BAB II GAMBARAN UMUM DINAS PARIWISATA DIY, DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KABUPATEN BANTUL DAN EVENT JOGJA AIR SHOW

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Lampung

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG

BAB II DESKRIPSI LOKASI OBJEK PENELITIAN. Batang Hari. Candi ini merupakan peninggalan abad ke-11, di mana Kerajaan

LAPORAN KINERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH TAHUN ANGGARAN 2015

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGIS DAN KEBIJAKAN

B A B 5 PROGRAM. BAB 5 Program Program SKPD

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KABUPATEN BANTUL TAHUN 2011

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2013

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

-1- BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 30 TAHUN 2017 TENTANG PENJABARAN TUGAS DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN

BUPATI KLATEN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLATEN NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA INDUK PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN KABUPATEN KLATEN TAHUN

BUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT,

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

TUGAS DAN FUNGSI DINAS PARIWISATA

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA, PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 45 TAHUN 2008

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

BAB I PENDAHULUAN 1 RENSTRA DISBUDPAR

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

BAB II PROFIL PERUSAHAAN

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

KEPALA DINAS SEKRETARIS

LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG

Presentasi SAKIP. Kabupaten Magetan SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH. Dinas Pariwisata dan Kebudayaan

PROFIL DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA ACEH

BAB III PROFIL DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN KOTA YOGYAKARTA. A. Sejarah Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Yogyakarta

-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 123 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KOTA SURABAYA

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 47 TAHUN 2016 TENTANG

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN RENCANA KERJA DINAS PERHUBUNGAN KOTA SALATIGA TAHUN 2017

WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 80 TAHUN 2016 TENTANG

RENCANA KERJA Tahun 2016

BAB II PERENCANAAN KINERJA

WALIKOTA TASIKMALAYA

b. pelaksanaan koordinasi kebijakan di bidang kepemudaan, keolahragaan, pengembangan destinasi pariwisata, dan pemasaran pariwisata dan ekonomi

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 35 TAHUN 2014 TENTANG

WALIKOTA BUKITTINGGI PROVINSI SUMATERA BARAT

RENCANA STRATEGIS TAHUN DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KABUPATEN LAMONGAN

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 47 TAHUN 2008 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 9 TAHUN 2009 PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 9 TAHUN 2009 TENTANG

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 73 TAHUN 2016 TENTANG

Rencana Kinerja Tahunan Dinas Kebudayaan & Pariwisata Kota Bandung Tahun 2016 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENGEMBANGAN KEPARIWISATAAN PROVINSI LAMPUNG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2015 NOMOR 17

PROGRAM KERJA DINAS PEMUDA, OLAHRAGA KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KOTA CIREBON TAHUN 2013 GEMAH RIPAH LOH JINAWI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA,

BAB II. DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN A. Gambaran Umum Kota Palembang. Wanua di daerah yang sekarang dikenal sebagai Kota Palembang.

WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 54 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PEMUDA, OLAH RAGA DAN KEBUDAYAAN

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

SKPD : DINAS PERHUBUNGAN, PARIWISATA,

PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG TIMUR NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG DESA WISATA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Evaluasi Hasil Renja SKPD Perangkat Daerah : Dinas Kebudayaan dan Priwisata Kota Bima Periode Pelaksanaan: 2016

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR : 35 TAHUN 2009 TENTANG URAIAN TUGAS DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI RIAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Evaluasi Hasil Renja SKPD Provinsi Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Lampung Triwulan IV

PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 80 TAHUN 2007 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA KANTOR PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN BANTUL

6.1. Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 49 TAHUN 2010 TENTANG


Uraian Tugas dan Fungsi Dinas Kebudayaan, Pariwisata Kepemudaan dan Olah Raga Kota Madiun

RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR, DAN PENDANAAN INDIKATIF

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

RENCANA AKSI KINERJA SASARAN TAHUN 2015 DINAS PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF PROVNSI LAMPUNG

RINGKASAN DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT ACEH PEMERINTAH ACEH TAHUN ANGGARAN 2016

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 124 TAHUN 2016 T E N T A N G

BUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT,

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU

KATA PENGANTAR. Demikian Rencana Kinerja Tahunan ini dibuat dan dijadikan pedoman dalam peningkatan kinerja aparatur dimasa mendatang.

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

BAB II KANTOR KECAMATAN MEDAN DENAI. Sumatera Utara pada tanggal 2 September 1992 Kecamatan Medan Denai terbentuk

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 70 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA

Tabel 5.1 Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran dab Pendanaan Indikator Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga

TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PARIWISATA, SENI, BUDAYA, PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN BANYUASIN

Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Lampung

RENCANA KERJA (RENJA) SKPD TAHUN 2016 DAN PRAKIRAAN MAJU TAHUN 2017

PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 68 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR TAHUN 2017 TENTANG

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 46 TAHUN 2016 TENTANG

TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI DINAS PARIWISATA PROVINSI LAMPUNG

TABEL 5.1 RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KABUPATEN LAMONGAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Gambaran Umum Dalam pasal 3 Undang - undang Nomor 28 tahun 1999 tentang

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 52 TAHUN 2016 TENTANG

DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH ( DPA SKPD )

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kab. Soppeng

PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG ANGGARAN KAS

BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPD TAHUN Evaluasi Pelaksanaan Renja SKPD Tahun 2012 dan Capaian Renstra SKPD

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A

DRAFT RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN GUNUNGKIDUL TAHUN Disampaikan pada Forum Konsultasi Publik Rabu, 6 April 2016

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH ISTIMEWA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 73 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PROVINSI BALI

KATA PENGANTAR. Demikian Rencana Kinerja Tahunan ini dibuat dan dijadikan pedoman dalam peningkatan kinerja aparatur dimasa mendatang.

Transkripsi:

BAB II GAMBARAN UMUM DINAS PARIWISATA DIY, DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KABUPATEN BANTUL DAN EVENT JOGJA AIR SHOW A. Dinas Pariwisata DIY 1. Profil Dinas Pariwisata DIY Terwujudnya Yogyakarta sebagai salah satu destinasi terkemuka di Asia Tenggara pada tahun 2025 berdasarkan keunggulan produk wisata yang berkualitas, berwawasan budaya, berwawasan lingkungan, berkelanjutan dan menjadi salah satu pendorong tumbuhnya ekonomi kerakyatan adalah cita-cita yang tertuang sebagai visi Dinas Pariwisata DIY dalam dokumen Renstra Dinas Pariwisata DIY tahun 2015. Sedangkan misi yang dicanangkan oleh Dinas Pariwisata DIY adalah mewujudkan destinasi pariwisata DIY yang berbasis budaya, lingkungan, kreatif dan inovatif, maju berkembang dan mampu menggerakkan peningkatan perekonomian masyarakat yang berkelanjutan serta mewujudkan sadar wisata dan sapta pesona bagi seluruh masyarakat DIY untuk meningkatkan pertumbuhan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat melalui sektor kepariwisataan. Perwujudan visi tersebut dilakukan melalui tahapan-tahapan yang dilaksanakan secara berkelanjutan dengan melibatkan multistakeholders, mulai dari masyarakat lingkungan obyek wisata sampai dengan pelaku usaha dan jasa pariwisata. Tahapan tersebut kemudian direalisasikan program dan kegiatan yang 39

dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata DIY sesuai dengan yang telah ditetapakan dalam Rencana Program Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dengan cara meningkatkan pengelolaan terhadap aset budaya daerah dan meningkatkan potensi dan daya tarik wisata di DIY. Berdasarkan Peraturan Daerah Istimewa Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 3 Tahun 2015 Tentang Kelembagaan Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta, Dinas Pariwisata memiliki tugas untuk melaksanakan urusan bidang pariwisata, kewenangan dekonsentrasi serta tugas pembantuan yang diberikan oleh pemerintah. Untuk melaksanakan tugasnya, maka Dinas Pariwisata mempunyai fungsi yaitu (1) penyusunan program kerja, (2) perumusan kebijakan teknis bidang pariwisata, (3) pengelolaan pengembangan kapasitas pariwisata, (4) penyelenggaraan pemasaran pariwisata, (5) pemberian fasilitasi bidang pariwisata Kabupaten atau Kota, (6) pelaksanaan pelayanan umum bidang pariwisata, (7) pemanfaatan budaya untuk promosi pariwisata, (8) pemberdayaan sumberdaya dan mitra kerja bidang pariwisata, (9) pelaksanaan kegiatan ketatausahaan, (10) pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Gubernur sesuai dengan tugas dan fungsinya. Struktur organisasi Dinas Pariwisata DIY dipimpin oleh seorang Kepala Dinas, pembantu pimpinan dibantu oleh sekretariat yang terdiri dari sub bagian. Sedangkan pelaksana teknis terdiri dari bidang-bidang yang terdiri dari seksi-seksi, UPT dan kelompok jabatan fungsional. 40

2. Struktur Organisasi 3. Program Kerja Dalam rangka melaksanakan misi pembangunan Daerah Istimewa Yogyakarta untuk meningkatkan perekonomian daerah yang didukung dengan semangat kerakyatan, inovatif dan kreatif disertai peningkatan daya saing pariwisata maka guna memacu pertumbuhan ekonomi daerah yang berkualitas dan berkeadilan, melalui kebijakan peningkatan peran budaya sebagai basis kepariwisataan daerah berbasis masyarakat dengan inovasi produk, kekuatan pemasaran, peningkatan aksesibilitas dan konektivitas, pengembangan SDM pariwisata serta sinergitas antar pelaku wisata. Untuk mewujudkan hal tersebut terangkum kegiatan dalam program sebagai berikut: a. Program Pengembangnan Pemasaran Pariwisata; b. Program Pengembangan Destinasi Pariwisata; 41

c. Program Pengembangan Kemitraan Pariwisata. d. Program Pengembangan Desa Wisata Kegiatan-kegiatan yang mendukung keempat program kurun waktu 5 tahun (2012-2017) adalah sebagai berikut: Tabel 1.3 Daftar Kegiatan No a Bidang Urusan Pemerintahan Daerah dan Program/Kegiatan Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata 1 Analisa pasar untuk promosi dan pemasaran objek wisata 2 Peningkatan pemanfaatan teknologi informasi dalam pemasaran pariwisata 3 Pengembangan jaringan kerja sama promosi pariwisata 4 Pelaksanaan promosi pariwisata dalam dan luar negeri 5 Pengembangan statistik kepariwisataan 6 Pelatihan pemandu wisata terpadu 7 Pembuatan bahan-bahan promosi kepariwisataan 8 Penyusunan dan penerbitan tabloid pariwisata 9 Pengelolaan pelayanan informasi pariwisata 10 Penyelenggaraan Fam Tour b Program Pengembangan Destinasi Pariwisata 1 Pengembangan objek pariwisata unggulan 2 Peningkatan pembangunan sarana dan prasarana pariwisata 3 Pengembangan, sosialisasi dan penerapan serta pengawasan standarisasi 4 Pemberdayaan masyarakat sadar wisata dan kampanye sapta pesona 5 Pengembangan obyek pariwisata strategis prioritas 42

c Program Pengembangan Kemitraan Pariwisata 1 Pengembangan dan penguatan informasi dan database 2 Pengembangan dan penguatan litbang pariwisata 3 Pelaksanaan koordinasi pembangunan kemitraan pariwisata 4 Peningkatan peran serta masyarakat dalam pengembangan kemitraan pariwisata 5 Pengembangan SDM dan profesionalisme bidang pariwisata 6 Fasilitasi penyelenggaraan forum komunikasi pelaku pariwisata 7 Fasilitasi penyelenggaraan event pepariwisataan 8 Penyelenggaraan event keperiwisataan d Program Pengembangan Desa Wisata 1 Fasilitasi penyelenggaraan event di Desa wisata 2 Peningkatan sarana dan prasarana Desa Wisata 3 Peningkatan kapasitas SDM dan kelembagaan Desa Wisata B. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bantul 1. Profil Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bantul Sesuai Peraturan Daerah Nomor 16 Tahun 2007 tentang kedudukan, tugas pokok dan fungsi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bantul. Kedudukan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bantul merupakan unsur pelaksana Pemerintah Daerah di bidang pariwisata dan kebudayaan. Dipimpin oleh seorang Kepala Dinas dan berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Tugas pokok Dinas Kebudayaan dan Pariwisata adalah melaksanakan urusan rumah tangga pemerintahan daerah dan tugas pembantuan di bidang pariwisata dan kebudayaan. 43

Fungsi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bantul dalam melaksanakan tugasnya mempunyai fungsi yaitu perumusan kebijakan teknis bidang kebudayaan dan pariwisata, penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum bidang kebudayaan dan pariwisata, pembinaan dan pelaksanaan tugas bidang kebudayaan dan pariwisata, pelaksanaan kesekretariatan Dinas dan pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya. Tujuan Menggali, melestarikan, dan mengembangkan kebudayaan daerah untuk memperkuat jati diri dan kepribadian masyarakat dalam menghadapi derasnya arus globalisasi budaya serta melestarikan dan mewujudkan destinasi pariwisata Kabupaten Bantul yang berwawasan lingkungan dan mengacu standar lainnya. Mewujudkan profesionalisme pelayanan kantor, mengoptimalkan peran pelaku pariwisata, mewujudkan produk pariwisata daerah yang dikenal secara luas, melestarikan, dan mengembangkan kebudayaan daerah sebagai jati diri dan kepribadian masyarakat di tengah-tengah pergaulan antar bangsa. Melestarikan, mengembangkan dan meningkatkan kualitas destinasi pariwisata Kabupaten Bantul, meningkatkan profesionalisme fungsi kantor, meningkatkan peran pelaku pariwisata, menyebarluaskan informasi pariwisata dan melaksanakan promosi pariwisata di dalam dan di luar DIY. Kebijakan Melestarikan dan memperkenalkan kebudayaan daerah, mendorong upaya-upaya cross-cultural understanding, mendukung upaya pengembangan budaya yang khas dan sesuai nilai-nilai setempat. Memperhatikan pendekatan yang berwawasan budaya dan lingkungan, pemanfaatan dan kelestarian potensi, kerjasama lintas sektoral dan 44

lintas wilayah, perencanaan yang sistematis dan berkesinambungan dan pelibatan semua stakeholder pariwisata. Mengutamakan profesionalisme dan pelayanan prima kantor pariwisata, memperhatikan aspek pemasyarakatan Sapta Pesona serta berorientasi pada peningkatan kualitas pelayanan kepada wisatawan. Mengutamakan materi informasi dan promosi yang informatif, menarik, efisien, efektif dan sesuai sasaran program pengembangan nilai budaya, pengelolaan kekayaan budaya, pengelolaan keragaman budaya, pengembangan kerjasama, pengelolaan kekayaan budaya, pengembangan destinasi pariwisata, pelayanan administrasi perkantoran, peningkatan sarana dan prasarana aparatur, peningkatan disiplin aparatur, fasilitas pindah atau purna tugas PNS, peningkatan kapasitas sumber daya aparatur, peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan, pengembangan kemitraan, pengembangan pemasaran pariwisata. Visi dan Misi dalam rangka mendukung terwujudnya visi Kabupaten Bantul Projotamansari (produktif, profesional, ijo royo-royo, tertib, aman, sehat, dan asri) sejahtera, demokratis, dan agamis, dengan memperhatikan perkembangan pasca bencana gempa bumi dan tsunami, mempertimbangkan potensi kebudayaan dan kepariwisataan beserta aspek-aspek pendukungnya, dan berdasarkan tugas pokok dan fungsi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bantul sesuai Perda No. 16 Tahun 2007, maka Visi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bantul dalam pembangunan kebudayaan dan pariwisata Kabupaten Bantul adalah lestari dan berkembangnya kebudayaan dan pariwisata yang memberdayakan dan mensejahterakan rakyat. Misi menggali, melestarikan, 45

dan mengembangkan kebudayaan daerah untuk memperkuat jati diri dan kepribadian masyarakat. Melestarikan dan mengembangkan pariwisata yang berbasis pada budaya, alam, dan minat khusus melalui berbagai bentuk pelestarian dan pengembangan pariwisata yang berwawasan lingkungan dan pengayaan pengetahuan. Meningkatkan profesionalisme pengelolaan pariwisata dan kebudayaan melalui peningkatan kualitas kelembagaan, manajemen, dan sumber daya manusia. Memasarkan produk pariwisata daerah secara luas baik di tingkat nasional maupun internasional. 2. Struktur Organisasi KEPALA DINAS KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL SUB BAGIAN UMUM SEKRETARIAT SUB BAGIAN PROGRAM SUB BAGIAN KEUANGAN DAN ASET BIDANG SARANA DAN OBYEK BIDANG PEMASARAN DAN KEMITRAAN BIDANG KEBUDAYAAN SEKSI SARANA DAN PRASANA WISATA SEKSI PROMOSI DAN BIMBINGAN WISATA SEKSI BUDAYA DAN KESENIAN SEKSI PENGEMBANGAN DAYA TARIK SEKSI KEMITRAAN USAHA SEKSI SEJARAH DAN KEPURBAKALAAN UPTD 46

3. Program Kerja Bidang Sekretariat, terdiri atas : a. Penyediaan jasa surat menyurat b. Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya Air dan listrik c. Penyediaan jasa administrasi keuangan d. Penyediaan jasa kebersihan kantor e. Penyediaan jasa perbaikan peralatan kerja f. Penyediaan komponen instalasi listrik atau penerangan bangunan kantor g. Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor h. Penyediaan bahan bacaan dan peraturan Perundang-Undangan i. Penyediaan Makanan Minuman j. Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah k. Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi dalam daerah l. Penyediaan jasa keamanan Bidang Kebudayaan, terdiri atas : a. Pelestarian dan aktualisasi adat budaya daerah b. Fasilitasi partisipasi masyarakat dalam pengelolaan kekayaan budaya c. Pengembangan kesenian dan kebudayaan daerah Bidang Sarana, Obyek dan Daya Tarik Wisata, terdiri atas : a. Pengembangan obyek pariwisata unggulan 47

b. Pemantauan dan evaluasi pelaksana program pengembangan destinasi pariwisata c. Pengembangan paerah tujuan wisata d. Pemeliharaan rutin berkala sarana dan prasarana obyek wisata e. Peningkatan pelayanan kepariwisataan Bidang Pemasaran dan Kemitraan, terdiri atas : a. Pelaksanaan promosi pariwisata nusantara di dalam dan luar negeri b. Pelaksanaan koordinasi pembangunan kemitraan pariwisata c. Pengembangan SDM dan profesionalisme bidang pariwisata C. Event Jogja Air Show Jogja Air Show merupakan event tahunan Dinas Pariwisata DIY yang diselenggarakan sejak tahun 2005 bekerjasama dengan Federasi Aero Sport Indonesia (FASI) Pengda DIY, Lanud Adisucipto Yogyakarta, Disbudpar Kabupaten Bantul dan stakeholders pariwisata DIY. Kegiatan ini menyuguhkan atraksi dari berbagai macam cabang olahraga dirgantara yang ada dibawah naungan FASI seperti paralayang, gantolle, paramotor, pesawat swayasa, aeromodelling, dll. Mengambil ditempat di kawasan Pantai Parangtritis dan Pantai Depok di Kabupaten Bantul sebagai lokasi penyelenggaraan, Jogja Air Show mampu menjadi salah satu event kepariwisataan berskala besar di DIY. Peresmian kawasan Pantai Depok menjadi Depok Aerosport Centre pada tahun 2014 oleh Mentri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia makin mengukuhkan posisi 48

Jogja Air Show sebagai event berskala nasional, bahkan internasional jika dilihat dari peserta yang hadir pada setiap kali penyelenggaraan. Peserta kegiatan ini berasal dari Pengda FASI seluruh Indonesia dan rekan-rekan penggiat olahraga dirgantara dari beberapa Negara Mancanegara. Peserta Mancanegara yang rutin hadir di kegiatan ini adalah para WNA yang tinggal di Bali dan rekan dari Negara tetangga seperti Singapura, Thailand dan Philipina. Kegiatan Jogja Air Show diselenggarakan setiap awal tahun, karena untuk pelaksanaan beberapa cabang olahraga non-motor seperti paralayang dan gantole sangat tergantung pada hembusan angin barat yang berhembus setiap awal tahun. Hal ini merupakan salah satu keunikan Pantai Parangtritis dan Bukit Watu Gupit, karena di seluruh daerah Indonesia pada periode awal tahun hanya di tempat inilah angin barat berhembus, sehingga hanya tempat inilah yang bisa digunakan sebagai lokasi olahraga paralayang dan gantole. Rangkaian acara yang disajikan dalam event Jogja Air Show 2015 diantaranya adalah lomba beberapa cabang olahraga dirgantara seperti spot landing paralayang, gantole aerotowing, terjun payung. Kemudian terdapat juga eksebisi seperti joy fligt microligt, demo dan pameran pesawat radio control serta pertunjukan Jupiter Aerobatic Team. Dari berbagai acara yang diselenggarakan, terdapat beberapa prestasi yang lahir dan masuk catatan MURI yaitu penyelenggaraan ground handling paralayang terbanyak dan penyelenggaraan penerbangan pesawat radio control terbanyak. Tidak hanya kegiatan yang bersifat kedirgantaraan saja, Jogja Air Show 2015 juga berusaha untuk menarik minat masyarakat dengan kegiatan-kegiatan lain seperti lomba fotografi, lomba sepatu 49

roda, pameran kedirgantaraan di Jogja City Mall dan lomba menggambar untuk anak-anak. Dengan terlibatnya masyarakat umum dalam kegiatan Jogja Air Show 2015 diharapakan masyarakat mengenal olahraga dirgantara sehingga di kemudian hari muncul bibit-bibit atlit yang potensial dari DIY sekaligus untuk meningkatkan kunjungan wisatawan ke obyek wisata khususnya Pantai Parangritis dan Pantai Depok yang diharapkan akan mampu omeningkatkan tingkat perekonomian masyarakat sekitar. 50