BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. data dilakukan dengan menggunakan program SPSS versi Analisis bivariate

dokumen-dokumen yang mirip
STATISTIK DESKRIPTIF. Statistics. Strategi Membaca

Contoh Analisis Data Korelasi Kecerdasan Emosi terhadap Stress Kerja 1. Sebaran Data Kecerdasan Emosi Hasil Skoring Kuesioner

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Textile dan Otomotif yang terdaftar di BEI periode tahun

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

DAFTAR LAMPIRAN. Data Variabel Pertumbuhan Ekonomi Atas Dasar Harga Berlaku. Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Barat Tahun

BAB IV PENGUJIAN. Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat tingkat kevalidan atau

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV PEMBAHASAN. Berdasarkan data olahan SPSS yang meliputi audit delay, ukuran

HASIL UJI REGRESI PENGARUH KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN TERHADAP CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY. Descriptive Statistics

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Penyajian Statistik Deskripsi Hasil Penelitian. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

DAFTAR LAMPIRAN. Kriteria Sampel Nama Provinsi

Nama : Nurlita NPM : Pembimbing : Rini Tesniwati,SE.,MM

BAB 4 PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun Pengambilan sampel

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. keputusan investasi terhadap nilai perusahaan pada perusahaan Consumer

BAB IV HASIL PENELITIAN. Kepung Kabupaten Kediri adalah sebagai berikut : No. Nama Sekolah Alamat

BAB IV HASIL ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Dengan rasio aktivitas, kita dapat mengetahui tingkat persediaan,

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV. Tabel 4.1. dan Pendapatan Bagi Hasil. Descriptive Statistics. Pembiayaan_Mudharabah E6 4.59E E E9

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Pengaruh Rasio Profitabilitas, Rasio Solvabilitas Dan Rasio Likuiditas Terhadap

BAB IV HASIL PENELITIAN

ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, BI RATE DAN RETURN ON ASSETS (ROA) TERHADAP PEMBERIAN KREDIT PADA BANK BUMN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dari tiga variabel independen yaitu Dana Pihak Ketiga (DPK), Non Performing

KUESIONER PENELITIAN ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN PEDAGANG PAKAIAN WANITA DI PASAR KOTA TANJUNG MORAWA

Analisis Pengaruh Kualitas Produk Dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Pada Rumah Makan Ayam Bakar Kia-Kila

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil perhitungan Kolmogorov-Smirnov menunjukkan bahwa ketiga sampel atau variabel tersebut adalah distribusi normal.

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Statistik Deskriptif menjelaskan karakteristik dari masing-masing

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Perusahaan emiten manufaktur sektor (Consumer Goods Industry) yang

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, tentang budaya. religius dan pembentukan karakter peserta didik.

LAMPIRAN. Jumlah Tabungan, Deposito, dan Kredit Tahun (dalam Rp 000)

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

LAMPIRAN HASIL PERHITUNGAN DATA PERUSAHAAN. EVA (Rp) EVA (Rp) EVA (Rp)

Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. 1. Data Bank Umum Syariah. Sukuk Ritel (dalam jutaan) Ukuran Perusahaan DPK. Bagi Hasil (dalam jutaan) Suku Bunga.

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Hasil Statistik Deskriptif. Berdasarkan tabel 4.1 dapat diketahui bahwa dengan jumlah

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

41-50 tahun Lebih dari 50 tahun tahun 2. Lama Bekerja : < 5 tahun 6-10 tahun

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. atau populasi dan untuk mengetahui nilai rata-rata (mean), minimum, Tabel 4.1. Hasil Uji Statistik Deskriptif

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN EVALUASI DATA. Tabel 4.1. Hasil Perhitungan Rasio-Rasio Keuangan. PT. Indofood Tbk. Periode

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. periode dan dipilih dengan cara purposive sampling artinya metode

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum.

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. Surabaya. Universitas ini beralamatkan di jl. Ketintang Surabaya.

mempunyai nilai ekstrim telah dikeluarkan sehingga data diharapkan

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. penelitian ini meliputi jumlah sampel (N), nilai minimum, nilai maksimum,

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL

BAB 4 ANALISIS DATA. Statistika Deskriptif merupakan hal serangkaian teknik statistika yang

BAB IV HASIL PENELITIAN

KUESIONER. PENGARUH KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA Tbk CABANG UTAMA MEDAN

LAMPIRAN. Daftar sampel penelitian Perusahaan Sub-Sektor Otomotif dan Komponen Periode

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH LABA BERSIH, ARUS KAS OPERASI, ARUS KAS INVESTASI DAN ARUS KAS PENDANAAN TERHADAP DIVIDEN KAS PADA PERUSAHAAN FARMASI DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data

DAFTAR LAMPIRAN. Data Variabel Pertumbuhan Ekonomi Atas Dasar Harga Berlaku. Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Tengah Tahun

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

Cahaya Fajrin R Pembimbing : Dr.Syntha Noviyana, SE., MMSI

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. berada di meruya selatan. dengan total 100 kuesioner yang diantarkan langsung

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

KUESIONER PENELITIAN. dilakukan oleh peneliti selaku Mahasiswi Program Studi S1 Manajemen

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Objek penelitian ini adalah perusahaan LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek

Transkripsi:

digilib.uns.ac.id BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian ini dilakukan pada ibu yang mempunyai bayi umur 6 12 bulan. Waktu penelitian dilakukan pada bulan Mei 2013 di desa Krebet. Analisis data dilakukan dengan menggunakan program SPSS versi 16.0. Analisis bivariate dengan menggunakan product moment dan analisis multivariat dengan menggunakan regresi linier berganda. A. Deskripsi Data 1. Skor Variabel Pengetahuan tentang Makanan Pendamping ASI Hasil analisis statistic skor variable pengetahuan tentang makanan pendamping ASI sebagai berikut: Tabel 4.1 Data Statistik Variabel Pengetahuan tentang Makanan Pendamping ASI Statistics Pengetahuan N Mean Std. Error of Mean Median Mode Std. Deviation Variance Range Minimum Maximum Sum Valid Missing 44 0 18.6136.62811 18.5000 17.00 4.16640 17.359 14.00 11.00 25.00 819.00 Pada table 4.1 menunjukkan sebaran hasil pengukuran variabel pengetahuan tentang makanan pendamping ASI dengan skor rata-rata (mean) 42

Frequency perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 43 sebesar 18,6136, median sebesar 18,5000, modus sebesar 17,00 dan standart deviasi 4,16640. Skor terendah 11,00 dan skor tertinggi 25,00. Berdasarkan data sebaran dapat digambarkan dalam grafik berikut ini: Histogram 6 5 4 3 2 1 0 10.00 15.00 20.00 Pengetahuan 25.00 30.00 Mean =18.61 Std. Dev. =4.166 N =44 Gambar 4.1 Histogram Variabel Pengetahuan tentang Makanan Pendamping ASI 2. Skor Variabel Sikap tentang Makanan Pendamping ASI Hasil analisis statistic skor hasil pengukuran variable sikap tentang makanan pendamping ASI sebagai beikut: Table 4.2 Data Statistik Sikap tentang Makanan Pendamping ASI Sikap N Mean Std. Error of Mean Median Mode Std. Deviation Variance Range Minimum Maximum Sum Statistics Valid Missing 44 0 77.4318 2.09257 79.5000 89.00 a 13.88055 192.670 55.00 43.00 98.00 3407.00 a. Multiple modes exist. The smallest value is show n

Frequency perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 44 Pada table 4.2 menunjukkan sebaran hasil pengukuran variable sikap tentang makanan pendamping ASI dengan rata-rata sebesar 77,4318, median sebesar 79,5000, modus sebesar 89,00, dan standart deviasi sebesar 13,88055. Skor terendah sebesar 43,00 dan nilai tertinggi sebesar 98,00. Berdasarkan data sebaran dapat digambarkan dalam grafik berikut ini: Histogram 12.5 10.0 7.5 5.0 2.5 0.0 40.00 50.00 60.00 70.00 Sikap 80.00 90.00 100.00 Mean =77.43 Std. Dev. =13.881 N =44 Gambar 4.2 Histogram Variabel Sikap tentang Makanan Pendamping ASI 3. Skor Variabel Ketepatan Pemberian Makanan Pendamping ASI Hasil analisis statistic variable ketepatan pemberian makanan pendamping ASI sebagai berikut: Tabel 4.3 Data Statistik Variabel Ketepatan Pemberian Makanan Pendamping ASI Statistics Perilaku N Valid Missing Mean Std. Error of Mean Median Mode Std. Deviation Variance Range Minimum Maximum Sum 44 0 8.7045.27507 8.0000 8.00 1.82463 3.329 7.00 5.00 12.00 383.00

Frequency perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 45 Pada tabel 4.3 menunjukkan sebaran hasil pengukuran variable ketepatan pemberian makanan pendamping ASI dengan skor rata-rata sebesar 8,7045, median sebesar 8,0000, modus sebesar 8,00 dan standart deviasi sebesar 1,82463. Skor terendah sebesar 5,00 dan skor tertinggi 12,00. Berdasarkan data sebaran dapat digambarkan dalam grafik berikut ini: Histogram 12.5 10.0 7.5 5.0 2.5 0.0 4.00 6.00 8.00 10.00 Perilaku 12.00 14.00 Mean =8.70 Std. Dev. =1.825 N =44 4. Analisis Data Analisis data meliputi hasil uji asumsi klasik sebagai syarat dalam regresi linier berganda. a. Uji Asumsi Klasik Prasyarat analisis digunakan uji asumsi klasik yaitu meliputi uji normalitas, uji multikolinieritas, auto korelasi dan heteroskedastisitas. 1) Uji Normalitas Data Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah residu terdistribusi normal atau tidak. Berdasarkan hasil uji normalitas dengan Kolmogorov Smirnov maka diperoleh hasil sebagai berikut:

digilib.uns.ac.id 46 Tabel 4.4 Hasil Uji Normalitas Data One-Sam ple Kolm ogorov-smirnov Test N Normal Parameters Most Extreme Dif ferences a,b Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) Mean Std. Deviation Absolute Positive Negative a. Test distribution is Normal. b. Calculated f rom data. Standardized Residual 44.0000000.97646729.122.082 -.122.808.531 Berdasarkan tabel 4.4 di atas menunjukkan variable α > 0,05, sehingga variable dinyatakan terdistribusi normal. 2) Uji Multikolinieritas Pemeriksaan asumsi ada tidaknya multikolinieritas antara variable independen dilakukan dengan pemeriksaan nilai VIF, apabila nilai VIF < 10 maka dinyatakan tidak ada problem multikolinieritas. Hasil pemeriksaan asumsi ada tidaknya multikolinieritas antara variable independen dapat dilihat pada table berikut ini: Table 4.5 Hasil Uji Multikolinieritas Variable Collinearity Statistik Keterangan Tolerance VIF Pengetahuan 0,399 2,504 Tidak terjadi multikolinieritas Sikap 0,399 2,504 Tidak terjadi multikolinieritas Sumber : Data primer, 2013

Regression Studentized Deleted (Press) Residual perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 47 Hasil pada table 4.5 di atas menunjukkan semua variable independen nilai VIF < 10 sehingga tidak ada problem. Tidak terjadi multikolinieritas antar variable independen. 3) Uji Auto Korelasi Pengujian asumsi adanya tidaknya auto korelasi pada residual dengan ditunjukkan dari nilai Durbin-Watson yaitu sebesar 1,610, hasil ini diujikan pada Durbin-Watson tabel pada n= 44 dan k=2, yaitu sebesar 1,148, oleh karena (4 1,148) > 1,610 maka dinyatakan tidak ada autokorelasi positif atau negatif. 4) Uji Heteroskedastisitas Pemeriksaan asumsi heteroskedastisitas dengan menggunakan hasil scatter plot, jika pancaran data menyebar secara acak dan tidak membentuk pola tertentu, maka dinyatakan tidak ada problem heteroskedastisitas. Hasilnya dapat dilihat pada gambar berikut: Scatterplot Dependent Variable: Perilaku 3 2 1 0-1 -2-3 -3-2 -1 0 1 Regression Standardized Predicted Value 2 Gambar4.4 Scatter Plot

digilib.uns.ac.id 48 Pada gambar 4.4 di atas menunjukkan pencaran data menyebar secara acak dan tidak menunjukkan pola-pola tertentu sehingga dapat disimpulkan tidak ada problem heteroskedastisitas. b. Pengujian Hipotesis Pada pengujian ini akan diperoleh jawaban dari beberapa hipotesis yang telah dikemukakan, dengan hasil sebagai berikut: 1) Hubungan antara pengetahuan dengan ketepatan pemberian makanan pendamping ASI Correlations pengetahuan Ketepatan Pengetahuan Pearson Correlation 1.792 ** Sig. (2-tailed).000 N 44 44 Ketepatan Pearson Correlation.792 ** 1 Sig. (2-tailed).000 N 44 44 **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). Sumber : Data primer, 2013 Tabel 4.6 Hubungan pengetahuan dengan ketepatan pemberian makanan pendamping ASI Nilai korelasi dari penelitian ini positif yaitu sebesar 0,792 dengan nilai p = 0,000. Dapat ditarik kesimpulan bahwa H o ditolak dan H a diterima sehingga ada hubungan yang positif yang signifikan antara pengetahuan dengan ketepatan pemberian makanan pendamping ASI.

digilib.uns.ac.id 49 2) Hubungan antara sikap dengan ketepatan pemberian makanan pendamping ASI Tabel 4.7 Hubungan sikap dengan ketepatan pemberian makanan pendamping ASI Correlations Sikap Ketepatan Sikap Pearson Correlation 1.846 ** Sig. (2-tailed).000 N 44 44 ketepatan Pearson Correlation.846 ** 1 Sig. (2-tailed).000 N 44 44 **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). Sumber : Data Primer, 2013 Nilai korelasi dari penelitian ini positif sebesar 0,846 dengan nilai p = 0,000. Dapat ditarik kesimpulan bahwa H o ditolak dan H a diterima sehingga ada hubungan yang positif yang signifikan antara sikap dengan ketepatan pemberian makanan pendamping ASI. 3) Hubungan antara pengetahuan dan sikap dengan ketepatan pemberian makanan pendamping ASI Tabel 4.8 ANOVA Model 1 Regression Residual Total ANOVA b Sum of Squares df Mean Square F Sig. 109.188 2 54.594 65.891.000 a 33.971 41.829 143.159 43 a. Predictors: (Constant), Sikap, Pengetahuan b. Dependent Variable: Perilaku

digilib.uns.ac.id 50 Dari tabel 4.8 dapat dilihat bahwa nilai probabilitas sebesar 0,000 (<0,05). Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa ada hubungan positif yang signifikan antara pengetahuan dan sikap dengan ketepatan pemberian makanan pendamping ASI. Tabel 4.9 Hubungan pengetahuan dan sikap dengan ketepatan pemberian makanan pendamping ASI Model 1 Model Summary b Adjusted Std. Error of Durbin- R R Square R Square the Estimate Watson.873 a.763.751.91025 1.610 a. Predictors: (Constant), Sikap, Pengetahuan b. Dependent Variable: Perilaku Koefisien determinasi (R 2 ) digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variable bebas terhadap variable terikat. Hasil perhitungan koefisien determinasi (R 2 ) diperoleh nilai sebesar 0,763. Hal ini berarti variable bebas (pengetahuan dan sikap ibu tentang makanan pendamping ASI) memberi sumbangan terhadap ketepatan pemberian makanan pendamping ASI. Variable pengetahuan dan sikap tentang makanan pendamping ASI memberikan kontribusi sebesar 76,3% sedangkan sisanya dapat dijelaskan oleh variable lain di luar model. Tabel 4.10 Hubungan pengetahuan dan sikap dengan ketepatan pemberian makanan pendamping ASI Model 1 (Constant) Pengetahuan Sikap a. Dependent Variable: Perilaku Unstandardized Coefficients Coefficients a Standardized Coefficients B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF.001.787.001.999.150.053.341 2.837.007.399 2.504 Collinearity Statistics.076.016.582 4.831.000.399 2.504

digilib.uns.ac.id 51 Analisis regresi linier berganda dengan variable dependen ketepatan pemberian makanan pendamping ASI dengan variable independen pengetahuan dan sikap makanan pendamping ASI dengan hasil sebagai berikut: Y = 0.001 + 0,150 X1 + 0,076 X2 Keterangan : Y : Ketepatan pemberian makanan pendamping ASI X1 : Pengetahuan X2 : Sikap Dari persamaan di atas dapat diartikan bahwa jika variable pengetahuan meningkat 1 skor maka variable ketepatan pemberian makanan pendamping ASI akan meningkat sebesar 0,150. Koefisien variabel sikap sebesar 0,076 dan bertanda positif. Hal ini berarti kenaikan 1 skor variabel sikap akan mengakibakkan kenaikan 0,076 skor pada variabel ketepatan pemberian makanan pendamping ASI. 4) Sumbangan Relatif a) Sumbangan relative variable X1 terhadap variable Y sebesar 35,58%. b) Sumbangan relative variable X2 terhadap variable Y sebesar 64,15%. 5) Sumbangan Efektif a) Sumbangan efektif variable X1 terhadap variable Y sebesar 27,15%.

digilib.uns.ac.id 52 b) Sumbangan efektif variable X2 terhadap variable Y sebesar 48,95%. B. Pembahasan 1. Hubungan pengetahuan dengan ketepatan pemberian makanan pendamping ASI Nilai korelasi dari penelitian ini positif yaitu sebesar 0,792 dengan nilai p = 0,000. Dapat ditarik kesimpulan bahwa H o ditolak dan H a diterima sehingga ada hubungan yang positif yang signifikan antara pengetahuan dengan ketepatan pemberian makanan pendamping ASI. Pengetahuan tentang makanan pendamping ASI mempunyai sumbangan efektif sebesar 27,15%. Hal ini menunjukkan bahwa ada hubungan yang positif yang artinya semakin tinggi pengetahuan ibu tentang makanan pendamping ASI maka semakin tepat dalam pemberian makanan pendamping ASI. Dari hasil tersebut dapat dilihat bahwa ada hubungan antara pengetahuan tentang makanan pendamping ASI dengan ketepatan pemberian makanan pendamping ASI. Hal ini sejalan dengan penelitian yang pernah dilakukan oleh Kodiyah tahun 2009 yang hasilnya menunjukan bahwa ada hubungan yang cukup antara tingkat pengetahuan ibu dengan pemberian makanan pendamping ASI di Desa Jatirejo Kecamatan Jumapolo. Latar belakang pedidikan seseorang berhubungan dengan tingkat pengetahuan, jika tingkat pengetahuan gizi ibu baik maka diharapkan status

digilib.uns.ac.id 53 gizi ibu dan balitanya juga baik. Beberapa kejadian gangguan gizi adalah kurangnya pengetahuan tentang gizi atau kemampuan meningkatkan pengetahuan gizi masyarakat. Tingkat pendidikan mempengaruhi kemampuan penerimaan informasi gizi. Masyarakat dengan tingkat pendidikan yang rendah akan lebih kuat mempertahankan tradisi tradisi yang berhubungan dengan makanan. Sehingga sulit menerima informasi baru tentang gizi (Suhardjo dalam Setiawan, 2009). 2. Hubungan sikap dengan ketepatan pemberian makanan pendamping ASI Nilai korelasi dari penelitian ini positif sebesar 0,846 dengan nilai p = 0,000. Dapat ditarik kesimpulan bahwa H o ditolak dan H a diterima sehingga ada hubungan yang positif yang signifikan antara sikap dengan ketepatan pemberian makanan pendamping ASI. Sikap tentang makanan pendamping ASI mempunyai sumbangan efektif sebesar 48,95%. Hal ini menunjukkan bahwa ada hubungan yang positif yang artinya semakin positif sikap ibu tentang makanan pendamping ASI maka semakin tepat dalam pemberian makanan pendamping ASI. Dari hasil tersebut dapat dilihat bahwa ada hubungan antara sikap tentang makanan pendamping ASI dengan ketepatan pemberian makanan pendamping ASI. Hal ini sejalan dengan penelitian yang pernah dilakukan oleh Fitriyanti tahun 2012 yang hasilnya menunjukkan ada pengaruh tentang penyuluhan gizi bayi terhadap sikap ibu dalam pemberian makanan pendamping ASI pada usia 6 12 bulan di Kelurahan Plesungan. Dan arah

digilib.uns.ac.id 54 sikap responden juga menunjukkan adanya perubahan dari arah negative menjadi ke arah positif. Sejalan penelitian yang pernal dilakukan oleh Asdan tahun 2008 menunjukkan hasil bahwa factor yang berpengaruh terhadap pemberian makanan pendamping ASI pada usia 6-24 bulan adalah sikap, keterpaparan media, dukungan keluarga dan kebiasaan memberi makan pada bayi. 3. Hubungan pengetahuan dan sikap ibu dengan ketepatan pemberian makanan pendamping ASI Nilai probabilitas sebesar 0,000 (<0,05). Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa ada hubungan positif yang signifikan antara pengetahuan dan sikap dengan ketepatan pemberian makanan pendamping ASI. Dalam penelitian ini total sumbangan efektif sebesar 76,3%. Ini artinya bahwa pengetahuan dan sikap tentang makanan pendamping ASI memberikan kontribusi sebesar 76,3% terhadap ketepatan pemberian makanan pendamping ASI. Sehingga ada factor factor lain yang tidak diteliti yang mempengaruhi ketepatan pemberian makanan pendamping ASI yaitu sebesar 23,7%. Pengetahuan dan kesadaran masyarakat seperti pada sikap, perilaku, kepercayaan dan norma yang menyimpang dalam pemilihan dan penilaian terhadap makanan merupakan salah satu penyebab terjadinya kurang gizi di Indonesia. Ketidaktahuan menjadi penyebab kesalahan dalam memilih bahan makanan untuk anak. Pendidikan gizi tidak hanya pada peningkatan pengetahuan gizi tetapi juga pada praktek sehari-hari dalam menyediakan

digilib.uns.ac.id 55 makanan yang sehat dan bergizi bagi anak dan keluarganya (Suhardjo dalam Setiawan, 2009). Perilaku kesehatan mencakup salah satunya perilaku terhadap makanan(nutrition behaviour) yakni respons seseorang terhadap makanan sebagai kebutuhan vital bagi kehidupan. Perilaku ini meliputi pengetahuan, persepsi, sikap dan praktek kita terhadap makanan serta unsur-unsur yang terkandung didalamnya (zat gizi), pengelolaan makanan, dan sebagainya sehubungan dengan kebutuhan tubuh (Wawan dan Dewi, 2011). Dalam penelitian yang pernah dilakukan oleh Rohmani tahun 2010 yang hasilnya menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara frekuensi pemberian makanan pendamping ASI dengan status gizi dan terdapat hubungan antara makanan pendamping ASI dengan umur dengan status gizi. Sehingga perlu adanya penyuluhan terhadap ibu melalui posyandu tentang pola pemberian makanan pada bayi, khususnya kapan bayi dapat diberi makanan pendamping ASI, serta bagaimana pemberian makanan pendamping ASI yang benar, antara lain jenis-jenis makanan pendamping ASI yang disesuaikan dengan perkembangan umur, cara pemberian makanan pendamping ASI dan porsi pemberian makanan pendamping ASI. C. Keterbatasan Penelitian Variabel penelitian ketepatan pemberian makanan pendamping ASI semestinya sangat tepat diungkap melalui observasi. Namun, hal ini tidak dilakukan oleh peneliti. Oleh karena keterbatasan waktu, peneliti memberikan kuesioner.

digilib.uns.ac.id 56