Tingginya curah hujan dan panjangnya musim hujan menjadi faktor utama penurunan produksi tanaman perkebunan seperti tembakau dan kopi. Program Pemerintah Kabupaten Temanggung dalam menggerakkan penanaman varietas tembakau unggul lokal Kemloko I, II, III melalui kegiatan penyediaan dan pemurnian benih unggul dan Kegiatan Pengembangan Sentra Tembakau varietas Kemloko menjadi terhambat akibat faktor cuaca tersebut. Tembakau varietas Kemloko masih belum cukup tahan terhadap intensitas curah hujan yang tinggi sehingga masih mudah terserang penyakit. Untuk mengantisipasi pengaruh iklim terhadap peningkatan produksi tembakau ditempuh melalui peningkatan kerjasama dengan Balittas Malang melakukan pemuliaan varietas tembakau lokal Temanggung (Kemloko ) yang lebih tahan terhadap penyakit dan cuaca ekstrim. Demikian pula halnya dengan komoditas kopi robusta dan arabika, panjangnya musim hujan mengganggu proses pembentukan buah, dimana banyak bunga kopi yang rontok akibat tingginya intensitas hujan. Disamping itu, bakal buah yang sudah terbentuk banyak yang menjadi hitam dan busuk. Untuk komoditas kopi dilakukan dengan rehabilitasi tanaman kopi robusta yang sudah tua menggunakan varietas unggul seperti BP 936, BP 939, BP 358, SA 237. Sedangkan untuk kopi arabika produksi ditingkatkan melalui perluasan areal khususnya di daerah-daerah dengan ketinggian >5 meter. Minat masyarakat dalam berbudidaya hortikultura mulai meningkat karena telah menyadari tingginya nilai ekonomi produk hortikultura. Produksi hortikultura tahun mengalami peningkatan dengan rata-rata 41% dibandingkan tahun. Produksi tertinggi dicapai kobis (35.982,8 Ton), diikuti cabai merah (24.341 Ton), kembang kol (9.24,48 Ton), tomat (8.643 Ton), bawang merah (7.97,94 Ton), kentang (6.954,2 Ton), dan buncis (2.75,22 Ton). Secara rinci dapat dilihat pada grafik berikut ini. 178
Grafik 3.34 Produksi Hortikultura Unggulan Kabupaten Temanggung 7,235 4,916 1,426 1,987 1,234 1,987 2,75 2,53 2,385 2,8 2,944 2,624 2,857 1,986 2,277 4,219 6,286 6,954 5,27 1,323 3,88 5, 8,643 9,24 Ton 7,631 7,98 1, Bawang merah Kentang Kembang kol Tomat Buncis Sumber data : Dintanbunhut Kab. Temanggung,. Sasaran Meningkatnya Populasi dan Produksi Peternakan ratarata capaian sasarannya 88,27%. Tidak tercapainya indikator kinerja meningkatnya produksi dan produktivitas sapi disebabkan karena ketidakstabilan harga sapi akibatnya minat masyarakat untuk beternak sapi berkurang dan beralih ke jenis ternak lainnya, terutama ternak kecil dan unggas. Sehingga populasi dan produktivitas ternak kecil dan unggas mengalami peningkatan. Solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah: 1) Menumbuhkan jiwa kewirausahaan pada masyarakat terhadap usaha peternakan melalui intensifikasi dan ekspose village breeding centre (VBC) sehingga di daerah tersebut dapat menjadi motivator bagi masyarakat peternak dan 2) Meningkatkan keberhasilan inseminasi buatan (IB). Berikut ini adalah perkembangan populasi ternak di Kabupaten Temanggung : 179
Grafik 3.35 Perkembangan Populasi Ternak Sapi Perah dan Kuda 439 439 439 444 447 45 4 35 3 247 27 199 2 27 25 2 15 1 5 Sapi Perah Kuda Sumber data : Dinakan Kab. Temanggung,. Grafik 3.36 27,282 43,515 35,944 Sapi Potong 1,411 1,392 1,355 2,343 2,288 43,5 41, 38,5 36, 33,5 31, 28,5 26, 23,5 21, 18,5 16, 13,5 11, 8,5 6, 3,5 1, 35,718 4,311 Perkembangan Populasi Ternak Sapi Potong dan Kerbau Kerbau Sumber data : Dinakan Kab. Temanggung,. 18
Grafik 3.37 1,637,325 1,64,715 1,648,624 1658996 1659835 Perkembangan Populasi Ternak Unggas Unggulan 1,65, 1,55, 1,45, 1,35, 1,25, 1,15, 1,5, 95, 85, 75, 65, 55, 45, 35, 25, 15, 5, 575,5 665,215 671,911 678694 68625 1,25 11,67 11,575 1185 11942 Ayam Buras Ayam ras petelur Itik 51,562 5,975 51,137 5141 5155 Burung puyuh Sumber data : Dinakan Kab. Temanggung,. Populasi ternak tersebut tersebar dengan wilayah sebaran sebagai berikut: Gambar 3.38 Peta sebaran Ternak Be je n Ke n d a l C a n d iro t o Tre t e p Se m a ra n g G em a wa ng Ju m o W o n o b o yo N g a d ire jo Pa ra k a n Ba n sa ri G. Sin d o ro Ka n d a n g a n K le d u n g g Tlo g o m u ly o K a lo ra n Ke d u Bu lu Te m a n g g u n g K ra n g g a n W o n o so b o Prin g su ra t Te m b a ra k Se lo p a m p a n g G. Su m b in g M a g e la n g Keterangan : = Ternak Domba = Ternak Sapi = Ternak Kambing = Ternak Unggas 181
Grafik 3.39 5,6, Kg 7,, 6,, 4,442, 5,5, 5,1, 6,375, Produksi Daging Ternak di Kab. Temanggung 5,, 4,, 3,, 274,743 278,26 279,248 31,945 314,75 1,, 453,62 548,55 572,292 72, 648,65 2,, ternak besar ternak kecil unggas Sumber data : Dinakan Kab. Temanggung,. Sasaran Meningkatnya peran kelembagaan pertanian dapat tercapai 97,4%. Indikator kinerja dari sasaran ini yang tidak tercapai adalah Tersedianya Akses Permodalan Bagi Petani (desa/kelurahan) yaitu sebesar 79,25% dimana dari target 53 desa hanya terealisasi 42 desa yang memperoleh akses permodalan. Kondisi ini disebabkan karena untuk penentuan jumlah desa penerima akses permodalan sangat ditentukan oleh kebijakan pemerintah pusat (Kementerian Pertanian) sebagai penyedia anggaran utama. Dalam rangka mendukung keberhasilan pencapaian sasaran pada urusan pertanian, pada tahun anggaran didukung dengan program dan kegiatan melalui APBD sebesar Rp. 23.135.53.1,- dan sampai akhir tahun anggaran terealisasi Rp. 22.16.194.518,- atau sebesar 95,16%. Tidak digunakannya keseluruhan anggaran disebabkan dapat dilakukan efisiensi anggaran, namun demikian target kinerja kegiatan dapat tercapai. Dengan memperhatikan hal-hal tersebut di atas maka berdasarkan analisis capaian kinerja pada sasaran yang telah dtetapkan dan penggunaan anggaran yang tersedia, dapat disimpulkan bahwa efektifitas kinerja pelaksanaan urusan pertanian pada tahun dapat tercapai. 182