi tidak terpenuhi. Pada sisi lain, kurangnya informasi yang memadai mengenai produk bank memungkinkan terjadinya penyimpanganpenyimpangan kegiatan usaha perbankan yang dapat merugikan nasabah, sehingga diperlukan adanya transparansi informasi mengenai produk bank untuk meningkatkan good governance di sektor perbankan.(http://www.bi.go.id) Dengan banyaknya jumlah bank yang berdiri saat ini, terdapat beberapa alasan yang menjadi bahan pertimbangan konsumen untuk menjadi nasabah pada suatu bank yang menjadi pilihan tersebut. Alasan tersebut salah satunya karena berbagai macam produk yang bervariatif yang ditawarkan oleh suatu bank. Terkadang konsumen menjadi nasabah dari dua atau lebih bank, dikarenakan adanya kebutuhan produk atau jasa yang tidak dapat terpenuhi dari salah satu bank tersebut. Berikut merupakan tabel peringkat bank dalam bisnis perbankan menurut tingkat simpanan nasabah yang dimiliki masing-masing bank di indonesia:

3 Tabel 1.1 Peringkat 20 Besar Bank di Indonesia Menurut Simpanan Nasabah Dalam Jutaan Rupiah Bandung No Bank Simpanan No Bank Simpanan 1 MANDIRI 326,578 11 CITIBANK 37,511 2 BRI 259,342 12 BUKOPIN 37,054 3 BCA 255,030 13 MEGA 32,791 4 BNI 179,930 14 BANK BJB 32,738 5 CIMB NIAGA 104,427 15 HSBC 31,720 6 DANAMON 66,320 16 OCBCNISP 30,852 7 PANIN 62,407 17 DBS 23,549 8 BII 51,848 18 STANDARD CHARTERED 19,327 9 PERMATA 48,919 19 UOB BUANA 16,960 10 BTN 38,453 20 TOKYO MITSUBISHI 16,960 Sumber : www.bi.go.id Bank BJB adalah salah satu perusahaan yang bergerak di bidang perbankan yang memiliki berbagai macam produk yang dibutuhkan masyarakat.bank BJB bertekad mencapai visi untuk meraih peringkat sepuluh bank tersehat dan terbesar se- Indonesia. Namun saat ini Bank BJB masih dalam peringkat atau ranking ke empat belas, sehingga berbagai upaya dalam menuju ranking sepuluh besar tersebut masih terus dilakukan, salah satunya dengan meningkatkan dan mengembangkan berbagai macam produk yang dapat dipilih oleh masyarakat. Dalam rangka memenuhi harapan tersebut, saat ini PT. Bank BJB menawarkan beberapa produk yang dapat dipilih oleh konsumen akan jasa layanan perbankan. (http://bataviase.co.id/node). Sangat disadari bahwa kualitas pelayanan akan sangat berpengaruh terhadap loyalitas nasabah, hal ini mendorong pihak Bank BJB untuk lebih meningkatkan lagi kualitas pelayanan kepada para nasabahnya, namun pada kenyataannya ada beberapa nasabah yang merasakan kinerja akan kualitas pelayanan yang diberikan kepada nasabah tidak maksimal hal ini berdampak pada loyalitas nasabah menurun sehingga tidak sedikit nasabah bank tersebut berpindak kepada bank negeri atau bank swasta

4 lain, padahal Bank BJB merupakan bank negeri setara dengan Bank BNI, Mandiri dan BRI, hal ini menjadi permasalahan pihak bank kepada para nasabahnya, masalah yang ditimbulkan adalah dari segi kualitas pelayanan yang diberikan terhadap nasabah menjadikan suatu perhatian penting bagi proses kemajuan bank itu sendiri. Oleh karena itu Bank BJB Cab Tamansari Bandung perlu melakukan penerapan strategi pengembangan kualitas jasa agar menimbulkan persepsi yang baik bagi nasabah dalam dimensi strategi pengembangan kualitas jasa. Salah satu faktor keberhasilan suatu perusahaan tercermin dari kemampuannya dalam menciptakan loyalitas nasabah. Loyalitas adalah dengan meningkatkan kinerja kualitas jasanya, karena nasabah yang loyal tidak hanya membeli ulang suatu barang dan jasa, tetapi juga mempunyai komitmen dan sikap yang positif terhadap perusahaan, misalnya dengan merekomendasikan orang lain untuk menggunakan jada tersebut. Oleh karena itu, perusahaan berupaya meningkatkan loyalitas pelanggan dengan menciptakan langkah kreatif dan inovatif sehingga respon nasabah dapat diketahui setelah memanfaatkan jasa layanan tersebut. Berdasarkan implementasi strategi pengembangan kualitas pelayanan melalui dimensi reliability, responsiveness, assurance,empathy, dan tangibles, kinerja yang dilakukan senantiasa mengacu p ada dimensi strategi pengembangan kualitas pelayanan yang diharapkan dapat meningkatkan loyalitas nasabah Bank BJB Cab Tamansari. Kualitas jasa harus dimulai dari kebutuhan pelanggan dan berakhir dengan kepuasan nasabah serta persepsi positif terhadap kualitas pelayanan itu sendiri, pengaruh terhadap loyalitas sehingga dapat meningkatkan keuntungan bagi perusahaan dari berbagai aspek. Griffin (2007:31) mengemukkan dan mendefinisikan loyalitas (loyalty) sebagai berikut: Penggunaan rutin konsumen yang didasarkan pada unit pengandalan keputusan

5 Dari definisi-definisi tersebut dapat diketahui bahwa pelanggan yang loyal memiliki komitmen dan sikap positif terhadap perusahaan jasa dengan merekomendasikan barang atau jasa dari perusahaan tersebut kepada orang lain. Tabel 1.2 Jumlah Nasabah Bank BJB KC Tamansari Bandung Menurut Simpanan Nasabah Dalam Jutaan Rupiah Pada Tahun 2009-2012 Tahun Tabungan Dalam % 2009 357.000.000 9,9% 2010 490.000.000 13,6% 2011 2.348.000.000 65% 2012 417.000.000 11,5% Sumber :www.bankbjb.co.id. Berdasarkan tabel 1.2, maka dapat diketahui persentase perkembangan jumlah nasabah yang berfluktuasi dari tahun 2009-2012. Hal ini menjadi masalah yang dihadapi oleh perusahaan dalam mempertahankan tingkat pertumbuhan nasabahnya. Menanggapi hal tersebut, Bank BJB perlu merumuskan strategi kualitas pelayanan yang terbaik bagi perusahaan dalam Berdasarkan latar belakang di atas maka, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul : PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP LOYALITAS NASABAH BANK BJB KC TAMANSARI BANDUNG (Survei Pada Nasabah Bank BJB Cab. Tamansari Bandung). 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang dan permasalahan yang telah diuraikan diatas, kinerja kualitas pelayanan dalam meningkatkan kepuasan nasabah, maka dapat

6 diidentifikasikan beberapa masalah yang akan diteliti dan dibahas yaitu sebagai berikut : 1. Bagaimana tanggapan nasabah tentang kualitas pelayanan pada PT. Bank BJB KC Tamansari Bandung? 2. Bagaimana loyalitas nasabah pada PT. Bank BJB KC Tamansari Bandung? 3. Bagaimana pengaruh kinerja kualitas pelayanan terhadap loyalitas nasabah pada PT. Bank BJB KC Tamansari Bandung? 1.3 Maksud dan Tujuan Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil temuan mengenai : 1. Tanggapan nasabah tentang kinerja kualitas pelayanan pada PT. Bank BJB KC Tamansari Bandung? 2. Tingkat loyalitas nasabah pada PT. Bank BJB KC Tamansari Bandung? 3. Pengaruh kinerja kualitas pelayanan terhadap loyalitas nasabah pada PT. Bank BJB KC Tamansari Bandung? 1.4. Kegunaan Penelitian Penulisan penelitian ini diharapkan bisa memberikan manfaat kegunaan teoritis maupun praktis. a. Kegunaan Teoritis Sebagai bahan pembelajaran dalam pengembangan ilmu pengetahuan yang dapat memperluas kajian ilmu pemasaran hospitality, yang berkaitan dengan strategi pengembanagn kualitas jasa yang terdiri dari reliability, responsiveness, assurance, empathy, dan tangibles terhadap loyalitas nasabah, sehingga hasil penelitian ini dapat

7 memberikan petunjuk atau masukan bagi jurusan Manajemen Industri Katering khususnya, dan bagi para peneliti objek yang serupa. b. Kegunaan Praktis Secara praktis hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi PT. Bank BJB KC Tamansari Bandung dalam upaya meningkatkan kualitas jasa yang terdiri dari reliability, responsiveness, assurance, empathy, dan tangibles terhadap loyalitas nasabah melalui kinerja kualitas jasa sehingga dapat meningkatkan loyalitas nasabah PT. Bank BJB KC Tamansari Bandung. 1.5. Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Industri jasa pada saat ini merupakan sektor ekonomi yang sangat besar dan tumbuh sangat pesat.pertumbuhan tersebut selain diakibatkan oleh pertumbuhan jenis jasa yang sudah ada sebelumnya, juga disebabkan oleh munculnya jenis jasa baru, sebagai akibat dari tuntutan dan perkembangan teknologi. Dipandang dari konteks globalisasi, pesatnya pertumbuhan bisnis jasa antar negara ditandai dengan meningkatnya intensitas pemasaran lintas negara serta terjadinya aliansi berbagai penyedia jasa di dunia. PT. Bank BJB KC Tamansari Bandung pada dasarnya telah menerapkan strategi yang digunakaan dalam mendukung kegiatan pemasaran melalui pemasaran jasa. Menurut Wykof dalam Fandy Tjiptono (2009:260) bahwa, kualitas jasa merupakan tingkat keunggulan yang diharapkan dan pengendalian atas keunggulan tersebut untuk memenuhi keinginan konsumen. Menurut Zeithaml (2013:87) Riset dan literatur manajemen jasa mengungkap bahwa terdapat lima dimensi kualitas jasa, ini dapat digunakan sebagai rerangka perencanaan yang berdampak pada strategi mengembangkan dan pelaksanaannya, yaitu :

8 reliability responsiveness assurance empathy empathy Customer Satisfaction Sumber : Modifikasi dari Zeithaml (2013) GAMBAR 1.1 KERANGKA TEORITIS KUALITAS JASA Pada dasarnya dengan mengetahui dasar organisasi bisnis yang sebenarnya, maka kepuasan konsumen menjadi tolak ukur keberhasilan kualitas jasa yang dibuat oleh perusahaan. sehingga modal utama bagi perusahaan untuk mendapatkan tingkat loyalitas nasabah. Maka jelaslah apa yang telah dipaparkan dalam kerangka pemikiran di atas bahwa, kinerja kualitas jasa merupakan faktor yang sangat penting bagi perusahaan karena dapat menciptakan tingkat loyalitas nasabah. Loyalitas didefinisikan sebagai suatu sikap yang ditujukan oleh konsumen terhadap penyediaan produk atau jasa. Seorang konsumen akan menunjukan sikap loyalnya jika suatu perusahaan mampu memberikan kualitas jasa yang baik. Konsumen yang loyal adalah seorang konsumen yang selalu membeli kembali dari provider atau penyedia jasa yang sama dan memilihara suatu sikap positif terhadap penyedia jasa itu dimasa yang akan datang. Menurut definisi-definisi mengenai loyalitas tersebut dapat disimpulkan bahwa loyalitas adalah suatu perilaku pembelian yang mengarah kepada suatu

9 komitmen untuk membeli atapun mendukung kembali produk atau jasa di masa depan. Dari pemikiran tersebut di atas, Paradigma penelitian yang penulis ambil adalah sebagai berikut: Kualitas Pelayanan (X) Loyalitas (Y) Reliability Responsiveness Assurance mpathy tangibles 1.Suspect 2.Prospect 3.Disqualified Prospect(prospek yang didiskualifikasi) 4.FirstTime Customer (pelanggan pertamakali) 5.Repeat Customer (pelanggan berulang) 6.Clients 7.Advocates Gambar 1.2 Paradigma Penelitian Kinerja Kualitas Terhadap Loyalitas Nasabah

10 1.6. Hipotesis Sugiyono (2011;51) Mengemukakan hipotesis sebagai jawaban sementara terhadap identifikasi masalah penelitian. Dikatakan sementara karena jawaban hanya berdasarkan kepada teori yang relevan bukan berdasarkan faktafakta empiris yang diperoleh dari pengumpulan data. Hipotesis dalam penelitian ini adalah: Terdapat pengaruh yang signifikan antara kinerja kualitas yang terdiri dari reliability, responsiveness, assurance, empathy, dan tangibles terhadap loyalitas nasabah PT. Bank BJB KC Tamansari Bandung. 1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian Dalam penelitian ini, penulis mengambil lokasi di PT. Bank BJB KC Tamansari Bandung yang beralamat di JL. Tamansari no.18 Bandung, waktu penelitian pada bulan Oktober 2013 sampai saat ini.

11