PENGARUH ANALISIS FUNDAMENTAL DAN RISIKO SISTEMATIK TERHADAP HARGA SAHAM PADA BANK BADAN USAHA MILIK NEGARA PERIODE TAHUN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Uji akar akar unit yang bertujuan untuk menganalisis data time series

Kata Kunci : Struktur Aktiva, Profitabilitas, Pertumbuhan Penjualan, dan Struktur Modal

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

ANALISIS PENGARUH RASIO PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM DI PERUSAHAAN MANUFAKTUR

Lampiran 1 : Pemilihan Bank Melalui Kriteria Berdasarkan Purposive Sampling

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

LAMPIRAN. Lampiran 1. Daftar Sampel Perusahaan Makanan dan Minuman

DAFTAR PUSTAKA. D. Nachrowi.(2006). Ekonometrika Analisis Ekonomi dan Keuangan. Cetakan Pertama. Jakakarta: Lembaga Penerbit FE UI.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

ISSN : e-proceeding of Management : Vol.2, No.3 Desember 2015 Page 2428

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh debt to equity ratio. sampel penelitian dengan rincian sebagai berikut :

Lampiran 1 Daftar Populasi Sampel Penelitian

PENGARUH OPM, ROE DAN ROA TERHADAP PERUBAHAN LABA PADA PERUSAHAAN LEMBAGA PEMBIAYAAN DI INDONESIA. Surya Perdana 1, Eni Hartanti 2

Daftar Perusahaan yang Menjadi Sampel Penelitian

Analisis Faktor Fundamental dan Resiko Sistematik Terhadap Harga Saham Pada Industri Dasar dan Kimia di Bursa Efek Indonesia (BEI)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH RETURN ON ASS

Kata Kunci: Economic Value Added, Return On Asset, Return On Equity, Inflasi, return Saham

PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO

Lampiran 1. Sampel Penelitian

PENGARUH CAR, LDR, DAN EPS TERHADAP HARGA SAHAM (STUDI PADA BANK BUMN YANG LISTING DI BEI PERIODE )

LAMPIRAN. Lampiran 1 Data Penelitian

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Statistik Deskriptif Deskriptif Rata-rata Standar Deviasi

FAKTOR PENENTU NILAI PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. berbagai jenis tabungan di bank, digunakan untuk modal usaha sendiri maupun

ISSN : e-proceeding of Management : Vol.4, No.3 Desember 2017 Page 2575

Pengaruh Return on Assets Dan Return on Equity terhadap Earning Per Share pada PT. Bank Muamalat Indonesia

ISSN : e-proceeding of Management : Vol.4, No.1 April 2017 Page 444

PENGARUH PROFITABILITAS DAN LEVERAGE TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN

PENGARUH LABA BERSIH DAN ARUS KAS TERHADAP HARGA SAHAM (Studi Empiris Pada Perusahaan LQ 45 Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode )

PENGARUH EARNING PER SHARE

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. dilakukan untuk mengetahui seberapa pengaruh variabel-variabel independen

ISSN : e-proceeding of Management : Vol.2, No.3 Desember 2015 Page 2411

PENGARUH RASIO PASAR TERHADAP RETURN SAHAM PERBANKAN DI BEI PERIODE

BAB III Jenis dan Pendekatan Penelitian

PENGARUH KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN ROKOK YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN

ISSN : e-proceeding of Management : Vol.3, No.2 Agustus 2016 Page 1437

Joko Prasetyo. Binus University, Jakarta Jl. Kebon Jeruk Raya No. 27 Kebon Jeruk - Jakarta Barat Titik Indrawati

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN LQ45 YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. bentuk deret waktu (time series) selama 17 tahun, yaitu tahun Data

BAB 1 PENDAHULUAN. yang bersumber dari masyarakat yang memiliki kelebihan dana ke berbagai sektor yang

PENGARUH INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP RETURN SAHAM (Studi Pada PerusahaanLQ-45 Di Bursa Efek Jakarta)

Lampiran 1. Pertumbuhan Pendapatan Asli Daerah (PAD) pada Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara Tahun (%)

ABSTRAK. Kata kunci: return saham, return on asset, debt equity ratio, price earnings ratio, pool data.

BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

DAFTAR PUSTAKA. Ghozali, Imam Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS 19 Cetakan V. Badan Penerbit Universitas Dipenogoro, Semarang.

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 4.1 Analisis Deskriptif Statistik Variabel Terikat, Variabel Bebas dan Variabel Kontrol

Lampiran 1 Data Penyerapan Tenaga Kerja, PDRB, Pengeluaran Pemerintah, dan Upah Riil Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Barat tahun

Profesionalisme Akuntan Menuju Sustainable Business Practice Bandung, 20 Juli 2017

PENGARUH RETURN ON ASSETS

Lampiran 1. Data Penelitian

BAB V PENUTUP. sejenis yang ingin melanjutkan atau mengembangkan penelitian ini.

BAB IV. Analisis Data. 4.1 Gambaran Umum dan Depskriptif Obyek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. mereka. Hal ini mungkin disebabkan karena tingginya kesadaran penduduk di

PENGARUH VARIABEL RETURN ON ASSETS, RETURN ON EQUITY, NET PROFIT MARGIN DAN EARNING PER SHARE TERHADAP HARGA SAHAM PADA SEKTOR PERBANKAN

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN PERBANKAN DI BURSA EFEK INDONESIA

ECONOMIC MODEL FROM DEMAND SIDE: Evidence In Indonesia

PENGARUH EPS, PER, KEBIJAKAN DIVIDEN, FIRM SIZE (SIZE), DAN BOOK VALUE (BV) TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN PADA INDEKS LQ45 TAHUN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. mengetahui hubungan antara variabel bebas net profit margin, return on asset,

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Berkembangnya suatu perusahaan tergantung pada kinerja keuangan yang

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

ISSN : e-proceeding of Management : Vol.4, No.3 Desember 2017 Page 2613

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

BAB I PENDAHULUAN. dalam menjalankan kegiatan operasionalnya akan membutuhkan struktur. modal yang kuat untuk meningkatkan laba agar tetap mampu

BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN

PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA DAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO TERHADAP TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Irham Faridh Trisnadi. Prodi S1 Manajemen Bisnis Telekomunikasi dan Informatika, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Telkom

1. PENDAHULUAN. Hanifah Purwani Dharma Putri 1 Deannes Isynuwardhana,SE.,MM 2 1 Prodi S1 Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Telkom

PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS) TERHADAP HARGA SAHAM LQ-45 DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

1) Kriteria Ekonomi Estimasi model dikatakan baik bila hipotesis awal penelitian terbukti sesuai dengan tanda dan besaran dari penduga.

BAB I PENDAHULUAN. tertentu (Jogiyanto,2003). Investasi ke dalam produksi yang efisien dapat

ANALISIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, TINGKAT PERTUMBUHAN, DAN RISIKO BISNIS TERHADAP STRUKTUR MODAL PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan usaha di Indonesia yang semakin ketat saat ini mendorong banyak

PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGE DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. Dalam penelitian ini data yang digunakan adalah data sekunder

Pengaruh Debt to Equity Ratio (DER) dan Systematic Risk terhadap Return Saham (Studi Kasus pada Perusahaan yang Terdaftar di LQ-45 Periode )

BAB XII INTERPRETASI HASIL OLAH DATA

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. sekunder dalam bentuk deret waktu (time series) pada periode

Bab I PENDAHULUAN. ekspansi dengan lingkup ekonomi global seiring perkembangan ekonomi dunia.

ABSTRACT. Keywords : Cash turnover, Receivable turnover, Inventory turnover and Firm size

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengalami perbaikan. Hal tersebut dikarenakan perekonomian merupakan

Jurusan Manajemen Universitas Negeri Gorontalo. Abstrak

Keywords: accounting income, operatng cash flow, leverage, cash dividend

BAB I PENDAHULUAN. satu pembiayaan eksternal bagi dunia usaha dan sebagai wadah investasi bagi

BAB III METODE PENELITIAN. tahun berturut-turut, dari tahun

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. untuk menentukan berapa banyak deviden yang dibagikan kepada pemegang

BAB I PENDAHULUAN. disebut go public. Menurut Darmaji dan Fakhrudin (2012:1) menyatakan bahwa

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Oleh:

PENGARUH TOTAL ASSET TURNOVER (TAT) DAN NET PROFIT MARGIN (NPM) TERHADAP RETURN ON EQUITY (ROE) PADA PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR, TBK

BAB I PENDAHULUAN. optimal dengan mempertemukan kepentingan investor selaku pihak yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

ANALISIS PEBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PT. BANK MANDIRI Tbk. DENGAN PT. BANK RAKYAT INDONESIA Tbk. PERIODE

ISSN : e-proceeding of Management : Vol.4, No.1 April 2017 Page 187

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

Transkripsi:

PENGARUH ANALISIS FUNDAMENTAL DAN RISIKO SISTEMATIK TERHADAP HARGA SAHAM PADA BANK BADAN USAHA MILIK NEGARA PERIODE TAHUN 2010-2013 Lylis Hermiyati Prodi S1 Manajemen Bisnis Telekomunikasi dan Informatika, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Telkom lylishermiyati@students.telkomuniversity.ac.id Abstrak Perusahaan perbankan merupakan salah satu industri yang turut berpartisipasi dalam pasar modal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh aspek fundamental dan risiko sistematik terhadap harga saham Bank Badan Usaha Milik Negara Tahun 2010-2013. Analisis fundamental adalah gambaran dari kinerja perusahaan berdasarkan aspek-aspek fundamental. Risiko sistematik (β) adalah risiko yang memperngaruhi harga pasar dari saham yang ada di bursa saham. Analisis fundamental adalah bentuk rasio keuangan dan β merupakan yang variabel diidentifikasi dari return pasar serta return perusahaan itu sendiri. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Price Earning Ratio (PER), Price Book Value (PBV), Return On Equity (ROE), dan β. β merupakan indikator sensitivitas sistematik risiko pasar saham. Penelitian ini menggunakan data panel yang merupakan gabungan dari data time series dan cross-section. Data tersebut kemudian diperkirakan menggunakan Fixed Effect Model (FEM) dengan program Eviews 6. Hasil penelitian menunjukan bahwa PBV, ROE, dan β berpengaruh signifikan terhadap harga saham sedangkan PER tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Kata kunci : Price Earning Ratio (PER), Price Book Value (PBV), Return On Equity (ROE), Risiko Sistematik (β), dan Harga Saham. Abstract Banking company is one of the industries that participate in the capital market. This research aimed to determine the effect of fundamental s aspect and systematic risk to the stock price of BUMN Bank year 2010-2013. Fundamental analysis is a picture of the bank company s performance based on fundamental aspects. Systematic risk (β) is a risk that affects the market price of the existing shares on the stock exchange. Fundamental analysis is the form of financial ratios and β are identified variabels could effect the stock price. The variables used in this research are Price Earning Ratio (PER), Price Book Value (PBV), Return on Equity (ROE), and β. β is a risk systematic sensitivity indicator of the stock market. The sample in this study was determined by purposive sampling technique to obtain samples in accordance with the criteria specified. This research used panel data which is a combination of the data time-series and cross-section.. The data was then estimated by Fixed Effect Model (FEM) and processed with the program Eviews 6. The results showed that the independent variables, Price Book Value (PBV), Return on Equity (ROE), and β significant affected on BUMN Bank year 2010-2013. While the Price Earning Ratio (PER) not significant affected on BUMN Bank year 2010-2013. Keywords : Price Earning Ratio (PER), Price Book Value (PBV), Return On Equity (ROE), Risiko Sistematik (β), and stock price. 1. Pendahuluan Pasar modal dapat didefinisikan sebagai tempat dimana berbagai pihak khususnya perusahaan menjual saham (stock) dan obligasi (bond) dengan tujuan dari hasil penjualan tersebut nantinya akan dipergunakan sebagai tambahan dana atau untuk memperkuat modal perusahaan. Pasar modal menjadi lembaga yang sangat penting sebagai perantara antara pihak penanam dana (investor) dengan pihak perusahaan yang membutuhkan dana (emiten) [1]. Undang-Undang Pasar Modal No.8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal mendefinisikan pasar modal sebagai kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek. Perkembangan pasar modal Indonesia tidak terlepas dari semakin berkembangnya jumlah emiten di Pasar Modal. Salah satu cara menanamkan investasi melalui pasar modal adalah dengan membeli saham yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia. Harga saham yang diperdagangkan di Bursa Efek bersifat fluktuatif. Di pasar sekunder (Bursa Efek), atau dalam aktivitas perdagangan sehari-hari, harga-harga saham mengalami fluktuasi baik berupa kenaikan maupun penurunan. Pembentukan harga saham terjadi karena adanya penawaran dan permintaan atas saham tersebut. Supply and demand tersebut terjadi karena banyak faktor, baik yang sifatnya spesifik atas saham tersebut (kinerja perusahaan dan industri dimana perusahaan tersebut bergerak) maupun faktor yang sifatnya makro seperti tingkat suku bunga, inflasi, nilai tukar, dan faktor-faktor non ekonomi seperti kondisi sosial dan politik, dan faktor lainnya [2].

Terdapat tiga nilai yang digunakan dalam penentuan nilai saham. Nilai yang pertama adalah nilai pasar (market value). Nilai pasar merupakan nilai saham yang terdapat di pasar saham yang mana nilai pasar ini dipengaruhi oleh para investor di pasar sekunder. Yang kedua adalah nilai buku (book value). Nilai buku merupakan nilai saham menurut pembukuan perusahaan emiten. Yang ketiga adalah nilai intrinsik (intrinsic value) merupakan nilai sebenarnya dari saham itu sendiri [3]. Bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terdiri dari Bank Mandiri, Bank Rakyat Indonesia (BRI), Babk Nasional Indonesia (BNI), dan Bank Tabungan Negara (BTN). Dari keempat Bank BUMN tersebut, harga saham Bank Mandiri terus mengalami peningkatan dari tahun 2010 sampai dengan 2013 disaat kinerja keuangannya seperti ROE dan juga DER mengalami penurunan dari tahun 2010 sampai dengan 2011. Hal tersebut memperlihatkan bahwa terdapat faktor eksternal yang dapat mempengaruhi harga saham. Harga saham dan pergerakannya merupakan faktor penting dalam investasi di pasar modal. Melalui analisis saham para investor akan bisa memutuskan apakah harga saham tersebut terlalu tinggi (overprice) ataupun terlalu rendah (underprice) sehingga para investor akan memutuskan untuk melakukan strategi investasi kedepannya [4]. Pada dasarnya ada dua pendekatan dalam analisis saham, yaitu pendekatan analisis fundamental dan pendekatan analisis teknikal. Dalam hal ini, analisis fundamental jauh lebih sering digunakan sebagai alat untuk penilaian harga saham. Analisis fundamental menggunakan data fundamental yaitu data yang berasal dari keuangan perusahaan (laba, deviden, penjualan, dan sebagainya) yang dilihat dari laporan keuangan perusahaan. Dengan laporan keuangan dapat dilakukan dengan berbagai analisis salah satunya yaitu analisis rasio keuangan. Rasio keuangan ini menjadi salah satu parameter yang dapat digunakan untuk mengukur kinerja perusahan yang mana dapat mencerminkan apakah perusahaan tersebut mengalami perkembangan atau kemunduran kinerja. Sedangkan analisis teknikal merupakan analisis instan karena hanya berdasarkan pergerakan grafik saham [5]. Jika perusahaan dalam kondisi sehat, maka perusahaan layak untuk dijadikan tempat investasi, misalnya dengan membeli sahamnya [6]. Penelitian ini menggunakan Price Earning Ratio (PER), dimana PER merupakan rasio yang termasuk nilai pasar yang menghubungkan harga perusahaan dengan laba, arus kas dan nilai buku per sahamnya. Semakin tinggi PER maka pertumbuhan laba yang diharapkan juga akan mengalami kenaikan [7]. Nilai pasar ini memberikan indikasi bagi manajemen tentang bagaimana pandangan investor terhadap risiko dan prospek perusahaan di masa depan. Jika rasio likuiditas, manajemen aset, manajemen utang, dan profitabilitas semua terlihat baik, maka rasio nilai pasar juga akan tinggi sehingga harga saham juga ikut mengalami kenaikan [8]. Penelitian yang berjudul Pengaruh Kinerja Keuangan Perusahaan Mining and Mining Service Terhadap Harga Saham Di Bursa Efek Indonesia (BEI) menunjukan bahwa PER berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham. Penelitian ini menindikasi bahwa PER secara nyata dapat mempengaruhi harga saham pada perusahaan. Mining and Mining Service [9]. Penelitian ini memiliki hasil yang sama dengan penelitian yang berjudul Analisis Fundamental dan Risiko Sistematik Terhadap Harga Saham Perbankan yang Terdaftar Pada Indeks LQ45 yang menunjukan bahwa PER berpengaruh signifikan terhadap harga saham perbankan yang terdaftar pada indeks LQ45 [10]. Untuk melihat nilai buku perusahaan, penelitian ini akan menggunakan rasio Price Book Value (PBV). PBV merupakan salah satu rasio nilai pasar yang mengukur kinerja saham menurut penilaian pasar terhadap nilai bukunya apakah harga saham yang diperdagangkan perusahaan tersebut diatas atau dibawah nilai buku perusahaan tersebut [8]. Penelitian mengenai PBV menghasilkan bahwa PBV secara parsial berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham perusahaan perdagangan di Bursa Efek [11]. Kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba dalam proses operasionalnya merupakan salah satu penilaian prestasi dari suatu perusahaan. Laba perusahaan dapat dijadikan alat penunjuk prospek perusahaan tersebut. Penelitian ini menggunakan rasio Return On Equity (ROE) yang menggambarkan sejauh mana kemampuan perusahaan menghasilkan laba kepada para pemegang saham [12]. Nilai ROE yang tinggi dan konsisten dapat mengindikasikan bahwa perusahaan tersebut memiliki keunggulan yang tahan lama dalam persaingan serta mengarahkan kepada suatu harga saham yang tinggi di masa depan [1]. ROE mencerminkan pengaruh dari seluruh rasio lain dan merupakan ukuran kinerja tunggal yang terbaik dari kacamata akuntansi. ROE yang tinggi memiliki korelasi positif dengan harga saham yang tinggi [8]. Penelitian dengan judul Analisis Pengaruh Faktor Fundamental dan Risiko Sistematik Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Perdagangan di Bursa Efek Indonesia menunjukan bahwa ROE secara parsial tidak berpengaruh terhadap harga saham perdagangan [11]. Hasil dari penelitian ini bertolak belakang dengan penelitian dengan judul Analisis Faktor Fundamental Terhadap Harga Saham Industri Pertambangan dan Pertanian di Bursa Efek Indonesia yang menunjukan bahwa ROE secara parsial memiliki pengaruh yang signifikan secara parsial terhadap harga saham sektor pertambangan dan pertanian [13]. Dalam berinvestasi, terdapat suatu bentuk keadaan ketidakpastian yang akan terjadi di masa yang akan datang dengan keputusan yang diambil dengan berbagai pertimbangan saat ini. Ketidakpastian tersebut merupakan risiko yang harus siap ditanggung bagi para pelaku investasi. Penelitian ini juga menggunakan

faktor eksternal yaitu risiko sistematik. Risiko sistematik merupakan risiko yang tidak bisa di deversifikasikan atau mempengaruhi secara menyeluruh. Risiko ini sering juga disebut sebagai risiko pasar yaitu risiko yang disebabkan oleh perubahan-perubahan yang terjadi di pasar yang berhubungan dengan kondisi perekonomian suatu negara, misalnya inflasi, perubahan nilai tukar mata uang, serta kebijakan pemerintah [14]. Harga suatu saham terbentuk dari harga pasar, yaitu nilai yang terdapat di pasar saham. Apabila terdapat kelebihan permintaan atas suatu saham, maka saham tersebut akan cenderung naik, namun sebaliknya apabila terjadi kelebihan penawaran atas suatu saham, maka saham tersebut akan cenderung mengalami penurunan [3]. Penelitian ini menggunakan harga saham sebagai variabel terikat karena pergerakan harga saham dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya yaitu faktor internal (kinerja perusahaan) dan faktor eksternal (risiko sistematik) [1]. Berdasarkan uraian diatas, masih terdapat hasil yang tidak konsisten dengan beberapa penelitian yang dilakukan sebelumnya. Oleh karena itu, peneliti ingin meneliti lebih lanjut mengenai masalah analisis fundamental perusahaan. Penelitian ini melakukan penelitian lanjutan yang berjudul Pengaruh Analisis Fundamental dan Risiko Sistematik Terhadap Harga Saham Pada Bank Badan Usaha Milik Negara Periode Tahun 2010-2013. 2. Tinjauan Pustaka 2.1 Pasar Modal Pasar modal dapat didefinisikan sebagai tempat dimana berbagai pihak khususnya perusahaan menjual saham (stock) dan obligasi (bond) dengan tujuan dari hasil penjualan tersebut nantinya akan dipergunakan sebagai tambahan dana atau untuk memperkuat modal perusahaan [1]. Pasar modal juga dapat diartikan sebagai pasar yang menyediakan sumber pembelanjaan dengan jangka waktu yang relatif panjang, dimana yang diinvestasikan adalah barang modal untuk menciptakan dan memperbanyak alat-alat produksi dan akhirnya meningkatkan kegiatan perekonomian [15]. 2.2 Saham Saham diartikan sebagai bukti penyertaan kepemilikan modal/dana pada suatu perusahaan [1]. Selain itu saham adalah Ownership shares in a publicy held corporation [16]. Keuntungan para pemegang saham disebut deviden. Pemegang saham memiliki hak klaim atas penghasilan dan aktiva perusahaan. apabila perusahaan menghasilkan laba dalam menjalankan bisnisnya, maka sebagian atau seluruh laba dapat dibagikan kepada pemiliknya, yaitu pemegang saham [17]. 2.3 Penilaian Saham Terdapat tiga nilai yang berhubungan dengan saham yaitu nilai buku (book value), nilai pasar (market value), dan nilai intrinsik (intrinsic value). Nilai buku merupakan nilai saham menurut pembukuan (akuntansi) perusahaan emiten. Nilai pasar merupakan nilai saham yang ada dipasar saham, dan nilai intrinsic merupakan nilai sebenarnya dari saham tersebut [7]. 2.4 Analisis Saham Menurut Kodrat dan Indonanjaya [5], terdapat dua macam teknik analisis yang banyak digunakan untuk menentukan nilai sebenarnya dari saham, yaitu : a. Analisis Teknikal Analisis teknikal atau teknis adalah analisis yang menggunakan data pasar dari saham (grafik pergerakan saham, volume transaksi saham, dan sebagainya) untuk menentukan nilai dari saham. b. Analisis Fundamental Analisis ini dikenal juga dengan nama analisis perusahaan merupakan analisis untuk menghitung nilai intrinsik saham dengan menggunakan data fundamental, yaitu data yang berasal dari keuangan perusahaan sehingga dapat diketahui apakah harga saham tersebut overvalued atau undervalued. Analisis fundamental adalah studi tentang ekonomi, industri dan kondisi perusahaan untuk memperhitungkan nilai dari saham perusahaan tersebut. Dalam skala makro, pendekatan ini melihat kondisi perekonomian dan industri dari perusahaan tersebut. Dalam skala mikro, pendekatan ini dilakukan dengan menganalisis kondisi perusahaan itu sendiri [12]. 2.5 Rasio Keuangan Rasio keuangan disebut sebagai perbandingan dari suatu jumlah dengan jumlah lainnya yang kemudian dilihat perbandingannya dengan harapan nantinya akan ditemukan jawaban yang dijadikan sebagai bahan kajian untuk dianalisis dan diputuskan. Rasio keuangan berguna untuk melakukan analisa terhadap kondisi keuangan perusahaan tersebut [7]. 2.6 Price Earning Ratio (PER) Rasio nilai pasar merupakan sekumpulan rasio yang menghubungkan harga saham perusahaan dengan laba, arus kas, dan nilai buku per sahamnya. Rasio ini memberikan indikasi bagi manajemen tentang

bagaimana pandangan investor terhadap risiko dan prospek perusahaan dimasa depan [7]. Rumus dari PER adalah: Price Earning Ratio = Market Price PerShare (1) Earning Pershare 2.7 Price Book Value (PBV) PBV merupakan rasio yang digunakan untuk membandingkan nilai pasar (market price) dengan nilai bukunya (book value) [7]. Rumus dari PBV adalah: Price to Book Value = Market Price Pershare (2) Book Value Pershare 2.8 Return On Equity (ROE) Rasio ini mengkaji sejauh mana suatu perusahaan mempergunakan sumber daya yang dimiliki untuk mampu memberikan laba atas ekuitas. Nilai ROE yang tinggi dan konsisten dapat mengindikasikan bahwa perusahaan tersebut memiliki keunggulan yang tahan lama dalam persaingan serta mengarahkan kepada suatu harga saham yang tinggi di masa depan [1]. Rumus dari ROE adalah: Return On Equity = Net Income (3) Total Equity 2.9 Risiko Sistematik (β) Risiko sistematik merupakan risiko yang tidak bisa dideversifikasikan atau mempengaruhi secara menyeluruh. Risiko ini sering juga disebut sebagai risiko pasar yaitu risiko yang disebabkan oleh perubahanperubahan yang terjadi di pasar yang berhubungan dengan kondisi perekonomian suatu negara, misalnya inflasi, perubahan nilai tukar mata uang, serta kebijakan pemerintah [14]. Rumus dari β adalah: β = NΣXY (ΣX)( ΣY) (4) NΣX 2 (ΣX) 2 3. Metode Penelitian 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang akan dipakai oleh peneliti dalam penelitian ini adalah deskriptif verifikatif yang bertujuan untuk menguraikan sifat atau karakteristik dari suatu fenomena tertentu dan mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih. 3.2 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan media internet untuk memperoleh data dengan mengunduh laporan keuangan dari situs Bank bersangkutan yang mengeluarkan laporan keuangan publikasi, serta website resmi Bursa Efek Indonesia (BEI). Penelitian ini menggunakan jangka waktu penelitian selama 4 tahun, yaitu periode tahun 2010, 2011, 2012, dan 2013. 3.3 Populasi dan Sampel Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan [18]. Sampel adalah kelompok kecil yang diamati dan merupakan bagian dari populasi sehingga sifat dan karakteristik populasi juga dimiliki oleh sampel [19]. Metode sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling (judgment sampling) dengan kriteria yang dipilih untuk dijadikan sampel penelitian ini adalah : 1. Perusahaan yang termasuk ke dalam sektor Perbankan milik Badan Usaha Milik Negara yang sudah terdaftar di BEI pada tahun 2010-2013. 2. Memiliki Annual Report dan Financial Report yang terpublikasi berkala dari tahun periode 2010-2013 secara lengkap. Sampel yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah 4 perusahaan Bank BUMN di Indonesia yang ditetapkan melalui kriteria pemilihan sampel yaitu: Bank Mandiri,Tbk (BMRI), Bank Negara Indonesia,Tbk (BBNI), Bank Rakyat Indonesia,Tbk (BBRI), dan Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN). 3.4 Teknik Analisis Data Dalam penelitian ini model analisis data yang digunakan adalah model analisis data panel yang pengolahan datanya menggunakan program Eviews 6. Penelitian ini menggunakan regresi data panel dengan model sebagai berikut : Y= β 0 + β 1 X 1 + β 2 X 2 + β 3 X 3 + β 4 X 4 + ε it Dimana : Y : Harga Saham β 0 : Konstanta X 1 : PER

X 2 : PBV X 3 : ROE X 4 : Risiko Sistematik Β 1 : Koefisien regresi dari variabel X 1 (PER) Β 2 : Koefisien regresi dari variabel X 2 (PBV) Β 3 : Koefisien regresi dari variabel X 3 (ROE) Β 4 : Koefisien regresi dari variabel X 4 (Risiko Sistemik) ε it : Error term 4. Analisis dan Pembahasan 4.1 Hasil Persamaan Regresi Persamaan regresi dengan menggunakan metode data panel melalui program Eviews 6. Dalam penelitian ini, sebelumnya telah dilakukan uji estimasi untuk menentukan metode analisis regresi data panel yang tepat. Penulis melakukan estimasi dengan menggunakan metode Likelihood Test yang menunjukan Prob. Cross-Section Chi-Square < 0.05. Berdasarkan hasil tersebut dilakukan pengujian lagi dengan Hausman Test untuk memilih model regresi yang tepat. Namun karena dalam penelitian ini Cross-section < Variable cooficient, maka Hausman test tidak dapat dilakukan. Program Eviews menganjurkan pemakaian model fixed effect sebagai persamaan regresi. Berikut hasil persamaan dengan model Fixed Effect: Tabel 1 Hasil Estimasi dengan Fixed Effect Model Dependent Variable: SAHAM? Method: Pooled Least Squares Date: 12/17/14 Time: 11:26 Sample: 2010 2013 Included observations: 4 Cross-sections included: 4 Total pool (balanced) observations: 16 Variable Coefficient Std. Error t-statistic Prob. C -415.4502 371.6056-1.117987 0.2960 PER? 0.209610 0.184673 1.135036 0.2892 PBV? -0.331386 0.119890-2.764079 0.0245 ROE? 2.219229 0.914622 2.426389 0.0414 BETA? -0.357345 0.125816-2.840229 0.0218 Fixed Effects (Cross) _MANDIRI--C -0.148650 _BRI--C 1.188472 _BNI--C -0.483416 _BTN--C -0.556406 Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables) R-squared 0.653107 Mean dependent var 0.195000 Adjusted R-squared 0.349575 S.D. dependent var 0.314727 S.E. of regression 0.253824 Akaike info criterion 0.402504 Sum squared resid 0.515414 Schwarz criterion 0.788798 Log likelihood 4.779970 Hannan-Quinn criter. 0.422285 F-statistic 2.151692 Durbin-Watson stat 2.263792 Prob(F-statistic) 0.152491 1. Nilai Prob. (F-statistic) adalah sebesar 0,152491 yang artinya variabel bebas yang terdiri dari PER, PBV, ROE, dan β tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham pada Bank BUMN periode tahun 2010-2013. 2. Price Earning Ratio (PER) memiliki nilai probability (p-value) sebesar 0.2892 lebih tinggi dari taraf signifikansi 0.05 (0.2892 > 0.05). Hal ini menunjukan bahwa variabel PER tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham pada Bank BUMN periode tahun 2010-2013. Koefisien PER sebesar 0.209610 menunjukan apabila jika terjadi perubahan kenaikan PER sebesar 1, maka akan menaikkan harga saham sebesar Rp 0.21. PER yang tinggi mengindikasikan bahwa pertumbuhan laba perusahaan mengalami kenaikan sehingga berkolerasi dengan kenaikan harga saham perusahaan tersebut. Berdasarkan hal tersebut, maka semakin tinggi PER semakin tinggi pula harga saham sehingga dapat menimbulkan asumsi bahwa semakin besar perusahaan berhasil mencetakkan laba akan disertai oleh harga saham yang tinggi.

3. Price Book Value (PBV) memiliki nilai probability (p-value) sebesar 0.0245 lebih rendah dari taraf signifikansi 0.05 (0.0245 < 0.05). Hal ini menunjukan bahwa variabel PBV berpengaruh signifikan terhadap harga saham Bank BUMN tahun 2010-2013. Koefisien PBV sebesar -0.331386 menunjukan apabila terjadi perubahan kenaikan PBV sebesar 1 maka harga saham akan mengalami penurunan sebesar Rp 0.33. Kenaikan PBV namun diikuti dengan penurunan harga saham ini tidak sesuai dengan bahwa kenaikan dari PBV akan berkorelasi dengan kenaikan harga saham. Hasil penelitian ini menunjukan hasil yang berbeda. Hal ini dapat disebabkan karena adanya pengaruh dari supply and demand terhadap saham itu sendiri dalam pasar saham sehingga menyebabkan berkurangnya harga saham perusahaan tersebut. 4. Return On Equity (ROE) memiliki nilai probability (p-value) sebesar 0.0414 lebih kecil dari taraf signifikansi 0.05 (0.0414 > 0.05). Hal ini menunjukan bahwa variabel ROE berpengaruh signifikan terhadap harga saham Bank BUMN tahun 2010-2013. Koefisien ROE sebesar 2.219229 yang berarti apabila jika terjadi perubahan kenaikan ROE sebesar 1 maka harga saham akan mengalami kenaikan sebesar Rp 2.21. ROE merupakan ukuran profitabilitas dari sudut pandang pemegang saham. Nilai ROE yang tinggi dan konsisten menunjukan bahwa perusahaan tersebut memiliki keunggulan dan mengarahkan pada harga saham perusahaan yang tinggi. 5. Risiko Sistematik (β) memiliki nilai probability (p-value) sebesar 0.0218 lebih rendah dari taraf signifikansi 0.05 (0.0128 < 0.05). Hal ini menunjukan bahwa variabel Risiko Sistematik (β) berpengaruh signifikan terhadap harga saham Bank BUMN tahun 2010-2013. Koefisien Risiko Sistematik (β) sebesar -0.357345 yang berarti apabila jika terjadi perubahan kenaikan Risiko Sistematik (β) sebesar 1 maka harga saham akan mengalami penurunan sebesar Rp 0.36. Karena β merupakan ukuran risiko, dalam penentuan tempat untuk berinvestasi maka tentunya para investor cenderung akan memilih tempat investasi yang memiliki daya tahan yang cukup tinggi terhadap perubahan yang ada di dalam pasar. Adanya β akan menurunkan harga saham karena akan mengurangi kepercayaan investor terhadap daya tahan perusahaan tersebut. 5. Kesimpulan dan Saran 5.1 Kesimpulan Dengan melihat hasil penelitian Analisis Fundamental dan Risiko Sistematik Terhadap Harga Saham Pada Bank BUMN Periode Tahun 2010-2013 maka dapat diambil beberapa kesimpulan, yaitu PER berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap harga saham keempat Bank BUMN Periode Tahun 2010-2013. PBV berpengaruh negatif dan signifikan terhadap keempat Bank BUMN Periode Tahun 2010-2013. ROE berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham keempat Bank BUMN Periode Tahun 2010-2013. β berpengaruh negatif dan signifikan terhadap harga saham keempat Bank BUMN Periode Tahun 2010-2013. 5.2 Saran Adapun saran yang dapat diberikan mengenai penelitian ini para investor yang ingin berinvestasi saham hendaknya mempertimbangkan faktor fundamental dan risiko sistematik agar bisa mendapatkan gambaran mengenai kinerja perusahaan dan prospek perusahaan kedepan serta ketahanan perusahaan terhadap pasar yang selalu berubah sehingga dapat dijadikan sebagi bahan pertimbangan untuk memutuskan tempat investasi yang tepat. Bagi peneliti selanjutnya hendaknya melakukan penelitian yang serupa, terutama untuk objek yang sama yaitu Bank BUMN dengan menambahkan atau mengganti variabel bebas yang ada dengan variabel bebas atau indikator lain yang lebih dapat menjelaskan dan memproyeksikan harga saham yaitu makroekonomi seperti inflasi, nilai tukar mata uang, dan pertumbuhan ekonomi. Daftar Pustaka [1] Fahmi, Irham. (2013). Pengantar Pasar Modal. Bandung: Alfabeta. [2] Saham. http://www.idx.co.id/id-id/beranda/informasi/bagiinvestor/saham.aspx [Diakses tanggal 2 Oktober 2013]. [3] Jogiyanto, Hartono. (2010). Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi keenam. Yogyakarta: BPFE. [4] Pandansari, Fillya Arum. (2012). Analisis Faktor Fundamental Terhadap Harga Saham. Accounting Analysis Journal Vol.1, No.1, 2012. [5] Kodrat, David., dan Indonanjaya, Kurniawan. (2010). Manajemen Investasi Pendekatan Teknikal dan Fundamental untuk Analisis Saham. Yogyakarta: Graha Ilmu. [6] Widioatmojo, Sawidji. (2009). Pasar Modal Indonesia. Bogor: Ghalia Indonesia. [7] Fahmi, Irham. (2011). Analisis Laporan Keuangan. Bandung: Alfabeta. [8] Brigham, Eugene F., dan Houston, Joel F. (2010). Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Buku 1, Edisi 11. Jakarta: Salemba Empat. [9] Zuliarni, Sri. (2012), Pengaruh Kinerja Keuangan Perusahaan Mining and Mining Service Terhadap Harga Saham di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Aplikasi Bisnis Vol. 3, No. 1, Oktober 2012. [10] WBBA, Amanda., dan Pratomo, Wahyu. (2013). Analisis Fundamental dan Risiko Sistematik Terhadap Harga Saham Perbankan yang Terdaftar Pada Indeks LQ45. Jurnal Ekonomi Keuangan Vol. 1, No. 3, Februari 2013.

[11] Susanto, Herry., dan Nurliana, Dika. (2009). Analisis Pengaruh Faktor Fundamental dan Risiko Sistematik Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Perdagangan di BEI. Jurnal Ekonomi Bisnis Vol. 14, No. 1, April 2009. [12] Fahmi, Irham. (2012). Pengantar Pasar Modal. Bandung: Alfabeta. [13] Wulandari, Dhita. (2009). Analisis Faktor Fundamental Terhadap Harga Saham Industri Pertambangan dan Pertanian di BEI. Jurnal Ekonomi Keuangan, Oktober 2009. [14] Fahmi, Irham. (2010). Management Risiko : Teori, Kasus, dan Solusi. Bandung: Alfabeta. [15] Latumaerissa, Julius. (2011). Bank dan Lembaga Keuangan Lain. Jakarta: Salemba Empat. [16] Bodie, Zvi., Kane, Alex., dan Marcus. (2010). Essentials of Investment. Boston: Mc Graw-Hill. [17] Tandelilin, Eduardus. (2010). Portofolio dan Investasi : Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: Tanisius. [18] Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta. [19] Sedarmayanti, Hidayat (2011). Metodologi Penelitian. Bandung: Mandar Maju.