Pengujian Tak Merusak Penetrant Testing

dokumen-dokumen yang mirip
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH RIAU (UMRI) PEKANBARU TA 2013/2014

Mahasiswa mampu melakukan pengujian Non-destructive test dengan beberapa metoda pengujian.

KELOMPOK 3 ABEDNEGO DESTIO DOLI DORES SIHOMBING ERICK FERNANDEZ

08/01/2012. Pengujian Visual Las. Pengujian Dye Penetrant. Pengujian Serbuk Magnet PENGUJIAN TIDAK MERUSAK. Pengujian Ultrasonik. Pengujian Arus Eddy

Studi Karakteristik Hasil Pengelasan MIG Pada Material Aluminium 5083

Pemeriksaan secara visual dengan mata, kadang kadang memakai kaca pembesar. 2.

BAB IV ANALISA HASIL PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN

RANCANG BANGUN SPESIMEN UNTUK KEBUTUHAN ULTRASONIC TEST BERUPA SAMBUNGAN LAS BENTUK T JOINT PIPA BAJA. *

ANALISA PENGELASAN DINGIN DENGAN MENGGUNAKAN METODE HIGH FREQUENCY ELECTRICAL RESISTANCE WELDING PADA PROSES PEMBUATAN PIPA BAJA STKM 13B

BAB III METODOLOGI PENGUJIAN

BAB I PENDAHULUAN. T u g a s A k h i r

Analisa Hasil Pengelasan SMAW 3G Butt Joint Menggunakan Non Destructive Test Penetrant Testing (NDT-PT) Berdasarkan Standar ASME

BAB II PENGUJIAN-PENGUJIAN PADA MATERIAL

ANALISA PERBANDINGAN VISUAL METHOD DAN LIQUID PENETRANT METHOD DALAM PERBAIKAN CITRA FILM RADIOGRAFI

I. PENDAHULUAN. berperan dalam proses manufaktur komponen yang dilas, yaitu design,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

APLIKASI NON DESTRUCTIVE TEST PENETRANT TESTING (NDT-PT) UNTUK ANALISIS HASIL PENGELASAN SMAW 3G BUTT JOINT

BAB IV ANALISA DAN HASIL PENGUJIAN. Pengujian magnetik inspeksi yang dilakukan meliputi metode Dry Visible,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PERHITUNGAN SPESIFIKASI PENYAMBUNGAN PIPA GAS DAN INSTALASI PIPELINE GAS PADA PIPELINE PROJECT BOJONEGARA - CIKANDE

I. PENDAHULUAN. Dalam dunia industri saat ini tidak lepas dari suatu konsruksi bangunan baja

LAPORAN PRAKTIKUM PENGUJIAN TANPA MERUSAK

II. TINJAUAN PUSTAKA. Definisi pengelasan menurut DIN (Deutsche Industrie Normen) adalah ikatan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

PROSES PENGUJIAN TIDAK MERUSAK

TINJAUAN BERBAGAI KERETAKAN PADA POROS PROPELLER BALING- BALING KAPAL DENGAN MENGGUNAKAN PROSES NON DESTRUCTIVE TESTING

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. Salah satu cabang ilmu yang dipelajari pada Teknik Mesin adalah teknik

UJI TANPA RUSAK PADA SAMBUNGAN LASAN LINER KOLAM IRADIATOR GAMMA

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai peranan yang sangat penting dalam rekayasa serta reparasi

OLEH : AKBAR RIANIRI BAKRI DOSEN PEMBIMBING : Wing Hendroprasetyo Akbar Putra,S.T.,M.Eng

BAB I PENDAHULUAN. adalah sebagai media atau alat pemotongan (Yustinus Edward, 2005). Kelebihan

penetrant dan developer. Umumnya warna yang digunakan adalah putih untuk developer dan merah untuk penetrant.

PROSES PENGECATAN (PAINTING) Dosen : Agus Solehudin, Ir., MT

BAB I PENDAHULUAN. untuk memenuhi permintaan konsumennya. Konsumen merupakan faktor yang

Presented by Nugroho Suparmadi PRESENTASI FIELD PROJECT

BAB I PENDAHULUAN. logam dengan cara mencairkan sebagian logam induk dan logam pengisi

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di beberapa tempat sebagai berikut: 1. Proses pembuatan kampuh las, proses pengelasan dan pembuatan

Ferdy Ramdani 1, Wing Hendroprasetyo Akbar Putra 2 1 Mahasiswa Jurusan Teknik Perkapalan, 2 Staf Pengajar Jurusan Teknik Perkapalan

Non Destructive Testing

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. sampah. Karena suhu yang diperoleh dengan pembakaran tadi sangat rendah maka

OPTIMALISASI HEAT INPUT PENGELASAN GMAW BAJA A36 MELALUI PEMERIKSAAN HASIL LAS

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ENGINE STAND. yang diharapkan. Tahap terakhir ini termasuk dalam tahap pengetesan stand

LAS BUSUR LISTRIK ELEKTRODE TERBUNGKUS (SHIELDED METAL ARC WELDING = SMAW)

MAKALAH TENTANG PENGUJIAN NON-DESTRUKTIF

BAB I PENDAHULUAN. Banyak cara yang dapat dilakukan dalam teknik penyambungan logam misalnya

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ENGINE STAND. hasilnya optimal dan efisien dari segi waktu, biaya dan tenaga. Dalam metode

I. PENDAHULUAN. keling. Ruang lingkup penggunaan teknik pengelasan dalam konstruksi. transportasi, rel, pipa saluran dan lain sebagainya.

BAB III METODE PERANCANGAN. Mulai. Merancang Desain dan Study Literatur. Quality Control. Hasil Analisis. Kesimpulan. Selesai

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB III PENELITIAN DAN ANALISA

PENGARUH DAN SUDUT KAMPUH PENGELASAN TERHADAP KEKERASAM DAN KERETAKAN PADA LAS SMAW DENGAN ELEKTRODA E7018

JURNAL PENGARUH PEMBERIAN PANAS AWAL PADA HASIL PENGELASAN TIG TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS BAJA TAHAN KARAT 316L

I. PENDAHULUAN. terjadinya oksidasi lebih lanjut (Amanto & Daryanto, 2006). Selain sifatnya

STUDI KARAKTERISTIK PENGELASAN SMAW PADA BAJA KARBON RENDAH ST 42 DENGAN ELEKTRODA E 7018

Jl. Menoreh Tengah X/22, Sampangan, Semarang *

BAB III TINJAUAN PUSTAKA 3.1. PENGERTIAN METODE NDT (NON DESTRUCTIVE TESTING)

NONDESTRUCTIVE TESTING. Pengujian Tanpa Merusak

PENGARUH KECEPATAN PUTAR TOOL TERHADAP SIFAT MEKANIK SAMBUNGAN ALUMINIUM 1XXX DENGAN METODE FRICTION STIR WELDING. Tri Angga Prasetyo ( )

BAB I PENDAHULUAN. penting pada proses penyambungan logam. Pada hakekatnya. diantara material yang disambungkan. Ini biasanya dilakukan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. rotating bending. Dalam penggunaannya pengaruh suhu terhadap material

Penelitian Kekuatan Sambungan Las pada Velg Mobil Berbahan Aluminium terhadap Sifat Fisis dan Mekanis dengan Metode Pengelasan TIG

BAB II LANDASAN TEORI

MACAM-MACAM CACAT LAS

TUGAS AKHIR. Oleh : Winda Afrilia Rachmadani Dosen Pembimbing: Dr. Ir. H. C. Kis Agustin, DEA

Proteksi Bahaya Kebakaran Kebakaran Kuliah 11

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN

TEORI SAMBUNGAN SUSUT

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pengembangan teknologi di bidang konstruksi yang semakin maju tidak

MAKALAH PELATIHAN PROSES LAS BUSUR NYALA LISTRIK (SMAW)

PENGARUH PENGELASAN TUNGSTEN INERT GAS TERHADAP KEKUATAN TARIK, KEKERASAN DAN MIKRO STRUKTUR PADA PIPA HEAT EXCHANGER

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada tahun 2000-an berkembang isu didunia internasional akan dampak

PENGARUH ARUS LISTRIK TERHADAP DAERAH HAZ LAS PADA BAJA KARBON

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Abstrak

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT UJI NDT ULTRASONIC TEST DENGAN METODE MICROCONTROLLER

LAPORAN PRAKTIKUM LAS DAN TEMPA

PEMBELAJARAN VIII PEMADAMAN KEBAKARAN

TUGAS SARJANA. Oleh: Diar Kurniawan L2E

DASAR TEORI ULTRASONIC TEST

IX. KEGIATAN BELAJAR 9 PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN CORAN. Pemeriksaan dan pengujian coran dapat dijelaskan dengan benar

Pengaruh Kondisi Elektroda Terhadap Sifat Mekanik Hasil Pengelasan Baja Karbon Rendah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Presentation Title PENGARUH KOMPOSISI PHENOLIC EPOXY TERHADAP KARAKTERISTIK COATING PADA APLIKASI PIPA OVERHEAD DEBUTANIZER TUGAS AKHIR MM091381

BAB III PROSES PRODUKSI. III.1. Bahan Baku, Bahan Tambahan dan Bahan Penolong. persentase terbesar dibandingkan dengan bahan-bahan lainnya.

BAB II LANDASAN TEORI

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. memiliki andil dalam pengembangan berbagai sarana dan prasarana kebutuhan

KIMIA FISIKA (Kode : F-06)

Analisa Sifat Mekanik Hasil Pengelasan GMAW Baja SS400 Studi Kasus di PT INKA Madiun

BAB 5 HASIL PENELITIAN

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN. A. Kelompok Data Berkaitan Dengan Aspek Fungsi Produk Rancangan

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Penelitian Sebelumnya

K3 KEBAKARAN. Pelatihan AK3 Umum

Transkripsi:

Pengujian Tak Merusak Penetrant Testing Disusun oleh : Ariseno Adhi Saputra (3331121968) Kelas A JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA CILEGON BANTEN 2014

Latar belakang Metode pengujian dengan penetran merupakan salah satu metode pengujian tidak merusak (Non Destructive Test) pada suatu material dimana permukaannya tidak berpori. Pengujian penetran ini dapat digunakan untuk mendeteksi kerusakan atau diskontinuitas yang terbuka pada permukaan. Penggunaan uji penetran sangat luas, selain untuk memeriksa sambungan las dan surface pada benda kerja, metode uji penetrant ini juga bisa untuk mendeteksi kerusakan retakan yang terjadi pada komponen mesin seperti crank shaft, roda gigi, dll.

Pengertian Dye Penetrant Test adalah metoda pengungkapan cacat permukaan dengan menggunakan cairan penetrant yang berdaya resap sangat tinggi, dapat berupa cairan warna merah atau hijau fluorescent ( bersinar jika kena cahaya ).

Metode ini sangat sederhana dimana saat pengujian dilakukan penyemprotan dengan cairan berwarna terang yang tujuannya untuk mengetahui keretakan atau kerusakan pada material solid baik logam maupun non logam. Cairan ini harus memiliki daya penetrasi yang baik dan viskositas yang rendah agar dapat masuk pada cacat dipermukaan material. Selanjutnya, penetrant yang tersisa di permukaan material disingkirkan. Cacat akan nampak jelas jika perbedaan warna penetrant dengan latar belakang cukup kontras.

Metode Pengujian Dalam persiapan untuk melakukan penetrant kita memerlukan: Removal/Cleaner. Cleaner digunakan untuk membersihkan benda kerja sekaligus menghilangkan sisa penetrant ketika akan diaplikasikan developer. Penetrant. Penetrant adalah zat yang mempenetrasi crack. Developer. Developer adalah zat yang mengangkat penetrant dari dalam crack menuju ke permukaan.

Adapun proses liquid penetrant mengikuti langkah-langkah dibawah ini: Menyiapkan permukaan, dalam artian permukaan spesimen harus bersih dan kering. Penetrasi, yaitu menyemprotkan penetrant pada permukaan spesimen dan didiamkan selama kurang lebih 10 menit agar penetrant dapat masuk ke dalam keretakan. Pembersihan, hal ini dilakukan dengan membasuh penetrant dari permukaan specimen secara hati hati, searah dan usahakan bersih. Developer, bahan developer disemprotkan ke permukan spesimen sehinggga penetrant yang masuk kedalam retakan akan terangkat ke permukaan. Inspeksi, Yaitu pengamatan spesimen setelah di semprot penetrant dan akan kelihatan cacat maupun retakan pada spesimen. Pemeriksaan dapat dilaksanakan di bawah cahaya yang cukup ataupun mengunakan cahaya ultraviolet.

Video Penetrant Test

Kekurangan Metode Penetrant Test : Tidak dapat memeriksa material berpori. Permukaan harus bersih dan bebas dari cat, coating, minyak dan kontaminasi yang dapat menutupi celah/cacat atau cacat harus terbuka ke permukaan. Permukaan yang kasar menyebabkan kesulitan saat pembersihan sisa penetrant. Beberapa material (plastik dan karet) mungkin dapat dapat terpengaruh oleh penetran yang berbahan dasar minyak. Sangat tergantung pada keahlian operator, dan Beberapa produk penetrant dapat menyebabkan iritasi terhadap kulit jika digunakan terus menerus jika tidak mengunakan alat proteksi yang sesuai.

Kelebihan Metode Penetrant Test : Dapat diaplikasikan pada semua material non porous dan yang tidak menyerap. Proses sederhana dan tidak diperlukan latihan yang intensif. Aplikasi yang terlokalisir. Mudah untuk dibawa. Dibandingkan dengan metode NDT lain, lebih ekonomis.

Aplikasi Penetrant Test Secara Umum

a. Menguji keretakan pada pipa-pipa gas di industri

b. Menguji keretakan pada komponen mesin kendaraan

c. Menguji keretakan hasil pengelasan

d. Menguji keretakan pada rel kereta api