BAB 3 GAMBARAN UMUM SISTEM ADMINISTRASI MANUNGGAL DIBAWAH SATU ATAP KOTA DEPOK

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (SAMSAT) didirikan berdasarkan

GUBERNUR NANGGROE ACEH DARUSSALAM

GUBERNUR NUSA TENGGARA TIMUR

BAB IV PEMBAHASAN. Pelaksanaan Pemungutan BBN-KB pada Kantor SAMSAT Jakarta Barat

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI PKLM. A. Sejarah Singkat Berdirinya UPT Dinas Pendapatan Daerah Provinsi. Sumatera Utara (Kantor SAMSAT Sidikalang)

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT RESORT BIMA STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PELAYANAN SAMSAT DRIVE THRU

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Menteri Keuangan dan Menteri Dalam Negeri merupakan induk dari semua

I. PENDAHULUAN. Pemerintahan yang berhasil adalah pemerintahan yang harus mampu memberikan

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM ADMINISTRASI MANUNGGAL SATU ATAP KENDARAAN BERMOTOR

BAB IV PEMBAHASAN. IV.I. Pelaksanaan Pemungutan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) Pada Kantor

BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. daerah, baik dalam pelaksanaan tugas-tugas umum pemerintah maupun tugas

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA

BAB I PENDAHULUAN. Provinsi Jawa Tengah dan dilandasi Peraturan Undang-Undang sebagai

BAB I PENDAHULUAN. sistem administrasi pelayanan publik yang diselenggarakan oleh 3 instansi

BAB I PENDAHULUAN. swasta saat ini tengah berlomba untuk meningkatkan pelayanan agar lebih

GUBERNUR LAMPUNG KEPUTUSAN GUBERNUR LAMPUNG NOMOR: G/~S7 /VI.03/HK/2017

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM ADMINISTRASI MANUNGGAL SATU ATAP KENDARAAN BERMOTOR

Oleh Nama : Dede Bahrudin

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat salah satunya adalah SAMSAT (Sistem Administrasi Manunggal Di

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH SUMATERA UTARA RESOR TANAH KARO

BAB II GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN Sejarah Singkat Unit Pelaksana TeknisPendapatan Duri Dinas Pendapatan Provinsi Riau

Politeknik Negeri Sriwijaya BAB I PENDAHULUAN

BAB III SETTING PENELITIAN

BAB III GAMBARAN DATA OBJEK PAJAK. Kendaraan Bermotor adalah semua kendaraan beroda beserta

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT RESORT BIMA NO. DOKUMEN SOP-BID REGIDENT-004 NO. REVISI 00 HALAMAN

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. 4.1 Pajak Kendaraan Bermotor di Propinsi DKI Jakarta

BAB II PROFIL INSTANSI. A. Sejarah Singkat Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Sumatera Utara

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT DIREKTORAT LALU LINTAS NO. DOKUMEN SOP-BID REGIDENT-004 NO.

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI PRAKTIK KERJA. A. Sejarah Singkat Dinas Pendapatan Provinsi Sumatera Utara

ANALISIS SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN STNK DI UNIT PELAYANAN PENDAPATAN DAERAH (UPPD) WILAYAH XX/SAMSAT BANDUNG BARAT

BAB II GAMBARAN UMUM. II.I. Sejarah Singkat UPT Pendapatan Kababupaten Kampar Dinas

1. Tujuan Standar Operasional Prosedur (SOP) penerbitan Buku Pemilik Kendaraan Bermotor untuk penggantian BPKB hilang

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 52 TAHUN 2014 TENTANG PAJAK KENDARAAN BERMOTOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI,

DENGAN RARMAT TUHAN YANG MARA ESA GUBERNUR LAMPUNG,

STANDAR OPERASIONAL PROSEDURE PELAYANAN PENERBITANN BUKU PEMILIK KENDARAAN BERMOTOR (BPKB) UNTUK KENDARAAN BERMOTOR BARU

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Sumber-sumber pendapatan daerah sangat dibutuhkan untuk

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 22 TAHUN 2015 TENTANG

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

G U B E R N U R L A M P U N G

NO. REVISI 00 TANGGAL TERBIT : 01 MEI 2016 Diperiksa oleh KASAT LANTAS ARIF ABDILLAH IPTU NRP

SISTEM DAN PROSEDUR OPERASIONAL

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, melalui pajak tersebut Pemerintah mampu membiayai pengeluaran

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. kendaraan bermotor, baik itu berupa sepeda motor ataupun mobil. Masyarakat Indonesia

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

PROFIL KANTOR PELAYANAN PAJAK DAERAH DIY DI KOTA YOGYAKARTA

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PENERBITAN SURAT TANDA NOMOR KENDARAAN BERMOTOR ( S T N K )

BAB I PENDAHULUAN. sedikit, dimana kebutuhan dana tersebut setiap tahun mengalami peningkatan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Pelaksanaan Pemungutan Pajak Kendaraan Bermotor Pada UPTD

BAB III OBYEK PENELITIAN. Sehubungan dengan pemberian hak otonom kepada daerah, pemerintah daerah

BAB II GAMBARAN DINAS PENDAPATAN DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA. A. Sejarah Singkat Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka menjalankan fungsi dan kewenangan pemerintah daerah

BAB I PENDAHULUAN. A. Gambaran Umum UP3AD Samsat Karanganyar Seksi inidibentuk berdasarkan surat keputusan DPD Peralihan Provinsi

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka mewujudkan pembangunan nasional sebagaimana tercantum

BAB II LANDASAN TEORI. tanggapan, reaksi, jawaban terhadap suatu gejala atau peristiwa yang terjadi. Dalam

NO. REVISI 00 TANGGAL TERBIT : DESEMBER 2014

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan salah satu faktor

DAFTAR SOP INISIATIF SAT LANTAS POLRES BIMA KOTA

organisasi dan tataa kerja pada tingkat Kepolisian Daerah;

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR NOMOR DOKUMEN : SOP-BID REGIDENT- /I/2015 TENTANG PELAYANAN PENERBITAN STNK PADA SAMSAT

KESEPAKATAN BERSAMA. Nomor: B / / VI / tentang PELAKSANAAN KOMITMEN BERSAMA DALAM MENINGKATKAN PELAYANAN SAMSAT

BAB I PENDAHULUAN. Republik Indonesia adalah Negara hukum yang berdaulat dimana wilayahnya

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PELAYANAN PENERBITAN STNK NO. REVISI 00 TANGGAL TERBIT : 02 JANUARI 2016

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Pajak Kendaraan Bermotor

POLA KOMUNIKASI ORGANISASI DALAM PELAYANAN PAJAK KENDARAAN BERMOTOR DI UPTD SAMSAT KOTA KENDARI *Astin Abus **Muh. Zein Abdullah ***Sutiyana Fachrudin

dan berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Provinsi Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. Orde Baru yang menghendaki tegaknya supremasi hukum, demokratisasi dan

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Satu Atap. Terbentuknya SAMSAT atau Samsat Ditlantas Polda Jabar berdiri

PROFIL KANTOR PELAYANAN PAJAK DAERAH DI KABUPATEN SLEMAN

MEKANISME PROSES PENERBITAN BPKB

PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB III ANALISA SYSTEM

BAB I PENDAHULUAN. Nasional. Sesuai dengan undang undang dasar 1945 Alenia IV yaitu melindungi segenap

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II PROFIL INSTANSI. A. Sejarah Singkat UPT Medan Utara/Dinas Pendapatan Daerah Provinsi

BAB II GAMBARAN UMUM

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

BAB II PROFIL INSTANSI. 2.1 Sejarah Singkat UPT Medan Selatan/Dinas Pendapatan Daerah

BAB III PROFIL PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang

BAB II GAMBARAN UMUM UNIT PELAKSANA TEKNIS (UPT) DINAS PENDAPATAN KABUPATEN KUANTAN SINGINGI PROVINSI RIAU

PERBEDAAN KEBIJAKAN KANTOR BERSAMA SAMSAT I DAN KANTOR BERSAMA SAMSAT II KOTA SURABAYA DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN

31 Universitas Indonesia

BAB 3 GAMBARAN UMUM DIPENDA DAN SAMSAT KOTA BEKASI

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 61 TAHUN 2012

e. merencanakan pelaksanaan koordinasi Integrasi, Sinkronisasi dan Simplikasi dalam pelaksanaan tugas; f. merencanakan dan mengkoordinasikan pelaksana

GUBERNUR LAMPUNG PERATURAN GUBERNUR LAMPUNG NOMOR 36 TAHUN 2007 TENTANG KETENTUAN PERUBAHAN SIFAT DAN ATAU PERUBAHAN BENTUK KENDARAAN BERMOTOR

BAB I PENDAHULUAN. efektif dan banyak masalah yang dihadapi. Salah satunya, kurangnya kesadaran

d. Kepala Seksi Seksi Pendapatan Lain-lain; e. Kelompok Jabatan Fungsional.

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI PRAKTIK KERJA. A. Sejarah Umum UPT. SAMSAT Medan Utara/Dinas Pendapatan Provinsi

ANALISIS PENERAPAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DALAM MEWUJUDKAN KUALITAS PELAYANAN STNK KANTOR SAMSAT DI SAMARINDA

PROFIL KANTOR PELAYANAN PAJAK DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA DI KABUPATEN KULON PROGO (SAMSAT KULON PROGO)

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A. Sejarah Singkat Unit Pelaksana Teknis (UPT) Sistem Administrasi. Manunggal Satu Atap (SAMSAT) Medan Utara

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PELAYANAN PENERBITAN BPKB BARU (BBN I) DITLANTAS POLDA ACEH

PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 27 TAHUN 2018 TENTANG TATA CARA PENERBITAN

Transkripsi:

BAB 3 GAMBARAN UMUM SISTEM ADMINISTRASI MANUNGGAL DIBAWAH SATU ATAP KOTA DEPOK 3.1 Sistem Administrasi Manunggal Dibawah Satu Atap Kota Depok 3.1.1 Profil SAMSAT Kota Depok Kantor Bersama SAMSAT (Sistem Administrasi Manunggal Dibawah Satu Atap) yang berlokasi di Jalan Merdeka Raya No. 2 Kelurahan Mekarjaya Kecamatan Sukmajaya Kota Depok diresmikan pada tanggal 2 November 1988 oleh Gubernur Jawa Barat R.H. Yogie S. Memet. SAMSAT Kota Depok mempunyai tugas dan wewenang dalam registrasi dan identifikasi kendaraan bermotor serta berperan dalam meningkatkan pendapatan daerah dari bidang Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBN-KB). Dalam melaksanakan tugas, SAMSAT Kota Depok mengacu kepada Intruksi Bersama Menteri Pertahanan Keamanan, Menteri Dalam Negeri dan Menteri Keuangan Nomor : INS/03/M/X/1999, Nomor : 29 Tahun 1999, Nomor : 6/IMK.014/1999, tentang pelaksanaan Sistem Adminitrasi Manunggal Dibawah Satu Atap (SAMSAT) dalam Penerbitan Surat Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (STNK), Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (TNKB), pungutan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB), Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBN KB) serta Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan (SWDKLLJ), secara rinci tertuang dalam Surat Keputusan Bersama Kepala Kepolisian Republik Indonesia, Direktur Jenderal Pemerintahan Umum dan Otonomi Daerah, dan Direktur Utama PT. Jasa Raharja (Persero) Nomor : Skep/06/X/1999, Nomor : 973-1228, dan Nomor : SKEP/02/X/1999. Adapun kewenangan SAMSAT Kota Depok dalam bidang registrasi dan identifikasi kendaraan bermotor meliputi: 1. Pendaftaran Bea Balik Nama/BBN I mencakup: a. Pendaftaran kendaraan bermotor baru, 47

48 b. Pendaftaran kendaraan bermotor eks luar daerah, c. Pendaftaran kendaraan bermotor eks dump TNI/Polri, d. Pendaftaran kendaran bermotor eks lelang negara, e. Pendaftaran kendaraan bermotor putusan pengadilan, f. Pendaftaran kendaraan bermotor badan internsional, g. Pendaftaran kendaraan bermotor CC/CD, h. Pendaftaran kendaraan bermotor CBU. 2. Pendaftaran Bea Balik Nama Kedua dan seterusnya/bbn II mencakup : Pendaftaran kendaraan bermotor tukar nama, rubah bentuk, ganti warna, ganti nomor kendaraan bermotor, ganti mesin, pindah alamat, dan hibah/waris. 3. Pendaftaran kendaraan bermotor mutasi ke luar daerah, 4. Pelayanan cek fisik kendaraan bermotor, 5. Perpanjangan STNK setiap 5 (lima) tahun, 6. Pengesahan STNK setiap 1 (satu) tahun. 3.1.2 Visi dan Misi SAMSAT Kota Depok Dalam upaya memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat sebagai pengguna jasa, SAMSAT Kota Depok selalu berpegang teguh pada pencapaian visi dan misi yang ditetapkan. 3.1.2.1 Visi Terwujudnya Pelayanan Prima Demi Kepuasan Masyarakat. 3.1.2.2 Misi a. Menyediakan pelayanan kepada masyarakat Wajib Pajak dalam pengurusan Surat Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (STNK) dan Surat Ketetapan Pajak Daerah (SKPD) secara cepat, tepat, dan benar serta berpedoman pada ketentuan yang berlaku.

49 b. Menyelenggarakan tertib administrasi dokumen secara baik dan benar dalam rangka menjamin kepemilikan dan identitas data kendaraan bermotor. c. Menyajikan data sebagai bahan informasi tentang identitas kepemilikan, kendaraan bermotor yang diperlukan untuk pengambilan keputusan. d. Melakukan upaya peningkatan untuk layanan melalui perbaikan sarana dan prasarana, sistem komputerisasi serta pengembangan sumber daya manusia (SDM). 3.1.3 Struktur Organisasi Dalam melaksanakan kegiatan operaionalnya, SAMSAT Kota Depok telah menetapkan struktur organisasi sebagaimana tertuang dalam Lampiran 7. 3.1.4 Tangung Jawab Petugas Pelaksana Kunci Petugas Pelaksana Kunci di SAMSAT Kota Depok diantaranya : 1. Kepala Seksi PKB dan BBN KB Bertanggung jawab secara keseluruhan untuk mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan yang terkait dengan aspek-aspek kegiatan pemungutan Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (PKB dan BBN KB), penerapan Sistem Manajemen Mutu secara efektif dan efisien, penyediaan semua sumber daya yang dibutuhkan, orientasi/pelatihan dan peningkatan kompetensi petugas pelaksana di lingkungan Dispenda serta pemenuhan kepuasan masyarakat. 2. Kepala Perwakilan Jasa Raharja Bertanggung jawab secara menyeluruh untuk mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan yang terkait dengan aspek-aspek kegiatan pemungutan Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan (SWDKLLJ) dan Iuran Wajib Kendaraan Bermotor Umum (IWKBU) penerapan sistem manajemen mutu secara efektif dan efisien, penyediaan semua sumber daya yang dibutuhkan, orientasi atau pelatihan, dan peningkatan kompetensi petugas pelaksana di lingkungan Jasa Raharja serta pemenuhan kepuasan masyarakat. 3. Kepala Sub Seksi STNK

50 Bertanggung jawab secara menyeluruh untuk mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan yang terkait dengan aspek-aspek kegiatan identifikasi kendaraan bermotor, penerapan sistem manajemen mutu secara efektif dan efisien, penyediaan sumber daya, orientasi atau pelatihan, dan peningkatan kompetensi petugas pelaksana di lingkungan kepolisian serta pemenuhan kepuasan masyarakat. 4. Kepala Sub Bagian Tata Usaha Bertanggung jawab terhadap kegiatan mengkoordinasikan tugas-tugas ketatausahaan dan kepegawaian petugas pelaksana Unit Pelayanan Pendapatan Daerah Kota Depok. 5. Penanggung Jawab Jasa Raharja Bertanggung jawab terhadap aktivitas cross check antara penerimaan setoran bank dengan hasil penerimaan SWDKLLJ, rekapitulasi penerimaan SWDKLLJ serta pencatatan hasil pengutipan IWKBU dan SWDKLLJ serta mengidentifikasikan program pelatihan yang diprogramkan bagian SDM instansi Jasa Raharja. 6. Perwira Urusan (PAUR) STNK Bertanggung jawab terhadap kelancaran jalannya pelaksanaan dan percepatan pelayanan secara menyeluruh berkaitan dengan penerbitan Surat Tanda Kendaraan Bermotor dengan mengendalikan penggunaan sumber daya agar tercapai hasil yang dapat memuaskan masyarakat (Wajib Pajak) sesuai dengan yang sudah ditetapkan oleh SAMSAT Kota Depok dan ketentuan lain serta persyaratan yang ditetapkan dan peraturan yang berlaku. 7. Perwira Urusan (PAUR) Tata Usaha Bertanggung jawab dalam merencanakan, mengkoordinasikan, mengawasi, dan melaksanakan kegiatan pada bagian ketatausahaan SAMSAT Kota Depok, identifikasi, pengecekan atau pemeriksaan, perubahan serta pembetulan atau ralat data, registrasi dan pembukuan atau pencatatan termasuk pemeliharaan penyimpanannya berkaitan dengan data identitas pemilik dan kendaraan bermotor. 8. Bintara Urusan (BAUR) Arsip dan Pembukuan

51 Bertanggung jawab dalam merencanakan, megkoordinasikan, mengawasi, dan melaksanakan kegiatan pencatatan identitas pemilik dan identitas kendaraan bermotor untuk proses BBN-1/BBN-II serta pemeliharaan penyimpanan dokumen atau arsip. 9. Bintara Urusan (BAUR) BBN I Bertanggung jawab dalam kegiatan pelaksanaan pendaftaran kendaraan bermotor pertama (BBN-I) sampai tahap penerbitan Surat Tanda Kendaraan Bermotor (STNK) berjalan dengan baik dan lancar oleh pemohon. 10. Bintara Urusan (BAUR) BBN II Bertanggung jawab dalam pelaksanaan proses pendaftaran STNK Balik Nama, rubah bentuk, ganti warna, ganti mesin, ganti Nomor Kendaraan Bermotor, pindah alamat berjalan dengan baik, dan lancar sampai penerbitan STNK. 11. Bintara Urusan (BAUR) Perpanjangan dan Pengesahan Bertanggung jawab dalam kegiatan pelaksanaan pendaftaran, koreksi terhadap kelengkapan dan kesesuaian dokumen dengan identitas kepemilikan, koordinasikan dengan bagian Dispenda terkait dengan besarnya PKB sampai tahap penerbitan STNK dan atau SKPD. 12. Bintara Urusan (BAUR) Tata Usaha Bertanggung jawab dalam kegiatan pengendalian dan penyusunan laporan pengurusan kendaraan bermotor baik untuk kepentingan internal maupun eksternal, penerbitan dan pengelolaan surat menyurat baik untuk kepentingan proses pengurusan kendaraan maupun surat pendukung lainnya, identifikasi surat masuk dan keluar, termasuk distribusi ke bagian yang membutuhkan. 13. Bintara Urusan (BAUR) Cek Fisik Bertanggung jawab dalam kegiatan pelaksanaan pendaftaran, meneliti hasil rekam nomor rangka dan nomor mesin kendaraan bermotor sampai dengan memberikan rekomendasi keterangan cek fisik sesuai dengan kebutuhan.

52 14. Bintara Pemungutan dan Penyetoran Bertanggung jawab dalam kegiatan pencatatan jumlah STNK yang dipakai, pemungutan biaya administrasi, STNK serta plat nomor/tnkb sampai dengan proses menyetorkan hasil pemungutan. 15. Bintara Material Bertanggung jawab terhadap penyediaan material (blanko STNK, blanko Cek Fisik, formulir pendaftaran, map dan plastik pembungkus STNK) koordinasi dengan bagian pengadaan SIM, STNK, dan BPKB (SSB). 16. Kasir Bertanggung jawab terhadap aktivitas penerimaan PKB/BBN KB, SWDKLLJ dan administrasi STNK dan TNKB. Tabel 3.1. Tangung Jawab Petugas Pelaksana Kunci 1. Kepala Seksi PKB dan BBN KB Eddy Rustandi, SH. MM 2. Kepala Perwakilan Jasa Raharja Erry Sudarjat, SE 3. Kepala Sub Seksi STNK AKP Sri Widodo 4. Kepala Sub Bagian Tata Usaha Ruslan Gumelar, SmHk 5. Penanggung Jawab Jasa Raharja Manuntun Sianipar, SH 6. Perwira Urusan (PAUR) STNK IPTU Sugeng Dalduri 7. Perwira Urusan (PAUR) Tata Usaha IPTU Irwansyah, Amd 8. Bintara Urusan Arsip dan Pembukuan Aipda Suryoto 9 Bintara Urusan (BAUR) BBN I Brigadir Djoko Suritno 10. Bintara Urusan (BAUR) BBN II Aipda Loka 11. Bintara Urusan (BAUR) Perpanjangan dan Pengesahan Briptu Warino 12. Bintara Urusan (BAUR) Tata Usaha Bripka Sringamini 13. Bintara Urusan (BAUR) Cek Fisik Bripka Suroso 14. Bintara Pemungutan dan Penyetoran Aiptu Musrinato 15. Bintara Material Brigadir Agus Hartono 16. Kasir Endang Nurdjana Sumber : Dinas Pendapatan UPPD Provinsi Wilayah I (Depok)

53 3.1.5 Tugas Pokok dan Fungsi Dalam mengemban fungsi registrasi dan identifikasi forensik kendaraan bermotor, Kepolisian, Dipenda dan Jasa Raharja berkewajiban untuk memberikan pelayanan terbaik kepada Wajib Pajak kendaraan bermotor. Secara khusus petugas kepolisian berkewajiban menjamin terselenggaranya tertib administrasi registrasi, dan identifikasi forensik kendaraan bermotor. Dipenda berkewajiban menjamin terselenggaranya tertib administrasi dalam penerimaan pajak daerah dari sektor pajak kendaraan bermotor dan Jasa Raharja berkewajiban menjamin terselenggaranya tertib administrasi dalam penerimaan Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan (SWDKLLJ) secara baik dan benar. Untuk menjalankan tujuan dimaksud, SAMSAT Wilayah Depok memiliki strategi organisasi yang dijabarkan dalam kebijakan-kebijakan pokok organisasi, sebagai berikut : 1. Menciptakan dan memelihara lingkungan internal yang mendorong petugas pelaksana untuk terlibat secara penuh dalam upaya pencapaian sasaran organisasi. 2. Menyediakan sumber daya dan pelatihan yang optimal. 3. Memastikan bahwa sasaran organisasi berhubungan dengan kebutuhan dan harapan masyarakat atau Wajib Pajak. 4. Secara aktif melakukan perbaikan dan meningkatkan kompetensi pengetahuan dan pengalaman petugas pelaksana sehingga mendorong petugas pelaksana bersemangat dan bangga menjadi bagian dari organisasi. 5. Memastikan keseimbangan antara kepuasan masyarakat atau Wajib Pajak dengan pihak lain yang berkepentingan seperti petugas pelaksana serta institusi terkait. 3.2. Pengelolaan Proses Pelayanan Masyarakat 3.2.1 Proses Pelayanan Inti Perencanaan Proses Pelayanan SAMSAT Kota Depok telah melakukan identifikasi dan merencanakan kegiatan-kegiatan pelayanan yang secara langsung ditujukan untuk kepentingan Wajib Pajak atau masyarakat dan memastikan bahwa proses-proses pelayanan dilaksanakan dalam rangka memenuhi kepuasan Wajib Pajak atau masyarakat.

54 Setiap mekanisme pelayanan mulai dari penerimaan formulir pendaftaran sampai dengan penyerahan STNK di masing-masing pokja telah melalui proses koreksi yang ketat dari Kepolisian, Dipenda serta Jasa Raharja. Dengan demikian, diharapkan tidak ada tingkat kesalahan pencantuman identitas pemilik, identitas kendaraan bemotor serta besarnya Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor serta Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan. Sasaran mutu layanan telah ditetapkan untuk semua pokja yang terkait dengan kegiatan pelayanan terhadap Wajib Pajak atau masyarakat baik secara langsung maupun tidak langsung dalam rangka pemenuhan terhadap harapan atau kepuasan Wajib Pajak atau masyarakat. 1. Bagian cek Fisik Tujuan proses adalah meneliti dokuman dan hasil rekaman nomor mesin dan nomor rangka. Ruang lingkupnya meliputi pendaftaran, pengecekan nomor mesin dan nomor rangka kendaraan bermotor sampai pengeluaran rekomendasi. 2. Bagian BBN I Penerbitan STNK dan SKPD untuk kendaraan bermotor baru dan mutasi ex luar daerah, ex dum TNI/POLRI, eks lelang Negara/putusan pengadilan. Ruang lingkupnya mulai dari menerima rekomendasi dari Min II Reg Indent tentang kelengkapan persyaratan dan kelengkapan pendaftaran kendaraan bermotorr baru dan mutasi ex luar daerah, ex dum TNI/POLRI, penetapan PKB dan BBN KB sampai dengan penerbitan STNK dan SKPD. 3. Bagian BBN II Penerbitan STNK dan SKPD untuk kendaraan bermotor rubah bentuk, ganti nama, STNK hilang, pindah alamat, penghitaman, lelang, ganti mesin, ganti nomor kendaraan bermotor, hibah/waris, ganti badan hukum, BPKB hilang dan batal mutasi.

55 4. Bagian Perpanjangan dan Pengesahan Menerbitkan STNK dan SKPD dari proses perpanjangan atau pengesahan. Ruang lingkupnya mulai dari pendaftaran dan pemeriksaan kelengkapan persyaratan, koreksi terhadap kesesuaian dokumen dengan identitas asli, koreksi PKB dan BBN KB sampai penerbitan STNK dan SKPD. 5. Bagian TNKB Menyajikan Tanda Nomor Kendaraan Bermotor yang sudah tercetak kepada Wajib Pajak. Ruang lingkupnya mulail dari pendaftaran TNKB, pencetakan TNKB sampai penyerahan TNKB kepada Wajib Pajak. 3.2.2 Proses Pelayanan Pendukung 1. Bagian Arsip dan Pembukuan Melakukan pencatatan identitas diri dan identitas kendaraan bermotor untuk pengurus dan BBN I dan BBN II, serta pengelolaan arsip kendaraan bermotor. Ruang lingkupnya mencakup kegiatan pencatatan, penyimpanan, dan pengelolaan arsip kendaraan bermotor 2. Bagian Tata Usaha Kepolisian Melakukan kegiatan ketatausahaan, pembuatan surat menyurat dan distribusi kepada pihak yang berkepentingan. Ruang lingkupnya meliputi kegiatan ketatausahaan, penerbitan, dan distribusi surat terhadap pihak yang membutuhkan. 3. Bagian Loket Khusus Melakukan kegiatan perbaikan atau ralat data berkaitan dengan identitas diri dan kepemilikan kendaraan bermotor. Ruang lingkupnya mulai dari penerimaan berkas untuk perbaikan di komputer sampai dengan penyerahan kepada pemohon. 4. Bagian Material Menyediakan blanko STNK, blanko cek fisik, map, dan plastik. Ruang lingkupnya mulai dari menerima permintaan dari masing-masing bagian,

56 membuat order/permintaan material, membuat laporan inventory sampai menjaga ketersediaan material. 5. Bagian Pemungutan dan Penyetoran Memungut biaya administrasi dari material STNK dan TNKB yang dikeluarkan dan menyetor ke bank yang ditunjuk. Ruang lingkupnya mulai dari menyiapkan data material yang terpakai, mengambil biaya administrasi ke kasir sampai menyetorkan ke bank yang ditunjuk. 6. Bagian Mutasi dan Luar Daerah Melakukan kegiatan pengurusan mutasi kendaraan bermotor ke luar SAMSAT Kota Depok. Ruang lingkupnya mulai dari penerimaan permohonan, penerbitan fiskal sampai dengan penyerahan berkas ke pemohon.