BAB III. JUAL BELI MURABAHAH di BMT BEN TAQWA. Dengan dipelopori ICMI, MUI, dan PINBUK (Pusat Inskubasi Bisnis

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III GAMBARAN UMUM DI BMT NU SEJAHTERA. Mangkang Kota Semarang merupakan hasil pemikiran kalangan nahdliyin

BAB III GAMBARAN UMUM KOPERASI SIMPAN PINJAM SYARIAH (KSPS) BMT BEN TAQWA

BAB 1 PENDAHULUAN. Perbankan syari ah dalam peristilahan internasional dikenal sebagai Islamic

BAB III GAMBARAN BMT NU SEJAHTERA. yang sedang lesu pada saat itu, maka kaum Nahdliyin (NU) sebagai organisasi

BAB III PEMBIAYAAN MURABAHAH DI KJKS BMT EL AMANAH KEC. KENDAL KAB. KENDAL

BAB II STANDAR OPERASIONAL DAN PROSEDUR BAGI HASIL TABUNGAN MUDHARABAH. Wattamwil yaitu simpanan (funding) dan pembiayaan (financing).

BAB III DESKRIPSI KJKS BMT MANDIRI SEJAHTERA KARANGCANGKRING JAWA TIMUR CABANG PASAR KRANJI PACIRAN LAMONGAN

BAB III GAMBARAN UMUM KJKS BMT BAHTERA PEKALONGAN. 1. Latar Belakang KJKS BMT Bahtera Pekalongan

BAB II GAMBARAN UMUM BPRS BEN SALAMAH ABADI PURWODADI. Sabilul Muttaqiin yang kantornya berada di Purwokerto. Kemudian

BAB III HASIL PENELITIAN. yang peduli terhadap perkembangan ekonomi umat. BMT PAM merupakan

BAB III GAMBARAN UMUM BMT AT-TAQWA MUHAMMADIYAH CABANG SITEBA. A. Sejarah Berdirinya BMT At-taqwa Muhammadiyah Cabang Siteba

BAB III GAMBARAN UMUM BMT ASY-SYIFA. A. Sejarah dan Perkembangan BMT Asy-Syifa. (Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia) yang dimulai tahun 1996, yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III GAMBARAN UMUM KOPSIM NU BATANG. 1. Sejarah Berdirinya KOPSIM NU Batang. Unit Simpan Pinjam Syariah.

BAB II GAMBARAN UMUM KJKS BMT WALISONGO SEMARANG

BAB III GAMBARAN UMUM KJKS BMT AULIA MAGELANG

BAB I PENDAHULUAN. tabungan dan pembiayaan, Bank Syariah, Baitul Mal wat Tamwil (BMT),

BAB III PELAKSANAAN SANKSI ATAS NASABAH MAMPU YANG MENUNDA PEMBAYARAN DI BMT FAJAR MULIA UNGARAN. 1. Sejarah Berdiri BMT Fajar Mulia Ungaran

BAB III STRATEGI PEMASARAN UNTUK MENINGKATKAN JUMLAH ANGGOTA SIMPANAN DI KSPPS BMT EL AMANAH KENDAL

BAB IV PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA PRODUK MODAL USAHA DI KJKS BMT BINAMA SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. Kehadiran Bank Muammalat Indonesia (BMI) pada tahun 1992, telah

BAB III PRAKTEK DENDA PADA PEMBIAYAAN MURABAHAH DI KJKS MASLAHAT UMMAT. 1. Sejarah dan Latar Belakang Berdirinya KJKS Maslahat Ummat

BAB III APLIKASI PENERAPAN DISKON MURA>BAH}AH DI BMT MANDIRI SEJAHTERA JL. RAYA SEKAPUK KECAMATAN UJUNG PANGKAH KABUPATEN GRESIK

BAB III GAMBARAN UMUM KJKS BMT FASTABIQ PATI. 3.1 Sejarah Singkat Berdirinya Baitul Maal Fastabiq Pati

BAB III GAMBARAN UMUM BTM WIRADESA. A. Latar belakang berdirinya BTM Wiradesa. Muhammadiyah Wiradesa untuk memiliki sumber-sumber pendanaan

BAB II GAMBARAN UMUM PT. BPRS BEN SALAMAH ABADI PURWODADI. I. Sejarah Berdirinya PT. BPRS Ben Salamah Abadi Purwodadi

BAB V PEMBAHASAN. A. Kebijakan Harga Jual Pembiayaan Murabahah di BMT Istiqomah Unit

BAB II KONDISI UMUM DI BPRS BEN SALAMAH ABADI DI PURWODADI. A. Sejarah Berdirinya BPRS Ben Salamah Abadi Purwodadi

BAB III PELAKSANAAN AKAD MURABAHAH PADA KOPERASI JASA KEUANGAN SYARI AH BAITUT TAMWIL MUHAMMADIYAH

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III KOSPIN JASA SYARIAH CAPEM PEMALANG: SEJARAH, VISI MISI, DAN PRODUK-PRODUKNYA

BAB III APLIKASI PENENTUAN MARGIN PEMBIAYAAN MURA<BAH{AH PADA KOPERASI JASA KEUANGAN SYARI AH BEN IMAN LAMONGAN

BAB I PENDAHULUAN. diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, tidak terlepas dari peran lembagalembaga

BAB I PENDAHULUAN. pengelolaan keuangan yang berbasis syari ah sumber-sumber ekonomi. yang tersedia secara terarah dan terpadu serta dimanfaatkan bagi

BAB III PROFIL BMT MATRA PEKALONGAN. A. Latar Belakang Berdirinya BMT Matra Pekalongan

BAB III APLIKASI PEMBIAYAAN MURA<BAH}AH BI AL-WAKA<LAH TANPA PENYERAHAN KWITANSI PADA UJKS (UNIT JASA KEUANGAN SYARIAH) AL HAMBRA KETINTANG SURABAYA

BAB III GAMBARAN UMUM BMT SM NU PEKALONGAN

BAB II GAMBARAN UMUM BAYTUL MĀL WAT TAMWIL (BMT) BERSAMA KITA BERKAH. yang didukung oleh sumber daya alam (S DA) yang melimpah, terutama

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

2) Membina masyarakat dengan mengadakan sosialisasisosialisasi BAB IV. mengenai perbankan syari ah bahwasanya bunga

BAB III GAMBARAN UMUM KJKS CEMERLANG. Kendal yang produktif. Produktifitas ini bisa dilihat dari keberadaan

Manusia selalu dihadapkan pada masalah ekonomi seperti kesenjangan. ekonomi, kemiskinan, dan masalah-masalah lainnya. Namun banyak masyarakat

BAB III PRAKTEK MURĀBAḤAH DI UNIT JASA KEUANGAN SYARI AH PADA KOPERASI SERBA USAHA ALHAMBRA SURABAYA.

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan usahanya agar lebih maju. pembiayaan berbasis Pembiayaan Islami.

BAB I PENDAHULUAN. keuangan bukanlah sebuah pabrik atau produsen yang menghasilkan uang

BAB III KELEMBAGAAN. A. Sejarah Berdirinya BMT An-Najah Wiradesa Pekalongan sesuai laporan keputusan RAT berganti nama menjadi KOPSYAH

BAB II GAMBARAN UMUM BPRS BEN SALAMAH ABADI PURWODADI. Abadi dan dipindahkan ke Kota Purwodadi. 1

5) Dapat diberikan bonus sesuai kebijakan Bank 6) Dapat dilakukan pemotongan zakat secara otomatis dari bonus yang diterima

BAB III PRAKTEK PEMBERIAN BONUS PADA PRODUK SIMPANAN BERKAH PLUS (DEPOSITO MUDHARABAH) DI BMT TARUNA SEJAHTERA

BAB 1 PENDAHULUAN. hlm.15. Press, 2008,hlm. 61

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN DAN HASIL PENELITIAN Gambaran Umum KJKS Cemerlang Weleri

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Berdirinya Koperasi Jasa Keuangan Syariah Usaha Gabungan Terpadu

KSPPS BMT UGP Wonogiry (Untuk Gerakan Perubahan)

STRATEGI PENETAPAN MARGIN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA BMT AT- TAQWA MUHAMMADIYAH SUMATERA BARAT. LELI SUWITA Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat

BAB I PENDAHULUAN. Koperasi Jasa Keuangan Syari'ah (KJKS) atau yang biasa juga disebut

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB III GAMBARAN UMUM BMT MUBAROKAH KOTA TEGAL. A. Sejarah BMT Mubarokah MWC NU Margadana Kota Tegal

MUKADIMAH VISI DAN MISI. dengan sdi yang profesional menuju kesejahteraan bersama dunia dan akhirat

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS. 1. Gambaran Umum KJKS BMT Tapin Tengah Sejahtera Unit-064

BAB II GAMBARAN UMUM BMT BISMILLAH NGADIREJO

BAB I PENDAHULUAN. sebagai organisasi perantara antara masyarakat yang kelebihan dana dengan

BAB IV ANALISIS 1. Landasan Teori A. Definisi Produk Pembiayaan Modal Kerja

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Karakteristik Produk Simpanan Berjangka (Simka) / Deposito Mudharabah di KSPPS Arthamadina Banyuputih

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS. 1. Sejarah Berdirinya BMT MU Al-Mubarak Sukowono

BAB III GAMBARAN UMUM KOPERASI JASA KEUANGAN SYARIAH BTM KEDUNGWUNI. A. Profil Umum KJK Syariah BTM Kedungwuni

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. A. Sejarah Berdirinya BMT Lestari Muamalat Suradadi. Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau

BAB III PEMBAHASAN A. PENGERTIAN DAN LANDASAN SYARI AH BAI BITSAMAN AJIL. sebagai pembelian barang dengan pembayaran cicilan atau angsuran.

PENDAHULUAN. di dalamnya mengintrodusir sistem pengelolaan bank berdasarkan konsep

BAB III PANDANGAN UMUM PADA BMT MADE DEMAK

BAB III GAMBARAN UMUM KJKS BMT ISTIQLAL PEKALONGAN. A. Sejarah Pendirian KJKS BMT Istiqlal Pekalongan

LAMPIRAN. 1. Sertifikat Simpanan Berjangka di KSPS BMT Logam Mulia. 2. Slip Penarikan Bagi Hasil

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. A. Mekanisme Pembiayaan Konsumtif di KOPSIM NU Batang

BAB III STRATEGI PROMOSI PRODUK SIM A (SIMPANAN ANAK-ANAK) DI BMT CITRA KEUANGAN SYARIAH COMAL

BAB I PENDAHULUAN. terdiri dari dua istilah, yaitu Baitul mall dan Baitul Tamwil. Pengertian BMT

BAB I PENDAHULUAN. BMT-BMT di seluruh Indonesia. BMT-BMT ini ternyata memberikan manfaat

BAB I PENDAHULUAN. jangka panjang dan memaksimalkan kesejahteraan manusia (fala>h{). Fala>h{

BAB I PENDAHULUAN. hal Ahmad Hasan Ridwan, Manajemen Baitul Mal Wa Tamwil, Bandung: Pustaka Setia, 2013,

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Berdirinya Bank Rakyat Indonesia (BRI) Syariah

BAB II GAMBARAN UMUM BMT SYARIAH TAMBANG KABUPATEN KAMPAR. A. Sejarah singkat BMT Syariah Tambang Kabupaten Kampar

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian lapangan dan analisis terhadap penggunaan

BAB I PENDAHULUAN. lembaga perbankan syariah pada tahun Salah satu uji coba yang cukup

BAB II GAMBARAN UMUM BMT BISMILLAH SUKOREJO. A. Sejarah Berdirinya BMT Bismillah Sukorejo

BAB III GAMBARAN UMUM KJKS BMT AN-NAJAH WIRADESAPEKALONGAN. 1. Sejarah berdirinya KJKS BMT An-Najah Wiradesa 34

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Koperasi

BAB IV PEMBAHASAN. 1. Pembukaan Simpanan Berjangka (SIJANGKA)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. PT. Bank Perkreditan Rakyat didirikan berdasarkan pada pandangan bahwa

PENDAHULUAN. 7% dari total UMKM berhasil meningkatkan statusnya, baik dari mikro menjadi

BAB III PENDAPAT DEWAN PENGAWAS SYARIAH TENTANG PENGGUNAAN ISTILAH SHOHIBUL MAAL DAN MUDHARIB DALAM PERJANJIAN AL MURABAHAH DI BMT NU SEJAHTERA,

BAB III LATAR BELAKANG INSTANSI. A. Sejarah Berdirinya BMT Usaha Mandiri Sejahtera. bapak Bukhori dan kawan-kawan. Pada awalnya koperasi ini bernama

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia, bukan hanya dalam permasalahan ibadah ubūdiyah saja

PROFIL KOPERASI SIMPAN PINJAM PEMBIAYAAN SYARI AH BMT SURYA MELATI WAY JEPARA

BAB I PENDAHULUAN Muhammad Ridwan, Manajemen Baitul Maal Wat Tamwil (BMT), Yogyakarta: UII. Press, 2005, h. 1.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi Islam saat ini cukup pesat, ditandai dengan berkembangnya

BAB I PENDAHULUAN. beroperasi sesuai dengan nilai-nilai dan Prinsip Ekonomi Islam (Islamic

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Pembiayaan Musyarakah Pada KJKS Nusa Indah Cepiring

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dalam bentuk kredit atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan

TINJAUAN BAGI HASIL SIMPANAN BERJANGKA PADA KJKS BMT BINA UMAT MANDIRI (BUM) CABANG ADIWERNA

BAB III PRAKTIK BAGI HASIL AKAD MUDHARABAH PADA PRODUK SIMPANAN BERJANGKA DI KSPS BMT LOGAM MULIA KLAMBU GROBOGAN.

Transkripsi:

BAB III JUAL BELI MURABAHAH di BMT BEN TAQWA A. Profil BMT Ben Taqwa 1. Sejarah Berdirinya BMT Ben Taqwa Dengan dipelopori ICMI, MUI, dan PINBUK (Pusat Inskubasi Bisnis Usaha Kecil) di dekade tahun 1994 lahirlah BMT (Baitul Maal Wattamwil) dan pada masa pemerintah presiden Suharto dicanangkan sebagai Lembaga Balai Mandiri Terpadu, dengan orientasi untuk pemberdayaan masyarakat kecil dan kecil bawah, sehingga dapat mengembangkan perekonomian keluarga. Di Kecamatan Godong, sejumlah tokoh yang dipelopori oleh H. Badi Zaenal Abidin pada tanggal 16 November 1996, mendirikan BMT dengan Badan hukum Koperasi Pondok Pesantren Ben Taqwa dan mendapatkan pengakuan Badan Hukum pada tanggal 15 September 1997, dengan nomor 13240/BH/KWK.11/IX/1997. Atas perkembangannya, oleh anggota pada tanggal 27 Juni 2001 dilaksanakan RAK (Rapat Angggota Khusus) dengan menyepakati perubahan Anggaran Dasar dan perubahan Badan Hukum menjadi KSP Syari ah Ben Taqwa ( Koperasi Simpan Pinjam Syari ah) 2. Visi, Misi dan Prinsip - Visi Solusi Terbaik Pemberdayaan Ummat 48

49 - Misi Pemberdayaan ummat dengan system syari ah Mengutamakan pelayanan ummat dengan cepat, amanah, dan berintegritas Mengentaskan mustahiq menjadi muzaki Menjadikan Ben Taqwa sebagai pioneer lembaga keungan syari ah - Prinsip Menjadikan Ben Taqwa sebagai lembaga dakwah Menjadikan Insan-insan Ben Taqwa sebagai mubaligh/mubalighot Menjadikan kejujuran sebagai standar nilai yang dijunjung tinggi Melaksanakan kerja dengan kebersamaan dan persaudaraan Lakukan yang terbaik bagi Ben Taqwa Pecahkan masalah secara cepat dan lakukan perbaikan secara konstruktif Bekerja secara aktif dan efisien Menghargai waktu, tahu persis apa yang harus dikerjakan dan siap bersaing secara kompetitif Pahami keinginan nasabah dan berikan layanan terbaik Dukunglah 100% keputusan yang telah dibuat 3. Struktur Organisasi BMT Ben Taqwa sebagai organisasi yang berbadan hukum KJKS memiliki komponen atau alat organisasi sebagaimana koperasi pada umumnya. Struktur organisasi tersebut adalah sebagai berikut:

50 Dewan Pengawas Syariah Ketua : Ir. Supriyadi Anggota : Drs. Maskan Rony Badan Pengurus Ketua : H. Badi Zaenal Abidin Skretaris : Eka Budi Santosa Bendahara : Ir. Bin Elviana Badan Pengelola General Manager : Aly Fauzan Manager Pemasaran : Ninik Krismiyati Manager Akuntasi dan Keuangan : Yanto Wahyu Hidayat Dengan dibantu oleh 12 orang Manager Cabang, dan 50 orang karyawan baik di Staff Kantor Pusat maupun di Kantor Cabang. 4. Pelayanan BMT Ben Taqwa Dibidang pelayanan anggota dan calon anggota, KJKS Ben Taqwa telah mendekatkan diri ada di 15 kantor pelayanan, yang terdiri: - 11 Kantor Pelayanan di Kabupaten Grobogan - 2 Kantor Pelayanan di Kabupaten Demak

51-1 Kantor Pelayanan di Kabupaten Sragen - 1 Kantor Pelayanan di Kabupaten Boyolali Penerapan pelayanan Anggota dan calon Anggota dilakukan dengan system on-line, baik dibidang pembiayaan maupun simpanan. Anggota dan calon anggota dapat melakukan transaksi di semua kantor pelayanan. 1 5. Produk BMT Ben Taqwa a. Produk Baitut Tamwil Produk Simpanan Tamara (Simpanan Masyarakat Sejahtera) Taska (Simpanan Berjangka) Ben Sukur (Simpanan masyarakat yang bagi hasilnya langsung disalurkan ke Baitul Maal untuk kegiatan amal) Ben Mabrur ( Simpanan masyarakat yang dipersiapkan untuk menunaikan Ibadah Haji) Produk Pembiayaan Akad Pembiayaan yang digunakan: Mudhârabah Musyarokah Murâbahah Bai Bits Tsaman Ajil (BBA) Muzaroah 1 RAT KJKS BMT Ben Taqwa BH: 20/PAD/KDK.II/XI/2008

52 Mukhabaroh Ijaroh Mumtahia Bittamlik b. Produk Baitul Maal Baitul Maal/LAZ Ben Taqwa, adalah lembaga resmi penghimpun dan penyalur zakat, infaq, shodaqoh, wakaf,dll..serta untuk pemberdayaan kaum dhuafa. Penyalurannya: Program Beasiswa amanah Pemberian dana social Pembiayaan qardl hasan Mengembangkan akad Wadi ah Muqayyadah/Pemberdayaan 2 B. Pelaksanaan Transaksi Jual Beli Murâbahah serta Metode Penentuan Harga Jual Beli Murâbahah BMT Ben Taqwa Jual beli beli Murâbahah adalah jual beli antara nasabah sebagai pemesan untuk membeli, dan BMT BEN TAQWA sebagai penyedia barang yang berasal dari milik pihak ketiga, yang didalam perjanjian jual-belinya dinyatakan dengan jelas dan rinci mengenai barang, harga beli BMT BEN TAQWA dan harga jual BMT BEN TAQWA kepada nasabah sehingga termasuk di dalamnya keuntungan yang diperoleh BMT BEN TAQWA, serta persetujuan Nasabah untuk membayar harga jual BMT BEN TAQWA tersebut secara tang-guh, baik secara sekaligus (lumpsum) atau secara angsuran. 2 Lampiran Brosur KJKS BMT BEN TAQWA Kec. Godong, Kab. Grobogan

53 Barang yang menjadi obyek dalam perjanjian jual-beli al-murâbahah ni, yang meliputi segala jenis atau macam barang yang dihalalkan oleh syariah, baik zat maupun cara perolehannya. Pemasok atau supplier adalah pihak ketiga yang ditunjuk atau disetujui oleh BMT BEN TAQWA untuk menyediakan barang yang akan dibeli oleh BMT BEN TAQWA dan selanjutnya akan dijual kepada nasabah. Harga beli adalah sejumlah uang yang dikeluarkan BMT BEN TAQWA untuk membeli barang dari pemasok yang diminta oleh nasabah dan disetujui oleh BMT BEN TAQWA berdasar Surat Persetujuan Prinsip dari BMT BEN TAQWA kepada nasabah, termasuk di dalamnya biaya-biaya langsung yang terkait dengan pembelian barang tersebut. Keuntungan adalah keuntungan BMT BEN TAQWA atas terjadinya jualbeli al-murâbahah ini yang disetujui oleh BMT BEN TAQWA dan nasabah yang ditetapkan dalam perjanjian. Harga jual adalah harga beli ditambah dengan sejumlah keuntungan BMT BEN TAQWA dan nasabah yang ditetapkan dalam perjanjian. 3 Adapun ketentuan yang diterapkan BMT BEN TAQWA dalam jual beli al- Murâbahah adalah sebagai berikut: 1. Pembiayaan Langsung Cair (LC) a. LC dengan Jaminan BPKB 3 http://bmtbentaqwa.blogspot.com/2011/03/jenis-akad.html (20 januari 2013)

54 Angka waktu pby max 4 bulan Tanpa survey Kendaraan mulai Tahun 2000 hingga tahun terbaru Maksimal pembiayaan sebesar 45% dari harga jual kendaraan Biaya administrasi 4% dan margin sebesar 3,6% dari sisa pokok per bulan b. LC dengan Jaminan Sertifikat Jangka waktu pby max 4 bulan Tanpa survey Sertifikat atas nama sendiri pemohon Maksimal pembiayaan sebesar Rp. 2.000.000,- (dua juta rp) Biaya administrasi 4% dan marjin sebesar 3,6% dari sisa pokok per bulan 2. Pembiayaaan dengan Survey a. Jaminan BPKB (Mobil) Jangka waktu pby max 4 bulan Dengan survey Kendaraan Pribadi, mulai tahun 1990 hingga tahun terbaru Maksimal pembiayaan sebesar 40% dari harga jual kendaraan Biaya administrasi 2% dan margin sebesar 4% dari sisa pokok per bulan Dikenakan biaya meterai, asuransi, notaries b. Jaminan Sertifikat (Musiman) Jangka waktu pembayaran max 4 bulan

55 Melalui survey Sertifikat atas nama sendiri pemohon dan atau atas nama orang lain dengan disertai surat persetujuan bermeterai dan diketahui pejabat yang berwenang Biaya administrasi 2% dan margin sebesar 4% dari sisa pokok per bulan Dikenakan biaya meterai, asuransi, notaries c. Jaminan Sertifikat (Bulanan) Sertifikat atas nama sendiri pemohon dan atau atas nama orang lain dengan disertai surat persetujuan bermeterai dan diketahui pejabat yang berwenang Jangka waktu pembayaran maksimal sesuai plafon 12 Bln 1 jt sd 2jt 18 Bln 2,1 jt sd 4,9jt 24 Bln 5 jt sd 25jt Biaya administrasi 2% Dikenakan biaya meterai, asuransi jiwa, dan notaries Untuk angsuran menurun margin sebesar 4% dari sisa pokok perbulan Ketentuan untuk pelunasan sebelum jatuh tempo, maka dikenakan basil sbb: - Pby 12 bulan, pelunasan bulan ke 2 9, basil ditambah 2 kali - Pby 18 bulan, pelunasan bulan ke 2 11, basil ditambah 3 kali 12 14, basil ditambah 2 kali - Pby 24 bulan, pelunasan bulan ke 2 15, basil ditambah 3 kali ke 16 18, basil ditambah 2 kali

56 d. Jaminan Saldo Tamara (Pata) Pinjaman ini khusus bagi penabung rutin harian, dengan dibuktikan print out Tamara selama 3 bulan (sebagai penjamin) Punya usaha jelas di pasar (punya kios tetap) Jangka waktu pinjaman 5 bulan Maksimal pinjaman Rp 2 juta Sistem angsuran mingguan. Dengan margin setara 4% per bulan Pengendapan saldo simpanan minimal sebesar satu angsuran e. Jaminan Warkat Deposito (Khusus) Pembiayaan ini khusus bagi para deposan Jaminan berupa warkat deposito Jangka waktu 4 s.d 12 bulan Besar margin diambil dari nisbah basil deposito + 0,5% Dikenakan biaya administrasi 1% dan meterai Maksimal pembiayaan 50% dari nilai / nominal Warkat Taska yang digunakan 4 4 Lampiran surat edaran, No : 001 A2/KJKS.BT-00/1/2012