PENGANTAR. Sanggau, 31 Desember 2015 Ketua Pengadilan Negeri Sanggau NIP Laporan Tahunan Pengadilan Negeri Sanggau Tahun

dokumen-dokumen yang mirip
PENGADILAN NEGERI BANTUL KELAS I B MANUAL MUTU PENJAMINAN MUTU PENGADILAN

BAGAN ALUR PROSEDUR PENDAFTARAN PERKARA GUGATAN

STANDAR.OPERASIONAL.PROSEDUR (SOP) KEPANITERAAN PERDATA NO. URAIAN KEGIATAN WAKTU PENYELESAIAN KETERANGAN

ADMINISTRASI PERKARA KEPANITERAAN PERDATA DI PENGADILAN NEGERI SIBOLGA

PENGGUGAT/ KUASANYA. Ketua Pengadilan Negeri menunjuk Majelis Hakim, dan Panitera menunjuk Panitera Pengganti. Kepaniteraan

STANDARD OPERATING PROCEDURES (S.O.P) PENANGANAN PERKARA PERDATA PADA PENGADILAN NEGERI TENGGARONG

V. STANDARD OPERATING PROCEDURES ( SOP ) KEPANITERAAN PERDATA

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) KEPANITERAAN PERDATA PENGADILAN NEGERI TANAH GROGOT. No AKTIVITAS PROSEDUR WAKTU

LAPORAN TAHUNAN PENGADILAN NEGERI KAYUAGUNG

PENGADILAN NEGERI ARGA MAKMUR Jln. Jend. Sudirman No. 226 (0737) , Home Page:

ALUR PENDAFTARAN GUGATAN PERMOHONAN DI PENGADILAN NEGERI

NO. URAIAN KEGIATAN WAKTU PENYELESAIAN KETERANGAN

LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2013

STANDAR PELAYANAN KEPANITERAAN PIDANA

BAGAN ALUR PROSEDUR PENDAFTARAN PERKARA GUGATAN

PENGADILAN NEGERI ARGA MAKMUR Jln. Jend. Sudirman No. 226 (0737) , Home Page:

4. SOP KEPANITERAAN PENGADILAN HUBUNGAN INDUSTRIAL PADA PENGADILAN NEGERI SEMARANG

STANDAR PELAYANAN PENGADILAN NEGERI RUTENG

PENGADILAN NEGERI JAKARTA BARAT SOP PENYELESAIAN BERKAS PERKARA GUGATAN

1. S O P KEPANITERAAN PIDANA

KATA PENGANTAR. Muara Teweh, Januari 2015 KETUA PENGADILAN NEGERI MUARA TEWEH SUPARNA, SH NIP

LAPORAN TAHUNAN PENGADILAN NEGERI KAYUAGUNG

MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BADAN PERADILAN UMUM

ADMINISTRASI PERKARA PENGADILAN NEGERI SIBOLGA

SOP PENYELESAIAN PERKARA PERDATA GUGATAN

DAFTAR ISI PENGANTAR... 2 DAFTAR ISI BAB I Pendahuluan BAB II Struktur Organisasi (Tupoksi)... 8

STANDART OPERASIONAL KEPANITERAAN

STANDAR PELAYANAN PERADILAN PENGADILAN NEGERI TANAH GROGOT

STANDARD OPERATION PROCEDURE (SOP) PROSES PENDAFTARAN DAN PEMERIKSAAN PERKARA DI PENGADILAN TATA USAHA NEGARA

PENGADILAN NEGERI PROBOLINGGO

TAHUN 2015 PENGADILAN NEGERI KELAS I A BALE BANDUNG JL. JAKSA NARANATA BALE ENDAH KABUPATEN BANDUNG

SKEMA SOP KEPANITERAAN PIDANA

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PENGADILAN NEGERI SLAWI

Tugas Pokok dan Fungsi. Andrie Irawan, SH., MH Fakultas Hukum Universitas Cokroaminoto Yogyakarta

PENGADILAN NEGERI BANJARNEGARA

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

Laporan Tahunan Pengadilan Negeri Sungailiat 2015

I. BIDANG ADMINISTRASI 1.1 STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) ADMINISTRASI PERKARA PADA PENGADILAN NEGERI KELAS II SUKADANA

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) KEPANITERAAN PIDANA

BAGAN ALUR PROSEDUR PERKARA PERDATA PASCA SIDANG

TATA CARA PEMERIKSAAN ADMINISTRASI PERSIDANGAN

BAGAN ALUR PROSEDUR PERKARA PELANGGARAN HAK ASASI MANUSIA

STANDARD OPERATING PROCEDURES (S.O.P) PENANGANAN PERKARA PIDANA ACARA BIASA PADA PENGADILAN NEGERI TENGGARONG

STANDARD OPERATION PROCEDURE (S.O.P) DI JAJARAN PENGADILAN TINGGI DAN PENGADILAN NEGERI SE-KALIMANTAN TENGAH

PENGADILAN NEGERI BANJARNEGARA

PENGADILAN NEGERI BALE BANDUNG KELAS 1A JL. JAKSA NARANATA BALE ENDAH KABUPATEN BANDUNG

STANDAR PELAYANAN PERKARA PIDANA

1. Menerima surat permohonan / pernyataan banding dari Pemohon banding dilampiri salinan putusan yang diperoleh dari meja III

PENGADILAN NEGERI PROBOLINGGO PENGADILAN NEGERI PROBOLINGGO

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) ADMINISTRASI PERKARA PENGADILAN NEGERI KLAS IA/PHI/TIPIKOR BANDA ACEH

BAGAN ALUR PROSEDUR PERKARA PERDATA PENDAFTAAN KASASI

STANDAR PELAYANAN PENGADILAN (SPP) DALAM LINGKUNGAN PERADILAN MILITER

STANDAR PELAYANAN PENGADILAN (SPP) DALAM LINGKUNGAN PERADILAN MILITER

PANJAR BIAYA PERKARA PADA PENGADILAN AGAMA MAKASSAR

Petugas / Penanggung Jawab. Waktu Penyelesaian. No Uraian Kegiatan Uraian Pelayanan. Ket

STANDAR OPERATION PROCEDURE (SOP) PENGADILAN NEGERI HAM, PHI, PERIKANAN DAN NIAGA MEDAN

PENGADILAN NEGERI WATES

SILABUS SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI PENGADILAN AGAMA (SIADPA Plus) PADA KOMPETENSI TENAGA TEKNIS PERADILAN AGAMA

LAPORAN TAHUNAN 2014 i PENGADILAN NEGERI PASURUAN

Berkas Perkara Buku Register Induk Perkara Gugatan Perangkat Komputer Alat Tulis Pencatatan dan Pendataan:

PENGADILAN AGAMA SINJAI Jl. Jenderal Sudirman No. 5, Telp. (0482) 21054, Fax SINJAI 92651

W11-A15/45/HK.05.01/I/2014 Tanggal Pembuatan Tanggal Revisi Tanggal Efektif Disahkan oleh

copy dan hard copy serta pengajuan permohonan praperadilan sesuai dengan wilayah hukum di Pengadilan Negeri Takengon ; 3 Penerimaan

menjadi kewenangan Pengadilan Negeri, Hubungan Industrial dan Tindak Pidana Korupsi Yogyakarta Kelas IA. Pengadilan Negeri, Hubungan Industrial dan

PETUNJUK PELAKSANAAN KEGIATAN TENTANG STANDAR LAYANAN KEGIATAN DI PENGADILAN AGAMA BLITAR TAHUN 2013

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii

1 jam perkara sesuai dengan nomor urut perkara 4. Membuat formulir penetapan Ketua Pengadilan Negeri tentang

Pelayanan Perkara Pidana

BIDANG PENGAWASAN MELEKAT

PENGADILAN AGAMA NGANJUK K E P A N I T E R A A N JL. Gatot Subroto, Nganjuk

Pengadilan Agama Krui Jl.Mawar No. 10 Way Mengaku

Pelayanan Perkara Perdata

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

BAB II PROFIL PENGADILAN NEGERI MEDAN

UPAYA HUKUM PUTUSAN PENGADILAN AGAMA

W11-A15/45/HK.05.01/I/2014 Tanggal Pembuatan Tanggal Revisi Tanggal Efektif Disahkan oleh

SOP PENERIMAAN PERKARA KASASI

REKAPITULASI PROSES DAN WAKTU PENYELESAIAN PENGADUAN FLOW CHART PENANGANAN PENGADUAN

Pengadilan Agama Krui Jl.Mawar No. 10 Way Mengaku

Memperhatikan : I. PERSIDANGAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. KONDISI UMUM

SURAT KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN NEGERI KALIANDA. NOMOR : W9.U4/Kp.01.1/156/XI/2016 T E N T A N G STANDART PELAYANAN PERADILAN

LAPORAN TAHUNAN 2015

RENCANA STRATEGIS PENGADILAN NEGERI MUARA TEWEH

PEDOMAN TEKNIS ADMINISTRASI DAN TEKNIS PERADILAN TATA USAHA NEGARA EDISI 2008

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA,

SURAT KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN AGAMA LAMONGAN Nomor : W13-A7/2/OT.00/SK/I/2016

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP)

L A K I P TAHUN 2013

Petugas / Penanggung Jawab. Waktu Penyelesaian. No Uraian Kegiatan Uraian Pelayanan. Ket

PENETAPAN KETUA PENGADILAN NEGERI BIAK TENTANG

PERATURAN MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEPANITERAAN DAN KESEKRETARIATAN PERADILAN

KETUA MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA ANCANGAN

Tanggal Efektif Jakarta Pusat PO. BOX 1148 JKT13011 JAT Disahkan oleh SOP TATA CARA PENYELESAIAN KEBERATAN PERKARA GUGATAN SEDERHANA

PROSEDUR BERPERKARA TATA CARA PENGAJUAN PERKARA (VIA BANK)

PENGADILAN AGAMA JAKARTA BARAT Jl. Pesanggrahan Raya No.32 Kembangan Jakarta Barat Telp./Fax. (021) sd. 95

TATA CARA PEMERIKSAAN ADMINISTRASI PERKARA

STANDAR PELAYANAN PERKARA PERMOHONAN

DRAFT 16 SEPT 2009 PERATURAN KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR TAHUN 2009 TENTANG TATA CARA PENANGANAN PERKARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

STANDAR OPERATING PROCEDURE ( SOP ) PENGADILAN NEGERI DOMPU. Dicetak dan Diterbitkan oleh IT - PN DOMPU 2014

Transkripsi:

PENGANTAR Dengan memanjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, kami telah menyusun dan menyelesaikan Laporan Tahunan Pengadilan Negeri Sanggau Tahun 2015. Laporan tahunan ini merupakan gambaran hasil pelaksanaan kegiatan dan kinerja jajaran Pengadilan Negeri Sanggau dalam pelaksanaan tugas administrasi peradilan dan administrasi umum selama tahun 2015. Kami menyadari laporan ini masih jauh dari kesempurnaan dan tujuan yang diharapkan, hal ini dikarenakan oleh keterbatasan sumber daya manusia serta sarana dan prasarana yang kami miliki. Demikian Laporan Tahunan Pengadilan Negeri Sanggau Tahun 2015 disusun sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban kami dan sebagai bahan evaluasi dan pengawasan untuk peningkatan kinerja jajaran Pengadilan Negeri Sanggau pada masa-masa yang akan datang. Sanggau, 31 Desember 2015 Ketua Pengadilan Negeri Sanggau ACHMAD IRFIR ROCHMAN, SH., MH. NIP. 19710208199503 1 001 Laporan Tahunan Pengadilan Negeri Sanggau Tahun 2015 1

DAFTAR ISI PENGANTAR 1 DAFTAR ISI 2 BAB I 4 PENDAHULUAN 4 A. Kebijakan Umum Peradilan 4 B. Visi dan Misi 4 C. Rencana Strategis 4 BAB II STRUKTUR ORGANISASI (TUPOKSI) 7 A. Penyusunan Alur Tupoksi 7 B. Penyusunan Standard Operational Procedures (SOP) 8 C. Kinerja /Sasaran Kerja (SKP) 33 BAB III PEMBINAAN DAN PENGELOLAAN 37 A. Sumber Daya Manusia 37 1. Profil Sumber Daya Manusia 37 2. Kebutuhan Sumber Daya Manusia 40 3. Mutasi dan Pensiun 40 4. Promosi 41 5. Pensiun 41 B. KEADAAN PERKARA 1. Rekapitulasi Perkara 44 2. Rasio Perkara Terhadap Majelis 49 3. Putusan yang diajukan Banding : 49 a. Putusan Pengadilan Tk.I yang dikuatkan Tk Banding b. Putusan Pengadilan Tk.I yang dibatalkan Tk Banding c. Putusan Pengadilan Tk.I yang tidak dapat diterima Tk Banding 4. Putusan yang diajukan Kasasi : 49 a. Putusan Pengadilan Tk.I yang dikuatkan Tk Banding dan dikuatkan Tk Kasasi b. Putusan Pengadilan Tk.I yang dikuatkan Tk Banding dan dibatalkan Tk Kasasi c. Putusan Pengadilan Tk.I yang dikuatkan Tk Banding dan tidak dapat diterima Tk Kasasi d. Putusan Pengadilan Tk.I yang dibatalkan Tk Banding dan dikuatkan Tk Kasasi e. Putusan Pengadilan Tk.I yang dibatalkan Tk Banding dan dibatalkan Tk Kasasi 5. Putusan yang diajukan Peninjauan Kembali (PK) : 50 a. Putusan Pengadilan Tk.I yang dikuatkan Tk Banding dan dikuatkan Tk Kasasi yang dikuatkan Tk. PK b. Putusan Pengadilan Tk.I yang dikuatkan Tk Banding dan dibatalkan Tk Kasasi yang dikuatkan Tk. PK c. Putusan Pengadilan Tk.I yang dikuatkan Tk Banding dan tidak dapat diterima Tk Kasasi yang dikuatkan Tk. PK d. Putusan Pengadilan Tk.I yang dibatalkan Tk Banding dan dikuatkan Tk Kasasi yang dikuatkan Tk. PK e. Putusan Pengadilan Tk.I yang dibatalkan Tk Banding dan dibatalkan Tk Kasasi yang dikuatkan Tk. PK Laporan Tahunan Pengadilan Negeri Sanggau Tahun 2015 2

f. Putusan Pengadilan Tk.I yang dikuatkan Tk Banding dan dikuatkan Tk Kasasi yang dibatalkan Tk. PK g. Putusan Pengadilan Tk.I yang dikuatkan Tk Banding dan dibatalkan Tk Kasasi yang dibatalkan Tk. PK h. Putusan Pengadilan Tk.I yang dikuatkan Tk Banding dan tidak dapat diterima Tk Kasasi yang dibatalkan Tk. PK i. Putusan Pengadilan Tk.I yang dibatalkan Tk Banding dan dikuatkan Tk Kasasi yang dibatalkan Tk. PK j. Putusan Pengadilan Tk.I yang dibatalkan Tk Banding dan dibatalkan Tk Kasasi yang dibatalkan Tk. PK k. Putusan Pengadilan Tk.I yang Berkekuatan Hukum Tetap yang dikuatkan Tk. PK l. Putusan Pengadilan Tk.Banding yang Berkekuatan Hukum Tetap yang dikuatkan Tk. PK m. Putusan Pengadilan Tk.Kasasi yang Berkekuatan Hukum Tetap yang dikuatkan Tk. PK n. Putusan Pengadilan Tk.I yang Berkekuatan Hukum Tetap yang dibatalkan Tk. PK o. Putusan Pengadilan Tk.Banding yang Berkekuatan Hukum Tetap yang dibatalkan Tk. PK p. Putusan Pengadilan Tk. Kasasi yang Berkekuatan Hukum Tetap yang dibatalkan Tk. PK q. Putusan Pengadilan Tk.I yang Berkekuatan Hukum Tetap yang tidak dapat`diterima Tk. PK r. Putusan Pengadilan Tk.Banding yang Berkekuatan Hukum Tetap yang tidak dapat`diterima Tk. PK C. PENGELOLAAN SARANA DAN PRASARANA 51 D. PENGELOLAAN KEUANGAN 51 1. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis lainnya 2. Program Sarana dan Prasarana Aparatur Mahkamah Agung 3. Program Peningkatan Manajemen Peradilan E. DUKUNGAN TEKNOLOGI INFORMASI 56 1. Perangkat Keras 2. Perangkat Lunak F. REGULASI TAHUN 2015 57 - Pelaksanaan Reformasi Birokrasi pada Area : 1. Manajemen Perubahan 57 2. Perundang-undangan 57 3. Penataan dan Penguatan Organisasi 57 4. Penataan Tata Laksana 57 5. Penataan Sistem Manajemen SDM 58 6. Penguatan Akuntabilitas 58 7. Penguatan Pengawasan 58 8. Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik 58 BAB IV PENGAWASAN 59 A. Internal 59 B. Evaluasi 59 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 60 Laporan Tahunan Pengadilan Negeri Sanggau Tahun 2015 3

BAB I PENDAHULUAN A. Kebijakan Umum Peradilan Pengadilan Negeri Sanggau merupakan badan peradilan umum yang secara organisasi, administrasi dan finansial berada dibawah kekuasaan Mahkamah Agung RI berdasarkan : - Undang-Undang.35 tahun 1999 tentang Peralihan Kekuasaan Kehakiman secara Organisasi, administrasi dan finansial ke Mahkamah Agung RI - Undang-Undang. 48 Tahun 2009 Tentang Kekuasaan Kehakiman - Undang-Undang.3 tahun 2009 Tentang perubahan atas Undang-Undang.14 tahun 1985 tentang Mahkamah Agung RI - Undang undang.49 Tahun 2009 tentang perubahan atas Undang Undang.2 tahun 1986 tentang peradilan umum. - Surat Keputusan Presiden. 21 tahun 2004 tentang Pengalihan Organisasi, administrasi dan finansial peradilan Umum. Tata Usaha Negara, dan Peradilan Agama. - Surat Keputusan Sekretaris Mahkamah Agung RI.MA/SEK/07/III/2006 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Mahkamah Agung RI. Dalam pelaksanaan tugas, pokok, dan fungsi sehari hari Pengadilan Negeri menyelenggarakan peradilan umum yakni menerima, memeriksa, mengadili serta menyelesaikan perkara perkara baik pidana maupun perdata dengan berpedoman Undang - Undang. 14 Tahun 1970, Undang - Undang. 14 tahun 1985, dan kemudian diubah dengan Undang - Undang. 5 tahun 2004 tentang Mahkamah Agung, dan Undang - Undang.48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman, Undang Undang mor 49 Tahun 2009 tentang Peradilan Umum, serta ketentuan perundang undangan lain yang bersangkutan. Selain itu pula Pengadilan Negeri juga melayani masyarakat di bidang hukum yaitu berupa penyuluhan hukum bekerjasama dengan Pemda Kabupaten Sanggau dan Pemda Kabupaten Sekadau dengan anggaran dari Pemda dan tugas tugas lain yang berkaitan dengan tugas Pemerintah Daerah dan Penyelenggaraan Negara sebagaimana yang telah diamanatkan oleh Undang Undang. B. Visi dan Misi Visi Mahkamah Agung: TERWUJUDNYA BADAN PERADILAN INDONESIA YANG AGUNG. Misi Mahkamah Agung : Menjaga kemandirian badan peradilan Memberikan pelayanan hukum yang berkeadilankepada pencari keadilan Meningkatkan kualitas kepemimpinan badan peradilan Meningkatkan kredibilitas dan transparansi badan peradilan Visi Pengadilan Negeri Sanggau: Terwujudnya badan peradilan yang agung, melalui kekuasaan kehakiman yang mandiri, efektif, efisien serta mendapat kepercayaan publik, profesional dalam memberi pelayanan Laporan Tahunan Pengadilan Negeri Sanggau Tahun 2015 4

hukum, berkualitas, etis, terjangkau dan biaya rendah bagi masyarakat pencari keadilan serta mampu menjawab panggilan pelayanan publik. Misi Pengadilan Negeri Sanggau: a. Mewujudkan Pengadilan yang mandiri dan independent, bebas dari campur tangan pihak lain dan transparan. b. Mewujudkan peradilan yang efektif, efisien, bermartabat, berwibawa dan dihormati. c. Meningkatkan pelayanan hukum secara prima kepada masyarakat pencari keadilan. d. Meningkatkan profesionalisme kinerja aparat Pengadilan. e. Peningkatan Teknologi Informasi terkait dengan tuntutan Transparansi Peradilan di segala Bidang. C. Rencana Strategis 1. Secara substansial strategi untuk mencapai visi dan misi Pengadilan Negeri Sanggau menggunakan strategi kombinasi/perpaduan, yaitu disamping menerapkan strategi untuk menjaga stabilitas dan efisiensi juga strategi untuk pengembangan. 2. Adapun secara operasional, Pengadilan Negeri Sanggau menerapkan strategi dengan memberdayakan kekuatan dan sekaligus menghilangkan kelemahan-kelemahan yang ada pada Pengadilan Negeri Sanggau, serta memanfaatkan peluang yang ada dan mengantisipasi tantangan yang dihadapi oleh Pengadilan Negeri Sanggau. 3. Kekuatan Pengadilan Negeri Sanggau dapat diungkapkan sebagai berikut, antara lain : a. Semangat sebagian besar pegawai untuk meningkatkan profesionalismenya cukup tinggi; b. Landasan Yuridis, berupa peraturan perundangan cukup jelas, sehingga jika peraturan perundangan tersebut dilakukan secara berkesinambungan, maka produktifitas kerja semakin baik dan berkualitas; c. Sikap perilaku sebagian besar pegawai cukup religius; d. Adanya kode etik profesi yang dapat dijadikan pedoman pembinaan pegawai ( Panca Prasetia KORPRI; Tri Prasetia Hakim Indonesia; Kode Etik Profesi Hakim; ). 4. Kendala yang dihadapi Pengadilan Negeri Sanggau dapat dikemukakan sebagai berikut : a. Masih adanya tenaga kerja yang kurang professional baik dari segi ilmu, skill ataupun etika kerja, oleh karenanya sangat dibutuhkan bimbingan masalah teknis maupun administrasi baik secara langsung maupun melalui pendidikan dan pelatihan secara berkala. b. Masih banyaknya ditemui pelanggaran hukum akibat tingkat kesadaran masyarakat yang masih rendah. c. Wilayah hukum Pengadilan Negeri Sanggau dengan luas wilayah 18.302 km 2, yang meliputi dua kabupaten yaitu kabupaten Sanggau dengan luas daerah 12.857,7 km 2 dan kabupaten Sekadau dengan luas daerah 5.444,2 km 2 memerlukan dukungan personil yang memadai untuk mencapai titik-titik lokasi pencari keadilan. d. Kurangnya Sumber Daya Manusia. e. Di kabupaten sanggau tidak terdapat universitas, sedangkan lokasi Kabupaten Sanggau merupakan salah satu kabupaten yang jaraknya cukup jauh dari ibukota Laporan Tahunan Pengadilan Negeri Sanggau Tahun 2015 5

provinsi Kalimantan Barat, sehingga cukup menyulitkan para pegawai pengadilan negeri sanggau untuk melanjutkan studi ke jenjang lebih lanjut. f. Bangunan Gedung Kantor yang tidak sesuai dengan Prototype Mahkamah Agung Republik Indonesia. 5. Peluang Pengadilan Negeri Sanggau untuk dapat meraih visi dan misinya dapat dikemukakan hal-hal sebagai berikut : a. Tenaga kerja/pegawai yang tersedia pada Pengadilan Negeri Sanggau sebagiannya masih dapat dimaksimalkan kinerjanya; b. Pada Tahun 2015, anggaran belanja rutin ataupun belanja barang/modal (DIPA) Pengadilan Negeri Sanggau cukup tersedia walaupun masih banyak anggaran yang nilai satuannya belum memenuhi Standar Biaya Umum Lembaga/Instansi Pemerintah Pusat yang dikeluarkan Departemen Keuangan (Belum sesuai dengan nilai yang tertera pada usulan RKAKL 2014 Satker Pengadilan Negeri Sanggau) ; c. Pegawai honorer ada 2(dua) orang, kiranya dapat terangkat menjadi PNS dalam waktu dekat sehingga dapat menambah sumber daya manusia yang statusnya diakui oleh negara sebagai pegawai negeri sipil. 6. Adapun tantangan yang dihadapi oleh Pengadilan Negeri Sanggau dapat dikemukakan antara lain : a. Bahwa untuk mengubah kultur masyarakat yang rendah sadar hukum perlu waktu lama dengan pembinaan secara terus menerus. b. Masih sangat terbatasnya sarana dan prasarana komputer, sehingga Pengadilan Negeri Sanggau belum dapat secara penuh menerapkan Teknologi Informasi dalam rangka program Transparansi dan Akuntabilitas Publik. c. Tenaga yang menguasai TI masih terbatas serta perlu adanya pelatihan kepada seluruh karyawan Pengadilan Negeri Sanggau agar tidak gagap teknologi. d. Ruangan-ruangan yang tersedia masih minim, sehingga menyebabkan ketidaknyamanan dalam bekerja. Laporan Tahunan Pengadilan Negeri Sanggau Tahun 2015 6

BAB II STRUKTUR ORGANISASI KETUA WAKIL KETUA HAKIM PANITERA / SEKRETARIS WAKIL PANITERA WAKIL SEKRETARIS PANITERA MUDA PERDATA PANITERA MUDA PIDANA PANITERA MUDA HUKUM KAUR. KEPEGAWAIAN KAUR KEUANGAN KAUR UMUM KELOMPOK FUNGSIONAL KEPANITERAAN PANITERA PENGGANTI JURUSITA Keterangan: Garis Koordinasi : Garis Tanggungjawab : A. Penyusunan Alur Tupoksi Pengadilan Negeri Sanggau sebagai salah satu pelaku Kekuasaan Kehakiman mempunyai tugas pokok menerima, memeriksa, memutus dan menyelesaikan perkara di tingkat pertama bagi rakyat pencari keadilan pada umumnya, di bidang hukum perdata dan pidana (Pasal 2 Undang-undang. 49 Tahun 2009 tentang perubahan atas Undang-undang. 2 Tahun 1986 tentang Peradilan Umum). Fungsi : a. Sebagai pelayan hukum masyarakat pencari keadilan pada umumnya mengenai berbagai perkara/sengketa sebagaimana diatur dalam Undang undang no.48 tahun 2009. b. Sebagai pelaksana hukum positif bagi masyarakat pencari keadilan pada umumnya di Kabupaten Sanggau. c. Memberikan kontribusi hukum terapan dalam upaya pembangunan hukum nasional. Laporan Tahunan Pengadilan Negeri Sanggau Tahun 2015 7

B. Penyusunan Standard Operational Procedures (SOP) A. TENTANG PERKARA PERDATA I. Proses Perkara Perdata ADMINISTRASI PERKARA 1. Penggugat/kuasanya mengajukan gugatannya pada meja I / Panitera Muda Perdata 2. Panitera Muda Perdata menerima dan meneliti kelengkapan berkas perkara apabila sudah lengkap kemudian Panitera Muda/Meja I memerinci panjar biaya perkara dengan SKUM dengan rincian untuk Penggugat 3X panggilan; Tergugat 4X panggilan 3. Kemudian kasir menyerahkan SKUM tersebut dan nomor rekening atas nama Pengadilan Negeri kepada Penggugat/kuasanya untuk membayar panjar ongkos Perkara pada Bank yang telah ditunjuk (BRI) 4. Setelah panjar ongkos perkara dibayar kemudian oleh Penggugat/kuasanya diserahkan kepada kasir bukti setor untuk dibukukan dalam buku jurnal keuangan Perdata yang kemudian dilampirkan dalam berkas perkara selanjutnya diserahkan pada Meja II untuk didaftar dan ditulis dalam buku register induk 5. Selanjutnya berkas yang telah diregister tersebut dibuatkan Penetapan Majelis Hakim dan Panitera Pengganti yang kemudian diparaf oleh Wakil Panitera untuk diteruskan pada Ketua Pengadilan Negeri 6. Berkas yang telah diparaf oleh Wakil Panitera tersebut diteruskan kepada Ketua Pengadilan Negeri untuk menunjuk Majelis Hakim yang akan menyidangkan dan Panitera/Sekretaris menunjuk Panitera Pengganti yang akan bersidang 7. Kemudian berkas yang telah ditunjuk Majelis Hakimnya tersebut dikembalikan ke kepaniteraan Perdata kemudian diserahkan pada Ketua Majelis Hakim untuk ditetapkan hari sidangnya 3 Hari Kerja 3 Hari Kerja 8. Majelis Hakim mempelajari berkas perkara 7 Hari Kerja 9. Majelis Hakim / Panitera Pengganti yang bersangkutan menyerahkan berkas pada Jurusita/Jurusita Pengganti untuk memanggil para pihak dalam kota minimal 3 hari kerja, untuk luar kota 14 hari kerja dan untuk luar daerah 30 hari kerja 10. Sidang pertama oleh Majelis Hakim mempersilakan para pihak untuk menunjuk mediator 11. Para pihak hadir untuk Mediasi ± 40 Hari Kerja 12. Apabila tercapai perdamaian, kemudian dibuat putusan perdamaian (akta vandading) 13. Panitera pengganti meminutasi berkas perkara tersebut dan menyerahkan pada kepaniteraan Perdata (apabila tercapai perdamaian) 14. Apabila Mediasi dinyatakan gagal, maka pemeriksaan perkara dilanjutkan 7 Hari Kerja 7 Hari Kerja II. Sidang Dilanjutkan Karena Mediasi Gagal 1. Sidang dibuka kembali untuk pembacaan gugatan, kemudian ditunda untuk jawaban dari Tergugat 2. Setelah Tergugat menyerahkan jawabannya atas gugatan Penggugat kemudian Penggugat mengajukan Replik 7 Hari Kerja 7 Hari Kerja 3. Sesudah Penggugat mengajukan Replik kemudian Tergugat ajukan Duplik 7 Hari Kerja 4. Setelah selesai tahap jawab menjawab selanjutnya pembuktian tertulis/surat 14 Hari Kerja Laporan Tahunan Pengadilan Negeri Sanggau Tahun 2015 8

diberi kesempatan pihak Penggugat 5. Setelah itu diberi kesempatan pada Tergugat untuk mengajukan bukti tertulisnya 14 Hari Kerja 6. Selanjutnya diadakan pemeriksaan pada objek sengketa/sidang lapangan 7 Hari Kerja 7. Selanjutnya pihak Penggugat diberi kesempatan untuk mengajukan saksi-saksi 14 Hari Kerja 8. Kemudian kesempatan Tergugat mengajukan saksi-saksi 14 Hari Kerja 9. Bila ada bukti tambahan/bila diperlukan atas permintaan pihak-pihak dapat diajukan 14 Hari Kerja (Penggugat 7 Hari; Tergugat 7 Hari) 10. Apabila tidak ada lagi maka sampai pada kesimpulan 14 Hari Kerja 11. Kemudian Majelis Hakim bermusyawarah untuk menunda persidangan untuk Putusan 14 Hari Kerja 12. Panitera Pengganti menyelesaikan perkara selanjutnya di Minutasi 30 Hari Kerja Catatan : - Salinan putusan harus sudah diterima oleh pihak-pihak 14 hari kerja setelah tanggal putusan - Apabila mediasi gagal Perkara di putus paling lama ± 160 hari kerja sejak mediasi dinyatakan gagal - Apabila mediasi berhasil, Perkara di putus paling lama ± 60 hari kerja sejak sidang pertama III. Perkara Perdata Yang Dimohonkan Banding Keterangan 1. Pemohon/kuasanya menyatakan banding terhadap suatu perkara dalam tenggang waktu 14 hari setelah perkara diputus / setelah pemberitahuan Putusan 2. Panitera Muda Perdata menerima permohonan banding dari Pemohon/kuasanya kemudian memperinci panjar biaya perkara banding dituangkan dalam SKUM dan memberi nomor 3. Pemohon/kuasanya membayar biaya perkara banding sesuai SKUM pada bank yang telah ditunjuk 4. Setelah itu Pemohon/kuasanya menyerahkan bukti setor pada kasir untuk dibukukan dalam jurnal yang bersangkutan, kemudian petugas Meja III membuat pernyataan banding yang ditandatangani oleh Pemohon dihadapan Panitera dan selanjutnya oleh petugas Meja III membukukan dalam register yang bersangkutan 5. Selanjutnya Wakil Panitera menunjuk Jurusita/Jurusita Pengganti yang akan memberitahu adanya permohonan banding kepada pihak lawan 6. Jurusita/Jurusita Pengganti memberitahukan adanya banding pada pihak lawan 7. Jurusita/Jurusita Pengganti menyerahkan memori banding pada terbanding 8. Jurusita/Jurusita Pengganti menyerahkan Kontra Memori Banding pada terbanding 9. Kedua belah pihak diberi kesempatan memeriksa berkas (inzage) 10. Berkas siap dikirim ke Pengadilan Tinggi 7 Hari Kerja 14 Hari Kerja 14 Hari Kerja 14 Hari Kerja 30 Hari Kerja Sejak Pernyataan Banding Sejak Permohonan Banding diajukan Laporan Tahunan Pengadilan Negeri Sanggau Tahun 2015 9

IV. Perkara Perdata Yang Dimohonkan Kasasi Keterangan 1. Pemberitahuan Putusan Banding kepada para pihak 2. Permohonan Kasasi Sejak 14 Hari Kerja Pemberitahuan 3. Pemohon/kuasa mengajukan permohonan, kemudian oleh Panitera Muda Perdata diperinci biaya Kasasi dalam SKUM 4. Kemudian pemohon/kuasa menyetor biaya Kasasi sesua SKUM pada bank yang telah ditunjuk 5. Setelah itu pemohon menyerahkan bukti setor biaya Kasasi pada petugas kasir di Kepaniteraan Perdata, lalu petugas Meja III membuat pernyataan Kasasi yang ditanda tangani oleh Pemohon/kuasanya dihadapan Panitera dan selanjutnya ditandatangani oleh Panitera dan selanjutnya oleh petugas meja II dibukukan dalam register yang bersangkutan 6. Pemberitahuan permohonan kasasi oleh Jurusita/Jurusita Pengganti pada termohon Kasasi 7 Hari Kerja Putusan Banding Terhitung sejak Menyatakan Kasasi 7. Penerimaan memori Kasasi 14 Hari Kerja 8. Penyampaian memori Kasasi pada termohon kasasi oleh Jurusita/Jurusita Pengganti 7 Hari Kerja 9. Penerimaan Kontra Memori Kasasi 14 Hari Kerja 10. Sejak Kontra Penyerahan Kontra Memori Kasasi kepada pemohon Kasasi 11. Berkas siap dikirim ke Mahkamah Agung 7 Hari Kerja Memori Kasasi Diterima V. Delegasi 1. Permintaan bantuan panggilan/pemberitahuan ke Pengadilan Negeri lain/delegasi diselesaikan paling lama 3 (tiga) hari kerja 2. permintaan bantuan tersebut harus sudah dijalankan, setelah permintaan bantuan tersebut diterima paling lama 3 (tiga) hari kerja 3 Hari Kerja 3 Hari Kerja 3. Pengiriman kembali kepada Pengadilan Negeri pemohon bantuan diselesaikan 1 (satu) hari kerja setelah dilaksanakan 4. Wakil Panitera melakukan pengawasan terhadap kinerja Jurusita apabila sudah benar-benar melakukan tugasnya tepat waktu dan diharuskan kepada Jurusita apabila telah melaksanakan tugasnya melapor kepada Wakil Panitera dengan memperlihatkan relaas/hasil pekerjaannya 5. Setiap Pengadilan Negeri membentuk tim delegasi untuk melaksanakan delegasi dari Pengadilan Negeri Pemohon Laporan Tahunan Pengadilan Negeri Sanggau Tahun 2015 10

VI. Sita 1. Panitera Muda Perdata meneliti kelengkapan berkas dan menghitung panjar biaya (SKUM) setelah menerima salinan penetapan sita jaminan dari Majelis Hakim hari itu juga/paling lama 2 (dua) hari kerja 2. Kepaniteraan Perdata mempersiapkan penunjukan jurusita pada hari itu juga/paling lama 2 (dua) hari kerja setelah membayar panjar biaya (SKUM) dan mencatatnya kedalam buku register penyitaan 3. Jurusita melaksanakan sita jaminan setelah menerima berkas sita jaminan dari Kepaniteraan Perdata paling lama 2 (dua) hari kerja 4. Pendaftaran salinan berita acara sita oleh jurusita pada kantor pertanahan kabupaten/kota pada hari itu juga/paling lama 2 (dua) hari kerja 5. Pengadilan Negeri penerima delegasi sita dari Pengadilan Negeri lain dilaksanakan paling lama 7 (tujuh) hari kerja 6. Jurusita menyerahkan berkas sita jaminan kepada kepaniteraan perdata setelah pelaksanaan sita jaminan paling lama 1 (satu) hari kerja 7 Hari Kerja VII. Eksekusi 1. a. Aanmaning - Surat masuk permohonan eksekusi, di disposisi Ketua Pengadilan Negeri dan Panitera pada hari yang sama dengan surat masuk - Panitera Muda Perdata meneliti kelengkapan berkas dan menghitung panjar biaya (SKUM) setelah menerima disposisi Ketua Pengadilan Negeri/Panitera, dan mencatatnya kedalam register eksekusi setelah menerima disposisi - Kepaniteraan Muda Perdata mempersiapkan penetapan Ketua Pengadilan setelah pemohon membayar panjar biaya (SKUM) - Penyerahan berkas Aan Maning/peneguran oleh bagian eksekusi kepada Ketua Pengadilan Negeri untuk ditetapkan hari dan tanggal peneguran - Panitera menunjuk Jurusita untuk melakukan panggilan - Hari dan tanggal Aan Maning diperhitungkan untuk didalam wilayah hukum Pengadilan Negeri dan apabila tempat tinggal termohon berada diluar wilayah hukum Pengadilan Negeri yang bersangkutan disesuaikan dengan jarak dan wilayah - Jurusita melakukan panggilan terhadap termohon sebelum hari dan tanggal peneguran yang telah ditetapkan - Panitera membuat berita acara peneguran setelah peneguran dilaksanakan 2. b. Eksekusi Membayar Sejumlah Uang - Ketua Pengadilan Negeri membentuk tim Telaah dan bertugas membuat telaah resume - Panitera Muda Perdata meneliti kelengkapan berkas dan menghitung panjar biaya (SKUM) setelah menerima disposisi dari Ketua Pengadilan Negeri/Panitera, dan mencatatnya kedalam buku register eksekusi setelah menerima disposisi - Kepaniteraan Muda Perdata/Bagian eksekusi mempersiapkan Penetapan Ketua Pengadilan Negeri setelah pemohon membayar panjar biaya (SKUM) untuk selanjutnya dibuatkan penetapan sita eksekusi - Ketua Pengadilan Negeri/Panitera meneliti penetapan sita eksekusi untuk ditandatangani oleh Ketua Pengadilan Negeri - Panitera menunjuk jurusita untuk melakukan sita eksekusi - 3 Hari Kerja 7 Hari Kerja Laporan Tahunan Pengadilan Negeri Sanggau Tahun 2015 11

- Jurusita melaksanakan sita eksekusi setelah menerima berkas sita eksekusi dari bagian eksekusi - Jurusita menyerahkan berita acara sita eksekusi kepada bagian eksekusi perdata setelah pelaksanaan sita eksekusi 3. c. Eksekusi Riii/Pengosongan - Panitera Muda Perdata meneliti kelengkapan berkas dan menghitung panjar biaya (SKUM) setelah menerima disposisi dari Ketua Pengadilan Negeri/Panitera Sekretaris - Kepaniteraan Muda Perdata/bagian eksekusi mempersiapkan penetapan Ketua Pengadilan Negeri setelah pemohon membayar panjar biaya (SKUM) untuk selanjutnya dibuatkan penetapan eksekusi - Ketua Pengadilan Negeri/Panitera meneliti penetapan eksekusi untuk ditandatangani oleh Ketua Pengadilan Negeri - Panitera menunjuk jurusita - Panitera/Wakil Panitera melaksanakan rapat koordinasi setelah menerima berkas eksekusi dari bagian eksekusi - Panitera memberitahukan tentang resume jadwal pelaksanaan eksekusi kepada para pihak sebelum hari dan tanggal pelaksanaan eksekusi - Jurusita menyerahkan berita acara eksekusi kepada Panitera setelah eksekusi 4. d. Eksekusi Lelang - Panitera Muda Perdata meneliti kelengkapan berkas dan menghitung panjar biaya (SKUM) setelah menerima disposisi dari Ketua Pengadilan Negeri/Panitera - Kepaniteraan Perdata atau bagian eksekusi mempersiapkan penetapan Ketua Pengadilan Negeri setelah pemohon membayar panjar biaya (SKUM) untuk selanjutnya dibuatkan penetapan eksekusi lelang - Ketua Pengadilan Negeri/Panitera meneliti penetapan eksekusi lelang untuk ditandatangani oleh Ketua Pengadilan Negeri - Kepaniteraan Muda Perdata atau bagian eksekusi mempersiapkan surat permohonan pelaksanaan lelang kepada kantor lelang setelah penetapan ditandatangani B. TENTANG PERKARA PIDANA 3 Hari Kerja 3 Hari Kerja 3 Hari Kerja 5 Hari Kerja I. Proses Perkara Pidana (Acara Pemeriksaan Biasa) 1. Perkara yang diajukan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) dengan acara biasa diterima di Kepaniteraan Pidana, dan Kepaniteraan Pidana meneliti kelengkapannya dan setelah dinyatakan lengkap diberi nomor perkara serta diregister kedalam buku register induk 2. Kepaniteraan Pidana membuat penetapan penunjukan Majelis Hakim dan penunjukan Panitera Pengganti dan diajukan kepada Ketua Pengadilan melalui WAPAN dan PANSEK 3. Panitera menyerahkan berkas kepada Ketua Pengadilan Negeri untuk menunjuk Majelis Hakim dan selanjutnya Panitera menunjuk Panitera Pengganti dan kemudian berkas perkara diserahkan kepada Wakil Panitera untuk diserahkan kepada Kepaniteraan Pidana 4. Kepaniteraan pidana menyerahkan berkas perkara kepada Ketua Majelis Hakim yang menangani perkara tersebut 5. Ketua Majelis Hakim menerima berkas perkara tersebut dan dicatat dalam buku agenda hakim dan setelah dibaca kemudian diserahkan kepada Anggota Majelis Hakim I untuk membaca dan meneliti berkas tersebut 6. Hakim Anggota Majelis I setelah menerima berkas tersebut lalu dicatat dalam buku agenda hakim kemudian memeriksa berkas tersebut untuk diteliti dan selanjutnya diserahkan kepada Anggota Majelis Hakim II Laporan Tahunan Pengadilan Negeri Sanggau Tahun 2015 12

7. Hakim Anggota Majelis II setelah menerima berkas tersebut lalu dicatat dalam buku agenda hakim kemudian memeriksa berkas tersebut untuk diteliti dan selanjutnya diserahkan kepada Ketua Majelis Hakim 8. Ketua Majelis Hakim menetapkan sidang pertama dan menyerahkan berkas perkara kepada Panitera Pengganti untuk membuat penetapan hari sidang dan penetapan penahanan dan kemudian diserahkan kepada Kepaniteraan Pidana 9. Kepaniteraan Pidana menerima penetapan hari sidang dan penetapan penahanan dan selanjutnya Kepaniteraan Pidana menyerahkan kepada Sub. Bagian Umum untuk dikirim kepada Kejaksaan Negeri dan Rutan serta Terdakwa atau Penasehat Hukum 10. Panitera Pengganti membuat Berita Acara apakah persidangan selesai pada hari sidang berikutnya atau 7 (tujuh) hari dari sidang terakhir 11. Pemeriksaan persidangan harus selesai dan diputus dalam waktu 3 (tiga) bulan kecuali perkara pidana khusus 12. Majelis Hakim sudah harus siap konsep putusan yang akan diucapkan dan panitera pengganti setelah selesai putusan diucapkan wajib melaporkan amar putusannya kepada kepaniteraan pidana pada hari itu juga 13. Majelis Hakim/Panitera Pengganti wajib menyelesaikan dan menyerahkan petikan putusan kepada kepaniteraan pidana pada hari itu juga atau paling lama hari kerja berikutnya 14. Kepaniteraan Pidana menyerahkan petikan putusan kepada Penuntut Umum dan Rutan serta terdakwa atau Penasehat Hukumnya 15. Majelis Hakim dan Panitera Pengganti wajib menyelesaikan minutasi paling lama 14 hari setelah putusan diucapkan 7 Hari Kerja 14 Hari setelah Putusan Catatan : 1. Secara kasuatis dalam perkara-perkara tertentu tenggang waktu tersebut dapat disimpangi karena tingkat kesulitannya, akan tetapi tetap harus diputus dan diselesaikan selambat-lambatnya dalam waktu 6 (enam) bulan sejak perkara diregister di Pengadilan Negeri. 2. Terhadap perkara yang terdakwanya ditahan oleh Majelis Hakim memutuskan perkaranya 10 (sepuluh) hari sebelum tahanannya berakhir. Proses Perkara Pidana (Acara Pemeriksaan Singkat) 1. Perkara yang diajukan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) dengan acara singkat diterima di Kepaniteraan Pidana, dan Kepaniteraan Pidana meneliti kelengkapannya 2. Kepaniteraan Pidana membuat penetapan penunjukan Majelis Hakim dan penunjukan Panitera Pengganti dan diajukan kepada Ketua Pengadilan melalui WAPAN dan PANSEK 3. Panitera menyerahkan berkas kepada Ketua Pengadilan Negeri untuk menunjuk Majelis Hakim dan selanjutnya Panitera menunjuk Panitera Pengganti dan kemudian berkas perkara diserahkan kepada Wakil Panitera untuk diserahkan kepada Kepaniteraan Pidana 4. Kepaniteraan pidana menyerahkan berkas perkara kepada Ketua Majelis Hakim untuk dicatat dalam buku agenda Hakim 5. Ketua Majelis Hakim menyerahkan kepada Anggota Majelis Hakim I untuk dicatat dalam buku agenda hakim 6. Hakim Anggota Majelis I setelah menerima berkas tersebut lalu dicatat dalam buku agenda hakim selanjutnya menyerahkan kepada Anggota Majelis Hakim II yang juga membaca dan mencatat, lalu diserahkan kembali kepada Ketua Majelis Laporan Tahunan Pengadilan Negeri Sanggau Tahun 2015 13

7. Ketua Majelis Hakim, selanjutnya menyerahkan berkas perkara kepada Panitera Pengganti 8. Setelah pemeriksaan dan selesai sidang Panitera Pengganti melaporkan kepada Kepaniteraan Pidana untuk diregister kedalam buku register induk dan diberi nomor perkara 9. Apabila pada hari persidangan yang ditentukan oleh JPU, terdakwa dan saksisaksi tidak hadir, maka berkas perkara dikembalikan kepada Penuntut Umum secara langsung tanpa penetapanm namun sebaiknya dengan buku pengantar (ekspedisi) 10. Apabila terdakwa ditahan, maka Panitera Pengganti membuat penetapan penahanan Hakim (pasal 26 (1) KUHAP) terhitung sejak didaftarkan di register Pengadilan Negeri 11. Putusan perkara pidana singkat tidak dibuat secara khusus tetapi dicatat dalam berita acara sidang 12. Majelis Hakim sudah harus siap konsep putusan yang akan diucapkan dan panitera pengganti setelah selesai putusan diucapkan wajib melaporkan amar putusannya kepada kepaniteraan pidana pada hari itu juga 13. Majelis Hakim/Panitera Pengganti wajib menyelesaikan dan menyerahkan petikan putusan kepada kepaniteraan pidana pada hari itu juga atau paling lama hari kerja berikutnya 14. Kepaniteraan Pidana menyerahkan petikan putusan kepada Penuntut Umum dan Rutan serta terdakwa atau Penasehat Hukumnya 15. Majelis Hakim dan Panitera Pengganti wajib menyelesaikan minutasi paling lama 14 hari setelah putusan diucapkan 14 Hari setelah Putusan Proses Perkara Pidana (Acara Pemeriksaan Cepat/Tipiring) 1. Perkara yang diajukan oleh Penyidik dengan acara Pemeriksaan Cepat/ringan yang mana sehari-hari persidangan telah ditetapkan oleh Ketua/Wakil Ketua Pengadilan Negeri diregister dalam buku induk setelah perkara diputus 2. Kepaniteraan Pidana membuat penetapan penunjukan Hakim dan penunjukan Panitera Pengganti dan diajukan kepada Ketua Pengadilan melalui WAPAN dan PANSEK 3. Panitera menyerahkan berkas kepada Ketua Pengadilan Negeri untuk menunjuk Hakimnya dan selanjutnya Panitera menunjuk Panitera Pengganti dan kemudian berkas perkara diserahkan kepada Wakil Panitera untuk diserahkan kepada Kepaniteraan Pidana 4. Kepaniteraan pidana menyerahkan berkas perkara kepada Hakim 5. Setelah Hakim memutus perkara, lalu Panitera pengganti melaporkan kepada kepaniteraan pidana untuk diregister di buku register induk dan petugas register membawa register pada Hakim untuk ditandatangani oleh Hakim serta Panitera pengganti 6. Apabila terdakwa dan saksi-saksi tidak hadir pada hari sidang yang telah ditentukan maka diputus tanpa hadirnya terdakwa (Verstek) 7. Hakim dan Panitera Pengganti membuat kutipan putusan dan selanjutnya Panitera Pengganti menyerahkan kepada kepaniteraan untuk dikirim ke penyidik / penuntut umum 8. Catatan putusan yang dibuat oleh Hakim Pengadilan dalam daftar catatan perkara yang diketik oleh Panitera Pengganti dan berkas perkara diserahkan di Kepaniteraan pidana Laporan Tahunan Pengadilan Negeri Sanggau Tahun 2015 14

Proses Perkara Pidana (Acara Cepat/Lalu Lintas Jalan) 1. Perkara pidana cepat lalu lintas dilimpahkan oleh penyidik Lantas dan Kepaniteraan Pidana meneliti kelengkapan berkas dan barang bukti 2. Kepaniteraan Pidana membuat penetapan penunjukan Hakim dan penunjukan Panitera Pengganti dan diajukan kepada Ketua Pengadilan melalui WAPAN dan PANSEK 3. Panitera menyerahkan berkas kepada Ketua Pengadilan Negeri untuk menunjuk Hakimnya dan selanjutnya Panitera menunjuk Panitera Pengganti dan kemudian berkas perkara diserahkan kepada Wakil Panitera untuk diserahkan kepada Kepaniteraan Pidana 4. Kepaniteraan pidana menyerahkan berkas perkara kepada Hakim dan Hakim selanjutnya menyerahkan kembali kepada Panitera Pengganti 5. Setelah Hakim memutus perkara, kemudian panitera pengganti menyerahkan berkas perkara tilang kepada kepaniteraan pidana untuk diregister dalam buku register induk 6. Petugas register mencatat perkara tilang tersebut didalam buku register induk 7. Bagi terpidana yang tidak hadir diputus verstek 8. Panitera menyampaikan putusan verstek kepada terpidana dan terpidana dapat mengajukan perlawanan atas putusan Pengadilan Negeri 9. Panitera memberitahukan perlawanan tersebut kepada penyidik 10. Perlawanan diajukan dalam tenggang waktu 7 (tujuh) hari setelah putusan diberitahukan secara sah kepada terdakwa 7 Hari Kerja 11. Hakim menetapkan hari sidangnya untuk memutus perlawanan tersebut II. 12. Kepaniteraan pidana menyerahkan berkas perkara tilang kepada Kejaksaan yang telah diregister dan diberi nomor perkara yang berwarna putih, sedangkan warna kuning diserahkan kembali kepada kepolisian sedangkan biru untuk arsip Pengadilan Negeri Proses Banding di Pengadilan Negeri 1. Pernyataan Banding paling lambat disampaikan 7 (tujuh) hari setelah Putusan diucapkan atau setelah diberitahukan kepada terdakwa yang tidak hadir dan Panitera membuatkan akta pernyataan Banding yang ditanda tangani pemohon banding dan Panitera pada hari itu juga di Register dalam buku register induk dan buku register banding 2. Apabila terdakwa dalam status tahanan maka Panitera membuat laporan banding ke Pengadilan Tinggi dan harus disampaikan pada hari itu juga atau paling lambat hari kerja berikutnya 3. Panitera membuat akta pemberitahuan pernyataan banding kepada terbanding dan pada hari tu juga di register dalam register induk dan register banding 4. Panitera Pengganti menyerahkan minutasi perkara kepada Panitera Muda Pidana dalam waktu 7 (tujuh) hari setelah permohonan banding diajukan dan pada hari itu juga petugas register mencatat dalam register induk dan register banding dan setiap putusan harus disertai softcopy putusan 5. Panitera memberitahukan kepada Pemohon banding untuk mempelajari berkas perkara sebelum berkas perkara dikirim ke Pengadilan Tinggi dengan tenggang waktu 7 (tujuh) hari dan petugas register mencatat dalam register induk dan register banding tersebut 6. Pengiriman berkas Perkara ke Pengadilan Tinggi sejak pernyataan banding diterima (tanpa menunggu memori banding) paling lama 14 (empat belas) hari 3 Hari Kerja Laporan Tahunan Pengadilan Negeri Sanggau Tahun 2015 15

7. Jika permohonan banding dicabut Panitera harus memberitahukan kepada Pengadilan Tinggi dan terbanding pada hari itu juga atau paling lama pada hari kerja berikutnya 8. Kepaniteraan menyerahkan berkas perkara banding yang terdiri dari bundle A dan B disertai softcopy putusan kepada Sub. Bagian Umum untuk dikirim 9. Bila Pemohon banding menyerahkan memori banding, maka Panitera membuat akta penyerahan memori banding kepada termohon banding dan pada hari itu juga petugas register mencatat dalam buku register induk dan buku register banding 10. Apabila terbanding menyerahkan kontra memori banding, maka Panitera membuat akta penyerahan kontra memori banding kepada pembanding dan pada hari itu juga petugas register mencatat dalam buku register induk dan buku register banding 11. Apabila berkas banding telah dikirim ke Pengadilan Tinggi, maka memori banding dan akta penyerahan memori banding serta kontra memori banding dan akta penyerahan kontra memori banding dikirim ke Pengadilan Tinggi untuk kelengkapan berkas banding dan dalam hal ini diserahkan kepada Sub. Bagian Umum untuk di kirim ke Pengadilan Tinggi 12. Putusan banding disampaikan kepada Penuntut Umum dan terdakwa setelah dicatat dalam register induk dan register banding Panitera membuat akta pemberitahuan putusan Pengadilan Tinggi 13. Dalam setiap putusan Pengadilan Tinggi harus dilampirkan softcopy untuk kelengkapan perkara kasasi apabila tidak ada yang bermohon kasasi maka softcopy (CD) menjadi arsip Pengadilan Negeri III. Proses Kasasi Pidana di Pengadilan Negeri 1. Pernyataan Kasasi paling lambat disampaikan 14 (empat belas) hari setelah putusan diucapkan atau setelah putusan Pengadilan Negeri / Pengadilan Tinggi diberitahukan kepada Penuntut Umum dan Terdakwa 2. Panitera membuatkan akta penyataan Kasasi yang ditanda tangani oleh pemohon kasasi dan Panitera dan pada hari itu juga petugas register mencatat dalam register induk dan register kasasi 3. Panitera membuat akta pemberitahuan pernyataan Kasasi kepada termohon kasasi dan pada hari itu juga di register dalam register induk dan register kasasi 4. Bagi terdakwa dalam status ditahan maka Panitera membuat laporan kasasi kepada Mahkamah Agung R.I dan dikirimkan pada hari itu juga atau pada hari kerja berikutnya 5. Perkara kasasi yang diputus bebas maka putusannya diserahkan ke Panitera Muda Pidana dalam waktu 7 (tujuh) hari setelah permohonan kasasi diajukan dan dilengkapi dengan CD putusan dan hari itu juga atau paling lambat hari kerja berikutnya petugas register mencatat di register induk dan register perkara kasasi pada kolom minutasi 6. Pemohon Kasasi wajib menyerahkan memori kasasi paling lambat dalam waktu 14 (empat belas) hari dan Panitera membuatkan tanda terima memori kasasi dan pada hari itu juga petugas register mencatat dalam register induk dan register perkara kasasi atau paling lambat hari kerja berikutnya 7. Memori Kasasi diserahkan kepada termohon kasasi selambat-lambatnya dalam waktu 2 (dua) hari setelah memori kasasi diterima 8. Panitera membuatkan akta penyerahan memori kasasi kepada termohon kasasi 9. Termohon Kasasi mengajukan kontra memori kasasi dalam waktu 14 (empat belas) hari setelah memori kasasi diterima Laporan Tahunan Pengadilan Negeri Sanggau Tahun 2015 16

10. Panitera membuatkan akta tanda terima kontra memori kasasi dan pada hari itu juga petugas register mencatat di register induk dan register perkara kasasi atau paling lambat pada hari kerja berikutnya 11. Panitera membuatkan akta penyerahan kontra memori kasasi kepada pemohon kasasi 12. Panitera sebelum perkara kasasi dikirim ke Mahkamah Agung R.I, memberitahukan kepada pemohon kasasi untuk mempelajari berkas perkara dalam tenggang waktu 7 (tujuh) hari, petugas register mencatat dalam register induk dan register perkara kasasi 13. Setelah tenggang waktu berakhir maka berkas perkara bundle A dan bundle B yang dilengkapi dengan CD putusan Pengadilan Negeri/Pengadilan Tinggi diserahkan oleh Panitera Muda Pidana kepada Sub. Bagian Umum untuk dikirim ke Mahkamah Agung R.I 14. Putusan Kasasi diberitahukan kepada Penuntut Umum dan terdakwa setelah berkas diterima Mahkamah Agung R.I dan Panitera menyerahkan akta pemberitahuan putusan kasasi kepada Mahkamah Agung R.I 15. Setelah putusan Mahkamah Agung R.I tersebut diberitahukan kepada JPU dan terdakwa selanjutnya petugas register mencatat dalam buku register induk dan buku register perkara kasasi IV. Proses Peninjauan Kembali di Pengadilan Negeri 1. Perkara yang diajukan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) dengan acara biasa diterima di Kepaniteraan Pidana, dan Kepaniteraan Pidana meneliti kelengkapannya dan setelah dinyatakan lengkap diberi nomor perkara serta diregister kedalam buku register induk 2. Kepaniteraan Pidana membuat penetapan penunjukan Majelis Hakim dan penunjukan Panitera Pengganti dan diajukan kepada Ketua Pengadilan melalui WAPAN dan PANSEK 3. Panitera menyerahkan berkas kepada Ketua Pengadilan Negeri untuk menunjuk Majelis Hakim dan selanjutnya Panitera menunjuk Panitera Pengganti dan kemudian berkas perkara diserahkan kepada Wakil Panitera untuk diserahkan kepada Kepaniteraan Pidana 4. Kepaniteraan pidana menyerahkan berkas perkara kepada Ketua Majelis Hakim yang menangani perkara tersebut 5. Ketua Majelis Hakim menerima berkas perkara tersebut dan dicatat dalam buku agenda hakim dan setelah dibaca kemudian diserahkan kepada Anggota Majelis Hakim I untuk membaca dan meneliti berkas tersebut 6. Hakim Anggota Majelis I setelah menerima berkas tersebut lalu dicatat dalam buku agenda hakim kemudian memeriksa berkas tersebut untuk diteliti dan selanjutnya diserahkan kepada Anggota Majelis Hakim II 7. Hakim Anggota Majelis II setelah menerima berkas tersebut lalu dicatat dalam buku agenda hakim kemudian memeriksa berkas tersebut untuk diteliti dan selanjutnya diserahkan kepada Ketua Majelis Hakim 16 Hari Kerja V. Proses GRASI di Pengadilan Negeri 1. Permohonan Grasi diajukan secara tertulis oleh terpidana, Kuasa Hukumnya atau keluarganya dengan persetujuan terdakwa atas putusan Pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap dengan pidana penjara paling rendah 2 (dua) tahun 2. Salinan Permohonan Grasi disampaikan kepada Pengadilan Negeri setempat yang Laporan Tahunan Pengadilan Negeri Sanggau Tahun 2015 17

memutus perkara pada tingkat pertama untuk selanjutnya diteruskan kepada Ketua Mahkamah Agung 3. Sub. Bagian Umum yang menerima salinan Permohonan Grasi dari terpidana atau Penasehat Hukumnya atau keluarga terpidana mengagendakan lalu segera menyampaikan kepada Ketua Pengadilan Negeri melalui Panitera 4. Ketua memberi instruksi dalam lembaran disposisi dan selanjutnya diteruskan kepada Panitera 5. Panitera memberi instruksi dalam lembaran disposisi kemudian diteruskan kepada Panmud Pidana melalui Sub. Bagian Umum 6. Panitera Muda Pidana berdasarkan instruksi dari Ketua Pengadilan melalui Panitera, mencatat dan mempersiapkan kelengkapannya berupa berkas perkara terpidana dan softcopy salinan putusan 7. Panitera dalam jangka waktu paling lambat 20 (dua puluh) hari terhitung sejak tanggal diterimanya permohonan, mengirim salinan permohonan dan berkas perkara serta foto copy salinan putusan untuk diteruskan kepada Mahkamah Agung R.I 8. Panitera Muda Pidana menyerahkan kepada Sub. Bagian Umum untuk mengirim berkas perkara Grasi melalui Pos dan Giro 20 Hari Kerja VI. Proses Penetapan Penahanan 1. Kaur Umum menerima surat dari Kepolisian dan Kejaksaan Negeri tentang permintaan perpanjangan penahanan dan diagendakan yang selanjutnya diserahkan kepada Ketua Pengadilan Negeri atau Wakil Ketua Pengadilan Negeri 2. Ketua / Wakil Ketua Pengadilan Negeri menerima surat tersebut, selanjutnya di disposisi kepada Panitera untuk ditindak lanjuti 3. Panitera setelah menerima surat tersebut segera mendisposisi untuk dilaksanakan oleh Wakil Panitera 4. Wakil Panitera mempelajari perintah tersebut selanjutnya diteruskan kepada Panitera Muda Pidana untuk segera membuatkan surat penetapan dimaksud 5. Panitera Muda Pidana segera membuat penetapan penahanan dan diserahkan kepada Ketua / Wakil Ketua Pengadilan Negeri untuk ditandatangani 6. Ketua / Wakil Ketua Pengadilan Negeri setelah menanda tangani penetapan penahanan tersebut kemudian diserahkan kembali kepada Panitera Muda Pidana 7. Panitera Muda Pidana setelah menerima surat dari Ketua / Wakil Ketua Pengadilan Negeri selanjutnya salinan penetapan penahanan dan surat pengantar pengiriman ditandatangani oleh Panitera atau Wakil Panitera 8. Panitera atau Wakil Panitera setelah menandatangani salinan penetapan penahanan dan surat pengantar selanjutnya diserahkan kembali kepada Panitera Muda Pidana 9. Panitera Muda Pidana setelah dicatat dalam buku agenda surat keluar kemudian diserahkan ke Bagian Umum 10. Sub. Bagian Umum kemudian mengirim surat tersebut melalui Pos yang sebelumnya dicatat dalam agenda surat keluar 3 Hari Kerja VII. Laporan-Laporan Kepaniteraan Pidana Jadwal 1. Laporan bulanan kegiatan hakim untuk disampaikan kepada Pengadilan Tinggi 2. Laporan bulanan keadaan perkara pidana untuk diserahkan kepada Panitera Muda Hukum Dibuat setiap akhir bulan Laporan Tahunan Pengadilan Negeri Sanggau Tahun 2015 18

3. Membuat laporan kepada Mahkamah Agung R.I setiap perkara korupsi yang diputus oleh Pengadilan Negeri Dibuat setiap ada perkara 4. Membuat laporan perkara korupsi yang telah diputus oleh Pengadilan Negeri dari Januari s/d Desember untuk disampaikan kepada Mahkamah Agung R.I yang diputus Dibuat setiap akhir bulan C. LAPORAN - LAPORAN I. Laporan Bulanan 1. Panitera Muda Perdata dan Panitera Muda Pidana mengumpulkan dan menyusun data tentang keadaan perkara perdata dan keadaan perkara pidana, jenis perkara perdata dan jenis perkara pidana dan keuangan perkara perdata dan keuangan perkara pidana, kemudian menyerahkan ke Panitera Muda Hukum 2. Kepaniteraan Hukum mengetik keadaan perkara perdata dan keadaan perkara pidana, jenis perkara perdata dan jenis perkara pidana dan keuangan perkara perdata dan keuangan perkara pidana tersebut dan setelah selesai pengetikan Kepaniteraan Hukum menyerahkan kepada Wakil Panitera untuk diteliti dan diberi paraf 3. Wakil Panitera setelah meneliti laporan tersebut, lalu memberi paraf untuk ditandatangani oleh Panitera 4. Panitera setelah menandatangani laporan keadaan perkara perdata dan keadaan perkara pidana, jenis perkara perdata dan jenis perkara pidana dan keuangan perkara perdata dan keuangan perkara pidana tersebut, kemudian memberi paraf untuk ditandatangani oleh Ketua/Wakil Ketua Pengadilan Negeri 5. Ketua/Wakil Ketua Pengadilan Negeri setelah menanda tangani laporan keadaan perkara perdata dan keadaan perkara pidana, jenis perkara perdata dan jenis perkara pidana dan keuangan perkara perdata dan keuangan perkara pidana tersebut, segera menyerahkan kepada kepaniteraan Hukum untuk dibuatkan surat pengantar 6. Kepaniteraan Hukum membuat surat pengantar yang ditandatangani oleh Panitera 7. Panitera setelah menandatangani surat pengantar tersebut segera menyerahkan ke bagian Umum untuk di agendakan dan diberi nomor surat 8. Bagian Umum mengirim laporan keadaan perkara perdata dan keadaan perkara pidana, jenis perkara perdata dan jenis perkara pidana dan keuangan perkara perdata dan keuangan perkara pidana tersebut melalui pos II. Laporan 4 (Empat) Bulanan 1. Panitera Muda Perdata mengumpulkan dan menyusun data tentang perkara perdata yang dimohonkan banding, perkara perdata yang dimohonkan kasasi, perkara perdata yang dimohonkan Peninjauan Kembali dan perkara perdata yang dimohonkan Eksekusi, kemudian menyerahkan ke Panitera Muda Hukum 2. Panitera Muda Pidana mengumpulkan dan menyusun data tentang pidana yang dimohonkan banding, perkara pidana yang dimohonkan kasasi, perkara pidana yang dimohonkan Peninjauan Kembali dan perkara pidana yang dimohonkan Grasi/Remisi, kemudian menyerahkan ke Panitera Muda Laporan Tahunan Pengadilan Negeri Sanggau Tahun 2015 19

Hukum 3. Kepaniteraan Hukum mengetik data-data tersebut dan setelah selesai pengetikan, Kepaniteraan Hukum menyerahkan kepada Wakil Panitera untuk diteliti dan diberi paraf 4. Wakil Panitera setelah meneliti laporan tersebut lalu memberi paraf untuk ditandatangani oleh Panitera 5. Panitera setelah menandatangani laporan tersebut, kemudian memberi paraf untuk ditandatangani oleh Ketua/Wakil Ketua Pengadilan Negeri 6. Ketua/Wakil Ketua Pengadilan Negeri setelah menandatangani laporan tersebut, segera menyerahkan kepada kepaniteraan Hukum untuk dibuatkan surat pengantar 7. Kepaniteraan Hukum membuat surat pengantar yang ditandatangani oleh Panitera 8. Panitera setelah menandatangani surat pengantar laporan tersebut segera menyerahkan ke bagian umum untuk diagendakan dan diberi nomor surat. Bagian Umum mengirim laporan tersebut melalui pos III. Laporan 6 (Enam) Bulanan 1. Panitera Muda Perdata mengumpulkan dan menyusun data tentang perkara perdata yang dimohonkan banding, perkara perdata yang dimohonkan kasasi, perkara perdata yang dimohonkan Peninjauan Kembali dan perkara perdata yang dimohonkan eksekusi, kemudian menyerahkan ke Panitera Muda Hukum 2. Panitera Muda Pidana mengumpulkan dan menyusun data tentang perkara pidana yang dimohonkan banding, perkara pidana yang dimohonkan kasasi, perkara pidana yang dimohonkan Peninjauan Kembali dan perkara pidana yang dimohonkan Grasi/Remisi, kemudian menyerahkan ke Panitera Muda Hukum 3. Kepaniteraan Hukum mengetik data-data tersebut dan setelah selesai pengetikan, Kepaniteraan Hukum menyerahkan kepada Wakil Panitera untuk diteliti dan diberi paraf 4. Wakil Panitera setelah meneliti laporan tersebut, lalu memberi paraf untuk ditandatangani oleh Panitera 5. Panitera setelah menandatangani laporan tersebut, kemudian memberi paraf untuk ditandatangani oleh Ketua/Wakil Ketua Pengadilan Negeri 6. Ketua/Wakil Ketua Pengadilan Negeri setelah menanda tangani laporan tersebut, segera menyerahkan kepada kepaniteraan Hukum untuk dibuatkan surat pengantar 7. Kepaniteraan Hukum membuat surat pengantar yang ditandatangani oleh Panitera 8. Panitera setelah menandatangani surat pengantar laporan tersebut segera menyerahkan ke bagian Umum untuk diagendakan dan diberi nomor surat. Bagian Umum mengirim laporan tersebut melalui pos IV. Laporan Tahunan 1. Panitera Muda Perdata mengumpulkan dan menyusun data tentang perkara perdata selama 1 (satu) tahun, kemudian menyerahkan ke Panitera Muda Hukum 2. Panitera Muda Pidana mengumpulkan dan menyusun data tentang perkara perdata selama 1 (satu) tahun, kemudian menyerahkan ke Panitera Muda Laporan Tahunan Pengadilan Negeri Sanggau Tahun 2015 20

Hukum 3. Kepaniteraan Hukum mengetik data perkara perdata dan perkara pidana selama 1 (satu) tahun tersebut, setelah selesai Kepaniteraan Hukum menyerahkan kepada Wakil Panitera untuk di teliti dan diberi paraf 4. Wakil Panitera setelah meneliti laporan tersebut lalu memberi paraf untuk ditandatangani oleh Panitera 5. Panitera setelah menandatangani laporan tersebut kemudian memberi paraf untuk ditandatangani oleh Ketua/Wakil Ketua Pengadilan Negeri 6. Ketua/Wakil Ketua Pengadilan Negeri setelah menanda tangani laporan tersebut segera menyerahkan kepada Kepaniteraan Hukum untuk dibuatkan surat pengantar 7. Kepaniteraan Hukum membuat surat pengantar yang ditandatangani oleh Panitera 8. Panitera setelah menandatangani surat pengantar tersebut kemudian segera menyerahkan ke bagian umum untuk diagendakan dan diberi nomor surat. Bagian umum mengirim laporan perkara perdata dan perkara pidana selama 1 (satu) tahun tersebut melalui pos V. Laporan Hakim Pengawas dan Pengamat 1. Hakim pengawas dan pengamat mengumpulkan dan menyusun data tentang pelaksanaan tugas Hakim pengawas dan pengamat pidana, kemudian menyerahkan ke Panitera Muda Hukum 2. Panitera Muda Hukum mengetik data laporan Hakim pengawas dan pengamat pidana tersebut, setelah selesai Panitera Muda Hukum menyerahkan kepada Wakil Panitera untuk diteliti dan diberi paraf 3. Wakil Panitera setelah meneliti laporan tersebut lalu memberi paraf untuk ditandatangani oleh Panitera 4. Panitera setelah menandatangani laporan tersebut kemudian memberi paraf untuk ditandatangani oleh Ketua/Wakil Ketua Pengadilan Negeri 5. Ketua/Wakil Ketua Pengadilan Negeri setelah menanda tangani laporan tersebut, segera menyerahkan kepada kepaniteraan Hukum untuk dibuatkan surat pengantar 6. Kepaniteraan Hukum membuat surat pengantar yang ditandatangani oleh Panitera 7. Panitera setelah menandatangani surat pengantar tersebut kemudian segera menyerahkan ke bagian umum untuk diagendakan dan diberi nomor surat 8. Bagian umum mengirim laporan tentang pelaksanaan tugas hakim pengawas dan pengamat pidana tersebut melalui pos VI. Pembuatan Statistik 1. Panitera Muda Hukum mengumpulkan dan mengkaji data tentang jenis dan jumlah perkara perdata dan pidana yang masuk dan diputus di Pengadilan, dibuat setiap bulanan dan tahunan 2. Selanjutnya Panitera Muda Hukum menyajikan pada papan statistik perkara perdata ndan papan statistik perkara pidana Laporan Tahunan Pengadilan Negeri Sanggau Tahun 2015 21