No. : Juni 2016

dokumen-dokumen yang mirip
No. : Juni 2016

Informasi Teknik. No. : Juni Perihal : Penerapan IMO Mandatory Instrument yang akan diberlakukan 01 Juli 2016

Technical Information

Informasi Teknik. : Laporan Singkat Sidang Sesi ke2 dari SubCommittee on Implementation of IMO Instruments (III 2)

Informasi Teknik. : Laporan Singkat Sidang Sesi ke-3 dari Sub-Committee on Implementation of IMO Instrument (III 3)

No. : Maret : Laporan Singkat Sidang Sesi ke-3 dari Sub-Committee on Ship Systems and Equipment (SSE 3)

Informasi Teknik. No. : Juni Perihal : Penerapan IMO Mandatory Instrument yang akan diberlakukan 01 Juli 2016

Selected Updates on IMO Regulations

Technical Information

Informasi Teknik. 2. Beberapa agenda yang didiskusikan selama pertemuan tersebut antara lain: Topik

Perancangan Fire Control and Safety Plan pada Kapal Konversi LCT menjadi Kapal Small Tanker

Informasi Teknik. Perihal : Laporan Singkat IMO Marine Environment Protection Committee sesi ke 71 (MEPC 71)

Informasi Teknik. : Persyaratan terbaru Australia terkait Manajemen Air Balas untuk Kapal yang Berlayar di Perairan Internasional.

Informasi Teknik. : Semua Pengguna jasa dan Surveyor/Auditor BKI. Perihal : Ringkasan hasil sidang Komite Keselamatan Maritim IMO ke 94 (MSC 94)

Technical Information

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Seiring dengan perkembangan dunia yang menuntut kemajuan IPTEK

Technical Information

Technical Information

PEDOMAN PENYELENGGARAAN DIKLAT KETERAMPILAN KHUSUS PELAUT INTERNATIONAL MARITIME DANGEROUS GOODS (IMDG) CODE

Informasi Teknik. Perihal : Laporan Singkat IMO Maritime Safety Committee sesi ke-96 (MSC 96)

Technical Information

Informasi Teknik. : Prosedur pelaksanaan verifikasi pertengahan (Intermediate verification) ISPS Code terhadap kapal.

Informasi Teknik. 1. Berikut beberapa agenda yang didiskusikan pada sidang SDC 3 yang berkaitan dengan pekerjaan BKI:

Informasi Teknik. Perihal : Laporan Singkat IMO Marine Environment Protection Committee sesi ke 70 (MEPC 70)

Technical Information

Informasi Teknik. : Sistem Identifikasi Otomatis (Automatic Identification System (AIS)) Bagi Kapal Berbendera Indonesia

PEDOMAN PENYELENGGARAAN DIKLAT KETERAMPILAN KHUSUS PELAUT SURVIVAL CRAFT AND RESCUE BOAT (SCRB)

Technical Information


LAPORAN MONITORING KONVENSI HASIL SIDANG INTERNATIONAL MARITIME ORGANIZATION (IMO) PERIODE JUNI TAHUN 2013

Latar Belakang. Luaran yang Diharapkan Metodologi. Hasil analisa Kesimpulan dan Rekomendasi

PERANCANGAN SISTEM EMERGENCY GENSET PADA KAPAL

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN I-1 A. LATAR BELAKANG.

Informasi Teknik. Perihal : Laporan Singkat IMO Maritime Safety Committee sesi ke 98 (MSC 98)

LAPORAN MONITORING KONVENSI HASIL SIDANG INTERNATIONAL MARITIME ORGANIZATION (IMO) PERIODE MEI TAHUN 2013 International Maritime Organization (IMO)

Informasi Teknik. : Laporan Singkat Sidang IMO Meeting of Maritime Safety Committee (MSC) Sesi ke-95

Informasi Teknik. Perihal : Laporan Singkat IMO Maritime Safety Committee sesi ke 97 (MSC 97)

RANCANGAN KRITERIA DI BIDANG TRANSPORTASI LAUT PENETAPAN KRITERIA PEMERIKSA DAN PENGUJI KESELAMATAN DAN KEAMANAN KAPAL

Informasi Teknik. : Rekomendasi pemenuhan aturan Emission Control Area (ECA)

KEMENTERIAN PERHUBUNGAN MINISTRY OF TRANSPORTATION DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN LAUT DIRECTORATE GENERAL OF SEA TRANSPORTATION

Reference. SOLAS Regulation VI/5-1. Note: mulai berlaku pada tanggal 1/1/2011. SOLAS regulation V/18.9. Note : mulai berlaku pada tanggal 1/7/2012

KEMENTERIAN PERHUBUNGAN

Rancangan Sistem Assessment Keselamatan Kebakaran Kapal Penyeberangan Roll On Roll Off

PENDAHULUAN LATAR BELAKANG

KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN LAUT

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Informasi Teknik. : Laporan Singkat IMO Sub Committee Carriage of Cargoes and Containers Sesi ke-3 (CCC 3)

PEDOMAN PENYELENGGARAAN DIKLAT KETERAMPILAN KHUSUS PELAUT ELECTRONIC CHART DISPLAY AND INFORMATION SYSTEM (ECDIS)

STATUS REKOMENDASI KESELAMATAN SUB KOMITE INVESTIGASI KECELAKAAN PELAYARAN KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI. Penerima Receiver.

Evaluasi Kesesuaian Life-Saving Appliances (LSA) dan Pembuatan Simulasi Sistem Evakuasi Pada Kapal Perintis 1200 GT Menggunakan Software Pathfinder

Lampiran III MARPOL 73/78 PERATURAN TENTANG PENCEGAHAN PENCEMARAN OLEH BAHAN BAHAN BERBAHAYA YANG DIANGKUT MELALUI LAUT DALAM BENTUK KEMASAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

C. Klasifikasi Ruang Udara dan Struktur Rute. D. Perencanaan Terbang/Flight Plans.

PEDOMAN PENYELENGGARAAN DIKLAT KETERAMPILAN KHUSUS PELAUT ADVANCED FIRE FIGHTING (AFF)

LAPORAN PEMERIKSAAN TONGKANG

namun metode ini hanya dapat membekali operator kapal yang merupakan subyek langsung dari kecelakaan kapal.

MANAJEMEN PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN KEBAKARAN PADA KAPAL PENUMPANG MELALUI UPAYA PERANCANGAN DETEKTOR

PERANCANGAN SISTEM ASSESSMENT KESELAMATAN KEBAKARAN KAPAL FERRY ROLL ON ROLL OFF

BAB VIII PENUTUP. bahan bakar berasal dari gas berupa: LPG. generator, boiler dan peralatan masak di dapur.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Kapal yang telah lulus uji kelas akan teregistrasi

LAPORAN MONITORING KONVENSI HASIL SIDANG INTERNATIONAL MARITIME ORGANIZATION (IMO) PERIODE JANUARI DAN FEBRUARI TAHUN 2013 International Maritime

Presentasi Hasil TA. Estimasi Gas Buang Kapal Dengan Metode USEPA Secara Real Time Dengan Menggunakan Data Automatic Identification System (AIS)

KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN LAUT GEDUNG KARYA LANTAI 12 S.D 17

PEDOMAN PENYELENGGARAAN DIKLAT KETERAMPILAN KHUSUS PELAUT PROFICIENCY IN GMDSS / GENERAL RADIO OPERATOR S COURSE

ANALISA FIRE RISK ASSESMENT PADA KAPAL PENUMPANG (STUDI KASUS RANCANGAN KAPAL 5000 GT MILIK DINAS PERHUBUNGAN DARAT)

BUKU RANCANGAN PENGAJARAN

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 82 TAHUN 2015 TENTANG

Technical Information

BAB V KELAIK LAUTAN KAPAL

Informasi Teknik. : Laporan Singkat Sidang Sesi ke-3 dari Sub-Committee on Implementation of IMO Instrument (III 3)

-9- keliru. Personel AOC melakukan landing yang menyimpang dari prosedur

DESAIN AKSES OPTIMUM DAN SISTEM EVAKUASI SAAT KONDISI DARURAT PADA KM. SINAR BINTAN. Disusun Oleh: Nuke Maya Ardiana

Analisa Evakuasi Penumpang pada Kapal Ro-Ro Menggunakan Discrete Event Simulation dan Social Force Model

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA NOMOR : KP 216 TAHUN 2017 TENTANG

Laporan Akhir Studi Penyusunan Kebutuhan Norma, Standar, Pedoman, dan Kriteria (NSPK)di Bidang Pelayaran KATA PENGANTAR

PERATURAN KEPALA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PERHUBUNGAN NOMOR : PK.16/BPSDMP-2017 TENTANG

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA NOMOR : KP 220 TAHUN 2017 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Informasi Teknik. Perihal : Laporan Singkat IMO Maritime Safety Committee sesi ke 99 (MSC 99)

Informasi Teknik. : Tiongkok Skema penerapan Emission Control Area baru

Technical Information

2016, No Keputusan Presiden Nomor 65 Tahun 1980 tentang Pengesahan International Convention For The Safety of Life at Sea, 1974; 6. Peratur

APLIKASI FORMAL SAFETY ASSESSMENT (FSA) UNTUK PENILAIAN RISIKO KECELAKAAN PADA HELIPAD FSO: STUDI KASUS FSO KAKAP NATUNA

APLIKASI PENERAPAN PERATURAN SOLAS DALAM PERENCANAAN PERALATAN KESELAMATAN KMP LEGUNDI PADA LINTASAN MERAK-BAKAUHENI

MAKALAH PERLENGKAPAN KAPAL

JILID I PERATURAN KLASIFIKASI DAN SURVEY EDISI 2012

[Standar Pelayanan Minimum KM. Andalus] 1

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA NOMOR : KP 596 TAHUN 2015 TENTANG

BAB VIII PENGAWAKAN. Pasal 144. Pasal 145

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA NOMOR : KP 216 TAHUN 2017 TENTANG

Dukung Pemanfaatan Gas Bumi, PGN-ASDP Sepakat Operasikan Kapal Berbahan Bakar Ganda di Merak-Bakauheni

Technical lnformation

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Reg. II/54.3/19.4 of SOLAS 1974

Informasi Teknik. Perihal : Laporan Singkat IMO Marine Environment Protection Committee sesi ke 70 (MEPC 70)

BAB III METODE PENELITIAN. maupun kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian ini adalah

Transkripsi:

Informasi Teknik No. : 062-2016 27 Juni 2016 Kepada Perihal : Semua pengguna jasa BKI : Update Regulasi IMO Ringkasan Tujuan dari Informasi Teknik ini adalah untuk menginformasikan kepada pelanggan BKI terkait dengan perubahan dan aturan terbaru IMO yang di adopsi oleh IMO. Informasi Menyusul sejumlah resolusi yang pada beberapa pertemuan IMO, BKI percaya bahwa penyebaran informasi tersebut secara dini akan memberikan keuntungan kepada pengguna jasa dalam hal waktu persiapan yang cukup untuk mengantisipasinya. Oleh karena itu, BKI telah menyusun tabel Selected Updates on IMO Regulations dengan mengacu pada pertemuan IMO antara lain: 1. Marine Environment Protection Committee (MEPC) ke-69 2. Maritime Safety Committee (MSC) ke-96 Dan tercantum dalam lampiran Informasi Teknik ini. Untuk kemudahan penggunaan, update tersebut dibagi dalam dua bagian besar, yaitu update mandatory perangkat keras (konstruksi atau instalasi dari, perlengkapan tambahan, peralatan, apparatus, penataan dan lain-lain) dan update mandatory selain perangkat keras dan persyaratan terkait lainnya. Sebagai catatan bahwa tabel tersebut tidak mencakup seluruh regulasi IMO terbaru tetapi dipilih berdasarkan regulasi yang memuat kepentingan kebanyakan pengguna jasa BKI. Informasi lebih lanjut Pertanyaan sehubungan dengan Informasi Teknik ini dapat ditujukan ke: BKI Statutory Division Yos Sudarso 38-40 Jakarta, 14320 Indonesia Phone : +62 21 436 1899, 436 1901, 436 1903, 436 1904 Fax : +62 21 4390 1974 Email : sta@bki.co.id Direktur Klasifikasi -TTD - Capt. Iman Satria Utama, MM Halaman 1 dari 6

Selected Updates on IMO Regulations A. Selected Mandatory Hardware-related requirements (Construction or installation of Additional Equipment, Device, Apparatus, Arrangement) - 1 - FSS Code yang melalui MSC.403(96) Sprinkler otomatis dan Peralatan pemadam kebakaran tipe busa Untuk kapal yang terkena aturan SOLAS dan kapal yang memiliki fasilitas helicopter. ini mengatur tentang: Persyaratan tambahan untuk memperhatikan spesifikasi kualitas air untuk digunakan dalam sistem sprinkler otomatis pada Chapter 8; dan Chapter 17 baru terkait persyaratan dari peralatan pemadam kebakaran tipe busa untuk perlindungan pada helideck (geladak helicopter) dan area pendaratan helicopter seperti yang dipersyaratkan oleh SOLAS 1974 Chapter II-2. - 2 - SOLAS II- 2/18 yang melalui MSC.404(96) Fasilitas Helikopter Untuk kapal yang dibangun pada atau setelah. Kapal yang terkena aturan dalam amandemen ini harus memasang peralatan pemadam kebakaran tipe busa yang sesuai dengan persyaratan pada FSS Code Chapter 17. MODU Code 209 yang melalui MSC.407(96) Fasilitas Helikopter - 3 - Untuk kapal yang dibangun pada atau setelah. ini dalam hubungannya dengan amandemen FSS Code mengenai peralatan pemadam kebakaran tipe busa yang akan dipasang pada helideck (geladak helicopter). Halaman 2 dari 6

B. Selected Mandatory Non Hardware-related requirements - 1 MARPOL Annex II, appendix I, Guidelines for the categorization of noxious liquid substances as adopted by MEPC.270(69) Pengkategorian noxious liquid substances (Revised GESAMP Hazard Evaluation Procedure) MARPOL Annex II meliputi: Kolom A & B Aquatic environment Penambahan kategori untuk Aquatic Toxicity dengan B2 0.001 mg/l ditambahkan pada rating keempat dan biodegradation dinamai dengan A2. Kolom C & D Human Health (Toxic Effects to Mammals) Penambahan kriteria untuk Sensitising to skin (Ss) dan Sensitising to respiratory system (Sr) - 2 MARPOL Annex IV Amendments as adopted by MEPC.274(69) Special Area in the Baltic Sea and International Sewage Pollution Prevention certificate. MARPOL Annex IV Revisi pemberlakuan Baltic Sea sebagai Special Area : Berlaku mulai 1 Juni 2019 untuk kapal penumpang bangunan baru Berlaku mulai 1 Juni 2021 untuk kapal penumpang bangunan lama sebagaimana didefinisikan pada regulasi Berlaku mulai 1 Juni 2023 untuk kapal penumpang bangunan lama yang mempunyai rute langsung dari atau ke pelabuhan yang berlokasi pada special area dan hanya dari atau ke pelabuhan yang berlokasi pada bujur 28 10 E yang berada diantara special area untuk form International Sewage Pollution Prevention Certificate Halaman 3 dari 6

- 3 MARPOL Annex VI regulation 13 Amendments as adopted by MEPC.271(69) Record requirements for operational compliance with NOx Tier III emission control areas. MARPOL Annex VI Perubahan aturan terkait pendokumentasian untuk kapal yang disertifikasi Nox Tier II dan Tier III atau Tier III saja. Pendokumentasian meliputi status pergantian (on/off) untuk marine diesel engine diatas kapal sebagaimana terkena pemberlakuan pada paragraf 5.1, selanjutnya pendokumentasian tersebut harus di catat pada logbook sebagaimana dipersyaratkan oleh admistration saat kapal memasuki dan keluar ECA. - 4 NOX Technical Code 2008 Amendments as adopted by MEPC.272(69) Pengetesan mesin berbahan bakar gas dan dual fuel NOX Technical Code 2008 yang ditambahkan meliputi perubahan definisi untuk marine diesel engine, dimana marine diesel engine juga didefinisikan sebagai mesin berbahan gas maupun dual fuel. Selanjutnya amandemen juga berisi mengenai ketentuan, karakteristik, dan prosedur instalasi serta pengetesan untuk mesin berbahan bakar gas atau dual engine tersebut. regulasi ini diberlakukan untuk mesin yang diinstal pada kapal yang dibangun setelah 1 Maret 2016. - 5 ESP Code 2011 yang melalui.405(96) Inspeksi pada ruangan tertutup Untuk kapal pengangkut curah dan kapal tangki yang terkena aturan ini. 1 Januari 2018 ini mengacu pada resolusi Assembly resolution A.1050(27) terkait rekomendasi untuk memasuki ruangan tertutup di atas kapal. Halaman 4 dari 6

- 6 Requirements for maintenance, thorough examination, operational testing, overhaul and repair of lifeboats and rescue boats, launching appliances and release gear yang melalui MSC.402(96) Sekoci penolong dan sekoci penyelamat, peralatan peluncur dan alat dan alat rilis. Untuk kapal yang terkena aturan SOLAS Chapter III Guidelines ini berisi persyaratan untuk pemeliharaan, pemeriksaan menyeluruh, pengujian operasional, pembongkara dan perbaikan sekoci penolong dan sekoci penyelamat, peralatan peluncur dan alat rilis. Guidelines ini juga memperjelas persyaratan untuk kualifikasi, otorisasi dan sertifikasi dari penyedia jasa, prosedur untuk pemeliharaan dan pengujian, dan hal yang harus dilakukan pada setiap tahap pengujian (mingguan, bulanan, tahunan, 5 tahunan). -7- SOLAS II-2/3 dan II-2/13 MSC.404(96) Petunjuk penyelamatan diri (Means of Escape) Untuk: - Kapal penumpang Ro-ro yang dibangun pada atau setelah 1 Juli 1999 - Kapal penumpang lain yang dibangun pada atau setelah 1 Januari 2020 yang mengangkut lebih dari 36 penumpang ini berisi: Penambahan definisi baru untuk helicopter landing dan winching area dalam regulasi 3; dan Rute penyelamatan harus dievaluasi dengan analisa evakuasi pada tahap awal proses desain dalam regulasi 13. Halaman 5 dari 6

-8- SOLAS III/3 dan III/20 MSC.404(96) Perlengkapan penyelamat Untuk kapal yang terkena aturan SOLAS Chapter III ini memasukkan definisi dari requirements for maintenance, thorough examination, operational testing, overhaul and repair of lifeboats and rescue boats, launching appliances and release gear. Halaman 6 dari 6