KESALAHAN PELAPORAN DAN KLARIFIKASI PENGISIAN LAPORAN BULANAN BANK UMUM (LBU)

dokumen-dokumen yang mirip
No. 8/ 28 /DPBPR Jakarta, 12 Desember 2006 SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK PERKREDITAN RAKYAT DI INDONESIA

PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BATAS MAKSIMUM PEMBERIAN KREDIT BANK PERKREDITAN RAKYAT

PASAL DEMI PASAL. Pasal 1 Cukup jelas. Pasal 2 Cukup jelas.

Akuntansi Modal Bank K E L O M P O K 4 : H A F I L I A P O N G G O H O N G S U S A N T I A S S A S A R W I N D A S A R I R I K I K U M A U N A N G

Tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo)

LAPORAN POSISI KEUANGAN Per 31 Desember 2012 dan 2011 (dalam jutaan Rupiah) No. POS - POS. 31 Dec Dec 2011

Tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo)

LAPORAN POSISI KEUANGAN Per 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 (dalam jutaan Rupiah) No. POS - POS. 31 Mar Dec 2012

Tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo)

Tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo)

No. 15/28/DPNP Jakarta, 31 Juli 2013 SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK UMUM YANG MELAKSANAKAN KEGIATAN USAHA SECARA KONVENSIONAL DI INDONESIA

NERACA TRIWULANAN Tanggal : 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012

NERACA TRIWULANAN Tanggal : 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012

LAPORAN PERHITUNGAN KEWAJIBAN PEMENUHAN RASIO PENDANAAN STABIL BERSIH (NET STABLE FUNDING RATIO )

No.8/26/DPbS Jakarta, 14 November 2006 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK PERKREDITAN RAKYAT BERDASARKAN PRINSIP SYARIAH DI INDONESIA

No. 9/14/DPbS Jakarta, 21 Juni 2007 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK PERKREDITAN RAKYAT BERDASARKAN PRINSIP SYARIAH DI INDONESIA

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 8 /SEOJK.03/2016

MATRIKS RANCANGAN POJK KPMM BPRS

N E R A C A PT. BANK SINAR HARAPAN BALI Tanggal : 31 Maret 2011 dan 2010 ( Dalam Jutaan Rupiah )

LAPORAN KEUANGAN PUBLIKASI(BULANAN)/CONDENSED FINANCIAL STATEMENT(MONTHLY) NERACA/BALANCE SHEET

N E R A C A Per 30 Juni 2010 Dan 2009 (Dalam Jutaan Rupiah) Pos - Pos A S E T 1 K a s 19,237 21,544 2 Penempatan pada Bank Indonesia

Tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo)

Tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo)

2015, No.73 2 e. bahwa sehubungan dengan huruf a sampai dengan huruf d diatas diperlukan penyesuaian terhadap ketentuan tentang Kewajiban Penyediaan M

Tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo)

Tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo)

S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM YANG MELAKSANAKAN KEGIATAN USAHA BERDASARKAN PRINSIP SYARIAH DI INDONESIA

Tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo)

LAPORAN POSISI KEUANGAN Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 (Dalam Jutaan Rupiah) Pos - Pos. 31 Mar Des 2011 A S E T

NERACA PER 31 MARET 2010 DAN 31 MARET 2009

KONSOLIDASI POS-POS. Des 2005 Des 2004 Des 2005 Des 2004 AKTIVA 41,215 28,657

GUBERNUR BANK INDONESIA,

LAPORAN PERHITUNGAN NET STABLE FUNDING RATIO (NSFR)

- 1 - PROYEKSI RASIO-RASIO DAN POS-POS TERTENTU LAINNYA

LAPORAN KEUANGAN. d. Pinjaman yang diberikan dan piutang Utang akseptasi Surat berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali (repo )

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 7/2/PBI/2005 TENTANG PENILAIAN KUALITAS AKTIVA BANK UMUM GUBERNUR BANK INDONESIA,

LAPORAN KEUANGAN. NERACA BANK BENGKULU PER 31 DESEMBER 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 (dalam jutaan rupiah) BANK. BANK No. POS - POS

Laporan Keuangan Publikasi Triwulanan Neraca STANDARD CHARTERED BANK WISMA STANDARD CHARTERED,.JL.SUDIRMAN KAV 33 A, Telp.

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 5 /POJK.03/2015 TENTANG KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM

PENGURUS BANK PEMILIK BANK

NERACA PER 31 MARET 2005 & 2004 (Dalam Jutaan Rupiah) NO POS - POS

5,854 4, a. Surat berharga 187 1, b. Kredit 371, , c. Lainnya 12,630 14,

Laporan Keuangan Triwulanan 30 September 2009

Tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo )

BANK METRO EXPRESS LAPORAN KUALITAS ASET PRODUKTIF DAN INFORMASI LAINNYA Tanggal 31 Maret 2014 dan 2013

Tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali ( reverse repo )

Tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo )

Tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali ( reverse repo )

BANK METRO EXPRESS LAPORAN KUALITAS ASET PRODUKTIF DAN INFORMASI LAINNYA Tanggal 31 Maret 2015 dan 2014 #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE!

RMK AKUNTANSI PERBANKAN DAN LPD AKUNTANSI MODAL BANK

Nama Bank : Bank Mayapada Internasional.Tbk Posisi : Triwulan I 2018

NERACA PER 31 MARET 2010 DAN 31 MARET 2009 POS-POS PERHITUNGAN KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM (KPMM) PER 31 MARET 2010 DAN 31 MARET 2009

BANK METRO EXPRESS LAPORAN KUALITAS ASET PRODUKTIF DAN INFORMASI LAINNYA Tanggal 30 September 2014 dan 2013

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 13/14/PBI/2011 TENTANG PENILAIAN KUALITAS AKTIVA BAGI BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Dewan Komisaris - Presiden Komisaris : Humayunbosha - Komisaris : Fergus John Murphy - Komisaris : Shanti Lasminingsih Poesposoetjipto

LAMPIRAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 11/SEOJK.03/2015 TENTANG TRANSPARANSI DAN PUBLIKASI LAPORAN BANK UMUM KONVENSIONAL

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN. PT. Bank Sulut PER 30 JUNI 2015

- 1 - PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 14/ 15 /PBI/2012 TENTANG PENILAIAN KUALITAS ASET BANK UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 8/19/PBI/2006 TENTANG KUALITAS AKTIVA PRODUKTIF DAN PEMBENTUKAN PENYISIHAN PENGHAPUSAN AKTIVA PRODUKTIF

LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN BULANAN. (dalam jutaan rupiah) (dalam jutaan rupiah) (dalam jutaan rupiah)

LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN BULANAN

NERACA TRIWULANAN Tanggal : 31 Desember 2012 dan 31 Desember 2011 (dalam jutaan rupiah) BANK

RINGKASAN EKSEKUTIF : : :

Dewan Komisaris - Presiden Komisaris : Humayunbosha - Komisaris : Robert Jan Van Zadelhoff *) - Komisaris : Shanti Lasminingsih Poesposoetjipto

LAPORAN KEUANGAN. Utang atas surat berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali 104, , (repo )

Tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali ( reverse repo )

LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS

No.8/27/DPNP Jakarta, 27 November 2006 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA

PT Bank Rabobank International Indonesia PENGURUS BANK

N E R A C A Per 30 September 2009 Dan 2008 (Dalam Jutaan Rupiah) Pos - Pos

BANK SHINHAN INDONESIA LAPORAN KUALITAS ASET PRODUKTIF DAN INFORMASI LAINNYA Tanggal 30 Juni 2016 dan 2015

PEDOMAN PENGISIAN LAPORAN PROFIL MATURITAS

LAPORAN POSISI KEUANGAN BULANAN PERIODE 28 PEBRUARI 2015 (Dalam Jutaan Rupiah) No. POS - POS 28 PEBRUARI 2015 ASET 1. Kas 35,513 2.

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 13/26/PBI/2011 TENTANG

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

Dewan Komisaris - Presiden Komisaris : Humayunbosha - Komisaris : Fergus John Murphy - Komisaris : Shanti Lasminingsih Poesposoetjipto

LAPORAN POSISI KEUANGAN BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN BULANAN

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 13/13 /PBI/2011 TENTANG PENILAIAN KUALITAS AKTIVA BAGI BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN BULANAN PERIODE 31 DESEMBER 2017 (Dalam Jutaan Rupiah) No. POS - POS 31 DESEMBER 2017 ASET 1. Kas 37,590 2.

- 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN BULANAN. 7,590 h. Pemulihan atas cadangan kerugian penurunan nilai

LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN BULANAN. 23,230 h. Pemulihan atas cadangan kerugian penurunan nilai

LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO). Tbk Per 30 April 2015 (dalam jutaan rupiah)

PEMENUHAN MODAL INTI MINIMUM (TIER

LAPORAN POSISI KEUANGAN Per 31 Desember 2015 (Unaudited)

LAPORAN POSISI KEUANGAN Per 31 Januari 2016 (Unaudited)

Transkripsi:

Lampiran 1 Surat No.12/ 398 /DPNP/IDPnP tanggal 9 Juli 2010 perihal Hasil Pemantauan dan Klarifikasi terkait Pengisian Laporan Bulanan Bank Umum (LBU) 2008 KESALAHAN PELAPORAN DAN KLARIFIKASI PENGISIAN LAPORAN BULANAN BANK UMUM (LBU) 2008 No Kesalahan Pelaporan Klarifikasi 1. Pelaporan Modal Disetor (Form 38) Pelaporan rincian modal disetor a. Pelaporan rincian modal disetor 1. Pelaporan modal disetor dalam Form 38 harus dirinci berdasarkan karakteristik dari modal disetor tersebut, antara lain saham biasa dan saham preferen. Beberapa bank melaporkan data saham biasa (common stock) dengan sandi saham preferen maupun lainnya pada Form 38. 2. Kesalahan bank dalam melaporkan rincian modal disetor tersebut akan berdampak pada kesalahan perhitungan komponen modal dan rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM). b. Pelaporan pemegang saham untuk bank yang telah terdaftar di bursa (go public). Pelaporan pemegang saham untuk bank yang telah terdaftar di bursa (go public). Bagi bank yang telah terdaftar di bursa (go public) pelaporan data pemegang saham dapat digabungkan sepanjang (1) terdapat kesamaan data golongan pemegang saham, hubungan dengan bank, status pemegang saham, dan negara pemegang saham, serta (2) prosentasi kepemilikan masing-masing pemegang saham dimaksud kurang dari 5% (lima per seratus). 2. Pelaporan Data Agunan a. Pelaporan agunan yang merupakan pengurang dalam perhitungan Penyisihan Penghapusan Aset (PPA). Pelaporan agunan yang merupakan pengurang dalam perhitungan PPA. 1. Untuk penyediaan dana dengan kualitas dalam perhatian khusus, kurang lancar, diragukan dan macet, jenis-jenis agunan yang dapat digunakan sebagai pengurang dalam perhitungan PPA adalah jenis agunan sebagaimana diatur dalam PBI No.7/2/PBI/2005 tentang Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum sebagaimana telah diubah terakhir dengan PBI No.11/2/PBI/2009 (PBI Kualitas Aktiva). 2. Terhadap jenis agunan sebagaimana angka 1 di atas, pelaporan detail agunan adalah sebagai berikut: a. kolom agunan yang dapat diperhitungkan wajib diisi sebesar nilai terendah antara nilai pengikatan agunan dengan nilai agunan setelah dikurangi haircut berdasarkan jenis agunan dan jangka waktu penilaian terakhir yang dilakukan, sebagaimana diatur dalam PBI Kualitas Aktiva. Halaman 1 dari 5

b. Dalam hal bank secara internal tidak memperhitungkan agunan sebagai pengurang dalam perhitungan PPA (meskipun agunan tersebut memenuhi kriteria sebagai pengurang perhitungan PPA sesuai PBI Kualitas Aktiva), bank tetap wajib melaporkan nilai agunan sesuai huruf a diatas agunan yang dapat diperhitungkan 3. Untuk penyediaan dana dengan kualitas l agunan yang dapat diperhitungkan hanya diisi apabila agunan merupakan agunan tunai sesuai definisi agunan tunai dalam PBI Kualitas Aktiva. b. Pelaporan agunan yang merupakan pengurang dalam perhitungan Aset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR). Pelaporan agunan yang merupakan pengurang dalam perhitungan ATMR. 1. Jenis-jenis agunan dan/atau jaminan yang dapat dipergunakan sebagai pengurang perhitungan ATMR adalah jenis agunan dan/atau jaminan sebagaimana diatur dalam SE No.26/1/BPPP tanggal 29 Mei 1993 tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum bagi Bank Umum. Jenis agunan dan/atau jaminan dimaksud mencakup: a. kas; b. emas dan mata uang emas; c. surat berharga atau jaminan yang diterbitkan oleh pemerintah pusat RI, Bank Indonesia, bank sentral negara lain, pemerintah pusat negara lain; d. giro, deposito dan tabungan yang diterbitkan oleh bank pelapor; e. surat berharga atau jaminan yang diterbitkan oleh bank di dalam negeri, pemerintah daerah di Indonesia, lembaga non departemen di Indonesia, bank pembangunan multilateral dan bankbank utama (prime-bank) di luar negeri. f. surat berharga atau jaminan yang diterbitkan oleh BUMN dan perusahaan milik pemerintah pusat negara lain. 2. Terhadap jenis agunan dan/atau jaminan sebagaimana angka 1 di atas, pelaporan detail agunan adalah sebagai berikut: a. eligible b. Contoh: - agunan berupa Surat Utang Negara (SUN) maka sandi penerbit diisi dengan Departemen Halaman 2 dari 5

Keuangan Republik Indonesia, - agunan berupa Sertifikat Bank Indonesia maka sandi penerbit diisi dengan Bank Indonesia. c. nilai terendah antara nilai wajar agunan dengan nilai pengikatan agunan/jaminan. 3. Untuk jenis agunan/jaminan selain dalam angka 1 di atas, maka pengisian data agunan adalah sebagai berikut: a. non-eligible. b. 3. Pelaporan kelonggaran tarik untuk fasilitas kredit 1. Pelaporan kelonggaran tarik pada LBU 2008 dibedakan menjadi kelonggaran tarik yang bersifat dengan komitmen (committed) tanpa komitmen (uncommitted) K uncommitted adalah kelonggaran tarik yang memenuhi persyaratan dalam PBI Kualitas Aktiva. 2. Dalam Pasal 32 PBI Kualitas Aktiva, suatu fasilitas dapat digolongkan sebagai uncommitted fasilitas dimaksud (1) dapat dibatalkan sewaktu-waktu tanpa syarat (unconditionally cancelled at any time) oleh bank, atau (2) dibatalkan secara otomatis oleh bank apabila kondisi debitur menurun menjadi kurang lancar, diragukan, atau macet. 3. Kedua klausula tersebut harus tercantum dalam perjanjian kredit antara bank dan debitur. Makna kata uncommitted tersebut terpenuhi maka kelonggaran tarik tersebut wajib dibatalkan oleh bank. Klausula pertama memiliki arti bahwa meskipun fasilitas belum menjadi kurang lancar, diragukan, atau macet, bank tetap dapat membatalkan fasilitas tersebut sewaktu-waktu tanpa syarat apapun. Sedangkan klausula kedua memiliki arti bahwa apabila kualitas debitur menurun menjadi kurang lancar, diragukan, atau macet maka secara otomatis fasilitas harus dibatalkan, tanpa ada pilihan bagi bank untuk meneruskan fasilitas dimaksud. Apabila dalam perjanjian kredit terdapat klausula yang menyatakan bahwa bank berhak membatalkan kelonggaran tarik apabila kondisi debitur menurun menjadi kurang lancar, diragukan, atau macet committed bank masih dapat mencairkan kelonggaran tarik tersebut (tidak otomatis dibatalkan). Halaman 3 dari 5

4. Apabila bank melaporkan suatu kelonggaran tarik uncommitted kelonggaran tarik tersebut ber committed meskipun kualitas debitur telah menurun menjadi kurang lancar, diragukan, atau macet) maka Bank Indonesia akan menggolongkan kelonggaran tarik tersebut dan seluruh kelonggaran tarik dengan klausula perjanjian kredit yang serupa sebagai committed dan bank akan dikenakan tindakan dalam rangka pembinaan dan pengawasan bank. 4. Pelaporan data Dana Pihak Ketiga (DPK) 1. Di yang diperpanjang. 2. jatuh tempo untuk deposito yang diperpanjang, diisi dengan tanggal, bulan dan tahun perpanjangan kembali deposito dimaksud. Contoh: deposito 3 bulan yang dibuka pada tanggal 1/1/2010 dan jatuh tempo pada tanggal 1/4/2010 diperpanjang menjadi hingga tanggal 1/7/2010, maka pelaporan jangka waktu untuk deposito tersebut pada posisi akhir April 2010 adalah sebagai berikut: a. Jangka waktu mulai diisi dengan tanggal 1/4/2010; dan b. Jangka waktu jatuh tempo diisi dengan tanggal 1/7/2010. 5. Pelaporan data UMKM 1. Masih terdapat bank yang melaporkan kredit dengan kategori debitur Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) namun debitur tidak memenuhi kriteria debitur UMKM sebagaimana diatur dalam Undang-Undang. 2. Definisi UMKM yang digunakan pada LBU 2008 mengacu kepada Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UU UMKM). Dalam UU dimaksud, kriteria yang digunakan untuk mendefinisikan UMKM mencakup antara lain (1) kegiatan usaha tergolong sebagai usaha ekonomi produktif, dan (2) batasan tertentu dalam jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan. 3. (tidak hanya berdasarkan jumlah plafon kredit yang diberikan) dan kredit diberikan untuk menunjang kegiatan usaha UMKM tersebut. Halaman 4 dari 5

6. Penyajian pendapatan dan beban 1. Ditemukan variasi penyajian pendapatan dan beban pada LBU 2008 diantara bank pelapor, dimana sebagian bank menyajikan secara netto dan sebagian bank lain menyajikan secara bruto. 2. Penyajian pos pendapatan dan beban dilakukan secara bruto (gross), kecuali untuk rekening antar kantor yang disajikan secara netto (net) dalam LBU 2008 Gabungan untuk pihak lawan (counterparty) yang sama. 7. Taksiran Pajak Penghasilan 1. Beberapa bank tidak melaporkan perhitungan taksiran pajak penghasilan untuk periode berjalan. 2. Sesuai kewajiban yang ditetapkan dalam UU No.7 tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan sebagaimana telah diubah terakhir dengan UU No.36 tahun 2008, bank wajib mengisi taksiran pajak penghasilan tersebut dalam LBU 2008. Halaman 5 dari 5