Evaluasi petani terhadap program siaran pedesaan Radio Republik Indonesia (RRI) sebagai sumber informasi pertanian di kota Surakarta

dokumen-dokumen yang mirip
Evaluasi petani terhadap program siaran pedesaan Radio Republik Indonesia (RRI) sebagai sumber informasi pertanian di kota Surakarta

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menerus dalam jangka panjang. Pertumbuhan ekonomi adalah salah satu indikator

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Pepi Rospina Pertiwi, Rinda Noviyanti, Dewi Juliah Ratnaningsih 1. ABSTRAK

BAB III GEOGRAFI DAN PEMERINTAHAN

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. mempertahankan eksistensinya. Penggunaan lahan yang semakin meningkat

BAB III KERANGKA KONSEP PENELITIAN. peningkatan produksi pangan dan menjaga ketersediaan pangan yang cukup dan

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. khususnya di bidang penyiaran televisi (broadcasting). Perkembangan ini dapat

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Lahan sawah adalah lahan pertanian yang berpetak-petak dan dibatasi oleh

BAB I PENDAHULUAN. tidak terpisahkan serta memberikan kontribusi terhadap pembangunan daerah dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Disusun Oleh: Dwi Agusetyarini Daraningrum F Info di Info RRI Pro I FM Surakarta) BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

VIII. ANALISA PENDAPATAN USAHATANI PADI

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. 5.1 Kesimpulan. terhadap perekonomian kota surakarta. Analisis

I. PENDAHULUAN. Pembangunan pertanian, khususnya tanaman pangan bertujuan untuk meningkatkan

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara agraris dengan sektor pertanian sebagai sumber. penduduknya menggantungkan hidupnya pada sektor pertanian.

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Sektor pertanian memegang peranan penting dalam kehidupan manusia.

BAB I PENDAHULUAN. hak dasar rakyat. Infrastruktur adalah katalis pembangunan. Ketersediaan

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Untuk menuju kemandirian sebagai daerah otonom tersebut, pemerintah daerah

TINJAUAN PUSTAKA. Pengaturan Pola Tanam dan Tertib Tanam (P2T3) pola tanam bergilir, yaitu menanam tanaman secara bergilir beberapa jenis

HASIL DAN PEMBAHASAN. profil Desa Sukanegara, Kecamatan Carita, Kabupaten Pandeglang tahun 2016.

II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. sifat-sifat bumi, menganalisa gejala-gejala alam dan penduduk, serta mempelajari corak khas

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. apresiasinya membutuhkan perspektif yang luas. tepat untuk khalayak sasaran (target audience) yang tepat dengan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat untuk meningkatkan kualitas hidup. Peningkatan kualitas hidup

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

Figur Data Kota Surakarta

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pembangunan sektor pertanian selalu dikaitkan dengan kondisi kehidupan para

HASIL DAN PEMBAHASAN. Karakteristik Peternak

I. PENDAHULUAN. Pembangunan yang dilakukan di negara-negara dunia ketiga masih menitikberatkan

I. PENDAHULUAN. Lahan sudah menjadi salah satu unsur utama dalam menunjang. kelangsungan kehidupan sejak manusia pertama kali menempati bumi.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Pengertian Judul

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan Negara agraris yang artinya sebagian besar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia adalah negara agraris yang terletak di daerah tropis dengan luas

BAB I PENDAHULUAN. melakukan aktifitasnya dalam kehidupan sehari-hari. Jadi tanah merupakan

I. PENDAHULUAN. Tahun Budidaya Laut Tambak Kolam Mina Padi

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk mendapatkan sesuatu yang mereka inginkan, dengan otoritas dan memiliki organisasi yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. atas sumber daya di bidang kesehatan dan memperoleh pelayanan. kesehatan yang aman, bermutu, dan terjangkau. Timbal baliknya setiap

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman, bahwa penduduk Indonesia dari

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi seperti sekarang ini, perkembangan ilmu

I. PENDAHULUAN. terlihat dari peranan sektor pertanian dalam penyediaan lapangan kerja, penyedia

TUGAS AKHIR. PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DISTRIBUSI (Studi kasus: PT. SOLOPOS RAYA)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rancang Bangun Alat Dengar Jarak Jauh Menggunakan Multi Stage Amplifier dan Low Pass Filter ( Low Pass Filter )

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

b. Zona-2 1) Izin Prinsip (Baru) Per Izin 1,315,000 2) Izin Tetap (Baru) Per tahun 927,000 3) Izin Perpanjangan Per tahun 1,190,000

BAB I PENDAHULUAN. Di awal tahun 2000 pemerintah menerapkan otonomi daerah, langkah ini

EXECUTIVE GAME CENTER

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian nasional. Hal ini dapat dilihat dari kontribusi yang dominan, baik

BAB I PENDAHULUAN. Pertanian merupakan suatu proses produksi untuk menghasilkan barang

BAB I PENDAHULUAN. Lahan menjadi salah satu unsur utama dalam menunjang kehidupan. manusia. Fungsi lahan sebagai tempat manusia beraktivitas untuk

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dan kemandirian, adil dan merata, serat pengutamaan dan manfaat dengan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang

TINJAUAN PUSTAKA. Komunikasi merupakan suatu proses penyampaian pesan dari satu pihak

I. PENDAHULUAN. bahan pangan utama berupa beras. Selain itu, lahan sawah juga memiliki

I. PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara agraris, hampir 80% warga negaranya. bermasyarakat di pedesaan serta sekitar 62% dari jumlah tersebut bermata

BAB I. PENDAHULUAN. Tahun. Pusat Statistik 2011.htpp:// [Diakses Tanggal 9 Juli 2011]

pelaksanaan pencapaian ketahanan pangan dan kemandirian pangan nasional.

BAB 5 PENUTUP. 5.1 Simpulan. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang berkaitan dengan

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI PADI SAWAH DI DESA KARANG ANYAR KECAMATAN SEMIDANG ALAS MARAS KABUPATEN SELUMA

KAJIAN TINGKAT INTEGRASI PADI-SAPI PERAH DI NGANTANG KABUPATEN MALANG

PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

TINJAUAN PUSTAKA. Meskipun sebagai bahan makanan pokok, padi dapat digantikan atau disubstitusi

BAB I PENDAHULUAN. yang berlimpah. Dimana sebagian besar penduduknya. menggantungkan hidupnya pada sektor pertanian. Hal ini sebenarnya tidak terlalu

I PENDAHULUAN. Petani merupakan pekerjaan yang telah berlangsung secara turun-temurun bagi kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. sumber pendapatan bagi sekitar ribu RTUT (Rumah Tangga Usahatani Tani) (BPS, 2009).

BAB I PENDAHULUAN. energi, serta untuk mengelola lingkungan hidupnya. Tidak perlu di ragukan lagi

I. PENDAHULUAN. dan sumber devisa negara, pendorong pengembangan wilayah dan sekaligus

PEDESAAN DAN KEPENDUDUKAN. Oleh Agustina Bidarti, S.P, M.Si. dan M. Arby, S.P., M.Sc

BAB VI HUBUNGAN FAKTOR-FAKTOR PENGUASAAN LAHAN TERHADAP TINGKAT PENGUASAAN LAHAN

I. PENDAHULUAN. bagian integral dari pembangunan nasional mempunyai peranan strategis dalam

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Pelaksana utama pembangunan pertanian terdiri dari warga masyarakat,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PENDAHULUAN. Lahan sudah menjadi salah satu unsur utama dalam menunjang. kelangsungan kehidupan sejak manusia pertama kali menempati bumi.

Gambar 5. Peta Citra Kecamatan Muara Gembong, Kabupaten Bekasi

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PEDAHULUAN. geografi atau dengan kata lain suatu SIG adalah suatu sistem basis data dengan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. pangan dan rempah yang beraneka ragam. Berbagai jenis tanaman pangan yaitu

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Berdasarkan Sekampung Udik dalam Angka (2012), Kecamatan

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan sektor pertanian selalu dikaitkan dengan kondisi kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Penyuluhan pertanian merupakan suatu keniscayaan sekaligus. merupakan kewajiban Pemerintah untuk menyelenggarakannya.

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Metro. Kelurahan Karangrejo pertama kali dibuka pada zaman pemerintahan

I. PENDAHULUAN. tersebut petani hanya dapat melakukan kegiatan pertanian ala kadarnya sesuai

Transkripsi:

Evaluasi petani terhadap program siaran pedesaan Radio Republik Indonesia (RRI) sebagai sumber informasi pertanian di kota Surakarta Disusun Oleh : Eliya Saidah H0402035 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mosher dalam Mardikanto (1992) melalui dalilnya tentang syarat pokok dan faktor pelancar pembangunan pertanian, mengemukakan bahwa kegiatan penyuluhan atau pendidikan pembangunan merupakan salah satu faktor pelancar pembangunan pertanian. Kegiatan penyuluhan pertanian sebagai proses komunikasi pembangunan dalam sistem pembangunan nasional, baik untuk menjembatani kesenjangan perilaku antara sesama aparat pemerintah juga antara aparat pemerintah dengan masyarakat khususnya petani, sebagai jembatan antara dunia penelitian dengan praktek-praktek usahatani. Pembangunan tidak terlepas dari perkembangan informasi. Informasi adalah rangkaian data yang telah diseleksi dan dirangkaikan oleh komunikator sedemikian rupa, sehingga merupakan suatu pengetahuan yang dapat dipergunakan. Sebagai agen penyebaran informasi, penyuluh harus secara aktif berburu informasi yang bermanfaat dan dibutuhkan oleh masyarakat, dalam hal ini penyuluh harus mengoptimalkan pemanfaatan segala sumberdaya yang dimiliki serta segala media atau saluran informasi yang dapat digunakan. Penyuluh dapat memanfaatkan media melalui radio siaran. Dengan demikian, radio siaran sangat dibutuhkan bukan saja oleh petani, tapi juga oleh penyuluh guna mempermudah kegiatan penyuluhan dan sebagai pelancar komunikasi antara penyuluh dengan petani. Radio merupakan media komunikasi yang pembiayaannya relatif murah selain itu jangkauannya juga cukup luas. Oleh karena itu pemerintah memanfaatkan siaran pedesaan RRI Surakarta untuk memberikan berbagai informasi pertanian kepada para

petani yang ada di pedesaan. Jangkauan sinyal RRI Surakarta cukup luas, yaitu 972 Khz dengan radius hingga 60 Km untuk gelombang FM dan 100 Km untuk gelombang AM. Sehingga dapat menjangkau wilayah-wilayah perkotaan dan pedesaan. Petani dapat secara langsung mendengarkan berbagai program dari siaran pedesaan RRI di rumah mereka masing-masing, misalnya acara dialog dan percakapan penyuluhan tentang masalah-masalah pertanian, informasi pertanian dan lain-lain yang berkaitan dengan bidang pertanian. Di dalam melaksanakan fungsi tugasnya sebagai radio pemerintah, Radio Republik Indonesia berusaha untuk selalu terlibat dalam mengsukseskan programprogram pembangunan yang telah dirancang yang diprogramkan oleh pemerintah Indonesia. Dengan demikian, maka berkaitan dengan program pembangunan, khususnya pembangunan sektor pertanian, maka peran dari radio milik pemerintah ini sangat dirasakan penting oleh para perancang kebijaksanaan pembangunan maupun oleh para petani pedesaan yang merupakan target dari kebijakan yang direncanakan tersebut (Ida kusuma, 2002). Luas wilayah Kota Surakarta mencapai 4.404,06 Ha yang terbagi dalam 5 Kecamatan, yaitu Kecamatan Laweyan, Serengan, Pasar kliwon, Jebres dan Banjarsari. Sebagian besar lahan dipakai sebagai tempat pemukiman sebesar 61,68 persen, untuk kegiatan ekonomi juga memakan tempat yang cukup besar, yaitu berkisar antara 20 persen dari lahan yang ada dan untuk lahan pertanian yaitu sawah dan tegalan hanya berkisar 6 persen saja (Dinas Pertanian Kota Surakarta, 2006). Dengan adanya data dari Dinas Pertanian Kota Surakarta di atas, maka dapat diketahui bahwa sebagian masyarakat di Kota Surakarta masih menekuni pekerjaan sebagai petani. Petani di Kota Surakarta tergolong sebagai petani kecil, karena menurut Mardikanto (1994) salah satu ciri utama dari petani kecil adalah sempitnya luas usahatani yang dimiliki atau diusahakannya. Kondisi ini, terutama disebabkan oleh jumlah penduduk yang semakin bertambah, dan dilain pihak terjadinya penyusutan lahan usahatani untuk keperluan non pertanian seperti industri dan

pemukiman. Disamping itu, sempitnya pemilikan lahan juga disebabkan oleh sistem pembagian harta warisan. Letak radio RRI yang berada di Kota Surakarta memudahkan masyarakat dalam mengakses informasi yang beragam jenisnya, walaupun telah banyak media massa lainnya yang dapat memberikan informasi. Oleh sebab itu, dengan makin berkurangnya lahan pertanian dan makin banyaknya sumber-sumber informasi di Kota Surakarta seperti munculnya berbagai macam media massa, diharapkan dapat memberikan informasi untuk membantu peningkatan produktivitas petani dengan luas lahan yang terbatas tersebut. Maka perlu adanya penelitian mengenai bagaimana evaluasi petani di Kota Surakarta terhadap program siaran pedesaan RRI Surakarta sebagai sumber informasi pertanian. B. Perumusan Masalah Berkembangnya informasi setiap saat dapat dirasakan semakin maju. Media massa sebagai pembawa informasi juga semakin penting dibutuhkan oleh masyarakat. Salah satu media massa yang dapat dan banyak digunakan saat ini adalah radio. Petani dapat memanfaatkan program siaran pedesaan Radio Republik Indonesia (RRI) untuk menambah pengetahuan mereka di bidang pertanian. Namun apakah dengan kemajuan zaman dan semakin meningkatnya media massa, terutama jenis dan jumlahnya akan menggeser fungsi radio sebagai media komunikasi dan sumber informasi, terutama informasi pertanian, maka dari itu perlu adanya penelitian tentang media komunikasi program siaran pedesaan RRI tersebut. Evaluasi petani terhadap program siaran pedesaan RRI sebagai sumber informasi pertanian, antara petani satu dengan yang lainnya akan berbeda-beda karena media massa yang mereka gunakan tidak hanya radio tetapi bisa juga mereka menggunakan televisi dan koran yang saat ini juga semakin banyak menyajikan informasi-informasi pertanian. Selain itu, dengan karakteristik petani yang juga tidak sama akan mempengaruhi evaluasi mereka terhadap program siaran pedesaan RRI. Lahan pertanian di Kota Surakarta yang semakin menyempit akibat pertumbuhan pemukiman dan industri menyebabkan para petani harus tetap berproduksi dengan lahan usahatani yang masih tersedia. Maka petani di Kota Surakarta perlu mendapatkan informasi untuk mendukung peningkatan produksi

tanaman padi mereka. Program siaran pedesaan RRI menyajikan berbagai informasi pertanian yang dapat digunakan oleh petani untuk menambah pengetahuan dalam peningkatan produksinya. Tetapi apakah siaran pedesaan tersebut sudah cukup memberikan manfaat bagi petani di wilayah Kota Surakarta ini, karena media massa yang lain juga dapat petani gunakan untuk mencari informasi. Dengan demikian, peneliti merasa perlu untuk mengetahui sejauh mana evaluasi petani terhadap program siaran pedesaan RRI Surakarta. Berdasarkan penjelasan diatas, maka dapat disimpulkan beberapa permasalahan yang akan dikaji melalui penelitian ini, yaitu: 1. Bagaimana karakteristik petani di Kota Surakarta? 2. Bagaimanakah evaluasi petani terhadap program siaran pedesaan Radio Republik Indonesia (RRI) sebagai sumber informasi pertanian di Kota Surakarta? 3. Seberapa jauh terdapat hubungan antara karakteristik petani dengan evaluasi petani terhadap program siaran pedesaan Radio Republik Indonesia (RRI) sebagai sumber informasi pertanian di Kota Surakarta? C. Tujuan Penelitian 1. Mengkaji karakteristik petani di Kota Surakarta. 2. Mengkaji evaluasi petani terhadap program siaran pedesaan Radio Republik Indonesia (RRI) sebagai sumber informasi pertanian di Kota Surakarta. 3. Mengkaji seberapa jauh terdapat hubungan antara karakteristik petani dengan evaluasi petani terhadap program siaran pedesaan Radio Republik Indonesia (RRI) sebagai sumber informasi pertanian di Kota Surakarta.

D. Kegunaan Penelitian Kegunaan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Bagi peneliti, hasil penelitian ini dapat berguna sebagai acuan yang ingin mengkaji masalah-masalah yang terkait dengan evaluasi petani terhadap program siaran pedesaan RRI sebagai sumber informasi pertanian di Kota Surakarta. 2. Bagi pemerintah, hasil penelitian diharapkan dapat menjadi salah satu bahan pertimbangan dalam menentukan kebijaksanaan di bidang komunikasi dan pertanian. 3. Dapat berguna sebagai sumber informasi bagi peneliti lain yang memerlukan atau sebagai pembanding bagi penelitian yang sejenis.