BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Dari hasil survei inventaris jalan didapat data-data ruas Jalan Pintu Satu Senayan. Panjang. ( m )

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN. mengenai rekapitulasi untuk total semua jenis kendaraan, volume lalulintas harian

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Data hasil pengamatan dari studi kasus Jalan Ngasem Yogyakarta

Gambar 4.1 Potongan Melintang Jalan

DAMPAK PUSAT PERBELANJAAN SAKURA MART TERHADAP KINERJA RUAS JALAN TRANS SULAWESI DI KOTA AMURANG

Pengaruh Variasi Nilai emp Sepeda Motor Terhadap Kinerja Ruas Jalan Raya Cilember-Raya Cibabat, Cimahi ABSTRAK

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Data Hotel Malioboro. yang menampung sebanyak 12 unit kendaraan mobil penumpang. Luas lahan. B. Data Geometri Jalan

II. TINJAUAN PUSTAKA. berupa jalan aspal hotmix dengan panjang 1490 m. Dengan pangkal ruas

STUDI PERBANDINGAN ARUS LALU LINTAS SATU ARAH DAN DUA ARAH PADA RUAS JALAN PURNAWARMAN, BANDUNG FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL

BAB III LANDASAN TEORI. karakteristik arus jalan, dan aktivitas samping jalan.

Jurnal Sipil Statik Vol.2 No.1, Januari 2014 (29-36) ISSN:

BAB III LANDASAN TEORI

ANALISA DAMPAK PEMBANGUNAN RUMAH SAKIT SILOAM MANADO TERHADAP KINERJA LALU LINTAS RUAS JALAN SAM RATULANGI DAN PIERE TENDEAN MANADO

ANALISIS KINERJA LALU LINTAS JAM SIBUK PADA RUAS JALAN WOLTER MONGINSIDI

Kata Kunci : Kinerja Ruas Jalan, Derajat Kejenuhan, Tingkat Pelayanan, Sistem Satu Arah

PENGARUH PARKIR BADAN JALAN TERHADAP KINERJA RUAS JALAN ( Studi Kasus Jalan Brigjen Katamso Tanjung Karang Pusat )

ANALISA KINERJA RUAS JALAN HASANUDDIN KOTA MANADO

BAB III LANDASAN TEORI. kapasitas. Data volume lalu lintas dapat berupa: d. Arus belok (belok kiri atau belok kanan).

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

ANALISIS PENGARUH PELEBARAN RUAS JALAN TERHADAP KINERJA JALAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

ANALISIS KARAKTERISTIK PARKIR PINGGIR JALAN (ON STREET PARKING) DAN PENGARUHNYA TERHADAP KINERJA JALAN (STUDI KASUS: JALAN LEGIAN)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISA KERJA RUAS JALAN S. TUBUN

BAB III LANDASAN TEORI. Pengolongan jenis kendaraan sebagai berikut : Indeks untuk kendaraan bermotor dengan 4 roda (mobil penumpang)

Nursyamsu Hidayat, Ph.D.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

RINGKASAN SKRIPSI ANALISIS TINGKAT PELAYANAN JALAN SISINGAMANGARAJA (KOTA PALANGKA RAYA)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISIS KAPASITAS, TINGKAT PELAYANAN, KINERJA DAN PENGARUH PEMBUATAN MEDIAN JALAN. Adhi Muhtadi ABSTRAK

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

ANALISIS LALU LINTAS AKIBAT PARKIR DI BADAN JALAN (STUDI KASUS DI JALAN JENDERAL SUDIRMAN AMBARAWA) TUGAS AKHIR SARJANA STRATA SATU

STUDI KAPASITAS, KECEPATAN, DAN DERAJAT KEJENUHAN JALAN PURNAWARMAN, BANDUNG

II. TINJAUAN PUSTAKA. Karakteristik suatu jalan akan mempengaruhi kinerja jalan tersebut.

Volume pada saat pasar beroperasi. Kend. Berat (kend / jam)

BAB IV PENGOLAHAN DATA DAN PEMBAHASAN

ANALISIS HAMBATAN SAMPING AKIBAT AKTIVITAS PERDAGANGAN MODERN (Studi Kasus : Pada Jalan Brigjen Katamso di Bandar Lampung)

II. TINJAUAN PUSTAKA. kecepatan bebas ruas jalan tersebut mendekati atau mencapai

11.8. Tingkat Pelayanan 10

TINJAUAN PUSTAKA. Kinerja atau tingkat pelayanan jalan menurut US-HCM adalah ukuran. Kinerja ruas jalan pada umumnya dapat dinyatakan dalam kecepatan,

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

DAFTAR ISTILAH. lingkungan). Rasio arus lalu lintas (smp/jam) terhadap kapasitas. (1) Kecepatan rata-rata teoritis (km/jam) lalu lintas. lewat.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bertujuan untuk bepergian menuju arah kebalikan (Rohani, 2010).

Kata kunci : Kinerja ruas jalan, Derajat kejenuhan, On street parking

DERAJAT KEJENUHAN JALAN DUA ARAH DENGAN MAUPUN TANPA MEDIAN DI KOTA BOGOR. Syaiful 1, Budiman 2

BAB III LANDASAN TEORI. manajemen sampai pengoperasian jalan (Sukirman 1994).

Analisis Kapasitas Ruas Jalan Raja Eyato Berdasarkan MKJI 1997 Indri Darise 1, Fakih Husnan 2, Indriati M Patuti 3.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

IV. DATA PENELITIAN. Beberapa data primer yang diperoleh melalui survei langsung di lapangan meliputi kondisi

Studi Pemindahan Lokasi Parkir dari On-street Parking Menjadi Offstreet. (Studi Kasus Jalan Dhoho Kediri)

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

EVALUASI KINERJA RUAS JALAN IR. H. JUANDA, BANDUNG

ANALISIS TINGKAT PELAYANAN JALAN (Studi Kasus Jalan Medan Banda Aceh km s.d km )

ANALISA HAMBATAN SAMPING TERHADAP TINGKAT PELAYANAN JALAN RAYA (Studi kasus : Sepanjang 200 M Pada Ruas Jalan Imam Bonjol Kota Metro)

PENGARUH HAMBATAN SAMPING TERHADAP KINERJA RUAS JALAN RAYA SESETAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH TARIKAN MANADO TOWN SQUARE TERHADAP LALU LINTAS DI RUAS JALAN BOULEVARD MANADO

ANALISA DAMPAK HAMBATAN SAMPING DAN U-TURN TERHADAP KECEPATAN KENDARAAN (STUDI KASUS DEPAN PASAR FLAMBOYAN JALAN GAJAH MADA KOTA PONTIANAK)

ANALISIS KAPASITAS JALAN TERHADAP KEMACETAN

DAFTAR ISI. Halaman HALAMAN JUDUL LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERSETUJUAN KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR NOTASI DAN SINGKATAN

Gambar 2.1 Keterkaitan Antar Subsistem Transportasi (Tamin, 2000)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) 1997, jalan perkotaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ARUS DAN KAPASITAS JALAN JENDRAL SUDIRMAN, SALATIGA, JAWA TENGAH. Oleh : DANIEL RASHOKY SIMALANGO NPM :

PENGANTAR TRANSPORTASI

TINJAUAN PUSTAKA. Lalu lintas di dalam Undang-undang No 22 tahun 2009 didefinisikan sebagai. melalui manajemen lalu lintas dan rekayasa lalu lintas.

BAB IV HASIL DAN ANALISA. kondisi geometrik jalan secara langsung. Data geometrik ruas jalan Kalimalang. a. Sistem jaringan jalan : Kolektor sekunder

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA

DAMPAK LALU LINTAS AKIBAT PEMBANGUNAN APARTEMEN BALI KUTA RESIDENCE (BKR) Di KUTA, BALI

ANALISA KEPADATAN ARUS LALU LINTAS PADA RUAS JALAN RAYA MASTRIP STA KOTA SURABAYA DENGAN PENDEKATAN LINIER TUGAS AKHIR

RENCANA JALAN TOL TENGAH DI JL. AHMAD YANI SURABAYA BUKAN MERUPAKAN SOLUSI UNTUK PENGURANGAN KEMACETAN LALU-LINTAS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERBANDINGAN KARAKTERISTIK ARUS LALU LINTAS DI RUAS JALAN GUNUNG SARI (STA STA 2+820) KOTA SURABAYA DENGAN MODEL UNDERWOOD DAN MODEL GREENSHIELD

BAB III LANDASAN TEORI

PENGARUH PARKIR DI BADAN JALAN TERHADAP LALULINTAS DI RUAS JALAN SLAMET RIYADI SURAKARTA

PENGARUH HAMBATAN SAMPING TERHADAP KECEPATAN DAN KAPASITAS JALAN H.E.A MOKODOMPIT KOTA KENDARI

BAB IV ANALISA DAN PENGOLAHAN DATA

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

STUDI PARAMETER LALU LINTAS DAN KINERJA JALAN TOL RUAS MOHAMMAD TOHA BUAH BATU

ANALISIS KINERJA RUAS JALAN MENURUT MKJI 1997 ( Studi Kasus : Jalan Sulawesi Denpasar, Bali ) Oleh : Ngakan Putu Ari Kurniadhi NPM.

EVALUASI FAKTOR PENYESUAIAN HAMBATAN SAMPING MENURUT MKJI 1997 UNTUK JALAN SATU ARAH

STUDI EVALUASI PELAYANAN PARKIR DI JALAN SAMANHUDI KOTA GRESIK

STUDI KECEPATAN DAN DERAJAT KEJENUHAN JALAN TOL RUAS PASTEUR BAROS

DAFTAR ISI. Halaman Judul Pengesahan Persetujuan Motto dan Persembahan ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR

III. METODOLOGI PENELITIAN

PENGARUH HAMBATAN SAMPING TERHADAP KAPASITAS JALAN DAN KECEPATAN KENDARAAN DI JALAN A.M. SANGAJI

STUDY EFFECT OF THE PROPORTION OF MOTORCYCLES ON THE ROAD WITH A MEDIAN PERFORMANCE

ANALISIS EFEKTIVITAS ZONA SELAMAT SEKOLAH DAN KINERJA RUAS JALAN

Gambar 5.8 Grafik hubungan hambatan samping (SF) dan kecepatan

BAB III LANDASAN TEORI

ANALISIS TINGKAT PELAYANAN JALAN PADA RUAS JALAN SETIABUDI SEMARANG. Laporan Tugas Akhir

III. METODOLOGI PENELITIAN. yang dibutuhkan yang selanjutnya dapat digunakan untuk dianalisa sehingga

Analisa Kapasitas Pada Ruas Jalan Jenderal Sudirman di Kota Martapura Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur

Transkripsi:

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisa Ruas Jalan 4.1.1 Inventarisasi Geometrik Jalan Dari hasil survei inventaris jalan didapat data-data ruas Jalan Pintu Satu Senayan sebagai berikut : Tabel 4.1 Inventaris jalan No Nama Jalan Panjang ( m ) Lebar ( m ) Jumlah lajur 1 Pintu Satu Senayan 2300 12 4 Tampak melintang ruas jalan Pintu Satu Senayan Sisi A sisi B 3.5 6 1.5 6 3.5 Sisi A Sisi B Total Rata-rata Lebar Jalur (m ) 6.0 6.0 12.0 6.0 Kerb (k) atau bahu (b) K K - - Jarak kerb (m) 3.5 3.5 - - Jarak bahu (m) - - - - Bab IV Analisis dan Pembahasan IV - 1

4.1.2 Analisa Volume lalu lintas 4.1.2.1 Analisa Arus Kendaraan Dari hasil survei yang terdiri dari 6 (enam) jenis kendaraan dibagi menjadi 2 (dua) golongan untuk memudahkan analisa yaitu kendaraan ringan (sedan, Mini bus, truk kecil dan motor) dan kendaraan berat (truk besar dan bus). Untuk data kendaraan dapat dilihat pada tabel L1. Jl. Asia Afrika 4.1.2.2 Analisa Jumlah Arus Kendaraan Dalam SMP Analisa jumlah arus kendaraan dihitung semua jenis kendaraan dalam smp untuk tiap jamnya tujuan untuk mengetahui volume terbesar. Survei volume lalu lintas yang dilakukan pada ruas jalan Pintu Satu Senayan yang difokuskan pada Bab IV Analisis dan Pembahasan IV - 2

ruas jalan di lokasi pengamatan yang mengalami perubahan jumlah volume lalulintas. Selanjutnya volume lalulintas pada ruas jalan tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 4.2 Hasil total analisa volume kendaraan pada ruas Jl. Pintu Satu Senayan Hari : Senin, 12 Juli 2010 Waktu Kend Smp Waktu Kend Smp 7.00-7.15 378 232.5 16.00 16.15 426 267.2 7.15-7.30 400 248.9 16.15 16.30 474 301.15 7.30-7.45 392 252.15 16.30 16.45 443 273.5 7.45-8.00 389 246 16.45 17.00 462 272.85 8.00-8.15 376 234.85 17.00 17.15 431 270.9 8.15-8.30 371 228.9 17.15 17.30 466 302.15 8.30-8.45 380 246.9 17.30 17.45 444 297.95 8.45-9.00 378 242.45 17.45 18.00 417 262.75 Jumlah 3064 1932.65 Jumlah 3563 2248.45 Bab IV Analisis dan Pembahasan IV - 3

Grafik 4.1 Analisa Jumlah Arus Kendaraan dalam SMP (Arah S-U) Hari Senin, 12 Juli 2010 350 300 301.15 302.15 297.95 Jumlah Arus Kendaraan 250 200 150 100 232.5 248.9 252.15 246 234.85 228.9 246.9 242.45 267.2 273.5 272.85 270.9 262.75 50 0 7.00-7.15 7.15-7.30 7.30-7.45 7.45-8.00 8.00-8.15 8.15-8.30 8.30-8.45 8.45-9.00 16.00 16.15 16.15 16.30 16.30 16.45 16.45 17.00 17.00 17.15 17.15 17.30 17.30 17.45 17.45 18.00 Waktu Smp Tabel 4.3 Hasil total analisa volume kendaraan pada ruas Jl. Pintu Satu Senayan Hari : Selasa, 13 Juli 2010 Waktu Kend Smp Waktu Kend Smp 7.00-7.15 394 243.25 16.00 16.15 403 255.25 7.15-7.30 392 243.5 16.15 16.30 385 247 7.30-7.45 372 230.45 16.30 16.45 379 230.5 7.45 8.00 361 226.95 16.45 17.00 397 245.5 8.00 8.15 375 231 17.00 17.15 389 247.25 8.15 8.30 400 254.55 17.15 17.30 381 246.75 8.30 8.45 373 238.2 17.30 17.45 352 210.25 8.45 9.00 373 239.5 17.45 18.00 399 254.25 Jumlah 3040 1907.4 Jumlah 3085 1936.75 Bab IV Analisis dan Pembahasan IV - 4

Grafik 4.2 Analisa Jumlah Arus Kendaraan dalam SMP (Arah S-U) Hari Selasa, 13 Juli 2010 300 Jumlah Arus Kendaraan 250 200 150 100 243.25 243.5 230.45 226.95 231 254.55 238.2 239.5 255.25 247 230.5 245.5 247.25 246.75 210.25 254.25 50 0 7.00-7.15 7.15-7.30 7.30-7.45 7.45-8.00 8.00-8.15 8.15-8.30 8.30-8.45 8.45-9.00 16.00 16.15 16.15 16.30 16.30 16.45 16.45 17.00 17.00 17.15 17.15 17.30 17.30 17.45 17.45 18.00 Waktu Smp Tabel 4.4 Hasil total analisa volume kendaraan pada ruas Jl. Pintu Satu Senayan Hari : Rabu, 14 Juli 2010 Waktu Kend Smp Waktu Kend Smp 7.00 7.15 404 253.45 16.00 16.15 397 252.25 7.15 7.30 396 242.25 16.15 16.30 393 241.5 7.30 7.45 373 231.65 16.30 16.45 391 250.75 7.45 8.00 391 249.3 16.45 17.00 348 224.25 8.00 8.15 374 237.5 17.00 17.15 407 258.5 8.15 8.30 356 222.35 17.15 17.30 399 244.5 8.30 8.45 345 214.7 17.30 17.45 401 252.5 8.45 9.00 337 211.2 17.45 18.00 359 227.75 Jumlah 2976 1862.40 Jumlah 3095 1952 Bab IV Analisis dan Pembahasan IV - 5

Grafik 4.3 Analisa Jumlah Arus Kendaraan dalam SMP (Arah S-U) Hari Rabu, 14 Juli 2010 300 Jumlah Arus Kendaraan 250 200 150 100 253.45 242.25 231.65 249.3 237.5 222.35 214.7 211.2 252.25 241.5 250.75 224.25 258.5 244.5 252.5 227.75 50 0 7.00-7.15 7.15-7.30 7.30-7.45 7.45-8.00 8.00-8.15 8.15-8.30 8.30-8.45 8.45-9.00 16.00 16.15 16.15 16.30 16.30 16.45 16.45 17.00 17.00 17.15 17.15 17.30 17.30 17.45 17.45 18.00 Waktu Smp Tabel 4.5 Hasil total analisa volume kendaraan pada ruas Jl. Pintu Satu Senayan Hari : Kamis, 15 Juli 2010 Waktu Kend Smp Waktu Kend Smp 7.00 7.15 412 258.25 16.00 16.15 383 231.7 7.15 7.30 395 246.15 16.15 16.30 390 241.5 7.30 7.45 383 232.25 16.30 16.45 376 242.35 7.45 8.00 386 244.85 16.45 17.00 396 253.9 8.00 8.15 384 242.3 17.00 17.15 384 233.45 8.15 8.30 379 232.95 17.15 17.30 390 241.15 8.30 8.45 369 221.25 17.30 17.45 382 245.7 8.45 9.00 348 214.7 17.45 18.00 388 248.7 Jumlah 3056 1892.7 Jumlah 3089 1938.45 Bab IV Analisis dan Pembahasan IV - 6

Grafik 4.4 Analisa Jumlah Arus Kendaraan dalam SMP (Arah S-U) Hari Kamis, 15 Juli 2010 300 Jumlah Arus Kendaraan 250 200 150 100 258.25 246.15 232.25 244.85 242.3 232.95 221.25 214.7 231.7 241.5 242.35 253.9 233.45 241.15 245.7 248.7 50 0 7.00-7.15 7.15-7.30 7.30-7.45 7.45-8.00 8.00-8.15 8.15-8.30 8.30-8.45 8.45-9.00 16.00 16.15 16.15 16.30 16.30 16.45 16.45 17.00 17.00 17.15 17.15 17.30 17.30 17.45 17.45 18.00 Waktu Smp Tabel 4.6 Hasil total analisa volume kendaraan pada ruas Jl. Pintu Satu Senayan Hari : Jum at, 16 Juli 2010 Waktu Kend Smp Waktu Kend Smp 7.00 7.15 406 254.5 16.00 16.15 401 255.9 7.15 7.30 391 242.5 16.15 16.30 408 256.7 7.30 7.45 411 254.85 16.30 16.45 406 257.9 7.45 8.00 382 240.65 16.45 17.00 391 251.35 8.00 8.15 367 239.5 17.00 17.15 394 252.45 8.15 8.30 379 244 17.15 17.30 395 252.7 8.30 8.45 389 242.4 17.30 17.45 405 254.45 8.45-9.00 350 218.95 17.45 18.00 403 250.05 Jumlah 3075 1937.35 Jumlah 3203 2013.5 Bab IV Analisis dan Pembahasan IV - 7

Grafik 4.5 Analisa Jumlah Arus Kendaraan dalam SMP (Arah S-U) Hari Jum'at, 16 Juli 2010 270 Jumlah Arus Kendaraan 260 250 240 230 220 210 254.5 242.5 254.85 240.65 239.5 244 242.4 218.95 255.9 256.7 257.9 251.35 252.45 252.7 254.45 250.05 200 190 7.00-7.15 7.15-7.30 7.30-7.45 7.45-8.00 8.00-8.15 8.15-8.30 8.30-8.45 8.45-9.00 16.00 16.15 16.15 16.30 16.30 16.45 16.45 17.00 17.00 17.15 17.15 17.30 17.30 17.45 17.45 18.00 Waktu Smp Tabel 4.7 Hasil total analisa volume kendaraan pada ruas Jl. Pintu Satu Senayan Hari : Sabtu, 17 Juli 2010 Waktu Kend Smp Waktu Kend Smp 7.00-7.15 349 211.05 16.00 16.15 308 203.6 7.15-7.30 335 201.35 16.15 16.30 283 180.45 7.30-7.45 323 198 16.30 16.45 292 181.2 7.45-8.00 304 180.65 16.45 17.00 308 195.7 8.00-8.15 301 184.4 17.00 17.15 303 181.7 8.15-8.30 285 172.7 17.15 17.30 266 167.4 8.30-8.45 279 170.85 17.30 17.45 285 178.15 8.45-9.00 264 159.4 17.45 18.00 320 196.45 Jumlah 2440 1478.4 Jumlah 2365 1484.65 Bab IV Analisis dan Pembahasan IV - 8

Grafik 4.6 Analisa Jumlah Arus Kendaraan dalam SMP (Arah S-U) Hari Sabtu, 17 Juli 2010 250 Jumlah Arus Kendaraan 200 150 100 50 211.05 201.35 198 180.65 184.4 172.7 170.85 159.4 203.6 180.45 181.2 195.7 181.7 167.4 178.15 196.45 0 7.00-7.15 7.15-7.30 7.30-7.45 7.45-8.00 8.00-8.15 8.15-8.30 8.30-8.45 8.45-9.00 16.00 16.15 16.15 16.30 16.30 16.45 16.45 17.00 17.00 17.15 17.15 17.30 17.30 17.45 17.45 18.00 Waktu Smp Tabel 4.8 Hasil total analisa volume kendaraan pada ruas Jl. Pintu Satu Senayan Hari : Minggu, 18 Juli 2010 Waktu Kend Smp Waktu Kend Smp 7.00-7.15 298 186.5 16.00 16.15 247 157.4 7.15-7.30 298 182.2 16.15 16.30 232 137.7 7.30-7.45 279 172.55 16.30 16.45 245 154.65 7.45-8.00 274 170.4 16.45 17.00 223 139.4 8.00-8.15 260 159.15 17.00 17.15 213 134.85 8.15-8.30 244 151.4 17.15 17.30 248 155.2 8.30-8.45 237 147.6 17.30 17.45 233 146.95 8.45-9.00 229 142.95 17.45 18.00 236 148.85 Jumlah 2119 1312.75 Jumlah 1877 1175 Bab IV Analisis dan Pembahasan IV - 9

Grafik 4.7 Analisa Jumlah Arus Kendaraan dalam SMP (Arah S-U) Hari Minggu, 18 Juli 2010 200 180 186.5 182.2 172.55 170.4 Jumlah Arus Kendaraan 160 140 120 100 80 60 40 159.15 151.4 147.6 142.95 157.4 137.7 154.65 139.4 134.85 155.2 146.95 148.85 20 0 7.00-7.15 7.15-7.30 7.30-7.45 7.45-8.00 8.00-8.15 8.15-8.30 8.30-8.45 8.45-9.00 16.00 16.15 16.15 16.30 16.30 16.45 16.45 17.00 17.00 17.15 17.15 17.30 17.30 17.45 17.45 18.00 Waktu Smp Tabel 4.9 Jumlah total volume lalu lintas perjam ( Pkl 07.00 09.00 ) No Ruas Jalan Hari Total Volume lalu lintas (unit/jam) Total volume lalulintas (SMP/Jam) 1 Jl. Pintu Satu Senin 1532 966.32 2 Jl. Pintu Satu Selasa 1520 953.70 3 Jl. Pintu Satu Rabu 1488 931.20 4 Jl. Pintu Satu Kamis 1528 946.35 5 Jl. Pintu Satu Jum at 1537.5 968.67 6 Jl. Pintu Satu Sabtu 1220 739.20 7 Jl. Pintu Satu Minggu 1059.5 656.37 Bab IV Analisis dan Pembahasan IV - 10

Tabel 4.10 Jumlah total volume lalu lintas perjam ( Pkl 16.00 18.00 ) No Ruas Jalan Hari Total Volume lalu lintas (unit/jam) Total volume lalulintas (SMP/Jam) 1 Jl. Pintu Satu Senin 1781.5 1124.22 2 Jl. Pintu Satu Selasa 1542.5 968.37 3 Jl. Pintu Satu Rabu 1547.5 976.00 4 Jl. Pintu Satu Kamis 1544.5 969.22 5 Jl. Pintu Satu Jum at 1601.5 1015.75 6 Jl. Pintu Satu Sabtu 1182.5 742.32 7 Jl. Pintu Satu Minggu 938.5 587.50 Grafik 4.8 Analisa Total Jumlah Arus Kendaraan dalam SMP (Arah S-U) 1200 1124.225 Jumlah Arus Kendaraan (smp/jam) 1000 800 600 400 200 966.325 968.375 976 953.7 969.225 931.2 946.35 1015.75 968.675 742.325 739.2 656.375 587.5 0 Senin Selasa Rabu Kamis Jum at Sabtu Minggu Hari SMP/Jam Pkl 07.00-09.00 SMP/Jam Pkl 16.00-18.00 Hasil perhitungan Analisa arus kendaraan dalam SMP selanjutntya dapat dilihat pada lampiran ( tabel L2-18 s/d tabel L2-31) Bab IV Analisis dan Pembahasan IV - 11

4.1.3 Analisa Kecepatan Kecepatan ini diperoleh dari hasil survei kecepatan kendaraan yang dilakukan pada jam sibuk pagi antara pukul 07.00 09.00 dan sore hari antara pukul 16.00 18.00. Dalam menghitung kecepatan kendaraan digunakan kecepatan setempat (spot speed) yaitu menghitung kecepatan pada jarak yang ditentukan yaitu 100 meter, kemudian kecepatan rata-rata dihitung dengan menggunakan rumus kecepatan rata-rata ruang (space mean speed) Contoh perhitungan kecepatan kendaraan pada ruas jalan Pintu Satu Senayan pada pukul 16.00 16.15 pada periode jam puncak volume lalu lintas yang terjadi ( data survei yang digunakan adalah data kecepatan kendaraan urutan ke satu pada tabel analisa data kecepatan kendaraan pada lampiran ) V L 100m 0.100km 29.01666km jam t 12.406detik 0.003446detik / Hasil perhitungan kecepatan selanjutntya dapat dilihat pada lampiran ( tabel L4) Kecepatan rata-rata ruang (space mean speed) adalah jarak tempuh dari beberapa kendaraan yang menempuh jarak tertentu yang sama jauhnya dibagi rata-rata aritmatik waktu kendaraan untuk menempuh jarak tertentu. Untuk contoh analisa kecepatan rata-rata ruang ( space mean speed) diambil data yang sama dengan perhitungan kecepatan diatas adalah sbb : Us L. n n t 1 ti 0.10x3 28.58km / jam (0.003446 0.003474 0.003576) Bab IV Analisis dan Pembahasan IV - 12

Bab IV Analisis dan Pembahasan IV - 13

4.1.4 Analisa Kerapatan Kendaraan Perhitungan kerapatan kendaraan dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 4.12 Analisa Kerapatan kendaraan pada ruas Jl. Pintu Satu (Senin) Waktu Volume (V) (smp / 15 menit ) SMS ( US ) (km / 15 menit ) K = V / US (smp / km) 07.00 07.15 232.5 23.44 9.92 07.15 07.30 248.9 23.51 10.59 07.30 07.45 252.15 22.63 11.14 07.45 08.00 246 25.12 9.79 08.00 08.15 234.85 23.09 10.17 08.15 08.30 228.9 24.52 9.34 08.30 08.45 246.9 23.11 10.68 08.45 09.00 242.45 25.16 9.64 Contoh perhitungan kerapatan diambil dari data pengamatan selama durasi waktu 1 jam. Kerapatan ( K ) = (9.92+10.59+11.14+9.79+10.17+9.34+10.68+9.64)/2 = 40.63 smp / km Perhitungan lengkap Kerapatan kendaraan pada ruas jalan Pintu Satu Senayan dapat dilihat di lampiran (Tabel L5) Bab IV Analisis dan Pembahasan IV - 14

Tabel 4.13 Rekapitulasi Kerapatan kendaraan ruas Jl. Pintu Satu Senayan (S-U) No Kerapatan (K) Durasi waktu per jam Kerapatan (K) Durasi waktu per jam Hari (07.00-09.00) (16.00-18.00) 1 Senin 40.63 45.14 2 Selasa 34.66 38.93 3 Rabu 35.71 38.44 4 Kamis 36.41 40.48 5 Jum at 36.74 43.98 6 Sabtu 29.58 32.24 7 Minggu 26.63 25.76 Rekapitulasi Kerapatan kendaraan ruas Jl. Pintu Satu Senayan (U-S) dapat dilihat di lampiran (Tabel L5) Analisa kerapatan untuk Jalan Pintu Satu Senayan dimana didapat kerapatan kendaraan antara waktu pagi dan sore pada jam-jam sibuk didapat hasil yang tidak jauh berbeda. Keadaan disebut macet (jam density) apabila kecepatan kendaraan adalah nol, untuk analisa diatas menunjukkan space mean speed dimana pengemudi belum merasa terganggu oleh kendaraan lain atau lalu lintas dalam keadaan lancar. Bab IV Analisis dan Pembahasan IV - 15

4.2 Analisa Lalu Lintas Dengan Menggunakan Metode Acuan Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI 1997) 4.2.1 Analisa Kapasitas Ruas Jalan Berdasarkan hasil survei, maka ruas jalan yang akan dianalisa adalah ruas jalan Pintu Satu Senayan. Dalam hal ini lokasi survei adalah 1 titik lokasi sebagai berikut : 1. Ruas jalan Pintu Satu Senayan, titik pengamatan yang memiliki karakteristik sbb : Terdiri dari dua lajur dan 2 jalur Lebar jalan 12 meter Terdapat median Data-data lain yang diperoleh pada tiga ruas jalan tersebut adalah sbb : Kapasitas dasar ( Co ) Ruas jalan mempunyai tipe jalan dua lajur dua arah, maka nilai Co adalah 2900 smp/jam per lajur ( lihat tabel 2.6 ) Faktor penyesuaian lebar jalan ( FCw ) Ruas jalan mempunyai lebar jalur efektif ( Wc) 6.0 meter, maka FCw= 0.87 ( Tabel 2.7 ) Faktor penyesuaian pemisah arah ( FCsp ) Untuk jalan dua arah faktor penyesuaian kapasitas untuk pemisahan arah diambil nilai FCsp = 0.88 Faktor penyesuaian hambatan samping dan bahu jalan atau kerb Bab IV Analisis dan Pembahasan IV - 16

Kelas hambatan L (low) dengan lebar kerb 3.5 maka FCsf = 1.00 ( tabel 2.10 ) Faktor penyesuaian ukuran kota atau jumlah penduduk ( FCcs ) Ruas jalan berada di wilayah kotamadya Jakarta Pusat. Berdasarkan Badan Pusat Statistik sensus penduduk tahun 2010 jumlah penduduk adalah 861.531 jiwa, masuk dalam kategori ukuran kota antara 0.5 1.0 juta penduduk, didapat nilai FCcs = 0.94 (tabel 2.12) Maka kapasitas perlajur adalah : C = Co x FCw x FCsp x FCsf x FCcs = 2900 x 0.87 x 0.88 x 1.00 x 0.94 = 2087.02 smp/jam Dari analisa kapasitas jalan diatas dapat dijelaskan tingkat pelayanan pada tiap ruas jalan yang diakibatkan dari hasil V/C ratio. Dari angka perbandingan tersebut dapat diketahui tingkat pelayanan jalannya. Tingkat pelayanan dinilai dengan memberi angka penilaian dengan huruf A hinggga F. Nilai V/C yang dapat diterima adalah 0.8, sehingga untuk jalan yang angka V/C lebih dari itu bisa dikategorikan jalan yang bermasalah. Angka V/C pada ruas jalan tersebut dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 4.13 Kapasitas dan tingkat pelayanan jalan No Nama jalan Arah Volume Smp/jam Kapasitas Smp/jam V/C Rasio Tingkat pelayanan 1 Jl. Pintu Satu S-U 1124.22 2087.02 0.53 C 2 Jl. Pintu Satu U-S 1085.15 2087.02 0.51 C Bab IV Analisis dan Pembahasan IV - 17

Untuk nilai Volume (Smp/jam) diambil terbesar volume lalu lintas jalan Pintu Satu arah S-U dan arah U-S adalah hari senin 12 Juli 2010 Pukul 16.00 18.00 4.2.2 Analisa Kecepatan, Kerapatan dan Volume Lalu lintas Sebelum mencari nilai V ( kecepatan ), maka dihitung terlebih dahulu nilai FV ( kecepatan arus bebas ), untuk perhitungan variabel diatas, variabel yang diperlukan dapat dilihat pada tabel B-3:1 s/d tabel B-4:1. Dari tabel tersebut didapat : Kecepatan arus bebas untuk tipe jalan dua lajur tak terbagi dan empat lajur terbagi untuk semua kendaraan (rata-rata) adalah Fvo = 55 (tabel 2.1). Penyesuaian kecepatan arus bebas untuk lebar jalur lalu lintas efektif per lajur ( We) = 8.0 m didapat nilai FVw =3 dan untuk We=6.0 didapat nilai FVw= -3 (tabel 2.2 ). Faktor penyesuaian kecepatan arus bebas untuk hambatan samping rendah dan jarak kerb- penghalang (wg) = 3.5 didapat nilai FFVsf = 1.00 (tabel 2.4). Faktor penyesuaian kecepatan arus bebas untuk ukuran kota (FFVcs) untuk wilayah Jakarta Pusat adalah 861.531 jiwa (Badan Pusat Statistik sensus penduduk tahun 2010), masuk dalam kategori ukuran kota antara 0.5 1.0 juta penduduk, didapat nilai FFVcs = 0.95 (tabel 2.5). Dengan data-data diatas lalu dimasukkan ke persamaan kecepatan arus bebas sebagai berikut : Ruas jalan Pintu Satu Senayan Bab IV Analisis dan Pembahasan IV - 18

FV = (Fvo + FVw) x FFVsf x FFVcs = (55+3) x 1.00 x 0.95 = 55.10 km/jam Nilai kecepatan rata-rata kendaraan dapat diketahui melalui gambar D-2:2 MKJI hal 5 58. Dari gambar dapat diketahui kecepatan rata-rata kendaraan tiap ruas jalan sbb Tabel 4.14 Analisa Kecepatan No Nama jalan Arah Volume Smp/jam Kapasitas Smp/jam V/C Rasio Kecepatan rata-rata (km/jam) 1 Jl. Pintu Satu S-U 1124.22 2087.02 0.53 52 2 Jl. Pintu Satu U-S 1085.15 2087.02 0.51 54 Tabel 4.15 Nilai perbandingan tiap-tiap ruas jalan Variabel Jl. Pintu Satu (S-U) Jl. Pintu Satu (U-S) Kecepatan 52 54 (km/jam) Kerapatan 45.14 43.1 (smp/km) Volume 1124.22 1085.15 (smp/jam) DS = V/C 0.53 0.51 Bab IV Analisis dan Pembahasan IV - 19

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa tingkat pelayanan jalan pada ruas Jalan Pintu Satu Senayan Arah S-U dan Jalan Pintu Satu Senayan Arah U-S sebelum dibangun Senayan Sport Centre relatif sama dimana tingkat pelayanan C, sehingga kecepatan kendaraan menunjukkan angka yang relatif sama. Arus lalu lintas ini akan berubah tingkat pelayanan menjadi F akibat adanya pembangunan Senayan Sport Centre. 4.3 Analisa Permasalahan akibat adanya Senayan Sport Centre & Event Gelora Bung Karno 4.3.1 Analisa akibat adanya Senayan Sport Centre Untuk analisa volume dan arus kendaraan akibat Senayan Sport Centre penulis memasukkan data Senayan Sport Centre, dimana perhitungan target pengunjung dan jumlah lahan parkir yang disediakan menjadi acuan, untuk selanjutnya diambil rata-rata perjam sehingga didapat hasil analisisnya. Data Senayan Sport Centre dalam Proyeksi Keuangan Area Parkir Senayan Sport Centre oleh PT. Universal Resources International sebagai Mitra Pusat Pengelolaan Komplek Gelora Bung Karno (PPKGBK) dalam pembangunan Senayan Sport Centre diperoleh data sebagai berikut : Kapasitas lahan parkir : 460 Mobil Target Pengunjung pertahun : 3,5 jt pengunjung Jam operasional SSC : 12 jam operasional Bab IV Analisis dan Pembahasan IV - 20

Dengan kapasitas parkir kendaraan 460 Kendaraan maka jumlah kendaraan yang melewati jalan pintu satu Senayan adalah dibawah parkir kendaraan. PT. Universal Resources Internasional dalam setiap jam akan mendapat kunjungan kendaraan sebanyak 230 Kendaraan. Diambil volume lalu lintas terbesar untuk mengetahui penambahan arus lalu lintas, selanjutnya data dimasukkan ke data perhitungan data arus kendaraan ke satuan SMP dipilih smp tertinggi yaitu hari Senin 12 Juli 2010 pukul 16.00 18.00 arah S-U, didapat data sebagai berikut : Volume Lalu Lintas perjam (Pkl. 17.00 19.00) Total Volume Lalu lintas (Unit/jam) : 2861.50 unit/jam Total Volume Lalu lintas (SMP/jam) : 2194.63 smp/jam Dengan memasukkan data tersebut diatas untuk mengetahui tingkat pelayanan jalan Pintu Satu Senayan pada saat ada event skala nasional. Tabel 4.16 Kapasitas dan tingkat pelayanan jalan akibat Senayan Sport Centre No Nama jalan Arah Volume Smp/jam Kapasitas Smp/jam V/C Rasio Tingkat pelayanan 1 Jl. Pintu Satu S-U 2044.22 2087.02 0.97 F 2 Jl. Pintu Satu U-S 2005.15 2087.02 0.96 F Tingkat pelayanan F dimana pada kondisi ini mutu pelayanan buruk dimana sejumlah kendaraan mendekati sebuah titik antrian kendaraan. Pengoperasian dalam antrian kendaraan ditandai lalu lintas berhenti dan pergi atau tersendat serta sangat tidak stabil. Bab IV Analisis dan Pembahasan IV - 21

4.3.2 Analisa Jalan Pintu Satu Senayan terhadap event di stadion utama Gelora Bung Karno Gelora Bung Karno sebagai sarana olahraga tingkat nasional & internasional memiliki event rutin dan non rutin yang diselenggarakan sebagaimana fungsi. Event yang dapat diambil contoh adalah penyelenggaraan Liga Super Indonesia 2009-2010 dimana pertandingan pada tanggal 30 Mei 2010 pertandingan penutupan antara Persija Jakarta Vs Arema Malang, dimana kapasitas tempat duduk Gelora Bung Karno sebanyak 88.000 orang terisi penuh. Hasil Perhitungan Volume dan Kecepatan kendaraan sebelum dan sesudah pertandingan dapat dilihat di lampiran (L4) Berikut data volume lalu lintas dijelaskan sebagai berikut : Volume Lalu Lintas perjam (Pkl. 13.00 15.00) Total Volume Lalu lintas (Unit/jam) : 3340 unit/jam Total Volume Lalu lintas (SMP/jam) :1712.25 smp/jam Volume Lalu Lintas perjam (Pkl. 17.00 19.00) Total Volume Lalu lintas (Unit/jam) : 3558 unit/jam Total Volume Lalu lintas (SMP/jam) :1885.25 smp/jam Dengan memasukkan data tersebut diatas untuk mengetahui tingkat pelayanan jalan Pintu Satu Senayan pada saat ada event skala nasional. Data diambil untuk arah Jl. Pintu Satu Senayan arah S-U, dikarenakan untuk event seperti ini petugas kepolisian mengkonsntrasikan arah menuju Gelora Bung Karno. Bab IV Analisis dan Pembahasan IV - 22

Tabel 4.17 Kapasitas dan tingkat pelayanan jalan akibat event No Nama jalan Arah Volume Smp/jam Kapasitas Smp/jam V/C Rasio Tingkat pelayanan 1 Jl. Pintu Satu S-U 1885.25 2220.24 0.85 E Data diambil adalah volume lalu lintas Pukul 17.00 19.00 Dengan pelayanan yang turun dari tingkat pelayanan C menjadi tingkat pelayanan E dimana tingkat pelayanan ini menunjukan kondisi lalu lintas padat dimana semua kecepatan kendaraan menjadi lambat, tetapi nilai relatif masih seragam, kondisi operasional lalu lintas pada tingkat pelayanan ini biasanya tidak stabil sehingga diperlukan penanganan lalu lintas jalan Pintu Satu Senayan. 4.4 Analisa Permasalahan Fasilitas Pejalan Kaki 4.4.1 Tingkat Pelayanan Pejalan Kaki pada Ruas Jalan Parameter diperlukan sebagai analis terhadap kinerja jaringan transportasi jalan setelah pembebanan. Parameter-parameter yang menggambarkan kinerja dari sebuah potongan jalan yang dapat digunakan sebagai alat untuk menganalisi kebutuhan penanganan antara lain : PVK Kecepatan PV 2 : Perbandingan Volume Kapasitas : Kecepatan kendaraan pada sebuah potongan jalan : Perbandingan Pejalan Kaki Arus Kendaraan Untuk kebutuhan penyeberangan untuk pejalan kaki, fasiltas pejalan kaki yang ada saat ini sudah sangat memungkinkan dimana dengan tingkat pelayanan Bab IV Analisis dan Pembahasan IV - 23

jalan yang baik pejalan kaki tidak akan menemui permasalahan yang berhubungan dengan volume kendaraan. Fasilitas yang diberikan adalah sebagai berikut : 1) Pulau pelindung 2) Zebra cross 3) Penyeberangan dengan lampu pengatur (pelican crossing) 4) Jembatan penyeberangan Untuk menentukan fasilitas penyeberangan yang akan dipilih dipergunakan data arus pejalan kaki (P) dan arus Kendaraan (V) dimana arus kendaraan diambil data hari sabtu dimana pengguna pejalan kaki lebih banyak, dimana P didapat dari jumlah kedua arah. Tabel 4.18 Hasil Survei Arus Pejalan kaki dengan Arus Kendaraan, Hari Sabtu Waktu P (Pejalan kaki/jam) V (smp/jam) 07.00 08.00 234 369.60 16.00 18.00 216 371.16 Dari data tersebut diatas didapat sebagai berikut : PV 2 = 225 x (370.38) 2 = 3 x 10 8 > 10 8 Hasil yang didapat sesuai dengan kriteria Jenis Penyeberangan yang direkomendasikan adalah jenis Zebra Cross. Akibat pembangunan Senayan Sport Centre nantinya jenis penyeberangan untuk pejalan kaki akan meningkat dengan bertambahnya volume kendaraan. Bab IV Analisis dan Pembahasan IV - 24

4.5 Analisa Alternatif Penanganan Permasalahan akibat adanya Senayan Sport Centre Akibat adanya Senayan Sport Centre terjadi perubahan tingkat pelayanan jalan dari Tingkat Pelayanan B menjadi Tingkat Pelayanan F dimana pada kondisi ini terjadi arus kendaraan yang di paksakan atau terhenti, dimana terdapat sejumlah kendaraan mendekati sebuah titik pada ruas jalan melebihi jumlah kendaraan yang dapat melewati titik tersebut sehingga terjadi antrian kendaraan. Pengoperasiaan dalam antrian kendaraan ditandai oleh lalu lintas berhenti dan pergi atau tersendat serta sangat tidak stabil. Perubahan ini menjadi serius untuk dicari alternatif penanganan permasalahan lalu lintas mengingat kawasana Gelora Bung Karno dikelilingi oleh jalan-jalan strategis menuju pusat ekonomi dan bisnis. Analisa penanganan permasalahan ini adalah sebagai berikut: 4.5.1. Peningkatan Ruas Jalan Besarnya pelebaran atau penambahan lajur ini ditentukan terutama dari nilai V/C ratio yang terjadi atau dari hasil peramalan lalu lintas. Sehingga besarnya V/C ratio yang diharapkan yaitu < 0.8 dapat dicapai (Departement Perhubungan Badan Penelitian dan Pengembangan, Buku Pedoman Teknis Rencana Umum Jaringan Transportasi Jalan Kota, Bandung, 1997). Dengan melihat analisa kapasitas, perbandingan V/C >0.8 digolongkan dalan tingkat pelayanan D, yaitu volume lalu lintas mendekati/berada pada kapasitas arus tidak stabil, kecepatan dan kebebasan bergerak setiap kendaraan satu demi satu dibatasi. Jalan Pintu satu Senayan adalah kawasan yang juga diperuntukan untuk para pejalan kaki dimana di jalan ini untuk pejalan kaki memiliki lebar 3.5 m. Apabila Bab IV Analisis dan Pembahasan IV - 25

peningkatan ruas jalan adalah dengan menambah lajur yang ada maka akan mengorbankan ruang untuk pejalan kaki, sehingga nantinya dimungkinkan akan ada penambahan 1 lajur lagi. 4.5.2 Pengalihan Arus Kendaraan oleh Polisi dan pembagian jam lalu lintas Pengalihan arus dapat dilakukan dengan kordinasi dengan petugas kepolisian sehingga alternatif buka tutup dan pengalihan arus kendaraan ke jalan lain sangat dimungkinkan. Untuk Pengelola Senayan Sport Centre dimungkinkan alternatif untuk pemisahan antara pintu masuk parkir dan pintu keluar parkir sehingga kendaraan yang masuk ke dalam Senayan Sport Centre dapat melalui jalan Pintu Satu Senayan, selanjutnya pintu keluar kendaraan dapat menggunakan luasan Gelora Bung Karno sehingga arus lalu lintas tidak menumpuk di jalan Pintu Satu Senayan. 4.5.3 Pembangunan jalan khusus langsung Senayan Sport Centre akan menjadi pusat konsentrasi kepadatan lalu lintas yang tinggi. Pengurus Pusat Pengelolaan Komplek Gelora Bung Karno (PPKGBK) dimana perubahan fungsi tata guna lahan sangat dimungkinkan bekerjasama dengan para investor yang ada yang nantinya akan memaksimalkan fungsi kawasan ini mulai memikirkan jalan khusus yang digunakan untuk kendaraan yang akan menggunakan fungsi dari kawasan ini. Mengingat Gelora Bung Karno di lingkari oleh Jl. Jend. Sudirman sebagaimana kita ketahui sebagai pusat bisnis, Jl. Asia Afrika sebagai kawasan pusat perbelanjaan, Jl. Pemuda untuk kawasan pemerintahan, serta Jl. Jend. Gatot Subroto banyak terdapat gedung perkantoran dan apartement. Masalah lalu lintas di jalan-jalan tersebut Bab IV Analisis dan Pembahasan IV - 26

saja belum dapat dipecahkan oleh DLLAJ yang saat ini masih memberlakukan 3 in 1 untuk jam-jam tertentu, apalagi ditambah dengan perubahan tata guna lahan dimana akan ada pusat keramaian baru yang akan menambah volume arus kendaraan yang menggunakan jalan-jalan tersebut. Alternatif jangka panjang yang dimungkinkan adalah pembangunan jalan khusus langsung menuju jalan alternatif, jalan ini dapat dibangun dengan sistem jalan bawah tanah atau jalan layang dimana arus kendaraan yang masuk ke pusat kegiatan seperti Senayan Sport Center akan keluar menggunakan jalan ini dengan tidak melewati ke empat jalan strategis. Ini menjadi penting apabila Pengurus PPKGBK bekerjasama dengan para investor sehingga tidak menambah permasalahan arus lalu lintas. Bab IV Analisis dan Pembahasan IV - 27