BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III OBYEK & METODE PENELITIAN. Obyek pada penelitian ini adalah profesionalisme auditor internal dan

BAB III METODE PENELITIAN. (independent variable) dan variabel terikat (dependent variable). Yang menjadi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III. Objek dan Metode Penelitian

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek penelitian merupakan variabel-variabel yang menjadi perhatian

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian ditujukan untuk meneliti objek-objek yang terlibat dalam

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian merupakan salah satu faktor yang tidak dapat dipisahkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, yang menjadi objek penelitian adalah pelaksanaan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. fenomena atau masalah penelitian yang telah diabstraksi menjadi suatu konsep

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian menurut Silalahi ( 2010 : 180) yaitu, rencana dan

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITAN. dalam penelitian. Objek penelitian menjelaskan tentang apa dan atau siapa yang

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. kolektif dari responden dengan mempergunakan kuesioner. Penelitian survei adalah

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. mendapatkan jawaban ataupun solusi dari permasalahan yang terjadi. Adapun

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti pada suatu kebenaran yang dapat dibuktikan. Menurut Sugiyono (2013:3)

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mengadakan suatu penelitian, peneliti terlebih dahulu harus menentukan

METODE PENELITIAN Alur Pikir Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Objek penelitian adalah sesuatu yang akan menjadi pusat penelitian. Objek

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Yang menjadi obyek dalam penelitian ini adalah pemeriksaan pajak dan

BAB III METODE DAN DESAIN PENELITIAN. Objek penelitian Hubungan penggunaan mesin kantor dengan efektivitas

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini yang akan menjadi objek penelitian adalah Total

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan jenis studi korelasional, yakni mendeskripsikan mengenai hubungan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. mendapatkan jawaban ataupun solusi dari permasalahan yang terjadi.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dengan judul Kontribusi Penguasaan Materi Mata Diklat Gambar

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Peristiwa atau kejadian yang diteliti adalah suatu fenomena tertentu yang

BAB III OBYEK & METODE PENELITIAN. nilai. Adapun yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian akan selalu berhadapan dengan objek penelitian. Penelitian ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. internal dan efektivitas pengendalian internal pada kantor pusat BPRS. Peneliti

Bab III - Objek dan Metode Penelitian

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Pada penulisan tesis ini, metode penelitian yang digunakan oleh. peneliti adalah metode penelitian korelasional.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian Lokasi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. yakni pengamatan langsung ke obyek yang diteliti guna mendapatkan data

BAB III METODE PENELITIAN. dengan pendekatan deskriptif asosiatif, karena adanya variabel-variabel yang akan

BAB III OBYEK & METODE PENELITIAN. Obyek penelitian merupakan variabel- variabel yang menjadi perhatian

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan langkah kerja yang harus dilakukan dalam suatu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi penelitian merupakan cara kerja untuk dapat memahami obyek

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. terletak di sebelah selatan Kota Bandung yang berjarak sekitar ± 50 km dari pusat

BAB III METODE PENELITIAN. Sugiyono (2010:38) menjelaskan bahwa objek penelitian adalah suatu atribut atau

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ini berusaha meneliti suatu fenomena yang terjadi dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukannya penelitian adalah di Kota Semarang.

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mendapatkan data yang diperlukan pada penelitian ini, penulis

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian terdiri dari dua

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Menurut Husein Umar menerangkan bahwa: ditambahkan hal-hal lain jika di anggap perlu.

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah penelitian asosiatif yaitu bentuk penelitian dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dan verifikatif.

BAB III OBJEK & METODE PENELITIAN. Objek penelitian adalah sesuatu yang merupakan inti dari penelitian yang

BAB II METODE PENELITIAN. bebas (X) dengan variabel terikat (Y) yang menggunakan rumus statistik. Dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2008 : 2), Metode Penelitian pada dasarnya

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis menggunakan jenis penelitian desktiptif. Sugiyono

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Didalam suatu penelitian, obyek penelitian merupakan hal yang sangat penting

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian ini, penulis menggunakan metode deskriftif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. suatu pendekatan yang tepat, sehingga mendapatkan hasil yang optimal. Yang

III. METODE PENELITIAN. Populasi adalah keseluruhan objek atau keseluruhan individu yang akan diteliti.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan judul penelitian, yaitu Pengaruh Program Merajut Asa

METODE PENELITIAN Lokasi dan waktu Penelitian Desain Penelitian Populasi dan Sampel

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III DESAIN PENELITIAN. emosional (emotional intelligence) pimpinan sebagai variabel X dan variabel

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini digunakan adalah data kuantitatif, yaitu pendekatan yang

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian ini adalah deskriptif (explanatory) dengan verifikatif

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Didalam melakukan peneltian, peneliti harus menetapkan obyek yang akan

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan dalam penelitian. Objek penelitian dalam skripsi ini adalah pengaruh

BAB III METODE PENELITIAN. masalah dalam penelitian. Melalui penelitian manusia dapat menggunakan

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III OBJEK PENELITIAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini terdiri dari dua variabel, yaitu variabel Komitmen

BAB III METODE PENELITIAN. Kabupaten Jepara. Penelitian dimulai dari bulan Oktober 2013.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. gejala atau peristiwa tertentu. Peristiwa atau kejadian yang diteliti adalah suatu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. untuk mengkaji suatu fenomena/gejala serta hubungannya terhadap variabel-variabel

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. pokok yang harus diperhatikan yaitu dilaksanakan secara sistematis,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Di Lingkungan Komplek Putraco terdapat 1 TK dan 1 Pos Paud, yang. keduanya kurang dimanfaatkan oleh masyarakat setempat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah laporan Anggaran dan Realisasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, yaitu. menggunakan angka-angka untuk menyimpulkan hasil penelitian.

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Yang Digunakan Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Nasir (1999:64), menjelaskan bahwa metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status kelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang yang bertujuan untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diteliti. Tujuan penelitian deskriptif adalah untuk menguji hipotesis atau menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan current status dari subjek yang diteliti (Indriantoro, 1999:6). Menurut Indriantoro (1999:88), penelitian deskriptif merupakan penelitian terhadap fenomena-fenomena atau populasi tertentu yang diperoleh peneliti dari subjek berupa : individu, organisasional, industri atau perspektif yang lain. Tujuan penelitian ini untuk menjelaskan aspek-aspek yang relevan dengan fenomena yang diamati. Penelitian deskriptif juga merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi mengenai status suatu gejala yang ada yaitu keadaan gejala menurut apa adanya pada saat penelitian dilakukan (Arikunto, 1990:309). Jenis penelitian yang digunakan digolongkan sebagai penelitian survai yaitu penyelidikan yang diadakan untuk memperoleh fakta- 67

68 fakta dari gejala-gejala yang ada dan mencari keterangan-keterangan secara faktual tentang institusi yang bersangkutan (Sudjana, 001: 65). 3. Definisi Variabel dan Operasionalisasi Variabel Berdasarkan judul penelitian ini yaitu Hubunan Kinerja Satuan pengawasan Internal dengan Penerapan Prinsip-prinsip Good Corporate Governance, maka akan terdapat dua variabel utama yang akan peneliti tetapkan dalam penelitian ini yaitu : 1. Variabel Independen (variabel X) Adalah variabel yang keberadaannya mempengaruhi variabel lainnya atau variabel bebas, di mana keberadaannya tidak dipengaruhi oleh vaiabel lain. Dalam kaitannya dengan masalah yang akan diteliti, maka yang menjadi variabel independent adalah Kinerja Satuan Pengawasan Internal. Indikator dari variabel tersebut adalah sebagai berikut :

69 Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel Kinerja Satuan Pengawasan Internal Variabel Konsep Indikator Skala Kinerja SatuanPengawas Internal (Variabel X) Hasil yang dicapai oleh seseorang pegawai atau karyawan dalam melaksanakan tugas-tugasnya di dalam suatu organisasi pada Badan Usaha Milik Negara atau Badan Usaha Milik Daerah yang mempunyai tugas dan fungsi melakukan pengawasan dalam lingkup kewenangannya (Peraturan BPK tahun 007 no 1) 1. Independensi. Kemampuan Profesional 3. Lingkup pemeriksaan 4. Pelaksanaan Kegiatan Pemeriksaan. Ordinal Sumber : Hiro Tugiman, Standar Profesional Audit Internal,1997. Variabel Dependen (Variabel Y) Adalah variabel terikat yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Dalam kaitannya dengan masalah ini maka yang menjadi dependennya adalah Penerapan Prinsip-Prinsip Good Corporate Governance. Indicator variabel tersebut yaitu sebagai berikut :

70 Tabel 3. Operasionalisasi Variabel Penerapan prinsip-prinsip Good Corporate Governance Variabel Konsep Indikator Skala Prinsip-Prinsip Penerapan Good Corporate Governance (Variabel Y) Kumpulan hukum, peraturan, dan kaidah-kaidah yang wajib dipenuhi, yang dapat mendorong kinerja sumbersumber perusahaan untuk berfungsi secara efisien guna menghasilkan nilai ekonomi jangka panjang yang berkesinambungan bagi para pemegang saham maupun masyarakat sekitar secara keseluruhan. (Muh. Arief Effendi 009:) 1. Transparansi. Kemandirian 3. Akuntabilitas 4. Pertanggungjawaban 5. Kewajaran Sumber : Prinsip-prinsip GCG Komite Nasional Kebijakan Corporate Governance, Pedoman Good Corporate Governance Perbankan Indonesia 004 Ordinal 3..1 Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini dapat digolongkan menjadi dua kelompok yaitu : 1. Data Primer Merupakan data yang diperoleh dengan cara wawancara langsung dengan pihakpihak yang ada di dalam perusahaan serta dengan pengisian angket kuesioner (berupa tanggapan dan respon responden) terhadap sejauhmana hubungan kinerja satuan pengawasan internal dengan penerapan prinsip-prinsip good corporate governance pada PT Bank Jabar banten (Persero)

71. Data Sekunder Data-data pendukung berupa jurnal, buku-buku, majalah, koran dan literaturliteratur lain serta sumber-sumber lain yang berhubungan dengan masalah yang diteliti yang diperoleh dari perusahaan, perpustakaan, internet, media massa dan lain-lain. 3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek dan subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. (Sugiyono, 007:90). Populasi dalam penelitian ini adalah Satuan Pengawasan Intern pada PT Bank Jabar Banten (Persero). 3. 3. Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Sugiyono, 007:91). Apa yang dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya akan diberlakukan untuk populasi. Oleh karena itu sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul representative (mewakili), dalam hal ini peneliti mengambil sample para auditor internal pada PT Bank Jabar Banten pusat dan cabang-cabang se- Bandung Raya sejumlah 0 orang.

7 3.3.3 Metode & Teknik Sampling Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan metode non-probability sampling, di mana metode ini tidak memberikan kemungkinan yang sama untuk setiap unsur dalam populasi untuk dipilih menjadi sampel. Dalam penelitian ini, sampel diambil dengan menggunakan teknik pengambilan sampel purposive sampling (Cooper dan Emory, 1997:45), di mana yang dijadikan sampel adalah auditor internal bagian SPI pada PT Bank Jabar Banten (Persero), dengan pertimbangan bahwa auditor internal pada bagian SPI dianggap lebih representative sebagai pihak yang mengetahui tentang audit internal dan sekaligus memahami good corporate governance, dengan alasan bahwa audit internal menyediakan jasa-jasa yang mencakup pemeriksaan dan penilaian atas kontrol, kinerja, resiko dan tata kelola perusahaan (corporate governance) (Sawyer s, 005,3). 3. 4 Teknik Pengumpulan Data Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan oleh penulis, adalah: 1. Penelitian Kepustakaan (Library Research) Penelitian kepustakaan ini dimaksudkan untuk mendapat data sekunder dengan cara membaca dan mempelajari literatur, buku-buku yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. Tujuannya adalah sebagai landasan teoritis yang akan digunakan sebagai pembanding dan pendukung pembahasan.. Penelitian Lapangan (Field Research)

73 Penelitian lapangan dilakukan dengan mengadakan penelitian langsung untuk memperoleh data primer, yaitu data yang dikumpulkan langsung dari perusahaan yang dijadikan objek penelitian khususnya untuk melihat kenyataan yang sebenarnya dari masalah yang diteliti. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian lapangan ini, adalah: a. Wawancara Pengumpulan data dengan wawancara ini dilakukan untuk memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka dengan responden. b. Observasi Langsung Teknik pengumpulan data dengan mengadakan pengamatan atau peninjauan secara langsung terhadap objek penelitian, melihat dan mencatat kegiatan yang berhubungan dengan penelitian. c. Kuesioner Pengumpulan data dengan kuesioner ini dilakukan dengan memberikan daftar pertanyaan yang disusun sedemikian rupa kepada responden untuk mendapatkan jawaban yang dapat digunakan sebagai data untuk menganalisis dan memecahkan masalah penelitian.

74 3.5 Metode Analisis Data 3.5.1 Analisis Data Pada bagian ini akan dibahas mengenai hasil penelitian dengan memberikan penilaian kepada jawaban yang akan diberikan pada kuesioner yang akan diisi oleh responden. Skala yang digunakan adalah skala Likert yang mempunyai skor 1 s/d 5 yang penulis kutip dari Riduwan (003:1), karena skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau kelompok tentang kejadian atau gejala sosial. Untuk mengukur variabel X yaitu kinerja satuan pengawasan internal dengan variabel Y yaitu penerapan prinsip-prinsip Good Corporate Governance digunakan skala kategori yang dapat memberikan skor berdasarkan tingkat jawaban dari skor tertinggi ke jawaban skor terendah, sebagai berikut : Tabel 3.3 Skala Likert Pernyataan Skor Pernyataan Positif Negatif Sangat Setuju (SS) 5 1 Setuju (S) 4 Ragu-ragu (RR) 3 3 Tidak Setuju (TS) 4 Sangat Tidak Setuju (STS) 1 5 3. 5. Uji Validitas Validitas atau kesahihan menunjukkan sejauh mana alat pengukur itu mengukur apa yang dimaksudkan untuk diukur (Sumadi Suryadibrata, 003:3). Hal tersebut sama seperti yang diungkapkan oleh Sugiyono (006:9) bahwa valid berarti

75 instrument tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Valid menunjukkan derajat ketepatan antara data yang sesungguhnya terjadi pada obyek dengan data yang dapat dikumpulkan oleh peneliti. Sebuah instrument dapat dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya validitas instrumen menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran validitas yang dimaksud (Suharsimi Arikunto, 006:168-169). Dalam penelitian ini, uji validitas dilakukan untuk mengetahui apakah pertanyaan-pertanyaan yang telah disiapkan dalam kuesioner dapat mengukur variabel sebagaimana yang kita inginkan. Uji validitas dalam penelitian ini digunakan analisi item, yaitu mengkorelasikan skor tiap butir dengan skor total yang merupakan jumlah dari tiap skor butir. Jika ada item yang tidak memenuhi syarat, maka item tersebut tidak akan diteliti lebih lanjut. Syarat tersebut menurut Sugiyono (006:115) yang harus dipenuhi yaitu harus memiliki kriteria sebagai berikut : a. Jika r 0,30, maka item-item pertanyaan dari kuesioner adalah valid b. Jika r 0,30, maka item-item pertanyaan dari kuesioner adalah tidak valid Rumus untuk menguji validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah rumus koefisien korelasi Rank Spearman, yaitu : r 6 di n( n 1) 1

76 Keterangan : d i = selisih setiap rank n = banyaknya pasangan data 3. 5.3 Uji Reliabilitas Reliabilitas menunjukkan pada satu pengertian bahwa sesuatu instrument cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data, karena instrument tersebut sudah baik. Instrument yang baik tidak akan bersifat mengarahkan responden untuk memilih jawaban-jawaban tertentu. Instrument yang sudah dapat dipercaya atau reliabel akan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga. Apabila datanya benar sesuai dengan kenyataannya, maka berapa kalipun diambil tetap akan sama. Reliabilitas menunjukan pada tingkat keterandalan sesuatu. Reliabel artinya dapat dipercaya, jadi dapat diandalkan (Suharsimi Arikunto, 006:178). Uji reliabilitas dapat dilakukan dengan metode Cronbach Alpha. Menurut Nunnally (1969) seperti yang dikutip Ghozali (004) bahwa instrument dikatakan reliable jika nilai Cronbach Alpha lebih besar dari 0,6. Teknik Cronbach Alpha merupakan prosedur penafsiran koefisien reliabilitas yang memusatkan perhatiannya pada intercorrelation soal-soal yang ada. Adapun rumus Cronbach Alpha adalah :

77 Alpha Keterangan : K )(1 k 1 ( K = jumlah soal-soal tes / item S = jumlah total dari seluruh soal tes S t = varians skor-skor tes secara total S i = varians tanggapan terhadap soal-soal tes Si Si ) Sedangkan rumus untuk varians yang digunakan adalah : ( x x S n ) 3.6 Rancangan Uji Hipotesis Tahap ini akan didahului dengan menetapkan hipotesis penelitian, pemilihan uji hipotesis, penetapan tingkat signifikansi, penerimaan atau penolakan hipotesis null dan penarikan kesimpulan. 3.6.1 Penetapan Hipotesis Penelitian Penetapan hipotesis penelitian ini berkaitan dengan ada tidaknya hubungan positif antara variabel X (variabel independen) dengan variabel Y (variabel dependen). Dalam penelitian ini hipotesis Null (Ho) dan hipotesis alternatif (Ha) dinyatakan sebagai berikut : Ho = 0 : Tidak terdapat hubungan yang positif antara kinerja satuan pengawasan internal dengan penerapan prinsip-prinsip Good Corporate Governance.

78 Ha 0 : Terdapat hubungan yang positif antara kinerja satuan pengawasan internal dengan penerapan prinsip-prinsip Good Corporate Governance. 3.6. Pemilihan Uji Hipotesis Pengujian hipotesis Null dengan menggunakan statistik non parametrik, teknik ini sesuai dengan data-data ilmu sosial dan bukan digunakan untuk skor eksak, melainkan untuk tingkatan atau rank. Dalam pengujian hipotesis pada penelitian ini adalah menggunakan koefisien korelasi Rank Spearman, karena teknik ini merupakan pengujian assosiasi yang menuntut kedua variabel diukur dalam skala ordinal sehingga objek atau individu yang dipelajari dapat diranking dalam dua rangkaian berturut-turut. (Siegel, 1997:50) Rumus dari Rank Spearman adalah sebagai berikut dimana : r s = 1-6 n a i1 3 di n r s = koefisien korelasi Rank Spearman yang menunjukan keeratan hubungan antara unsur-unsur variabel X dan variabel Y di = selisih mutlak antara rangking data variabel X dan Y ( X 1 Y 1 ) n = banyaknya responden atau sample yang diteliti (Siegel, 1997:53)

79 Menurut Siegel, untuk menggunakan rumus diatas, langkah-langkah yang ditempuh adalah sebagai berikut : 1. Berikan ranking observasi pada variabel X mulai 1 sampai dengan n juga untuk observasi variabel Y mulai 1 sampai dengan n.. Daftar n subjek tersebut, beri setiap subjek ranking pada variabel X dan ranking pada variabel Y di setiap nama subjek. 3. Tentukan harga di untuk setiap subjek dengan mengurangkan ranking X pada ranking Y. Kuadratkan harga tersebut untuk menentukan di masing-masing subjek. Jumlahkan harga di untuk ke-n kasus guna mendapatkan di. 4. Terakhir, hitung koefisien korelasi Rank spearman dengan menggunakan rumus korelasi diatas. (Siegel, 1997:63 64) Dari koefisien yang dihasilkan, dapat diinterpretasikan derajat hubungan antara kedua variabel yang disajikan dalam tabel berikut : Tabel 3.4 Pedoman Interpretasi Tingkat Korelasi Interval Koefisien Korelasi (r) Tingkat Hubungan 0,00-0,199 Sangat Rendah 0,0-0,399 Rendah 0,40-0,599 Sedang 0,60-0,799 Kuat 0,80-1,000 Sangat Kuat Sumber: Sugiyono, Statistika untuk Penelitian (1998;145)

80 Apabila dalam perhitungan hasil terdapat dua atau lebih skor yang sama untuk masing-masing variabel, maka perlu ada faktor koreksi dalam perhitungan r s. Dalam kondisi ini, untuk menghitung koefisiensi korelasi Rank Spearman digunakan rumus sebagai berikut : r s Dengan ketentuan : X Y X x Y di 3 X N N : 1 3 X N N : 1 3 T = t t : 1 Dimana : Tx Ty T t = Faktor korelasi = Banyaknya observasi yang memiliki skor yang sama pada rangking tertentu (Siegel, 1997:56)

81 3.6.3 Penetapan Tingkat Signifikansi Dalam penetapan tingkat signifikansi yang dipakai adalah 0,05 karena dinilai cukup ketat untuk mewakili hubungan antara variabel-variabel diatas dan merupakan tingkat signifikansi yang umum digunakan dalam penelitian ilmu sosial. Tingkat signifikansi 0,05 artinya adalah kemungkinan benar dari hasil penarikan kesimpulan mempunyai probabilitas 95% atau toleransi kesalahan 5%. 3.6.4 Penerimaan dan Penolakan Hipotesis Dalam menentukan penerimaan dan penolakan hipotesis, dilakukan dengan membandingkan nilai antara t-hitung dengan t-tabel. Kriteria penerimaan dan penolakan hipotesis yang dilakukan adalah sebagai berikut : Ho diterima, jika : Ho ditolak, jika : t-hitung t-tabel t-hitung > t-tabel Tingkat signifikansi r s ini kemudian diuji kebenarannya dengan menggunakan tingkat signifikansi r s, sebagai berikut : t rs n 1 r Dimana : t = nilai uji t r s = koefisien korelasi Rank Spearman n = banyaknya responden yang diteliti

8 Kemudian hasil uji ini dibandingkan dengan harga kritis t dari t-tabel. Apabila t uji > t-tabel maka, rs memiliki arti diterima. 3.6.5 Penarikan Kesimpulan Penarikan kesimpulan dalam penelitian ini, akan dilakukan berdasarkan hasil pengolahan data dan hasil pengujian hipotesis yang berdasarkan pada kriteria-kriteria yang telah disepakati di atas, serta didukung dengan teori-teori yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.