TUJUAN umum. Lokasi penelitian 27/11/2011

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODE PENELITIAN KETAPANG

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

TEKNIK PENGUKURAN MORFOLOGI LABI LABI (Amyda cartilaginea) DI SUMATERA SELATAN

Potensi labi-labi (Amyda cartilaginea Boddaert, 1770) sebagai sumber protein hewani alternatif di Kalimantan Timur

PEMANFAATAN LABI-LABI (Amyda cartilaginea Boddaert, 1770) DI KABUPATEN MUSI BANYUASIN, SUMATERA SELATAN ABSTRAK

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

2.1 Gambaran Umum Provinsi Kalimantan Timur A. Letak Geografis dan Administrasi Wilayah

METODE CEPAT PENENTUAN KERAGAMAN, KEPADATAN DAN KELIMPAHAN JENIS KODOK

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Perumusan Masalah

PAPARAN LAHAN TERKONTAMINASI LB3 DI KABUPATEN TANA TIDUNG KALIMANTAN UTARA

KONDISI PERIKANAN DI KECAMATAN KUALA KAMPAR

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Januari Februari 2014 di

BEBERAPA JENIS PANCING (HANDLINE) IKAN PELAGIS BESAR YANG DIGUNAKAN NELAYAN DI PPI HAMADI (JAYAPURA)

I. PENDAHULUAN. No.45 tahun 2009 tentang perikanandisebutkan dalam Pasal 1,perikanan

METODE PENELITIAN. 4.1 Lokasi dan Waktu

SETDIJEN PERHUBUNGAN DARAT

ANALISIS HUBUNGAN PANJANG BERAT IKAN HIMMEN (Glossogobius sp) DI DANAU SENTANI KABUPATEN JAYAPURA ABSTRAK

BAB IV GAMBARAN UMUM KABUPATEN MALINAU. Kabupaten Malinau terletak di bagian utara sebelah barat Provinsi

GAMBARAN UMUM TENTANG PERDAGANGAN SARANG BURUNG WALET INDONESIA. Ani Mardiastuti

BAB III BAHAN DAN METODE

I. PENDAHULUAN. Krisis ekonomi di Indonesia yang mulai terjadi sekitar pertengahan 1997

Waspada Serangan Hama Tanaman Padi Di Musim Hujan Oleh : Bambang Nuryanto/Suharna (BB Padi-Balitbangtan)

Bisnis Budi Daya Ikan Gurami

Rumah Pemotongan Hewan yang Higienis di Balikpapan BAB I PENDAHULUAN

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. Amfibi merupakan salah satu komponen penyusun ekosistem yang memiliki

GAMBARAN UMUM PROPINSI KALIMANTAN TIMUR. 119º00 Bujur Timur serta diantara 4º24 Lintang Utara dan 2º25 Lintang

Lampiran PENYUSUNAN MASTERPLAN PEMBANGUNAN EKONOMI DAERAH PROVINSI KALIMANTAN UTARA

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

I. PENDAHULUAN. Semua lahan basah diperkirakan menutupi lebih dari 20% luas daratan Indonesia

MANAJEMEN PENGELOLAAN SUMBERDAYA PERIKANAN DI KABUPATEN BULUNGAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 1. Jumlah Armada Penangkapan Ikan Cirebon Tahun Tahun Jumlah Motor

KAJIAN PENGARUH KEBIJAKAN IMPOR SAPI TERHADAP PERKEMBANGAN USAHA TERNAK SAPI DI NTB

(Eucheuma cottonii) TERHADAP PENDAPATAN KELUARGA PESISIR (Studi Kasus di Kabupaten Situbondo, Jawa Timur)

3. METODE PENELITIAN

3 METODOLOGI PENELITIAN

3 BAHAN DAN METODE. Lokasi penelitian di Desa Riau Kecamatan Riau Silip Kabupaten Bangka Provinsi Bangka Belitung. Lokasi Penelitian. Kec.

KARAKTERISTIK REPRODUKSI KERBAU RAWA DALAM KONDISI LINGKUNGAN PETERNAKAN RAKYAT ABSTRAK

IV. KONDISI UMUM PROVINSI RIAU

ANALISIS POTENSI KERBAU KALANG DI KECAMATAN MUARA WIS, KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA, KALIMANTAN TIMUR

Lampiran 2. Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian

III. HASIL DAN PEMBAHASAN M

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

METODE PENELITIAN. Waktu dan Tempat Penelitian

Penangkapan Tuna dan Cakalang... Pondokdadap Sendang Biru, Malang (Nurdin, E. & Budi N.)

5 HASIL DAN PEMBAHASAN

PEMETAAN STRUKTUR PASAR DAN POLA DISTRIBUSI KOMODITAS STRATEGIS PENYUMBANG INFLASI DAERAH

TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA DI PROVINSI D.I. YOGYAKARTA PADA AGUSTUS 2009 SEBESAR 6,00 PERSEN

V. KESIMPULAN DAN IMPLIKASI KEBIJAKAN

KONDISI PERIKANAN DI KECAMATAN TELUK MERANTI

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 6. PERAN MANUSIA DALAM PENGELOLAAN LINGKUNGANLatihan Soal 6.2

TEKNIK PENANGKAPAN IKAN SIDAT DENGAN MENGGUNAKAN BUBU DI DAERAH ALIRAN SUNGAI POSO SULAWESI TENGAH

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai bentuk pertanggungajawaban terhadap pelaksanaan. tugas dan fungsi penyelenggaraan pemerintahan maka pelaporan

PENDAHULUAN. salah satunya pemenuhan gizi yang berasal dari protein hewani. Terlepas dari

ESTIMASI OUTPUT SAPI POTONG DI KABUPATEN SUKOHARJO JAWA TENGAH

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGENDALIAN SUMBERDAYA IKAN PERIKANAN PERAIRAN UMUM PENANGKAPAN DAN PENGUMPULAN GLASS ELL (SIDAT) DI MUARA SUNGAI CIMANDIRI

PENGARUH PENGGUNAAN MATA PANCING GANDA PADA RAWAI TEGAK TERHADAP HASIL TANGKAPAN LAYUR

KARYA ILMIAH KULIAH LINGKUNGAN BISNIS

KERANGKA PENDEKATAN TEORI. dari Afrika. Tahun 1969, ikan nila pertama kali didatangkan dari Taiwan ke Balai

Nurlaili Balai Besar Riset Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan

Inovasi Pertanian Sumatera Selatan Mendukung Swasembada Beras Nasional

I. PENDAHULUAN. 143,5 mm/tahun dengan kelembaban 74% - 85%. Kecepatan angin pada musim

DAFTAR ISI... SAMPUL DALAM. PERNYATAAN KEASLIAN KARYA SKRIPSI.. ABSTRACT... RINGKASAN... HALAMAN PERSETUJUAN.. TIM PENGUJI.. RIWAYAT HIDUP.

TINJAUAN PUSTAKA Peternakan Sapi Potong di Indonesia

I PENDAHULUAN. terhadap PDB Indonesia membuat sektor perikanan dijadikan penggerak utama (prime mover)

SURVEI. Hal yang perlu diperhatikkan dalam merancang survei. Persyaratan Ilmiah dalam perencanaan survei 6/7/2013

KARYA ILMIAH MERAIH SUKSES DENGAN BISNIS BUDIDAYA IKAN LELE

Tugas Portofolio Pelestarian Hewan Langka. Burung Jalak Bali

BUDIDAYA IKAN BELUT ( Synbranchus )

I. PENDAHULUAN. Pertanian merupakan sektor potensial yang memegang peranan penting

PENDAHULUAN Latar Belakang

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini berlangsung dari bulan Mei sampai September 2013 di Desa

Gambar 1. Koloni Trigona sp

ANALISIS MARGIN HARGA PADA TINGKAT PELAKU PASAR TERNAK SAPI DAN DAGING SAPI DI NUSA TENGGARA BARAT PENDAHULUAN

KAJIAN SISTEM PEMASARAN KEDELAI DI KECAMATAN BERBAK KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR HILY SILVIA ED1B012004

I. PENDAHULUAN. Barat cendrung meningkat dari tahun ke tahun. Berdasarkan data Badan Pusat

Mengenal Tikus Sawah

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 13 TAHUN 2002 T E N T A N G

Upaya, Laju Tangkap, dan Analisis... Sungai Banyuasin, Sumatera Selatan (Rupawan dan Emmy Dharyati)

BAB I PENDAHULUAN. Evaluasi Ketersediaan dan Kebutuhan Air Daerah Irigasi Namu Sira-sira.

POTENSI DAN PELUANG PENGEMBANGAN TERNAK KERBAU DI KALIMANTAN SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

Lampiran I.64 PENETAPAN DAERAH PEMILIHAN DAN JUMLAH KURSI ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI DALAM PEMILIHAN UMUM TAHUN 2014

ANALISIS VEGETASI STRATA SEEDLING PADA BERBAGAI TIPE EKOSISTEM DI KAWASAN PT. TANI SWADAYA PERDANA DESA TANJUNG PERANAP BENGKALIS, RIAU

SEBARAN UKURAN MORFOLOGI LABI-LABI (Amyda cartilaginea Boddaert, 1770) HASIL TANGKAPAN DI SUMATERA SELATAN

Bab 4 GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara kepulauan yang sebagian besar wilayahnya

bentos (Anwar, dkk., 1980).

BAB I PENDAHULUAN. B. Rumusan Masalah

METODE PENELITIAN. Waktu dan Tempat. Materi

Republik Indonesia BADAN PUSAT STATISTIK SURVEI PENYUSUNAN DIAGRAM TIMBANG NILAI TUKAR PETANI 16 KABUPATEN TAHUN Subsektor Perikanan - Tangkap

Kalimantan Timur. Lembuswana

BAB III BAHAN DAN METODE

PEMBESARAN BANDENG DI KERAMBA JARING APUNG (KJA)

KARYA ILMIAH USAHA LEBAH MADU

I. PENDAHULUAN. Kebutuhan daging sapi setiap tahun selalu meningkat, sementara itu pemenuhan

I PENDAHULUAN Latar Belakang

Transkripsi:

MIRZA D. KUSRINI ANI MARDIASTUTI BOBY DARMAWAN MEDIYANSYAH ABDUL MUIN NATUREharmony promoting a balance between development and conservation of biological resources Latar Belakang Labi-labi (Amyda cartilaginea) UU RI Tidak dilindungi CITES Apendix II (2005) KONSUMSI PELIHARAAN (pet) ID CITES MA (2008) 15 < X < 5 kg Deviasi 10% 13,5 < X < 5,5 kg CITES Animal Committee (AC) Review of Significant Trade Studi mengenai pemanenan dan perdagangan labi-labi A. cartilaginea 1

TUJUAN umum 1. Survei lapang populasi labi-labi dan habitatnya di Kalimantan [dan Sumatera] 2. Pemetaan penyebaran 3. Estimasi populasi dan struktur umur [berat] dari labilabi di lokasi terpilih 4. Rantai perdagangan Lokasi penelitian KALIMANTAN TIMUR Lokasi yang tidak dipanen Lokasi yang dipanen Masa Mendatang Wilayah Kalimantan Timur bagian Utara (Bulungan, Berau dan Malinau) 2

Waktu penelitian 5 Juni - 5 Juli 2009 Wawancara dan pengamatan : pasar tradisional (siang hari) pemancingan dilakukan (siang dan malam hari) peralatan GPS peta kerja lokasi alat ukur meteran timbangan senter pancingan beserta umpan buku catatan Rite in the rain alat tulis 3

Penentuan Habitat Kunci Labi-labi di Kalimantan Timur EKSPORTIR Pengumpul Pengumpul Pengumpul Pengumpul Pemancing Pemancing Pemancing Estimasi tangkapan Pendugaan populasi Kelimpahan relatif labi-labi per km sungai Transek (modifikasi) Penempatan pancing di sepanjang sungai Penghitungan populasi didasarkan pada jumlah hewan yang tertangkap oleh mata pancing 4

Data ukuran LABI-LABI Hasil tangkapan selama penelitian Data dari pengumpul di Berau dari tanggal 4 April sampai 12 Juni 2009 5 kali pengumpulan hanya berupa berat per individu (ukuran dan jenis kelamin tidak dicatat) RANTAI perdagangan Snowball sampling Pengambilan Sampel Responden Key informan (pengumpul besar dan eksportir) PERAN JUMLAH LOKASI Pemancing 17 Berau, Bulungan, Tana Tidung, Malinau, Nunukan Pengumpul 3 Berau, Bulungan, Nunukan, Rian Kapuak Pedagang Lokal 3 Nunukan, Malinau, Bulungan Eksportir 1 Balikpapan 5

Habitat kunci labi-labi di kalimantan timur bagian utara Daerah target pemanenan sungai-sungai antara lain: a) Sungai Segah, Sungai Lati, Sungai Kelai dan Sungai Birang di Kabupaten Berau b) Sungai Kapuak, Sungai Nujud, Sungai Kasai di Kecamatan Sesayap, Kabupaten Tana Tidung c) Sungai Jelang, Sungai Betayau, Sungai Tabarau di Kecamatan Sekatak, Kabupaten Bulungan d) Sungai Belamai di Sekutuk, Kabupaten Malinau e) Sungai Malinau di Kabupaten Malinau f) Sungai Kekayap di Kecamatan Sebuku, Kabupaten Nunukan g) Sungai Sembakung, Sungai Tagur di Kecamatan Atap, Kabupaten Nunukan h) Sungai Mayo, Sungai Liak dan Sungai Sembakung di Kabupaten Nunukan 6

Peta penyebaran habitat kunci labi-labi di Kalimantan Timur bagian Utara Estimasi panjang Sungai Sesayap, Sembakung dan Sebuku yang diukur dari peta Nama Sungai Panjang Sungai (km) Sesayap 144,903 Sembakung 217,593 Sebuku 119,840 Panjang Total 482,336 7

Habitat Kalimantan Timur bagian utara (Kaltara) mempunyai beragam habitat yang baik Panjang sungai yang diukur hanya sebagian kecil dari luasan habitat utama labi-labi di daerah ini Bagian yang diukur hanya panjang sungai utama dan tidak mencakup anak sungai maupun lahan basah lainnya (rawa, danau, dan sebagainya) Gangguan utama: peracunan di daerah sungai untuk keperluan pengambilan ikan/udang Estimasi tangkapan dan mortalitas 8

Estimasi Populasi 17 hari pemancingan (rata-rata 8 jam per hari, rata-rata 19 mata pancing), mendapatkan 7 ekor Peluang untuk dapat menangkap seekor labi-labi kecil Data yang dikumpulkan belum dapat menggambarkan kondisi populasi labi-labi di lokasi survei karena sampel belum memadai 9

Estimasi Populasi Hasil penghitungan kasar: kelimpahan relatif labi-labi di Kaltara sangat bervariasi: 0-18.64 individu/km rataan 0.66 individu/km Dugaan kelimpahan relatif yang tinggi dimungkinkan mengingat pada satu rentang sungai yang pendek (100m) ditemukan lebih dari satu ekor labilabi. Diperlukan lebih banyak sampel agar dugaan populasi dapat diketahui dengan cukup akurat 10

Sumber Bias Pada Perhitungan 1. survei tidak dapat menghitung labi-labi yang tidak tertangkap oleh pancing atau tidak terlihat, 2. penghitungan tidak memasukkan dugaan jumlah labi-labi yang tertangkap namun lepas dari pancing (yang dapat diduga dari patah atau bengkoknya pancing), 3. kendala alami berupa banjir yang membuat labilabi pergi dari satu lokasi, 4. adanya peracunan/penyetruman yang membuat labi-labi berpindah ke lokasi lain. Penghitungan Produksi Kemampuan produksi dari alam Data dari hasil survey di alam dan di lokasi penampungan Keberhasilan (realisasi) penangkapan Kemampuan pemancing untuk memanen dari alam Data dari hasil tangkapan di pengumpul Apakah pemanenan telah melebihi kemampuan produksi di alam? 11

Penghitungan Produksi di Lokasi Penelitian 17 hari pemancingan pada sungai sepanjang 10,565 km diperoleh 7 ekor A. cartilaginea. Asumsi upaya penangkapan (capture effort) konstan Produksi 1 bulan pada panjang sungai 1 km = realisasi tangkapan/17 hari * 30 hari 10,565 km 1,17 ekor/bulan/km Penghitungan Produksi untuk Kalimantan Timur bagian Utara Panjang habitat ~ 482,336 km Estimasi produksi selama 1 bulan = 451 ekor Panjang habitat x produksi bulanan/km x 80% (luasan efektif yang dihuni) 12

Penghitungan Produksi dari Lokasi Penampungan Data penangkapan: 36 ekor selama 2 minggu, atau 72 ekor selama 1 bulan (diasumsikan hasil pemanenan konstan). Mengingat bahwa estimasi produksi wilayah ini adalah 451 ekor/bulan, maka persentase keberhasilan penangkapan hanyalah sekitar 16% (72 dari 451 ekor) Angka Kematian (Mortalitas) Di lokasi penangkapan: mortalitas (selama masa penelitian) : 11% umumnya karena kekurangan oksigen akibat terpancing dan terlambat dicek Di lokasi pengumpul (berdasarkan data 3 bulan dari pengumpul, n =526) mortalitas (data 3 bulan terakhir) : 2% umumnya karena luka dalam 13

Realisasi Tangkapan Apakah pemanenan telah melebihi kemampuan produksi di alam? Penangkapan masih jauh di bawah produksi alam (hanya 16%) Jumlah labi-labi yang dikumpulkan di Berau selama 3 bulan adalah 612 ekor, mortalitas 13%, sehingga: Jumlah tangkapan labi-labi di wilayah Kalimantan Timur bagian Utara selama setahun: 2.766 ekor (sekitar 2.800 ekor) Realisasi Tangkapan dan Kuota Ekspor Kuota ekspor untuk 2 perusahaan yang ada di Balikpapan tahun 2008: 3.979 ekor 2/3 dari kuota ekspor untuk perusahan tersebut Mortalitas yang tinggi dari labi-labi yang tertangkap harus diwaspadai karena mempengaruhi jumlah tangkapan. Data mortalitas hanya dapat dilacak pada tingkat pengumpul 14

Pemanenan dan Perdagangan Labi-labi karapas kuning Labi-labi karapas hitam Karakteristik Labi-Labi yang Dipanen Panjang: Lebar: Berat: 47,8 + 12,3 cm kisaran 25-80 cm, n =86 39,5 + 9,6 cm 13,5 + 11,7 kg kisaran 22-70 cm, n =86 kisaran 2-65 kg, n =86 Berat yang dipanen (data dari pengumpul): 10,8 + 9,1 kg (kisaran 2-65 kg; n =612) 15

Jumlah labi-labi yang dipanen berdasarkan berat tubuh Lokasi Jumlah (ekor) berdasarkan berat (kg) < 5.5 5.5 X 13.5 > 13.5 Total Gudang di Balikpapan 0 5 14 19 Kolam di Berau 13 14 8 35 Kolam di Kapuak 8 14 10 32 Labi-labi hasil tangkapan 133 293 100 526 J u m l a h 154 326 132 612 Struktur Populasi (berdasarkan berat) Data dari survei lapangan n= 86 Data dari pengumpul n= 612 16

Struktur Populasi Labi-labi yang tertangkap didominasi oleh labi-labi berukuran kecil (berat <13.5kg). Penangkapan dengan cara pemancingan lebih banyak menangkap ukuran > 2 kg dan tidak dapat menangkap labi-labi yang berukuran lebih kecil Pemanenan labi-labi dengan cara pemancingan selektif terhadap jenis dan ukuran Musim dan Pergiliran Pemanenan Tidak ada musim yang jelas dalam pemanenan labi-labi. Contoh musim pemanenan : Desa Kapuak Rian Kemarau dan hujan pada saat pasang Kecamatan Sebuku Surut Tanjung Redep Surut Pemanenan labi-labi tidak dilakukan secara terus menerus di lokasi yang sama 17

METODA PEMANENAN Teknik Pemanenan : 1. Mancing darat 2. Mancing sungai Peralatan Memancing Nama Alat Perahu Mesin dan Kelengkapan Perahu Mata Pancing Senar Pancing Timah Botol Plastik Harga (Rp) 1.000.000 2.000.000 70.000/ 100 buah 25.000/ gulung 40.000 - Umpan Memancing Daging dan lemak ayam Ikan Daging babi Daging ular Daging primata (Macaca fascicularis & Nasalis lavartus) 18

Frekuensi Penangkapan dan Usaha Penangkapan Maksimal 4 kali perjalanan pemancingan/bulan Lama kerja/bulan ~ 16-20 hari Usaha penangkapan ~ 3-14 jam non-stop (mulai pemasangan, pengecekan sampai pengambilan) Karakteristik Pemancing, Pengumpul dan Eksportir Pemancing : 1. Pemancing tetap 2. Pemancing sambilan Pengumpul dan eksportir : 1. Pengumpul kecil 2. Pengumpul besar 3. Pengumpul besar merangkap eksportir Penghasilan Ukuran Labi-Labi (Kg) <20 >20 20-30 >30 Kapuak Rian 18.000 15.000 - - Harga (Rp) Berau 24.000-22.000 20.000 Dari hasil wawancara, diketahui bahwa pemancing bisa mendapatkan pendapatan Rp. 1,5 3 juta/bulan 19

Rantai pemanenan dan penjualan labi-labi di Kalimantan Timur Jakarta Restoran/Pasar Pasar Luar Negeri Balikpapan Eksportir Berau Bulungan Banjarmasin Kotabangun Berau Pemancing Pasar Tradisional Pemancing/ Pengumpul Pemancing Pengumpul Bulungan Pemancing Tawau, Malaysia Malinau Malinau Pemancing Pasar Tradisional Nunukan Nunukan Pemancing Pasar Tradisional Labi-Labi di Pasar Tradisional Lokasi : 1. Desa Mensalon-Nunukan 2. Malinau dan 3. Pasar Induk Bulungan Harga penjualan per kg: 1. Nunukan a. daging Rp 18.000,- 20.000 b. pikun dan karapas Rp 250 2. Malinau a. daging belum dipotong-potong Rp 25.000 b. daging setelah dipotong-potong Rp 35.000 20

Pengelolaan Masa Mendatang Kuota: masa produktif (< 5 kg dan >13.5 kg) tidak boleh diekspor (atau ditangkap?) Setengah dari populasi yang tertangkap (53.3%) ternyata labi-labi masa produktif Labi-labi yang memenuhi syarat untuk diekspor: < 5 kg: 25.2% > 13.5 kg: 21.5% Pengelolaan Masa Mendatang Panenan untuk Kaltara: Realisasi lebih rendah dari estimasi produksi Dari sisi jumlah lestari Dari sisi ukuran?? (lebih dari separuh panenan adalah individu produktif) 21

Pengelolaan Masa Mendatang: Data Ilmiah Masa produktif (antara 5 kg dan 13.5 kg) perlu data empiris Pendugaan populasi di sentra produksi: Kalimantan Sumatera Pengembangan metoda untuk menghitung anakan Data perdagangan domestik Data biologi, khususnya reproduksi Pengelolaan Masa Mendatang: Monitoring Panenan dan Perdagangan Pencatatan oleh pihak pengekspor dan BKSDA setempat struktur populasi yang dipanen fluktuasi musiman jumlah labi-labi yang tertangkap Monitoring minimal setiap bulan selama 1 tahun Paramater yang dicatat: jenis kelamin dan berat badan setiap individu adanya korelasi positif antara pertambahan berat badan dengan panjang lengkung karapas 22

Catatan Akhir. Hasil penelitian ini belum dapat menggambarkan populasi dan panenan dari daerah di luar Kalimantan Timur Bagian Utara Survei perlu dilanjutkan di lokasi lain terutama lokasi yang dianggap menjadi kantong-kantong keberadaan labi-labi yang tidak dipanen Asosiasi Pengusaha Kura-Kura dan Labi-Labi Konsumsi Indonesia Bpk. Maraden Purba (Ketua APEKLI), ibu Yani dan ibu Sari, Bpk. Go Ting Ham, Bpk Pandita dan para pemancing Direktorat KKH di Jakarta (Bpk. Tonny Soehartono, Ibu Siti Chaddijah) BKSDA Kalimantan Timur (Bpk Nur Patria Kurniawan) 23