KEGIATAN BELAJAR II SAMBUNGAN KAYU MENYUDUT

dokumen-dokumen yang mirip
MEMBUAT MACAM- MACAM SAMBUNGAN KAYU

KEGIATAN BELAJAR IV SAMBUNGAN MELEBAR DAN SUDUT PETI

KEGIATAN BELAJAR I SAMBUNGAN KAYU MEMANJANG

MEMASANG DAUN PINTU DAN JENDELA

MEMBUAT KUSEN PINTU TUNGGAL

Materi Praktis Pekerja Konstruksi Pekerjaan Konstruksi Kayu Buku 2 (dua)

Sambungan dan Hubungan Konstruksi Kayu

KEGIATAN BELAJAR I MEMBUAT KONSTRUKSI KUDA-KUDA KAYU

Pintu dan Jendela. 1. Pendahuluan

MEMBUAT DAUN PINTU DAN JENDELA

PETA KEDUDUKAN MODUL

LOMBA KOMPETENSI SISWA (LKS) SMK SELEKSI TINGKAT PROPINSI BALI BIDANG LOMBA CABINET MAKING PEMERINTAH PROPINSI BALI

TEKNIK PERKAYUAN JILID 2

MENGGUNAKAN DAN MERAWAT MESIN PEKERJAAN KAYU

KATA PENGANTAR. Tim Penyusun

TEKNIK PERKAYUAN JILID 2

BELAJAR 1 MEMBUAT SAMBUNGAN DINDING KAYU

MACAM-MACAM KONSTRUKSI KAYU

BAB X PINTU DAN JENDELA

1. PENGENALAN ALAT KERJA BANGKU

Konstruksi rangka kusen pada dasarnya dibagi dalam 4 jenis

MENGGAMBAR KONSTRUKSI PINTU DAN JENDELA

KURIKULUM SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KOSTRUKSI BANGUNAN SUBSEKTOR KONSTRUKSI KAYU BANGUNAN

A. Pasangan Dinding Batu Bata

PREDIKSI SOAL UJIAN NASIONAL KEJURUAN

KURIKULUM SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

MODUL PEMBELAJARAN MENGGAMBAR KONTRUKSI PINTU DAN JENDELA BAGTGB.002.A JAM

Sambungan Kayu. Sambungan Kayu: Hubungan Kayu:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode Eksperimen. Desain

KONSTRUKSI ATAP 12.1 Menggambar Denah dan Rencana Rangka atap

KURIKULUM SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMELAJARA (RPP)

PEMERINTAH KABUPATEN.. DINAS PENDIDIKAN SMKNEGERI. UJIAN AKHIR SEKOLAH TAHUN PELAJARAN :

PRODUK BAHAN AJAR JOBSHEET PEMBELAJARAN PRAKTIK KERJA BATU II OLEH : DR. V. LILIK HARIYANTO NIM:

TEKNIK GAMBAR DASAR A. PERALATAN DAN PERLENGKAPAN GAMBAR

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

PRODUK BAHAN AJAR JOBSHEET PEMBELAJARAN PRAKTIK KERJA BETON OLEH: DR. V. LILIK HARIYANTO

BAB I. Laporan Praktikum 1

KONSTRUKSI DINDING BATU BATA

MEMASANG RANGKA DAN PENUTUP PLAFON

KATA PENGANTAR. Dengan modul ini peserta diklat dapat melaksanakan praktik tanpa harus banyak dibantu oleh instruktur.

BAB XII DINDING KAYU DAN PLAFON

BAB III KONSTRUKSI DINDING BATU BATA

MENGGAMBAR SAMBUNGAN KAYU

A. GAMBAR ARSITEKTUR.

BAB. I PENDAHULUAN. A. Deskripsi

GERGAJI TANGAN PADA KERJA BANGKU

LOMBA KOMPETENSI SISWA SMK TINGKAT PROPINSI JAWA TIMUR TAHUN 2014

a. Macam-macam palu yang kita jumpai : - Palu pena kepala bulat - Palu pena kepala lurus atau silang - Palu keling

KURIKULUM SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

LABORATORIUM / WORKSHOP KERJA BATU JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

KATA PENGANTAR. Tim Penyusun

KONSTRUKSI PINTU JENDELA KONSTRUKSI PINTU JENDELA

MODUL 6 ALAT KERJA TANGAN DAN MESI N (MENGI KI R) TINGKAT X PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K DISUSUN OLEH : Drs.

KONSTRUKSI DINDING BAMBU PLASTER Oleh Andry Widyowijatnoko Mustakim Departemen Arsitektur Institut Teknologi Bandung

PEDOMAN PEMBANGUNAN BANGUNAN TAHAN GEMPA

MENGGAMBAR KONSTRUKSI TANGGA

PETUNJUK PRAKTIKUM TEKNOLOGI MEKANIK JURUSAN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

ika plesteran sudah kering lakukan pengukuran seperti pada sistim tebal dan terikan benang sebagai acuan.

MODUL 5 ALAT KERJA TANGAN DAN MESI N (MELUKI S) TINGKAT X PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K DISUSUN OLEH : Drs.

ALAT UKUR DAN PENANDA DALAM KERJA BANGKU

METODE PEMBELAJARAN. Ceramah, peragaan, Tanya. jawab, Demonstrasi, Praktek. Ceramah, peragaan, Tanya. jawab, latihan dan praktek

DINDING DINDING BATU BUATAN

BAB XIV PEKERJAAN KONSTRUKSI ATAP

Kayu lapis untuk kapal dan perahu

WORKING PLAN SIMPLE WALL SHELF S001

MODUL 7 ALAT KERJA TANGAN DAN MESI N (MENGGERGAJI ) TINGKAT X PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K DISUSUN OLEH : Drs.

PEDOMAN PEMBANGUNAN PRASARANA SEDERHANA TAMBATAN PERAHU DI PERDESAAN

LAMPIRAN 1. No. NOMOR POS TRIF

MATA PELAJARAN : KERJA KAYU JENJANG PENDIDIKAN : SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

MEMBUAT MACAM- MACAM SAMBUNGAN PIPA

MEMASANG KUSEN PADA DINDING PASANGAN

MEMPLESTER PROFIL HIAS

JOOB SHEET MENGELAS DENGAN PROSES LAS BUSUR KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK PENGELASAN TINGKAT XI PENYUSUN : MUKHTAROM,S.T.

MENGGAMBAR GARIS. Yesi Marlina 87678/2007

MODUL KONSTRUKSI BANGUNAN SEDERHANA. Oleh : Erna Krisnanto, ST. MT.

JOBSHEET PRAKTIK KERJA BATU I

BAB II LANDASAN TEORI Alat-alat Pembantu Untuk Meningkatkan Produksi Pada Mesin. dan kecepatannya sayatnya setinggi-tingginya.

MEMBUAT MACAM- MACAM SAMBUNGAN PIPA

BABV PELAKSANAAN PEKERJAAN. perencana. Dengan kerjasama yang baik dapat menghasilkan suatu kerja yang efektif

2. Pengoperasian Cam-lock

c = b - 2x = ,75 = 7,5 mm A = luas penampang v-belt A = b c t = 82 mm 2 = 0, m 2

Dalam penelitian ini digunakan jenis kayu Bangkirai ukuran 6/12, yang umum

BAB III KABEL BAWAH TANAH

KODE MODUL JUDUL MODUL

RINCIAN KEGIATAN DAN ALOKASI PERTEMUAN DALAM SEMESTER

KATA PENGANTAR. Buku ini juga di dedikasikan bagi tugas semester 5 kami yaitu struktur dan utilitas 2. Semoga buku ini bermanfaat.

PERANCA. 8.1 Pengenalan

Kayu gergajian daun lebar Bagian 2: Cara uji

BAB VI PROSES PEMBUATAN MEBEL DAN KERAJINAN KAYU

DOKUMENTASI GEDUNG SBM DAN BPI ITB

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN. Perencanaan rancangan produk perlu mengetahui karakteristik

BAB VII TATA LAKSANA LAPANGAN

Kayu gergajian Bagian 1: Istilah dan definisi

BAB V LAPORAN PROSES PENGAMATAN PELAKSANAAN PROYEK PEMBANGUNAN RUKO SETIABUDHI - BANDUNG

SPESIFIKASI TEKNIS TENDA SERBAGUNA TYPE-1 Nomor : Kain filament polyester 100% double side coated.

Panduan Praktis Perbaikan Kerusakan Rumah Pasca Gempa Bumi

Transkripsi:

KEGIATAN BELAJAR II SAMBUNGAN KAYU MENYUDUT LEMBAR INFORMASI Sambungan kayu menyudut atau yang sering kali disebut dengan hubungan kayu banyak digunakan pada pembuatan konstruksi kosen pintu, kosen jendela, daun pintu, daun jendela, rangka atap, tangga, lantai maupun untuk sudut kotak (peti). Bentuk konstruksi yang digunakan dapat bermacam-macam, namun pada bagian ini hanya akan disampaikan beberapa informasi yang erat kaitannya dengan pekerjaan yang akan dibuat dalam praktek. Jenis sambungan ini dapat berupa hubungan sudut siku, pertemuan, atau persilangan. Salah satu bentuk sambungan menyudut yang banyak dijumpai dalam praktek adalah hubungan sudut rangka. Sambungan ini digunakan untuk menghubungkan ambang atas kosen pintu ataupun daun pintu dengan tiang-tiangnya. Ketebalan pen dan lubang pada jenis sambungan ini pada umumnya diambil 1/3 dari tebal kayu yang disambung. Bentuk konstruksi sambungan yang lain yaitu sambungan lubang dan pen yang dilengkapi dengan spat pen. Panjang spat pen diambil sama dengan tebalnya pen yaitu 1/3 tebal kayu (namun bisa lebih panjang 1-2 mm). Hubungan lubang dan pen, juga merupakan salah satu bentuk konstruksi yang dapat digunakan untuk menghubungkan ambang tengah dan ambang bawah daun pintu dengan tiang-tiangnya. Ketebalan pen juga dibuat 1/3 tebal kayu. Panjang pen dapat dibuat sama dengan lebar kayu kalau menghendapi lubangnya tembus. Namun dapat juga dibuat tidak tembus. Jenis konstruksi lain pada sambungan kayu menyudut ini adalah hubungan persilangan rangka yang dapat dibedakan menjadi sambungan parohan tegak, parohan serong, dan parohan dada miring. Untuk membuat sambungan parohan ini kedua kayu yang akan disambung 13

masing-masing ditakik setengah tebal kayu. Sambungan persilangan digunakan pada ambang-ambang menyilang atau diagonal, misalnya pada kosen pintu gendong atau kosen jendela. Hubungan parohan miring banyak terdapat pada konstruksi-konstruksi ringan seperti daun pintu, dan daun jendela. Jenis sambungan yang terakhir ini selain konstruksinya kuat juga terlihat tampak indah. LEMBAR KERJA A. Sambungan Sudut Kosen Pintu 1. Bahan dan Alat a. Bahan : Balok ukuran 6/12 cm panjang 50 cm. b. Alat : Meteran, siku, pensil, gergaji potong, gergaji belah, ketam, ketam sponing, perusut, pahat pelubang, pahat tusuk, klem, dan palu kayu. 2. Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K-3) a. Praktikan harus memakai pakaian kerja b. Letakkan alat-alat pada tempat yang aman. c. Gunakan alat-alat sesuai dengan fungsinya. d. Bekerjalah dengan hati-hati dan penuh perhatian. e. Ikuti petunjuk keselamatan kerja yang ada di bengkel. f. Selalu mengikuti petunjuk instruktor. 3. Langkah Kerja a. Siapkan alat-alat yang diperlukan hingga siap pakai (tajam dan tidak dalam kondisi rusak) dan bahan yang diperlukan. b. Ketam keempat sisi kayu (muka I, II, III, dan IV) balok hingga rata, halus, lurus, dan siku antara muka yang satu dengan lainnya. c. Lukis bentuk sambungan sudut kosen pintu sesuai gambar kerja dengan cara : 14

1) Lukis bentuk pen dengan lebar 1/3 lebar balok dan panjangnya setebal balok dikurangi dalamnya sponing pintu yaitu 1 cm. 2) Lukis kemiringan verstek pada ambang tegak tersebut bersudut 45 o. 3) Lukis lubang pada ambang datar dengan jarak 10 cm dari tepi kayu dengan ukuran lebar lubang 1/3 lebar kayu, panjang lubang setebal ambang tegak dikurang kedalaman sponing (1 cm), dan dalamnya lubang sama dengan tebal baloknya. 4) Lukis lebar sponing pintu dengan lebar 1/3 lebar balok. 5) Lukis kemiringan verstek pada lubang sambungan sedalam tebal sponing yaitu 1 cm dan dengan sudut kemiringan 45 o. 6) Beri tanda bagian-bagian kayu yang akan dihilangkan dengan jelas (misalnya dengan cara diarsir). d. Buat pen sesuai dengan gambar kerja dengan menggunakan pahat gergaji potong, gergaji belah, dan pahat tusuk sampai hasilnya baik (rata, siku, dan tegak lurus mengikuti bentuk lukisan). e. Buat lubangnya dengan menggunakan pahat lubang mengikuti garis kerja dengan kedalaman menembus tebal kayu. f. Buat verstekan pada ambang tegak dan ambang datar sesuai dengan garis kerja. g. Stel konstruksi sambungan sudut kosen, dan perhatikan secara seksama bagian-bagian mana saja yang masih perlu dibenahi agar menjadi bentuk sambungan yang siku, rata, dan rapat. h. Benahi kekurangan-kekurangan tersebut hingga sambungannya benar-benar siku, rata, dan rapat. i. Buat sponengan pintu sesuai dengan garis kerja yang ada. j. Ratakan sambungan sudut kosen pintu tersebut dengan menggunakan ketam halus. k. Buat (sponing kapur) pada sudut balok yang akan menempel di tembok berukuran 1x 1 cm 2 untuk ambang tegak dan datar. l. Buat alur kapur berukuran 1x (2-3) cm 2 pada ambang tegaknya 15

m. Buat kupingan pada bagian ujung luar ambang datar sesuai dengan gambar kerja n. Stel ambang datar dengan tegak sehingga terbentuk sambungan sudut kosen pintu yang rata, siku, lurus, dan rapat. o. Periksakan hasil pekerjaan kepada instruktor. 16

4. Gambar Kerja 17

5. Evaluasi a. Ukuran = 25%. b. Sambungan = 25%. c. Kecepatan (waktu) = 15%. d. Kerapatan, kerapihan, dan kehalusan sambungan = 15%. e. Langkah kerja = 10%. Jumah = 100%. B. Sambungan Persilangan Kosen Pintu 1. Bahan dan Alat a. Bahan : Balok ukuran 6/12 cm panjang 50 cm. b. Alat : Meteran, siku, pensil, gergaji potong, gergaji belah, ketam, ketam sponing, perusut, pahat pelubang, pahat tusuk, klem, dan palu kayu. 2. Kehatan dan Keselamatan Kerja (K-3) a. Praktikan harus memakai pakaian kerja b. Letakkan alat-alat pada tempat yang aman. c. Gunakan alat-alat sesuai dengan fungsinya. d. Bekerjalah dengan hati-hati dan penuh perhatian. e. Ikuti petunjuk keselamatan kerja yang ada di bengkel. f. Selalu mengikuti petunjuk instruktor. 3. Langkah Kerja a. Siapkan alat-alat yang diperlukan hingga siap pakai (tajam dan tidak dalam kondisi rusak) dan bahan yang diperlukan. b. Ketam keempat sisi (muka I, II, III, dan IV) balok kayu hingga rata, halus, lurus, dan siku antara muka yang satu dengan lainnya. 18

c. Lukis bentuk sambungan persilangan kosen pintu sesuai gambar kerja dengan cara : 1) Lukis bentuk pen dengan lebar 1/3 lebar balok dan panjangnya setebal balok dikurangi dalamnya sponing pintu yaitu 1 cm. 2) Lukis kemiringan verstek pada ambang tegak tersebut berpersilangan 45 o. 3) Lukis lubang pada ambang datar dengan jarak 10 cm dari tepi kayu dengan ukuran lebar lubang 1/3 lebar kayu, panjang lubang setebal ambang tegak dikurang kedalaman sponing (1 cm), dan dalamnya lubang sama dengan tebal baloknya. 4) Lukis lebar sponing pintu dengan lebar 1/3 lebar balok. 5) Lukis kemiringan verstek pada lubang sambungan sedalam tebal sponing yaitu 1 cm dan dengan persilangan kemiringan 45 o. 6) Beri tanda bagian-bagian kayu yang akan dihilangkan dengan jelas (misalnya dengan cara diarsir). d. Buat pen sesuai dengan gambar kerja dengan menggunakan pahat gergaji potong, gergaji belah, dan pahat tusuk sampai hasilnya baik (rata, siku, dan tegak lurus mengikuti bentuk lukisan). e. Buat lubangnya dengan menggunakan pahat lubang mengikuti garis kerja dengan kedalaman menembus tebal kayu. f. Buat verstekan pada ambang tegak dan ambang datar sesuai dengan garis kerja. g. Stel konstruksi sambungan persilangan kosen, dan perhatikan secara seksama bagian-bagian mana saja yang masih perlu dibenahi agar menjadi bentuk sambungan yang siku, rata, dan rapat. h. Benahi kekurangan-kekurangan tersebut hingga sambungannya benar-benar siku, rata, dan rapat. i. Buat sponeng pintu sesuai dengan garis kerja yang ada. j. Ratakan sambungan persilangan kosen pintu tersebut dengan menggunakan ketam halus. 19

k. Buat sponing kapur pada persilangan balok yang akan menempel di tembok berukuran 1x 1 cm 2 untuk ambang tegak dan datar. l. Buat alur kapur berukuran 1x (2-3) cm 2 pada ambang tegaknya m. Buat kupingan pada bagian ujung luar ambat datar sesuai dengan gambar kerja n. Stel ambang datar dengan tegak sehingga terbentuk sambungan persilangan kosen pintu yang rata, siku, lurus, dan rapat. o. Periksakan hasil pekerjaan kepada instruktor. 20

4. Gambar Kerja 21

5. Evaluasi a. Ukuran = 25%. b. Sambungan = 25%. c. Kecapatan (waktu) = 15%. d. Kerapatan, kerapihan, dan kehalusan sambungan = 15%. e. Langkah kerja = 10%. Jumah = 100%. C. Sambungan Sudut Daun Pintu Kaca 1. Bahan dan Alat a. Bahan : Balok ukuran 3/10 cm panjang 50 cm. a. Alat : Meteran, siku, pensil, gergaji potong, gergaji belah, ketam, ketam sponing, perusut, pahat pelubang, pahat tusuk, klem, dan palu kayu. 2. Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K-3) a. Praktikan harus memakai pakaian kerja b. Letakkan alat-alat pada tempat yang aman. c. Gunakan alat-alat sesuai dengan fungsinya. d. Bekerjalah dengan hati-hati dan penuh perhatian. e. Ikuti petunjuk keselamatan kerja yang ada di bengkel. f. Selalu mengikuti petunjuk instruktor. 3. Langkah Kerja a. Siapkan alat-alat yang diperlukan hingga siap pakai (tajam dan tidak dalam kondisi rusak) dan bahan yang diperlukan. b. Ketam keempat sisi (muka I, II, III, dan IV) kayu hingga rata, halus, lurus, dan siku antara muka yang satu dengan lainnya. 22

c. Buat alur kaca memakai ketam alur dengan tebal 4 mm dan dalamnya 1 cm. d. Potong kayu menjadi dua bagian yang sama panjang (satu bagian sebagai ambang atas dan yang lainnya sebagai tiang). e. Lukis bentuk sambungan sudut daun pintu kaca sesuai gambar kerja dengan cara : 1) Lukis bentuk pen dengan tebal 1/3 dari tebal kayu dan panjangnya selebar tiang dikurangi dalamnya alur kaca yaitu 1 cm. 2) Lukis kemiringan verstek pada ambang tersebut dengan sudut kemiringan 45 o. 3) Lukis lubang pada tiang dengan ukuran tebal lubang 1/3 dari lebar kayu. 4) Lukis kemiringan verstek pada tiang dengan kemiringan 45 o. 5) Beri tanda bagian-bagian kayu yang akan dihilangkan dengan jelas (misalnya dengan cara diarsir). f. Buat pen sesuai dengan gambar kerja dengan menggunakan gergaji potong, gergaji belah, dan pahat tusuk sampai hasilnya baik (rata, siku, dan tegak lurus). g. Buat lubang sambungan dengan menggunakan pahat lubang mengikuti garis kerja dengan kedalaman menembus lebar kayu. h. Buat verstekan pada ambang dan tiang sesuai dengan garis kerja. i. Cobalah distel konstruksi sambungan sudut daun pintu kaca tersebut, perhatikan secara seksama bagian-bagian mana saja yang masih perlu dibenahi agar menjadi konstruksi sambungan yang siku, rata, dan rapat. j. Membuat / mengetam lis (profil) sesuai dengan gambar kerja. k. Benahi kekurangan-kekurangan tersebut hingga sambungannya benar-benar siku, rata, dan rapat. l. Ratakan bagian luar sambungan sudut daun pintu kaca tersebut dengan cara diketam menggunakan ketam halus. 23

m. Stel kembali ambang dengan tiang sambungan sehingga terbentuk konstruksi sambungan sudut daun pintu kaca yang rata, siku, lurus, dan rapat. n. Periksakan hasil pekerjaan kepada instruktor. 4. Gambar Kerja 24

5. Evaluasi a. Ukuran = 20 %. b. Sambungan = 20 %. c. Kesikuan = 20 %. d. Kerapatan, kerapihan, dan kehalusan sambungan = 15 %. e. Lankah kerja = 10 %. f. Kecepatan (waktu) = 10 %. g. Keselamatan kerja = 10 %. Jumah = 100%. D. Sambungan Rangka Daun Pintu Kaca dan Panil 1. Bahan dan Alat b. Bahan : Balok ukuran 3/10 panjang 50 cm dan 2/20 cm panjang 15 cm. a. Alat : Meteran, siku, pensil, gergaji potong, gergaji belah, ketam, ketam sponing, perusut, pahat pelubang, pahat tusuk, klem, dan palu kayu. 2. Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K-3) a. Praktikan harus memakai pakaian kerja b. Letakkan alat-alat pada tempat yang aman. c. Gunakan alat-alat sesuai dengan fungsinya. d. Bekerjalah dengan hati-hati dan penuh perhatian. e. Ikuti petunjuk keselamatan kerja yang ada di bengkel. f. Selalu mengikuti petunjuk instruktor. 3. Langkah Kerja 25

a. Siapkan alat-alat yang diperlukan hingga siap pakai (tajam dan tidak dalam kondisi rusak) dan bahan yang diperlukan. b. Ketam keempat sisi (muka I, II, III, dan IV) kayu hingga rata, halus, lurus, dan siku antara muka yang satu dengan lainnya. c. Buat alur kaca memakai ketam alur dengan tebal 4 mm dan dalamnya 1 cm. d. Potong kayu menjadi dua bagian yang sama panjang (satu bagian sebagai ambang atas dan yang lainnya sebagai tiang). e. Lukis bentuk sambungan sudut daun pintu kaca sesuai gambar kerja dengan cara : 1) Lukis bentuk pen dengan tebal 1/3 dari tebal kayu dan panjangnya selebar tiang dikurangi dalamnya alur kaca yaitu 1 cm. 2) Lukis kemiringan verstek pada ambang tersebut dengan sudut kemiringan 45 o. 3) Lukis lubang pada tiang dengan ukuran tebal lubang 1/3 dari lebar kayu. 4) Lukis kemiringan verstek pada tiang dengan kemiringan 45 o. 5) Beri tanda bagian-bagian kayu yang akan dihilangkan dengan jelas (misalnya dengan cara diarsir). f. Buat pen sesuai dengan gambar kerja dengan menggunakan gergaji potong, gergaji belah, dan pahat tusuk sampai hasilnya baik (rata, siku, dan tegak lurus). g. Buat lubang sambungan dengan menggunakan pahat lubang mengikuti garis kerja dengan kedalaman menembus lebar kayu. h. Buat verstekan pada ambang dan tiang sesuai dengan garis kerja. i. Cobalah distel konstruksi sambungan Rangka Daun Pintu Kaca dan Panil tersebut, perhatikan secara seksama bagian-bagian mana saja yang masih perlu dibenahi agar menjadi konstruksi sambungan yang siku, rata, dan rapat. j. Benahi kekurangan-kekurangan tersebut hingga sambungannya benar-benar siku, rata, dan rapat. 26

k. Ratakan bagian luar sambungan Rangka Daun Pintu Kaca dan Panil tersebut dengan cara diketam menggunakan ketam halus. l. Stel kembali ambang dengan tiang sambungan sehingga terbentuk konstruksi sambungan Rangka Daun Pintu Kaca dan Panil yang rata, siku, lurus, dan rapat. m. Periksakan hasil pekerjaan kepada instruktor. 4. Gambar Kerja 27

5. Evaluasi a. Ukuran = 20 %. b. Sambungan = 20 %. c. Kesikuan = 20 %. d. Kerapatan, kerapihan, dan kehalusan sambungan = 15 %. e. Lankah kerja = 10 %. f. Kecepatan (waktu) = 10 %. g. Keselamatan kerja = 10 %. Jumah = 100%. E. Sambungan Rangka Daun Pintu Panil 1. Bahan dan Alat c. Bahan : Papan ukuran 3/10 panjang 35 cm, Papan ram 3/20 panjang 25 cm, dan 2,5/20 cm panjang 15 cm. a. Alat : Meteran, siku, pensil, gergaji potong, gergaji belah, ketam, ketam sponing, perusut, pahat pelubang, pahat tusuk, klem, dan palu kayu. 2. Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K-3) a. Praktikan harus memakai pakaian kerja b. Letakkan alat-alat pada tempat yang aman. c. Gunakan alat-alat sesuai dengan fungsinya. d. Bekerjalah dengan hati-hati dan penuh perhatian. e. Ikuti petunjuk keselamatan kerja yang ada di bengkel. f. Selalu mengikuti petunjuk instruktor. 28

3. Langkah Kerja a. Siapkan alat-alat yang diperlukan hingga siap pakai (tajam dan tidak dalam kondisi rusak) dan bahan yang diperlukan. b. Ketam kedua papan pada keempat sisi (muka I, II, III, dan IV) hingga rata, halus, lurus, dan siku antara muka yang satu dengan lainnya. c. Buat alur panil memakai ketam alur dengan tebal 1 cm dan dalamnya 1 cm. d. Lukis bentuk sambungan sudut daun pintu panil sesuai gambar kerja dengan cara : 1) Lukis bentuk pen dengan tebal 1/3 dari tebal kayu dan panjangnya selebar tiang dikurangi dalamnya alur kaca yaitu 1 cm. 2) Lukis kemiringan verstek pada ambang bawah tersebut dengan sudut kemiringan 45 o. 3) Lukis lubang pada tiang dengan ukuran tebal lubang 1/3 dari lebar kayu. 4) Lukis kemiringan verstek pada tiang dengan kemiringan 45 o. 5) Beri tanda bagian-bagian kayu yang akan dihilangkan dengan jelas (misalnya dengan cara diarsir). f. Buat pen sesuai dengan gambar kerja dengan menggunakan gergaji potong, gergaji belah, dan pahat tusuk sampai hasilnya baik (rata, siku, dan tegak lurus). g. Buat lubang sambungan dengan menggunakan pahat lubang mengikuti garis kerja dengan kedalaman menembus lebar kayu. h. Buat verstekan pada ambang dan tiang sesuai dengan garis kerja. i. Cobalah distel konstruksi sambungan rangka daun pintu panil tersebut, perhatikan secara seksama bagian-bagian mana saja yang masih perlu dibenahi agar menjadi konstruksi sambungan yang siku, rata, dan rapat. j. Benahi semua kekurangan tersebut hingga sambungannya benar-benar siku, rata, dan rapat. 29

k. Ratakan bagian luar sambungan rangka daun pintu panil tersebut dengan cara diketam menggunakan ketam halus. l. Stel kembali ambang dengan tiang sambungan sehingga terbentuk konstruksi sambungan rangka daun pintu panil yang rata, siku, lurus, dan rapat. m. Periksakan hasil pekerjaan kepada instruktor. 4. Gambar Kerja 30

5. Evaluasi a. Ukuran = 20 %. b. Sambungan = 20 %. c. Kesikuan = 20 %. d. Kerapatan, kerapihan, dan kehalusan sambungan = 15 %. e. Lankah kerja = 10 %. f. Kecepatan (waktu) = 10 %. g. Keselamatan kerja = 10 %. Jumah = 100%. LEMBAR LATIHAN 1. Apa fungsi alur kapur dan kupingan pada sambungan kosen pintu dan jendela? 2. Pada sambungan kosen pintu, bila lebar kayu setelah diketam adalah 12 cm dan lebar sponing daun pintunya adalah 3,5 cm, berapakah tebal pen dan lubang untuk membuat masing-masing sambungan pada kosen pintu tersebut? 3. Untuk membuat kosen pintu tunggal, jenis sambungan apa yang sebaiknya dipilih? 4. Sebutkan dua komponen bangunan yang sebagian sambungannya menggunakan sambungan persilangan? 5. Apa akibatnya bila dalam membuat sambungan sudut daun pintu tidak diberi spat pen? 31