PUSKESMAS : Suprijanto Rijadi dr PhD. Center for Health Policy and Administration UI

dokumen-dokumen yang mirip
KEBIJAKAN DASAR PUSKESMAS (Kepmenkes No 128 th 2004) KEBJK DSR PUSK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

KONDISI TERKINI PELAKSANAAN PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH)

PERAN DINAS KESEHATAN DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL (JKN) DI DAERAH. Oleh : KOMISI VII RAKERKESNAS REGIONAL BARAT

Dr. Hj. Y. Rini Kristiani, M. Kes. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kebumen. Disampaikan pada. Kebumen, 19 September 2013

CH.TUTY ERNAWATI UPTD BKIM SUMBAR

PEMANFAATAN DANA KAPITASI UNTUK PENINGKATAN KINERJA PUSKESMAS

Oleh. Asosiasi Dinas Kesehatan Seluruh Indonesia (ADINKES) 3/15/2014 1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PERAN DINAS KESEHATAN DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL (JKN) DI DAERAH. Oleh : KOMISI VII RAKERKESNAS REGIONAL TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. Setiap negara mengakui bahwa kesehatan menjadi modal terbesar untuk

KELEMBAGAAN DINAS KESEHATAN PROVINSI - KABUPATEN/KOTA (MENDASARKAN UU 23 TAHUN 2014) DISAMPAIKAN OLEH : KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH

SOTK STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS KESEHATAN DI PROV BANTEN

Indonesia National Health Accounts Dipaparkan dalam Kongres InaHEA Intercontinental Mid Plaza Hotel Jakarta Rabu, 8 April 2015

TINJAUAN YURIDIS TERHADAP PENGELOLAAN DANA KAPITASI JAMINAN KESEHATAN NASIONAL

BUPATI DHARMASRAYA PERATURAN BUPATI DHARMASRAYA NOMOR : 7 TAHUN 2014 TENTANG

KEBIJAKAN PEMANFAATAN, PENGANGGARAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN DANA JKN

Sekilas tentang : Sistem Kesehatan Indonesia. Dr Anhari Achadi Februari 2009

KEBIJAKAN DASAR PUSKESMAS (Kepmenkes No 128 th 2004) Latar belakang

IMPLEMENTASI PROGRAM K ESEHAT AN GRAT IS DI SUL AWESI SE L AT AN < >

Penyelenggaraan Jaminan Kesehatan Nasional dalam Sistem Jaminan Sosial Nasional

KONSEP PELAYANAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL DI PELAYANAN KESEHATAN

PUSKESMAS. VISI Tercapainya Kecamatan sehat menuju terwujudnya Indonesia Sehat 2010

: Sekretaris Daerah Kota Medan

PENYELENGGARAAN JAMINAN KESEHATAN SEMESTA DIY TAHUN 2013 MENUJU BPJS 2014 DINAS KESEHATAN D.I.YOGYAKARTA

Oleh : Misnaniarti FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS SRIWIJAYA

PERAN DAN DUKUNGAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PENYELENGGARAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL

DANA KAPITASI JAMINAN KESEHATAN NASIONAL PADA FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA MILIK PEMERINTAH DAERAH. mutupelayanankesehatan.

sistem adalah suatu kesatuan yang utuh dan terpadu yang terdiri dari berbagai elemen yang berhubungan serta saling mempengaruhi yang dengan sadar

BAB I PENDAHULUAN. investasi dan hak asasi manusia, sehingga meningkatnya derajat kesehatan

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Dillemma Iuran : Nominal vs Prosentasi dalam Sistem Jaminan Kesehatan

BAB 1 PENDAHULUAN. asuransi sehingga masyarakat dapat memenuhi kebutuhan dasar kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. disebabkan oleh kondisi geografis Indonesia yang memiliki banyak pulau sehingga

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Lustrum ke-13 FK-UGM Yogyakarta, 4 Maret 2011

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG

BUPATI MADIUN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 1 A TAHUN 2014 TENTANG

PERESMIAN BPJS, PELUNCURAN PROGRAM JKN DAN INTEGRASI JAMINAN KESEHATAN SUMBAR SAKATO, KE JAMINAN KESEHATAN NASIONAL DI PROVINSI SUMATERA BARAT

PERKEMBANGAN PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN KESEHATAN NASIONAL

drg. Usman Sumantri, MSc. Dewan Jaminan Sosial Nasional

BAB 1 : PENDAHULUAN. mekanisme asuransi kesehatan sosial yang bersifat wajib (mandatory) berdasarkan

Seksi Informasi Hukum Ditama Binbangkum

KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PUSKESMAS DAN KLINIK

PENCEGAHAN FRAUD DALAM PELAKSANAAN JKN KOMISI VIII

PEMERINTAH PROVINSI RIAU

BAB I PENDAHULUAN. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial atau BPJS merupakan. lembaga yang dibentuk untuk menyelenggarakan Program Jaminan

Perbaikan sistem pembiayaan kesehatan era JKN menuju Universal Health Coverage

UPAYA PEMERINTAH KOTA PELAYANAN KESEHATAN MELALUI DINAS KESEHATAN KOTA BALIKPAPAN JAKARTA, 26 JANUARI 2009

BAB I PENDAHULUAN. Analisis perencanaan..., Ayu Aprillia Paramitha Krisnayana Putri, FE UI, Universitas Indonesia

Jamkesda: Trigger! (Setelah JPKM)

ESENSI DAN UPDATE RENCANA PENYELENGGARAAN BPJS KESEHATAN 1 JANUARI 2014

BAB I. PENDAHULUAN A.

PEMANFAATAN DANA KAPITASI 2016 PADA PUSKESMAS

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Manajemen Puskesmas 1

MEKANISME PENGELOLAAN DAN PEMANFAATAN DANA KAPITASI JAMINAN KESEHATAN NASIONAL PADA FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh kesehatan dan dalam Pasal 28 H Ayat (3) Undang-Undang Dasar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PELAKSANAAN PROGRAM JAMINAN KESEHATAN. Pembukaan Majenas II SPN

BAB 1 : PENDAHULUAN. berdasarkan amanat Undang-Undang Dasar 1945 dan Undang-Undang No. 40 tahun 2004

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam rangka mewujudkan komitmen global sebagaimana amanat resolusi

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

Peran Parlemen dalam Implementasi SJSN- BPJS

Pemeliharaan Kesehatan. Masyarakat) & DOKTER KELUARGA

(GSI), safe motherhood, program Jaminan Persalinan (Jampersal) hingga program

BUPATI LUWU TIMUR PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI LUWU TIMUR NOMOR 12 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN DANA KAPITASI DAN NON KAPITASI

PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN NOMOR 2 TAHUN 2009 TENTANG

JAMINAN PEMELIHARAAN KESEHATAN MASYARAKAT (JPKM)

BAB I PENDAHULUAN. kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

REGULASI DI BIDANG KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN UNTUK MENDUKUNG JKN

PENATAAN URUSAN PEMERINTAHAN DALAM PEMBANGUNAN KESEHATAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Menurut World Health Organization tahun 2011 stroke merupakan

There are no translations available. Pertanyaan-Pertanyaan Dasar Seputar JKN dan BPJS

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Bayu Teja Muliawan Direktur Bina Pelayanan Kefarmasin. Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan RI

PENGALAMAN BAIK KOTA TANGERANG DALAM PENYEDIAAN JAMINAN KESEHATAN DAERAH SERTA TANTANGAN YANG DIHADAPI PASKA PEMBERLAKUAN JKN

PRA-MUSRENBANGNAS RKP 2016 Kelompok Pembahasan: Kesehatan

BUPATI MADIUN PROVINSI JAWA TIMUR

PENINGKATAN PELAYANAN GIZI DALAM MENUNJANG AKREDITASI PUSKESMAS

JEJARING PROGRAM NASIONAL PENGENDALIAN TUBERKULOSIS DI INDONESIA

Sumber-Sumber Pendanaan Kesehatan. Department of Health Policy and Management

WALIKOTA PROBOLINGGO

PERKEMBANGAN BPJS DAN UNIVERSAL COVERAGE DENGAN SISTEM PEMBAYARAN PROVIDER DALAM SISTEM JAMINAN KESEHATAN. Yulita Hendrartini

KOMUNIKASI DATA ELEKTRONIK PROGRAM JAMKESTA DIY. amkesos

Hasil Diskusi Peluang dan Tantangan Daerah Menyongsong Kebijakan Pelaksanaan Sistem Jaminan Kesehatan Nasional. 7-8 Desember 2012 Yogyakarta

PANDANGAN ARSADA tentang PENGUATAN PERAN KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN/KOTA DALAM RANGKA PENCAPAIAN TUJUAN PEMBANGUNAN BIDANG KESEHATAN

DUKUNGAN REGULASI DALAM PENGUATAN PPK PRIMER SEBAGAI GATE KEEPER. Yulita Hendrartini Universitas Gadjah Mada

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. kesehatan. Menurut Undang-Undang No. 36 Tahun (2009), kesehatan adalah

WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 25 TAHUN 2011

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia

Anggaran Publik untuk BPJS Kesehatan: Analisis Finansial dan Efektivitas Kebijakan

HASIL MONITORING DAN EVALUASI SEMESTER I TAHUN Bandung, 25 Agustus 2015

Hasil. Riset Implementasi JKN pada Pelayanan Primer Siklus 1. Konas IAKMI, 3-5 November 2016

SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN (SDMK) DINAS KESEHATAN PROVINSI BANTEN

Usman Sumantri Kepala Badan PPSDM Kesehatan

Oleh Nizwardi Azkha, SKM,MPPM,MPd,MSi PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN UNAND PADANG 2009

Transkripsi:

PUSKESMAS : Suprijanto Rijadi dr PhD Center for Health Policy and Administration UI srijadi08@gmail.com

Rakerkesnas 1968 : kordinasi layanan tingkat pertama di kecamatan BP, KIA, P4M dll menjadi satu layanan : Puskesmas 1970 : Konsep wilayah Kecamatan dgn penduduk 30.000 sd 50.000 jiwa Inpres 5 tahun 1974 : distribusi tenaga kesehatan dokter, perawat ke seluruh puskesmas di Indonesia Puskesmas Induk dan Puskesmas Pembantu

Puskesmas adalah unit pelaksana tehnis Dinas Kesehatan Kab/kota yang bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di satu atau sebagian wilayah kecamatan

FUNGSI PUSKESMAS PUSAT PEMBANGUNAN BERWAWASAN KESEHATAN PUSAT PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PPK STRATA PERTAMA Upaya Kes Mas (Pemerintah) Upaya Kes PERORANGAN (BPJS) 5

A. Upaya kesehatan wajib puskesmas 1. Upaya kesehatan ibu, anak & kb 2. Upaya promosi kesehatan 3. Upaya kesehatan lingkungan 4. Upaya perbaikan gizi 5. Upaya pencegahan & pemberantasan penyakit menular 6. Upaya pengobatan dasar B. Upaya kesehatan pengembangan puskesmas Dilaksanakan sesuai dengan masalah kesehatan masy yg ada dan sesuai kemampuan Puskesmas 6

1. Pembentukan BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan pada 2014 sbg penerapan UU 24/2011 tentang BPJS 2. Pada 1 Jan 2014, BPJS Kesehatan mulai melaksanakan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN); 3. Penerapan Jaminan Kesehatan Nasional oleh BPJS Kes tsb akan bertumpu kepada : a. Fasilitas Kesehatan strata pertama : Puskesmas b. Fasilitas Kesehatan strata kedua : RSUD

PNS Pensiunan PNS 2014 Anggota TNI + POLRI (ex- peserta ASABRI) Pekerja (ex- peserta Jamsostek) Penduduk miskin (ex- peserta Jamkesmas) Peserta baru yg mendaftar Sekitar 125 juta 2019 PNS Pensiunan PNS Anggota TNI + POLRI Semua Pekerja (ex- peserta Jamsostek) Penduduk miskin (ex- peserta Jamkesmas + Jamkesda) Semua Pekerja mandiri Semua penduduk Sekitar 250 juta

Peserta 125 juta Puskesmas 9500 2014 Ratio 13.000 pddk/pkm Ratio dr : 1,8 dr / pkm Std Kemkes : 3.5 dr/pkm 2019 Semua penduduk 250 juta Pkm : Klinik = 10.000 pkm : 10.000 klinik 10.000 pkm : 20.000 klinik 20.000 pkm : 10.000 klinik Kemana Arah Puskesmas?

2014 2019 PPK-strata pertama: PUSKESMAS (9.500) KLINIK Pratama (swasta) PPK-strata kedua: RSUD (550) RS PEMERINTAH KLINIK Utama (spesialis) RS SWASTA (YG SDH BEKERJASAMA DG ASKES/JAMSOSTEK) PPK-strata pertama: PUSKESMAS 10.000 atau 20.000? KLINIK Pratama 10.000? PPK-strata kedua: RSUD RS PEMERINTAH KLINIK Utama (spesialis) RS SWASTA

Bagaimana Kalau Kartu Indonesia Sehat dijalankan 2015? 230 juta penduduk Puskesmas tetap 10.000 RSUD tetap 550

HUBUNGAN KERJA BPJS dengan PPK Bupati/Walikota [Dinas Kes] Wilayah Kab/Kot Pengawasan BPJS-Kes Hubungan: Bisnis to Bisnis BAYAR KLAIM IURAN PESERTA BPJS KES PPK (str.pertama/kedua) PELAYANAN KES Peserta BPJS Kes

BPJS Kes mengikat kontrak dengan Puskesmas Puskesmas berkewajiban memberikan paket pelayanan kesehatan kpd peserta, berhak menerima dana kapitasi; BPJS Kes berkewajiban membayar tarif pelayanan kesehatan secara kapitasi kpd Puskesmas;

Secara organisasi Puskesmas adalah Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota (SATU DARI BANYAK UPT DINKES KAB/KOTA) Dalam Permendagri no 59 tahun 2007 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah, yang disebut dalam Organisasi Pemerintah Daerah di bidang kesehatan hanyalah:..dinas/ Badan/ Kantor/ Rumah Sakit Puskesmas hanyalah Unit pelaksana dari Dinas kesehatan Kabupaten/Kota, maka secara organisatoris Organisasi Puskesmas tidak masuk nomenklatur Organisasi kesehatan daerah, sehingga tidak mempunyai pos anggaran atau program kegiatan sendiri.

Saat ini Dinkes Kab berperan sbg regulator dan operator kesehatan di kab Tantangan bpjs dan afta 2015 seharusnya peran dinkes kab/kota sbg regulator dan pengawasan kesehatan kab/kota bayangkan ada 15 23 upaya kesehatan, yang punya 2 sisi upaya kes perorangan dan upaya kes masyarakat, artinya kalau dinkes mengambil 15 program upaya kes saja, ada 30 program yg diatur Setiap program ukp/ukm mempunyai 3 jenjang: Primer, sekunder dan tersier, sehingga ada 30 x 3 = 90 layanan kesehatan yang harus diatur dan diawasi

Untuk 90 jenis program UKP/UKM baik primer atau sekunder ini, harus diatur: 1. Fasilitas pelayanan yang boleh/tidak boleh melakukan pelayanan, 2. SDM jumlah dan kompetensinya, 3. Pembiayaannya, 4. Standar Obat dan alkes yang dibutuhkan, 5. Manajemen pengelolaan program tersebut. 6. Pembinaan dan pengawasan program KIA tersebut

kedepan peran Dinkes akan lebih banyak sebagai regulator dan pembinaan/pengawasan kesehatan di Kabupaten/Kota peran RSUD dan Puskesmas akan didorong menjadi Operator pelayanan kesehatan di Kab/Kota RSUD menjadi Operator Yankes Perorangan di Kabupaten/ Kota Puskesmas sbg operator yang bertanggung jawab untuk program pelayanan kesehatan perorangan/ masyarakat di tingkat Kecamatan

Sehingga status dan kemandirian Puskesmas harus ditingkatkan dari sekedar unit pelaksana program menjadi penanggung jawab program kesehatan perorangan/masyarakat di Kecamatan Sehingga Puskesmas harus mempunyai oganisasi, dan mampu melakukan perencanaan, pengelolaan keuangan, logistik dan sumber daya manusia untuk mengelola program kesehatan di Kecamatan Dengan kata lain organisasi puskesmas harus menjadi Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) agar mampu menjadi penanggung jawab pelayanan kesehatan di kecamatan

adalah pembayaran per bulan kepada puskesmas/klinik berdasarkan peserta yg terdaftar tanpa menghitung jumlah dan jenis pelayanan yg diberikan Dana kapitasi diatur dlm Permenkes 69/2013 : Std Tarif Pkm dan RS dlm pelayanan BPJS Perpres 32/2014 diikuti Permenkes 19/2014 ttg Jasa Layanan di Puskesmas Besaran dana kapitasi: Rp 3.000 sd 6.000 / peserta/ bulan utk puskesmas. Klinik Pratama rp 8.000 sd 10.000 /peserta/ bln

Perpres 32/2014 mengatur dana kapitasi dari BPJS bisa langsung ke Puskesmas Non- BLUD, saratnya adalah mereka harus memiliki bendarahawan dan akun keuangan khusus Masalahnya Struktur Organisasi Puskesmas TIDAK tercantum dalam Organisasi Pelayanan kesehatan Pemda, krn puskesmas adalah unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan, sehingga pengaturan uang, orang dan barang harus melalui Dinkes Kab/Kota. Padahal Bendaharawan biasanya hanya 2 per sektor (kesehatan, pertanian dll) yaitu Bendaharawan Penerimaan dan Bend Peengeluaran uang.

1. Anggaran operasional Puskesmas merupakan bagian dari anggaran Dinas Kesehatan, pada awal tahun belum bisa cair; 2. Belanja kegiatan/obat/alkes habis pakai menunggu proses pengadaan pd Dinas Kesehatan 3. Kekosongan kegiatan/obat bisa mempengaruhi kualitas pelayanan kesehatan 4. Kekurangan tenaga kesehatan (PNS) mempengaruhi seluruh kegiatan pelayanan kes

Sejak awal tahun, Puskesmas sudah mempunyai dana dan sudah bisa langsung digunakan untuk operasional Dana tsb bisa digunakan untuk a.l.: Membayar tenaga kesehatan (non PNS) Membayar kegiatan program Membayar obat/alkes habis pakai Puskesmas menjadi lebih mandiri dlm pengelolaan keuangan > pelayanan lebih responsif Puskesmas bisa menghitung biaya > Puskesmas diharapkan menjadi lebih akuntabel dan lebih efisien Puskesmas bisa memberikan pelayanan dg lebih baik

Data 1995 sd 2012 besar anggaran kesehatan bervariasi dari 2.5 sd 4 persen dari APBN. anggaran RAPBN 2015 turun menjadi 2% APBN. Uu Kesehatan no 36/2009 mengatur anggaran kesehatan minimal sebesar 5% dari total anggaran. anggaran kesehatan Indonesia salahsatu yang terendah di ASEAN, apalagi di Asia

Program JKN/BPJS HANYA untuk membiayai UKP dan TIDAK membiayai UKM sama sekali. Program tersebut dirancang untuk memberikan perlindungan kesehatan bagi peserta yang bersifat perorangan, baik di fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP) maupun di fasilitas kesehatan tingkat kedua (FKTK) Dana kapitasi puskesmas sebagai fasilitas kesehatan tingkat pertama dari Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan dimanfaatkan seluruhnya untuk pembayaran jasa pelayanan kesehatan dan dukungan biaya operasional upaya kesehatan perorangan

Tehnik untuk memonitor besaran pengeluaran negara (dari Pemerintah dan masyarakat/swasta) dinamakan National Health Accounts (NHA). Data NHA tahun 2005 sd 2012 menunjukkan bahwa persen anggaran kesehatan Indonesia terhadap GDP terendah adalah 2% ditahun 1995 dan tertinggi adalah 3,1% ditahun 2012. Persentasi anggaran kesehatan ini terendah di Asean karena rata rata negara lain mengalokasikan lebih dari 5% GDP, bahkan Vietnam negara yang baru tumbuh mempunyai alokasi minimal 4,6% GDP.

Berapa total anggaran kesehatan per tahun baik dari Pemerintah maupun masyarakat/ swasta? Total anggaran kesehatan meningkat dari tahun ke tahun dimana pada tahun 1995 total anggaran kesehatan adalah 77,4 triliun dengan 29% dari Pemerintah dan 71% dari swasta/masyarakat. Total anggaran kesehatan ditahun 2012 adalah 250 triliun dengan komposisi 40% Pemerintah dan 60% swasta/masyarakat. Secara rata rata komposisi anggaran pemerintah banding swasta/masyarakat dari 1995 sd 2012 adalah 35% Pemerintah dibanding 65% swasta/masyarakat Uang masyarakat/swasta yang rata rata 65% total anggarab kesehatan untuk membayar layanan kesehatan dan membeli obat, ATAU kegiatan UKP

ALOKASI PEMBIAYAAN PERSENTASI Pembelian modal, rawat inap, rawat jalan 60.1 Pembelian obat dan alat medis BHP 21.7 Administrasi kesehatan 9.7 Pelayanan Kesehatan Masyarakat 8.4

Dana Masyarakat 65% ke UKP Dana Pemerintah yg 35% : UKP 81,5 % Admin 10 % UKM 8.5 % Amanat UU Kesehatan no 36/2009 pasal 171: Anggaran Kesehatan 5% dari APBN Dan 2/3 digunakan utk pelayanan publik Karena BPJS seluruh alokasi anggaran utk UKP Seharusnya 2/3 atau 67% dana pemerintah utk UKM

Tabel 1. Alokasi Anggaran Kesehatan Kabupaten Wonosobo Jateng Tahun 2014 INSTITUSI TOTAL GAJI/JASA PELAYANAN UKP UKM RUPIAH % RUPIAH % RUPIAH % DINKES 54.000 32.000 59,26 21.000 38,89 1.000 1,85 RSUD 47.000 11.2000 23.83 35.800 76,17 - - PUSKESMAS 29.812 12.202 40,93 15.730 52,76 1.879 6,31 JUMLAH 130.811. 55.402 42,35 72.529 55,45 2.879 2,20

Gaji 42.35 % UKP 55.45 % Total Anggaran 130.8 M UKM 2.20 % Sumber-sumber pembiayaan kesehatan dari Pemerintah Pusat berupa Dana Alokasi Khusus (DAK) atau Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) seluruhnya diarahkan untuk mendukung UKP Permenkes Nomor 84 Tahun 2013 tentang Petunjuk Teknis Penggunaan Dana Alokasi Khusus Bidang Kesehatan Tahun Anggaran 2014 menyatakan bahwa DAK Bidang Kesehatan diarahkan untuk kegiatan pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan, dan pelayanan kefarmasian (seluruhnya UKP).

ukm hanya 2,2% (2,9 Milyar) untuk UKM. Kalau program UKM ada 15 program utama misalnya maka dana 2,9 Milyar dibagi untuk 15 program adalah 193 juta per program per tahun. Bila satu kecamatan mempunyai 30.000 penduduk, maka dana program UKM adalah Rp 6.400 per program per kapita per tahun (atau secangkir kopi?). Bandingkan dengan kapitasi BPJS untuk Puskesmas yang besarnya Rp 6.000 per bulan atau Rp 72.000 per tahun

Alokasi Jumlah dlm Milyar Dana Kapitasi BPJS 21.727 M Dana Non-Kapitasi Pasien Umum J U M L A H Jasa Pelayanan 60% Jasa Pelayanan / PKM (ada 24 PKM) 3.022 M 3.851 M 28.600 M 17.160 M 715 Juta Jasa Pelayanan/ Bulan / PKM 596 juta

Organisasi Puskesmas Hanyalah UPT Dinkes, tidak berhak mengelola uang, orang dan barang Dana Puskesmas harus melalui anggaran Dinkes Status Puskesmas adalah PPK Strata Pertama BPJS Puskesmas ujung tombak Program UKM di lapangan

Alokasi Total pembiayaan Kesehatan 250 triliun 65 % dana masyarakat utk UKP 35 % Dana pemerintah dimana 80% utk UKP Alokasi Angaran Kesehatan hanya 2 % APBN Alokasi Pembiayaan UKM di Kabupaten hanya 2,2 % Alokasi UKM / Kapita di Kabupaten hanya Rp 6000 Kunjungan pasien di PKM bisa 100 200 org/hari Dokter sibuk dgn UKP karena pasien banyak dan uangnya besar

PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT atau PUSAT KESEHATAN PERORANGAN?

Alokasi Pembiayaan kes 5% APBN 2/3 anggaran kes untuk UKM Pembagian peran organisasi kes Kemkes sbg regulator nasional Dinkes Prov/Kab sbg Regulator/pengawas kes daerah RSUD dan Puskesmas sbg Operator kes wilayah

Puskesmas dan RSUD sbg operator lapangan harus organisasi mandiri, menjadi BLUD Alokasi anggaran kesehatan kab/kota adalah 10% APBD 2/3 apbd dialokasikan utk UKM