Paradigma dalam Penelitian Kualitatif (Pertemuan Ke-7) Oleh : Dr. Heris Hendriana,M.Pd

dokumen-dokumen yang mirip
Bab 1 PENELITIAN: DEFINISI, METODE, TUJUAN, DAN PARADIGMA

Kuantitatif. penelitian. Kualitatif

Paradigma dan Penyusunan Teori dalam penelitian kualitatif PERTEMUAN 3

PENELITIAN KUALITATIF LILIASARI PENDIDIKAN IPA SPS - UPI

BAGIAN 3. TENTANG RISET/PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Penelitian dan Ilmu Pengetahuan. MR Alfarabi Istiqlal, SP MSi

METODOLOGI PENELITIAN KUALITATIF. Anik Ghufron. Universitas Negeri Yogyakarta

perumusan dan pelaksanaan kebijakan program kerja PGRI, (c) peluang

PENELITIAN KUALITATIF DAN KUANTITATIF

METODOLOGI PENELITIAN Pertemuan 3 JENIS DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode dapat diartikan sebagai teknik atau cara kerja untuk mencapai suatu

Proses berfikir ilmiah

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN KUALITATIF. Imam Gunawan

peristiwa dan kejadian yang menjadi pusat perhatiannya untuk

PERSPEKTIF METODE PENELITIAN KUANTITATIF & KUALITATIF

Metodologi Penelitian & Metode Penelitian. Perbedaan

dengan memanfaatkan berbagai metode ilmiah. 84 popularitasnya belum lama, dinamakan metode postpositivistik karena

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap kondisi aktual tentang proses

KONSEP DASAR PENELITIAN KUALITATIF

Oleh: Prof. Dr. Unti Ludigdo, Ak., CA. Universitas Brawijaya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. normatif, menunjukan kepada praktisinya apa yang harus

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. tenaga kerja wanita (TKW) ini dilaksanakan di desa Citembong,

III. METODE PENELITIAN. (Persero) dalam konteks nasional dengan berlandaskan teori terkait, sehingga

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. ini berkaitan dengan proses, prinsip dan prosedur penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN

(o) mengadakan analisis sejak awal penelitian. Sedangkan karakteristik lain

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan serangkaian cara atau kegiatan pelaksanaan

Pendekatan penelitian disebut juga dengan desain penelitian yakni rancangan, pedoman ataupun acuan penelitian yang akan dilaksanakan (Soemartono,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

JENIS-JENIS PENELITIAN

penelitian ini ditujukan untuk memahami perilaku manusia dari sudut si pelaku

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Peranan metode sangat penting dalam suatu penelitian. Berkaitan dengan

METODOLOGI PENELITIAN KUALITATIF. Oleh Prof. Dr. I Wayan Koyan Dosen Program Pascasarjana UNDIKSHA Singaraja

ILMU KOMUNIKASI : KARAKTERISTIK DAN TRADISI PENDEKATAN TEORITIS

PRADIGMA PENELITIAN SOSIAL. Bahan Kuliah 1. Universitas Andalas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. perhitungan dengan angka-angka (kuantitas). 1 Penelitian kualitatif disebut juga

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif deskriptif. Istilah penelitian kualitatif menurut Bogdan dan Taylor

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ini mencakup: pendekatan penelitian; metode penelitian;desain penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE DAN SAMPEL PENELITIAN. Dalam bab ini diuraikan tentang hal-hal yang berkaitan dengan pelaksanaan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Artinya data yang dikumpulkan bukan berupa angka angka, melainkan data tersebut

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kualitatif naturalistik. Pertimbangannya sebab hasil penelitian yang diperoleh

PARADIGMA DAN KARAKTERISTIK PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dalam kondisi terkendali dan dimanipulasi.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (Field Research), yaitu

Tiga Paradigma Ilmu Hukum

BAB III METODE PENELITIAN

Pendekatan Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif atas dasar

ILMU, METODE ILMIAH DAN PENELITIAN ILMIAH KULIAH MATERI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. merupakan suatu cara untuk mencari kebenaran secara ilmiah berdasarkan pada data

BAB III METODE PENELITIAN. sebagai suatu gambaran kompleks, meneliti kata-kata, laporan terinci dari

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Data; (D) Instrumen Penelitian; (E) Data dan Sumber Data; (F) Teknik Analisis Data;

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH METODE PENELITIAN KUALITATIF. Cara Pengajaran Tatap muka + Tanya jawab/diskusi

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB II METODE PENELITIAN. sekelompok orang. Penelitian ini didasarkan untuk membangun pandangan

BAB III METODE DAN TEKNIK PENELITIAN. Dalam bab tiga ini akan membahas hal-hal yang berhubungan dengan

BAB III. Metodologi Penelitian

Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Penelitian

penelitian ini obyeknya latar alamiah, (2) teknik sebagai alat pengumpul data

BAB 3 METODOLOGI. Universitas Indonesia Representasi jilbab..., Sulistami Prihandini, FISIP UI, 2008

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II METODE PENELITIAN. penelitiannya dilakukan pada kondisi yang alamiah atau natural setting (Sugiyono, 2012

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan metode case study.

BAB 3 METODE PENELITIAN

Teori-teori Umum (LittleJohn) Drs. Alex Sobur, M.Si. Tine A. Wulandari, S.I.Kom.

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. atau dengan menggunakan alat kuantifikasi yang lain, melainkan melakukan

hubungan sekolah (perguruan tinggi) dengan masyarakat dalam rangka pengelolaan sumber daya pendidikan yang

RESUME METODOLOGI PENELITIAN BAB 1 (KONSEP DASAR RISET) BUKU KARANGAN JOGIYANTO

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian tentang Mitos di Gunung Selamet Di Dusun Bambangan, Desa

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PARADIGMA POSITIVISTIK DALAM PENELITIAN SOSIAL

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tersebut maka digunakan metodologi penelitian sebagai berikut:

SEMINAR PSIKOLOGI TERAPAN

BAB III METODE PENELITIAN. (natural setting); disebut juga sebagai metode etnografi karena pada

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV DESAIN DAN METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN Konsep, Jenis dan Tahapan Penelitian

BAB III METODOLOGI. Pada bab ini dijelaskan mengenai metodologi yang digunakan dalam penelitian ini,

Pengertian, Paradigma Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif

Transkripsi:

Paradigma dalam Penelitian Kualitatif (Pertemuan Ke-7) Oleh : Dr. Heris Hendriana,M.Pd

Kesulitan mahasiswa 1. Tidak menguasai (ia baru merasa adanya) persoalan yang akan diteliti 2. Ia tidak mengetahui cara menulis disain proposal 3. Ia tidak mampu menulis

1. Konsep 2. Data Empirik 3. Pengalaman

Paradigma Penelitian 1. Kerangka berfikir yang menjelaskan bagaimana cara pandang peneliti terhadap fakta kehidupan sosial dan perlakuan peneliti terhadap ilmu dan teori. 2. Menjelaskan pemahan penelitin terhadap suatu masalah, serta kriteria pengujian sebagai landasan untuk menjawab masalah penelitian (Guba & Lincoln, 1988:89-115) 3. Paradigma penelitian diklasifikasikan dalam 2 kelompok : (1) Paradigma penelitian kuantitatif dan (2) Paradigma penelitian kualitatif (Indianto & Supomo, 1999: 12-13)

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menentukan paradigma penelitian 1. Jika ingin melakuka suatu penelitian yang lebih rinci yang menekankan pada aspek detail yang kritis dan menggunakan cara studi kasus, maka pendekatan yang sebaiknya dipakai adalah paradigma kualitatif. 2. Jika penelitian yang dilakukan untuk mendapat kesimpulan umum dan hasil penelitian didasarkan pada pengujian secara empiris, maka sebaiknya digunakan paradigma kuantitatif. 3. Jika penelitian ingin menjawab pertanyaan yag penerapannya luas dengan objek penelitian yang banyak, maka paradigma kuantitatif yang lebih tepat 4. Jika penelitian ingin menjawab pertanyaan yang mendalam dan detail khusus untuk satu objek penelitian saja, maka pendekatan naturalistik lebih baik digunakan.

Kritis Teori Kritis (Frankfurt School) Interpretif Fenomenologi Instrumental Kuantitatif Kualitatif Positivisme Positivisme Statistik (Survei, Polling, Quick Count, Indexing) Etnografi (?), Grounded Research, Clinical Research Content Analysis Post-Positivisme Etnometodologi Konstruktivisme (Neo) Marxisme Feminisme Cultural Studies Ethnic Modelling Etnografi (?), Critical Ethnography, Partisipatory Action Research, Studi Kasus, Comparative Case Study, Discourse analysis, Framming Analysis, Biografi, Historiografi, Semiotik, Hermeneutik

Perbedaan Aksioma Paradigma Positivisme dan Alamiah 1 Hakikat kenyatan Hubungan pencari 2 tahu dan yang tahu Kemungkinan 3 Generalisasi Kemungkinan 4 hubungan sebab akibat Kenyataan adalah tunggal, nyata dan fragmentaris Pencari tahu dengan yang tahu adalah bebas, jadi ada dualisme Generalisasi atas dasar bebaswaktu dan bebas-konteks (pernyataan nomotetik) Terdapat penyebab sebenarnya yang secara temporer terhadap, atau secara simultan terhadap akibatnya Kenyataan adalah ganda,dibentuk, dan me-rupakan keutuhan Pencari tahu dengan yang tahu aktif bersama, jadi tidak dapat dipisahkan Hanya waktu dan konteks yang mengikat hipotesis kerja (pernyataan idiografis) yang dimungkinkan Setiap keutuhan berada dalam keadaan mempe-ngaruhi secara bersama-sama sehingga sukar mem-bedakan mana sebab dan mana akibat 5 Peranan nilai Inkuirinya bebas nilai Inkuirinya terikat nilai

Ciri-ciri Metode Penelitian Naturalistik/Kualitatif 1. Sumber data situasi yang wajar atau natural setting 2. Peneliti sebagai instrumen penelitian 3. Sangat deskriptif 4. Mementingkan proses maupun produk 5. Mencari makna 6. Mengutamakan data langsung 7. Triangulasi 8. Menonjolkan rincian kontekstual 9. Subjek yang diteliti dipandang berkedudukan sama dengan peneliti 10. Mengutamakan perspektif emic 11. Verifikasi 12. Sampling yang purfosif 13. Menggunakan audit trail 14. Partisifasi tanpa mengganggu 15. Mengadakan analisis sejak awal penelitian 16. Disain penelitian tampil dalam proses penelitian

KLASIFIKASI PENELITIAN KUALITATIF Klasifikasi Penelitian Kualitatif Desain Penelitian Pendekatan & Perspektif Human Ethology Ecological Psychology Holistic Etnography Cognitive Antropology Etnography of Communication 1. Pendekatan Interpretif 2. Pendekatan Artistik 3. Pendekatan Sistematis 4. Perspektif Antropologis 5. Perspektif Sosiologis 6. Perspektif Biologis 7. Studi Kasus 8. Studi Kognitif Gambar 1. Klasifikasi Penelitian Kualitatif 9. Penelitian Historis

PERBEDAAN PARADIGMA KUANTITATIF DAN KUALITATIF PARADIGMA KUANTITATIF Realita bersifat obyektif dan berdimensi tunggal. Menilai data lebih obyektif karena tidak boleh terpengaruh oleh nilai atau kepercayaan peneliti atau orang lain (value free). PARADIGMA KUALITATIF Realita bersifat subyektif dan berdimensi banyak. Menilai data lebih subyektif karena hasil observasi langsung dilakukan peneliti, dan peneliti sendiri yang menyimpulkannya. Peneliti independen terhadap fakta yang diteliti. Peneliti berinteraksi terhadap fakta yang diteliti. Menggunakan struktur teori. Struktur teori digunakan untuk membangun satu atau lebih hipotesis. Paradigma ini menolak bahwa teori membumi (grounded theory) di datanya dan berargumentasi bahwa fact do not speak for themselves (Blalock, 1969). Tidak menggunakan struktur teori karena lebih bertujuan menemukan teori bukan memverifikasi teori, kecuali jika tujuan penelitiannya ingin membuktikan atau menemukan keterbatasan dari suatu teori. Tidak ada hipotesis, jika ada hipotesis tersebut bersifat implisit tidak eksplisit. Paradigma ini sejalan dengan konsep grounded Theory yang dikembangkan oleh Glaser dan Straus (1969) yang percaya bahwa cara terbaik untuk menjelaskan dan membangun teori adalah dengan menemukannya dari data. Paradigma ini menganggap bahwa teori grounded di datanya.

PERBEDAAN PARADIGMA KUANTITATIF DAN KUALITATIF PARADIGMA KUANTITATIF Pengujian teori dengan analisis kuantitatif dan statistik. Paradigma ini menggunakan pendekatan deduktif, yaitu proses pengambilan kesimpulan dengan menggunakan fakta atau data empiris untuk menguji hipotesis yang telah dibangun dengan menggunakan struktur teori. Dengan kata lain, deduksi adalah proses pengambilan kesimpulan berdasarkan hasil analisis data. Pendekatan ini dapat melakukan setting artifisial dengan metode eksperimen yaitu memanipulasi beberapa variabel. Jika setting artifisial digunakan dalam paradigma ini, maka dapat mengurangi validitas penelitian. Penelitian ini kurang terfokus tetapi lebih luas, sehingga kurang mendalam. PARADIGMA KUALITATIF Penyusunan teori dengan analisis kualitatif. Paradigma ini menggunakan pendekatan induksi, yaitu suatu pendekatan yang mengumpulkan data terlebih dahulu baru hipotesis dibuat jika diinginkan dan konklusi langsung diambil jika hipotesis tidak digunakan. Dengan kata lain, pendekatan induksi adalah sebagai suatu proses mengambil kesimpulan (atau pembentukan hipotesis) yang didasarkan pada satu atau lebih fakta atau bukti-bukti. Paradigama kualitatif menolak bentuk terstruktur dari penelitian. Pendekatan kualitatif juga menolak pengaturanpengaturan penelitian secara artifisial. Penelitian dengan pendekatan kualitatif lebih menggunakan dan menjaga setting alamiah (natural) dimana fenomena atau perilaku yang akan diamati terjadi. Pendekatan ini merupakan penelitian yang lebih terfokus dan mendalam.

PERBEDAAN PARADIGMA KUANTITATIF DAN KUALITATIF PARADIGMA KUANTITATIF Penelitian ini biasanya menjelaskan dan memprediksi fenomena yang tampak, sehingga lebih mengarah ke verifikasi teori. Dapat menggunakan data sekunder sehingga hal ini mempermudah peneliti dalam memperoleh data. Eksternal validiti lebih tinggi karena dapat melibatkan permasalahan yang lebih luas, menggunakan waktu yang lebih panjang dan perusahaan yang lebih banyak sebagai obyek penelitian karena tersedia di data sekunder. PARADIGMA KUALITATIF Penelitian lebih mendetail ke hal-hal di bawah permukaan yang belum tampak seperti misalnya penelitian tentang kultur lebih untuk menemukan teori baru. Data primer harus dikumpulkan sendiri oleh peneliti yang biasanya melibatkan waktu yang cukup lama (bulanan sampai dengan tahunan), peneliti harus terlibat langsung sebagai pengobservasi di tempat kejadian untuk memperoleh data yang mereka perlukan. Eksternal validiti rendah karena hanya melibatkan satu permasalahan di suatu organisasi saja. Karena data primer harus diobservasi sendiri dan membutuhkan banyak waktu untuk melibatkan banyak perusahaan.