MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KOSTRUKSI BANGUNAN SUBSEKTOR KONSTRUKSI KAYU BANGUNAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KOSTRUKSI BANGUNAN SUBSEKTOR KONSTRUKSI KAYU BANGUNAN"

Transkripsi

1 MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KOSTRUKSI BANGUNAN SUBSEKTOR KONSTRUKSI KAYU BANGUNAN MEMBUAT KOMPONEN DAN DETAIL SAMBUNGAN MEBEL BENTUK SEDERHANA BUKU INFORMASI DEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI RI DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS BALAI BESAR PENGEMBANGAN LATIHAN KERJA LUAR NEGERI (BBPLKLN) CEVEST BEKASI Jl. Guntur Raya No.1 Bekasi 17144, Telepon: , Fax:

2 KATA PENGANTAR Dalam rangka mewujudkan pelatihan kerja yang efektif dan efesien dalam rangka meningkatkan kualitas dan produktivitas tenaga kerja diperlukan suatu sistem pelatihan yang sama. Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 31 tentang Sistem Pelatihan Kerja Nasional yang mengamanatkan bahwa pelatihan kerja berbasis kompetensi. Dalam rangka menerapkan pelatihan berbasis kompetensi tersebut diperlukan adanya standar kompetensi kerja sebagai acuan yang diuraikan lebih rinci ke dalam program, kurikulum dan silabus serta modul pelatihan. Untuk memenuhi salah satu komponen dalam proses pelatihan tersebut maka disusunlah modul pelatihan berbasis kompetensi. Modul pelatihan berbasis kompetensi terdiri dari 3 buku yaitu buku informasi, buku kerja dan buku penilaian. Ketiga buku tersebut merupakan satu kesatuan yang utuh, dimana buku yang satu dengan yang lainnya saling mengisi dan melengkapi, sehingga dapat digunakan untuk membantu pelatih dan peserta pelatihan untuk saling berinteraksi. Demikian modul pelatihan berbasis kompetensi dengan judul Membuat Komponen dan Detail Sambungan Mebel Bentuk Sederhana sektor Konstruksi Bangunan Subsektor Konstruksi Kayu Bangunan ini kami susun, semoga bermanfaat untuk menunjang proses pelaksanaan pelatihan di lembaga pelatihan kerja. Bekasi, KEPALA BALAI BESAR PENGEMBANGAN LATIHAN KERJA LUAR NEGERI CEVEST BEKASI Drs. Edy Dawud, M.Si. NIP Buku Informasi Versi: Halaman: 1 dari 36

3 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL (SKKNI) DAN SILABUS PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI (PBK) A. Standar Kompetensi Kerja Nasional (SKKNI) B. Unit Kompetensi Prasyarat C. Silabus Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK) BAB II URAIAN SINGKAT MATERI PELATIHAN A. Latar Belakang B. Tujuan C. Ruang Lingkup D. Pengertian-Pengertian BAB III MATERI PELATIHAN MEMBUAT KOMPONEN DAN DETAILSAMBUNGANMEBEL BENTUK SEDERHANA A. Diagram Alir Unit Kompetensi B. Penjelasan Modul Membuat Komponen dan detail sambungan mebel bentuk sederhana Membuat Komponen dan detail sambungan mebel bentuk sederhana BAB IV SUMBER-SUMBER YANG DIPERLUKAN UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI 34 A. Sumber-sumber Perpustakaan Daftar Pustaka Buku Referensi B. Daftar Peralatan/Mesin dan Bahan TIM PENYUSUN Buku Informasi Versi: Halaman: 2 dari 36

4 BAB I STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL (SKKNI) DAN SILABUS PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI (PBK) A. STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL (SKKNI) KODE UNIT JUDUL UNIT : KBS.MB : Membuat Komponen dan Detail Sambungan Mebel Bentuk Sederhana DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini berlaku untuk pekerjaan membuat komponen mebel bentuk sederhana dengan bentuk yang lurus dan bentuk sambungan yang sederhana pula Persyaratan pendahuluan: KYU.MBL.001 (1) A Melakukan Komunikasi Timbal Balik di Tempat Kerja KYU.MBL.002 (1) A Melaksanakan Persyaratan Kesehatan dan Keselamatan Kerja KYU.MBL.003 (1) A Melaksanakan Persyaratan Jaminan Kualitas KYU.MBL.101 (1) A Menggunakan Peralatan Tangan dan Peralatan Listrik KYU.MBL.102 (1) A Menggunakan Peralatan Mesin Tetap SUB KOMPETENSI 1. Melaksanakan pekerjaan persiapan membuat komponen mebel bentuk sederhana. KRITERIA UNJUK KERJA a. Persyaratan Jaminan Kualitas pada pelaksanaan pekerjaan dikenali dan ditaati. b. Persyaratan Kesehatan dan Keselamatan Kerja untuk pekerjaan pembuatan komponen dari kayu dikenali dan ditaati. c. Perlengkapan pribadi untuk keperluan perlindungan kerja dipilih, dikenakan dan digunakan dengan benar. d. Peralatan yang diperlukan sesuai dengan jenis pekerjaan dipilih, diperiksa dan diyakinkan aman dan siap dipakai. Adanya penyimpangan dilaporkan kepada atasan. e. Spesifikasi pekerjaan terkait dipahami. f. Jenis dan jumlah bahan diidentifikasi berdasarkan gambar kerja dan spesifikasi. 2. Menyiapkan bahan. a. Daftar potongan bahan dijadikan acuan. b. Bahan dipilih dengan arahan atasan. c. Bahan terpilih diangkat dan disimpan dekat tempat kerja. Buku Informasi Versi: Halaman: 3 dari 36

5 3. Memotong dan membentuk komponen. a. Bahan terpilih dipotong dengan ukuran yang sesuai dengan arahan atasan. b. Komponen dibentuk sesuai dengan kualitas yang disyaratkan. 4. Menghaluskan. a. Komponen dihaluskan hingga siap untuk keperluan perakitan. b. Hasil pekerjaan dicek untuk mendapatkan kerapihan dan kerapatan sambungan yang dipersyaratkan. 5. Membereskan pekerjaan. a. Bahan-bahan yang tidak digunakan lagi dibuang dengan cara dan pada tempat yang aman. b. Bahan yang masih dapat digunakan disimpan pada tempat yang telah disediakan. c. Peralatan dan perlengkapan dibersihkan, dirawat. Batasan Variabel 1. Batasan konteks: Standar kompetensi ini digunakan untuk membuat sambungan bentuk sederhana pada bangunan/konstruksi kayu. 2. Sumber informasi/dokumen dapat termasuk: a. Spesifikasi pabrik perkayuan b. SOP (Standard Operation Procedures) perusahaan c. Persyaratan di tempat kerja/industri d. Kebutuhan pelanggan 3. Pelaksanaan K 3 harus memenuhi: a. Undang-undang tentang K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) b. Ketentuan di bidang industri 4. Sumber-sumber dapat termasuk: Peralatan tangan/hand tools, peralatan bertenaga/power tools, perakitan, penyetelan, perkuatan sementara/klem. 5. Kegiatan: Kegiatan harus dilaksanakan dibawah kondisi kerja normal dan harus meliputi: penilaian kerapatan, kerataan dan kesikuan. 6. Persyaratan khusus: Operasonal peralatan tangan dan listrik serta mesin tetap. Buku Informasi Versi: Halaman: 4 dari 36

6 Panduan Penilaian 1. Konteks: a. Menunjukkan kesesuaian dengan Peraturan Kesehatan dan Keselamatan Kerja yang berlaku b. Memilih dan menggunakan peralatan dan perlengkapan kerja yang sesuai untuk menyelesaikan tugas-tugas c. Menunjukkan kesesuaian dengan prosedur pengelolaan kualitas dan proses dalam konteks pembuatan komponen sambungan bentuk sederhana d. Memperhatikan kesesuaian detail-detail konstruksi kayu dengan arahan dari atasan e. Mengidentifikasi kesalahan-kesalahan tipikal dan masalah-masalah yang terjadi serta tindakan yang harus dilakukan f. Melakukan komunikasi interaktif dengan pihak lain untuk mempastikan keamanan dan prosedur kerja yang efektif 2. Aspek-aspek penting: Kompetensi ditunjukkan dengan membuat komponen mebel dengan bentuk sederhana seperti memotong, membelah bentuk lurus, membuat lubang lurus, membuang bagian kayu untuk bentuk rata, mengetam permukaan, mengetam ketebalan. 3. Pengetahuan dasar: a. Persyaratan keselamatan kerja yang berkaitan dengan tempat, peralatan dan perlengkapan kerja b. Pengenalan bahan mebel dan jenis sambungannya c. Prosedur pengoperasian peralatan tangan, listrik dan perlengkapan kerja d. Prosedur pengoperasian peralatan mesin tetap sederhana e. Prosedur pengukuran dan pemeriksaan kedataran 4. Penilaian praktek: a. Observasi atas proses kerja/ proses aplikasi b. Observasi atas sikap kerja c. Observasi atas hasil kerja/ produk d. Observasi atas waktu penyelesaian pekerjaan 5. Unjuk Kerja dari ketrampilan yang diperlukan: a. Melaksanakan tugas rutin dengan prosedur yang ditetapkan dimana kemajuan ketrampilan seseorang di awasi secara berkala oleh pengawas. Buku Informasi Versi: Halaman: 5 dari 36

7 b. Melaksanakan tugas yang lebih luas dan sulit dengan peningkatan kemandirian dan tanggung jawab individu. Hasil pekerjaan diperiksa oleh pengawas. c. Melaksanakan kegiatan yang kompleks dan tidak rutin; menjadi mandiri dan bertanggung jawab untuk pekerjaan yang lainnya. Kompetensi Kunci No Kompetensi Kunci Dalam Unit ini Tingkat 1 Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa informasi 1 2 Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi - 3 Merencanakan dan mengorganisir aktivitas-aktivitas 2 4 Bekerja dengan orang lain dan kelompok - 5 Menggunakan ide-ide dan tehnik matematika 1 6 Memecahkan masalah 1 7 Menggunakan teknologi 2 B. UNIT KOMPETENSI PRASYARAT Sebelum mengikuti pelatihan unit kompetensi Membuat Sambungan Kayu ini peserta harus sudah kompeten untuk unit kompetensi sebagai berikut: KYU.MBL.001 (1) A :Melakukan Komunikasi Timbal Balik di Tempat Kerja KYU.MBL.002 (1) A :Melaksanakan Persyaratan Kesehatan dan Keselamatan Kerja KYU.MBL.003 (1) A :Melaksanakan Persyaratan Jaminan Kualitas KYU.MBL.101 (1) A :Menggunakan Peralatan Tangan dan Peralatan Listrik KYU.MBL.102 (1) A :Menggunakan Peralatan Mesin Tetap Buku Informasi Versi: Halaman: 6 dari 36

8 C. SILABUS PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI (PBK) Judul Unit Kompetensi Kode Unit Kompetensi Deskripsi Unit Kompetensi : Membuat Komponen dan Detail Sambungan Mebel Bentuk Sederhana : : Unit kompetensi ini berlaku untuk pekerjaan membuat komponen mebel bentuk sederhana dengan bentuk yang lurus dan bentuk sambungan yang sederhana pula Perkiraan Waktu Pelatihan : Menit Tabel Silabus Unit Kompetensi : Elemen Kompetensi 1. Melaksanakan pekerjaan persiapan membuat komponen mebel bentuk sederhana. Kriteria Unjuk Kerja a. Persyaratan Jaminan Kualitas pada pelaksanaan pekerjaan dikenali dan ditaati. Indikator Unjuk Kerja Dapat memahami dan mengerti tentang kualitas benda kerja Mampu menerapkam Quality Control Harus memenuhi jaminan kualitas pada pelaksanaan pekerjaan Perkiraan Materi Pelatihan Waktu Pelatihan Pengetahuan Ketrampilan Sikap Pengetahuan Ketera m-pilan Mampu menerapkan 8 80 Quality Control Memahami dan mengerti Tentang kualitas benda kerja Mengenakan pakaian kerja dan perlengkapan K3 sesuai dengan jenis pekerjaan. b. Persyaratan Kesehatan dan Keselamatan Kerja untuk pekerjaan pembuatan komponen dari kayu dikenali dan ditaati. Dapat memahami dan mengerti K3 Mampu bekerja secara aman Harus rutin memeriksa kondisi peralatan sebelum digunakan. Memahami dan mengerti K3 Mampu bekerja secara aman Memeriksa kondisi peralatan sebelum digunakan. Buku Informasi Versi: Halaman: 7 dari 36

9 c. Perlengkapan pribadi untuk keperluan perlindungan kerja dipilih, dikenakan dan digunakan dengan benar. Memahami SOP baik ling Kungan maupun alat Mampu menggunakan, merawat peralatan dan perlengka pan kerja Harus menggunakan perlengkapan pribadi untuk keperluan perlindungan kerja Memahami SOP baik lingkungan maupun alat Memahami dan mampu Menggunakan peralatan Keselamatan kerja Mampu menggunakan, merawat peralatan dan perlengka pan kerja Mentaati penggunaan perlengkapan pribadi untuk keperluan perlindungan kerja d. Peralatan yang diperlukan sesuai dengan jenis pekerjaan dipilih, diperiksa dan diyakinkan aman dan siap dipakai. Adanya penyimpangan dilaporkan kepada atasan. Memahami spesifikasi Mesin penunjang pekerjaan dan memahami proses. Mampu dan mengerti jenis alat penunjang pekerjaan Adanya penyimpangan penggunaan alat, do laporkan pada atasan Memahami spesifikasi Mesin penunjang pekerjaan dan memahami proses. Mampu dan mengerti jenis alat penunjang pekerjaan Adanya penyimpangan penggunaan alat, do laporkan pada atasan e. Spesifikasi pekerjaan terkait dipahami. Memahami spesifikasi pekerjaan terkait Mampu mengerjakan secara spesifikasi Hati-hati dalam memahami spesifikasi pekerjaan terkait Memahami spesifikasi pekerjaan terkait Mampu mengerjakan secara spesifikasi Hati-hati dalam memahami spesifikasi pekerjaan terkait f. Jenis dan jumlah bahan diidentifikasi Memahami identifikasi kebutuhan bahan Memahami identifikasi kebutuhan bahan Mampu mengindentifikasi Menggunakan bahan sesuai Buku Informasi Versi: Halaman: 8 dari 36

10 berdasarkan gambar kerja dan spesifikasi. berdasarkan gambar kerja dan spesifikasi Mampu mengindentifikasi jumlah bahan dari gambar kerja yang ada Menggunakan bahan sesuai dengan kebutuhan yang ada berdasarkan gambar kerja dan spesifikasi jumlah bahan dari gambar kerja yang ada dengan kebutuhan yang ada 2. Menyiapkan bahan. a. Daftar potongan bahan dijadikan acuan. Mengerti tahapan menyiapkan dan menangani bahan Mampu membaca gambar Menyiapkan bahan sesuai dengan arahan atasan. Mengerti tahapan enyiapkan dan menangani bahan Mampu membaca gambar Menyiapkan bahan sesuai dengan arahan atasan. b. Bahan dipilih dengan arahan atasan. c. Bahan terpilih diangkat dan disimpan dekat tempat kerja. Menguasai teknik komunikasi efektif baik sikap, cara dan alat. Mampu berkomunikasi secara efektif Memeriksa kualitas bahan dan melaporkannya kepada atasan jika terdapat cacat pada bahan. Memahami proses pemilihan bahan serta penyimpanannya pada area kerja Mampu memilih dan Menguasai teknik komunikasi efektif baik sikap, cara dan alat. Memahami proses pemilihan bahan serta penyimpanannya pada area kerja Mampu berkomunikasi secara efektif Mampu memilih dan meyimpan bahan bahan yang digunakan pada area kerja Memeriksa kualitas bahan dan melaporkanny a kepada atasan jika terdapat cacat pada bahan. Dengan benar memilih dan menyimpan bahan pada tempatnya Buku Informasi Versi: Halaman: 9 dari 36

11 meyimpan bahan bahan yang digunakan pada area kerja Dengan benar memilih dan menyimpan bahan pada tempatnya Mampu memilih bahan yang sesuai dan mendukung pekerjaan 2. Memotong dan membentuk komponen. a. Bahan terpilih dipotong dengan ukuran yang sesuai dengan arahan atasan. Bekerja dengan ketelitian dan ketepatan ukuran Mampu melakukan pengukuran dan pemeriksaan kedataran Mampu menyiapkan dan melakukan potongan bahan Mengutamakan keselamatan kerja. Bekerja dengan ketelitian dan ketepatan ukuran Memahami dan menginterprestasikan gambar dan spesifikasi serta membuat daftar komponen Melakukan pengukuran dan pemeriksaan kedataran Mampu menyiapkan dan melakukan potongan bahan Mengutamaka n keselamatan kerja. Prosedural Bekerja dengan ketelitian. b. Komponen dibentuk sesuai dengan kualitas yang disyaratkan atasan. Memahami dan menginterprestasikan gambar dan spesifikasi serta membuat daftar komponen Mampu membentuk komponen sesuai dengan kualitas yang disyaratkan Efisien dan hasil yang op timal pada setiap peker jaan Memahami dan menginterprestasikan gambar dan spesifikasi serta membuat daftar komponen Mampu membentuk komponen sesuai dengan kualitas yang disyaratkan Efisien dan hasil yang op timal pada setiap peker jaan 3. Menghaluskan. a. Komponen Menguasai jenis Menguasai jenis amplas Mengerti dan Mengutamaka Buku Informasi Versi: Halaman: 10 dari 36

12 dihaluskan hingga siap untuk keperluan perakitan. amplas dan kegunaan nya Mengerti dan memahami kriteria dan spesifikasi tentang kerataan dan kehalusan permukaan Mengutamakan keselamatan kerja. dan kegunaan nya Menguasai teknik peng ampelasan yang baik memahami criteria dan spesifikasi tentang kerataan dan kehalusan permukaan n keselamatan kerja. b. Hasil pekerjaan dicek untuk mendapatkan kerapihan dan kerapatan sambungan yang dipersyaratkan. Menguasai teknik sambungan Mampu menilai hasil pekerjaan serta syarat-syarat sambungan Mengutamakan kerapian hasil pekerjaan Prosedural Menguasai teknik sambungan Mampu menilai hasil pekerjaan serta syarat-syarat sambungan Mengutamaka n kerapian hasil pekerjaan Prosedural 4. Membereskan pekerjaan. a. Bahan-bahan yang tidak digunakan lagi dibuang dengan cara dan pada tempat yang aman. Memahami prosedur penanganan bahan sisa. Mampu menyisihkan bahan yang tidak dapat digunakan dibuang pada tempatnya. Peduli lingkungan. Memahami prosedur penanganan bahan sisa. Mampu menyisihkan bahan yang tidak dapat digunakan dibuang pada tempatnya. Peduli lingkungan. b. Bahan yang masih dapat digunakan disimpan pada tempat yang telah Memahami prosedur pemeliharaan dan penyimpanan peralatan. Memahami prosedur pemeliharaan dan penyimpanan peralatan. Mampu mengumpilkan bahan sisa yang masih dapat digunakan dan menyimpan pada Memeriksa kelengkapan peralatan dan mengembalika Buku Informasi Versi: Halaman: 11 dari 36

13 disediakan. Mampu mengumpilkan bahan sisa yang masih dapat digunakan dan menyimpan pada tempatnya. Memeriksa kelengkapan peralatan dan mengembalikannya tempat semula. tempatnya. nnya tempat semula. c. Peralatan dan perlengkapan dibersihkan, dirawat dan disimpan pada tempatnya Mengetahui teknik membersihkan, merawat dan menyimpan peralatan Mampu merawat, membersihkan dan menyimpan peralatan dari sisa-sisa bahan. Keasadaran dalam membersihkan, maerawat dan menyimpan dengan benar tepat Mengetahui teknik membersihkan, merawat dan menyimpan peralatan Mampu merawat, membersihkan dan menyimpan peralatan dari sisa-sisa bahan. Keasadaran dalam membersihkan, maerawat dan menyimpan dengan benar tepat Buku Informasi Versi: Halaman: 12 dari 36

14 Materil Pelatihan Berbasis Kompetensi BAB II URAIAN SINGKAT MATERI PELATIHAN A. LATAR BELAKANG Dalam pekerjaan pembuatan konstruksi kayu, banyak ditemui macam-macam jenis sambungan. Hal ini karena kebutuhan sambungan pada bagian-bagian tertentu, maupun karena keterbatasan bahan yang tersedia. Untuk dapat mempelajari membuat sambungan kayu, tentunya perlu dipahami mengenai prinsip dasar pada sambungan. Prinsip kesikuan, kerataan dan kerapatan merupakan faktor utama yang harus diperhatikan dalam membuat sambungan. Atas dasar-dasar itulah Modul Membuat Komponen dan Detail Sambungan Mebel Bentuk Sederhana ini disusun. Pada Buku Informasi ini akan dipaparkan tentang Pengetahuan dimana berisi Informasi tentang jenis-jenis sambungan termasuk juga dengan potongan-potongan dari bentuk sambungan. Dengan disusunnya Modul Membuat Komponen dan Detail Sambungan Mebel Bentuk Sederhana ini diharapkan akan dapat membantu Pelatih dalam menjelaskan tentang Membuat Komponen dan Detail Sambungan Mebel Bentuk Sederhana itu sendiri dan juga dapat membantu siswa dalam memahami dan belajar tentang Membuat Komponen dan Detail Sambungan Mebel Bentuk Sederhana. B. TUJUAN Modul Membuat Komponen dan Detail Sambungan Mebel Bentuk Sederhana ini bertujuan agar siswa mampu untuk melakukan proses menyambungan antar kayu dengan berbagai jenis sambungan yang di sesuaikan dengan konstruksi dari bangunan/komponen kayu itu sendiri. C. RUANG LINGKUP Ruang lingkup dari Modul Membuat Komponen dan Detail Sambungan Mebel Bentuk Sederhana ini terdiri dari: kegunaan-kegunaan dari sambungan serta jenis dan macam sambungan pada konstruksi kayu D. PENGERTIAN-PENGERTIAN 1. Pen adalah kupasan kayu yang lebih kecil yang sudah di kupas berbentuk empat persegi dan berfungsi untuk komponen pasangan dari sambungan atau lubang pen/purus 2. Purus adalah coakan kayu berbentuk segi empat yang besar dan ukurannya disesuaikan dengan pen pasangannya 3. Dowel adalah bambu yang di bentuk bulat seperti paku yang berfungsi sebagai sebagai pengunci pada sambungan Buku Informasi Versi: Halaman: 13 dari 36

15 Materil Pelatihan Berbasis Kompetensi 4. Alur coakan pada kayu yang memanjang searah atau sepanjang kayu yang berfungsi sebagai tempat dari pen pada sambungan 5. Klem adalah alat bantu pada penyambungan yang berupa besi berfungsi sebagai perkuatan sementara 6. SOP adalah standar operasi dan pelaksanaan yang antara lain berisi petunjuk bagaimana cara operasional menurut standar yang berlaku Buku Informasi Versi: Halaman: 14 dari 36

16 Materil Pelatihan Berbasis Kompetensi BAB III MATERI PELATIHAN MEMBUAT KOMPONEN DAN DETAIL SAMBUNGAN MEBEL BENTUK SEDERHANA A. DIAGRAM ALIR UNIT KOMPETENSI MULAI Melaksanakan pekerjaan persiapan membuat komponen Menyiapkan bahan. Memotong dan membentuk komponen. Menghaluskan komponen sambungan. Membereskan pekerjaan. Buku Informasi Versi: Halaman: 15 dari 36

17 Materil Pelatihan Berbasis Kompetensi B. PENJELASAN MODUL MEMBUAT KOMPONEN DAN DETAIL SAMBUNGAN MEBEL BENTUK SEDERHANA 1. Membuat Komponen dan Detail Sambungan Mebel Bentuk Sederhana a. Pengetahuan Melaksanakan Pekerjaan Persiapan Membuat Sambungan Kayu Persyaratan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Dikenali Dan Ditaati. Persiapan pekerjaan membuat sambungan kayu dimulai dengan persiapan keselamatan dan kesehatan kerja, baik prosedur pelaksanaan maupun persiapan kelengkapan perlindungan kerja, adapun kelengkapannya adalah sebagai berikut : Baju Kerja Sarung Tangan Masker Kacamata Tutup telinga Persiapan Peralatan Yang Diperlukan Sesuai Dengan Jenis Pekerjaan Dipilih Salah satu awal dari pekerjaan membuat sambungan kayu ini adalah mempersiapkan jenis sambungan yang dituangkan dalam gambar kerja dan spesifikasi pekerjaan. Dari gambar kerja bisa diketahui ukuran benda kerja yang akan dikerjakan, sehingga bisa diperkirakan penggunaan bahan. Selain itu disiapkan juga peralatan-peralatan yang dibutuhkan untuk membuat sambungan kayu meliputi : Gergaji pemotong Gergaji pembelah Gergaji punggung Ketam perata Ketam penebal Pahat lubang Pahat tusuk Palu kayu Pensil Mistar Palu Besi Siku-siku Perusut Palu Besi Alat ukur/meteran Bor listrik Spesifikasi Pekerjaan Pembuatan Sambungan Kayu Dipahami Bentuk dan jenis sambungan kayu, ukuran dan tahapan pembuatan sambungan kayu dipahami dengan benar agar proses akhirnya sesuai dengan gambar kerja yang telah dibuat. Penggunaan bahan juga dapat sesuai dan seefisien mungkin. Kesalahan pemotongan bahan juga dapat diminimalisir. Jenis Dan Jumlah Bahan Diidentifikasi Berdasarkan Gambar Kerja Dan Spesifikasi Jenis dan jumlah bahan diidentifikasi dengan mempertimbangkan jumlah komponen yang akan dibuat, alat kerja dan kerumitan bentuk sambungan. Komponen-komponen yang akan dibuat harus sesuai dengan gambar kerja. Buku Informasi Versi: Halaman: 16 dari 36

18 Materil Pelatihan Berbasis Kompetensi Sistem Konstruksi Sambungan kayu Diidentifikasi Sistem sambungan direncanakan dengan memenuhi syarat kekokohan struktur keseluruhan. Hal ini dimaksudkan untuk memperjelas bentuk-bentuk komponen sekaligus mengidentifikasi sistem konstruksinya. Konstruksi sambungan kayu dapat dibedakan atas bentuk, kegunaan serta jenis sambungan, yang terdiri dari : 1). Sambungan Memanjang Sambungan memanjang merupakan jenis sambungan pada konstruksi kayu yang digunakan untuk menyambung panjang dari dua atau lebih kayu yang akan digunakan. Sambungan memanjang dapat diklasifikasikan menjadi 5 tipe sambungan. Sambungan bibir lurus Sambungan ini dapat digunakan bila sepanjang balok dipikul secara merata dan tidak menerima gaya tarik maupun momen lentur, misalnya untuk balok tembok. Pada samhungan ini masing-masing ujung balok ditakik setengah tebal kayu (1/2 t), sedangkan panjang sambungannya diambil 2 2½ t. Bidang takikan (coakan) yang mendatar dinamakan bibir, bidang yang tegak dinamakan dada. Adapun macamnya dibedakan dada tegak, dada miring dan nudul ikan, bagian yang berada di bawah dinamakan pemikul dan bagian yang berada diatas dinamakan penutup. Kedua ujung balok yang telah ditakik dipasang setangkup. Gb.1 Sambungan bibir lurus dan tegak Buku Informasi Versi: Halaman: 17 dari 36

19 Materil Pelatihan Berbasis Kompetensi Gb.2 Sambungan bibir lurus dan miring Gb.3 Sambungan bibir lurus dada mulut ikan Sambungan Bibir Lurus Berkait Sambungan bibir lurus berkait digunakan jika suatu balok akan menerima gaya tarik yang arahnya saling berlawaan dan gaya tarik ini diterima oleh bidang yang tegak. Adapun besarnya gaya tarik dan gaya geser ini dapat dihitung dengan rumus : Kedua ujung balok yang akan disambung, ditakik sepanjang 2½ - 3 t. Setengah panjang bibir ini ditakik sedalam 2/5 dan 3/5 t. Selisih tinggi ini mendapatkan tinggi kait yaitu sebesar 1/5 t yang dinamakan kail. Buku Informasi Versi: Halaman: 18 dari 36

20 Materil Pelatihan Berbasis Kompetensi Gb.4 Sambungan bibir lurus berkait Sambungan bibir miring (dada tegak) Sambungan ini digunakan apabila balok berada pada diatas dua tumpuan atau lebih seperti pada balok gording yang ditumpu/ditahan oleh balok kaki sambungan kayu. Karena balok hanya ditumpu ditempat tertentu, maka kemungkinan akan melentur, khususnya pada bagian sambungan. Untuk dapat menahan lenturan bibir sambungan dibuat berangsur miring dengan posisi balok berdiri. Gb.5 Sambungan bibir miring Sambungan bibir miring (dada serong) Sambungan ini digunakan jika balok menerima gaya ungkit yang arahnya ke atas dan diharapkan pada sambungan ini tidak menerima gaya tarik. Buku Informasi Versi: Halaman: 19 dari 36

21 Materil Pelatihan Berbasis Kompetensi Gb.6 Sambungan bibir miring dada serong Sambungan bibir miring berkait Sambungan in. digunakan untuk balok (gording) yang akan menerima gaya lentur maupun gaya tarik. Pada kedua ujung balok yang akan disambung masing-masing ditakik 1/8-1/6 t. Panjang bibir datar arah datar 2½ - 3 t. Dan ditengah-tengah panjang bibir ditakik, sehingga membentuk kait. Gb.7 Sambungan bibir miring berkait 2). Sambungan Tiang Sambungan tiang digunakan pada penyambungan tiang kayu. Sambungan tiang dapat diklasifikasikan menjadi 2 tipe sambungan. Buku Informasi Versi: Halaman: 20 dari 36

22 Materil Pelatihan Berbasis Kompetensi Sambungan tiang pen lurus Pada kedua ujung tiang yang akan disambung, masing-masing dibuat pen dan lobang (alur panjang). Tebal pen sama dengan lebar logam yaitu 1/3 t, panjang pen sama dengan panjang alur yaitu 2-3 t. Sambungan tiang pen miring Gb.8 Sambungan tiang pen lurus Bentuk pen dalam sambungan ini dibuat serong/miring menyerupai trapesium, agar lebih kuat menahan bahaya tekuk. Lebar ujung pen dan lebar kedua dada masing-masing 1/5 t, panjang sambungan 1 = 2-3 t. Gb.9 Sambungan tiang pen miring 3). Sambungan Sudut Panel Sambungan ini digunakan untuk pembuatan kotak, pigura, furniture atau konstruksi lainnya. Jenis sambungan sudut panel dapat dibedakan menjadi 6 tipe, yaitu : Buku Informasi Versi: Halaman: 21 dari 36

23 Materil Pelatihan Berbasis Kompetensi Sambungan dengan paku Dalam pembuatan sambungan sudut panel ini, kepala paku dibenamkan sehingga lubang paku dapat ditutup. Jarak antara paku adalah 15 s/d 20 cm. Panjang paku yang masuk kebagian papan yang kedua kurang lebih 2/3 tebal papan. Gb.10 Sambungan sudut panel dengan paku Sambungan dengan sponing lidah Bila pada salah satu sisinya tidak diinginkan kepala kayu terlihat, maka pada sambungan ini bisa dipakai sponing lidah. Tebal bagian penutupnya 1/4 tebal papan. Gb.11 Sambungan sudut panel dengan sponing lidah Sambungan alur dan lidah Sambungan ini terdiri dari sepotong kayu yang ujungnya diberi bentuk lidah dan beradu dalam alur yang dibuat di sisi kayu kedua. Ketentuan panjang lidah 4/10 tebal papan samping, tebal lidah 1/3-1/4 tebal papan atas. Tebal pen/lidah jangan lebih dari 1/3 bagian untuk menghindarkan lepasnya bagian penahan. Buku Informasi Versi: Halaman: 22 dari 36

24 Materil Pelatihan Berbasis Kompetensi Gb.12 Sambungan sudut panel alur dan lidah Sambungan Miring / Verstek Hubungan sudut panel ini terdiri dari tiga macam, diantaranya sudut sponing dengan alur dan dada miring, sudut dada nnring dengan kayu isian dan Dada miring dengan pen bulat/dowel. Dimana kemiringan dada sambungan ini. 45 Sedangankan ketebalan pen dapat dibuat..1/2 atau 1/3 lebal papan. Sementara panjang pen selebar papan. Buku Informasi Versi: Halaman: 23 dari 36

25 Materil Pelatihan Berbasis Kompetensi Sambungan gigi terbuka Gb.13 Sambungan sudut miring / vertek Pembuatan sambungan gigi terbuka adalah suatu metoda untuk menggabungkan dua potong kayu dengan jalan memahat gigi-gigi tegak pada kayu pertama yang pas dalam coakan-coakan pada kayu kedua. Rumus pembuatan sambungan ini adalah tebal gigi ½ sampai 1/3 tinggi gigi atau tebal papan. Buku Informasi Versi: Halaman: 24 dari 36

26 Materil Pelatihan Berbasis Kompetensi Sambungan ekor burung Gb.14 Sambungan sudut gigi terbuka Sambungan sudut ini sering dipakai karena dapat menambah kekuatan dan kerapihan dalam konstruksi meubel. Kekuatan dari sambungan terletak dibagian bentuk ekor burungnya, dimana sambungan ini hanya dapat dilepas atau dipasang dari satu arah. Sebagai penguat dapat ditambahkan lem kayu pada bagian sambungan dan dipress. Ukuran lebar pen biasanya dibuat 3/4 dari tebal kayu dan jarak pen satu kepada yang lainnya tidak lebih dari 3 kali tebal kayu. Perbandingan kemiringan sisi ekor burung dapat dibuat : Lebarkayu Tebalkayu = 120 = = 7 20 Jika menghasilkan angka koma maka angka tersebut dapat dibulatkan ke atas atau ke bawah. Kemiringan ekor burung didapat 1 : 7. Buku Informasi Versi: Halaman: 25 dari 36

27 Materil Pelatihan Berbasis Kompetensi Gb.15 Sambungan sudut ekor burung terbuka Gb.16 Sambungan sudut ekor burung tertutup 4). Sambungan Pertemuan Panel Sambungan pertemuan panel adalah jenis sambungan pertemuan pada panel atau papan, biasanya digunakan pada papan pembatas lemari dan kotak peti. Sambungan pertemuan panel terdiri dari 4 tipe, yaitu : Buku Informasi Versi: Halaman: 26 dari 36

28 Materil Pelatihan Berbasis Kompetensi Sambungan alur langsung Sambungan ini digunakan untuk menerapkan papan-papan rak pada lemari buku serta dalam konstruksi peti.. Gb.17 Sambungan pertemuan panel alur langsung Sambungan ekor burung Jenis sambungan ini digunakan untuk konstruksi-konstruksi peti, kabinet, dan untuk panel-panel belakang sebuah laci. Gb.18 Sambungan ekor burung setengah Gb.19 Sambungan ekor burung penuh Buku Informasi Versi: Halaman: 27 dari 36

29 Materil Pelatihan Berbasis Kompetensi Sambungan alur langsung buntu Sambungan pertemuan ini bisa berbentuk alur biasa atau alur ekor burung. Jenis keuntungan sambungan ini adalah karena ia tidak menampakkan suatu garis terputus dilihat dari depan. Penggunaannya adalah sama dengan sambungan alur langsung. Gb.20 Sambungan pertemuan panel alur langsung buntu Sambungan pertemuan panel dengan dowel Sambungan ini dapat digunakan sebagai alternatif bagi sambungan-hubung pen dan lidah dalam membuat semua tipe rangka, konstruksi untuk kursi dan bangku kecil. Panjang dowel pada satu sisi yang masuk 3-4 diameter dowel. Jarak dowel ke tepi kayu minimal 10 mm. Adapun besar dowel yang dipakai adalah 1/3-3/5 tebal kayu. Gb.21 Sambungan pertemuan panel dengan dowel Buku Informasi Versi: Halaman: 28 dari 36

30 Materil Pelatihan Berbasis Kompetensi 5). Sambungan Sudut Rangka Sambungan sudut rangka biasanya mengunakan sambungan pen lubang. Sambungan ini digunakan untuk menghubungkan ambang atas daun pintu kepada tiang-tiangnya. Ketebalan pen dibuat 1/3 tebal kayu, panjang dan lebar pen dibuat selebar kayu. Gb.22 Sambungan sudut rangka pen dan lubang 6). Sambungan Pertemuan Rangka Sambungan pertemuan rangka terdiri atas 3 macam jenis sambungan yang terdiri dari : Sambungan parohan Hubungan parohan pertemuan rangka ini digunakan apabila akan membuat kerangka ringan misalnya untuk rangka daun pintu sederhana dan sebagainya.pada sambungan ini setengah tebal kayu dari kedua potong kayu tersebut dibuang. Gb.23 Sambungan pertemuan rangka parohan Buku Informasi Versi: Halaman: 29 dari 36

31 Materil Pelatihan Berbasis Kompetensi Sambungan pen dan lubang Sambungan ini digunakan untuk menghubungkan ambang-tengah daun pintu kepada tiang-tiangnya, digunakan pula apabila membuat lemari kabinet yang bagian dudukannya dibuat secara terpisah. Ketebalan pen dibuat 1/3 tebal kayu, panjang dan lebar pen dibuat selebar kayu. Gb.24 Sambungan pertemuan rangka pen dan lubarig Sambungan Kekang Tembus Sambungan kerangka dengan kekang tembus ini merupakan jenis sambungan yang lebih kokoh dibanding sambungan-sambungan parohan. Sambungan ini digunakan sebagai pengganti sambungan pen dan lubang serta diperuntukan membuat kerangka-kerangka ringan. Gb.25 Sambungan pertemuan rangka kekang tembus : b. Ketrampilan Gambar Sambungan Dibuat Pada Obyek Kayu Bentuk pola dan jenis sambungan dilukiskan pada bidang kayu secara detail dan jelas, agar dalam pelaksanaan pekerjaan pemotongan bentuk sambungan tidak mengalami kesalahan. Tahapan dalam menggambar pola sambungan pada obyek kayu adalah : 1. Buat pola sambungan sesuai ukuran yang akan dibuat dengan pensil 2. Pastikan garis Bantu yang dibuat benar-benar lurus dan siku terhadap permukaan kayu Buku Informasi Versi: Halaman: 30 dari 36

32 Materil Pelatihan Berbasis Kompetensi 3. Buatlah tanda paring pada kayu, beri tanda bagian-bagian yang akan dipotong, hal ini dimaksudkan agar meminimalisir kesalahan dalam pemotongan kayu. Proses dan Langkah Kerja Pembuatan Sambungan Kayu dipahami Tahapan dalam pembuatan sambungan hendakhnya dipahami dengan benar, hal ini untuk menghasilkan kerapatan hasil sambungan dan menghindari kesalahan pembuatan sambungan. Kesalahan-kesalahan tersebut akan mengakibatkan longgar dan tidak sikunya hasil penyambungan. Proses Pembuatan Sambungan Setelah proses diatas dilaksanakan, maka dilanjutkan pada proses pelaksanaan pembuatan sambungan kayu. Untuk langkah-langkah berikut hanya berupa langkah secara umum. Karena tiap-tiap jenis sambungan mempunyai urutan langkah yang berbeda-beda. Langkah-langkah pengerjaan sambungan kayu adalah sebagai berikut : 1. Mempelajari modul dengan gambarnya dengan cermat 2. Memakai pakaian kerja untuk keamanaan dan kesehatan 3. Membuat daftar kebutuhan alat-alat yang mendukung pekerjaan pembuatan sambungan kayu 4. Membuat daftar kebutuhan bahan 5. Menyiapkan alat-alat sesuai kebutuhan 6. Menyiapkan bahan sesuai kebutuhan 7. Mengetam bidang-bidang yang perlu diketam hingga rata, lurus dan siku 8. Melukis benda kerja/menggambar benda kerja dalam ukuran umum/besar 9. Memotong kayu disesuaikan dengan dimensi sambungan 10. Melukis benda kerja/menggambar benda kerja sesuai dengan pola sambungan 11. Memberi tanda paring 12. Memerusut bidang-bidang yang perlu 13. Membuat komponen sambungan yang berbentuk takikan dengan menggunakan gergaji potong/gergaji punggung untuk memotong takikan yang lebih akurat 14. Memotong-motong/mencacah bagian yang akan dibuang untuk membentuk takikan dengan gergaji potong/punggung 15. Memahat kayu yang akan dibuang dengan pahat lubang 16. Membersihkan/menyempurnakan takikan menggunakan pahat tusuk 17. Mencoba merangkai sambungan, melepas dan membenahi yang kurang 18. Merangkai sambungan dengan hasil rata, lurus dan presisi Periksa Kerapihan Dan Kesikuan Komponen Sambungan Kayu Periksa kerapihan, kesikuan, kerataan dan kerapatan dari komponen sambungan kayu yang telah dibuat, terutama kesikuan karena kesikuan adalah faktor utama dalam pembuatan sambungan kayu. Sambungan kayu yang tidak siku akan berakibat bentuk yang tidak presisi. Buku Informasi Versi: Halaman: 31 dari 36

33 Materil Pelatihan Berbasis Kompetensi Membereskan Pekerjaan Bahan-bahan Yang Tidak Digunakan Lagi Dibuang Dengan Cara Dan Pada Tempat Yang Aman Letakkan komponen sambungan kayu yang telah dibuat ditempat yang telah ditentukan, bersihkan sisa-sisa potongan kayu, bersihkan pula alat yang telah digunakan, simpan pada tempatnya. Bersihkan workshop dari debu agar tidak mengganggu pernapasan dan proses kerja selanjutnya. Bahan Yang Masih Dapat Digunakan Disimpan Pada Tempat Yang Telah Disediakan Kumpulkan sisa potongan kayu yang sekiranya masih dapat digunakan untuk pekerjaan lain, efisiensi bahan kiranya perlu dilakukan mengingat kelangkaan dan mahalnya harga kayu saat ini. Setelah dikumpulkan, simpanlah sisa bahan pada tempat yang aman. Peralatan dan Perlengkapan Dibersihkan, Dirawat dan Disimpan Pada Tempatnya Semua peralatan dan perlengkapan yang telah selesai digunakan dibersihkan dari kotoran agar dapat digunakan kembali. Setelah itu peralatan dan perlengkapan disimpan pada tempatnya agar tidak mengganggu aktifitas yang lain. c. Standar Operasional Prosedur (SOP) Persiapan menggunakan kelengkapan-kelengkapan K3. membaca perintah kerja lalu mempersiapkan kelengkapan-kelengkapan apa saja yang di butuhkan dalam proses pembuatan sambungan termasuk juga bahan-bahan yang akan digunakan. Lakasnakan instruksi kerja sesuai dengan aturan yang ada, sehingga instruksi-instruksi kerja dapat dijalankan dengan baik. Pergunakan peralatan-peralatan sesuai dengan prosedur yang berlaku. Cek kembali hasil kerjaan apakah sesuai dengan instruksi kerja atau tidak. Lakukan perbaikan jika hasik krja belum memadai. Lakukan pembersihan area dan perlatan yang terpakai sesuai dengan prosedur yang berlaku d. Sikap Kerja Pembuatan komponenen dan detail sambungan mebel bentuk sederhana memerlukan beberapa langkah penanganan / tindakan pencegahan yang harus diperhatikan. Bersikap hati-hati, cermat, teliti dan mematuhi peraturan yang ada Buku Informasi Versi: Halaman: 32 dari 36

34 Materil Pelatihan Berbasis Kompetensi merupakan tindakan pencegahan untuk meyakinkan bahwa tidak ada masalah dalam proses pekerjaan maupun setelah benda kerja sudah jadi (terjadinya patah/lepasnya sambungan-sambungan kayu tersebut) Buku Informasi Versi: Halaman: 33 dari 36

35 Materil Pelatihan Berbasis Kompetensi BAB IV SUMBER-SUMBER LAIN YANG DIPERLUKAN UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI A. SUMBER-SUMBER PERPUSTAKAAN 1. Daftar Pustaka 1. Departemen Pendidikan Nasional, Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan, Kurikulum Edisi 1999, Jakarta. 2. Dalik SA. Oja Sutiarno Petunjuk Pengerjaan Kayu 1, Proyek Pengadaan Buku, Dapdikbud, Dikmenjur. 3. Benny Puspantoro, Ign, 1995, Konstruksi Bangunan Gedung Sambungan Kayu Pintu dan Jendela, Andi Offset Yogyakarta. 4. Soegihardjo dan Soedibyo, 1977, Ilmu Bangunan Gedung 1, Jakarta: Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 5. Raharja Budi Taufik, Konstruksi Kayu/mebelair, Gema Guruh Gempita Jakarta. 2. Buku Referensi 1. Departemen Pendidikan Nasional, Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan, Kurikulum Edisi 1999, Jakarta. 2. Dalik SA. Oja Sutiarno Petunjuk Pengerjaan Kayu 1, Proyek Pengadaan Buku, Dapdikbud, Dikmenjur B. DAFTAR PERALATAN/MESIN DAN BAHAN Daftar Peralatan/Mesin No. Nama Peralatan/Mesin Keterangan 1. Pahat 2. Ketam perata 3. ketam penebal 4. Ketam Lstrik 5. Bor tangan 6. Bor listrik 7. Gergaji tangan 8. Gergaji listrik 9. Gegaji bundar 10. Gergaji belah 11. Gergaji potong 12. Palu 13. Amplas 14. Obeng Buku Informasi Versi: Halaman: 34 dari 36

36 Materil Pelatihan Berbasis Kompetensi 15. Alat ukur rol meter 16. Siku/pasekon 17. Mistar 18. Pola cetakan 19. Bangku kerja Daftar Bahan No. Nama Bahan Keterangan 1. Kayu/papan 2. Lem kayu 3. Dowel Buku Informasi Versi: Halaman: 35 dari 36

37 Materil Pelatihan Berbasis Kompetensi TIM PENYUSUN No. Nama Institusi Keterangan 1. Singgih Prabowo, ST BBPLKLN CEVEST Bekasi 2. Risdian Sudarmadji, ST BBPLKLN CEVEST Bekasi 3. Afik Asani, ST BBPLKLN CEVEST Bekasi 4. Inoky Tagara, ST BBPLKLN CEVEST Bekasi 5. Fadilah Hakim, A.Md BBPLKLN CEVEST Bekasi 6. Muh. Irsyaduddin, A.Md BBPLKLN CEVEST Bekasi Instruktur Konstruksi Bangunan Instruktur Konstruksi Bangunan Instruktur Konstruksi Bangunan Instruktur Konstruksi Bangunan Instruktur Konstruksi Bangunan Instruktur Konstruksi Bangunan Buku Informasi Versi: Halaman: 36 dari 36

38 MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KOSTRUKSI BANGUNAN SUBSEKTOR KONSTRUKSI KAYU BANGUNAN MEMBUAT KOMPONEN DAN DETAIL SAMBUNGAN MEBEL BENTUK SEDERHANA BUKU KERJA DEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI RI DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS BALAI BESAR PENGEMBANGAN LATIHAN KERJA LUAR NEGERI (BBPLKLN) CEVEST BEKASI Jl. Guntur Raya No.1 Bekasi 17144, Telepon: , Fax:

39 DAFTAR ISI DAFTAR ISI BAB I TUGAS TEORI A. Tugas Teori I B. Tugas Teori II BAB II TUGAS PRAKTIK A. Tugas Praktik I Buku Kerja Versi: Halaman: 1 dari 9

40 BAB I TUGAS TEORI A. TUGAS TEORI I 1. Perintah Tugas I : Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan singkat 2. Waktu Penyelesaian Tugas I : 120 menit 3. Soal Tugas I : 1. Sebutkan tiga perlengkapan k3 yang harus digunakan dalam proses pembuatan sambungan kayu? 2. Sebutkan 3 macam jenis sistem sambugan? 3. Sambungan pertemuan rangka terdiri atas 3 macam jenis sambungan yang terdiri dari: 4. Sebutkan tiga Tahapan dalam menggambar pola sambungan pada obyek kayu adalah? 5. Sebutkan lima peralatan yang digunakan dalam membuat sambungan? 6. Jelaskan dengan singkat dan jelas pengertian dari sambungan kayu! Buku Kerja Versi: Halaman: 2 dari 9

41 7. Sebutkan tujuh alat yang digunakan dalam pekerjaan sambungan kayu, dengan tepat dan benar! 8. Jelaskan kegunaan dari jenis sambungan sudut panel dengan singkat dan benar! 9. Sebutkan tiga syarat-syarat sambungan kayu dengan singkat, tepat dan benar! 10. Sebutkan tiga jenis bahan dalam pekerjaan membuat komponen dan detail sambungan mebel bentuk sederhana! 4. Lembar Evaluasi Tugas I : Semua kesalahan harus diperbaiki terlebih dahulu sebelum ditandatangani. No. Benar Salah No. Benar Salah Buku Kerja Versi: Halaman: 3 dari 9

42 Apakah semua pertanyaan Tugas Teori I dijawab dengan benar dengan waktu yang telah ditentukan? YA TIDAK NAMA TANDA TANGAN PESERTA PENILAI Catatan Penilai : Buku Kerja Versi: Halaman: 4 dari 9

43 B. TUGAS TEORI II 1. Perintah Tugas II : Pilihlah dan berilah tanda silang pada jawaban yang anda anggap benar 2. Waktu Penyelesaian Tugas II: 3. Soal Tugas II : 1. Di bawah ini merupakan persyaratan-persyaratan jaminan kualitas apakah yang harus dipenuhi dalam menyiapkan proses pembuatan sambungan, kecuali? a. Penggunaan dan perawatan peralatan dan perlengkapan kerja b. Kepedulian terhadap spesifikasi pekerjaan c. Ketelitian pengukuran dan kerapihan kerja d. Pekerjaan diselesaikan dengan cepat tanpa melihat prosedur kerja 2. Mengapa faktor k3 penting dalam pelaksanaan pekerjaan? a. Karena K3 akan memberikan jaminan terhadap kesehatan dan keselamatan kerja b. Karena memang dianjurkan untuk mentaati peraturan c. Karena jika tidak menerapkan K3, akan ketinggalan jaman d. Karena semua rekan kerja menerapkan K3 dalam melaksanakan pekerjaan 3. Perlengakapan perlindungan pribadi yang harus disiapkan sebelum memulai pekerjaan membuat komponen sambugan kayu antara lain adalah? a. Baju kerja, sepatu kerja, masker b. Baju kerja, helm proyek, ear plug c. Baju kerja, kaca mata pelindung, alat pemadam kebakaran d. Baju kerja, helm proyek, sarung tangan 4. Dibawah ini terdapat peralatan-peralatan yang digunakan dalam pekerjaan menyiapkan pekerjaan sambungan kayu, kecuali? a. Pahat b. Palu c. Gergaji d. Kayu 5. Syarat-syarat apa saja yang harus dipenuhi untuk mencapai permukaan kayu yang rata? a. Bentuknya yang bagus b. Tidak bergelombang, siku dan rata c. Jika dipegang permukaannya halus d. Ukuran kayunya sesuai dengan ukuran 6. Bambu yang dibentuk bulat seperti paku yang berfungsi sebagai pengunci pada sambungan di sebut? a. Dowel b. Pen Buku Kerja Versi: Halaman: 5 dari 9

44 c. Purus d. Lem 7. Gambar dibawah ini termasuk jenis sambungan: a. Sambungan ekor burung b. Sambungan bibir berkait c. Sambungan bibir miring berkait d. Sambungan tiang pen lurus 8. Suatu metoda untuk menggabungkan dua potong kayu dengan jalan memahat gigi-gigi tegak pada kayu pertama yang pas dalam coakan-coakan pada kayu kedua, di sebut sambungan? a. Sambungan dengan sponing lidah b. Sambungan alur dan lidah c. Sambungan Miring / Verstek d. Sambungan gigi terbuka 9. Pada sambungan pen, berapa ketebalan dari pen tersebut? a. 1/5 dari tebal kayu b. 2/3 dari tebal kayu c. 1/3 dari tebalkayu d. 2/5 dari tebal kayu 10. Sambungan yang digunakan untuk pembuatan kotak, pigura, furniture atau konstruksi lainnya adalak jenis sambungan: a. Sambungan sudut panel b. Sambungan pertemuam panel c. Sambungan sudut rangka d. Sambungan memanjang Buku Kerja Versi: Halaman: 6 dari 9

45 Lembar Evaluasi Tugas II : Semua kesalahan harus diperbaiki terlebih dahulu sebelum ditandatangani. No. Benar Salah No. Benar Salah Apakah semua pertanyaan Tugas Teori II dijawab dengan benar dengan waktu yang telah ditentukan? YA TIDAK NAMA TANDA TANGAN PESERTA PENILAI Catatan Penilai : Buku Kerja Versi: Halaman: 7 dari 9

46 BAB II TUGAS PRAKTIK Bab ini berisikan tentang tugas pelaksanaan praktik kerja unit kompetensi untuk masingmasing elemen sesuai yang tertera pada silabus kolom keterampilan yang mencakup nama tugas, waktu penyelesaian tugas, tujuan tugas, daftar peralatan/mesin dan bahan, keselamatan dan kesehatan kerja, instruksi kerja, daftar cek unjuk kerja. A. TUGAS PRAKTIK I 1. Nama Tugas I : Membuat Sambungan Pen dan Lubang 2. Waktu Penyelesaian Tugas I : 3. Tujuan Tugas I : Setelah menyelesaikan tugas I pada unit kompetensi membuat komponen dan sambungan mebel bentuk sederhana peserta mampu mengaplikasikan dalam bentuk benda jadi serta jenis-jenis sambungan apa yang harus dipilih jika dihadapkan dengan bentuk-bentuk sambungan yang komplek 4. Daftar Peralatan/Mesin dan Bahan : No. Nama Barang Spesifikasi Keterangan A. Peralatan/Mesin 1. Pahat 2. Ketam perata ketam penebal Bor listrik Gergaji tangan Palu Alat ukur rol meter Mistar B. Bahan 1. Kayu 2. Lem 3. Dowel 5. Keselamatan dan Kesehatan Kerja: Keselamatan dan kesehatan kerja yang perlu dilkaukan pada waktu melakukan praktik kerja ini adalah: i. Pakai alat perlindungan diri. ii. Jaga jangan sampai oli berceceran ditempat kerja. Buku Kerja Versi: Halaman: 8 dari 9

47 iii. Tempatkan peralatan pada tempat yang semestinya dan jangan sampai mengganggu pekerjaan. iv. Bekerjalah sesuai dengan SOP. 6. Instruksi Kerja Tugas I : Buat sambungan pen dan lubang pada sebuah kayu dengan dimensi 6x30x12 cm sebanyak dua buah. Kedalaman pen: 5cm 7. Daftar Cek Unjuk Kerja Tugas I : No. Langkah Kerja/ Aktivitas Yang Dilakukan 1. Memeriksa dimensi kayu sambungan 2. Memeriksa dimensi dari pen 3. Memeriksa dimensi dari lubang purus. 4. Memriksa kerapatan sambungan 5. Memeriksa kesikuan sambungan 6. Memeriksa kerataan sambungan 7. Mengamati penggunaan ketam perata 8. Mengamati penggunaan ketam penebal 9. Mengamati penggunaan gergaji 10. Mengamati penggunaan pahat 11. Merakit pompa air. 12. Memeriksa hasil kerja secara menyeluruh 13. Mengembalikan peralatan pada tempatnya. Cecklist Ya Tidak NAMA TANDA TANGAN PESERTA PENILAI Catatan Penilai : Buku Kerja Versi: Halaman: 9 dari 9

48 MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KOSTRUKSI BANGUNAN SUBSEKTOR KONSTRUKSI KAYU BANGUNAN MEMBUAT KOMPONEN DAN DETAIL SAMBUNGAN MEBEL BENTUK SEDERHANA BUKU PENILAIAN DEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI RI DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS BALAI BESAR PENGEMBANGAN LATIHAN KERJA LUAR NEGERI (BBPLKLN) CEVEST BEKASI Jl. Guntur Raya No.1 Bekasi 17144, Telepon: , Fax:

49 DAFTAR ISI DAFTAR ISI BAB I PENILAIAN TEORI A. Kunci jawaban tugas teori I B. Kunci jawaban tugas teori II BAB II PENILAIAN PRAKTIK A. Lembar Penilaian Praktik I BAB III REKAPITULASI TUGAS A. Rekap Tugas Teori B. Rekap Tugas Praktik BAB IV CHECKLIST AKTIVITAS PRAKTIK / OBSERVASI Buku Penilaian Versi: Halaman: 1 dari 12

50 BAB I PENILAIAN TEORI A. Kunci Jabawan Tugas Teori I 1. Sebutkan tiga perlengkapan k3 yang harus digunakan dalam proses pembuatan sambungan kayu? Baju Kerja Sarung Tangan Masker Kacamata Tutup telinga 2. Sebutkan 3 macam jenis sistem sambugan? Sambungan memanjang Sambungan tiang Sambungan sudut panel 3. Sambungan pertemuan rangka terdiri atas 3 macam jenis sambungan yang terdiri dari: Sambungan parohan Sambunngan pen pen dan lubang Sambungan kekang tembus 4. Sebutkan tiga Tahapan dalam menggambar pola sambungan pada obyek kayu adalah? Buat pola sambungan sesuai ukuran yang akan dibuat dengan pensil. Pastikan garis Bantu yang dibuat benar-benar lurus dan siku terhadap permukaan kayu Buatlah tanda paring pada kayu, beri tanda bagian-bagian yang akan dipotong, hal ini dimaksudkan agar meminimalisir kesalahan dalam pemotongan kayu. 5. Sebutkan lima peralatan yang digunakan dalam membuat sambungan? Pahat Gergaji Bor listrik Palu Mistar 6. Jelaskan dengan singkat dan jelas pengertian dari sambungan kayu! Sambungan kayu adalah dua batang kayu atau lebih yang disambungkan satu sama lain, pada titik tertentu sehingga menjadi satu kesatuan batang kayu atau konstruksi sesuai dengan kebutuhan. 7. Sebutkan tujuh alat yang digunakan dalam pekerjaan sambungan kayu, dengan tepat dan benar! Buku Penilaian Versi: Halaman: 2 dari 12

KEGIATAN BELAJAR II SAMBUNGAN KAYU MENYUDUT

KEGIATAN BELAJAR II SAMBUNGAN KAYU MENYUDUT KEGIATAN BELAJAR II SAMBUNGAN KAYU MENYUDUT LEMBAR INFORMASI Sambungan kayu menyudut atau yang sering kali disebut dengan hubungan kayu banyak digunakan pada pembuatan konstruksi kosen pintu, kosen jendela,

Lebih terperinci

KEGIATAN BELAJAR I SAMBUNGAN KAYU MEMANJANG

KEGIATAN BELAJAR I SAMBUNGAN KAYU MEMANJANG 1 KEGIATAN BELAJAR I SAMBUNGAN KAYU MEMANJANG LEMBAR INFORMASI Sambungan kayu adalah dua batang kayu atau lebih yang disambungkan satu sama lain sehingga menjadi satu batang kayu yang panjang. Sambungan

Lebih terperinci

MEMBUAT MACAM- MACAM SAMBUNGAN KAYU

MEMBUAT MACAM- MACAM SAMBUNGAN KAYU MEMBUAT MACAM- MACAM SAMBUNGAN KAYU BAG- TKB.001.A-74 63 JAM Penyusun : TIM FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN

Lebih terperinci

Sambungan dan Hubungan Konstruksi Kayu

Sambungan dan Hubungan Konstruksi Kayu Sambungan Kayu Konstruksi kayu merupakan bagian dari konstruksi bangunan gedung. Sambungan dan hubungan kayu merupakan pengetahuan dasar mengenai konstruksi kayu yang sangat membantu dalam penggambaran

Lebih terperinci

KURIKULUM SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

KURIKULUM SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN KURIKULUM SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BIDANG KEAHLIAN: TEKNIK BANGUNAN PROGRAM KEAHLIAN: TEKNIK BANGUNAN GEDUNG KOMPETENSI: MELAKSANAKAN PEKERJAAN SAMBUNGAN KONSTRUKSI KAYU DASAR MODUL / SUB-KOMPETENSI:

Lebih terperinci

KURIKULUM SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

KURIKULUM SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN KURIKULUM SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BIDANG KEAHLIAN: TEKNIK BANGUNAN PROGRAM KEAHLIAN: TEKNIK BANGUNAN GEDUNG KOMPETENSI: MENGGAMBAR TEKNIK BANGUNAN GEDUNG MODUL / SUB-KOMPETENSI: MENGGAMBAR SAMBUNGAN

Lebih terperinci

KEGIATAN BELAJAR IV SAMBUNGAN MELEBAR DAN SUDUT PETI

KEGIATAN BELAJAR IV SAMBUNGAN MELEBAR DAN SUDUT PETI 50 KEGIATAN BELAJAR IV SAMBUNGAN MELEBAR DAN SUDUT PETI A. Sambungan Melebar Lidah dan Alur 1. Tujuan Akhir (Terminal Performance Objective) Setelah melakasanakan praktek para siswa memahami dan trampil

Lebih terperinci

KEGIATAN BELAJAR I MEMBUAT KONSTRUKSI KUDA-KUDA KAYU

KEGIATAN BELAJAR I MEMBUAT KONSTRUKSI KUDA-KUDA KAYU KEGIATAN BELAJAR I MEMBUAT KONSTRUKSI KUDA-KUDA KAYU A. LEMBAR INFORMASI Bahan untuk kuda-kuda kayu ini harus dipilih dari kayu yang baik dan ukurannya mencukupi dengan ukuran yang dibutuhkan. Untuk kudakuda

Lebih terperinci

MEMASANG DAUN PINTU DAN JENDELA

MEMASANG DAUN PINTU DAN JENDELA MEMASANG DAUN PINTU DAN JENDELA BAG- TPK.002.A-57 70 JAM Penyusun : TIM FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

Lebih terperinci

LOMBA KOMPETENSI SISWA (LKS) SMK SELEKSI TINGKAT PROPINSI BALI BIDANG LOMBA CABINET MAKING PEMERINTAH PROPINSI BALI

LOMBA KOMPETENSI SISWA (LKS) SMK SELEKSI TINGKAT PROPINSI BALI BIDANG LOMBA CABINET MAKING PEMERINTAH PROPINSI BALI LOMBA KOMPETENSI SISWA (LKS) SMK SELEKSI TINGKAT PROPINSI BALI - 2012 BIDANG LOMBA CABINET MAKING PEMERINTAH PROPINSI BALI DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA 2012 CABINET MAKING Module : Almari Kecil

Lebih terperinci

TEKNIK PERKAYUAN JILID 2

TEKNIK PERKAYUAN JILID 2 Budi Martono dkk TEKNIK PERKAYUAN JILID 2 SMK Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional Hak Cipta pada Departemen

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR BAHASA SUBSEKTOR BAHASA KOREA KATA PENUNJUK DALAM BAHASA KOREA BHS.BK

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR BAHASA SUBSEKTOR BAHASA KOREA KATA PENUNJUK DALAM BAHASA KOREA BHS.BK MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR BAHASA SUBSEKTOR BAHASA KOREA KATA PENUNJUK DALAM BAHASA KOREA BUKU INFORMASI DEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI RI DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN

Lebih terperinci

MEMASANG RANGKA DAN PENUTUP PLAFON

MEMASANG RANGKA DAN PENUTUP PLAFON KODE MODUL KYU.BGN.214 (2) A Milik Negara Tidak Diperdagangkan SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BIDANG KEAHLIAN TEKNIK BANGUNAN PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK INDUSTRI KAYU MEMASANG RANGKA DAN PENUTUP PLAFON DIREKTORAT

Lebih terperinci

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1. Proses Pembuatan Proses pembuatan adalah tahap-tahap yang dilakukan untuk mencapai suatu hasil. Dalam proses pembuatan ini dijelaskan bagaimana proses bahanbahan yang

Lebih terperinci

Materi Praktis Pekerja Konstruksi Pekerjaan Konstruksi Kayu Buku 2 (dua)

Materi Praktis Pekerja Konstruksi Pekerjaan Konstruksi Kayu Buku 2 (dua) Buku 2 Materi Praktis Pekerja Konstruksi Pekerjaan Konstruksi Kayu Buku 2 (dua) Edisi 1 2016 Balai Pelatihan Konstruksi dan Peralatan Direktorat Jenderal Bina Konstruksi Kementerian Pekerjaan Umum dan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1. Proses Pembuatan Proses pembuatan adalah tahap-tahap yang dilakukan untuk mencapai suatu hasil. Dalam proses pembuatan ini dijelaskan bagaimana proses bahanbahan yang

Lebih terperinci

TEKNIK PERKAYUAN JILID 2

TEKNIK PERKAYUAN JILID 2 Budi Martono dkk TEKNIK PERKAYUAN JILID 2 SMK Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional Hak Cipta pada Departemen

Lebih terperinci

MENGGAMBAR SAMBUNGAN KAYU

MENGGAMBAR SAMBUNGAN KAYU MENGGAMBAR SAMBUNGAN KAYU BAG- TGB.001.A-06 54 JAM Penyusun : TIM FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

Lebih terperinci

PETA KEDUDUKAN MODUL

PETA KEDUDUKAN MODUL KATA PENGANTAR Modul dengan judul Membuat Konstruksi Bangunan Kayu merupakan bahan ajar yang digunakan sebagai panduan praktikum peserta diklat (siswa) Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) untuk membentuk salah

Lebih terperinci

1. PENGENALAN ALAT KERJA BANGKU

1. PENGENALAN ALAT KERJA BANGKU 1. PENGENALAN ALAT KERJA BANGKU A. Tujuan 1. Menyebutkan macam-macam jenis alat tangan dan fungsinya. 2. Menyebutkan bagian-bagian dari alat-alat tangan pada kerja bangku. 3. Mengetahui bagaimana cara

Lebih terperinci

Sambungan Kayu. Sambungan Kayu: Hubungan Kayu:

Sambungan Kayu. Sambungan Kayu: Hubungan Kayu: Sambungan Kayu Sambungan Kayu: Adalah sebuah konstruksi untuk menyatukan dua atau lebih batang kayu untuk memenuhi kebutuhan panjang, lebar atau tinggi tertentu dengan bentuk konstruksi yang sesuai dengan

Lebih terperinci

LOMBA KOMPETENSI SISWA SMK TINGKAT PROPINSI JAWA TIMUR TAHUN 2014

LOMBA KOMPETENSI SISWA SMK TINGKAT PROPINSI JAWA TIMUR TAHUN 2014 LOMBA KOMPETENSI SISWA SMK TINGKAT PROPINSI JAWA TIMUR BIDANG LOMBA : CABINET MAKING SKILL : 24 PROYEK : ALMARI KECIL PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN Membuat : Almari kecil

Lebih terperinci

GERGAJI TANGAN PADA KERJA BANGKU

GERGAJI TANGAN PADA KERJA BANGKU GERGAJI TANGAN PADA KERJA BANGKU Tujuan Pembelajaran Khusus Setelah mempelajari bahan ajar ini peserta diklat akandapat : 1. Menjelaskan jenis-jenis gergaji tangan 2. Menjelaskan karakteristik gergaji

Lebih terperinci

BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG TUKANG BANGUNAN GEDUNG

BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG TUKANG BANGUNAN GEDUNG MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG TUKANG BANGUNAN GEDUNG PELAKSANAAN PEKERJAAN BETON F.45...... 04 BUKU KERJA 2011 K E M E N T E R I A N P E K E R J A A N U M U M B A D

Lebih terperinci

A. Pasangan Dinding Batu Bata

A. Pasangan Dinding Batu Bata Perspektif dua titik lenyap digunakan karena bangunan biasanya mempunyai arah yang membentuk sudut 90. Sehubungan dengan itu, maka kedua garis proyeksi titik mata dari titik berdiri (Station Point = SP)

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Tim Penyusun

KATA PENGANTAR. Tim Penyusun KATA PENGANTAR Modul dengan judul Memasang Dinding dan Lantai Kayu merupakan bahan ajar yang digunakan sebagai praktikum peserta didik (siswa) Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) untuk membentuk salah satu

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN.. DINAS PENDIDIKAN SMKNEGERI. UJIAN AKHIR SEKOLAH TAHUN PELAJARAN :

PEMERINTAH KABUPATEN.. DINAS PENDIDIKAN SMKNEGERI. UJIAN AKHIR SEKOLAH TAHUN PELAJARAN : PEMERINTAH KABUPATEN.. DINAS PENDIDIKAN SMKNEGERI. UJIAN AKHIR SEKOLAH TAHUN PELAJARAN : Kompetensi Keahlian : Hari / Tanggal : Teknik Gambar Bangunan Kelas / Jurusan : III / Teknik Gambar Bangunan Waktu

Lebih terperinci

BAB IV. KONSEP RANCANGAN

BAB IV. KONSEP RANCANGAN BAB IV. KONSEP RANCANGAN A. TATARAN LINGKUNGAN / KOMUNITAS Dalam tataran lingkungan, produk rancangan yang dibuat dengan memanfaatkan limbah kayu palet secara maksimal. Palet kayu biasa digunakan sebagai

Lebih terperinci

KURIKULUM SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

KURIKULUM SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN KURIKULUM SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN Bidang Keahlian: TEKNIK BANGUNAN GEDUNG Program Keahlian: TEKNIK KONSTRUKSI KAYU Judul Modul : MELAKSANAKAN PEMBUATAN SAMBUNGAN ARAH MELEBAR Waktu : 40 Jam Kode Modul:

Lebih terperinci

MEMASANG KONSTRUKSI BATU BATA BENTUK BUSUR

MEMASANG KONSTRUKSI BATU BATA BENTUK BUSUR MEMASANG KONSTRUKSI BATU BATA BENTUK BUSUR BAG- TKB.004.A-86 28 JAM Penyusun : TIM FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR

Lebih terperinci

MENGGUNAKAN DAN MERAWAT MESIN PEKERJAAN KAYU

MENGGUNAKAN DAN MERAWAT MESIN PEKERJAAN KAYU MENGGUNAKAN DAN MERAWAT MESIN PEKERJAAN KAYU BAG- TPK.001.A-53 45 JAM Penyusun : TIM FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR 3.1 Flow Chart Pembuatan Mesin Pemotong Umbi Mulai Studi Literatur Perencanaan dan Desain Perhitungan Penentuan dan Pembelian Komponen Proses Pengerjaan Proses Perakitan

Lebih terperinci

MEBEL UNIT KOMPETENSI BIDANG TEKNOLOGI PERKAYUAN SUB BIDANG

MEBEL UNIT KOMPETENSI BIDANG TEKNOLOGI PERKAYUAN SUB BIDANG UNIT KOMPETENSI BIDANG TEKNOLOGI PERKAYUAN SUB BIDANG MEBEL 1. KYU.MBL.001 (1) A Melakukan Komunikasi Timbal Balik di Tempat Kerja...1 2. KYU.MBL.002 (1) A Melaksanakan Persyaratan Kesehatan dan Keselamatan

Lebih terperinci

BELAJAR 1 MEMBUAT SAMBUNGAN DINDING KAYU

BELAJAR 1 MEMBUAT SAMBUNGAN DINDING KAYU 1 BELAJAR 1 MEMBUAT SAMBUNGAN DINDING KAYU A. LEMBAR INFORMASI Untuk dapat membuat dinding dari bahan kayu yang baik, harus didahului pengetahuan tentang berbagai bentuk sambungan kayu arah melebar. Sambungan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode Eksperimen. Desain

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode Eksperimen. Desain BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode Eksperimen. Desain ini menggunakan penetapan subjek tertentu untuk dua kelompok yaitu kelompok eksperimen

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMELAJARA (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMELAJARA (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMELAJARA (RPP) 1.Identitas Sekolah : SMK Negeri 2 Samarinda Program Diklat : Teknik Konstruksi Kayu Kelas / Semester : XI / 1 2.Standar kompetensi 3.Kompetensi Dasar 4.Indikator :

Lebih terperinci

WORKING PLAN SIMPLE WALL SHELF S001

WORKING PLAN SIMPLE WALL SHELF S001 A DESKRIPSI PRODUK Simple Wall Shelf berukuran jadi 1.200 x 200 x 50 mm. Ukuran panjang dan lebar bisa ditambah/dikurangi sesuai dengan rencana penempatan anda. Varian ukuran panjang adalah 1.000 1.400mm,

Lebih terperinci

PREDIKSI SOAL UJIAN NASIONAL KEJURUAN

PREDIKSI SOAL UJIAN NASIONAL KEJURUAN PREDIKSI SOAL UJIAN NASIONAL KEJURUAN Bidang Keahlian : Teknik Bangunan Program Keahlian : Teknik Gambar Bangunan Tahun : 2013 A 1. Sebuah konstruksi batang seperti gambar di atas, jenis tumpuan pada titik

Lebih terperinci

BAB I STANDAR KOMPETENSI

BAB I STANDAR KOMPETENSI BAB I STANDAR KOMPETENSI 1.1 Judul Unit Melaksanakan Pekerjaan Struktur 1.2 Kode Unit F.45xxx.005.02 1.3 Deskripsi Unit Unit kompetensi ini mencakup pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang diperlukan

Lebih terperinci

MEMELIHARA/SERVIS SISTEM A/C (AIR CONDITIONER) OTO.KR

MEMELIHARA/SERVIS SISTEM A/C (AIR CONDITIONER) OTO.KR MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR OTOMOTIF SUB SEKTOR KENDARAAN RINGAN MEMELIHARA/SERVIS SISTEM A/C (AIR CONDITIONER) BUKU KERJA DEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I. DIREKTORAT JENDERAL

Lebih terperinci

MEMBUAT KUSEN PINTU TUNGGAL

MEMBUAT KUSEN PINTU TUNGGAL MEMBUAT KUSEN PINTU TUNGGAL BAG- TPK.001.A-54 90 JAM Penyusun : TIM FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

Lebih terperinci

LOMBA KOMPETENSI SISWA SMK TINGKAT PROPINSI JAWA TIMUR TAHUN 2014L KODE : 24. Bidang Lomba Cabinet making. Almari Kecil.

LOMBA KOMPETENSI SISWA SMK TINGKAT PROPINSI JAWA TIMUR TAHUN 2014L KODE : 24. Bidang Lomba Cabinet making. Almari Kecil. LOMBA KOMPETENSI SISWA SMK TINGKAT PROPINSI JAWA TIMUR TAHUN 2014L l KODE : 24 Bidang Lomba Cabinet making Almari Kecil Test Project PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2014

Lebih terperinci

c = b - 2x = ,75 = 7,5 mm A = luas penampang v-belt A = b c t = 82 mm 2 = 0, m 2

c = b - 2x = ,75 = 7,5 mm A = luas penampang v-belt A = b c t = 82 mm 2 = 0, m 2 c = b - 2x = 13 2. 2,75 = 7,5 mm A = luas penampang v-belt A = b c t = mm mm = 82 mm 2 = 0,000082 m 2 g) Massa sabuk per meter. Massa belt per meter dihitung dengan rumus. M = area panjang density = 0,000082

Lebih terperinci

Standard Operating Procedure PENGOPERASIAN CHAINSAW (CHAINSAW OPERATION)

Standard Operating Procedure PENGOPERASIAN CHAINSAW (CHAINSAW OPERATION) 1. KAPAN DIGUNAKAN Prosedur ini berlaku pada saat melakukan pekerjaan menggunakan chainsaw 2. TUJUAN Prosedur ini memberikan petunjuk penggunaan chainsaw secara aman dalam melakukan pekerjaan dimana chainsaw

Lebih terperinci

DAFTAR ISI...i TUJUAN PROGRAM KEAHLIAN...1 STANDAR KOMPETENSI KEAHLIAN...2 PROFIL KOMPETENSI LULUSAN Kompetensi Umum...7

DAFTAR ISI...i TUJUAN PROGRAM KEAHLIAN...1 STANDAR KOMPETENSI KEAHLIAN...2 PROFIL KOMPETENSI LULUSAN Kompetensi Umum...7 DAFTAR ISI DAFTAR ISI...i TUJUAN PROGRAM KEAHLIAN...1 STANDAR KOMPETENSI KEAHLIAN...2 PROFIL KOMPETENSI LULUSAN...7 1. Umum...7 2. Kejuruan...8 RUANG LINGKUP PEKERJAAN...15 SUBSTANSI PEMELAJARAN...16 1.

Lebih terperinci

Ditinjau dari macam pekerjan yang dilakukan, dapat disebut antara lain: 1. Memotong

Ditinjau dari macam pekerjan yang dilakukan, dapat disebut antara lain: 1. Memotong Pengertian bengkel Ialah tempat (bangunan atau ruangan) untuk perawatan / pemeliharaan, perbaikan, modifikasi alt dan mesin, tempat pembuatan bagian mesin dan perakitan alsin. Pentingnya bengkel pada suatu

Lebih terperinci

2.6. Mesin Router Atas

2.6. Mesin Router Atas 2.6. Mesin Router Atas g f e d c b a Wolfgang Nutsch Dipl.-Ing, Verlag Gb.5.2.89: Over Head Router Bagian-bagian Mesin Router Atas: a. Pedal untuk menaikturunkan mata pisau b. Pedal rem untuk menghentikan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN digilib.uns.ac.id BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1 Skema Alur Kerja Pembuatan - Skema proses pembuatan alat pneumatik transfer station adalah alur kerja proses pembuatan alat pneumatik transfer station

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA Semester V DAFTAR ISI No. JST/MES/MES345/00 Revisi : 0 Tgl. : 5 September 0 Hal dari NOMOR DOKUMEN No. JST/MES/MES345/0 No. JST/MES/MES345/0 URAIAN MENYAMBUNG PIPA LURUS DENGAN LAS MIG MENYAMBUNG PIPA

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR 3.1 Diagram Alir Proses Perancangan Proses perancangan mesin peniris minyak pada kacang seperti terlihat pada gambar 3.1 berikut ini: Mulai Studi Literatur Gambar Sketsa

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Tim Penyusun

KATA PENGANTAR. Tim Penyusun KATA PENGANTAR Modul dengan judul Memasang Konstruksi Pilaster merupakan bahan ajar yang digunakan sebagai panduan praktikum peserta diklat Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) untuk membentuk salah satu bagian

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Mata Pelajaran : Kompetensi Kejuruan Program Keahlian : Otomotif Perbaikan Kendaraan Ringan Kelas / Semester : XI / II Standar Kompetensi : Melaksanakan Prosedur Pengelasan,

Lebih terperinci

BAB IV PROSES PENGERJAAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PROSES PENGERJAAN DAN PENGUJIAN BAB IV PROSES PENGERJAAN DAN PENGUJIAN Pada bab ini akan dibahas mengenai pembuatan dan pengujian alat yang selanjutnya akan di analisa, hal ini dimaksudkan untuk memperoleh data yang dibutuhkan dan untuk

Lebih terperinci

BAB V LAPORAN PROSES PENGAMATAN PELAKSANAAN PROYEK PEMBANGUNAN RUKO SETIABUDHI - BANDUNG

BAB V LAPORAN PROSES PENGAMATAN PELAKSANAAN PROYEK PEMBANGUNAN RUKO SETIABUDHI - BANDUNG BAB V LAPORAN PROSES PENGAMATAN PELAKSANAAN PROYEK PEMBANGUNAN RUKO SETIABUDHI - BANDUNG Dalam bahasan laporan mingguan proses pengamatan pelaksanaan proyek ini, praktikan akan memaparkan dan menjelaskan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI... i TUJUAN PROGRAM KEAHLIAN... 1 STANDAR KOMPETENSI KEAHLIAN... 2 PROFIL KOMPETENSI LULUSAN Kompetensi Umum...

DAFTAR ISI... i TUJUAN PROGRAM KEAHLIAN... 1 STANDAR KOMPETENSI KEAHLIAN... 2 PROFIL KOMPETENSI LULUSAN Kompetensi Umum... DAFTAR ISI DAFTAR ISI... i TUJUAN PROGRAM KEAHLIAN... 1 STANDAR KOMPETENSI KEAHLIAN... 2 PROFIL KOMPETENSI LULUSAN... 5 1. Kompetensi Umum... 5 2. Kompetensi Kejuruan... 6 RUANG LINGKUP PEKERJAAN...10

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PEMBUATAN DAN PEMBAHASAN. Sebelum melakukan proses pembuatan rangka pada incinerator terlebih

BAB IV HASIL PEMBUATAN DAN PEMBAHASAN. Sebelum melakukan proses pembuatan rangka pada incinerator terlebih BAB IV HASIL PEMBUATAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Visualisasi Proses Pembuatan Sebelum melakukan proses pembuatan rangka pada incinerator terlebih dahulu harus mengetahui masalah Kesehatan dan Keselamatan Kerja

Lebih terperinci

KONSTRUKSI ATAP 12.1 Menggambar Denah dan Rencana Rangka atap

KONSTRUKSI ATAP 12.1 Menggambar Denah dan Rencana Rangka atap KONSTRUKSI ATAP 12.1 Menggambar Denah dan Rencana Rangka atap Gambar 12.1 Rencana Atap Rumah Tinggal 12.2 Menggambar Ditail Potongan Kuda-kuda dan Setengah Kuda- Kuda Gambar 12.2 Potongan Kuda-kuda dan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1. Alat dan Bahan A. Alat 1. Las listrik 2. Mesin bubut 3. Gerinda potong 4. Gerinda tangan 5. Pemotong plat 6. Bor tangan 7. Bor duduk 8. Alat ukur (Jangka sorong, mistar)

Lebih terperinci

STRUKTUR BAJA Fabrikasi komponen struktur baja. a. Komponen sambungan struktur baja; 1) Baja profil. 2) Baja pelat atau baja pilah

STRUKTUR BAJA Fabrikasi komponen struktur baja. a. Komponen sambungan struktur baja; 1) Baja profil. 2) Baja pelat atau baja pilah STRUKTUR BAJA 4.4.1 Fabrikasi komponen struktur baja a. Komponen sambungan struktur baja; 1) Baja profil 2) Baja pelat atau baja pilah b. Melaksanakan fabrikasi komponen struktur baja 1) Penandaan atau

Lebih terperinci

BAB VII TINJAUAN KHUSUS METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN BALOK

BAB VII TINJAUAN KHUSUS METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN BALOK BAB VII TINJAUAN KHUSUS METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN BALOK 7.1 Pelaksanaan Pekerjaan Balok Balok adalah batang dengan empat persegi panjang yang dipasang secara horizontal. Hal hal yang perlu diketahui

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Dengan modul ini peserta diklat dapat melaksanakan praktik tanpa harus banyak dibantu oleh instruktur.

KATA PENGANTAR. Dengan modul ini peserta diklat dapat melaksanakan praktik tanpa harus banyak dibantu oleh instruktur. KATA PENGANTAR Modul dengan judul Memasang Ikatan Batu Bata merupakan bahan ajar yang digunakan sebagai panduan praktik peserta diklat (siswa). Sekolah Menegah Kejuruan (SMK) untuk membentuk salah satu

Lebih terperinci

KONSTRUKSI DINDING BAMBU PLASTER Oleh Andry Widyowijatnoko Mustakim Departemen Arsitektur Institut Teknologi Bandung

KONSTRUKSI DINDING BAMBU PLASTER Oleh Andry Widyowijatnoko Mustakim Departemen Arsitektur Institut Teknologi Bandung MODUL PELATIHAN KONSTRUKSI DINDING BAMBU PLASTER Oleh Andry Widyowijatnoko Mustakim Departemen Arsitektur Institut Teknologi Bandung Pendahuluan Konsep rumah bambu plester merupakan konsep rumah murah

Lebih terperinci

SOAL PENILAIAN AKHIR SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2017/2018. Mata Pelajaran : Prakarya dan KWU Kompetensi Keahlian : AP/TB/MM/KK/UPW

SOAL PENILAIAN AKHIR SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2017/2018. Mata Pelajaran : Prakarya dan KWU Kompetensi Keahlian : AP/TB/MM/KK/UPW PEMERINTAH PROVINSI BALI DINAS PENDIDIKAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 TAMPAKSIRING Jl. DR. Ir. Soekarno, Desa Sanding, Kecamatan Tampaksiring Telp. (0361) 981 681 SOAL PENILAIAN AKHIR SEMESTER GANJIL

Lebih terperinci

BAB I KONSEP PENILAIAN

BAB I KONSEP PENILAIAN BAB I KONSEP PENILAIAN 1.1 Latar Belakang Buku penilaian untuk unit kompetensi Menerapkan Ketentuan Peraturan Perundang-Undangan yang Terkait Dengan Pelaksanaan Pelatihan Berbasis Kompetensi dibuat sebagai

Lebih terperinci

MEMBUAT DAUN PINTU DAN JENDELA

MEMBUAT DAUN PINTU DAN JENDELA MEMBUAT DAUN PINTU DAN JENDELA BAG- TPK.002.A-56 210 JAM Penyusun : TIM FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI. MELAKUKAN PEKERJAAN PENANAMAN PADA LAHAN KERJA F l 08 05

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI. MELAKUKAN PEKERJAAN PENANAMAN PADA LAHAN KERJA F l 08 05 MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI MELAKUKAN PEKERJAAN PENANAMAN PADA LAHAN KERJA F.45 4 0 5 2 1 01 l 08 05 KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I. DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR KUANTITAS BANGUNAN GEDUNG

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR KUANTITAS BANGUNAN GEDUNG MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR KUANTITAS BANGUNAN GEDUNG PENERAPAN KETENTUAN K3 DAN KETENTUAN PENGENDALIAN LINGKUNGAN DI TEMPAT KERJA

Lebih terperinci

PETUNJUK PRAKTIKUM TEKNOLOGI MEKANIK JURUSAN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN

PETUNJUK PRAKTIKUM TEKNOLOGI MEKANIK JURUSAN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN PETUNJUK PRAKTIKUM TEKNOLOGI MEKANIK JURUSAN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN MARINE ENGINEERING DAFTAR ISI TUGAS I MEMBUBUT POROS LURUS ( 2 JAM KEGIATAN )... 2 TUGAS II MEMBUBUT BERTINGKAT ( 4 JAM KEGIATAN )...

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG SIPIL. Tukang Pasang Bata Melaksanakan K3 F.45 TPB I BUKU KERJA

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG SIPIL. Tukang Pasang Bata Melaksanakan K3 F.45 TPB I BUKU KERJA MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG SIPIL Tukang Pasang Bata Melaksanakan K3 BUKU KERJA DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 1 BAB I STANDAR KOMPETENSI... 2 1.1. Unit Kompetensi yang

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI MENGGUNAKAN ALAT DAN PERLENGKAPAN PEMASANGAN SISTEM FIRE ALARM F III 08 02

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI MENGGUNAKAN ALAT DAN PERLENGKAPAN PEMASANGAN SISTEM FIRE ALARM F III 08 02 MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI GOLONGAN POKOK TEKNISI FIRE ALARM MENGGUNAKAN ALAT DAN PERLENGKAPAN PEMASANGAN SISTEM FIRE ALARM 2016 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

Lebih terperinci

KURIKULUM SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

KURIKULUM SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN KURIKULUM SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BIDANG KEAHLIAN: TEKNIK BANGUNAN PROGRAM KEAHLIAN: TEKNIK BANGUNAN GEDUNG KOMPETENSI: MELAKSANAKAN PEKERJAAN SAMBUNGAN BAJA DAN ALUMINIUM MODUL / SUB-KOMPETENSI: MEMBUAT

Lebih terperinci

KURIKULUM SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

KURIKULUM SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN KURIKULUM SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN Bidang Keahlian: TEKNIK BANGUNAN GEDUNG Program Keahlian: TEKNIK KONSTRUKSI KAYU Judul Modul : MERENCANAKAN PEKERJAAN KUSEN PINTU DAN JENDELA Waktu : 16 Jam Kode Modul:

Lebih terperinci

MEMBUAT MACAM- MACAM SAMBUNGAN PIPA

MEMBUAT MACAM- MACAM SAMBUNGAN PIPA MEMBUAT MACAM- MACAM SAMBUNGAN PIPA BAG- TKB.001.A-76 45 JAM 1 ¾ ¾ ½ ¾ ½ ¾ 45 0 Penyusun : TIM FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL

Lebih terperinci

BAB X PINTU DAN JENDELA

BAB X PINTU DAN JENDELA A. Pendahuluan BAB X PINTU DAN JENDELA Pintu dan jendela merupakan konstruksi yang dapat bergerak, bergeraknya pintu atau jendela dipengaruhi oleh peletakan/penempatan, efisiensi ruang dan fungsinya. Dalam

Lebih terperinci

PROGRAM KEAHLIAN :TEKNIK FURNITUR JENJANG PENDIDIKAN : SMK

PROGRAM KEAHLIAN :TEKNIK FURNITUR JENJANG PENDIDIKAN : SMK PROGRAM KEAHLIAN :TEKNIK FURNITUR JENJANG PENDIDIKAN : SMK Standar Kompetensi guru Standar Isi Kompetensi Utama Kompetensi Inti Kompetensi Guru Mapel/Guru Kelas Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR BANGUNAN GEDUNG

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR BANGUNAN GEDUNG MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR BANGUNAN GEDUNG PENERAPAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DENGAN BENAR NO. KODE : INA.5230.223.23.01.07

Lebih terperinci

MODUL 5 SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. (Bekerja di Bengkel) TINGKAT : XI PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K

MODUL 5 SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. (Bekerja di Bengkel) TINGKAT : XI PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K MODUL 5 SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (Bekerja di Bengkel) TINGKAT : XI PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K DISUSUN OLEH : Drs. SOEBANDONO 5. Bekerja di bengkel Kacamata

Lebih terperinci

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1 Alat dan bahan Peralatan yang digunakan untuk membuat alat troli bermesin antara lain: 1. Mesin las 2. Mesin bubut 3. Mesin bor 4. Mesin gerinda 5. Pemotong plat

Lebih terperinci

Keg. Pembelajaran 2 : Praktik Mekanik dan Tindakan Keselamatan Kerja di Bengkel

Keg. Pembelajaran 2 : Praktik Mekanik dan Tindakan Keselamatan Kerja di Bengkel Keg. Pembelajaran 2 : Praktik Mekanik dan Tindakan Keselamatan Kerja di Bengkel 1. Tujuan Kegiatan Pembelajaran Setelah mempelajari materi kegiatan pembelajaran ini mahasiswa/peserta PPG akan dapat : 1)

Lebih terperinci

KURIKULUM SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

KURIKULUM SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN KURIKULUM SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BIDANG KEAHLIAN: TEKNIK BANGUNAN PROGRAM KEAHLIAN: TEKNIK BANGUNAN GEDUNG KOMPETENSI: MELAKSANAKAN PEKERJAAN BAJA DAN ALUMINIUM MODUL / SUB-KOMPETENSI: MEMBUAT SAMBUNGAN

Lebih terperinci

a. Macam-macam palu yang kita jumpai : - Palu pena kepala bulat - Palu pena kepala lurus atau silang - Palu keling

a. Macam-macam palu yang kita jumpai : - Palu pena kepala bulat - Palu pena kepala lurus atau silang - Palu keling A. Teori Kerja Plat Yang dimaksud pengerjaan plat adalah pengerjaan membentuk dan menyambung logam lembaran (plat) sehingga sesuai dengan bentuk dan ukuran yang sudah direncanakan. Pengerjaan plat dapat

Lebih terperinci

BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG TUKANG BANGUNAN GEDUNG

BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG TUKANG BANGUNAN GEDUNG MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG TUKANG BANGUNAN GEDUNG PELAKSANAAN PEKERJAAN PERSIAPAN LOKASI KERJA F.45...... 02 BUKU KERJA 2011 K E M E N T E R I A N P E K E R J A A

Lebih terperinci

Setelah mempelajari modul ini diharapkan siswa dapat : Indikator Pencapaian Hasil Belajar

Setelah mempelajari modul ini diharapkan siswa dapat : Indikator Pencapaian Hasil Belajar Kompetensi Dasar Setelah mempelajari modul ini diharapkan siswa dapat : menunjukkan beberapa perkembangan teknologi yang mendasar dalam kehidupan sehari-hari; dan menjelaskan hubungan timbal balik kebutuhan

Lebih terperinci

MEMBUAT MACAM- MACAM SAMBUNGAN PIPA

MEMBUAT MACAM- MACAM SAMBUNGAN PIPA MEMBUAT MACAM- MACAM SAMBUNGAN PIPA 1 ¾ ¾ ½ ¾ ½ ¾ 45 0 KATA PENGANTAR Modul dengan judul Membuat Macam-macam Sambungan Pipa merupakan salah satu modul untuk membentuk kompetensi agar mahasiswa dapat melakukan

Lebih terperinci

MATA PELAJARAN : KERJA KAYU JENJANG PENDIDIKAN : SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

MATA PELAJARAN : KERJA KAYU JENJANG PENDIDIKAN : SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN MATA PELAJARAN : KERJA KAYU JENJANG PENDIDIKAN : SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN Kompetensi guru 1. Mengenal karakteristik peserta didik 1 Guru mencatat dan menggunakan informasi tentang karakteristik peserta

Lebih terperinci

BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. harus mempunyai sebuah perencanaan yang matang. Perencanaan tersebut

BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. harus mempunyai sebuah perencanaan yang matang. Perencanaan tersebut BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH Proses pembuatan rangka pada mesin pemipih dan pemotong adonan mie harus mempunyai sebuah perencanaan yang matang. Perencanaan tersebut meliputi gambar kerja, bahan,

Lebih terperinci

MEMBUAT ULIR DENGAN TANGAN

MEMBUAT ULIR DENGAN TANGAN MENGUASAI KERJA BANGKU MEMBUAT ULIR DENGAN TANGAN B.20.10 BAGIIAN PROYEK PENGEMBANGAN KURIIKULUM DIIREKTORAT PENDIIDIIKAN MENENGAH KEJURUAN DIIREKTORAT JENDERAL PENDIIDIIKAN DASAR DAN MENENGAH DEPARTEMEN

Lebih terperinci

DINDING DINDING BATU BUATAN

DINDING DINDING BATU BUATAN DINDING Dinding merupakan salah satu elemen bangunan yang berfungsi memisahkan/ membentuk ruang. Ditinjau dari segi struktur dan konstruksi, dinding ada yang berupa dinding partisi/ pengisi (tidak menahan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1. Proses Pembuatan Proses pembuatan adalah tahap-tahap yang dilakukan untuk mencapai suatu hasil. Dalam proses pembuatan ini dijelaskan bagaimana proses bahan-bahanyang

Lebih terperinci

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1. Proses Pembuatan Proses pembuatan adalah tahap-tahap yang dilakukan untuk mencapai suatu hasil. Dalam proses pembuatan ini dijelaskan bagaimana proses bahan-bahanyang

Lebih terperinci

MENGGAMBAR TEKNIK DASAR MENGGAMBAR KONSTRUKSI GEOMETRIS A.20.02

MENGGAMBAR TEKNIK DASAR MENGGAMBAR KONSTRUKSI GEOMETRIS A.20.02 MENGGAMBAR TEKNIK DASAR MENGGAMBAR KONSTRUKSI GEOMETRIS A.20.02 BAGIIAN PROYEK PENGEMBANGAN KURIIKULUM DIIREKTORAT PENDIIDIIKAN MENENGAH KEJURUAN DIIREKTORAT JENDERAL PENDIIDIIKAN DASAR DAN MENENGAH DEPARTEMEN

Lebih terperinci

MODUL PRAKTIK KERJA BANGKU

MODUL PRAKTIK KERJA BANGKU Dr. Wagiran MODUL PRAKTIK KERJA BANGKU (Aplikasi Pendekatan Konstruktivistik Model Self Assessment) JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011 Praktek Kerja Bangku...

Lebih terperinci

KODE MODUL M.3.3A SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BIDANG KEAHLIAN TEKNIK MESIN PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK PEMBENTUKAN

KODE MODUL M.3.3A SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BIDANG KEAHLIAN TEKNIK MESIN PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK PEMBENTUKAN KODE MODUL M.3.3A SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BIDANG KEAHLIAN TEKNIK MESIN PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK PEMBENTUKAN MERAKIT PELAT DAN LEMBARAN BAGIAN PROYEK PENGEMBANGAN KURIKULUM DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH

Lebih terperinci

LABORATORIUM / WORKSHOP KERJA BATU JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

LABORATORIUM / WORKSHOP KERJA BATU JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA LABORATORIUM / WORKSHOP KERJA BATU FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA DAFTAR JOBSHEET PRAKTIKUM KERJA BATU JS 01 JS 02 JS 03 JS 04 JS 05 JS 06 JS 07 JS 08 JS 9-10

Lebih terperinci

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1 Proses Pengerjaan Proses pengerjaan adalah tahapan-tahapan yang dilakukan untuk membuat komponen-komponen pada mesin pembuat lubang biopori. Pengerjaan yang dominan

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS TEKNIK Semester II PENCAIRAN LOGAM INDUK 300 menit JST/MES/MES315/01 Revisi : 01 Tgl: 21 Juni 2010 Hal : 1 dari 3 1. KOMPETENSI Mahasiswa mampu membuat jalur lasan dengan ketentuan a. Menggunakan

Lebih terperinci

KURIKULUM SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

KURIKULUM SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN KURIKULUM SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN Bidang Keahlian: TEKNIK BANGUNAN GEDUNG Program Keahlian: TEKNIK KONSTRUKSI KAYU Judul Modul : PENGETAHUAN TENTANG PERKIRAAN KEBUTUHAN KAYU Waktu : 4 Jam Kode Modul:

Lebih terperinci

PANDUAN PELAKSANAAN KURIKULUM PENDIDIKAN KHUSUS

PANDUAN PELAKSANAAN KURIKULUM PENDIDIKAN KHUSUS PANDUAN PELAKSANAAN KURIKULUM PENDIDIKAN KHUSUS Mata Pelajaran : Keterampilan Vokasional Paket Keterampilan : Seni dan Kerajinan Jenis Ketrampilan : Kriya Kayu SEKOLAH MENENGAH ATAS LUAR BIASA TUNA GRAHITA

Lebih terperinci

BAB IV PROSES PEMBUATAN MESIN

BAB IV PROSES PEMBUATAN MESIN BAB IV PROSES PEMBUATAN MESIN 4.1 Proses Produksi Produksi adalah suatu proses memperbanyak jumlah produk melalui tahapantahapan dari bahan baku untuk diubah dengan cara diproses melalui prosedur kerja

Lebih terperinci

SELAMAT DATANG TUKANG BEKISTING DAN PERANCAH

SELAMAT DATANG TUKANG BEKISTING DAN PERANCAH SELAMAT DATANG TUKANG BEKISTING DAN PERANCAH Pelatihan Tukang Bekisting dan Perancah Nomor Modul SBW 07 Judul Modul TEKNIK PEMASANGAN DAN PEMBONGKARAN BEKISTING DAN PERANCAH DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN

Lebih terperinci